You are on page 1of 5

4 Megabintang Gli Azzurri, yang Menjadi Top Scorer Timnas Italia Sepanjang Masa Di Piala Dunia

Banyak negara-negara di Eropa yang kuat dan memiliki ciri khas permainan tersendiri di sepak
bola, salah satunya Italia. Ada banyak sekali pemain hebat yang dilahirkan dalam sejarah sepak bola
negara tersebut.

Timnas Italia sangat didukung oleh kompetisi domestik yang kuat serta memiliki banyak sekali
pemain kelas dunia. Karenanya, Dalam sejarah Piala Dunia timnas Italia pun menjadi salah satu tim
tersukses di ajang paling bergengsi tersebut.

Tak berbeda dengan timnas Jerman, Italia adalah timnas dengan raihan empat trofi Piala Dunia,
lebih sedikit satu trofi dari Timnas asal Amerika Selatan yaitu Brasil yang memiliki raihan 5 gelar.
Banyaknya pemain hebat yang tampil bersama Timnas Italia, terdapat nama pemain-pemain yang
berkaitan dengan keberhasilan Gli Azzurri di zamannya.

Inilah pemain-pemain Timnas Italia dengan jumlah gol terbanyak saat mengikuti Piala Dunia.

1. Roberto Baggio (9 Gol)

Pemain jenius yang satu ini memang merupakan talenta unik yang pernah dimiliki Timnas Italia.
Memiliki rambut yang sedikit panjang di bagian belakang kepalanya menjadi ciri khas Roberto
Baggio.

Ia merupakan pemain jenius dan memiliki talenta unik yang pernah bermain untuk timnas Italia.
Roberto Baggio memiliki ciri khas yakni bagian belakang rambutnya yang sedikit lebih panjang.

Baggio berhasil bermain sebanyak 16 kali dengan mencetak toal 9 gol di Piala Dunia pada 3 edisi
berbeda. Dengan jumlah gol yang ia hasilkan, membuat dirinya menjadi pencetak gol terbanyak
Di Piala Dunia sampai sekarang untuk Timnas Italia.

2. Paolo Rossi (9 Gol)

Paolo merupakan salah satu striker yang sempat tidak diperbolehkan untuk bermain bola serta
pernah kehilangan bentuk permainannya. Namun, disamping itu ia juga pernah membuktikan
kemampuan hebatnya kepada dunia. Pada Tahun 1982, Paolo pernah meraih ballon d’Or setelah
membawa Gli Azzurri memenangkan Piala Dunia di tahun yang sama.

Striker yang juga di turnamen edisi tersebut menyabet gelar top scorer dan pemain terbaik ini,
total sudah mengemas 9 gol dari 14 laga dalam tiga edisi Piala Dunia berbeda.

Paolo menjadi striker yang sangat tajam di turnamen tersebut dan memperoleh gelar top scorer
serta pemain terbaik. Total ia sudah mengemas 9 gol dari 14 laga dari tiga edisi Piala Dunia yang
berbeda.
Legenda sepak bola Italia itu kini sudah wafat di tahun 2020 lalu. Pahlawan Piala Dunia tersebut
mengembuskan napas terakhirnya pada usia 64 tahun.

3. Christian Vieri (9 Gol)

Pemain yang biasa dipanggil Bobo ini sukses melanjutkan tradisi striker elite di Timnas Italia.
Vieri merupakan striker murni terbaik yang pernah dimiliki oleh Gli Azzurri. Ia adalah salah satu
pemain yang termasuk dalam skuad Italia pada ajang Piala Dunia tahun 1998 dan 2002, serta
Euro tahun 2004.

Seperti para pendahulunya, Christian Vieri meraih 9 gol serta mencapai masa kejayaannya pada
saat itu, Tepatnya pada akhir 1990-an hingga pertengahan tahun 2000-an. Tapi, perolehan vieri
terasa lebih istimewa karena 9 gol yg dicetak terjadi hanya dari 2 edisi Piala Dunia, yakni tahun
1998 dan juga tahun 2002.

4. Salvatore Schillaci (6 Gol)

Orang yang jarang disorot, malah menjadi tokoh pembeda di dalam lapangan. Di Piala Dunia
tahun 1990, Salvastore Schillaci pernah mengalami hal semacam itu.

Schillaci merupakan pemain yang cocok disematkan untuk anggapan tersebut. Ia tidak perlu
mengeluarkan banyak keringat untuk bisa bermain di Piala Dunia. Hanya perlu satu
pertandingan bagi dirinya untuk meyakinkan Azeglio yang menjabat sebagai pelatih Timnas Italia
saat itu, kalau dia adalah pemain yang layak diberi kesempatan.

Tak banyak kesuksesan yang ia peroleh di sepanjang karir profesionalnya. Namun, striker yang
pernah memperkuat Juventus dan Inter Milan ini merupakan top scorer pada Piala Dunia tahun
1990 dengan mengemas 6 gol dari 7 laga. Tetapi, hanya Piala Dunia 1990 lah turnamen besar
yang diikuti oleh Schillaci bersama Gli Azzurri.
Dirumorkan Pindah ke Barcelona, inilah 5 Calon Pengganti Bernardo Silva di Manchester city

Bernardo silva sangat gencar di dirumorkan akan pindah ke Barcelona pada bursa transfer
musim panas ini. Karenanya, Gelandang Manchester City tersebut dapat berpotensi meninggalkan
Etihad Stadium dalam waktu dekat.

Pemain asal Portugal ini merapat dari AS Monaco ke Manchester City pada tahun 2017. Sampai
Sekarang, Bernardo telah memberikan banyak kontribusi untuk Man City. Dari 251 Pertandingan di
semua kompetisi, ia membukukan 48 gol serta 50 assist untuk The Citizens dengan empat gelar Premier
League berhasil dimenangkan.

Bernardo Silva masih memiliki sisa 3 tahun kontrak di Man City. Tetapi, kemungkinan keduanya
akan memutus kontrak lebih cepat dari kesepakatan awal. Beberapa hari terakhir berhembus gosip
kalau Man City dan Barca telah mencapai kesepakatan transfer Bernardo Silva. Ia akan merapat ke Camp
Nou dengan mahar 60 Juta Euro. Jika transfer tersebut terlaksana, hal tersebut akan menciptakan
lubang besar di skuat The Citizens. Mereka harus segera masuk bursa transfer dan mencari
penggantinya.

Inilah daftar lima pemain yang dapat menjadi sosok pengganti Bernardo Silva di Manchester
City.

1. Florian Wirtz
Ia sudah mempunyai reputasi yang baik di sepak bola Jerman walaupun usianya masih
tergolong muda yakni 19 tahun.

Meski bermain di umur yang masih tergolong muda, Florian Wirtz telah mempunya reputasi
bagus di spakbol jerman. Di Bayern Leverkusen, ia telah mendapat kesempatan untuk
bermain secara reguler.

Florian Wirtzh berhasil mengemas 10 gol serta 14 assist dari 31 pertandingan musim lalu di
semua kompetisi, juga membawa Leverkusen bertengger di posisi Ketiga klasemen
Bundesliga.

Wirtzh memiliki fleksibilitas yang sangat berguna bagi Man City asuhan Pep Guardiola.
Dengan Fleksibilitas yang dimilikinya, Wirtz dapat bermain di berbagai lini yakni tengah,
sayap, maupun lini depan.

2. Nabil Fekir
fekir bermain di Real Betis dan menjadi pemain andalan Los Verdiblancos dibawah asuhan
Manuel Pelegrini. Pemain berusia 29 tahun itu telah berseragam Real Betis sejak 2019 lalu.

Performa Fekir di musim lalu tegolong cukup baik. Gelandang asal Prancis tersebut total
mengemas 10 gol dan 47 assist dari 47 pertandingan di semua kompetisi.
Ia berhasil membawa Real Betis finish di posisi lima klasemen liga Spanyol dan memastikan
satu tiket untuk bermain di Liga Europa. Tak hanya itu, Fekir juga membawa Los
Verdiblancos juara Copa Del Rey usai mengalahkan Valencia.

3. Lucas Paqueta
Setelah gagal bersama AC Milan, Lucas Paqueta pindah ke Lyon pada tahun 2020. Gelandang
asal Brasil tersebut kemudian berkembang pesat selama bermain bersama Les Gones.

Pemain asal Brasil itu bermain cukup baik pada musim lalu. Ia berhasil mencetak 11 gol dan
7 assist dari 44 pertandingan di semua kompetisi bersama tim berjuluk Les Gones tersebut.

4. Matheus Nunes
Nunes tercatat pernah membela Ericeriense serta Estoril sebelum akhirnya bergabung
dengan klub asal Portugal yaitu Sporting CP pada tahun 2019 lalu.

Nunes bermain sebanyak 100 penampilan selama sempat musim. Ia sukses mencetak 7 gol
dan 9 assist di semua kompetisi. Gelandang asal Portugal itu juga membawa Sporting
menjuarai Liga Protugal pada musim lalu. Nunes masih terikat kontrak bersama mantan klub
cr7 tersebut sampai 30 Juni 2026.

5. Lovro Majer
Lovro merupakan pemain asal kroasia yang bermain untuk Rennes pada tahun 2021. Ia
bermain konsisten dan memiliki performa yang bisa dibilang baik pada musim lalu.

Gelandang muda itu bermain sebanyak 48 laga di semua kompetisi bersama Rennes, dan
berhasil mencatatkan 11 gol dan 13 assist. Dia juga membantu timnya finish di posisi empat
klasemen Ligue 1 dan meraih tiket ke Liga Europa.

Majer digadang-gadang akan menjadi penerus Luka Modric di timnas Kroasia. Pemain
berusia 24 tahun tersebut sudah membela negaranya sebanyak delapan pertandingan
dengan mencetak dua gol.

Erik Ten Hag Mengatakan Para Pemain The Red Devils menempatkan Taktiknya di
‘‘Tempat Sampah’’
Erik ten hag menunjuk “kesalahan individu” sebagai kunci kekalahan dan mengakui Brentford
bermain haus gol Ketika Manchester United mengalami kekalahan kedua berturut-turut pada awal
musim Liga Inggris.

Brentford sendiri berhasil mengumpulkan empat gol di pada 35 menit pembukaan babak
pertama yang menghancurkan mental para pemain United. Kesalahan David De Gea saat ingin
menantisipaasi tendangan dari josh berbuah gol pertama untuk brentford. "Brentford lebih lapar. Kami
kebobolan gol dari kesalahan individu. Anda tidak dapat memiliki rencana taktis tetapi kemudian
memasukkannya ke dalam tempat sampah." Ujar Ten Hag.

Dua pertandingan kompetitif dalam pekerjaannya sebagai pelatih United, Pemain Asal Belanda
ini terpaksa meminta maaf kepada fans Setan Merah atas hasil buruk tersebut. "Sulit bagi saya". Ucap
Ten Hag. "Selalu mengejutkan ketika Anda memulai pertandingan seperti ini. Setelah 35 menit kami
kebobolan empat gol. Ini tidak mungkin. Tim harus mengambil tanggung jawab, saya merasa sangat
kasihan pada para penggemar yang melakukan segalanya untuk mendukung kami, kami
mengecewakan mereka." Tambahnya.

Setelah debut yang mengecewakan melawawn Brighton pekan kemarin, rekrutan musim
panas lalu yakni Lisandro Martinez mendapatkan kritikan lagi dari permainan performa buruknya
malam tadi. Ia diganti setelah babak pertama usai. "Pada kedudukan 4-0 saya bisa saja mengubah
delapan lainnya juga," Ujar sang manajer, sambil menyangkal tinggi badan pemain asal Argentina
yang menjadi masalah dalam menghadapi para striker Liga Primer. "Saya tidak berpikir itu adalah
masalah bahwa kami kebobolan empat gol."

Di sisi lain, De Gea juga menanggung tanggung jawab penuh atas kesalahannya. "Saya pikir
saya kehilangan tiga poin untuk tim saya," Ucapnya. "Itu adalah kinerja yang buruk dari diri saya
sendiri. Setelah kesalahan dan yang kedua, itu sangat sulit bagi tim. Itu adalah hari yang mengerikan.
Tentu saja kami harus bereaksi lebih baik, tetapi saya seharusnya menyelamatkan tembakan pertama,
dan mungkin hasilnya akan berbeda."

Kiper asal Spanyol itu mengatakana para pemain United perlu menawarkan jauh lebih banyak
untuk memberi sang manajer kesempatan untuk sukses di Old Trafford. "Sangat mudah untuk
bermain pramusim, Anda bermain tanpa bayaran, tetapi ketika Anda memainkan pertandingan yang
penting, Anda membutuhkan keberanian, untuk menjadi lebih konsisten, dan menjadi pemain yang
tepat. Bangkit, dan tetap bersama sebagai sebuah tim. Kami harus banyak belajar dari manajer baru."

Striker Brentford Ivan Toney mengatakan: "Kami tahu (United) memiliki bakat hebat, tetapi
ketika Anda bekerja keras dan berlari di atas mereka, maka hasilnya menunjukkan apa yang kami
mampu."

You might also like