You are on page 1of 17

MAKALAH

APLIKASI HEART DISEASE DIAGNOSIS UNTUK MENDIAGNOSA


PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN ALGORITMA FORWARD

OLEH :
NAMA : SULIS MITA SEPTIANDARI
STAMBUK : P202201203
DOSEN PENGAMPUH : MERRY P.S. Kep., NS.m. Kep.

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan kesehatan, rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah
“Aplikasi Heart Disease Diagnosis Untuk Mendiagnosa Penyakit Jantung
Menggunakan Algoritma Forward” dapat diselesaikan dengan baik.
Sehubungan dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan terima
kasih kepada bapak dosen pembimbing mata kuliah ini yang telah membimbing
sehingga makalah yang kami kerjakan mampu kami selesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan
kepada para pembacanya. Makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah kami.

Kendari, 17 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masaalah................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
A. Pengertian Aplikasi Heart Disease Diagnosis......................................4
B. Fitur Konsultasi yang Terdapat Dalam Aplikasi Heart Disease
Diagnosis..............................................................................................6
C. Proses Diagnosis penyakit menggunakan Aplikasi Heart Disease
Diagnosis..............................................................................................7
D. Pengembangan Aplikasi Heart Disease Diagnosis............................8
E. Keuntungan Aplikasi Heart Disease Diagnosis.................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi telah banyak digunakan di berbagai ilmu

guna mempermudah dan membantu dalam pekerjaan sehari hari. Penyakit jantung

menduduki peringkat teratas penyebab kematian dibandingkan stroke, kanker

paru-paru, kanker payudara. dan AIDS (Kurniasih et al., 2019). Kebanyakan

masyarakat awam sangat kurang memperhatikan kesehatan, terutama kesehatan

jantung. Mereka enggan memeriksakan kesehatan jantungnya karena kurangnya

pelayanan terhadap pasien, kurangnya tenaga medis khususnya dokter spesialis

jantung serta jam kerja dokter yang terbatas. Sehingga perlunya suatu teknologi

yang mampu mengadopsi cara berfikir manusia yaitu teknologi kecerdasan buatan

(Ghiffary et al., 2018).

Sistem pakar merupakan program komputer yang dirancang dan dibuat

oleh manusia yang dapat meniru proses pemikiran dan pengetahuan dari seorang

pakardi suatu bidang dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Sistem pakar juga

merupakan salah satu dari teknologi kecerdasan buatan. Sistem pakar ini dibuat

sebagai sarana untuk membantu mendiagnosa dan penatalaksanaan terhadap

pasien (Sunjaya et al.,2019). Dengan adanya aplikasi ini bukan berarti

menghilangkan ataupun menggantikan peran dari seorang pakar, ahli dan dokter

spesialis jantung di rumah sakit, tetapi dapat lebih memasyarakatkan pengetahuan

para pakar ahli, dokter penyakit jantung melalui aplikasi ini, serta masyarakat

1
dapat mengetahui langsung bagaimana cara mengidentifikasikan jenis penyakit

jantung berdasarkan gejala dirasakan (Ghosh et al., 2020).

Peran dokter masih diperlukan untuk membenarkan serta dilakuka...

pemeriksaan lanjutan terhadap penyakit pasien jika diperlukan. Sehingga dengan

adanya sistem ini dapat mempermudah dan mempercepat kinerja dokter dalam.

mendiagnosa awal penyakit jantung yang diderita oleh pasien (Utama et al.,

2021). Dengan menggunakan sistem pakar diharapkan dapat mempercepat dalam

mendiagnosa suatu jenis penyakit jantung sehingga dapat dengan mudah diketahui

jenis penyakit tersebut. Selain itu sebagai suatu alternatif solusi untuk mengatasi

masalah yang dialami oleh dokter (Haris et al., 2022).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah:

1. Bagaimana cara meningkatkan akurasi diagnosis awal penyakit jantung

melalui penggunaan aplikasi?

2. Bagaimana cara meningkatkan keterlibatan pengguna dalam penggunaan

aplikasi penyakit jantung?

3. Bagaimana cara mengoptimalkan fitur-fitur dalam aplikasi penyakit jantung

untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi pengguna?

C. Tujuan

Tujuan pada makalah ini adalah:

1. Untuk meningkatkan akurasi diagnosis awal penyakit jantung melalui

penggunaan aplikasi?

2
2. Untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dalam penggunaan aplikasi

penyakit jantung?

3. Untuk mengoptimalkan fitur-fitur dalam aplikasi penyakit jantung untuk

memberikan manfaat yang lebih besar bagi pengguna?

D. Manfaat

Manfaat pada makalah ini adalah:

4. Dapat meningkatkan akurasi diagnosis awal penyakit jantung melalui

penggunaan aplikasi?

5. Dapat meningkatkan keterlibatan pengguna dalam penggunaan aplikasi

penyakit jantung?

6. Dapat mengoptimalkan fitur-fitur dalam aplikasi penyakit jantung untuk

memberikan manfaat yang lebih besar bagi pengguna?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aplikasi Heart Disease Diagnosis

Aplikasi Heart Disease Diagnosis adalah sebuah perangkat lunak atau

aplikasi yang dirancang untuk membantu pengguna dalam mendeteksi dan

memberikan indikasi awal tentang kemungkinan adanya penyakit jantung

berdasarkan gejala yang dilaporkan oleh pengguna. Aplikasi ini dapat diinstal

pada perangkat mobile seperti smartphone atau tablet. Tujuan dari aplikasi Heart

Disease Diagnosis adalah untuk memberikan informasi yang berguna kepada

pengguna tentang kemungkinan adanya penyakit jantung berdasarkan gejala yang

mereka alami. Aplikasi ini dapat membantu pengguna dalam mengenali gejala-

gejala yang terkait dengan penyakit jantung dan memberikan rekomendasi untuk

mencari perawatan medis yang lebih lanjut (Aulia et al., 2020).

Menurut (Cosco et al., 2019) berikut adalah beberapa fitur yang umumnya

terdapat dalam Heart Disease Diagnosis yaitu:

1. Kuesioner Gejala: Aplikasi dapat memiliki kuesioner yang membantu

pengguna mengidentifikasi gejala yang mereka alami. Pengguna akan

diminta untuk menjawab pertanyaan tentang gejala fisik, riwayat medis,

dan faktor risiko yang terkait dengan penyakit jantung.

2. Analisis Gejala: Aplikasi dapat menganalisis gejala yang dilaporkan

oleh pengguna dan membandingkannya dengan database gejala penyakit

jantung yang ada. Hal ini dapat membantu dalam memberikan indikasi

awal tentang kemungkinan penyakit jantung.

4
3. Rekomendasi Gaya Hidup Sehat: Aplikasi dapat memberikan

rekomendasi tentang gaya hidup sehat, seperti diet seimbang, olahraga

teratur, manajemen stres, dan berhenti merokok. Rekomendasi ini

membantu pengguna dalam mengelola faktor risiko dan memperbaiki

kesehatan jantung mereka.

4. Pelacakan dan Monitoring: Aplikasi dapat memungkinkan pengguna

melacak tekanan darah, denyut jantung, atau faktor lain yang relevan

dengan kondisi jantung mereka. Pengguna dapat memantau perubahan

dan melihat tren dalam data mereka.

5. Edukasi dan Informasi: Aplikasi dapat menyediakan konten edukatif

tentang penyakit jantung, termasuk video, artikel, atau infografis yang

informatif. Ini membantu pengguna memahami lebih lanjut tentang

penyakit jantung dan cara mengelolanya.

6. Pengingat Pengobatan: Aplikasi dapat menyediakan pengingat untuk

pengguna agar tidak melewatkan pengobatan atau janji temu medis yang

penting. Pengingat ini membantu pengguna tetap konsisten dalam

mengikuti perawatan medis yang direkomendasikan.

7. Konsultasi Virtual: Beberapa aplikasi dapat menawarkan fitur konsultasi

virtual dengan tenaga medis atau ahli jantung. Pengguna dapat

mengajukan pertanyaan, mendapatkan saran, atau mendiskusikan

kondisi mereka melalui layanan pesan atau panggilan video.

8. Riwayat Medis dan Pelaporan: Aplikasi dapat memungkinkan pengguna

mencatat dan melacak riwayat medis mereka, termasuk hasil tes,

5
pengobatan yang telah dilakukan, dan janji temu medis. Ini membantu

pengguna memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi mereka

dan memudahkan mereka berbagi informasi dengan tenaga medis.

B. Fitur Konsultasi yang Terdapat Dalam Aplikasi Heart Disease Diagnosis

Dalam aplikasi Heart Disease Diagnosis, terdapat beberapa pemeriksaan

kesehatan yang tersedia (Wahyudi et al., 2019) .

Berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang umumnya ada

dalam aplikasi Heart Disease Diagnosis:

1. Chat atau Pesan Langsung: Aplikasi dapat menyediakan fitur chat atau

pesan langsung yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi

dengan tenaga medis atau ahli jantung. Pengguna dapat mengajukan

pertanyaan, mendapatkan saran atau mendiskusikan kondisi mereka

secara langsung melalui pesan teks.

2. Panggilan Video: Aplikasi dapat menyediakan fitur panggilan video

yang memungkinkan pengguna untuk melakukan konsultasi langsung

dengan tenaga medis atau ahli jantung. Ini memungkinkan pengguna

untuk berinteraksi secara visual dan mendapatkan bantuan yang lebih

rinci.

3. Jadwal Konsultasi: Aplikasi dapat memiliki fitur jadwal konsultasi

yang memungkinkan pengguna untuk membuat janji temu dengan

tenaga medis atau ahli jantung. Pengguna dapat memilih waktu yang

sesuai dan mengatur pertemuan secara online.

6
4. Pengiriman Berkas Medis: Aplikasi dapat memungkinkan pengguna

untuk mengunggah dan mengirimkan berkas medis mereka, seperti

hasil tes atau rekam medis, kepada tenaga medis atau ahli jantung. Ini

memudahkan tenaga medis dalam mengevaluasi kondisi pengguna

secara lebih rinci.

5. Rekam Riwayat Konsultasi: Aplikasi dapat menyimpan rekam riwayat

konsultasi pengguna dengan tenaga medis atau ahli jantung. Pengguna

dapat mengakses kembali rekam medis mereka dan melihat catatan

atau rekomendasi yang diberikan selama konsultasi sebelumnya.

6. Fitur Tanya Jawab: Aplikasi dapat memiliki fitur tanya jawab yang

memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan dan

mendapatkan jawaban dari tenaga medis atau ahli jantung. Pertanyaan

dan jawaban yang relevan juga dapat dibagikan dengan pengguna lain

dalam komunitas aplikasi.

7. Edukasi dan Informasi: Aplikasi dapat menyediakan konten edukatif

tentang penyakit jantung dan pengelolaannya melalui fitur konsultasi.

Pengguna dapat membaca artikel, menonton video, atau mengakses

sumber daya lainnya yang disediakan oleh tenaga medis atau ahli

jantung.

C. Proses Diagnosis penyakit menggunakan Aplikasi Heart Disease Diagnosis

Menurut (Jannah et al., 2021) proses diagnostik penyakit biasanya

melibatkan langkah-langkah berikut:

7
1. Pengumpulan informasi: Pengguna diminta untuk mengisi kuesioner

atau mengisi gejala yang mereka alami melalui aplikasi. Informasi ini

dapat mencakup gejala fisik, riwayat medis, faktor risiko, dan lainnya.

2. Analisis gejala: Aplikasi akan menganalisis gejala yang dilaporkan

oleh pengguna dan membandingkannya dengan database gejala

penyakit jantung yang telah ada.

3. Pengolahan data: Aplikasi akan menggunakan algoritma atau model

machine learning untuk memproses data yang dikumpulkan dan

menghasilkan hasil diagnosis atau rekomendasi berdasarkan informasi

yang diberikan.

4. Hasil diagnosis: Berdasarkan analisis gejala dan data yang

dikumpulkan, aplikasi akan memberikan hasil diagnosis yang

mungkin mencakup kemungkinan adanya penyakit jantung atau risiko

yang terkait.

D. Pengembangan Aplikasi Heart Disease Diagnosis

Menurut (Wahidin et al., 2022) aplikasi ini dikembangkan berdasarkan

kombinasi dari beberapa faktor dan pertimbangan.

Menurut (Kauw et al., 2018) berikut adalah beberapa faktor yang mungkin

menjadi dasar pengembangan aplikasi Heart Disease Diagnosis:

1. Analisis Kebutuhan: Tahap awal adalah menganalisis kebutuhan

pengguna dan pemangku kepentingan yang terkait dengan aplikasi Heart

Disease Diagnosis. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang tujuan

aplikasi, fitur yang diharapkan, dan masalah yang ingin dipecahkan.

8
2. Perencanaan: Tahap perencanaan melibatkan pengembang dalam

merencanakan dan mengorganisir pengembangan aplikasi. Ini mencakup

penentuan tujuan, jadwal, anggaran, dan sumber daya yang diperlukan.

3. Desain Antarmuka Pengguna : Desain antarmuka pengguna dan

pengalaman pengguna sangat penting dalam pengembangan aplikasi

Heart Disease Diagnosis. Desain ini harus mempertimbangkan kebutuhan

pengguna, kemudahan penggunaan, dan estetika yang menarik

4. Pengembangan Backend: Pengembangan backend melibatkan pembuatan

dan pengaturan server, database, dan infrastruktur yang diperlukan untuk

mendukung fungsi aplikasi. Ini melibatkan pemrograman, pengujian, dan

integrasi sistem.

5. Pengembangan Frontend: Pengembangan frontend melibatkan pembuatan

tampilan aplikasi yang interaktif dan responsif. Ini melibatkan

pemrograman dalam bahasa pemrograman seperti Java atau Kotlin untuk

Android atau Swift untuk iOS.

6. Pengujian: Tahap pengujian sangat penting dalam memastikan bahwa

aplikasi Heart Disease Diagnosis berfungsi dengan baik dan memenuhi

kebutuhan pengguna. Pengujian dapat meliputi pengujian fungsional,

pengujian integrasi, dan pengujian kinerja.

7. Peluncuran dan Penyebaran: Setelah pengembangan dan pengujian

selesai, aplikasi dapat diluncurkan dan didistribusikan kepada pengguna.

Ini melibatkan proses penyebaran melalui platform seperti Google Play

Store atau Apple App Store.

9
8. Pemeliharaan dan Pembaruan: Setelah peluncuran, aplikasi Heart Disease

Diagnosis perlu dipelihara dan diperbarui secara berkala. Ini melibatkan

pemantauan kinerja, perbaikan bug, dan peningkatan fitur berdasarkan

umpan balik pengguna.

E. Keuntungan Aplikasi Heart Disease Diagnosis

Menurut (Alfaruqy & Irwansyah, 2022) terdapat beberapa keuntungan

menggunakan aplikasi Heart Disease Diagnosis adalah:

1. Deteksi Dini dan Pencegahan: APK Heart Disease Diagnosis dapat

membantu pengguna untuk mendeteksi dini risiko penyakit jantung.

Dengan mengisi kuesioner penilaian risiko dan melaporkan gejala yang

dialami, pengguna dapat mendapatkan indikasi awal tentang kemungkinan

adanya penyakit jantung. Hal ini memungkinkan pengguna untuk

mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti mengubah gaya hidup,

berkonsultasi dengan tenaga medis, atau menjalani tes lanjutan.

2. Edukasi dan Informasi: APK Heart Disease Diagnosis menyediakan

informasi dan edukasi tentang penyakit jantung, gejala, faktor risiko, dan

langkah-langkah pencegahan. Pengguna dapat memperoleh pengetahuan

yang lebih baik tentang kondisi mereka dan cara mengelolanya. Informasi

ini dapat membantu pengguna membuat keputusan yang lebih baik dalam

menjaga kesehatan jantung mereka.

3. Monitoring dan Pelacakan: APK Heart Disease Diagnosis memungkinkan

pengguna untuk melacak dan memantau kondisi jantung mereka.

Pengguna dapat memantau tekanan darah, denyut jantung, atau faktor lain

10
yang relevan dengan kondisi jantung mereka. Hal ini membantu pengguna

untuk mengidentifikasi tren atau perubahan yang mungkin memerlukan

perhatian medis lebih lanjut.

4. Konsultasi dan Dukungan: APK Heart Disease Diagnosis dapat

menyediakan fitur konsultasi dan dukungan melalui chat atau panggilan

video dengan tenaga medis atau ahli jantung. Pengguna dapat mengajukan

pertanyaan, mendapatkan saran, atau mendiskusikan kondisi mereka

secara langsung. Fitur ini memberikan akses mudah dan cepat ke

informasi medis yang relevan.

5. Pengingat dan Manajemen Perawatan: APK Heart Disease Diagnosis

dapat memberikan pengingat pengobatan dan janji temu medis yang

penting. Pengguna dapat mengatur pengingat untuk mengingatkan mereka

tentang waktu minum obat, pengukuran tekanan darah, atau janji temu

dengan dokter. Hal ini membantu pengguna tetap konsisten dalam

mengikuti perawatan medis yang direkomendasikan.

6. Personalisasi dan Relevansi: APK Heart Disease Diagnosis dapat

memberikan rekomendasi dan informasi yang disesuaikan dengan profil

pengguna. Berdasarkan data yang diberikan oleh pengguna, aplikasi dapat

memberikan saran yang relevan tentang gaya hidup sehat, manajemen

stres, atau pengobatan yang sesuai. Personalisasi ini membantu pengguna

dalam mengelola kondisi jantung mereka dengan lebih efektif.

11
KESIMPULAN

A. Simpulan

Simpulan pada makalah ini adalah :

1. Cara meningkatkan akurasi diagnosis awal penyakit jantung melalui

penggunaan aplikasi yaitu. Pengumpulan data yang komprehensif: Aplikasi

harus meminta pengguna untuk mengisi kuesioner atau memberikan informasi

yang lengkap tentang gejala yang mereka alami, riwayat medis, faktor risiko,

dan data lain yang relevan.

2. Untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dalam penggunaan aplikasi

penyakit jantung, berikut adalah beberapa cara yaitu. Desain Antarmuka

Pengguna yang Menarik: Pastikan aplikasi memiliki antarmuka pengguna

yang menarik, intuitif dan menarik perhatian. Desain yang menarik dan

estetika yang baik akan membuat pengguna lebih tertarik dan termotivasi

untuk menggunakan aplikasi secara teratur.

3. Personalisasi Konten: Berikan pengalaman yang personal dan relevan kepada

pengguna. Misalnya, berdasarkan informasi yang diberikan oleh pengguna,

aplikasi dapat memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan kebutuhan

dan kondisi jantung mereka.

B. Saran

Diharapkan kepada mahasiswa agar sebaiknya dalam mempelajari lebih


banyak tentang aplikasi Heart Disease Diagnosis atau dapat melakukan
pengamatan langsung sehingga lebih memperluas wawasan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aulia, K. N., & Widyati, R. (2020). Pengembangan Aplikasi Berbasis Android


sebagai Media Informasi Pelaksanaan Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu
Penyakit Tidak Menular (Posbindu-PTM) di Kelurahan Kalisari. Jurnal
limu Komputer Dan Aplikasi, 1(1), 400-445,
https://doi.org/https://doi.org/10.21009/j- koma.vlil.15163

Cosco, T. D., Firth, J., Vahia, L., Sixsmith, A., & Torous, J. (2019), Mobilizing
mHealth Data Collection in Older Adults Challenges and Opportunities
Corresponding Author: 2(2), https://doi.org/10.2196/10019

Ghiffary, M. N. El, Susanto, T. D., & Herdiyanti, A. (2018). Analisis Komponen


Desain Layout. Warna, dan Kontrol Pada Antarmuka Pengguna Aplikasi
Mobile Berdasarkan Kemudahan Penggunaan(Studi Kasus: Aplikasi
Olride). Jurnal Teknik ITS, Vol. 7(1). A 143-A 148,

Ghosh, S., Bhardwaj, L., Gupta, A. Das, Noida, G., & Pradesh, U. (2020).
Evaluation of Mobile Health Technology in Healthcare Sector. European
Journal of Molecular & Clinical Medicine, 7(11), 2702-2709.

Haris, Pabanne, F. U., & Syamsiah. (2022). Pelatihan Kader Kesehatan dan
Aplikasi Edukasi Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Media Karya
Kesehatan, 5(2). 137-150. https://doi.org/https://doi.org/10.24198/mk
k.v5i2.36654

Jannah, S. R.. Husain, F., Iswari, R., & Arsi, A. A. (2021). Pemanfaatan Mobile
Health (mH) dan Dampaknya Pada Perilaku Kesehatan Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang (UNNES) Jurnal Sosiologi 181-192.
Nusantara. 7(1). https://doi.org/10.33369/jsn.7.1.181-192

13
Kauw, D., Koole, M. A. C., Winter, M. M. Dohmen, D. A. J. Tulevski, LL, Blok,
S., Somsen, G. A., Schijven, M. P.. Vriend, J. W. J., Robbers-visser, D.,
Mulder, B. J. M., Bouma. B. J., & Schuuring, M. J. (2019). Advantages of
mobile health in the management of adult patients with congenital heart
disease. International Journal of Medical Informatics, 132(October).
104011. https://doi.org/10.1016/j.ijmedin 2019.104 011
Kurniasih, H., Purnanti, K. D., & Atmajaya, R. (2022). Pengembangan Sistem
Informasi Penyakit Tidak Menular (Pim) Berbasis Teknologi Informasi.
Jurnal Teknoinfo. 16(1), 60.https://doi.org/10.33365/jti.v1611.1520

Utama, F., Sari, D. M., & Ningsih, W. I. F. (2021). Deteksi dan Analisis Faktor
Risiko Hipertensi pada Karyawan di Lingkungan Universitas Sriwijaya.
Jurnal Kesehatan Andalas, 10(1), https://doi.org/10.25077/jka.v10i1.1643
29.
Sunjaya, A. P. (2019), Potensi, Aplikasi dan Perkembangan Digital Health di
Indonesia Journal Of The Indonesian Medical Association, 69(4). 167-169
https://doi.org/10.47830/jim-vol.69.4-

Wahidin, M., Agustiya, R. I., & Putro, G. (2022). Beban Penyakit dan Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Indonesia.
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 6(2), 105-112.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.7454/ep idkes.v6i2.6253

Wahyudi, C. T., & Rahman, L. O. A. (2019). Aplikasi M-Health dalam


Monitoring Perawatan pada Pasien Diabetes Mellitus : Studi Literatur.
Jurnal JKFT, 4(2), 1-10. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31000/j
kft.v412.2521
Yuniarti, Jaelani, M., Rahayuni, A., Yuliasita, R., & Laila, M. N. (2020). Edukasi
Diet. Diabetes Mellitus Berbasis Aplikasi Terhadap Pengetahuan Paisne
Rawat Jalan Diabetea Milletus Tipe 2. Jurnal Riset Gizi, 8(2), 122-128.
https://doi.org/https://doi.org/10.31983/jcg. v8i2.6340

14

You might also like