You are on page 1of 211
No Kode : DAR2/Profesional/027/5/2019 MODUL 5 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KEGIATAN BELAJAR 1 HAK AZASI MANUSIA. Penulis: Dr. MUHAMMAD HALIMI, M.Pd Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019 DAFTAR ISI Daftar isi .... A, Pendahuluan . B. Capaian Pembelajaran C. Sub-Capaian Pembelajaran D. Uraian Materi : E, Rangkuman Kegiatan Belajar 1 F. Tes Formatif Kegiatan Belajar 1 ... G. Daftar Pustaka ....... H, Kunci Jawaban Tes Formatif Kegiatan Belajar 1... A. Pendahuluan Kegiatan belajar pada KB 1 ini membahas tentang materi Hak Asasi Manusia (HAM). Mengapa para guru di sekolah dasar harus belajar dan membelajarkan HAM ? HAM menjadi persoalan yang familiar dalam kehidupan di masyarakat. Persoalan HAM sering sekali menjadi bahan pembicaraan atau diskusi di masyarakat baik yang, berkaitan dengan konsep HAM itu sendiri, penegakkan HAM maupun pelanggaran HAM yang terjadi. Oleh karena itu, sudah seyogianya para siswa di sekolah sejak dini sudah dikenalkan tentang HAM, supaya mereka mengetahui dan sadar akan hak dan Kewajiban asasi dirinya dan orang lain, sehingga mereka akan terbiasa untuk menghormati diri dan hak asasi orang lain, Setiap KB pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari: pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi, rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri dari uraian materi yang dikembangkan oleh penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video menggunakan link terkait, Proses pembelajaran untuk setiap KB pada modul ini memfasilitasi berkembangnya kemandirian belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program PPG. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lanear, peserta harus melakukan langkah-langkah berikut. 1, Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai akhir. 2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan memaknainya. 3. Membaca berbagai sumber belajar fainnya yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari. 4, Mendiskusikan hasil membaca pada forum diskusi melalui fasilitas daring bersama peserta Iain dan instruktur. 5. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri dan tes formatif' melalui fasilitas daring. 6. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya 7. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila menemui kesulitan. B. Capaian Pembelajaran Menguasai teori dan aplikasi mencakup muatan materi lima mata pelajaran pokok di SD 1) Bahasa Indonesia terdiri atas Ragam Teks; Satuan Bahasa Pembentuk ‘Teks, Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi; Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi, serta Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak; 2) Matematika terdiri atas Bilangan, Geometri dan Pengukuran, Statistik, dan Kapita Selekta; 3) Imu Pengetahuan Alam terdiri atas Metode Ilmiah, Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan, Benda dan Sifatnya, Energi dan Perubahannya, Bumi dan Alam Semesta; 4) IImu Pengetahuan Sosial terdiri atas Manusia, Tempat dan Lingkungan; Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan; Sistem Sosial dan Budaya; Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan; Fenomena Interaksi Dalam Perkembangan IPTEK dan Masyarakat Global; dan 5) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang terdiri atas Hak Asasi Manusia; Persatuan dan Kesatuan Dalam Keberagaman Masyarakat Multikultur; Konsep Nilai, Moral, dan Norma; Pancasila; serta Kewarganegaraan Global; termasuk advance materials secara bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari”. C. Sub Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu menguasai materi tentang: 1. Pengertian Hak Asasi Manusia Gagasan Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI 1945, Pelanggaran Hak Asasi Manusia Upaya Pemajuan dan Penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia we Aplikasi materi tentang Hak Asasi Manusia dalam pembelajaran SD Agar Anda memperoleh hasil atau memiliki kompetensi yang diharapkan dalam mempelajari materi pembelajaran pada kegiatan belajar i ikutilah petunjuk belajar berikut ini 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda paham betul tentang apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari materi pada kegiatan belajar ini. 2. Bacalah sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dan kata-kata yang Anda anggap asing. Pelajarilah kata-kata tersebut dengan mencari makna atau pengertiannya pada kamus yang Anda miliki. 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi kegiatan belajar ini melalui pemahaman sendiri, dan lakukan sharing pendapat dengan kolega yang juga memperdalam materi atau dengan instruktur yang ditunjuk olch lembaga. 4, Mantapkan pemahaman Andamelalui diskusi, dan menganalisis berbagai kasus yang relevan dengan materi pada kegiatan belajar ini D. Uraian Materi 1, Pengertian Hak Asasi Manusia Pada bagian ini Anda akan diajak untuk menelaah berbagai pengertian Hak Asasi Manusia (HAM). Hal ini bertujuan supaya Anda dapat mendefinisikan dan memaknai setiap hak yang dimiliki. Untuk dapat memahami pengertian HAM, ada baiknya pethatikan hal-hal berikut dengan seksama, a. Dalam Pembukaan UUD NRI 1945 aline pertama ditegaskan “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri- keadilan”. b. Pasal 28 A UUD NRI 1945 menyatakan bahwa “Setiap orang herhak untuk hidup seria berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”. ©. Di dalam kehidupan masyarakat ada pandangan yang menyatakan “Tiada seorang manusia pun yang hidup sengsara, ia akan selalu berusaha mencapai kesejahteraan bagi dirinya lahir maupun batin” ‘Apa makna ketiga kalimat tersebut? Jika Anda menyimaknya dengan seksama, maka dapat dipahami bahwa pada diri manusia selalu melekat tiga hal, yakni hidup, kebebasan dan kebahagian. Ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat mendasar yang harus dimiliki oleh manusia. Tanpa ketiga hal tersebut manusia akan hidup tidak terarah bahkan tidak akan menjadi seutuhnya, Sesuatu hak yang mendasar itu dalam pengertian lain disebut hak asasi. Dengan demikian secara sedethana hak asasi manusia itu adalah hak dasar manusia menurut kodratnya Darmodihardjo dalam Muladi (2007: 109) menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang, sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun, dan yang seolah-olah merupakan suatu holy area. Perl dipahami bahwa HAM tersebut tidaklah bersumber dari negara dan hukum, tetapi semata-mata bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta bese! sinya, sehingga HAM itu tidak bisa dikurangi (non derogable right), Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM, khususnya dalam Pasal | Ayat (1) menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Selain itu, dalam Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM Pasal | ayat (2) juga dimuat tentang kewajiban dasar manusia, tidak dilaksanakan tidak dilaksanakan tidak yaitu seperangkat kewajiban yang apa ‘memungkinkan terlaksana dan tegaknya HAM. Berdasarkan beberapa pemikiran tersebut, dapat disimpulkan bahwa hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak dasar tersebut meliputi hak hidup, hak kemerdekaan dan hak untuk mendapatkan kebahagian. Dibandingkan dengan hak-hak yang lain, HAM memiliki ciri-ciri khusus, a. Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan pemberian dari Tuhan kepada manusia agar hidup terhormat. b. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua semua umat ‘manusia yang sudah ada sejak lahir. ©. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya, 4. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada pihak lain. e. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang bethak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya, 2, Gagasan Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI 1945 Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan terhadap hak-haknya sebagai manusia, Oleh karena itu, hak asasi manusia (HAM) merupakan materi inti dari naskah undang-undang dasar negara modem. Hal ini menunjukkan adanya jaminan konstitusional atas HAM. Jaminan konstitusional atas HAM meneguhkan pendirian bahwa negara bertanggung jawab atas tegaknya supremasi hukum. UUD 1945 di Indonesia, seperti UUD lain di dunia juga meneantumkan masalah HAM, Walaupun UUD 1945 disusun sebelum adanya Declaration of Human Right, temyata telah banyak mencantumkan HAM dalam beberapa pasal (Joeniarto, 2001: 19). Mohammad Hatta sebagai salah satu sosok yang gigih memperjuangkan HAM dalam penyusunan UUD 1945. Masalah HAM memang menjadi perdebatan dalam sidang-sidang pembahasan UUD. Soepomo yang menawarkan bentuk negara integralistik menganggap bahwa HAM tersebut dianggap_berlet in, dibayangkan berdampak negatif dan sebagai hak-hak perorangan yang selalu di bawah kepentingan bersama (Soekarno, 1966: 78). Pendapat Soepomo didukung oleh Soekamo yang menganggap bahwa individu stik inilah yang akan menimbulkan konflik di negara Kita bila masalah tersebut dimasukkan dalam UUD (Swasono, 1992: 261). Meskipun Hatta banyak mendapat kritikan kawan-kawan politiknya, tetapi Hatta tetap konsisten dan tegar membela prinsip-prinsip HAM yang berdasarkan termonologinya dianggap sangat penting bagi pembangunan bangsa seutuhnya. Hatta yang setelah sekian lama berkecimpung dalam pergerakan kemerdekaan dan mengasah otaknya dengan menulis di berbagai media masa, menganggap bahwa sangatlah penting untuk memasukkan hak-hak individu tersebut. Usul Mohammad Hatta mendapat dukungan dari Mohammad Yamin Dengan dijiwai semangat kebersamaan, menghormati orang lain, dan Kebenaran, disepakati adanya ketentuan mengenai hak asasi manusia yang jumlah tidak terlalu banyak di dalam UUD 1945. UUD 1945 memuat ketentuan mengenai HAM yang terdapat dalam pasal 27 sampai 34 seperti di bawah ini. a. Pasal 27 Ayat (1) yang berbunyi, “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib- menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya’; b. Pasal 27 Ayat (2) yang berbunyi, ‘Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan’; ©. Pasal 28 yang berbunyi, ‘Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang- undang’; d. Pasal 29 Ayat (2) yang berbunyi, ‘Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepereayaannya itu’; ©. Pasal 30 Ayat (1) yang berbunyi, ‘Tiap-tiap warga negara berhak dan wajil serta dalam usaha pembelaan negara’; £ Pasal 31 Ayat (1) yang berbunyi, ‘Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran’; g. Pasal 34 yang berbunyi, ‘Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara’. Jaminan HAM dalam UUD 1945 mengalami perkembangan setelah Perubahan Kedua UUD 1945 pada tahun 2000. Ketentuan mengenai hak asasi manusia dan hak- hak warga negara dalam UUD 1945 telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Materi yang semula hanya berisi tujuh butir ketentuan yang juga tidak seluruhnya dapat disebut sebagai jaminan konstitusional hak asasi manusia, sekarang telah bertambah secara sangat signifikan, Ketentuan baru yang diadopsikan ke dalam UUD 1945 setelah Perubahan Kedua pada tahun 2000 termuat dalam Pasal 284 sampai dengan Pasal 28J, ditambah beberapa ketentuan lainnya yang tersebar di beberapa pasal. Karena itu, perumusan tentang hak-hak asasi manusia dalam konstitusi Republik Indonesia dapat dikatakan sangat lengkap dan menjadikan UUD 1945 sebagai salah satu undang-undang dasar yang paling lengkap memuat ketentuan yang memberikan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia Pasal-pasal tentang hak asasi manusia itu sendiri, terutama yang termuat dalam Pasal 28A sampai dengan Pasal 28), pada pokoknya berasal dari rumusan TAP MPR Nomor XVI/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia yang kemudian isinya menjadi materi UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Oleh karena itu, untuk memahami konsepsi tentang hak-hak asasi manusia itu secara lengkap dan historis, ketiga instrumen hukum UUD 1945, TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 dan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia tersebut dapat dilihat dalam satu kontinum dan penjabaran lebih is i. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa ketentuan-ketentuan tentang hak-hak asasi manusia yang telah diadopsikan ke dalam sistim hukum dan konstitusi Indonesia itu berasal dari berbagai konvensi internasional dan deklarasi universal tentang hak asasi manusia serta berbagai instrumen hukum internasional lainnya, Setelah Perubahan Kedua pada tahun 2000, keseluruhan materi ketentuan hak- hak asasi manusia dalam UUD 1945, yang apabila digabung dengan berbagai ketentuan yang terdapat dalam undang-undang yang berkenaan dengan hak asasi manusia, dapat kita kelompokkan dalam empat kelompok yang berisi 37 butir ketentuan, Diantara keempat kelompok hak asasi manusia tersebut, terdapat hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun atau non-derogable rights, yaitus a. Hak untuk hidup: b. Hak untuk tidak disiksa; ¢. Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani; d. Hak beragama; ¢. Hak untuk tidak diperbudak; f. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum; dan g. Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut Keempat kelompok hak asasi manusia terdiri atas; kelompok pertama adalah kelompok ketentuan yang menyangkut hak-hak sipil yang meliputi: a. Setiap orang bethak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya; b. Setiap orang bethak untuk bebas dari penyiksaan, perlakuan atau penghukuman Jain yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat kemanusiaan; c. Setiap orang berhak untuk bebas dari segala bentuk perbudakan; 4. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya; ¢. Setiap orang bethak untuk bebas memiliki keyakinan, pikiran, dan hati nuranis Setiap orang bethak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum; g. Setiap orang berhak atas perlakuan yang s ma di hadapan hukum dan pemerintahan; h.Setiap orang berhak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut; i. Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah; jj. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan; k. Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal di wilayah negaranya, meninggalkan, dan kembali ke negaranya; Setiap orang berhak memperoleh suaka politik; m, Setiap orang berhak bebas dari segala bentuk perlakuan diskriminatif dan berhak mendapatkan perlindungan hukum dari perlakuan yang bersifat diskriminati tersebut. Kedua, kelompok hak-hak politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang meliputi: a. Setiap warga negara berhak untuk berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapatnya secara damai dengan lisan dan tulisan; b. Setiap warga negara berhak untuk memilih dan dipilih dalam rangka lembaga perwakilan rakyat; c. Setiap warga negara dapat diangkat untuk menduduki jabatan-jabatan publik; d. Setiap orang berhak untuk memperoleh dan memilih pekerjaan yang sah dan layak bagi kemanusiaan; ©. Setiap orang berhak untuk bekerja, mendapat imbalan, dan mendapat perlakuan yang layak dalam hubungan kerja yang berkeadilan; Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadis g. Setiap warga negara berhak atas jaminan sosial yang dibutuhkan untuk hidup layak dan memungkinkan pengembangan dirinya sebagai manusia yang bermartabat; h. Setiap orang bethak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasis i, Setiap orang bethak untuk memperoleh dan memilih pendidikan dan pengajaran; j. Setiap orang berhak mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan umat manusia; k. Negara menjamin penghormatan atas identitas budaya dan hak-hak masyarakat lokal selaras dengan perkembangan zaman dan tingkat peradaban bangsa-bangsa; 1. Negara mengakui setiap budaya sebagai bagian dari kebudayaan nasional; m, Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing, dan untuk beribadat menurut kepercayaannya itu, Ketiga, kelompok hak-hak khusus dan hak atas pembangunan yang meliputi: a, Setiap warga negara yang menyandang masalah sosial, termasuk kelompok masyarakat yang terasing dan yang hidup di tingkungan terpencil, berhak 10 mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan yang sama; b. Hak perempuan dijamin dan dilindungi untuk mendapai kesetaraan gender dalam kehidupan nasional; c. Hak khusus yang melekat pada diri perempuan yang dikarenakan oleh fungsi reproduksinya dijamin dan dilindungi oleh hukum; 4. Setiap anak berhak atas kasih sayang, perhatian, dan perlindungan orangtua, keluarga, masyarakat dan negara bagi pertumbuhan fisik dan mental serta perkembangan pribadinya; e. Setiap warga negara berhak untuk berperan-serta dalam pengelolaan dan turut ‘menikmati manfaat yang diperoleh dari pengelolaan kekayaan alam; £. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat; g Kebijakan, perlakuan atau tindakan khusus yang bersifat sementara dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan yang sah yang dimaksudkan untuk menyetarakan tingkat perkembangan kelompok tertentu: yang pernah mengalami perlakuan diskriminatif dengan kelompok-kelompok lain dalam masyarakat, dan perlakuan Khusus tersebut tidak termasuk dalam pengertian diskriminasi. Keempat, kelompok yang mengatur mengenai tanggung jawab negara dan kewajiban asasi manusia yang meliputi a. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara; b. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk pada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan dan penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain serta untuk memenuhi tuntutan keadilan sesuai dengan nilai-nilai agama, moralitas, dan kesusilaan, keamanan, dan ketertiban umum dalam masyarakat yang demokratis; M1 c. Negara bertanggungjawab atas perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak-hak asasi manusia; 4. Untuk menjamin pelaksanaan hak asasi manusia, dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang bersifat independen dan tidak memihak yang pembentukan, susunan, dan kedudukannya diatur dengan undang-undang. Hak-hak tersebut di atas ada yang termasuk kategori hak asasi manusia yang, berlaku bagi semua orang yang tinggal dan berada dalam wilayah hukum Republik Indonesia, dan ada pula yang merupakan hak warga negara yang berlaku hanya bagi warga negara Republik Indonesia, Hak-hak dan kebebasan tersebut ada yang tercantum dalam UUD 1945 dan ada pula yang tercantum hanya dalam undang- undang tetapi memiliki kualitas yang sama pentingnya secara konstitusional schingga dapat disebut memiliki “constitutional importance” yang sama dengan yang disebut ksplisit dalam UUD 1945. Sesuai dengan prinsip “kontrak sosial” (social contract), maka setiap hak yang terkait dengan warga negara dengan sendiri bertimbal-balik dengan kewajiban negara untuk memenuhinya. Demikian pula dengan kewenangan- kewenangan konstitusional yang dimiliki oleh negara melalui organ-organnya juga bertimbal-balik dengan kewajiban-kewajiban konstitusional yang wajib ditaati dan dipenuhi oleh setiap warga negara, 3. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Setiap hak asasi yang dimiliki oleh manusia dibatasi oleh hak asasi manusia lainnya, Dengan demikian tidak ada seorang pun yang diperbolehkan melanggar hak asasi orang lain. Akan tetapi dalam kenyataannya manusia suka lupa diri, bahwa di sekitarnya terdapat manusia yang mempunyai kedudukan yang sama dengan dirinya. Namun, manusia sering melanggar hak asasi sesamanya dengan alasan yang tidak jelas, schingga terjadilah pelanggaran HAM, 12 Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk, yaitu; a. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung ‘maupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara individual maupun kolektif dalam semua aspek kehidupan. b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja schingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat baik jasmani maupun rohani pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau orang ketiga. Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Pelanggaran HAM erat, yaitu pelanggaran HAM yang berbahaya dan mengancam nyawa manusia, Jenis-jenis pelanggaran HAM berat meliputi kejahatan genosida dan kejahatan kemanusian, Penanganan kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia di atur dalam Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. >. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM yang tidak mengancam keselamatan jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera ditanggulangi. Misalnya, kelalaian dalam pemberian pelayanan kesehatan, pencemaran lingkungan yang disengaja dan sebagainya, Di Indonesia, meskipun pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundang- undangan mengenai HAM, namun pelanggaran HAM tetap selalu ada baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri, Berikut ini beberapa xkasus pelanggaran HAM yang pemah terjadi di Indonesia: a. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang tewas, 36 orang luka berat dan 19 orang luka ringan. Keputusan majelis hakim kasus ini menetapkan 14 terdakwa seluruhnya dinyatakan bebas, 1B Penyerbuan Kantor Partai Demokrasi Indonesia tanggal 27 Juli 1996. Dalam kasus ini tima orang tewas, 149 orang luka-luka dan 23 orang hilang. Keputusan majelis hakim kasus ini menetapkan empat terdakwa dinyatakan bebas dan satu orang terdakwa divonis 2 bulan 10 hari. Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam kasus ini korban yang meninggal adalah Hery Hartabto, Elang Mulya Lesmana, Hendriawan, Hafidin Royan dan Alan Mulyadi. Mahkamah Militer yang menyidangkan kasus ini memvonis dua terdakwa dengan hukuman 4 bulan penjara, empat terdakwa divonis 2-5 bulan penjara dan 9 orang anggota Brimob dipecat dan dipenjara 3-6 tahun. Penculikan aktivis, pada bulan April 1997-April 1999. Dalam kasus ini 20 orang aktivis dinyatakan hilang (9 orang diantaranya telah dibebaskan dan 11 orang dinyatakan hilang). Mahkamah Militer_memvonis komandan Tim mawar Kopassus dengan 22 bulan penjara dan dipecat dari TNI, empat orang terdakwa dipecat dan divonis 20 bulan penjara, tiga orang terdakwa divonis 16 bulan penjara dan tiga orang terdakwa divonis 12 bulan penjara. ‘Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 November 1998, Dalam kasus ini lima orang korban meninggal, yaitu Bemadus Irmawan, Teddy Mahdani Kusuma, Sigit Prsetyo, Muzamil joko Purwanto dan Abdullah. Kemudian terjadi lagi tragedi Semanggi II pada tanggal 24 September 1999 yang memakan lima orang korban meninggal yaitu Yap Yun Hap, Salim Ternate, Fadli, Denny Yulian dan Zainal. Dalam kasus ini DPR membatalkan rekomendasi sebelumnya yang mendorong penyclesaian melalui peradilan mi r bukan peradilan peradilan HAM. Kemudian, berkas penyelidikan Komnas HAM atas kasus Semanggi ini masih disimpan di Kejaksaan Agung dan sampai sekarang belum ada langkah menyikapi hasil penyelidikan itu. Pelanggaran HAM Timor Timur. Peristiwa ini ditandai dengan terjadinya dua serangan yaitu serangan ke kediaman Uskup Belo yang memakan korban tewas sebanyak 25 orang dan serangan ke kediaman Manuel Carrascalao yang 4 memakan korban tewas sebanyak 12 orang. Dalam kasus ini majelis hakim menetapkan 18 terdakwa dinyatakan bebas, kecuali Eurico Guterres yang dinyatakan berasalah dan divonis 10 tahun penjara. Pembunuhan Ketua Presidium Dewan Papua, Theys Hiyo Eluay pada tanggal 10 November 2001. Dalam kasus ini empat dari tujuh anggota Kopassus yang menjadi terdakwa divonis 2-3,5 tahun penjara dan dipecat dari dinas militer oleh Mahkamah Militer III Surabaya. Pembunuhan Munir, pada tanggal 7 September 2004. Munir tewas dalam perjalanan udara dari Jakarta ke Amsterdam. Otopsi oleh Netherlands Forensic Institute menyimpulkan munir tewas akibat racun arsenik. Dalam kasus ini, putusan Kasasi Mabkamah Agung menyatakan Pollycarpus tidak terbukti membunuh, Ia hanya dihukum dua tahun penjara atas penggunaan surat pals Kasus-kasus di atas merupakan contoh kasus pelanggaran HAM yang dianggap berat Negara kita selalu terfokus pada permasalahan HAM yang berat tadi, Akan tetapi pelanggaran HAM yang sifttnya ringan, yang bisa menjadi berat ketika tidak dilakukan upaya penyelesaian. Berikut ini merupakan kesaksian dari seorang ibu yang bermama Eupeka dari Porsea Sumatera Utara, yang kesaksiannya _mungkin menggambarkan kegerahan dia atas tidak diperhatikan pelanggaran HAM yang menimpa dirinya dan tetangganya, Saya sedih melihat tetangga-tetangga meninggal akibat longsor, menderita penyakit kulit kareana air tercemar limbah pabrik... Selama empat tahun terakhir pabrik ditutup, kami dapat menghirup udara segar kembali, tanah kami menghasilkan panen yang baik. Saya betul-betul tidak mengerti kenapa pemerintah mengizinkan pabrik beroperasi kembali? Apa mereka tidak cukup melihat bahwa kami sudak cukup menderita? Kompas, 16 Desember 2006 Setelah Anda membaca kesaksian Ibu Eupeka di atas, bagaimana tanggapan Anda mengenai hal-hal berikut: 15 Bagaimana perasaan Anda akan nasib yang dialami Ibu Eupeka dan tetangganya? . Menurut pendapat Anda bagaimana perasaan Thu Eupeka dan tetangganya atas nasib yang menimpanya? ¢. Apakah mungkin nasib yang menimpa Ibu Eupeka dan tetangganya juga dialami oleh warga negara Indonesia lainnya? 4d. Bagaimana perasaan Anda jika mengalami nasib seperti yang dialami oleh Ibu Eupeka dan tetangganya? e. Menurut Anda benarkah pendapat Ibu Eupeka dan seandainya benar faktor apa yang menyebabkan pemerintah mengabaikan hak Tbu Eupeka dan tetangganya?” £ Solusi seperti apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh Ibu Eupeka dan tetangganya? 4. Upaya Pemajuan dan Penegakkan serta Penanganan Masalah Hak Asasi Manusia indonesia a, Pemajuan dan Penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia Semua negara di dunia sepakat menyatakan penghormatan terhadap nilai-nilai hak asasi manusia yang universal. Akan tetapi, pelaksanaan hak asasi manusia dapat saja berbeda antara satu negara dengan negara lain. Ideologi, kebudayaan dan nilai- nilai khas yang dimiliki suatu bangsa akan mempengaruhi sikap dan perilaku hidup berbangsa, Misalnya di Indonesia, semua perilaku hidup berbangsa diukur dari kepribadian Indonesia yang tentu saja berbeda dari bangsa lain. Bangsa Indonesia akan menyelesaikan permasalahannya dengan cara sendiri, Bangsa lain tidak dapat memaksakan konsep hak asasi versi negaranya kepada bangsa kita, sebaliknya bangsa kita pun tidak dapat memaksakan konsep hak asasi versi bangsa kita kepada bangsa lain, Salah satu citi negara hukum adalah adanya jaminan terhadap hak asasi manusia. Ciri nilah yang membedakan antara negara otoriter dengan negara demokratis yang menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sebagai 16 salah satu negara yang mengaku sebagai negara hukum, Indonesia tentu saja berperan aktif dalam upaya penegakan HAM. Proses penegakan HAM di Indonesia mengacu kepada ketentuan-ketentuan hukum internasional yang pada dasarnya memberikan wewenang Iuar biasa kepada setiap negara, Berkaitan dengan hal tersebut, bangsa Indonesia dalam proses penegakan HAM sangat mempertimbangkan dua hal di bawah ini 1) Kedudukan negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat baik secara hukum, sosial, politik harus dipertahankan dalam keadaan apapun sesuai dengan prinsip- prinsip yang di jut dalam piagam PBB. 2) Dalam pelaksanaannya, pemerintah harus tetap mengacu kepada ketentuan- ketentuan hukum internasional mengenai HAM. Kemudian menyesuaikannya dan memasukkannya ke dalam sistem hukum nasional serta_menempatkannya sedemikian rupa, schingga merupkan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem hukum nasional. Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan langkah-langkah strategis, yakni dengan membentuk produk hukum, pembentukan Jembaga independen yang keberadaannya dilandasi UU atau peraturan serta lembga- Jembaga swadaya masyarakat yang ikut mengawasi penegakkan HAM itu sendiri. Berikut ini akan dibahas ketiga hal tersebut. 1). Pembentukan produk hukum yang mengatur tentang HAM sebagai Penjabaran UUD 1945 Pembentukan produk hukum yang mengatur mengenai hak asasi_ manusia (HAM) dimaksud untuk menjamin kepastian hukum dalam proses penegakan HAM. Selain itu produk hukum tersebut memberikan arahan bagi pelaksanaan proses penegakan HAM. Adapun produk hukum yang dibentuk untuk mengatur masalah HAM adalah: 17 a) b) ¢) a ¢) Pada amandemen kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditetapkan satu bab tambahan dalam batang tubuh yaitu bab XA yang, berisi mengenai hak asasi manusia, melengkapi pasal-pasal yang lebih dahulu ‘mengatur mengenai masalah HAM Dalam sidang istimewa MPR. 1998 ditetap sebuah Ketetapan MPR mengenai hak asasi manusia yaitu' TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998. Ditetapkannya Piagam HAM Indonesia pada tahun 1998. Diundangkannya Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang diikuti dengan dikeluarkannya PERPU Nomor | tahun 1999 tentang pengadilan HAM yang kemudian ditetapakan menjadi sebuah undang- undang, yaitu Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Meratifikasiinstrumen HAM internasional selama tidak bertentangan dengan Paneasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. hal ini diwujudkan dengan meratifikasi: (1) Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment menjadi Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia. (2) Imernational Covenant on Economic, Social and Cultural Rights menjadi Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2005 tentang Kovenan Internasional Hak- hak Ekonomi, Sosial.dan Budaya (3) International Covenant on Civil and Political Rights menjadi Undang- Undang RI Nomor 11 tahun 2005 tentang Kovenan Internasional tentang Hak- hak Sipil dan Politik. Selain ketentuan-ketentuan tersebut, tentu saja masih ada produk hukum tentang HAM yang berlaku di Indonesia saat ini. Berkaitan dengan hal tersebut, coba Anda identifikasi jenis-jenis produk hukum tentang HAM lainnya yang berlaku di Indonesia! Silakan diskusikan dengan rekan Andal 18, 2). Terbentuknya lembaga - lembaga independen yang menangani masalah HAM yang pembentukannya diatur UU Lembaga bentukan pemerintah yang bersifat independen dan tidak memihak yang pembentukan, susunan, dan kedudukannya diatur dengan undang-undang yang khusus untuk menangani permasalahan HAM antara lain adalah : (1). Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Komnas HAM dibentuk pada tanggal 7 Juni 1993 melalui Kepres Nomor 50 tahun 1993. keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 39 tahun1999 tentang Hak Asas Manusia pasal 75 sampai dengan pasal 99. Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan dan mediasi HAM. Komnas HAM beranggotakan 35 orang yang dipilih oleh DPR berdasarkan usulan Komnas HAM dan diresmikan oleh Presiden, Masa jabatan anggota Komnas HAM selama lima tahun dan dapat diangkat lagi hanya untuk satu kali masa jabatan. Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai berikut: (a) melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah (b) menyelesaikan masalah secara konsultasi naupun negosiasi (c) menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi_ manus kepada pemerintah dan DPR untuk ditindak lanjuti. (4) memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa di pengadilan. Setiap warga negara yang merasa hak asasinya dilanggar boleh melakukan pengaduan kepada Komnas HAM. Pengaduan tersebut harus disertai dengan alasan, baik secara tertulis maupun lisan dan identitas pengadu yang benar. (2). Pembentukan Pengadilan HAM 19 Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus tethadap pelanggaran HAM berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia baik perseorangan maupun masyarakat dan menjadi dasar dalam penegakan, kepastian hukum, keadilan dan perasaan aman, baik perseorangan maupun masyaraka Berdasarkan ketentuan Pasal 4 Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000, Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat, Di samping itu, berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang dilakukan oleh warga negara Indonesia dan terjadi di luar batas teritorial wilayah Indonesia. Adapun yang termasuk pelanggaran HAM berat yang diatur dalam Pasal 7 sampai 9 Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000 metiputi: (a) Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, atau kelompok agama dengan cara membunuh anggota kelompok, mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya, dan memaksakan tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok atau memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu kepada kelompok yang lain. (b) Kejahatan kemanusiaan, yaitu satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistemik, yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara_langsung kepada penduduk sipil. Kejahatan kemanusian berbentuk pembunuhan, pemusnahan, penyiksaan, perbudakan, pengusiran, perampasan kemerdekaan yang melanggara hukum internasional dan sebagainya. Selai berbagai lembaga indipenden yang bentuk oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan khusus di bidang anak, perempuan atau kasus khusus lainnya seperti 20 Komisi Perlindungan Anak Indonesia, disingkat KPAI, adalah lembaga independen Indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak. Keputusan Presiden Nomor 95/M/2004 merupakan dasar hukum pembentukan lembaga ini; Demikian juga, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi dan lain lain. 3) Terbentuknya Lembaga Swadaya Masyarakat yang menangani HAM Selain peraturan perundangan dan lembaga independen yang pembentukannya melibatkan pemerintah, ada pula lembaga swadaya masyarakat yang lahir dan berdirinya bersifat bottom up. Lembaga tersebut antara lain: Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Indonesia), dan Elsam (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat), BKBH (Biro Konsultasi Bantuan Hukum) Perguruan Tinggi, dan lain-lain, Untuk lebih mendalami kinerja masing masing, coba Anda cari informasi berkaitan dengan tugas dan kewenangan dari lembaga-lembaga tersebut. b. Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Kasus pelanggaran HAM akan senatiasa terjadi jika tidak secepatnya ditangani, Negara yang tidak mau menangani kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya akan disebut sebagai unwillingness state atau negara yang tidak mempunyai kemauan menegakan HAM. Kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negara tersebut akan disidangkan oleh Mahkamah Intemasional. Hal tersebut tentu saja menggambarkan bahwa kedaulatan hukum negara tersebut lemah dan wibawa negara tersebut jatuh di dalam pergaulan bangsa-bangsa yang beradab. Sebagai negara hukum dan beradab, tentu saja Indonesia tidak mau disebut sebagai unwillingness state. Indonesia selalu menangani sendiri kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya tanpa bantuan dari Mahkamah Internasional. Contoh- 21 contoh kasus yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan bukti bahwa di negara kita ada proses peradilan untuk menangani masalah HAM terutama yang sifatnya berat, Sebelum berlakunya Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, kasus pelanggaran HAM diperiksa dan diselesaikan di pengaditan HAM ad hoe yang dibentuk berdasarkan keputusan presiden dan berada i lingkungan peradilan umum, Setelah berlakunya undang-undang tersebut kasus pelanggaran HAM di Indonesia ditangani dan diselesaikan melalui proses peradilan di Pengadilan HAM Penyelesaian kasus _pelanggaran HAM berat dilakukan berdasarkan ketentuan Hukum Acara Pidana, Proses penyidikan dan penangkapan dilakukan oleh Jaksa Agung dengan disertai surat perintah dan alasan penangkapan, kecuali tertatangkap Pengadilan HAM dapat dilakukan paling lama 90 hari dan dapat diperpenjang paling lama 30 hari olch tangan, Penahanan untuk pemeriksaan dalam. sidang pengadilan negeri sesuai dengan daerah hukumnya, Penahanan di Pengadilan Tinggi dilakukan paling lama 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari, Penahanan di Mahkamah Agung paling lama 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari Adapun penyelidikan di terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat dilakukan oleh Komnas HAM. Dalam melakukan penyelidikan, Komnas HAM dapat membentuk Tim ad hoe yang terdiri dari Komnas Ham dan unsur masyarakat. Hasil penyelidikan Komnas HAM yang berupa laporan pelanggaran hak asasi manusia, diserahkan berkasnya kepada Jaksa Agung yang bertugas sebagai penyidik. Jaksa Agung. waj sebagai peny! menindak Janjuti faporan dari Komnas Ham tersebut. Jaksa Agung, dapat membentuk penyidik ad hoc yang terdii dari unsur pemerintah dan masyarakat Proses penuntutan perkara pelanggaran HAM berat dilakukan oleh Jaksa Agung, Dalam pelaksanaan tugasnya, Jaksa Agung dapat mengangkat penuntut umum ad hoe yang terdiri dari unsur pemerintah atau masyarakat Setiap saat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dapat keterangan secara tertulis kepada Jaksa Agung mengenai perkembangan penyidikan dan penuntutan perkara pelanggaran hak asasi 22 manusia yang berat. Jaksa penuntut umum ad hoe sebelum melaksanakan tugasnya harus mengucapkan sumpah atau janji Selanjutnya, perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat diperiksa dan diputuskan oleh Pengadilan HAM yang dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan HAM paling lama 180 hari setelah berkas perkara dilimpahkan dari penyidik kepada Pengadilan HAM. Majelis Hakim Pengadilan HAM yang berjumlah lima orang terdiri atas dua orang hakim pada Pengadilan HAM yang bersangkutan dan tiga orang hakim ad hoe yang diketuai oleh hakim dari Pengadilan HAM yang bersangkutan, Dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dimohonkan banding ke Pengadilan Tinggi, maka perkara tersebut diperiksa dan diputus dalam waktu paling lama 90 hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke Pengadilan Tinggi. Pemeriksaan perkara pelanggaran HAM di Pengadilan Tinggi dilakukan oleh maj hakim yang terdiri atas dua orang hakim Pengadilan Tinggi yang bersangkutan dan tigaorang hakim ad hoc. Kemudian, dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dimohonkan kasasi ke Mahkamah Agung, perkara tersebut diperiksa dan diputus dalam waktu paling lama 90 hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke Mahkamah Agung. Pemeriksaan perkara pelanggaran HAM berat di Mahkamah Agung dilakukan oleh majelis hakim terdiri atas dua orang Hakim Agung dan tiga orang hakim ad hoc. Hakim ad hoc di Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden selaku Kepala Negara atas usulan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 5. Aplikasi Materi tentang Hak Asasi Manusi dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) a PI ip Pembelajaran HAM di SD Sesuai dengan hakikat anak SD dan pendekatan pembelajaran, maka prinsip yang digunakan dalam pembelajaran HAM dikembangkan sesuai dengan karakteristik belajar anak. Pertama, anak SD belajar secara konkrit sehingga pembelajaran HAM diupayakan secara konrkit pula, Implikasi dari prinsip ini maka pembelajaran HAM bagi anak SD menuntut guru untuk selalu- menggunakan media dan sumber 23 pembelajaran yang bersifat konkrit dan dapat ditangkap secara inderawi. Media dan sumber pembelajaran yang dimaksud dapat berupa media dan sumber pembelajaran yang dirancang dan tidak dirancang untuk pembelajaran. Media dan sumber yang direncanakan adalah media dan sumber yang memang dengan sengaja dibuat untuk kepentingan pembelajaran, Sedangkan media dan sumber pembelajaran yang tidak direncanakan adalah segala sumber yang memang tidak disengaja untuk kepentingan pembelajaran, Misalnya jalan raya, pasar, stasiun, dan terminal. Media dapat juga yang bersifat alami dan buatan, Kedua, pembelajaran HAM menggunakan prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain, Bermain akan membuat anak berinteraksi dan belajar menghargai hak orang lain. Pola bermain dapat dibedakan menjadi tiga: (a) bermain bebas, (b) bermain dengan bimbingan, dan (c) bermain dengan diarahkan (Sumiarti Padmonodewo, 1995). Bermain bebas adalah suatu bentuk kegiatan bermain yang memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan berbagai pilihan alat dan menggunakannya. Bermain dengan bimbingan adalah suatu kegiatan bermain dengan cara guru. memilihkan alat-alat_ permainan dan anak diharapkan dapat menemukan pengertian tertentu. Bermain dengan diarahkan adalah suatu. bentuk permainan dengan guru mengajarkan cara menyelesaikan tugas tertentu, Bermain dapat menggunakan alat permainan ataupun tanpa alat permainan. Berbagai permainan dapat digunakan di dalam pembelajaran HAM. Ketiga, pembelajaran HAM di SD menggunakan prinsip active learning. Pembelajaran aktif' memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak untuk aktif meneari dan memaknai HAM. Seluruh anggota tubuh dan psikologis anak bekerja baik melalui belajar individual ~maupun bekerja sama dalam kelompok. Problem solving akan memberikan tantangan pada anak untuk aktif menyelesaikan masalah tersebut Keempat, pembelajaran HAM di SD dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan, Joyfiull learning akan sangat menyenangkan dan membuat belajar anak menjadi ceria, tanpa tekanan, dan menarik. Guru dapat membuat pembelajaran 24 menjadi menyenangkan dengan memberikan sentuhan akrab, ramah, sambil bemyanyi, dengan gambar, dan lain sebagainya. Kelima, pembelajaram HAM di SD berpusat pada anak. Artinya anak menjadi subjek pelaku yang aktif di dalam belajar. Guru hanya berperan sebagai fasilitator HAM. Pembelajaran HAM dalam membantu anak mudah mempelajarinitai-nit perlu mempertimbangkan aspek kemampuan dan potensi anak, suasana psikologis dan ‘moral anak. Keenam, pembelajaran HAM di SD memberikan kesempatan kepada anak untuk mengalami, bukan saja melihat atau mendengar melainkan seluruh panca inderanya dan mental psikologis anak aktif mengalami sendiri dalam kegiatan yang memuat nilai-nilai HAM, Pembelajaran HAM memberikan kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk bereksperimen (mencoba) mengalami berbagai kegiatan_ pembelajaran HAM. Pembelajaran HAM di SD dapat mengembangkan keterampilan sosial, kognitif, emosional serta spiritual, Multiple incelligence dapat ditumbubkembangkan dalam pembelajaran HAM sehingga pembelajaran tersebut akan lebih bermakna bagi kehidupan anak. b. Pendekatan Pembelajaran HAM di SD. nilai Pembelajaran HAM di SD bukan saja menyampaikan materi tentang nila HAM tetapi pembelajarannya sendiri harus sesuai dan dijiwai dengan HAM. Jika tidak, maka anak akan mengalami suatu keadaan paradoksal atau inkonsistensi yaitu bagaimana ia dapat memahami materi HAM yang diterima ketika pembelajarannya sendiri melanggar HAM? Pendidikan mengandung unsur-unsur HAM dan demokrasi. Mendidik anak akan ‘mengembangkan inteligensi dan karakternya. Hal ini tidak akan terjadi manakala anak hanya belajar secara tekstual dalam buku dan ditentukan oleh guru. Individu hanya akan terdidik dan memiliki kesadaran tentang HAM ketika ia memiliki kesempatan untuk mengalami sendiri HAM dan menyumbangkan sesuatu yang berguna dari 25 pengalamannya tersebut. Misalnya, anak diajak secara langsung ikut membersihkan lingkungan sekolah, Pengalaman ini akan memberikan pengalaman pada anak bahwa ia telah membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Berbagai pendekatan dapat digunakan dalam pembelajaran HAM di SD. Pendekatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut. 1) Pendekatan induktif yaitu suatu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran dengan dimulai dari contoh-contoh, peristiwa-peristiwa, kasus- ‘asus dan fenomena sejenis untuk ditarik kesimpulan umum, 2) Pendekatan deduktif dimuk khusus. dari Konsep umum menuju penarikan kesimpulan 3) Pendekatan kontekstual yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan guru sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari anak. Pembelajaran kontekstual tersebut memudahkan anak memaknai nilai-nilai HAM yang dipelajarinya. 4) Pendckatan kooperatif (cooperative learning) yaitu pendekatan_ pembelajaran dengan memberikan kesempatan pada anak untuk bekerja sama dalam belajar. Misalnya, belajar kelompok, belajar dengan model Jigsaw, diskusi kelompok, dan tugas kelompok. 5) Pendekatan inquiry yaitu. pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan ksempatan pada anak untuk mencari penyelesaian sendiri terhadap masalah yang dihadapinya. Anak belajar mengamati fenomena, menemukan masalah, dan menyelidiki kemungkinan-kemungkinan penyelesaian masalah sendiri. 6) Pendekatan discovery yaitu. pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa menjelajah untuk menemukan esuatu yang sudah ada, 7) Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menyusun sendiri konsep-konsep HAM berdasarkan kehidupan sehari-hari anak. 8) Pendekatan behavioristik dengan menciptakan lingkungan yang kondusif anak belajar HAM 26 €. Materi Pembelajaran HAM di SD Materi HAM di SD dikembangkan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Materi tersebut disajikan secara menarik dalam bentuk yang mudah dipahami oleh anak. Kalimat yang digunakan sederhana, lugas, dan jelas. Kalau perlu materi disertai gambar dan ilustrasi menarik dan menyenangkan, Unsur problematik dalam materi HAM juga akan membuat sajian materi tidak monoton dan ‘menjemukan, tetapi menantang penalaran kritis anak. Supaya memiliki kebermaknaan pada anak, materi HAM diangkat dari realitas kehidupan anak sehari-hari, Dengan demikian materi yang dikembangkan disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan anak. Berdasarkan ketentuan dalam Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, terdapat beberapa Kompetensi Dasar yang terkait dengan materi HAM dalam mata pelajaran PPKN di Sckolah Dasar seperti dalam tabel berikut, No | Kelas Kompetensi Dasar 1. Ti [1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan warga sekolah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan warga sekolah 3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan warga sekolah 42 Menyajikan hasil identifikasi kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan warga sekolah 2. TV [1.2 Menghargai kewajiban dan hak warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dalam menjalankan agama 2.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam _memenuhi kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat sebagai wujud cinta tanah air Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari- hari 27 42 ‘Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan schari-hari 12 Menghargal_Kewajiban, hak, dan tanggug jawab sebagai warga masyarakat dan umat beragama dalam kehidupan sehari-hari 2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari 32 Memahami hak, kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari- hari 42 Menjelaskan hak, kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari- hari 4. Vv 12 Menghargai hak, dan tanggung jawab sebagai warga negara dalam menjalankan agama 2.2 ‘Melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga negara sebagai wujud cinta tanah air 32 ‘Menganalisis pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga negara beserta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari 42 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga negara beserta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari Materi HAM diberikan di SD dibelajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran lain yang sudah ada melalui pendekatan tematik. Jika materi HAM diberikan tersendiri dan menjadi mata pelajaran tersendiri maka akan terjadi penambahan mata pelajaran lain, Hal ini akan menambah beban mata pelajaran bagi anak dan di luar kemampuan anak, Pilihannya lebih baik diupayakan terintegrasi pada mata pelajaran lain sehingga setiap mata pelajaran yang dipelajari anak akan lebih bermakna d. Perencanaan Pembelajaran HAM di SD. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran HAM di SD sangat ditentukan oleh perencanaan yang baik. Perencanaan tersebut akan membantu guru untuk 28 melaksanakan langkah-langkah pembelajaran secara sistematik. Langkah-langkah penyusunan perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut. 1) Menganalisis substansi kajian kurikulum. Melalui analisis dapat diketahui bahwa materi pokok HAM yang terintegrasi di dalam mata pelajaran sebagaimana termuat di kurikulum dapat diketahui 2) Hasil analisis kajian itu kemudian dimuat di dalam silabus yang dikembangkan. Silabus tersebut berupa rencana kegiatan pembelajaran secara sistematis yang memuat materi pokok, media, dan evaluasi serta alokasi waktu yang akan dilaksanakan di dalam pembelajaran. 3) Pengembangan silabus disesuaikan dengan potensi anak, sarana dan prasarana sekolah, serta kemampuan guru. Di dalam silabus kita dapat merencanakan pembelajaran yang akan memberikan pengalaman belajar HAM yang sesuai dengan kurikulum dan potensi anak. Silabus adalah suatu rencana yang memuat pokok-pokok pengalaman belajar yang akan diperoleh anak dalam pembelajaran. Format silabus yang dikembangkan sangat bergantung pada guru, dan tidak ada yang sama. 4) Berdasarkan silabus dapat dikembangkan rencana pembelajaran (RP). Rencana pembelajaran adalah seperangkat langkah-langkah pembelajaran yang harus diikuti guru dalam membelajarkan anak. 5) Perencanaan pembelajaran HAM di SD dikembangkan berdasarkan: a) pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan komptensi dasar yang akan dicapai, b) berpusat pada anak, c) pembelajaran memperhatikan pertumbuhan dan kebutuhan anak SD, 4) pembelajaran menghargai dan memberdayakan hak anak, e) mampu mengembangkan seluruh potensi anak, f)_ mengembangkan active learning, 2). mendorong berpikir kritis dan kreatif anak, h) sesuai dengan potensi sekolah dan guru, dan 29 i) memungkinkan anak dapat mengakses sumber belajar yang ada, E. Forum Diskusi Setelah Anda mempelajari Kegiatan Belajar 1, diskusikan bersama_peserta PPG lainnya melalui fasilitas daring pada slot forum diskusi terkait berikut 1. Ada sebuah pendapat yang menyatakan bahwa hak asasi manusia itu merupakan hak dasar manusia yang diperoleh sejak lahir. Menurut persepsi Anda, tepatkah pendapat tersebut? Berikan alasan Anda secara komprehensif ! 2. Coba Anda analisis implikasi dari tercantumnya jaminan hak asasi manusia dalam UUD NRI 1945! 3. Bagaimana mekanisme dalam penegakkan HAM di negara kita tercinta, sehingga semua warga negara dapat merasakan jaminan atas hak asasinya masing-masing? 4. Dalam kaitannya penegakkan hak anak di bidang Pendidikan, ternyata berdasarkan laporan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPA) masih terjadi kasus kekerasan terhadap anak pada tahun 2019, Menurut KPAI kasus pelanggaran hak anak di bidang pendidikan masih didominasi perundungan (bullying) berupa kekerasan fisik, psikis, dan seksual, Berkaitan dengan hal tersebut a. Dalam pandangan Anda, apa saja penyebab terjadinya kasus kekerasan terhadap anak? b. Sebagai seorang guru sekolah dasar, bagaimana cara yang akan Anda tempuh supaya siswa Anda tidak menjadi korban ataupun pelaku tindak kekerasan terhadap anak? ¢. Bagaimana model pembelajaran yang akan Anda kembangkan untuk menanamkan kesadaran HAM yang tinggi pada setiap siswa Anda, sehingga dapat mencegah terjadinya tindak kekerasan tethadap anak? 30 F, Rangkuman Kegiatan Belajar 1 1. Menurut Undang-undang Nomor 39 tahun 1999, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia 2. Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khust . yaitu: hakiki, universal, tidak dapat dicabut dan tidak dapat dibagi 3. Secara umum hak asasi manusia dapat dibedakan menjadi hak asasi pribadi atau personal rights, hak asasi ekonomi atau property rights, hak asasi politik atau politial rights, hak persamaan hukum atau rights of legal equality, hak asasi sosial dan Kkebudayaan atau social and culture rights, dan hak asasi_ mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum atau procedure rights. 4. Gagasan mengenai jaminan hak asasi manusia terdapat dalam setiap konstitusi atau undang-undang dasar yang pernah berlaku di Indonesia 5. Proses penegakan HAM di Indonesia mengacu kepada ketentuan-ketentuan hukum. internasional yang pada dasarnya memberikan wewenang luar biasa kepada setiap negara, Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan langkah-langkah strategis, diantaranya pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), pembentukan produk hukum yang mengatur mengenai HAM dan pembentukan Pengadilan HAM. G. Tes Formatif Kegiatan Belajar 1 Pilihlah alternatif jawaban yang paling benar! 1. Secara yuridis pengakuan, penghormatan dan penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) sangat penting diwujudkan, karena ‘A, penegakkan HAM merupakan ciri negara demokratis, B. jaminan perwujudan HAM terdapat dalam konstitusi 31 C. penghormatan terhadap HAM merupakan amanat ideologi negara D. penegakkan HAM merupakan bagian tidak terpisahkan dari kebijakan Presiden E, pengakuan terhadap HAM terdapat dalam berbagai jenis peraturan 2. Bagi bangsa Indonesia, pengakuan, penghormatan dan penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) sangat penting diwujudkan, karena merupakan salah satu bentuk pengamalan Pancasila terutama sila A cog Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusian Yang Adil dan Beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Permusyawaratan /Perwakilan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 3. Pethatikan tabel berikut ini ! Kebijaksanaan dalam NO) a B ¢c 1. | Ditetapkannya berbagai | Penegakkan HAM lebih | Diberlakukan peraturan perundang- | menekankan pada per-| pembatas-an__terhadap undangan yang berkait- | wujudan hak berserikat | hak sipil dan hak politik ‘an dengan HAM melalui organisasi_poli- | warga negara. tik. 2. | Diadakannya berbagai | Ditegakkannya kebebas- | Dicanangkannya prog- seminar tentang pene- | an pers sebagai salah satu | ram Rencana Aksi Na- gakkan HAM pilar demokrasi sional HAM. 3. | Pemerintah Dilakukan kajian dan | Dibentuknya _ Komisi memberikan ratifikasi tethadap instru- | Na-sional Hak —Asasi keleluasaan kepada rak- | men HAM internasional. |Manu-sia — (Komnas yat untuk menditikan HAM). partai politik. 32 Berdasarkan data pada tabel tersebut, manakah yang merupakan upaya pemajuan HAM pada periode 1998 sampai dengan sekarang? A. 1A, 2B dan 3C B. 1A, 3B dan 2C C. 2A, 1B dan 1C D. 3A, 2B dan 2C E. 3A, 3B dan 3C Bagi seorang tersangka atau terdakwa dalam perkara pidana berhak mendapatkan perlindungan hukum dan didampingi penasehat hukum, Hal tersebut merupakan perwujudan A. social rights B. political rights C. procedural rights D. economical rights E. proverty rights Hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir. Dengan demikian hak asasi manusia mempunyai sifat. A. Hakiki universal tak terbatas tidak dapat dibagi moos individual Pada dasarnya upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM sering mengalami kendala dalam pelaksanaannya, Hal tersebut disebabkan karena penegakan HAM masih bersifat parsial atau berdiri sendiri, Untuk itu, dibutuhkan eran. serta segenap Komponen bangsa, yaitu masyarakat dan pemerintah 33 Berkaitan dengan hal tersebut, bagaimana hubungan peran pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengakuan, penghor tan dan penegakkan HAM? ‘A. Masyarakat bisa lebih berperan aktif dengan melakukan tindakan tegas dan keras kepada semua lembaga atau organisasi yang tidak mendukung kebijakan pemerintah dalam proses pengakuan, penghormatan dan penegakkan HAM. B. Pemerintah dapat memaksa masyarakat untuk patuh terhadap semua kebijakan dalam proses pengakuan, penghormatan dan penegakkan HAM, serta memberikan sanksi kepada siapa saja yang mengkritisi kebijakan tersebut. CC. Pemerintah dapat menjadikan laporan masyarakat mengenai_ terjadinya pelanggaran HAM sebagai dasar untuk bertindak tegas dengan menggunakan kekerasan dalam rangka menjamin terwujudnya penghormatan dan penegakkan HAM. D. Pemerintah dan masyarakat berperan sesuai dengan kehendaknya dalam mewujudkan pengakuan, penghormatan dan penegakkan hak asasi manusia, karena keduanya memiliki peran yang berbeda serta tidak saling berkaitan satu sama lain. m . Pemerintah bertindak sebagai regulator atau pembuat kebijakan penegakkan HAM, sementara itu masyarakat_mendukung dengan tetap bersikap kritis, kebijakan pemerintah tersebut dalam proses penegakkan HAM . Di antara upaya penegakan hak asasi manusia yang dibentuk oleh lembaga swadaya masyarakat adalah, A. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) B. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), C, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan D. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) E, Komisi Nasional Anti Kekerasan tethadap Perempuan 34 8. Setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa atau agama disebut. A. kejahatan terhadap kemanusia kejahatan genosida kejahatan perang agresi moos pombantaian 9. Saat ini sering terjadi pelanggaran HAM dalam bentuk tindak kekerasan yang menimpa para pelajar. Tindak kekerasaan tersebut sering dikenal dengan istilah bullying. Pelaku bullying bisa dari oknum pelajar atau pihak lainnya, Tindakan indari apabila penegakkan HAM dapat diwujudkan di tersebut sebetulnya dapat berbagai lingkungan kchidupan. Sebagai seorang pelajar, bentuk peran serta yang dapat ditampilkan untuk mencegah terjadinya bullying sebagai bagian dari upaya penegakkan HAM, diantaranya adalah dengan ... . ‘A. mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk peraturan yang khusus mengatur pencegahan terhadap bullying B. meningkatkan pemahaman mengenai jenis-jenis bullying yang terjadi di berbagai lingkungan kehidupan C. melaporkan setiap tindakan bullying kepada aparat kepolisian dan kepala sekolah D. mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk suatu lembaga nasional anti bullying E, membuat tulisan tentang pencegahan tindakan bullying di media cetak nasional mapun local 10. Kasus perbudakan buruh kuali yang pernah disidangkan oleh Pengadilan Negeri Tangerang (PN Tangerang) dengan Terdakwa YI dan kawan-kawan merupakan salah satu kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia, Kasus tersebut sebenamnya dapat 35 dihindari, apabila masyarakat berperan serta dalam upaya penegakkan HAM untuk mencegah terjadinya pelanggaran HAM. Salah satu bentuk peran serta yang dapat ditampilkan oleh anggota masyarakat diantaranya adalah A. mengawal pelaksanaan undang-undang tentang hak asasi manusia melaporkan setiap pelanggaran ham yang terjadi di masyarakat meningkatkan pemahaman mengenai hak dan kewajiban asasi manusia ‘mengawasi kinerja komnas ham sebagai salah satu instrumen penegakkan ham moog ‘membuat petisi tentang efektifitas penegakkan ham oleh Pemerintah Catatan : Untuk mengetahui tingkat keberhasilan, apakah Anda telah menguasai kegiatan belajar 1 tentang Hak Azasi Manusia, ada baiknya hasil evaluasi yang telah Anda lakukan, perhatikan rumus berikut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif kegiatan belajar 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini, Hitunglah jawaban yang tepat. Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda tethadap materi Kegiatan Belajar | Jumlah Jawaban yang Tepat Tingkat Pemahaman = = ——_________x 100% Jumlah Soal Arti tingkat pemahaman :90— 100% = baik sekali 80- 89% =baik 10- 79% < 10% Apabila tingkat pemahaman Anda mencapai 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan kegiatan belajar 2. Akan tetapi, apabila masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi kegiatan belajar 1 terutama bagian yang belum dipahami, Jangan cepat berpuas diri, teruslah belajar supaya tingkat kecerdasan Anda meningkat! 36 H. Daftar Pustaka El-Muhtaj, M. (2007). Hak Asasi Manusi dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Joeniarto. (2001). Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, Ketetapan MPR RI No. XVIV/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia Muladi. (2007). Hak Asasi Manusia; Hakekat, Konsep dan Aplikasinya dalam Perspektif Hukum dan Masyarakat, Bandung: Refika Aditama Soekarno, (1966). Indonesia dan Masyarakat baru Indonesia. Jakarta: PP dan K. ‘Swasono, Sri Edi. (1992). Demokrasi Ekonomi: Keterkaitan Usaha Partisipatif VS Konsentrasi Ekonomi. Jakarta: Perum Percetakan Negara Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM 1. Kunei Jawaban tes Form: fan Belajar 1 LB 6E 2B 1D 3A &B 4. Cc SA 10.C 37 No Kode : DAR2/Profesional/027/5/2019 MODUL 5 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KEGIATAN BELAJAR 2 PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM KEBERAGAMAN MASYARAKAT MULTIKULTUR Penulis: Dr. MUHAMMAD HAL |, M.Pd KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019 DAFTAR ISI Daftar isi cceeesssssssseeeeees A, Pendahuluan . B. Capaian Pembelajaran ...... C. Sub-Capaian Pembelajaran D. Uraian Materi . E, Rangkuman Kegiatan Belajar 2. F. Tes Formatif Kegiatan Belajar 2 G. Daftar Pustaka ... ae H. Kunei Jawaban Tes Formatif Kegiatan Belajar 2. ii 39 40 45 46 A, Pendahuluan Kegiatan belajar ini membahas tentang materi Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman Masyarakat Multikultur. Materi ini akan memperkaya wawasan guru sekolah dasar sebagai bekal untuk menciptakan kond pembelajaran PPKN yang humanis dan interaktif, Sebuah keni aayaan bahwa peserta didik yang dihadapi guru dalam suatu kelas pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda-beda baik dari sisi fisik maupun psikis. Hal itu tentunya harus disikapi secara arif oleh setiap guru. Keberagaman yang terjadi di kelas merupakan miniatur dari keberagaman yang, terjadi di masyarakat. Guru yang baik tentu saja akan menyikapi keberagaman secara bijaksana dengan tidak menonjolkan perbedaannya, tetapi mencarititik persamaannya. Schingga pada akhimya guru akan mampu untuk merajut persatuan dan kesatuan dalam keberagaman yang terjadi di kelasnya. B. Capaian Pembelajaran Mampu menguasai teori dan aplikasi mencakup muatan materi 5 mata pelajaran pokok di SD 1) Bahasa Indonesia terdiri atas Ragam Teks; Satuan Bahasa Pembentuk Teks, Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi; Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi, serta Apt siasi dan Kreasi Sastra Anak; 2) Matematika terdiri atas Bilangan, Geometri dan Pengukuran, Statistik, dan Kapita tas Metode Ilmiah, Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan, Benda dan Sifatnya, Energi dan Perubahannya, Bumi dan Alam Selekta; 3) [mu Pengetahuan Alam terdi Semesta; 4) IImu Pengetahuan Sosial terdiri atas Manusia, Tempat dan Lingkungan; Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan; Sistem Sosial dan Budaya; Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan; Fenomena Interaksi Dalam Perkembangan IPTEK dan Masyarakat Globa dan 5) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang terdiri atas Hak Asasi Persatuan dan Kesatuan Dalam Keberagaman Masyarakat Multikultur, Konsep Nilai, Moral, dan Norma; Pancasila; serta Kewarganegaraan Global; termasuk advance materials secara bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari B. Sub Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu ‘menguasai materi tentang: 1, Pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia 2. Problema keberagaman masyarakat multikultural 3. Pentingnya nasionalisme 4, Model pembelajaran yang sesuai dengan tema persatuan dan kesatuan dalam keberagaman masyarakat multikultur di jenjang Sekolah Dasar. Agar anda memperoleh hasil atau memiliki kompetensi yang diharapkan dalam mempelajari materi pembelajaran pada kegiatan belajar ini, ikutilah petunjuk belajar derikut ini, 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai anda paham betul tentang apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari materi pada kegiatan belajar ini 2. Bacalah sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dan kata-kata yang anda anggap asing. Pelajarilah kata-kata tersebut dengan mencari makna atau pengertiannya pada kamus yang anda miliki 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi kegiatan belajar ini melalui pemahaman sendiri, dan lakukan sharing pendapat dengan kolega yang juga memperdalam materi atau dengan instruktur yang ditunjuk oleh lembaga. 4, Mantapkan pemahaman anda melalui diskusi, dan menganalisis berbagai_kasus yang relevan dengan materi pada kegiatan belajar ini. D. Uraian Materi Saat ini, Indonesia sebagai negara-bangsa (nation state) menghadapi rawan masalah dalam upaya menyatukan kebhineksan yang menjadi unsur pembentuk bangsa. Masalah ini menjadi masalah penting? Pertama, karena Indonesia memiliki Karakteristik multikultural yang rawan terjadi disintegrasi bangsa. Pertalian primordial yang merupakan kekhasan unsur bangsa Indonesia ini menuntut pengakuan negara. Kesetiaan etnik bersifat alami dan primer, sedangkan kesetiaan nasional menjadi bersifat konstruktif dan sekunder. Cobatah anda pahami makna kesetiaan etnik itu bersifat alami dan primer. Berikan contohnya dalam kehidupan sehari hari, Demikian juga kesetiaan nasional menjadi bersifat konstruktif dan sekunder. Mengapa demikian? Negara Indonesia yang ber bhinneka tunggal ika perlu melestarikan dan mengembangkan ikatan etnik ini menjadi ikon nasional, Bila ikatan etnik diabaikan akan berdampak melemahnya ikatan komitmen sebagai satu bangsa. Kedua, suatu negara hanya bisa membangun, jika bangsa yang di dalam wilayah negara tersebut bersatu. Ketiga, pemerintah kolonial Belanda menanamkan kesetiaan pada penjajah dan melemahkan semangat kebangsaan pada rakyat Indonesia. 1. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia Cobalah anda simak tulisan mengenai fakta luas wilayah Indonesia dari sumber ini: hutps://bangka tribunnews,com/2019/04/2 1/10-fakta-luas-wilayah-indonesia-yang- diakses Rabu, 13 November 2019. Fakta | : Kepulauan Indoensia lebih luas dari Eropa Barat Fakta 2: Wilayah di Pulau Kalimantan lebih Iuas dari pada Thailand, Spanyol dan Inggris Raya Fakta 3: Luas Pulau Sumatera lebih Iuas dari keseluruhan wilayah Jepang Fakta 4: Luas wilayah Bali lebih luas 5 kali daripada Hongkong Fakta 5: Provinsi Jawa Timur lebih luas dari negara Belanda Fakta 6: Luas Provinsi Papua 30 kali lebih luas dari negara Jamaika Fakta 7: Luas Kabupaten Merauke 9 kali lebih luas dari Bunei Fakta 8: Kota Palangkaraya adalah 3 kali luas negara Singapura Fakta 9: Luas Taman Nasional Lorentz di Papua sama dengan luas negara Siprus Fakta 10: Luas Danau Toba sama dengan 570 kali luas Monako Cobalah anda analisis dan simpulkan, makna dari semua perbandingan di atas dengan keunikan masing masing ! Yang jelas wilayah negara kita sangat luas dengan luas wilayah terbesar no 7 dunia (hitps:/en.wikipedia.org/wiki/Indonesia). Mari kita bahas wilayah negara Indonesia Ketika membiearakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, cobalah anda renungkan: apa yang dipersatukan (What), dimana persatuan dan kesatuan itu dapat terwujud (Where), siapa yang dipersatukan (Who), kapan mulai bersatu (When), dan mengapa perlu bersatu (Why) dan bagaimana mempersatuan (How)? Gunakan 5 W dan 1H ini untuk menganalisis materi di bawah ini. Dalam UU No. 43 tentang Wilayah Negara dikatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang berciri nusantara mempunyai kedaulatan atas wilayahnya serta memiliki hak-hak berdaulat di luar wilayah kedaulatannya dan kewenangan tertentu lainnya untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam ‘Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pengaturan mengenai wilayah negara meliputiwilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut, dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya, ‘Ada dua hal yang perlu dicermati disini, yaitu wilayah yang menjadi wadah atau tempat dan isi dalam hal ini bangsa, Pada hakikatnya ada dua jenis integrasi yaitu integrasi wilayah dan integrasi bangsa. Integrasi Wilayah, Menurut UU No, 43 Tahun 2008 tentang wilayah negara. yang dimaksud dengan wilayah negara NKRI adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya. Pengertian dalam UU tersebut diatas didasarkan atas p Deklarasi Juanda wa besar dalam penentuan wilayah negara yang terjadiyaitu Pada tanggal 13 Desember 1957, Pemerintah Indonesia melalui Perdana Menteri Ir, H. Djuanda Kartawidjaja, mengumumkan secara sepihak bahwa bahwa lebar laut teritorial Indonesia menjadi 12 mil yang diukur dari garis yang menghubungkan uujung pulau terluar Indonesia Berdasarkan Deklarasi Djuanda, Indonesia menganut pri ip negara kepulauan (Archipelagic State) yang pada saat itu mendapat tentangan keras dari beberapa negara karena laut antar pulaw di Indonesia menjadi wilayah Indonesia dan bukan lagi laut bebas. Integrasiwilayah bermakna menjadikan laut di antara pulau sebagai penghubung dan menyatukan pulau bukan lagi sebagai pemisah, Wilayah Indonesia pada jaman Hindia Belanda didasarkan pada Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939) atau dikenal Ordonansi 1939. Inti isi Ordonansi 1939 adalah penentuan lebar laut 3 mil Jaut diukur dengan menarik garis pangkal berdasarkan garis air surut pulau. Pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan laut sekelilingnya dan wilayah laut hanya sejauh 3 mil dari garis pantai sekeliling pulau. Lautan di luar garis merupakan lautan bebas yang berarti kapal asing bebas melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut. Deklarasi Djuanda dikukubkan dengan Undang-undang No.4/prp/1960 tanggal 18 Februari 1960 tentang perairan Indonesia. Berdasarkan perhitungan 196 garis lurus (straight baselines) dari titik pulau terluar (kecuali Irian jaya/Papua yang waktu itu belum diakui secara Intemasional) luas wilayah Republik Indonesia berganda 2,5 kali lipat. (https://id. wikipedia org/wiki/Deklarasi_Djuanda). Selanjutnya bangsa Indonesia memperjuangkan konsep integrasi wilayah ini ke forum internasional agar mendapat pengakuan dunia. Melalui perjuangan diplomasi yang lama (bahkan hasil negosiasi, negara-negara Aftika akan mengakui asas Negara Kepulauan (Archipelago State) jika Indonesia bersedia mengubah nama Samudra dia), akhimya Deki ditetapkan dalam Konferensi PBB tanggal 30 April 1982 dengan dokumen yang bemama “Zhe United Nation Convention on the Law of the Sea” (UNCLOS). Berdasarkan Konvensi Hukum Laut PBB ke I Tahun 1982 itu Indonesia diakui Indonesia menjadi Samudra Djuanda dapat diterima dan kesatuan wilayahnya berdasar asas Negara Kepulauan (Archipelago State). UNCLOS 1982 tersebut kemudian diratifikasi melalui Undang-Undang No. 17 tahun 1985. Bagi Indonesia, UNCLOS 1982 merupakan tonggak sejarah yang sangat penting. Mengapa? Karena merupakan bentuk pengakuan internasional terhadap konsep Wawasan Nusantara yang telah dimulai sejak tahun 1957. Sebagai negara kepulauan, wilayah perairan Indonesia dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : a) Zona laut territorial (12 mil laut), b. Zona tambahan yaitu zona yang, lebarnya tidak melebihi 24 (dua puluh empat) mil laut yang diukur dari garis ‘torial diukur, c. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia pangkal dari mana lebar laut t adalah suatu area di luar dan berdampingan dengan laut teritorial Indonesia dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur, serta landas kontinen Indonesia adalah meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya dari area di bawah permukaan laut yang terletak di luar laut teritorial, sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratan hingga pinggiran luar tepi kontinen, atau hingga suatu jarak 200 (dua ratus) mil laut dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur, dalam hal pinggiran lar tepi Kontinen tidak mencapai jarak tersebut, hingga paling jauh 350 (tiga ratus lima puluh) mil laut sampai dengan jarak 100 (seratus) mil laut dari garis kedalaman 2.500 (dua ribu lima ratus) meter. Gambar 5.1 Batas Wilayah Perairan untuk Negara Kepulauan Sumber: Sumiarno (2005) Konsep integrasi wilayah semakin kuat setelah dimasukkannya Pasal 25 A UUD WRI 1945, yang menyatakan “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak- haknya ditetapkan dengan undang-undang”, Saat ini telah banyak peraturan perundangan yang disusun untuk memperkuat kesatuan wilayah, Sebagai tindak Ianjut, setelah melalui berbagai peraturan sebelumnya maka akhirnya diputuskan UU No 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara, Gambar 5.2. Batas Wilayah Negera Kesatuan Indonesia dengan Negara Lain hups://www.digitasisurveyor.com/2019/05 /batas-wilayah-nkri-secara-astronomis html Wilayah NKRI masih akan mengalami perubahan atau perkembangan sejalan dengan masih berlangsungnya perundingan perbatasan dengan 10 (sepuluh) negara tetangga. Di darat, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan dengan Timor-Leste. Sedangkan di laut, Indonesia berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Niugini, Australia dan Timor-Leste. Makna pengertian integrasi wilayah yaitu konsep kesatuan aspek alamiah yang merupakan 1) prinsip negara kepulauan (Archipelagie State); 2) manunggalnya —tanah-air yang menjadikan laut di antara pulau sebagai penghubung dan menyatukan pulau bukan lagi sebagai pemisah, b. Integrasi Bangsa. Jika integrasi wilayah menyangkut tempat maka integrasi bangsa_menyangkut isi, Integrasi bangsa menyangkut kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat, misal suku, agama, ras dan antar golongan, Integrasi bangsa_mencerminkan proses bersatunya orang-orang yang memiliki perbedaan untuk menjadi satu bangsa (nation). Rumusan GBHN 1998 menyatakan Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara. Ini berarti ya konsep Wawasan Nusantara juga dipengaruhi dan mempengaruhi kondisi sosio-budaya masyarakat Indonesia. Wawasan nusantara dilandasi dan disemangati integrasi bangsa, dikokohkan dengan integrasi wilayah dan berkembang menjadi integrasi bangsa dan wilayah sekaligus. Untuk memahami imtegrasi bangsa, berikut ini akan kita telusuri sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia. Sebelum terjadi pergerakan kebangsaan, kita telah mengenal sejarah kerajaan Kutai, Sriwijaya, Singosari, Majapahit, Demak, Mataram hingga kedatangan VOC tahun 1602. Wilayah kekuasaan Sriwijaya dan Majapahit bahkan mencapai negara yang sekarang bersebelahan dengan negara Indonesa. Melalui Devide et Impera, Belanda yang luas wilayahnya hanya 0,02 % dibandingkan dengan Indonesia telah mampu menjajah dan mengeruk kekayaan alam yang dimiliki bangs Indonesia, Kondisi ini berlanjut dengan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dalam bentuk perang Diponegoro, perang Padri, Perang Aceh, Perang Patimura, dan lainnya yang masih bersifat sporadis yang terjadi di seluruh wilayah negara Indonesia, Berikut ini, kita fokuskan pembahasan pada sejarah pergerakan Indonesia karena keistimewaannya berupa tumbuhnya kesadaran berbangsa sebagai cikal bakal integrasi bangsa Dalam sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia, integrasi bangsa diawali/) Masa Perintis yaitu masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui pembentukan organisasi pergerakan. Munculnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 menumbuhkan kesadaran berbangsa sebagai dampak logi edukasi dari Trilogi “politik etis van Deventer” yang dilancarkan kelompok oposisi_ pemerintah kolonial Belanda. Cobalah Anda renungkan dan diskusikan apa alasan sesungguhnya mengapa yang didirikan adalah sekolah kedokteran, bukan PGSD? Analisislah mengapa logi edukasi ini penting dalam melahirkan ide kebangsaan Indonesia. 2) Masa Penegas yaitu masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang mengikrarkan dan menegaskan bahwa kita memiliki satu tanah-air, satu bangsa, dan bahasa persatuan yaitu Indonesia, 3) Masa Percobaan yaitu masa mulai mencobanya bangsa Indonesia menuntut kemerdekaan dari Belanda melalui organisasi GAPI (Gabungan Politik Indonesia) tahun 1938 dan mengusulkan Indonesia Berparlemen. Tapi, perjuangan menuntut Indonesia merdeka tersebut gagal. 4) Masa Pendobrak yaitu masa dimana semangat dan gerakan kebangsaan Indonesia telah bethasil mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dari sisi politik, pada hakikatnya merupakan “revolusi politik” yaitu perombakan dari kekuasan kolonial menjadi kekuasaan nasional, Dari sisi /uzkum merupakan “revolusi hukum” yang berarti perombakan dan penggantian hukum kolonial menjadi hukum nasional. Dari sisi sosial budaya, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan “revolusi integratifnya” bangsa Indonesia dari bangsa yang terpisah dengan deragam identitas menuju bangsa yang satu yakni bangsa Indonesia (tertulis dalam Naskah Proklamasi “atas nama bangsa Indonesia”). 5) Masa Pengisi Kemerdekaan yaitu masa untuk membenahi ketimpangan, kekurangan, ketidak adilan dan ketidak merataan kesejahteraan yang ada pada seluruh bangsa Indonesia (orangnya) dan seluruh wilayah Indonesia (wadahnya). Setelah membicarakan tentang tinjauan historis, geografis, topologis yang terkait dengan integrasi wilayah dan integrasi bangsa, kita perlu menganalisis mengenai apa yang menjadi obyek sasaran Integrasi Nasional. Obyek sasaran integrasi nasional ‘meliputi, a) integrasi nilai, b) integrasi perilaku. 10 a) Integrasi nilai, Integrasi nilai menunjuk pada adanya kesepakatan terhadap nilai yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial. Nilai-nilai Pancasila merupakan. nilai integratif karena telah menjadi hasil kesepakatan para pendiri bangsa (Pancasila sebagai perjanjian luhur). Pancasila sebagai perjanjian Iuhur bangsa ini perlu dilestarikan dan dikembangkan terus-menerus sebagai nilai integratif melalui Pendidikan, utamanya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar. b) Integrasi perilaku, Integrasi perilaku menunjuk pada kesepakatan_perilaku positif yang menekankan perilaku berkebangsaan dan kenegaraan di atas golongan atau pribadi. Mewujudkan perilaku integratif dilakukan dengan pembentukan lembaga politikipemerintahan dan lembaga kemasyarakatan, Pembentukan lembaga-lembaga politik dan birokrasi di Indonesia diawali dengan hasil sidang I PPK! tanggal 18 Agustus 1945 yakni memilih Presiden dan Wakil Presiden. Sidang PPKI ke-2 tanggal 19 Agustus 1945 memutuskan pembentukan dua belas kementerian dan delapan provinsi di Indonesia. Pembentukan lembaga-lembaga politik dan birokrasi ini berlanjut dan berkembang sampai sekarang dan nantinya. Pelurusan perilaku negatif-menyimpang menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa secara terintegrasi, bukan hanya tanggung jawab guru, ulama, polisi, Komi Pemberantasan Korupsi, ataupun Badan Narkotika Nasional. Banyaknya kasus narkoba, korupsi, pomografi, penggundulan hutan dan lain-lain menjadi contoh permasalahan integrasi perilaku. Integrasi nilai berkaitan dengan hati dan pikiran, integrasi perilaku berkaitan dengan tindakan. Nah, sekarang mari kita kembali pada pertanyaan SW dan 1 HT tentang i egrasi nasional atau persatuan dan kesatuan Negara Bangsa Indonesia. Apa yang dipersatukan (What)? Yang dipersatukan adalah wilayah yang terdiri dari tanah dan air beserta kekayaan yang terkandung di dalamnya. Selain wilayah kita juga mempersatukan isinya yaitu bangsa Indonesia yang mengalami kesamaan sejarah yang mengalami M1 penderitaan bersama akibat penjajahan, kesamaan tempat yang sama sama tinggal dalam wilayah Indonesia, Dimana persatuan dan kesatuan itu dapat terwujud (Where) ? Di wilayah negara Indonesia yang luasnya mencapai 1.904.569 Km? atau mencapai Iuas wilayah terbesar no 7 dunia, Siapa yang dipersatukan (Who)? Seluruh bangsa yang mendiami wilayah negara Indonesia tanpa terkecuali dan tidak ada yang perlu merasa dikecualikan, Kapan mulai bersatu (When) ? Dimulai dari kerajaan yang banyak tertebaran di wilayah negara Indonesia, masa per tis, masa penegas hingga sekarang dan berlanjut selamanya, Mengapa perlu bersatu (Why) ? Kita perlu bersatu untuk mewujudkan kesejahtaraan dan keadilan bersama yang dilandasi dan sebagai perwujudan kita sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan makhluk pribadi, Bagaimana mempersatuan (How) ? Menerima dan menjalankan Nilai nilai Paneasila secara benar, utuh, dan memberantas segala bentuk upaya memecah belah bangsa yang terdapat di wilayah negara Indonesia. 3. Pentingnya Nasionalisme Anda mungkin sering mendengar istilah nasionalisme. Akan tetapi apakah Anda tahu apa makna dari istilah tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari Anda mungkin pemah mengalami peristiwa-peristiwa berikut 1) Bersuka cita ketika Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan yang merupakan pebulutangkis andalan negara kita berhasil menjadi Suara Dunia Bulutangkis yang berlangsung di Swiss pada tahun 2019 2) Tersinggung ketika melihat bendera merah putih dibakar oleh para demonstran dalam salah satu aksi demonstrasi di Australia, 3) Kecewa ketika kesebelasan nasional Indonesia dikalahkan oleh kesebelasan dari negara lain. 4) Bangga ketika mendengar para pelajar dari negara kita merebut juara dunia dalam kejuaran dunia mata pelajaran Fisika. Coba Anda renungkan apa makna dibalik peristiwa itu? Peristiwa-peristiwa tersebut_mencerminkan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara Indonesia 12 Bagaimanapun kondisinya, kita tetap lebih mencintai bangsa dan negara sendiri daripada bangsa dan negara lain. Anda pasti pernah mendengar ada peribahasa yang relevan dengan rasa cinta tethadap negara, yaitu “ lebih baik hujan batu di negeri sendiri, daripada hujan emas di negeri orang”. Peribahasa tersebut menggambarkan begitu besamya kee aan terhadap bangsa dan negara, meskipun kesengsaraan tengah melanda negaranya Dari uraian di atas kita dapat _merumuskan pengertian dari_nasionalisme. Secara sedethana nasionalisme dapat diartikan sebagai faham atau ajaran_untuk mencintai bangsa dan negara sendiri, Hans Kohn (1961:11) dalam bukunya yang berjudul Nasionalisme; Arti dan Sejarahnya (Nationalism: Its Meaning and History), mendefini an nasionalisme sebagai berikut: 1) Suatu faham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. 2) Perasaan semangat yang sangat mendalam akan suatu ikatan yang erat dengan tanah tumpah darahnya, dengan tradisi setempat dan penguasa resmi daerahnya, ‘Terbentuknya nasionalisme Indonesia melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Tahap mulai terbentuknya kelompok-kelompok kecil masyarakat Indonesia yang terikat oleh kesamaan daerah geografis, Masyarakat-masyarakat keeil ini umumnya masih merupakan ‘ibe) yang umumnya belum mempunyai peradaban maju, Terbentuknya kerajaan-kerajaan kecil atau suku-suku tradisional adalah ‘wujud nyata pola kehidupan masyarakat pada saat itu. 2) Terbentuknya masyarakat suku-suku bangsa yang lebih luas yang selanjutnya akan merupakan bagian dari masyarakat Indonesia, Masyarakat suku bangsa ini terbentuk Karena terjadinya pergeseran makna dengan terlahiya peneiptaan dir akan keterbatasannya dari ikatan kebersamaan yang mengkungkung mereka, 1B 3) Terbentuknya masyarakat bangsa Indonesia seperti yang kita kenal sekarang ini, atau yang kita sebut sebagai nation-state Indonesia. Pada tahap inilah lahir bangsa Indonesia dengan wawasan budaya yang berlandaskan sistem nilai budaya bangsa Indonesia yang modern. Sekalipun Indonesia telah menjadi negara bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, kualitas nasionalisme diantara elemen bangsa ini harus senantisa dibina dan ditingkatkan, Karena jika tidak dilakukan proses pembinaan dan peningkatan, nasionalisme kita akan luntur dan berakibat pada hancurnya bangsa dan negara Indonesia. Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia, 1) Mengembangkan kesamaan di antara suku-suku bangsa penghuni Nusantara 2) Mengembangkan sikap toleransi Bagaimana perwujudan konsep kesatuan bangsa dalam aspek sosial? Dalam aspek sosial sebagaimana yang diutarakan oleh Bakri (2009:318-321), kesatuan tersebut diwujudkan dalam beberapa aspek kehidupan, yaitu: 1) Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik a) Bahwa keutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan mitra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa b) Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah, memeluk, dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan tethadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya, ©) Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam meneapai cita-cita bangsa. 4 » 3) 4d) Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara, yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. ©) Kehidupan politik di seluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. £) Bahwa seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan hukum, dalam arti bahwa hanya ada satu hukum yang mengabdi kepada kepentingan nasional 2) Bangsa Indonesia hidup berdampingan dengan bangsa lain, ikut menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui politik Iuar negeri bebas aktif serta diabadikan untuk kepentingan nasional. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi a) Bahwa kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air, b) Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh dacrah, tanpa meninggalkan ciri-ciri khas yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam mengembangkan ekonominya. ©) Kehidupan perekonomian di sefuruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi kemakmuran rakyat. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya a) Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa_harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarkat yang sama, merata dan seimbang serta adanya_keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa. 15 b) Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa selurubnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia. 4) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan a) Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan negara. b) Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam pembelaan negara. Dari uraian di atas semakin jelas tergambar bahwa negara kepulauan Indonesia, dipersatukan bukan hanya dari aspek kewilayahannya saja, tetapi meliputi pula aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan kemanan, Wawasan Nusantara bagi Indonesia merupakan suatu politik kewilayahan bangsa dan negara Indonesia. Sebagai politik kewilayahan, Wawasan Nusantara mempunyai_sifat manunggal dan utuh menyeluruh, Wawasan Nusantara bersifat manunggal artinya mendorong terciptanya keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Sedangkan utuh menyeluruh maksudnya menjadikan wilayah nusantara dan rakyat Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh dan bulat serta tidak dapat dipecah-pecah oleh kekuatan apa pun sesuai dengan asas satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa persatuan Indonesia. Konsep selanjutnya, yakni konsep keempat yang tercakup dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa adalah iniegrasi nasional. Integrasi sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sehingga menghasilkan keserasian dalam kehidupan masyarakat, Dengan demikiau ‘egrasi nasional berartiintegrasi yang terjadi di dalam tubuh bangsa dan negara Indonesia, 16 Bangsa Indonesia yang secara sadar ingin bersatu agar hidup kokoh sebagai bangsa yang berdaulat, memiiiki faktor-faktor integratif bangsa sebagai perekat persatuan, yaitu: 1) Pancasila 2) UUD NRI 1945, 3) Sang Saka Merah Putih. 4) Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, 5) Bahasa Indonesia, dan 6) Sumpah Pemuda. Konsep kelima yang tercakup dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa adalah nasionalisme. Nasionalisme adalah suatu faham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara. Faham nasionalisme mulai dikenal di Indonesia sejak awal abad ke-20, yaitu saat berdirinya Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya Budi Utomo itu merupakan awal dari Kebangkitan Nasional dan merupakan awal dari kesadaran nasional. Tanggal berdirinya orgamsa sebagai hari Kebangkitan Nasional. pergerakan tersebut hingga kini kita peringati Konsep terakhir yang tercakup dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa adalah patriotisme. Coba Anda pikirkan sejenak, apakah patriotisme berbeda dengan nasionalisme? Patriotisme merupakan salah satu unsur nasionalisme. Patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan tanah air, bangsa dan negara, Sedangkan ciri-ciri patriotisme diantaranya: 1) Cinta tanah air 2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara 3) Menempatkan persatuan, kesatuan serta keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. 4) berjiwa pembaharu 5) Tidak kenal menyerah 17 2. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia Selain penyakit budaya yang dikemukakan sebelumnya, berikut ini akan dikemukakan faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. 1) Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia Persatuan dan kesatuan suatu negara merupakan faktor utama yang menentukan kebethasilan pembangunan yang dijalankannya. Begitu juga dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tengah melaksanakan pembangunan di segala bidang sangat memerlukan Persatuan dan kesatuan negara yang di dalamnya terdapat semangat persatuan dan kesatuan di antara rakyat Indonesia, Suatu program pembangunan tidak akan terlaksana dengan baik dan mencapai suatu keberhasilan jika kondisi negara terpecah belah atau tidak adanya persatuan dan kesatuan diantara warga negaranya, Dengan demikian Persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai peranan penting dalam menentukan_keberhasilan pembangunan yang sedang sedang dilaksanakan negara kita. Selain dalam aspek pembangunan, Persatuan dan kesatuan negara juga ‘memegang peranan penting dalam meningkatkan harga diri bangsa di hadapan bengsa dan negara asing. Bangsa dan negara asing menghormati bangsa dan negara kita, serta tidak akan berani mencampuri urusan negara kita. Bangsa dan negara kita tidak akan mudah dipecah-belah dan diinjak-injak oleh negara lain, jika seluruh lapisan masyarakat memperkuat Persatuan dan kesatuan negara. Coba kamu bayangkan, apa yang akan terjadi jika negara kita terpecah belah? Tentu saja yang akan terjadi adalah negara kita akan dianggap sepele oleh bangsa dan negara lain, bahkan tidak menutup kemungkinan bangsa dan negara kita akan dijajah kembali oleh bangs dan negara asing. 18, Persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah hal yang mutlak dipertahankan dan terus diperkuat dalam seluruh aspek kehidupan. Kita harus menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang bisa menimbulkan_ perpecahan bangsa, misalnya merendahkan suku bangsa lain, mengganggap sukunyalah yang paling baik dan sebagainya, Kita harus memupuk persaudaraan dengan sesama warga negara Indonesia supaya persatuan dan kesatuan negara kita senantiasa terjaga. ‘Ada tiga faktor yang dapat memperkuat Persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketiga faktor tersebut merupakan pemersatu seluruh bangsa Indonesia. Ketiga faktor tersebut dapat mempersatukan perbedaan dan keanekaragaman yang telah mewarnai kehidupan bangsa Indonesia. Perbedaan suku bangsa, agama, bahasa dan sebagainya dapat dipersatukan dengan menjalankan nilai- nilai_ yang terdapat dalam ketiga faktor tersebut, sehingga pada akhimya akan memperkuat Persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ketiga faktor tersebut adalah Sumpah Pemuda, Paneasila dan semboyan Bhineka Tunggal Sumpah Pemuda merupakan sumpah yang menunjukkan kebulatan tekad dari seluruh pemuda Indonesia yang merupakan unsur utama perjuangan bangsa dalam melawan penjajah untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam perjuangan meraih kemerdekaan, Dalam isi rumusan Sumpah Pemuda tersebut terkandung nilai utama yaitu satu nusa (tanah air), satu bangsa dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Ikrar satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa telah menjadi penyemangat bangsa Indones ja untuk bersatu. Ikrar ini juga telah memberikan manfiat-manfaat lainnya seperti mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan diantara bangsa Indonesia; membina kerukunan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bemegara; dan menumbuhkan kesadaran bahwa ancaman terhadap satu pulau atau daerah berarti ancaman bagi seluruh tanah air Indonesia. Nah, ikrar inilah yang dapat memperkokoh Persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dapat memperkokoh Persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Hal itu dikarenakan nilai-nilai Pancasila bersifat universal atau 19 menyeluruh, Artinya nilai-nilai Pancasila tidak diciptakan hanya untuk satu suku Dangsa saja, Nilai-nilai Pancasila juga tidak hanya diperuntukan untuk penganut agama tertentu saja, akan tetapi nilai-nilai Pancasila berlaku dan menjadi pedoman hidup Rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan suku bangsa, agama, budaya, bahasa dan sebagainya, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pancasila dimiliki dan digunakan oleh semua unsur bangsa Indonesia. Bhincka Tunggal Ika artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Inti dari semboyan Bhincka Tunggal tka adalah adanya persatuan dalam berbagai perbedaan. Kondisi bangsa Indonesia yang diliputi oleh berbagai perbedaan dapat dipersatukan salah satunya dengan melaksanakan makna semboyan bhineka tunggal ika. Semboyan tersebut menjadi penyemangat seluruh rakyat Indonesia untuk memersatukan bangsa Indonesia di tengah-tengah perbedaan. Persatuan dan kesatwan Negara Kesatuan Republik Indonesia akan senantiasa terjaga jika nilai-nilai dalam semboyan bhincka tunggal ika selalu dilaksanakan oleh rakyat Indonesia dalam pergaulan sehari-hari, 2) Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia Sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya bahwa persatuan dan kesatuan bangsa merupakan syarat mutlak untuk memperoleh kemajuan bangsa. Akan tetapi pada kenyataannya, kita sering melihat berbagai peristiwa yang mencerminkan gejala perpecahan bangsa seperti kerusuhan antar pendukung klub sepakbola, demonstrasi yang, diwarnai aksi kekerasan, konflik antar suku dan sebagainya, P tersebut apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan rusaknya persatuan dan kesatuuan bangsa Pada bagian sebelumnya, Anda sudah mengetahui beberapa faktor yang mendorong semakin kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Nah, temnyata ada juga faktor-faktor yang berpotensi menjadi penghambat kuatnya persatuan dan esatuan bangsa Indonesia. Hal tersebut penting Anda ketahui, supaya senantiasa 20 meningkatkan kewaspadsan akan hal tersebut. Adapun faktor-faktor yang menghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia diantaranya: a) Kebhinekaan/keberagaman pada masyarakat Indonesia. Kondisi ini bisa menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa apabila tidak diiringi oleh sikap saling menghargai, menghormati dan toleransi_yang telah menjadi karakter khas masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat mengakibatkan munculnya perbedaan pendapat yang lepas kendali, tumbuhnya perasaan kedaerah yang berlebihan bisa memicu terjadinya konflik antar daerah atau antar suku bangsa. b) Geografis Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, Daerah yang berpotensi untuk memisahkan diri adalah daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah yang besar pengaruhnya dari negara tetangga atau daerah perbatasan, daerah yang mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata, atau daerah yang memiliki kakayaan alam yang berlimpah. Kondisi ini akan semakin memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa apabila ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan _hasil-hasil pembangunan masih belum bisa di atasi. a. Munculnya penyakit kultural pada masyarakat Indonesia Penyakit kultural atau penyakit budaya merupakan sikap atau perilaku seseorang atau kelompok orang yang dapat menyebabkan kerenggangan sosial atau perpecahan. Penyakit tersebut diantaranya berupa gejala etnosentrisme, prasangka, stereotif, rasisme, dan diskriminasi ©) Melemahnya nilai budaya bangsa Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun Kontak tidak langsung. Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak tidak langsung, antara lain melalui media cetak 21 (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).. 2. Problema Keberagaman Masyarakat Multikultural Belanda hanya merupakan negara keeil yang luas wilayahnya hanya 42.508 Km? yang 55% dari wilayahnya itu berada di bawah permukaan laut dibandingkan luas wilayah Indonesia 1.904.569 Km2. Bagaimana mungkin sebuah negara kecil yang, luasnya 0,02 % mampu menjajah Indonesia yang besar. Hal ini karena kita memiliki penyakit yang terkait dengan budaya yang dapat dimanfaatkan oleh penjajah atau siapapun sampai kapanpun untuk menguasai Indonesia. Mari kita membahas satu persatu, Perhatikan berita JAYAPURA, HalPapua.com— Ribuan warga kembali menggelar unjuk rasa menolak rasisme di Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (29/8/2019) yang dilansir oleh _ hutps://haipapua.com/unjuk-rasa-menolak-rasisme- berujung-kerusuhas jayapura’ Pethatikan foto kerusakan dan kerugian yang diderita semua pihak oleh isu ra me yang tidak jelas sumbernya. Sekali lagi hanya isu saja sudah berdampak kerugian materiil berupa rusaknya dan hancur fasilitas yang dibangun dengan biaya besar, belum lagi korban nyawa manusia. Perhatikan berita tragis beberapa tahun lalu yaitu pada tanggal $ Maret 2001 dari hups.//\vww.liputan6 conv news/read/90 10/dan-kepala-bocah-pun-dipenggal (penulis sengaja tidak menuliskan rincian dari peristiwa biadab ini) 22 SCTV memperoleh cerita memilukan, Ada pasangan suami istri yang harus berpisah lantaran keduanya berlainan etnis. Sang istri Madura dan suami Dayak. Tak lama setelah pertikaian pecah, si istri turut mengungsi ke Madura. Alih-alih nyaman di kampung sendiri, kehadirannya malah ditolak lantaran bersuami orang Dayak. Begitu pun ketika ia harus mengikuti si suami, masyarakat Dayak sulit menerima. Kini, ibu muda yang tengah hamil tua itu. terpaksa diungsikan ke Banjar. Sedangkan suami tetap di kampungnya, Entah sampai kapan mereka harus berpisah, Perhatikan isu etnis bisa membuat bangsa ini menjadi terpecah pecah, Berikut ini dibahas tentang berbagai penyakit budaya yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, 1. Prasangka Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun negatif berdasarkan keyakinan stereotipe atau pemberian label kita tentang anggota dari kelompok tertentu, Prasangka meliputi keyakinan untuk menggambarkan jenis pembedaan terhadap orang lain sesuai dengan peringkat nilai yang kita berikan. Prasangka yang berbasis ras kita sebut rasisme, sedangkan yang berbasis etnis disebut etnisisme, Sementara itu John (1981) menyatakan bahwa prasangka adalah sikap antipasti yang berlandaskan pada cara menggeneralisasi yang salah dan tidak fleksibel. Kesalahan ini mungkin saja diungkapkan secara langsung kepada orang yang menjadi anggota kelompok tertentu. Prasangka merupakan sikap negatif yang diarahkan kepada seseorang atas dasar perbandingan dengan kelompoknya sendiri, Jadi prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan bagi kegiatan komunikasi karena orang yang berprasangka sudah bersikap curiga dan menentang komunikator yang melanearkan komunikasi Dalam prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar prasangka buruk tanpa memakai pikiran dan pandangan kita terhadap fakta yang nyata. Karena itu, bila prasangka sudah menghinggapi seseorang, orang tidak dapat berpikir logis dan obyektif dan segala apa yang dilihatnya akan dinilai 23 seera negatif (Dalam Sutamno, 2008: 4-12) 2. Stereotipe Stereotipe yaitu pemberian sifat tertentu terhadap sescorang berdasarkan kategori yang bersifat subyektif, hanya karena dia berasal dari kelompok yang lain. Pemberian sifat itu bisa sifat positif maupun negatif (Sutarno, 2008:4-12). Allan G. Johnson (1986) menegaskan bahwa stereotipe adalah keyakinan sescorang, untuk menggeneralisasikan sifat-sifat tertentu yang cenderung negatif tentang orang lain karena dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman tertentu. Keyakinan ini men mbulkan penilaian yang cenderung negative atau bahkan merendahkan kelompok lain, Ada kecenderungan untuk memberi “label” atau cap tertentu pada kelompok ‘ertentu dan yang termasuk problem yang perlu diatasi adalah stereotipe yang negative atau memandang rendah kelompok lain (Sutarno, 2008: 4-12) 3. Etnosentrisme Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan bahwa manusia pada dasarnya individualistis yang cenderung mementingkan diri sendiri, namun Karena harus berhubungan dengan manusia lain, maka terbentuklah sifat hubungan yang antagonistik (pertentangan). Supaya pertentangan itu dapat dicegah, perlu ada folkways (adat kebiasaan) yang bersumber pada pola-pola tertentu. Mereka yang. ‘mempunyai folkways yang sama cenderung berkelompok dalam suatu kelompok yang, disebut etnis. Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk menetapkan semua norma dan nilai budaya orang lain dengan standar budayanya sendiri (Sutarno, 2008:4-10) 4. Rasisme. Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu — bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya (Sutamo, 2008: 4-10). Kata ras berasal dari bahasa Perancis dan Italia “raza”. Pertama kali istilah ras diperkenalkan Frangois Bemier, antropolog Perancis, untuk mengemukakan gagasan tentang pembedaan manusia berdasarkan Kategori atau karakteristik wama kulit dan bentuk wajah, Setelah itu, orang, 24 menetapkan hierarkhi manusia berdasarkan Karakteristik fisik atas orang Eropah berkulit putih yang diasumsikan sebagai warga masyarakat kelas atas yang berbeda dengan orang Afrika yang berkulit hitam sebagai warga kelas dua, Atau ada ideologi rasial yang berpandangan bahwa orang kulit putih mempunyai misi suci untuk menyelamatkan orang kulit hitam yang dianggap sangat primitif. Hal tersebut berpengaruh terhadap stratifikasi dalam berbagai bidang seperti bidang sosial, ekonomi, politik, dimana orang kulit hitam merupakan subordinasi orang kulit putih, Ras sebagai konsep secara ilmiah digunakan bagi “penggolongan manusia” oleh Buffon, anthropolog Perancis, untuk menerangkan penduduk berdasarkan pembedaan biologis sebagai parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada ras yang benar- benar muri lagi. Secara biologis, konsep ras. terk: dengan. pemberian karakteristik sescorang atau sekelompok orang ke dalam kelompok tertentu yang secara genetik memiliki kesamaan fisik seperti warna kulit, mata, rambut, hidung, atau potongan wajah. Pembedaan seperti itu hanya mewakili faktor tampilan luar. Karena tidak ada ras yang benar-benar murni, maka konsep tentang ras seringkali merupakan kategori yang bersifat non-biologis. Ras hanya merupakan Konstruksi ideologi yang menggambarkan gagasan rasis, i kultural. Ada Secara kultural, Carus menghubungkan ciri ras dengan kon empat jenis ras: Eropah, Afrika, Mongol dan Amerika yang berturut-turut mencerminkan siang hari (terang), malam hari (gelap), cerah pagi (kuning) dan sore (senja) yang merah, (Sutarno, 2008:4-11). Namun konsep ras yang kita kenal lebih mengarah pada konsep kultural dan kategori sosial tertentu yang dikenakan pada kategori biologis. Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-bedakan dan kurang bersahabat dari kelompok dominan terhadap kelompok subordinasinya, 25

You might also like