Professional Documents
Culture Documents
Family Therapy Terapi Keluarga
Family Therapy Terapi Keluarga
1
Family Therapy
pernah menanyakan/menuntut kebutuhan mereka. Apa yang dikatakan berbeda dengan yang
dilakukan. Keadaan ini selalu ditutupi dan disembunyikan, sehingga si „korban‟
tidak pernah menemukan sumber dari kebingungannya. Jika komunikasi ini (double bind
communication) terjadi berulang kali, akan mendorong perilaku skizoprenik. Kemudian
timbul kontrovesi mengenai teori double bind ini, khususnya dengan faktor gentik
dan sosiologi yang menyebabkan terjadinya skizofrenia. Hal ini kemudian melahirkan
penelitian untuk pengembangan terapi keluarga. Teori keluarga memiliki pandangan
bahwa keluarga adalah fokus unit utama. Keluarga inti secara tradisional dipandang
sebagai sekelompok orang yang dihubungkan oleh ikatan darah dan ikatan hukum.
Fungsi keluarga adalah sebagai tempat saling bertukar antara anggota keluarga untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan emosional setiap individu. Untuk menjaga struktur
mereka, sistem keluarga memiliki aturan, prinsip-prinsip yang memungkinkan mereka
untuk melakukan tugas-tugas hidup sehari-hari. Beberapa peraturan yang
dinegosiasikan secara terbuka dan terang-terangan, sedangkan yang lain terucap dan
rahasia. Keluarga sehat memiliki aturan yang konsisten, jelas, danditegakkan dari
waktu ke waktu tetapi dapat disesuaikan dengan perubahan perkembangan kebutuhan
keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki peranan yang jelas terkait dengan posisi
sosial mereka. Terapi keluarga sering dimulai dengan fokus pada satu anggota
keluarga yang mempunyai masalah. Khususnya, klien yang diidentifikasi adalah remaja
laki-laki yang sulit diatur oleh orang tuanya atau gadis remaja yang mempunyai
masalah makan. Sesegara mungkin, terapis akan berusaha untuk mengidentifikasi
masalah keluarga atau komunikasi keluarga yang salah, untuk mendorong semua anggota
keluarga mengintrospeksi diri menyangkut masalah yang muncul. Tujuan umum terapi
keluarga adalah meningkatkan komunikasi karena keluarga bermasalah sering percaya
pada pemahaman tentang arti penting dari komunikasi (Patterson, 1982). Terapi
keluarga mengajarkan penyelesaian tanpa paksaan, mengajarkan orang tua untuk
menetapkan kedisiplinan pada anak-anak mereka, mendorong tiap
2
Family Therapy
anggota keluarga untuk berkomunikasi secara jelas satu sama lain, mendidik anggota
keluarga dalam prinsip perubahan perilaku, tidak menekankan kesalahan pada satu
anggota akan tetapi membantu anggota keluarga apakah hyarapan terhadap anggota yang
lain masuk akal. Pendekatan berpengaruh yang lain disebut strategi atau terapi
keluarga terstruktur (Minuchin, 1974; Satir, 1967). Disini, terapis berusaha
menemukan problem utama dari masalah klien dalam konteks keluarga, bukan sebagai
masalah individual. Tujuannya adalah untuk mengurangi sikap menyalahkan yang
mengarah pada satu orang. Contohnya, terapis menyampaikan bahwa perilaku menentang
dan agresif dari remaja mungkin adalah tanda dari ketidakamanan remaja atau alasan
untuk mendapatkan perhatian yang lebih dari ayahnya. Pada banyak keluarga yang
mengalami stress, pesan emosional begitu tersembunyi sehingga anggota keluarga
lebih sering berbicara tanpa berbuat. Mereka sering mengasumsikan bahwa mereka
dapat “saling membaca pikiran masing-masing”. Saat ini, terapi keluarga terstruktur
telah disesuaikan untuk membawa faktor budaya yang mungkin berpengaruh pada terapi
keluarga dari kelompok etnis tertentu. Untuk membawa keluarga ke terapi, membuat
mereka tetap kembali, harus ada perjanjian keluarga yang disusun untuk menghindari
hal-hal berikut : 1. penolakan anak untuk mengikuti terapi, 2. sikap ambivalen ibu
dalam memasukkan keluarganya ke dalam terapi, 3. penolakan keberadaan seorang ayah
dalam keluarga, dan anggota keluarga tetap berusaha menjaga rahasia keluarga dari
orang asing. Terapi keluarga biasanya diberikan saat pasien sudah dewasa sebagai
hasil dari keluarga yang patologis. Terapi individual mungkin tidak berguna karena
kondisi keluarga yang tidak mendukung. Kondisi keluarga itu bisa mengganggu
kepribadian dan tingkah laku pasien. Namun jika memungkinkan, tritmen bagi
penderita skizofrenia atau borderine yang masih awal dengan memanfaatkan seluruh
anggota yang ada mungkin bisa berguna. Terapi dimulai dengan fokus pada masalah
yang dialami
3
Family Therapy
pasien
dalam
keluarga
dan
kemudian
anggota
keluarga
Tujuan Terapi Keluarga Tujuan pertama adalah menemukan bahwa masalah yang ada
berhubungan dengan keluarganya, kemudian dengan jalan apa dan bagaimana anggota
keluarga
4
Family Therapy
tersebut ikut berpartisipasi. Ini dibutuhkan untuk menemukan siapa yang sebenarnya
terlibat, karenanya perlu bergabung dalam sesi keluarga dalam terapi ini, juga
memungkinkan apabila diikutsertakan tetangga, nenek serta kakek, atau keluarga
dekat yang berpengaruh. Ada cara tercepat dalam terapi dimana terapis keluarga
membuat usaha untuk mempengaruhi seluruh anggota keluarga dengan menunjukan cara
dimana mereka berinteraksi dalam sesi keluarga itu. Kemudian, setiap anggota
keluarga diminta menyampaikan harapan untuk perkembangan diri mereka sebaik
mungkin, umumnya untuk menyampaikan komitmen pada terapis. Tujuan jangka panjang
bergantung pada bagian terapis keluarga, apakah sebagian besar yang dilakukan untuk
mengembangkan status mengenali pasien, klarifikasi pola komunikasi dlm keluarga,
dll. Dalam survey, responden diminta menyebut tujuan primer dan sekunder mereka,
untuk seluruh keluarga, kedalam 8 kemungkinan tujuan. Tujuan yang disebut sebagai
tujuan primer „mengembangkan komunikasi‟ untuk seluruh keluarga, ternyata lebih
dipilih „mengembangkan otonomi dan individuasi‟. Sebagian memilih „pengembangan
symptom individu‟ dan „mengembangkan kinerja individu‟. Memfasilitasi fungsi
individu adalah tujuan utama dari terapi individual, tetapi para terapis keluarga
melihat sebagai bukan yang utama dalam proses perubahan keluarga yang luas,
khususnya sistem komunikasi dan sikap anggota keluarga yang menghormati anggota
lainnya. Dalam survei, bagaimanapun, menjadi jelas bahwa para therapists keluarga
dengan susah bersatu di dalam metoda dan konsep perawatan keluarga. Hampir semua,
Di tahun 1970, ketika itu tritmen keluarga banyak yang utama adalah patient-
centered. Anggota keluarga yang lain, memberi informasi menyangkut pasien. Contoh
ekstrim yang lain adalah itu merasa terikat dengan suatu pendekatan sistem, sebagai
contoh, Satir dan halay. Mereka melihat proses dari permulaan hingga akhir dengan
memusatkan pada keluarga dengan harapan perubahan dalam keluarga dan membawa ke
arah hidup lebih sehat untuk semua anggota nya. Mereka menekankan proses keluarga
dengan individual
5
Family Therapy
Proses dan Teknik Terapi Keluarga Dalam perjalanannya, untuk membedakan suatu
dimensi dari berorientasi individu ke sistem yang diorientasikan pemikiran,
keluarga therapists dapat diuraikan seperti kepala perguruan tinggi/ dirigen.
Dirigen, sebagai pembanding, cenderung ke program dan mengorganisir cara bekerja,
menentukan agenda, menugaskan tugas, dan dengan aktif menanyai dan mengajar. Dalam
kasus Ackerman, ini mungkin dalam rangka menghilangkan pengingkaran dan
kemunafikan, menuntut anggota keluarga untuk lebih membuka dengan dia dan dengan
diri mereka. Ia menghadapi seksual, agresif, dan perasaan tergantung. Cara nya
besar, yakin, dan jujur. Satir, pada sisi lain, menjadikan dirinya sebagai guru dan
tenaga ahli di komunikasi. Dia mengarahkan ke diskusi, dan
6
Family Therapy
therapy dibanding dalam bentuk lain psikoterapi. Cara-cara lain, adalah dengan
berbagi tugas yang umum dari semua therapists, untuk menyediakan suatu atmospir
yang mendukung dan aman untuk menghadapi pengalaman
menyakitkan. Therapy umumnya mulai dengan usaha untuk menemukan apa yang sedang
mengganggu keluarga dan apa yang mereka harapkan melalui terapi ini. Sesi pertama
atau kedua hanya boleh melibatkan pasangan yang sudah menikah, dimana sebagai
pemimpin menyangkut keluarga. Yang secara khas cukup, masalah yang ada dikaitkan
dengan perilaku yang menganggu menyangkut pasien yang dikenali "Pemuda lontang
lantung mogok sekolah, dan menggunakan narkoba." Itu hampir suatu kebenaran mutlak
bahwa semua anggota keluarga tidak membagi dugaan yang sama tentang apa yang salah,
mengapa masalah datang, atau seberapa penting hal itu diharapkan untuk di tritmen
bersama-sama. Untuk memperjelas gabungan persepsi dan alasan adalah suatu awal
tugas penting. Dalam proses yang sama, therapis berusaha untuk mengkomunikasikan
sebagian dari peraturan utama, bahwa semua anggota akan diperlakukan sebagai
individu, mereka akan masing-masing diharapkan untuk mengambil bagian, dan poin-
poin pandangan mereka akan dihargai. Suatu contoh dari suatu awal sesi suatu
keluarga bersama dengan Virginia Satir dapat memperjelas. Keluarga terdiri dari
seorang laki-laki dan Mary dan anak-anak mereka, Johnny (16) dan Patty (7). Orang
tua telah mencari bantuan untuk kelakuan buruk sang pemuda di sekolah. Dalam posisi
ini di dalam wawancara itu Satir telah menemukan Johnny itu berpikir bahwa keluarga
sedang mengadakan suatu perjalanan, sedang Patty berpikir mereka akan menemui
seseorang untuk memperbicangkan tentang keluarga. Satir bertanya pada anakanak di
mana mereka mendapat gagasan mereka itu.
Patty : ibu mengatakan kami akan memperbicangkan tentang permasalahan keluarga
Therapist: Bagaimana dengan Bapak? Apa ia menceritakan kepada kamu hal yang sama? P
T P : Tidak ada : Apa yang telah Bapak katakan? : Ia berkata kita akan mengadakan
suatu perjalanan
7
Family Therapy
: ok. jadi kamu mendapat beberapa informasi dari ibu dan beberapa informasi lagi
dari Bapak. Bagaimana dengan kamu, Johnny: Di mana kamu mendapatkan informasi mu?
Johnny : Aku tidak ingat T : Kamu tidak ingat siapa yang menceritakan kepada kamu?
Mother : Aku tidak berpikir aku berkata apapun kepadanya. Ia tidak di sekitar saat
itu, aku mengira T Father T : Bagaimana denganmu Bapak? Ada yang Anda katakan ke
Johnny? : Tidak ada, aku pikir Mary yang telah menceritakan kepada dia : ( ke
Johnny) baik, kemudian, bagaimana kamu bisa ingat jika tidak ada apapun dikatakan J
: Patty mengatakan kita akan menemui seorang nyonya untuk membicarakan tentang
keluarga. T : ok. jadi Kamu Dapat informasi mu dari saudari mu, sedangkan Patty
mendapat info dari Ibu dan Bapak. ( Therapist melanjutkan, menanyakan pada anak-
anak bagaimana mereka menangani perbedaan pesan dari kedsua orang tuanya. Dia
kemudian bertanya pada orang tua perkataan apa yang mereka ingat. T : Bagaimana
dengan itu, Ibu? Adalah kamu dan Bapak sama-sama bekerja ke luar apa yang kamu akan
ceritakan kepada anak-anak? M : beginilah, aku berpikir ini adalah satu masalah
kami. Ia mengerjakan hal-hal dengan mereka dan aku lakukan hal yang lain F T : Aku
berpikir ini adalah suatu hal yang tak penting untuk dicemaskan : Tentu saja ini
penting. Akan tetapi kita justru dapat menggunakan itu, untuk lihat bagaimana pesan
berseberangan dalam keluarga. Salah satu hal penting dalam keluarga adalah
bagaimana anggota keluarga berkomunikasi dengan jelas sehingga pesan mereka
tersampaikan. Kita harus lihat bagaimana Ibu dan Bapak dapat bersama sedemikian
sehingga Johnny dan Patty dapat mendapat pesan jelas. ( segera, dia menambahkan;) T
: kemudian, Aku akan menceritakan kepada kamu mengapa Ibu dan Bapak sudah kemari.
Mereka kemari sebab mereka tak bahagia dalam keluarga dan mereka ingin membuat
rencana sedemikian rupa sehingga semua anggota keluarga dapat mendapat lebih
kesenangan dari kehidupan berkeluarga.
Dalam peristiwa ini secara ringkas kita lihat Satir memperkenalkan keluarga ke
konsep komunikasi, selagi menyelidiki pemahaman therapy mereka. Dalam tekniknya,
masing-masing anggota didukung untuk berbicara atas nama dirinya dan untuk membuat
posisi nya dikenal; therapist boleh menyela jika
8
Family Therapy
seseorang usaha untuk menghadirkan pandangan yang lain. Begitu, dia membantu
perkembangan suatu perasaan berharga dan kejelasan pada setiap orang. Awal dalam
sesi keluarga, suatu sejarah luas keluarga diambil. Ini mulai dengan perkawinan
sepasang orangtua ( " arsitek keluarga" di dalam istilah Satir), yang mana
menyampaikan kepada anak-anak yang sedikit banyak cerita
mengejutkan dalam suatu keluarga mereka masukan ke dalamnya. Cerita beralih kepada
saat ini dan mengembalikan kepada awal hidup dari orang tua di dalam keluarga-
keluarga asal mereka. Therapist begitu mendapatkan suatu dugaan menyangkut karakter
di dalam kehidupan berkeluarga dan tentang yang terdahulu dan kesinambungan
perilaku mereka. Anak-Anak bisa jadi menemukan bahwa ketika anak-anak menderita
banyak kemarahan yang sama ternyata bertentangan dengan orang tua mereka.
Permasalahan kini diberi perspektif dan mungkin yang lebih dapat dikendalikan. Di
dalam proses, dongeng keluarga dapat diungkapkan dan barangkali dikubur. Meskipun
demikian mereka sudah sering mendengar bapak berkata kepada ibu, "ia mengerjakan
mempunyai paman mu darah Max'S,
Pendekatan Terapi Keluarga 1. Network therapy Secara logika, terapi keluarga adalah
perluasan dari simultan dengan semua yang tersedia dari system kekeluargaan, teman,
dan tetangga serta siapa saja yang berkepentingan untuk memupuk rasa kekeluargaan
Speck and Attneave, 1971). 2. Multiple-impact therapy Multiple-impact therapy
biasanya dapat membantu remaja pada saat mengalami krisis situasi ( MacGregor et
al.,1964 ). Tim kesehatan mental bekerja dengan keluarga yang beramasalah selama
dua hari. Setelah dibei pengarahan, anggota tim akan dipasangkan dengan salah satua
atau lebih anggota keluarga dengan beberapa varisasi kombinasi. Mungkin ibu dan
putrinya dapat ditangani oleh satu orang terapist, sedangkan ayah ditangani secara
individual sepert halnya anak laki-lakinya. Bila dibutuhkan regroup diperbolehkan
untuk mengeksplorasi maslah keluarga yang rumit. Tujuan dari (
9
Family Therapy
terapi adalah untuk reorganisasi sistem keluarga sehingga dapat terhindar dari
malfungsi. Diharapkan sistem keluarga menjadi lebih terbuka dan adaptif, untuk itu
terus dilakukan followup. 3. Multiple- family and multiple- couple group therapy
Masa kegiatan kelompok keluarga selanjutnya menimbulkan suatu
keadaan yang biasa untuk membantu masalah emosional ( e.g., Laqueur, 1972 ). Model
ini, partisipan tidak dapat memeriksa satu persatu dengan mentransaksi keluarga
kecil mereka tetapi mengalami simultan mengenai masalah ekspresi oleh keluarga dan
pasangan suami istri. Dengan demikian, terapi kelompok ini dapat menunjang
pemikiran pada
10
Family Therapy
Model Teori
Tokoh Pendukung
Temporal fokus
Struktur
Tujuan
Teknik
Peran Terapis
Psiko
Ackerman,
Masa lalu
Masalah intrapsikis
Interge Boszormeny Primer neratio nal contex tual i-Nagy fokus pada masa lalu,
beberapa fokus
Memperha- Terapi ini dilakukan tikan dinamika intrapsikis dan interperoleh tim
asisten terapis, dan dalam jangka waktu yang panjang, peserta individu, keluarga,
Sebagai katalis untuk perubahan yang sejalan dengan aspek-aspek keluarga sehat;
11
Family Therapy
sonal
Whitaker
12
Family Therapy
singkat yang di lakukan keluarga, dengan oleh 1 orang terapis, sesi dapat mencakup
seluruh keluarga atau pada satu anggota keluarga atau lebih mengubah urutan
interaksional dalam mengatasi masalah
intervensi terdiri dari 3- didefinisikan oleh 20 sesi dalam sebulan. Dilakukan oleh
seorang terapis atau beberapa terapis dan di awasi oleh anggota lain dari
keluarga. Kecuali pilihan konotasi positif; keluarga yang berbahaya bagi satu atau
anggota yang lain. ritual; kontraparadoks intervensi
13
Family Therapy
perkawinan atau keluarga kepercayaan dengan mengubah proses kognitif dan perilaku
anggota keluarga ', atribusi kausal, dan harapan mengenai masalah ini; teknik
seorang terapis tunggal; oleh anggota itu sendiri keanggotaan sesi tergantung pada
tujuan satu sama lain.
14
Family Therapy
Sekarang
relatif jangka pendek yang dilakukan oleh individu atau terapis dan tim terapi,
keanggotaan bervariasi tergantung pada masalah yang diajukan; sesi meliputi dialog
mengubah arti (keyakinan) yang mengelilingi masalah yang diajukan melalui dialog
untuk memungkinkan anggota keluarga untuk menemukan dan
terapis yang nonhierarkis peserta yang bekerja sama dengan anggota keluarga; kedua
terapis dan anggota
15
Family Therapy
Psikoe dukasi
Sekarang
Interperson al
pertemuan paralel dengan pasien dan keluarga untuk menjalin hubungan, menghilangkan
kecemasan dan membahas filsafat terapi; penilaian memuncak dalam pengembangan
kontrak terapi; lokakarya pendidikan untuk
terapis bekerja sama dengan pasien, keluarga, dan anggota lain tim perawatan,
mereka aktif dalam proses terapi , informasi, dan dukungan.
16
Family Therapy
keluarga dan teman pasien; pekerjaan rumah, membangun pemecahan masalah dan
keterampilan komunikasi anggota keluarga.
17
Family Therapy
DAFTAR PUSTAKA
18
Family Therapy
DISUSUN OLEH KELOMPOK 9 ASMIANI FAWZIAH ROHANA AHMAD RIFANI HIDAYAT I1C108220
I1C108232 I1C108201
19