You are on page 1of 15

Pengelolaan Keuangan Pribadi, Keluarga dan Perusahaan

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Pendidikan Enterpreneurship
Dosen Pengampu :
Drs. Ec. Muhammad Mansur,M.Si

Oleh :

Nama : Naflah Rifqi

NIM : 200101110138

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG


2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala yang
telah memberikan rahmat, hidayah serta inayahnya dan memberikan beribu-ribu
nikmat kepada kita hambanya. Shalawat dengan salam juga akan senantiasa
tercurahkan kepada junjungan nabi agung Muhammad Shallalahu ‘alaihi
wassalam. Sehingga kami dapat menyusun sebuah makalah berjudul
“Pengelolaan Keuangan Pribadi, Keluarga dan Perusahaan”.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan


Enterpreneur prodi Pendidikan Agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang, yang diampu oleh beliau Aris Mahmudi, MA. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi terhadap penyusunan
makalah ini.

Terakhir, penulis sadar jika makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu, sangat penting jika kami mendapat kritik dan saran. Semoga makalah
ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak

Malang, 28 November 2023

Naflah Rifqi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Kepenulisan.........................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1 Konsep Pengelolaan Keuangan.......................................................................2
2.2 Konsep Pengelolaan Keuangan Pribadi..........................................................4
2.3 Pengelolaan Keuangan Perusahaan................................................................7
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................10
Sebagai penulis makalah ini, besar harapan penulis bahwa materi kali ini dapat memberi
manfaat terhadap pembaca, yakni sebagai literasi tambahan. Tak hanya itu, adapun pada
penulis selanjutnya, materi terkait pengelolaan keuangan ini dapat lebih dikembangkan
lebih lanjut.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengelola keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan


ekonomi. Terlebih dalam situasi pasca pandemi Covid-19 yang menyebabkan
adanya peningkatan biaya hidup. Tidak dapat dipungkiri bahwa wabah ini
sangat mempengaruhi manajemen keuangan banyak orang. Bukan kebiasaan
dan gaya hidup seseorang saja yang berubah, tetapi cara mengatur keuangan
pribadi juga ikut berubah mengikuti tatanan hidup baru atau new normal.
Mulai dari melakukan penghematan pengeluaran sampai dengan menyiapkan
lebih banyak dana darurat yang bisa dipakai setiap keadaan.

Dalam mengelola keuangan terdapat dua hal penting yang perlu di pahami
yaitu antara lain pendapatan dan pengeluaran, karna setiap seseorang selalu
melibatkan anggaran dan keuangan di dalam hidupnya. Maka dari itu,
diperlukan literasi keuangan agar setiap orang bisa menerapkan skala prioritas
dalam mengelola keuangan.

Namun Masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memiliki pengetahuan


yang cukup mengenai bagaimana cara agar dapat mengoptimalkan uang untuk
kegiatan yang produktif. Pelaksanaan edukasi dalam rangka meningkatkan
keuangan masyarakat sangat diperlukan. Dapat dilihat bahwa masyarakat juga
banyak yang masih tidak mengetahui pengetahuan tentang literasi keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan keuangan?


2. Bagaimana tata cara pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga?
3. Bagaimana tata cara pengelolaan keuangan perusahaan?

1.3 Tujuan Kepenulisan

1. Mengetahui konsep pengelolaan keuangan.


2. Mengetahui tata cara pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga.
3. Mengetahui tata cara pengelolaan keuangan perusahaan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pengelolaan Keuangan

a. Definisi Pengelolaan Keuangan


Menurut Purba (2021), pengelolaan keuangan atau manajemen keuangan
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan
keuangan seperti pengadaan dan pemanfaatan dana usaha.
Menurut Yulianti & Silvy (2013), dalam jurnal (Yushita, 2017) dalam
melakukan pengelolaan keuangan haruslah ada perencanaan keuangan untuk
mencapai tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Media
pencapaian tujuan tersebut dapat melalui tabungan, investasi, atau
pengalokasian dana. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, maka tidak
akan terjebak pada perilaku berkeinginan yang tidak terbatas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan adalah
kemampuan seseorang dalam mengatur, mengelola, merencanakan dan
menyiapkan keuangannya untuk kegitan sehari-hari dalam mencapai tujuan
jangka panjang.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Keuangan


Menurut Ida & Dwinta (2018) ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi pengelolaan keuangan yaitu sebagai berikut;
1) Pengetahuan keuangan
Pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan yang masih kurang
menjadi alasan utama mengapa masyarakat gagal mengelola keuangan
pribadinya.
2) Pengalaman keuangan
Pengalaman keuangan adalah kejadian tentang hal yang berhubungan
dengan keuangan yang pernah dialami baik yang sudah lama atau yang
baru saja terjadi. Dari pengalaman keuangan dapat digunakan untuk modal
dalam mengelola keuangan.
3) Sikap keuangan Sikap
Keuangan adalah keadaan pikiran, pendapat serta penilaian tentang
keuangan. Sikap menunjukkan banyak hal terkait dengan uang, meliputi

2
perlindungan kedudukan sosial dan kepuasan individu. Seseorang
membangun sikap terhadap uang berdasarkan pengalaman dan keadaan
mereka.
4) Tingkat Pendidikan
Dengan pendidikan formal yang memadai, individu akan lebih mudah
untuk mengerti dan memahami pengelolaan keuangan yang baik dan dapat
lebih bijaksana dalam mengambil keputusan keuangan.

c. Indikator Pengelolaan Keuangan


Menurut Warsono (2010) adapun indikator pengelolaan keuangan yaitu
sebagai berikut :
1) Penggunaan Dana
Cara pengalokasian dana merupakan persoalan agar dapat memenuhi
kebutuhan secara benar dan tepat, dari manapun sumber dana yang
diperoleh dan dimiliki. Dana dialokasikan harus dilandaskan skala
prioritas. Skala prioritas dilihat menurut keperluan yang paling
dibutuhkan, tetapi harus tetap diperhatikan presentase pengalokasian
dananya agar penggunan dana tidak semuanya digunakan untuk konsumsi
sehari-hari.
2) Penentuan Sumber Dana
Sumber dana dapat bersumber dari orang tua, beasiswa, ataupun
donatur. Selain itu juga individu dapat menentukan sumber dana yang
didapat dari mana, dengan mampu menentukan sumber dana maka
seseorang dapat tahu cara mencari sumber dana alternatif lain sebagai
pemasukan untuk dikelola.
3) Manajemen Risiko
Seseorang harus memiliki perlindungan (proteksi) yang baik agar
dapat mengantisipasi kejadian yang tidak terduga seperti kebutuhan
mendesak, sakit dan lain sebagainya. Bisanya seseorang melakukan
proteksi dengan cara mengikuti asuransi. Yang dimaksud dengan
manajemen risiko adalah pengelolaan terhadap kemungkinan-
kemungkinan risiko yang akan dihadapi.

d. Fungsi Pengelolaan Keuangan


Selain tujuan-tujuan di atas, manajemen keuangan juga memiliki beberapa
fungsi, antara lain:

3
 Fungsi Perencanaan Keuangan dan Anggaran (Budgeting)

Segala kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan penggunaan anggaran


dana perusahaan harus direncanakan dengan baik sehingga kegiatan-
kegiatan yang dirasa tidak terlalu penting dan menghabiskan banyak dana
bisa ditiadakan.

Pengalokasian dana perlu dipertimbangkan dengan tepat sehingga dapat


terpakai oleh hal-hal yang benar-benar menguntungkan dan
memaksimalkan laba perusahaan.

 Fungsi Pengendalian (Controlling)

Setelah melakukan kegiatan-kegiatan perusahaan, maka perlu adanya


evaluasi manajemen keuangan. Hal ini diperlukan untuk mengontrol
pengeluaran dana dan menjadi acuan untuk menjalankan kegiatan yang
akan dilakukan di kemudian hari.

 Fungsi Pemeriksaan (Auditing)

Audit internal sebagai bagian dari manajemen keuangan juga perlu


dilakukan agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi
penyimpangan atas kas perusahaan.

 Fungsi Pelaporan (Reporting)

Adanya manajemen pasti akan menghasilkan pelaporan keuangan yang


akan berguna untuk menganalisis apakah perusahaan tersebut
mendapatkan laba atau justru rugi. Hal ini juga sebagai bahan evaluasi
untuk nasib perusahaan di kemudian hari.

2.2 Konsep Pengelolaan Keuangan Pribadi

Menurut Cude, et all (2006), bahwa diperlukan pengetahuan tentang


bagaimana mengelola keuangan serta bagaimana teknik berinvestasi menjadi
hal yang tidak dapat diabaikan lagi seperti masa sebelumnya, dimana
perkembangan instrumen keuangan masa modern ini ternyata tidak dibarengi
oleh keinginan masyarakat untuk memulai berinvestasi atau menabung.
Menurut Malinda (2007) pengelolaan keuangan pribadi adalah sebuah
proses pencapaian tujuan pribadi melalui manajemen keuangan yang
terstuktur dan tepat. Giltman (2004) manajemen keuangan pribadi merupakan
seni dan ilmu mengelola sumber daya keuangan dari unit individu.

4
Menurut Senduk (2004) ada lima ranah pendekatan dalam mengelola
keuangan pribadi yaitu: (1) membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta
produktif, (2) mengatur pengeluaran, (3) berhati-hati dengan hutang, (4)
menyisihkan untuk masa depan, dan (5) memiliki proteksi.
Saat ini masyarakat lebih memilih pola hidup konsumtif dari peningkatkan
pendapatannya, dan tidak dibarengi dengan pengendalian keinginan untuk
mengisvestasikan atau menabung sebagian kelebihan keuangan mereka
sebagai cara pengelolaan keuangan pribadi dalam menunjang tercapainya
kesejahteraan hidup baik di masa sekarang dan di masa depan. Pembelian
suatu barang/jasa tidak lagi untuk memenuhi kebutuhan melainkan keinginan,
hal tersebut merupakan gejala-gejala yang mengindikasikan adanya
kecenderungan perilaku konsumtif. Kontrol diri yang kurang dalam
membelanjakan penghasilan adalah menjadi salah satu penyebab sebagian
besar individu membelanjakan semua penghasilannya tanpa memikirkan
keuangan untuk jangka panjang (Herlindawati 2017).
Berikut tata cara pengelolaan keuangan pribadi yang dapat diterapkan :
a. Terapkan Metode 40 : 10 : 10 : 30 : 10
Jika masih bingung dalam membagi pengeluaran per bulannya, mungkin bisa
terapkan metode yang satu ini, yaitu metode 40 : 10 : 10 : 30 : 10. Maksudnya
ialah membagi total pendapatan per bulan menjadi beberapa bagian, seperti
berikut:

1. Mengalokasikan 40% pendapatan untuk kebutuhan harian, termasuk


makanan, pemeliharaan rumah, kesehatan, dan perawatan anak.

2. Mengalokasikan 10% untuk membayar cicilan, utang, pinjaman, dan


sejenisnya.

3. Mengalokasikan 10% pendapatan untuk membayar premi asuransi.

4. Mengalokasikan 30% untuk menguatkan keuangan, seperti investasi atau


menambah jumlah tabungan dana darurat.

5. Mengalokasikan 10% untuk donasi.

b. Sisihkan untuk Dana Darurat


Dana darurat merupakan simpanan yang wajib punya. Sehingga bisa lebih
aman ketika mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya jatuh sakit.
Ketika mengalami hal-hal tersebut, setidaknya ada dana darurat yang bisa
menutupi kebutuhan tak terduga tanpa harus mengganggu cash flow keuangan.
Untuk besarannya sendiri, bisa sesuaikan dengan tanggungan dan kondisi saat ini.
Namun, ada beberapa aturan yang bisa dijadikan acuan, yakni:

5
 Untuk yang masih single atau belum berkeluarga, perlu mengumpulkan
sebesar 6 kali total pengeluaran per bulan.

 Jika sudah berkeluarga namun belum memiliki tanggungan anak. Idealnya,


perlu mengumpulkan dana darurat sebesar 9 kali total pengeluaran
bulanan.

Tentunya pengelolaan dana darurat ini secara terpisah, bisa siapkan rekening
khusus agar tidak tercampur dengan pengeluaran harian.

c. Hindari Utang
Utang merupakan salah satu faktor krusial yang bisa menghalangimu
mengelola keuangan dengan baik. Maka, usahakan untuk menghindari pinjaman
uang kepada pihak lain.

d. Mulai Berinvestasi
Investasi mempunyai manfaat yang begitu besar. Salah satunya sebagai aset
jangka panjang di masa depan. Jika menyimpan uang di bank, itu tidaklah cukup.
Selain bunga cenderung kecil setiap tahunnya, kemungkinan besar juga terdampak
inflasi. Maka dari itu, investasi bisa menjadi alternatif dalam menabung. bisa
mulai menyisihkan beberapa persen penghasilan untuk berinvestasi, seperti di
reksa dana yang risikonya tergolong rendah.

e. Miliki Asuransi
Masih banyak yang beranggapan bahwa asuransi hanya buang-buang uang
saja. Padahal asuransi bisa menjadi penolong di masa depan nanti. Misalnya
ketika sakit dan memerlukan biaya cukup besar, maka asuransi bisa membantu
menutupi kebutuhan tersebut. Sehingga kekhawatiran akan uang tabungan yang
terkuras habis untuk menutupi biaya pengobatan. Berikut ini beberapa manfaat
ketika memiliki asuransi, antara lain:

 Premi asuransi yang dibayarkan setiap bulannya dapat membiayai


pengobatan atau perawatan.
 Premi asuransi yang bayarkan bisa melindungi aset dan mencegah
kehilangan aset dan utang.
 Premi asuransi yang bayarkan dapat mengganti pembayaran cicilan dan
utang
 Asuransi bisa menambah dana untuk kebutuhan keluarga.
 Atau keluarga bisa lebih fokus dengan penyembuhan ketika sakit.

f. Lunasi Cicilan dan Utang

Selanjutnya cara mengatur keuangan pribadi agar lebih efektif yakni


dengan menyelesaikan semua cicilan dan utang yang dipunya. Daripada menunda

6
membayar cicilan dan utang, lebih baik mulai menambah pemasukan supaya bisa
mengatur keuangan pribadi secara lebih leluasa.

2.3 Pengelolaan Keuangan Perusahaan

Ada tiga aktivitas utama yang dilakukan dalam manajemen keuangan sebuah
perusahaan, yaitu cara memperoleh dana, aktivitas penggunaan dana, dan
pengelolaan aktiva, termasuk aset perusahaan. Aktivitas ini berkaitan dengan
sumber dana internal maupun eksternal perusahaan. Modal kerja dan kepemilikan
saham juga termasuk ke dalam bagian manajemen keuangan.
a. Tujuan Pengelolaan Keuangan Perusahaan

Beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh aktivitas manajemen keuangan ini
antara lain:

1. Memaksimalkan Anggaran Perusahan

Manajer perusahaan bertindak sebagai pengawas penggunaan uang


perusahaan. Anggaran yang digunakan untuk kegiatan yang tidak
menguntungkan perusahaan dapat dihilangkan dan digunakan atau
dialokasikan untuk kegiatan lain. Melalui kebijakan yang tepat, pengaturan
ini bisa memaksimalkan keuntungan perusahaan dari berbagai sumber
daya yang dimiliki.

2. Meningkatkan Efisiensi

Pengaturan keuangan yang baik akan meningkatkan efisiensi


perusahaan. Penyaluran dana pada aspek yang tepat pun juga akan
membuat perusahaan dapat bertahan lebih lama dalam persaingan bisnis
yang kompetitif. Keputusan yang berhubungan dengan keuangan memang
harus dilakukan secara hati-hati karena kesalahan kecil pun bisa membuat
perusahaan bangkrut. Misalnya saja tahu kapan harus mengurangi biaya
tertentu dan tahu kapan saat yang tepat untuk menambah anggaran.

3. Menjaga Arus Kas

Manajemen keuangan yang baik juga akan membuat arus kas terjaga.
Akan ada dana pasti yang harus dikeluarkan perusahaan setiap harinya,
misalnya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, sewa
tempat, dan pembayaran lainnya. Pengeluaran ini jika tidak diawasi dan
dikendalikan oleh manajemen keuangan yang baik bisa
menyebabkan overbudget yang merugikan perusahaan.

7
4. Mengurangi Resiko Perusahaan

Dengan manajemen keuangan yang baik, resiko perusahaan akan dapat


diminimalisir. Seluruh kegiatan operasional dan non-operasional
perusahaan akan termonitor dengan baik. Resiko yang muncul dalam
bisnis pasti akan bisa disikapi dengan keputusan yang tepat jika ditangani
dengan manajemen keuangan yang baik.

5. Mengoptimalkan Pemasukan Perusahaan

Manajemen keuangan berupaya untuk memberikan laba semaksimal


mungkin kepada pemegang saham dan berusaha untuk meningkatkan laba
tersebut karena akan berkaitan dengan kinerja perusahaan. Pada bagian ini
juga termasuk persiapan dan perencanaan struktur modal. Persiapan
struktur modal dilakukan untuk menyeimbangkan antara pembiayaan yang
wajib dilakukan dengan dana atau modal yang dipinjam. Struktur modal
ini kemudian dibuat agar penggunaan biaya modal dapat diminimalisir.

b. Cara Pengelolaan Keuangan Perusahaan

Berikut beberapa cara pengaturan keuangan perusahaan yang baik


sehingga bisa berjalan dengan efektif:

1. Membuat Pembukuan

Pencatatan dan pengarsipan arus kas yang rapi merupakan hal terpenting
dari manajemen finansial. Semua hal harus didokumentasikan dengan rapi,
terlebih hal mengenai uang yang sangat mudah untuk berceceran.
Pembukuan sebaiknya dilakukan setiap hari secara rutin dan disiplin
sehingga perusahaan lebih mudah untuk memantau situasi
keuangannya. Utang piutang perusahaan juga harus dituliskan dalam
pembukuan ini. Peningkatan pendapatan laba atau rugi perusahaan juga
ditentukan dan hanya dapat dilihat jika adanya pembukuan ini.

2. Mengurangi Resiko

Setiap bisnis pasti rentan akan resiko. Manajemen keuangan yang baik
harus dijalankan dengan profesional, yaitu dengan pengurangan resiko.
Hal ini termasuk peminjaman dana seperti kredit mikro atau hal lain yang
sifatnya berupa utang dengan resiko besar. Maka itu, sebisa mungkin
hindari hal-hal seperti ini agar resiko perusahaan untuk rugi semakin kecil.

8
3. Mengontrol Kelancaran Kas

Pengontrolan arus laju kas ini harus benar-benar diperhatikan. Lebih baik
lagi apabila arus kas yang ada terlihat stabil. Arus kas merupakan pokok
dari setiap metode pengelolaan keuangan perusahaan yang ada.

4. Memisahkan Uang Pribadi dengan Uang Perusahaan

Jangan pernah menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi .


Terlebih lagi apabila harus mencampuradukkan keduanya. Hal ini bisa
berdampak sangat buruk karena akan mengganggu laju keuangan
perusahaan.

Menggabungkan keduanya juga akan menyulitkan pembukuan sehingga


terhitung sebagai pengeluaran perusahaan yang juga bisa menjadi salah
satu faktor kerugian. Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa tidak terkontrol dan
akan memperparah keadaan terutama mengancam keberadaan perusahaan.

5. Menentukan Porsi Aliran Dana

Porsi aliran dana yang dimaksud di sini adalah menentukan aspek-aspek


yang dialiri dana, seperti membayar gaji karyawan, membayar utang,
membayar biaya operasional, atau untuk aset masa depan. Pembagian
porsi ini harus disepakati di awal sehingga memudahkan pengelolaan
keuangan dan sebagai acuan untuk pengeluaran dana di masa yang akan
datang.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengelolaan keuangan adalah proses merencanakan, mengorganisasi, dan


mengendalikan arus uang masuk dan keluar. Pengelolaan keuangan yang baik
dapat membantu seseorang atau keluarga untuk mencapai tujuan keuangannya,
baik jangka pendek maupun jangka panjang. Semakin jelas bahwa manajemen
keuangan adalah hal yang sangat krusial dalam pribadi, keluarga dan
Perusahaan Salah kelola keuangan bisa berdampak sangat buruk untuk
perusahaan. Tidak memaksimalkan aliran dana di sektor yang tepat pun bisa
membuat perusahaan bangkrut. Jangan lupa, hal ini tidak berlaku pada
perusahaan saja tetapi juga berlaku untuk keuangan pribadi.

3.2 Saran

Sebagai penulis makalah ini, besar harapan penulis bahwa materi kali ini
dapat memberi manfaat terhadap pembaca, yakni sebagai literasi tambahan. Tak
hanya itu, adapun pada penulis selanjutnya, materi terkait pengelolaan keuangan
ini dapat lebih dikembangkan lebih lanjut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Herlindawati, Dwi. 2017. “Pengaruh Kontrol Diri, Jenis Kelamin, Dan


Pendapatan Terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi Mahasiswa
Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.” Jurnal Ekonomi Pendidikan
Dan Kewirausahaan 3(2): 158.
Malinda, Maya. 2007. Perencanaan Kuangan Pribadi. Yogyakarta: ANDI
L. Giltman. 2004. Princile of finance. Prectice Hall: New Jersey
Purba, D. (2021). Akuntansi Manajemen Untuk Ekonomi dan Teknik. NEM.
S. Senduk. 2004. Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngak Bisa Kaya; Lima Kiat Praktis
Mengelola Gaji Agar Bisa Kaya. Jakarta: Elex Media Komputindo
Warsono. (2010). Prinsip-prinsip dan Praktik Keuangan Pribadi. 13(2)
Yulianti, N., & Silvy, M. (2013). Sikap Pengelola Keuangan Dan Perilaku
Perencanaan Investasi Keluarga Di Surabaya
Yushita, A. N. (2017). “Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan
Keuangan Pribadi Jurnal Nominal (6), No 1 (2017).

11

You might also like