You are on page 1of 3

LEPTOSPIROSIS

No. Dokumen : /A-ZMK/SOP/I/2023

No. Revisi : 01
Az-Zahra Medika Klinik SOP
Tanggal Terbit : 2 Mei 2023
dr. Sahfirani Udin Aziz
Halaman : 1/1 Dokter Penanggung Jawab

1. Pengetian Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang menyerang manusia dan


hewan yang disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans dan
memiliki manifestasi klinis yang luas.

2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam memberikan penanganan pada


pasien yang di diagnosis leptospirosis

3. Kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK 01.07 /


Menkes / 1186 /2022 Tentang panduan praktik klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama

4. Referensi Buku Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Primer

5. Bahan/Alat Pemeriksaan darah dan urin rutin


6. Prosedur/ Langkah- 1. Anamnesis
langkah Demam disertai menggigil, sakit kepala, anoreksia, mialgia yang hebat
pada betis, paha dan pinggang disertai nyeri tekan. Mual, muntah,
diare dan nyeri abdomen, fotofobia, penurunan kesadaran

2. Pemeriksaan fisik
a. Febris

b. Ikterus

c. Nyeri tekan pada otot

d. Ruam Kulit

e. Limfadenopati

f. Hepato megali dan splenomegali

g. Edema
h. Bradikardi relatif

i. Konjungtiva suffusion

j. Gangguan perdarahan berupa petekie, purpura, epistaskis dan


pendarahan gusi

k. Kaku kuduk sebagai tanda meningitis

3. Penegakan diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan pada pasien dengan demam tiba-tiba,
menggigil terdapat tanda konjungtiva suffusion, sakit kepala, mialgia,
ikterus dan nyeri tekan pada otot. Kemungkinan tersebut meningkat
jika ada riwayat bekerja atau terpapar dengan lingkungan yang
terkontaminasi dengan kencing tikus.

4. Penatalaksanaan
a. Pengobatan suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi
dan mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi,perdarahan dan
gagal ginjal sangat penting pada leptospirosis.
b. Pemberian antibiotik harus dimulai secepat mungkin. Pada kasus-
kasu ringan dapat diberikan antibiotik oral seperti doksisiklin,
ampisislin, amoksisilin atau eritromisin.
5. Kriteria rujukan
Pasien segera dirujuk ke pelayanan sekunder (spesialis penyakit
dalam) yang memiliki fasilitas hemodialisa setelah penegakan
diagnosis dan terapi awal.

6. Dokumentasi dalam rekam medik


7. Diagram Alir
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang

Penegakan
Kriteria Penatalaksanaan Diagnosis utama
Rujukan dan diagnosis
banding

Dokumentasi
dalam RM

8. Hal-hal yang perlu 1. Pencegahan leptospirosis khususnya didaerah tropis sangat sulit,
diperhatikan karena banyaknya hospes perantara dan jenis serotipe. Bagi mereka
yang mempunyai risiko tinggi untuk tertular leptospirosis harus
diberikan perlindungan berupa pakaian khusus yang dapat
melindunginya dari kontak dengan bahan-bahan yang telah
terkontaminasi dengan kemih binatang reservoir
2. Keluarga harus melakukan pencegahan leptospirosis dengan
menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari
tikus, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, mencuci
tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah
bekerja di sawah/ kebun/ sampah/ tanah/ selokan dan tempat tempat
yang tercemar lainnya
3. Kasus harus dilaporkan ke dinas kesehatan setempat
9. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Apotek
10. Dokumen Terkait Rekam Medik (Family Folder)

11 Rekaman Historis
Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

You might also like