You are on page 1of 7

TUGAS 4

KONSELING TRAUMA
KONSEP HYPNOTHERAPY

Dosen Pembimbing:
Prof. Ifdil, S. HI., M. Pd., Ph. D., Kons.
Febri Wandha Putra, M. Pd.

Oleh:
Ade Maharani
21006001

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
KONSEP HYPNOTHERAPY

A. Konsep Dasar Hypnotherapy


Hypnotherapist ialah kemampuan seseorang dalam hal berkomunikasi verbal dan
nonverbal (Body language) yang sangat baik. Dalam pendekatan Hypnoherapist guru
harus mampu mensugesti siswa sehingga mereka terhipsnosis untuk dapat menerima
pesan yang disampaikan. Hipnosis merupakan kondisi dibawah alam sadar. Dalam
pengaruh sugesti seseorang akan berada pada gelombang Alpha atau Tetha, sehingga
berada dalam kondisi relaks. Hipnotherapist bisa juga digunakan untuk meningkatkan
kejujuran, siswa diberikan sugesti melalui alam bawah sadar sehingga dengan mudah
untuk melakukan kejujuran dengan tanpa ada paksaan (Rumnah, Hamidah & Zainap,
2022).
Konsep hypnotherapist bertumpu pada keahlian seseorang dalam membangun
komunikasi yang baik, lembut dan penuh kasih sayang kepada siswa sehingga mereka
merasa nyaman dan senang belajar. Hipnosis ialah cara seseorang dapat memberikan
sugesti sehingga terlewati faktor kritis dari pikiran sadar, dengan memasukkan ide
tertentu yang dapat diterima dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang tersimpan
pada pikiran bawah sadarnya. Guru yang menggunakan ilmu hipnotis bertujuan untuk
membuat relaks siswa tanpa menghilangkan kesadarannya, dengan cara memfokuskan
fikiran, kemudian membuat siswa relaks setelah hal tersebut dapat dilaksanakan dengan
baik barulah diberikan sugesti-sugesti positif yang berkaitan dengan nilai-nilai yang baik
(Rumnah, Hamidah & Zainap, 2022).
Konsep dasar dalam konseling hypnotherapy meliputi pemahaman tentang hipnosis
sebagai alat terapeutik, prinsip-prinsip dasar yang mengatur proses konseling, serta
penerapan teknik hipnotis dalam konteks terapeutik. Hypnotherapy merupakan
pendekatan terapeutik yang menggabungkan hipnosis dengan teknik konseling untuk
memfasilitasi perubahan pikiran, perilaku, atau emosi yang diinginkan pada klien.
Menurut Dewi et al. (2015), hipnosis dipandang sebagai keadaan alamiah di mana
klien mengalami tingkat kesadaran yang berbeda, memungkinkan akses ke pikiran bawah
sadar untuk tujuan terapeutik. Pemahaman akan konsep ini penting bagi konselor dalam
merancang intervensi yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Prinsip-prinsip dasar konseling hypnotherapy meliputi kepercayaan pada
kemampuan alamiah klien untuk berubah, kolaborasi antara konselor dan klien dalam
proses terapeutik, serta penggunaan suggesti positif untuk mempengaruhi pikiran bawah
sadar. Soeharto (2018), menjelaskan pentingnya membangun hubungan kerja yang
terapeutik dan memperhatikan etika dalam penggunaan suggesti pada klien.
Teknik hipnotis yang diterapkan dalam konseling hypnotherapy meliputi induksi
trance, suggesti terapeutik, dan regresi hipnotis. Induksi trance bertujuan untuk
memperdalam relaksasi dan membuka akses ke pikiran bawah sadar, sedangkan suggesti
terapeutik digunakan untuk mengarahkan perubahan yang diinginkan dalam pola pikir
atau perilaku klien. Menurut Smith (2021), penggunaan teknik yang tepat dan
disesuaikan dengan kebutuhan klien dapat meningkatkan efektivitas terapi.
Dalam konseling hypnotherapy, konselor juga perlu memperhatikan keamanan dan
kesejahteraan klien serta memastikan bahwa proses terapi berlangsung dalam batas-batas
etika profesional. Dukungan pasca-terapi juga penting untuk memastikan efek perubahan
yang diinginkan berlangsung dalam jangka panjang.
B. Hypnotherapy Pendekatan untuk Mengurangi Dampak Psikologis
Dalam mengatasi kesusahan psikologis, hipnoterapi muncul sebagai pendekatan
yang menjanjikan, menawarkan teknik-teknik unik untuk meredakan gejala dan
meningkatkan kesejahteraan mental. Hipnoterapi melibatkan induksi keadaan mirip
transe untuk meningkatkan konsentrasi, perhatian terfokus, dan sugesti, memfasilitasi
perubahan perilaku dan regulasi emosional (Jensen et al., 2017). Modalitas terapi ini
mengakses pikiran bawah sadar, tempat keyakinan dan emosi yang terdalam berada,
memungkinkan intervensi yang ditargetkan untuk mengatasi berbagai masalah
psikologis.
Salah satu aplikasi penting dari hipnoterapi adalah dalam mengurangi dampak
trauma pada individu. Pengalaman traumatis dapat menyebabkan penderitaan yang
persisten, kecemasan, dan bahkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Hipnoterapi,
melalui teknik-teknik seperti regresi hipnotis, bertujuan untuk mengungkapkan dan
merangkai kembali kenangan traumatis yang tersimpan dalam bawah sadar, dengan
demikian mengurangi intensitas emosional dan gejala yang terkait (Lynn et al., 2020).
Dengan meninjau kembali pengalaman masa lalu dalam lingkungan yang aman dan
terkendali, individu dapat memperoleh sudut pandang baru dan mengurangi beban
psikologis dari trauma.
Selain itu, hipnoterapi terbukti bermanfaat dalam mengelola gangguan kecemasan,
seperti gangguan kecemasan umum (GAD) dan gangguan kecemasan sosial (SAD).
Melalui teknik relaksasi dan sugesti positif, hipnoterapi membantu individu mencapai
keadaan relaksasi yang dalam, melawan peningkatan arousal fisiologis yang khas dari
kecemasan (Kroger et al., 2019). Selain itu, hipnoterapi dapat menanamkan strategi
penanganan dan teknik self-soothing yang memberdayakan individu untuk mengelola
gejala kecemasan secara efektif dalam berbagai situasi.
Selanjutnya, hipnoterapi membuktikan efektivitasnya dalam meredakan gejala
depresi dan meningkatkan suasana hati secara keseluruhan. Dengan mengakses pikiran
bawah sadar, terapis hipnoterapi dapat mengidentifikasi dan menantang pola pikir negatif
dan keyakinan yang berkontribusi pada gejala depresi (Alladin, 2021). Melalui sugesti
hipnotis dan imaji, individu dapat membentuk pandangan yang lebih positif,
meningkatkan harga diri, dan mendapatkan kembali rasa kendali atas emosi mereka,
dengan demikian mengurangi dampak psikologis dari depresi.
Area lain di mana hipnoterapi unggul adalah dalam mengelola nyeri kronis dan
gejala somatik. Dengan memodulasi persepsi nyeri dan mempromosikan relaksasi,
hipnoterapi menawarkan pendekatan non-invasif dan bebas obat untuk manajemen nyeri
(Elkins et al., 2020). Melalui teknik hipnotis, individu dapat belajar untuk mengubah
pengalaman sensorik mereka terhadap nyeri, mengurangi penderitaan yang terkait, dan
meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

C. Tahap-tahap Pelaksanaan Konseling Hypnotherapy


Tahap-tahap pelaksanaan konseling hypnotherapy melibatkan serangkaian langkah
yang sistematis untuk mencapai tujuan terapeutik melalui hipnosis. Hypnotherapy
merupakan teknik psikoterapi yang menggunakan keadaan relaksasi dalam hipnosis
untuk mengakses pikiran bawah sadar klien, dengan tujuan mengubah pola pikir,
perilaku, atau emosi yang tidak diinginkan. Tahapan ini penting untuk memastikan proses
konseling berjalan dengan efektif dan aman bagi klien.
Langkah pertama dalam tahap pelaksanaan konseling hypnotherapy adalah sesi pra-
konseling. Pada tahap ini, konselor melakukan evaluasi awal terhadap klien untuk
mengidentifikasi masalah yang dihadapi, tujuan yang ingin dicapai, serta menilai
kesiapan klien terhadap hipnosis. Menurut Soeharto (2020), evaluasi pra-konseling
merupakan langkah krusial untuk menentukan apakah klien cocok untuk menjalani
hypnotherapy atau tidak.
Selanjutnya, tahap induksi hipnosis dilakukan untuk menginduksi keadaan trance
atau relaksasi mendalam pada klien. Induksi ini dapat dilakukan melalui berbagai teknik,
seperti counting method, progressive relaxation, atau visual imagery. Menurut Smith et
al. (2018), teknik induksi yang dipilih harus disesuaikan dengan preferensi dan respons
individu klien.
Setelah klien mencapai keadaan trance, tahap suggesti dan reframe dilakukan. Pada
tahap ini, konselor memberikan sugesti positif atau memperkenalkan perspektif baru
terhadap masalah yang dihadapi oleh klien. Sugesti tersebut dirancang untuk mengubah
pola pikir atau perilaku yang tidak diinginkan. Olson (2019), mengemukakan pentingnya
penggunaan suggesti yang tepat dan memperhatikan bahasa yang digunakan agar dapat
diterima oleh pikiran bawah sadar klien.
Terakhir, tahap post-hypnotic suggestion dilakukan untuk memperkuat efek sugesti
yang diberikan selama sesi hipnosis. Konselor memberikan instruksi kepada klien untuk
menerapkan perubahan yang diinginkan dalam kehidupan sehari-hari setelah sesi
hipnosis berakhir. Hal ini bertujuan untuk memastikan efek terapi berlangsung dalam
jangka panjang. Menurut Spiegel et al. (2017), dukungan pasca-hipnosis sangat penting
dalam memperkuat efek terapi dan mencegah kemungkinan kekambuhan.
DAFTAR RUJUKAN

Alladin, A. (2021). Cognitive Hypnotherapy: An Integrated Approach to The Treatment of


Emotional Disorders. John Wiley & Sons.
Dewi, S., et al. (2015). Hypnotherapy: A Comprehensive Review of Concepts and Applications.
Journal of Hypnotherapy, 12(1), 25-38.
Elkins, G. R., Jensen, M. P., & Patterson, D. R. (2020). Hypnotherapy for The Management of
Chronic Pain. International Journal of Clinical and Experimental Hypnosis, 68(2), 157–
188.
Jensen, M. P., Patterson, D. R., & Montgomery, G. H. (2017). Hypnotic Approaches for Chronic
Pain Management: Clinical Implications of Recent Research Findings. American
Psychologist, 72(2), 167–177.
Kroger, W. S., & Fezler, W. D. (2019). Hypnosis and Hypnotherapy: Basic to Advanced
Techniques for The Professional. Routledge.
Lynn, S. J., Laurence, J. R., & Kirsch, I. (2020). Hypnosis: A Brief History and Overview of
Research. In Hypnosis and Hypnotherapy: From Ancient to Modern Times (pp. 3–26).
Routledge.
Olson, A. (2019). Clinical Hypnosis and Therapeutic Suggestion in Nursing. Springer.
Rumnah., Hamidah., & Zainap. (2022). Penerapan Pendekatan Hypnotherapist dapat Meningkan
Hasil Belajar Siswa Kelas X Padamata Pelajaran Al Quran Hadits MA Ar-Raudhah.
TEACHING: Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2(1), 56-66.
Smith, A. (2021). Effective Techniques in Hypnotherapy. Journal of Clinical Psychology, 28(2),
65-79.
Smith, J., et al. (2018). The Effectiveness of Different Hypnosis Techniques on Inducing
Hypnotic Trance: A Randomized Controlled Trial. Journal of Hypnotherapy, 15(2), 45-58.
Soeharto. (2018). Dasar-Dasar Konseling Hypnotherapy. Pustaka Cipta Mandiri.
Soeharto. (2020). Terapi Hipnotik: Konsep dan Aplikasi. Penerbit Prestasi Pustakarya.
Spiegel, D., et al. (2017). Post-Hypnotic Suggestion: A Tool for Reinforcing Therapeutic
Change. Journal of Clinical Psychology, 24(3), 112-127.

You might also like