You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PERSONAL HYGIENE DAN BERHIAS DIRI

Disusun oleh :
Atiyah Felika Hasnaini

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2022/2023
7
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas pasien
Nama Inisial : Tuan A
No. RM : 000001
Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Suku : Dayak
Pendidikan : S1 Hukum
Alamat : Jalan Makmur No 38 Singkawang Utara
Pekerjaan : PNS
Tanggal masuk : 20 Mei 2023
Tanggal pengkajian : 21 Mei 2023
Diagnosa medis : Stroke
DPJP : dr. Vita Yulia Andini
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Bayu Maulana
Hub. dengan pasien : Keluarga
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan utama
kelemahan setengah badan sebelah kanan saat bangun tidur

2) Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang dengan kelemahan setengah badan kanan saat bangun tidur yang dirasakan
sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan sakit kepala(+),sakit lutut(+)

Pasien juga sudah konsul ke praktek dokter spesialis dan di anjurkan untuk rawat inap agar
diperiksa lebih lanjut. Tidak adanya penurunan kesadaran. Pasien sering mengkonsumsi
makanan yang bersantan.
3) Riwayat penyakit dahulu
Hipertensi
3. Pengkajian Pola Fungsi Gordon
a. Persepsi terhadap kesehatan dan manajemen kesehatan
Pasien mengetahui masalah penyakitnya selama ini, pasien juga tahu mengenai program
pengobatan dan perawatan yang di jalani dan tahu konsekuensi dari penyakit yang di alami

b. Pola aktivitas dan latihan


Aktivitas 0 1 2 3 4 Keterangan :
Mandi  0 = Mandiri
Berpakaian  1 = Dibantu sebagian
Eliminasi  2 = Perlu bantuan orang lain
3 = Perlu bantuan orang lain dan alat
Mobilisasi ditempat tidur 
4 = Tergantung orang lain tidak mandiri
Pindah 
Makan dan minum 

c. Pola istirahat dan tidur


SMRS : Pasien sering bergadang, pola tidurnya tidak teratur, kurang istirahat
MRS : Pasien tidak pernah bergadang lagi, pola tidur teratur, istirahat cukup.

d. Pola nutrisi metabolik


SMRS : Pasien tidak menjaga pola makan dengan teratur, jarang ,makan buah dan
ssayur
MRS : Pasien lebih teratur pola makan nya, dan mengonsumsi sayur dan buah
buahan
e. Pola eliminasi
SMRS : Pasien pola BAB nya tidak teratur, urine yang dikeluarkan berwarna kuning
dengan bau khas
MRS : Pasien pola BAB nya teratur, urine dikeluarkan berwarna kuning dengan
bau khas
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Kondisi pasien secara umum
LEMAH
2) Tanda Tanda Vital
a) Tekanan darah : 150/80 mmHg
b) Nadi / HR :71 x/menit
c) Napas / RR : 20x/menit
d) Suhu / T :36,6 oCelcius
3) Pertumbuhan fisik
a) Berat Badan : 70 kg
b) Tinggi Badan : 170 cm
c) Postur tubuh : Normal
4) Keadaan kulit
a) Warna : kuning langsat
b) CRT : berwarna merah muda dalam waktu kurang dari 2 detik
c) Turgor : Kulit kembali ke bentuk semula dalam waktu kurang dari 3 detik
d) Kelembaban : Kulit tampak kering
e) Edema : Tidak ada edema
f) Kelainan lain :-
b. Pemeriksaan secara sistemik
1) Kepala
Inspeksi : Kulit kepala tampak banyak ketombe
Keadaan rambut sudah ber uban dan tipis
Palpasi : Tidak terdapat benjolan
Tidak terasa nyeri saat di pegang
2) Mata
Inspeksi : Sklera tampak putih
Konjungtiva tampak merah muda
Simetris antara mata kanan dan kiri
Palpasi : Bola mata teraba kenyal dan melening
3) Telinga
Inspeksi : Telinga simetris, warna sama.
Gendang telinga utuh dan dapat memantulkan penlight
Palpasi : Pinna dapat kembali kebentuk semula dengan cepat
Tidak teraba membesar pada kelenjar limfe dan pasien tidak merasa
nyeri.
4) Hidung
Inspeksi : Kedua lubang hidung simetris
Palpasi : Tidak teraba pembengkakan pada area sinus dan pasien tidak merasakan
nyeri
5) Mulut
Inspeksi : Bibir bagian luar tampak lembab, tidak adanya lesi, warna bibir merah
muda,mukosa tampak merah muda,bau napas tercium segar,gigi
lengkap,gusi tidak bengkak.
6) Leher
Inspeksi : Tidak pembengkakan atau kaku otot leher.
Palpasi : Tidak ditemukan massa atau pembesaran kelenjar limfe.
7) Dada (Paru dan Jantung)
a) Paru-paru
Inspeksi : Persebaran warna kulit merata, Tidak ada menggunakan otot bantu
buatan, rasio anteroposterior tranversal dada 1:2
Palpasi : Tidak ada fraktur, tidak nyeri, dinding dada bergerak seimbang.
Perkusi : Hasil perkusi normal pada paru adalah resonan, pada area jantung
akan menghasilkan bunyi pekak (pada ic ke 3-5 sebelah kiri sternum)
Auskultasi :Tidak terdengar suara napas tambahan
Suara napas normal vesikular
b) Jantung
Inspeksi : Vena jugularis tidak tampak
Palpasi : : Tidak tampak adanya pulsasi pada area katup aorta, trikuspidalis,
dan pulmonal
Auskultasi : S1 dan S2 terdengar pada semua katup jantung, denganlokasi
terkeras adalah pada katup mitralis
8) Abdomen
Inspeksi :Tidak ada perubahan warna kulit, tidak ditemukan bekas luka, bentuk
abdomen simetris, tidak ada distensi abdomen
Auskultasi : Frekuensi peristaltic usus normal 20x per menit
Perkusi : bunyi timpani terdengar pada bagian usus, bunyi pekak terdengar pada
area hepar dan pangkreas
Palpasi : Pasien tidak merasa nyeri, tidak teraba ada massa tau nodul.

9) Ekstremitas
a) Atas : Ekstremitas atas kanan kiri tidak dapat bergerak dengan bebas
b) Bawah : Ekstremitas bawah kanan kiri tidap dapat bergerak dengan bebas
c) Kemampuan otot
Keterangan :
2 2 2 0 0 0 0
2 Skala 0 : Kemampuan otot 0 %
Kontraksi otot tidak terdeteksi (paralisis
2 2 2 2 0 0 0 0 sempurna)

Skala 1 : Kemampuan otot 10 %


Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi
atau dilihat

Skala 2 : Kemampuan otot 25 %


Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan
topangan

Skala 3 : Kemampuan otot 50 %


Gerakan yang normal melawan gravitasi

Skala 4 : Kemampuan otot 75 %


Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi
dan melawan tahanan minimal

Skala 5 : Kemampuan otot 100 %


Kekuatan otot normal, gerakan penuh yang normal
melawan gravitasi dan melawan tahanan penuh
ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
1 Data Subjektif Diabetes Melitus Gangguan mobilitas
- Pasien mengatakan mengeluh sulit fisik
menggerakan ekstremitas
- Pasien mengatakan nyeri saat Viskositas
bergerak
- Pasien enggan melakukan
pergerakan Peningkatan tekanan darah

Data Objektif Pembuluh darah pecah


- Kekuatan otot pasien menurun
- Rentang gerak pasien menurun
- Gerakan pasien terbatas Penurunan asupan oksigen
dalam otak

Kelemahan pada otot


ekstremitas

Gangguan mobilitas fisik

2 Data Subjektif
- Pasien menolak melakukan Peningkatan tekanan darah Defisit perawatan diri

perawatan

Pembuluh darah pecah


Data Objektif
-Pasien tidak mampu
mandi/mengenakan Penurunan asupan oksigen
pakaian/makan/ke toilet/berhias dalam otak

secara mandiri.

Kelemahan pada otot


ekstremitas
Gangguan mobilitas fisik Defisit perawatan diri

Defisit perawatan diri

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal Masalah
No. Diagnosa Keperawatan Paraf
Ditemukan Teratasi
22 Mei 2023 23 Mei 2023
1 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
gangguan musculoskeletal

2 Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan 22 Mei 2023 23 Mei 2023

musculoskeletal
INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl. No. Diagnosa Keperawatan Luaran Intervensi Keperawatan Rasional


(Tujuan dan Kriteria Hasil)
22 1 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan intervensi Dukungan ambulasi fisik 1. Mengetahui adanya
Mei
berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 1 x 24 jam, Observasi nyeri dan skala nyerinya
202
muskuloskeletal Maka Mobilitas Fisik Meningkat 1.Identifikasi adanya nyeri 2. Untuuk Mengetahui
3
Data Subjektif Dengan kriteria hasil perkembangan toleransi
2. Identifikasi toleransi fisik
- Pasien mengatakan mengeluh sulit -Pergerakan ekstremitas meningkat fisik selama ambulasi pada
melakukan ambulasi.
menggerakan ekstremitas -Kekuatan otot meningkat pasien
- Pasien mengatakan nyeri saat -Rentang gerak sendi meningkat Terapeutik 3. Untuk mempermudah
bergerak -Nyeri menurun 1.Fasilitasi aktivititas ambulasi pergerakan pasien
- Pasien enggan melakukan 4. Untuk mempermudah
dengan alat bantu
pergerakan pasien beraktivitas pada
2.Libatkan keluarga untuk
saat tida ada perawat di
Data Objektif membantu pasien dalam tempat.
- Kekuatan otot pasien menurun 5. Untuk meningkatkan
meningkatkan ambulasi
- Rentang gerak pasien menurun toleransi aktivitas pasien.
Eduksasi
- Gerakan pasien terbatas
1.Ajarkan ambulasi sederhana

yang harus dilakukan seperti

berjalan dari tempat tidur ke

kamar mandi.
Dukungan perawatan diri

Observasi

1.Monitor tingkat kemandirian


2 Defisit perawatan diri berhubungan Setelah dilakukan intervensi 1.Meningkatkan
dengan gangguan musculoskeletal keperawatan selama 1 x 24 jam, 2.Identifikasi kebutuhan alat kemandirian pasien
Data Subjektif Maka defisit perawatan diri Meningkat 2. Untuk memudahkan
bantu kebersihan diri,
- Pasien menolak melakukan Dengan kriteria hasil pasien meningkatkan
berpakaian,berhias,dan makan.
perawatan 1.Kemampuan mandi meningkat kebersihan dirinya
2.Kemampuan mengenakan pakaian Terapeutik 3. Untuk memudahkan
Data Objektif meningkat pasien dalam melakukan
1.Siapkan keperluan pribadi
-Pasien tidak mampu 3.Kemampuan makan meningkat perawatan diri
misalnya parfum gosok gigi
mandi/mengenakan 4.Kemampuan ke toilet meningkat 4. Untuk meningkatkan
pakaian/makan/ke toilet/berhias 5.Minat melakukan perawatan diri dan sabun mandi. kemampuan pasien dalam
secara mandiri. meningkat. perawatan diri
2.Dampingi dalam melakukan
5. Untuuk membiasakan
perawatan diri smpai mandiri
pasien untuk rajin
3.Jadwalkan rutinitas melakukan perawatan diri
6. Untuk meningkatkan
perawatan diri
konsitensi pasien dalam
Edukasi
melakukan perawatan diri
1. Anjurkan melakukan

perawatan diri secara


konsisten
IMPLEMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN

No. Evaluasi Keperawatan Paraf


Hari/Tgl/Jam Implementasi Keperawatan Paraf (Per-
Dx Implementasi) (SOAP) Evaluasi
(Per-Shift)
23 Mei 2023 1

Jam 09.00 Diagnosa : Gangguan mobilitas fisik Shift : Pagi – Pukul 08.00 WIB – 18.00 WIB
WIB berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal Subjek
-Pasien tidak merasakan nyeri lagi
1.Mengidentifikasi adanya nyeri - Pasien mengatakan sudah bisa melakukan aktifitas fisik
dengan mudah
P : Gangguan pada sensoriknya - Pasien mengatakan sudah bisa melakukan aktifitas
Q : Nyeri seperi ditusuk tusuk secara mandiri
- Pasien mengatakan merasa lebih mudah dalam
R : Di bagian ekstermitas atas dextra dan
beraktivitas.
ektermitas bawah dextra. - Pasien mengatakan sudah bisa berjalan sendiri dari
S : Skala nyeri 6 tempat tidur ke kamar mandi
T : Nyeri hilang timbul.
R/H :
Objek
P : Tidak ada gangguan pada sensoriknya
-Pasien tampak tidak mengeluh nyeri lagi
Q : Tidak ada nyeri
-Pasien tampak bisa beraktivitas dengan normal
R : Di bagian ekstermitas atas dextra dan
-Kemampuan otot pasien tampak meningkat sehingga dapat
ektermitas bawah dextra.
menggerakkan bagian ekstermitas atas dan bawah dengan
S : Skala nyeri 0
normal
T : Nyeri hilang
Assessment
Masalah Mobilitas fisik teratasi
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
ambulasi. Planning
Intervensi di hentikan.
R/H : Pasien mengatakan sudah bisa melakukan
aktifitas fisik dengan mudah
3. Memfasilitasi aktivititas ambulasi dengan alat

bantu

R/H : Pasien mengatakan sudah bisa

melakukan aktifitas secara mandiri

4. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien

dalam meningkatkan ambulasi

R/H: Pasien mengatakan merasa lebih mudah

dalam beraktivitas.

5. Mengajarkan ambulasi sederhana yang harus

dilakukan seperti berjalan dari tempat tidur ke

kamar mandi.

R/H : Pasien mengatakan sudah bisa

berjalan sendiri dari tempat tidur ke


kamar mandi

Diagnosa Defisit perawatab diri berhubungan

dengan musculoskeletal

22 Mei 2023 2 1. Memonitor tingkat kemandirian Shift : malam– Pukul 18.00 WIB – 07.00 WIB

Jam 20.00 R/H : Pasien mengatakan sudah lebih mandiri Subjek


WIB -Pasien mengatakan sudah lebih mandiri
2. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu
- Pasien mengatakan lebih mudah untuk meningkatkan
kebersihan diri, berpakaian,berhias,dan makan. kebersihan diri
- Pasien mengatakan lebih mudah untuk melakukan perawatan
Terapeutik
diri
R/H : Pasien mengatakan lebih mudah untuk - Pasien mengatakan sudah bisa melakukan perawatan
meningkatkan kebersihan diri diri secara mandiri
3. Menyiapkan keperluan pribadi misalnya parfum - Pasien mengatakan sudah rutin dalam melakukan
gosok gigi dan sabun mandi. perawatan diri
R/H : Pasien mengatakan lebih mudah untuk Objek
melakukan perawatan diri
-Pasien tampak lebih bersih
4. Mendampingi dalam melakukan perawatan diri -Pasien tampak bisa melakukan perawatn diri secara mandiri
smpai mandiri -Pasien tampak rutin melakukan perawatan diri
R/H: Pasien mengatakan sudah bisa
melakukan perawatan diri secara mandiri Assessment
5. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri Masalah Defisit perawatan diri teratasi
Planning
R/H: Pasien mengatakan sudah rutin dalam
Intervensi di hentikan.
melakukan perawatan diri

You might also like