A. Kewajiban Lancar dan Jenis-jenis Kewajiban Lancar
Kewajiban atau liabilitas adalah kemungkinan pengorbanan masa depan atas manfaat ekonomi yang muncul saat ini dari suatu entitas dimana entitas tersebut memiliki keharusan untuk mentransfer suatu aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu. Kewajiban lancar adalah jenis kewajiban yang likuidasinya atau pemenuhannya diperkirakan secara layak memerlukan penggunaan sumber daya yang ada yang diklasifikasikan sebagai aset lancar atau penciptaan kewajiban lancar lainnya. Beberapa jenis kewajiban lancar, yaitu: 1. Utang usaha 2. Wesel bayar 3. Jatuh tempo berjalan utang jangka panjang 4. Kewajiban jangka pendek yang diharapkan didanai kembali 5. Utang deviden 6. Uang muka pelanggan dan deposito yang dapat dikembalikan 7. Pendapatan diterima di muka 8. Utang pajak penjualan 9. Utang pajak penghasilan 10. Kewajiban yang berhubungan dengan karyawan
B. Kewajiban Jangka Pendek yang Diharapkan Didanai Kembali
Kewajiban jangka pendek adalah utang yang dijadwalkan akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca perusahaan atau dalam siklus operasi perusahaan, tergantung mana yang lebih lama. Beberapa kewajiban diharapkan akan didanai kembali atas dasar jangka panjang. Hal ini berarti kewajiban jangka pendek akan digantikan dengan kewajiban jangka panjang atau dengan sekuritas ekuitas, atau memperbarui, memperpanjang, atau menggantikannya dengan kewajiban jangka pendek selama periode yang tidak terputus yang melebihi satu tahun (atau siklus operasi) mulai dari tanggal neraca perusahaan. Suatu perusahaan diharuskan untuk mengeluarkan kewajiban jangka pendek dari kewajiban lancar hanya jika kedua kondisi berikut terpenuhi: 1. Perusahaan harus memiliki rencana untuk mendanai kembali kewajiban atas dasar jangka panjang. 2. Perusahaan harus menunjukkan kemampuan untuk melaksanakan pendanaan kembali itu.
C. Kewajiban Akrual yang Berhubungan dengan Karyawan
Piutang wesel adalah janji tertulis untuk menerima sejumlah uang tertentu pada tanggal yang ditentukan di masa depan atau atas permintaan pemegangnya. Dengan kata lain, piutang wesel atau wesel tagih adalah kontrak pemberi pinjaman dengan peminjam. Ini akan memberikan hak kepada pemberi pinjaman untuk menerima pembayaran pokok dan bunga dari peminjam di masa depan. DAFTAR PUSTAKA
Kieso, D. E., Weygant, J. J., & Warfield, T. D. 2002. Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga