You are on page 1of 5

KELOMPOK

NEW PUBLIC MANAGEMENT


Nama : Noval Isa
NIM : 711523034
Nama : Rizha F. Maharani
Nim : 711523001

New Public Management secara umum dipandang sebagai suatu pendekatan dalam
administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam
dunia manjemen dan disipilin yang lain untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas kinerja
pelayanan publik pada birokrasi moderen.
New Public Management (NPM) atau dalam bahasa Indonesia juga dikenal sebagai
Manajemen Publik Baru adalah sebuah pendekatan dalam menjalankan kegiatan pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh organisasi publik/pemerintahan baik pada level pusat
maupun daerah, yang menitikberatkan pada anggapan bahwa manajemen yang dilakukan
sektor bisnis lebih unggul dari pada manajemen yang selama ini diselenggarakan oleh
birokrasi sehingga perlu diganti. Paradigma baru ini mulai mendapat banyak sorotan pada
tahun 1990an setelah Christopher Hood pertama kali menggunakan istilah tersebut dalam
tulisannya pada tahun 2003,[1] meski pada perkembangannya paradigma ini juga kerap
disamakan dengan istilah-istilah lain yang berkembang setelahnya seperti Post-bureaucratic
Paradigm yang dikenalkan Michael Barzeley pada 1992,[2] dan Reinventing Government yang
dikenalkan Osborne dan Gaebler pada 1992
Prinsip New Public Management (C. Hood, 1991) :
a. Lebih berfokus pada manajemen, bukan keijakan.
b. Adanya standar yang jelas dan dilakukannya pengukuran terhadap kinerja yang
dicapainya.
c. Penekanan yang lebih besar pada pengendalian atas hasil (output) bukan prosedur.

Pandangan Umum
NPM beranggapan bahwa praktik manajemen sektor swasta adalah cara yang lebih baik
dibandingkan dengan praktik manajemen pada birokrasi publik. Karena itu, buruknya sistem
manajemen dalam organisasi publik dapat diselesaikan dengan pengadopsian beberapa
praktik dan teknik manajemen yang diterapkan di sektor bisnis/swasta seperti mekanisme
pasar, kompetisi tender, hingga privatisasi terhadap perusahaan-perusahaan yang dikelola
birokrasi organisasi publik/negara.[4][5][6]
Penerapan konsep New Public Management telah menyebabkan terjadi perubahan
manajemen sektor publik yang drastis dari sistem manajemen tradisional yang kaku,
birokratis, dan hierarkis menjadi model manajemen sektor publik yang fleksibel dan lebih
mengakomodasi pasar. Penerapan konsep NPM dapat dipandang sebagai suatu bentuk
modernisasi atau reformasi manajemen dan administrasi publik, depolitisasi kekuasaan, atau
desentralisasi wewenang yang mendorong demokrasi. Perubahan tersebut juga telah
mengubah peran pemerintah terutama dalam hal hubungan antara pemerintah dengan
masyarakat.[4]
Sebagai sebuah paradigma, banyak ahli ikut menulis pandangannya terhadap New Public
Management, terdapat banyak persamaan dan perbedaan khususnya dalam penekanan aspek
apa yang mendasar dan paling penting dalam penerapan NPM. Meski berakhir pada
kesimpulan tidak adanya kesepakatan umum pada semua ahli mengenai pengertian dan aspek
di dalamnya, namun secara objektif para ahli sepakat bahwa NPM bertujuan untuk
mereformasi pemerintahan agar lebih efektif dan responsif terhadap permintaan warga. [7][8]

Aspek
New Public Management telah dikenal sebagai reformasi brilian terhadap pelayanan
organisasi publik pada tahun 1990an.[9] Menurut Hood, beberapa aspek penting yang menjadi
perhatian dalam paradigma baru ini diantaranya:[1]

1. Manajemen profesional di sektor publik.


2. Adanya standar kinerja dan ukuran kinerja.
3. Penekanan yang lebih besar terhadap pengendalian output dan outcome.
4. Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik.
5. Menciptakan persaingan di sektor publik.
6. Pengadopsian gaya manajemen di sektor bisnis ke dalam sektor publik.
7. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih besar dalam
menggunakan sumber daya.

Pergeseran Prinsip[sunting | sunting sumber]


Osborne dan Gaebler menyimpulkan bahwa NPM adalah usaha memasukkan nilai-
nilai wirausaha dan memberlakukannya di dalam lingkungan birokrasi publik. Mereka
menyebut setidaknya ada sepuluh nilai baru yang seharusnya dapat mengganti nilai
birokrasi yang lama, yaitu:[10]

No
Prinsip Lama Prinsip Baru
.

1. Pemerintahan yang mengayuh Pemerintahan katalis: hanya mengarahkan

Pemerintah dibentuk untuk melayani Pemerintah milik masyarakat: masyarakat


2.
masyarakat punya kontrol

Menyuntukkan persaingan dalam pemberian


3. Monopoli pelayanan publik
pelayanan

4. Digerakkan oleh peraturan Digerakkan oleh misi


5. Berorientasi prosedur/proses Berorientasi hasil

Berorientasi memenuhi kebutuhan


6. Berorientasi memenuhi kebutuhan pelanggan
birokrasi

7. Cenderung membelanjakan Cenderung menghasilkan

Pemerintahan hadir untuk


8. Pemerintahan hadir untuk mencegah masalah
menyelesaikan masalah

Desentralisasi yang membuka partisipasi dan


9. Hirarkis dan sentralistis
membentuk tim kerja

Pemerintah sebagai pemasok barang


10. Pemerintahan yang berorientasi pasar
dan jasa
Referensi[sunting | sunting sumber]

1. ^ Lompat ke:a b Hood, Christopher (1991). "A Public Management for All
Seasons?". Public Administration (dalam bahasa Inggris). 69 (1): 3–
19. doi:10.1111/j.1467-9299.1991.tb00779.x. ISSN 1467-9299.
2. ^ Barzelay, Michael. (1992). Breaking through bureaucracy : a new vision
for managing in government. University of California Press. ISBN 0-520-
07801-2. OCLC 895400340.
3. ^ Weiss, Janet A.; Osborne, David; Gaebler, Ted; Review, National
Performance (1995-01). "Reinventing Government: How the Entrepreneurial
Spirit is Transforming the Public Sector". The Academy of Management
Review. 20 (1): 229. doi:10.2307/258896. ISSN 0363-7425.
4. ^ Lompat ke:a b Hughes, Owen E. (1998). Public Management and
Administration. London: Macmillan Education UK. hlm. 52–80. ISBN 978-0-
333-74849-7.
5. ^ Murlis, Helen (1987-03). "Performance‐related pay in the public
sector". Chartered Institute of Public Finance and Accountancy. Public
Money. 6 (4): 29–33. doi:10.1080/09540968709387408. ISSN 0261-1252.
6. ^ Broadbent, Jane; Guthrie, James (1992-06). "Changes in the Public Sector:
A Review of Recent "Alternative" Accounting Research". Accounting,
Auditing & Accountability
Journal. 5 (2). doi:10.1108/09513579210011835. ISSN 0951-3574.
7. ^ Binod Atreya (2016). "New Public Management: Its Criticisms and
Prospects in the 21st Century" (dalam bahasa
Inggris). doi:10.13140/RG.2.1.3022.6329.
8. ^ OECD (2000). Government of the future. ISBN 92-64-18448-
1. OCLC 463976269.
9. ^ Farazmand, Ali (1999-11). "Globalization and Public
Administration". Public Administration Review. 59 (6):
509. doi:10.2307/3110299. ISSN 0033-3352.
10. ^ Osborne, David, 1951- (1992). Reinventing government : how the
entrepreneurial spirit is transforming the public sector. Gaebler, Ted.
Reading, Mass.: Addison-Wesley Pub. Co. ISBN 0-201-52394-
9. OCLC 24320157.
TUGAS PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK

OLEH
NOVAL ISA
NIM: 711523034
RIZHA FIRMAWATI MAHARANI
NIM: 711523001

S2 ADMINISTRASI PUBLIK
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2023

You might also like