You are on page 1of 15

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA PASIEN
PNEUMONIA
Desak Made Widyanthari
Outline

■ Definisi
■ Etiologi
■ Faktor risiko
■ Patogenesis
■ Klasifikasi peneumonia
■ Diagnosis
■ Asuhan Keperawatan (pengkajian, dx, intervensi)
Definisi

Infeksi pada

parenkim paru”
Etiologi Bakteri: streptococcus pneumonia,
1 pseudomonas
aeruginosa,staphylococus aureus

Virus: Influenza,
2 parainfluenza, adenovirus

Jamur: candida albican, aspergilus


3 fumigatus

Protozoa : Pneumocystis carinii,


4 toxoplasma gondii
Faktor Risiko Pneumonia

■ USIA
■ Tinggal pada komunitas ttt (pesantren, panti jompo)
■ Pasien dengan ggn sistem imun
■ ISPA
■ Merokok
■ Minum alcohol: ggn mukosiliar, menurunkan reflex batuk
■ Malnutrisi
■ Penurunan kesadaran🡺 aspirasi secret orofaring
Patogenesis

■ Dalam kondisi normal sal nafas ■ Adanya bakteri/virus masuk ke


bawah steril, ok: reflex bersin parenkim paru yang
dan batuk, cairan yang melapisi menimbulkan respon
mukosa hidung, faring, sal. peradangan
Nafas bagian bawah
■ Penyebaran langsung ke paru
(ETT, luka tusuk)
■ Penyebaran mll aliran darah
Klasifikasi Pneumonia
■ Hospital Acquired Pneumonia:
Diagnosis HAP:
■ Community Acquired 1. Terjadi setelah dirawat
pneumonia : 48 jam, dx infeksi lain
sblmnya disingkirkan
■ Pneumonia aspirasi 2. Foto thorax menunjukkan
■ Pneumonia pada adanya infiltrate baru
immunocompromise atau progresif
3. Ditambah 2 dari kriteria
berikut: demam > 38ºC,
leukositosis,secret
purulent
Stadium Pneumonia
• Kongesti dinding
1
Engorgement
kapiler alveoli
• Alveoli berisi cairan

2
Hepatisasi merah
Diapedesis eritrosit

• Leukosit meningkat

3
Hepatisasi kelabu
• Pada alveoli terdapat
eksudat
• Terbentuk antibodi

• Ada makrofag dalam

4
Resolusi
alveolus
• Tidak ada kerusakan
dinding alveoli
Pengkajian

Data Subjektif Data Objektif


■ Demam ■ Demam
■ Menggigil ■ Nafas cepat dan dangkal
■ Nyeri pleuritic ■ Kadang terdapat nafas cuping hidung, dapat disertai
sianosis
■ Batuk, (produktif, ada bercak darah)
■ Nafas tertinggal pada bagian yang sakit
■ Myalgia
■ Fremitus meningkat
■ Nafas bronkial
■ Ronkhi basah
■ Nadi cepat
■ Perkusi: redup/pekak
■ Pleural friction rub
Pemeriksaan Diagnostik

■ Pemeriksaan sputum,
■ Darah (leukosit, diff count, LED,
bilirubin serum meningkat, )
■ Cairan pleura
■ Rontgen thorax
■ Bronkoskopi
■ Aspitasi trahea
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d adanya mukus


berlebihan

Gangguan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan ventilasi-


perfusi, perubahan membran kapier alveolar

Hipertermia b/d proses penyakit akibat infeksi


Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
b/d adanya mukus berlebihan
Outcome Intervensi
Manajemen jalan nafas
Status pernafasan: Patensi
Jalan Napas ■ Kaji fungsi pernafasan
■ Catat kemampuan mengeluarkan
■ Mempertehankan patensi mukus dan batuk efektif
jalan nafas ■ Posisikan klien semifowler /fowler
■ Mengeluarkan sekresi ■ Ajarkan klien batuk efektif dan nafas
tanpa bantuan dalam
■ Lakukan suction
■ Mendemontrasikan
■ Pertahankan asupan cairan min 2500
perilaku untuk cc kecuali dikontraindikasikan
meningkatakan bersihan ■ Beri humidifier
jalan napas
■ Kolaborasi agen mukolitik
■ Berpartisipasi dalam ■ Bersiap membantu intubasi emergensi
regimen terapi
Gangguan pertukaran gas b/d
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi,
perubahan membran kapiler alveolar
Outcome Intervensi
■ Kaji tingkat dispneu,
Pertukaran Gas ekspansi dinding dada,
keletihan
■ Dispneu (-) atau ■ Evaluasi perubahan tk mental
berkurang
■ Cata sianosis, perubahan
■ AGD normal warna kulit, membran
mukosa, bantalan kuku
■ Terbebas dari distres ■ Tingkatkan tirah baring,
pernafasan batasi aktifitas, bantu
perawatan diri sesuai
kebutuhan
■ Kolaborasi pemberian
oksigen
■ Pantau hasil AGD dan
oksimetri nadi
Hipertermia b/d proses penyakit akibat infeksi

Outcome Intervensi

Manajemen Hipertermia
Termoregulasi ■ Monitor suhu tubuh

■ Monitor kadar elektrolit, haluaran urin


Status Cairan
■ Ciptakan lingkungan yang nyaman
■ suhu dbn ■ Anjurkan menggunakan baju yang berbahan
katun/menyerap keringat

■ Kulit kemerahan (-) ■ Lakukan kompres dingin pada dahi,dada leher,


abdomen, aksila

■ TD, nadi, RR dbn ■ Berikan cairan oral

■ Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit


■ urin output meningkat/ intravena

■ Kolaborasi pemberian oksigen , bila perlu


oliguri (-)
■ Kolaborasi pemberian antipiretik
■ membran mukosa baik ■ Kolaborasi pemberikan antibiotik
TERIMA KASIH

You might also like