You are on page 1of 7
SOSIOLOGI OLAHRAGA Gender and family status differences in leisure-time sports/fitness participation Perbedaan gender dan status keluarga di waktu luang olahraga/ partisipasikebugaran Kenyataan bahwa ada istiadat/norma sosial dan budaya aa yang berbeda tetap mengangap bahawa wanita diangap - ———*]lemah dalam berbagai kegiatan fisik, aktivitas fisik diangap sangat berbahaya bagi kesehatan khususnya reproduksi wanita Sebagain besar masyarakat mengengap bahwa wanita yang melakukan kegiatan olahraga studi etnografi di amerika menunjukkan pria lebih banyak waktu luang dari pada wanita, individu menikah Kurang terlibat dalam olahraga aktif| daripada single, tetapi mereka menghabiskan lebih banyak energi dalam aktivitas fisik secara keseluruban (misalnya, pekerjaan rumah tangga dan olahraga rekreasi).. Stratifikasi dalam olahraga / kebugaran telah diteliti oleh banyak peneliti dalam hal demografi (misalnya, jenis kelamin, perkawinan, dan status orangtua), sosial ekonomi (misalnya, pendidikan dan pendapatan), dan perilaku (misalnya, alokasi waktu di seluruh domain kehidupan) Temuan hubungan negatif dari waktu yang dihabiskan di domain besar dalam hidup dan wakt pada otahraga / partisipasi kebugaran orang menikah daripada orang lajang, sedangkan asosiasi ini tidak bervariasi dalam ukuran dengan status orang ta ‘Sports activities ina psychosocial perspective: Preliminary analysis of adolescent participation in sports challenges KEGIATAN OLAHRAGA DALAM PERSPEKTIF PSIKOSOSIAL: ANALISIS AWAL DARI REMAJA PARTISIPASI DALAM TANTANGAN OLAHRAGA ‘tentang dimensi paling penting program dan dampaknya pada lingkungan fisik, psikologis dan sosial dari kehidupan mereka. Permasalahan yang melatar belakangi peelitian ini adalah kesulitan pelaku sosial khususnya pemuda mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri, masalah perilaku, dan kesulitan kesehatan mental. *Anak rumahan *Anak tuna wisma +Anak yang beruntung sosial ekonomi (berkecukupan) mengakumulasi kegagalan dalam bersosialisasi baik sosial ataupun keluarga, terdapat gesekan dengan figur otoritas, ditandai dengan ketidakpercayaan terhadap otorites tersebut. Pada giliriannya akan menyebabkan penarikan diri dan membentuk kelompok terpingirkan. Sering di tandai dengan keinginan untuk emansipasi, pemberontakan, ordalicemosional aktifitas fisik yang dilakukan dalam kegiatan olahraga merupakan kegiatan yang baik dalam perkembangan psikososisal aktifitas fisik dilakukan dalam masyarakat khususnya yang dilakukan di langan remaja dapat menngurangi masalah Kontribusi aktifitasfisik yang dilakukan oleh remaja perempuan juga mengalami peningkatan pada aspek ketahanandan keseimbangan sosial dan mendorong pengurangan perilaku nakal Suse eke EU a Ee aleaeucl Grn sehs seer Eee ut ee chra ate) didasarkan pada pengembangan kepercayaandiri, €tos kerja, nilaitekad dan ketekunan Berlatih olahraga di lingkungan yang mendorong strategi penguatan positif, keterlibatan sipil dan mobilisasi kelompok dapat menjadialat yang efektif untuk mendorong perkembangan psikososial, banyak dari kegiatan ini adalah bagian dari intervensi dinamika kelompok yang juga dapat mendukung pengembangan keterampilan transversal, seperti sosialisasi, kolaborasidan berbagi. Dalam hal ini, kelompok berfungsi untuk menghilangkan Pee ene acuta turn ein chu PN Cues ea ene ee cad Pett euen ceed cma eeu tae Ll ene ecieenieueel alee una eal Poteet Kesimpulan Beberapa penelitian melaporkan peningkatan yang nyata dalam pemuda ‘fisik dan emosional kesejalteraan ketika terlibat dalam disiplin olahraga, terutama yang berkaitan dengan harga diri dan ketahanan. Aktivitas fisik juga akan memainkan peran penting dalam mengurangikecemasan, depresi atau perilaku tunggakan 4. Interaksikenikmatan dan usaha adalah prinsip lain. Agar para pemuda untuk menerima berbagai jenis usaha, dan bahkan jenis usaha (fisik, psikologis dan sosial) yang melekat dalam jenis prestasi olahraga mereka melatih untuk, mereka juga harus bersenang-senang. Konsep usaha dan rasa sakit - yang muncul dalam wawancara kami - juga harus disempurnakan dalam penelitian masa depan, karena mereka tampak sangat polysemic 5. Inovasiterus-menerus dan kebaruan dari sesi pelatihan

You might also like