You are on page 1of 17

Critical Book Review

Ekonomi Demografi
Dosen Pengampu : Bapak Nasurullah Hidayat,S.Pd.,M.Se

Disusun Oleh: Roni Sianturi

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya yang begitu besar, saya dapat menyelesaikan Critical Book Review ini dengan
tepat waktu dan harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita.

Critical Book Review ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi
Demografi. Dalam membuat Critical Book Review ini, dengan keterbatasan ilmu
pengetahuan yang saya miliki, saya berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber
informasi.

Saya menyadari bahwa Critical Book Review ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan Critical Book Review ini dan semoga Critical Book Review ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Medan, 16 Maret 2024

Roni Sianturi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN
Manfaat Critical Book Review 1
Tujuan Penulisan Critical Book Review 1
Identitas Buku 1
BAB 2 RINGKASAN ISI
Buku Utama 3
Buku Pembanding 6
BAB 3 PEMBAHASAN
Pembahasan Buku 10
Kelebihan Buku 11
Kekurangan Buku 12
BAB 4 PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Manfaat Critical Bool Review


Adapun manfaat penulisan critical book review yaitu:
1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam buku.
2. Melatih berfikir kritis.
3. Memahami materi di dalam buku.
4. Memperluas wawasan pembaca.

Tujuan Penulisan Critical Book Review


Adapun tujuan penulisan critical book review yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan dalam mengkritisi buku.
2. Menyelesaikan tugas wajib mata kuliah Ekonimi Demografi

Identitas Buku
Buku Utama
Judul Buku : DASAR-DASAR TEORI EKONOMI
KEPENDUDUKAN

Penerbit : Junaidi Hardiani

Kota Terbit : Jambi

Tahun Terbit : 2009

ISBN : 978-979-19971-2-6

iv
Buku Pembanding

Judul Buku : EKONOMI KEPENDUDUKAN

Penerbit : Zul Fadli, Ni Desak Made Santi


Diwyarthi, Emi Suwarni, Imtihan,
Syamsu Rijal ,Muhammad Hatta, Ana
Fitriyatul Bilgies

Kota Terbit : Padang

Tahun Terbit : 2023

ISBN : 978-623-198-116-5

v
BAB Ⅱ
RINGKASAN ISI BUKU
Buku Utama
KONSEP DASAR EKONOMI KEPENDUDUKAN
Pengertian Demografi
Demografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, demos yang artinya
penduduk dan graphein yang artinya menggambar atau menulis. Dengan demikian, demografi
menurut kata asalnya berarti tulisan-tulisan atau karangan-karangan tentang penduduk.
Penduduk dalam hal ini diartikan sebagai orang dalam matranya sebagai diri pribadi, anggota
keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal
di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.
Istilah Demografi pertama kali digunakan oleh Achille Guillard pada tahun 1885
dalam karyanya “Elements de Statistique Humanie, ou Demographic Comparee” atau
“Elements of Human Statistics or Comparatives Demography”. Guilard mendefinisikan
demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia
yang dapat diukur yaitu meliputi perubahan secara umum, fisik, peradaban, intelektualitas,
dan kondisi moral.
Dalam perkembangannya, berbagai definisi demografi telah dikemukakan diantaranya:
1. Ilmu yg mempelajari jumlah, persebaran, teritorial, komposisi penduduk, dan
perubahan serta sebab-sebabnya yang biasa timbul karena natalitas, mortalitas,
migrasi, dan mobilitas sosial. (Hauser & . Duncan, 1959).
2. Demografi terkait dengan tiga tugas utama: menentukan jumlah, karakteristik dan
distribusi penduduk dalam suatu wilayah tertentu; menentukan perubahan dalam
jumlah, karakteristik dan distribusi dari waktu ke waktu; dan menjelaskan faktor-
faktor utama dari perubahan tersebut (Mayer, 1962).
3. Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang
besar, komposisi dan distribusi spasial dari penduduk dan perubahan-perubahan aspek
tersebut sepanjang masa, melalui berprosesnya lima komponen yaitu (1) kelahiran
(fertilitas); (2) kematian (mortalitas); (3) perkawinan; (4) migrasi; dan (5) mobilitas
sosial. (Bogue,1969)

vi
4. Penduduk adalah hasil tingkat kelahiran, tingkat migrasi dan tingkat kematian.
Demografi adalah studi tentang sifat dan interaksi ketiga tingkat tersebut, serta
pengaruh perubahan ketiganya terhadap komposisi dan pertumbuhan penduduk
(Hawthorn, 1970).
5. Ilmu yang mempelajari penduduk suatu wilayah dari segi jumlah, struktur (komposisi)
dan perkembangannya (perubahannya), Multilingual Demographic Dictionary
(IUSSP, 1982).
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari
struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah,
penyebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan
perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu kelahiran, kematian
dan migrasi penduduk.

Demografi Formal Versus Demografi Sosial/ Studi Kependudukan


Demografi dapat dibedakan atas: Demografi formal dan Demografi Sosial . .
Demografi formal memberikan berbagai teknik-teknik untuk menghitung angka-angka
demografi dan memberikan penafsiran yang lebih mendalam terhadap data yang telah
dikumpulkan oleh statistik penduduk. Dengan teknik-teknik dan pemahaman tentang
hubungan-hubungan antar unsur-unsur demografi dapat dibuat perkiraan-perkiraan jumlah
penduduk untuk masa yang akan datang dan juga untuk masa yang lalu .
Demografi Sosial, atau sering dikenal dengan studi kependudukan, dipandang sebagai
suatu istilah yang lebih luas, mencakup tidak hanya apa yang dikemukakan demografi, tetapi
juga studi yang “kurang matematis” dari komposisi dan distribusi penduduk. Studi
kependudukan ini adalah suatu studi yang berusaha mengaitkan antara unsur/variabel
demografi dengan variabel-variabel non-demografi.
Dengan kata lain, untuk memahami karakteristik penduduk suatu wilayah, faktor-
faktor non-demografi pun (seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan
penduduk tersebut) ikut dipertimbangkan. Misalnya, tinggi rendahnya fertilitas di suatu
daerah tidak hanya ditentukan oleh jumlah wanita dalam usia subur, tetapi juga ditentukan
oleh budaya masyarakat tentang idealnya punya anak lengkap (laki-laki dan perempuan).

Namun demikian, tulisan-tulisan, artikel dan buku-buku menggunakan istilah studi


kependudukan dan istilah demografi, dimana penggunaan kedua istilah tersebut sering saling
dipertukarkan. Kemungkinan percampuran dari terminologi ini didorong oleh penggunaan

vii
matematik yang lebih luas dalam semua cabang ilmu sosial dan melalui temuan bahwa proses
vital berhubungan erat dengan komposisi penduduk dan juga dengan ilmu-ilmu sosial
umumnya.
Studi kependudukan adalah suatu disiplin, suatu antar disiplin, dan suatu subdisiplin.
Sebagai suatu disiplin adalah jelas karena dalam studi kependudukan terdapat struktur saling
keterkaitan antara konsep, teknik, journal, bagian lembaga atau organisasi dan asosiasi
profesional. Studi kependudukan juga bidang antar disiplin karena pokok bahasan dan
metodenya berasal dari berbagai disiplin, termasuk ilmu sosiologi, ekonomi, biologi,
geografi, sejarah dan kesehatan. Di banyak universitas, mata pelajaran kependudukan
diberikan dalam kurikulum sosiologi, mungkin karena fenomena penduduk selama ini
memiliki keterkaitan dengan proses sosial.
Studi kependudukan dapat pula dibagi menjadi dua tipe. Tipe pertama menjadikan
variabel non-demografi sebagai variabel bebas dan variabel demografi sebagai variabel
terikat. Tipe kedua menjadikan variabel non-demografi sebagai variabel terikat dan variabel
demografi sebagai variabel bebas.
Selanjutnya, variabel non-demografis ini dapat berasal dari berbagai disiplin ilmu.
Mengaitkan variabel dari disiplin ilmu sosiologi dengan demografi akan melahirkan studi
sosiologi kependudukan, mengaitkan variabel dari disiplin ilmu psikologi dengan variabel
demografi akan melahirkan studi psikologi kependudukan, mengaitkan variabel ekonomi
dengan variabel demografi akan melahirkan studi ekonomi kependudukan, dan seterusnya.
Pengertian Ekonomi Kependudukan
Terdapat dua aspek pengertian ekonomi kependudukan (Ananta, A, dkk, 1986).
Pertama, ekonomi kependudukan pada prinsipnya adalah ilmu yang mengkaji keterkaitan
antara variabel ekonomi dengan variabel demografi.
Dalam pengertian ini ekonomi kependudukan adalah ilmu yang mengkaji tentang bagaimana
dampak perekonomian terhadap dinamika penduduk dan dampak dinamika penduduk
terhadap perekonomian. Kedua, ekonomi kependudukan adalah ilmu yang menganalisis
dinamika penduduk dengan menggunakan teori, pendekatan dan alat analisis ekonomi.
Pengertian dinamika penduduk mencakup perubahan jumlah, struktur dan persebaran
penduduk yang diakibatkan oleh variabel fertilitas, mobilitas dan mortalitas.
Dalam pengertian pertama, pada prinsipnya ekonomi kependudukan mengkaji tentang
posisi penduduk dalam pembangunan ekonomi. Dalam konteks ini, penduduk dapat
diposisikan sebagai pelaku (input produksi) pada proses pembangunan dan sebagai penikmat
(konsumen) dari output (hasil-hasil) pembangunan.

viii
Sebagai input produksi, penduduk merupakan penyedia tenaga kerja dalam proses
pembangunan ekonomi. Perubahan-perubahan dalam variabel demografi (fertilitas,
mortalitas, migrasi) akan mempengaruhi perubahan-perubahan kuantitas, kualitas dan sebaran
tenaga kerja. Pada tahap selanjutnya perubahan-perubahan kuantitas, kualitas dan sebaran
tenaga kerja akan mempengaruhi pembangunan ekonomi. Dalam konteks ini dapat
dikemukakan bahwa analisis ekonomi ketenagakerjaan pada dasarnya merupakan bagian dari
ekonomi kependudukan.
Pada pengertian kedua, penduduk tidak hanya sebagai bagian pasif dari analisis
ekonomi melainkan sebagai subyek yang dikaji dengan menggunakan peralatan ekonomi.
Dalam pengertian kedua ini, ekonomi kependudukan menganalisis dinamika penduduk
dengan menggunakan peralatan ekonomi. Misalnya kajian fertilitas melalui analisis
permintaan dan penawaran dengan memanfaatkan diantaranya konsep ekonomi tentang
marginal utility dan marginal cost. Misalnya juga kajian mortalitas melalui kajian-kajian
ekonomi kesehatan dengan memanfaatkan konsep benefit-cost ratio.

Buku Pembanding
KONSEP DAN RUANG LINGKUP EKONOMI KEPENDUDUKAN
Definisi Ekonomi
Menurut (Boediyono, 2001), ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mendalami
mengenai berbagai kegiatan kelakuan manusia (aktivitas sosial) yang diantaranya adalah
kegiatan pembuatan, penyaluran, serta penggunaan terhadap barang dan jasa. Terminologi
dari ekonomi merupakan kata dasar dari “oikos” yang diartikan sebagai rumah tangga atau
famili (keluarga). Kemudian “nomos” diartikan sebagai aturan, prinsip, kebijakan dan norma.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ekonomi merupakan norma, kebijakan
maupun aturan dan pengelolaan dalam rumah tangga. Akan tetapi, istilah rumah tangga yang
dipakai pada definisi tersebut tidak lagi mengacu pada satu keluarga yang didalamnya
terdapat orang tua dan anaknya melainkan mencakup rumah tangga secara luas dalam
penggunaannya (Putong, 2010).
Ekonomi juga dapat ditafsirkan sebagai ilmu yang menyelami berbagai perkara
mengenai upaya manusia dalam menggapai kemakmuran. Untuk mewujudkan hal tersebut,
manusia sepatutnya menyelenggarakan kegiatan ekonomi seperti konsumsi, produksi dan
distribusi. Permasalahan ekonomi dapat timbul karena kegiatan tersebut, salah satunya adalah

ix
permasalahan yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara kuantitas barang atau
produksi yang semakin terbatas dengan jumlah manusia yang tidak terbatas.

Definisi Kependudukan/Demografi
Konsep dasar ekonomi kependudukan atau ekonomi demografi berkaitan dengan ilmu
dasarnya yaitu kependudukan atau demografi, yang terdiri atas dua kata yaitu demos dan
graphien yang keseluruhan berasal dari bahasa Yunani. Demos memiliki arti penduduk,
sedangkan graphien memiliki arti menulis atau menggambar. Jadi, menurut kata asalnya,
demografi diartikan sebagai kumpulan data yang berisikan keterangan tentang penduduk.
Penduduk dalam hal ini adalah personal, famili, populasi, masyarakat, serta kelompok yang
terhimpun dan bermukim pada suatu tempat pada kurun waktu tertentu (Bagoes Mantra,
2000).
Terdapat beragam definisi mengenai demografi yang dikemukakan sejak
diperkenalkan serta dalam perkembangannya, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Ilmu yang mengeksplorasi tentang jumlah penduduk, penyebaran penduduk, daerah
teritorial, konstruksi penduduk dan transformasi penduduk serta penyebab yang dapat
disebabkan oleh kelahiran, kematian, perpindahan dan penyebaran sosial (Hauser &
Duncan, 1959).
b. Ilmu yang mengkaji tentang penduduk suatu wilayah dilihat dari segi kemajuan,
kuantitas dan strukturnya (IUSSP, 1982).
c. Merupakan ilmu yang mempertimbangkan secara statis dan matematis mengenai
kuantitas penduduk, konfigurasi penduduk dan pemerataan spasial penduduk serta
segala transformasi dimensi tersebut disepanjang masa, dengan proses lima komponen
yaitu:
1) Birth (fertilitas);
2) Death (mortalitas);
3) Marriage (perkawinan);
4) Migration (migrasi);
5) Displacement (mobilitas sosial) (Bogue, 1969).
d. Demografi merupakan pembelajaran tentang interaksi serta sifat dari tingkat fertilitas,
tingkat mortalitas dan tingkat migrasi, dan juga pengaruh atas perubahan ketiga
tingkat tersebut terhadap konstruksi dan perkembangan penduduk (Alivia, n.d.).
e. Demografi berkaitan dengan tiga tugas utama, yaitu:

x
1) Memutuskan kuantitas, alokasi dan partikularitas penduduk dalam wilayah
tertentu;
2) Memutuskan perubahan dalam kuantitas, alokasi dan partikularitas penduduk
dari masa ke masa;
mendeskripsikan komponen pemicu dari transformasi tersebut (Bagoes Mantra,
2000).
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan tadi, maka ditarik kesimpulan bahwa
ilmu yang mendalami sistem dan konstruksi penduduk dalam suatu wilayah merupakan
definisi dari demografi. Dalam konstruksi penduduk meliputi kuantitas, alokasi dan
konfigurasi penduduk. Konstruksi ini selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh
proses demografi diantaranya adalah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan
migrasi/perpindahan populasi.

Demografi Formal dan Demografi Sosial


Menurut (Bogue, 1969), demografi dibedakan atas dua yaitu demografi formal dan
demografi sosial. Demografi formal memberikan berbagai teknik atau cara yang ditujukan
untuk menghitung kuantitas penduduk dan memberikan pemahaman yang lebih terfokus pada
data yang telah dikumpulkan melalui statistika penduduk. Berdasarkan teknik dan interpretasi
mengenai hubungan antar unsur demografi, dapat dibuat prediksi atas kuantitas penduduk
pada waktu lampau dan waktu yang akan datang.
Kemudian demografi sosial, yang penamaannya mempunyai cakupan yang lebih luas
sehingga disebut juga sebagai studi kependudukan, tidak hanya mencakup apa yang
diungkapkan demografi tapi juga merupakan studi yang “kurang matematis” dari segi
konstruksi dan alokasi penduduk. Pengkajian yang berupaya untuk mengaitkan antara
variabel demografis dan variabel non-demografi juga merupakan definisi dari studi
kependudukan.
Definisi Ekonomi Kependudukan. Menurut (Junaidi & Hardiani, 2009) definisi ekonomi
kependudukan terbagi atas 2 (dua) aspek, yaitu:
1. Pada dasarnya ekonomi kependudukan merupakan ilmu yang mendalami
kaitan antara economic variables dengan demographic variables. Rumusan ini
mengkaji dan menjelaskan bagaimana dampak perekonomian terhadap dinamika
penduduk dan sebaliknya. Pada dasarnya kajian mengenai kapasitas penduduk dalam
pembangunan ekonomi merupakan inti dari ekonomi kependudukan.

xi
Penduduk sebagai input produksi, berperan sebagai penyuplai tenaga kerja
dalam mekanisme pembangunan ekonomi. Perubahan yang terjadi pada tingkatan
kuantitas, kualitas dan penyebaran tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan pada
variabel demografis seperti tingkat kelahiran, kematian dan migrasi. Kemudian pada
tahap selanjutnya perubahan yang terjadi tadi akan berdampak pada pembangunan
ekonomi. Sehingga pada kondisi ini dapat disimpulkan bahwa ekonomi
kependudukan erat kaitannya dengan analisis ekonomi ketenagakerjaan.
Studi yang menganalisis dengan menggunakan teori, pendekatan dan alat
analisis ekonomi terhadap dinamika penduduk merupakan definisi dari ekonomi
kependudukan. Dinamika penduduk yang dibahas pada teori ini mencakup perubahan
dari segi kuantitas, konstruksi dan persebaran penduduk yang diakibatkan oleh
variabel demografis diantaranya tingkat kelahiran, kematian dan migrasi
(Rajagukguk, 2013).

2. Dalam konteks tersebut, penduduk merupakan subjek yang dikaji dengan


metode penggunaan alat ekonomi sehingga mematahkan pernyataan bahwa penduduk
hanya bagian pasif dari kegiatan analisis ekonomi. Sehingga dengan munculnya
bahasan tersebut maka ekonomi kependudukan menganalisis dinamika penduduk
dengan menggunakan peralatan ekonomi.
Contohnya, riset mortalitas melalui kajian ekonomi kesehatan dengan
memakai konsep benefit-cost ratio. Kemudian contoh lainnya seperti riset fertilitas
menggunakan analisis supply and demand dengan menggunakan konsep marginal
untility dan marginal cost. Jadi, secara keseluruhan, ekonomi kependudukan dapat
diartikan sebagai studi atau kajian yang mengulas tentang bagaimana dinamika
penduduk bisa berdampak pada ekonomi serta merupakan kajian yang menganalisa
dinamika penduduk menggunakan peralatan ekonomi.

xii
BAB Ⅲ
PEMBAHASAN
Pembahasan Buku
Dalam buku utama Pengertian Ekonomi Kependudukan Pertama, ekonomi
kependudukan pada prinsipnya adalah ilmu yang mengkaji keterkaitan antara variabel
ekonomi dengan variabel demografi. Dalam pengertian ini ekonomi kependudukan adalah
ilmu yang mengkaji tentang bagaimana dampak perekonomian terhadap dinamika penduduk
dan dampak dinamika penduduk terhadap perekonomian. Kedua, ekonomi kependudukan
adalah ilmu yang menganalisis dinamika penduduk dengan menggunakan teori, pendekatan
dan alat analisis ekonomi. Pengertian dinamika penduduk mencakup perubahan jumlah,
struktur dan persebaran penduduk yang diakibatkan oleh variabel fertilitas, mobilitas dan
mortalitas.
Pada pengertian kedua, penduduk tidak hanya sebagai bagian pasif dari analisis
ekonomi melainkan sebagai subyek yang dikaji dengan menggunakan peralatan ekonomi.
Dalam pengertian kedua ini, ekonomi kependudukan menganalisis dinamika penduduk
dengan menggunakan peralatan ekonomi. Misalnya kajian fertilitas melalui analisis
permintaan dan penawaran dengan memanfaatkan diantaranya konsep ekonomi tentang
marginal utility dan marginal cost. Misalnya juga kajian mortalitas melalui kajian-kajian
ekonomi kesehatan dengan memanfaatkan konsep benefit-cost ratio.
Sedangkan pada buku pembanding Definisi Ekonomi Kependudukan Menurut
(Junaidi & Hardiani, 2009) definisi ekonomi kependudukan terbagi atas 2 (dua) aspek, yaitu:

1. Pada dasarnya ekonomi kependudukan merupakan ilmu yang mendalami kaitan antara
economic variables dengan demographic variables. Rumusan ini mengkaji dan
menjelaskan bagaimana dampak perekonomian terhadap dinamika penduduk dan
sebaliknya. Pada dasarnya kajian mengenai kapasitas penduduk dalam pembangunan
ekonomi merupakan inti dari ekonomi kependudukan. Penduduk sebagai input
produksi, berperan sebagai penyuplai tenaga kerja dalam mekanisme pembangunan

xiii
ekonomi. Perubahan yang terjadi pada tingkatan kuantitas, kualitas dan penyebaran
tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan pada variabel demografis seperti tingkat
kelahiran, kematian dan migrasi. Kemudian pada tahap selanjutnya perubahan yang
terjadi tadi akan berdampak pada pembangunan ekonomi. Sehingga pada kondisi ini
dapat disimpulkan bahwa ekonomi kependudukan erat kaitannya dengan analisis
ekonomi ketenagakerjaan.
2. Studi yang menganalisis dengan menggunakan teori, pendekatan dan alat analisis
ekonomi terhadap dinamika penduduk merupakan definisi dari ekonomi
kependudukan. Dinamika penduduk yang dibahas pada teori ini mencakup perubahan
dari segi kuantitas, konstruksi dan persebaran penduduk yang diakibatkan oleh
variabel demografis diantaranya tingkat kelahiran, kematian dan migrasi
(Rajagukguk, 2013). Dalam konteks tersebut, penduduk merupakan subjek yang
dikaji dengan metode penggunaan alat ekonomi sehingga mematahkan pernyataan
bahwa penduduk hanya bagian pasif dari kegiatan analisis ekonomi. Sehingga dengan
munculnya bahasan tersebut maka ekonomi kependudukan menganalisis dinamika
penduduk dengan menggunakan peralatan ekonomi.

Kelebihan dan Kekurangan Buku


Kelebihan Buku Utama
 Penyajian Materi Yang Komprehensif Buku tersebut mungkin memberikan penjelasan
yang komprehensif mengenai konsep-konsep dasar dalam teori ekonomi
kependudukan, mulai dari faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan penduduk
hingga dampaknya terhadap perekonomian.
 Bahasa Yang Mudah Dipahami
 Referensi Yang Tepat Dan Lengkap
 Pemahaman Yang Mendalam Buku tersebut mungkin membantu pembaca untuk
memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai teori-teori ekonomi
kependudukan, baik dari sudut pandang konseptual maupun aplikatif.

Kelebihan Buku Pembanding


 Mengulas tentang teori dan praktis: Buku ini mengulas tentang teori teori ekonomi
kependudukan, serta praktis dan contoh-contoh yang dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

xiv
 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
 Mengulas tentang pengertian, tujuan, dan fungsi ekonomi kependudukan: Buku ini
mengulas tentang pengertian, tujuan, dan fungsi ekonomi kependudukan, serta cara
mengoptimalkan kehidupan.

Kekurangan Buku Utama


 Cover kurang menarik
 Kurang nya pembaharuan

Kekurangan Buku Pembanding


 Keterbatasan Pendekatan: Buku tersebut mungkin fokus pada satu pendekatan atau
teori tertentu dalam ekonomi kependudukan, tanpa memberikan gambaran yang
lengkap dari berbagai pendekatan atau perspektif.

xv
BAB Ⅳ
PENUTUP
KESIMPULAN
Ekonomi kependudukan adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dampak
perekonomian terhadap dinamika penduduk dan dampak dinamika penduduk terhadap
perekonomian. Ekonomi kependudukan mencakup topik-topik yang dibahas dalam ekonomi
ketenagakerjaan, ekonomi lingkungan, dan ekonomi pembangunan, tetapi dengan spesifikasi
terhadap variabel dinamika penduduk yang meliputi fertilitas, mortalitas, migrasi, penuaan
penduduk, dan sebagainya. Penduduk merupakan unsur utama dalam pertumbuhan ekonomi,
sebagai unsur produksi dan tenaga kerja . Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh
pertumbuhan faktor-faktor produksi, termasuk jumlah penduduk, tenaga kerja, akumulasi
kapital, dan tingkat kemajuan teknologi. Penduduk juga memberikan kontribusi utama dalam
menyediakan tenaga kerja dari level tenaga buruh hingga berkualifikasi ahli kompetensi.
Informasi terkait ekonomi kependudukan sangat diperlukan dalam menyusun kebijakan di
masa depan, bagi para pemangku kepentingan seperti pemerintah, pemuka masyarakat,
pengusaha, dan para ilmuwan.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Junaidi Hardiani.2023.DASAR-DASAR TEORI EKONOMI KEPENDUDUKAN


Zul Fadli, Ni Desak Made Santi Diwyarthi, Emi Suwarni, Imtihan, Syamsu Rijal ,Muhammad
Hatta, Ana Fitriyatul Bilgies.2023.EKONOMI KEPENDUDUKAN

xvii

You might also like