2
SEJARAH PERENCANAAN
KOTA DI INDONESIA TAHUN
1900-2020
Christopher Perak
Perkenalan
Budaya dan praklik perencangan kota, di semua negara, merupakan produk stralegi yang diperoleh melalui
Jaringan global namun diterapkan dengan cara yarig unik bergantung pada nila-nilal lokal dan institusi
Politik. Indonesia tidak terkecuall dalam hal ini, Oleh Karena itu, untuk memahami karakter dan dampak
perencanaan kota ci Indonesia sejak tahun 1900, penting untuk mengkali pengaruh ekstemal dan internal.
Para sejarawan sepakat bahwa prakilk perencanaan modem dan institusi-institusi penting di indonesia
berakar pada setengan abad pemerintshan Kolonia setelah tahun 1900 (Abeyasckore 1989; Cowherd 2606;
Kusno 2000; van Roosmalen 2005; Silver 2011}. Perubahan kehjakan yang diiakukan Belanda bertujuan
Untuk menyeimbarigkan kembali hubungan dengan penduduk Pribumi setelah berabad-abad dieksploitasi
namun juga membuat kehidupan perkotzan lebih menrik bagi populasi Eropa yang terus bertambah dan
‘memilin untuk menetap secara permanen di Hindia Timur. Seperti yang dikatakan Gowherd 2005, 171),
Belanda berusaha “menerapkan nilai-nilai moral nasional Belanda di koloni terbesamya". Apa yang disebut
"Kebijakan Etis" yang diumumikan oleh Ratu Wilhelmina pada tehun 1904, yang cibahas secara rine! i
bawan, mémicu reformasi perkotaan dan pengembangan kelembagaan selama beberapa dekade yang bertahan
hingga era pasca-kolonial. Meskipun intervensi-intervensi ini hanya memberikan sedikit manfaat langsung
bagi masyarakat adat dan digunakan, antara lain, sebagai sirategi kortra-pemberontakan untuk menggagalkan
gerakan kemerdekaan yang baru lahir(lihat Toer 1997). Indonesia memanfaatkan preseden Kolonial
‘tertentu untuk mengatasi tantangan-tantangen perkotaan setelah kemerdekaan. Kektiasaan Belanda akhimya
berakhi
Periode pasca-kolonial membawa banyak model perencanaan baru dari komunitas global untuk
membantu negara baru ini memandu proses urbanisasl yang tidak terkendali. Dua rezim pemerintahan
‘yang mengendalikan dan membentuk respons perencanaan terhadap pembangunan perkotaan dari tahun
1960 hingga akhir tahun 1990an banyak meminjam praktik perencanaan global namun menerapkan
program perkotaan dalam kerangka politik adat yang memberikan wewenang yang tidak periu
dipertanyakan lagi kepada elit pemerintanan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. lakukan dan
bagaimana melakukannya. Baik pemerintahan Sukamo maupun Suharto menganut model perencanaan
‘erpusat namun datam kerangka ideologi yang berbeda. Sukarno berusaha menghilangkan sisa-sisa -
kolonialtsme di kote-kotanya dan menganut kerangka modernis yang dengan mudah memanfaatkan
nilak-niiai yang saling bertentangan antara para dermawannya, Rusia dan Amerika Setikat. Soeharto Banu
DOr 40.4324/9781003518170:3 15.Christopher Perak
terdiri dari campuran komunitas yang koheren secara sosial dan ekonomi seperti desain unit
lingkungan yang mendapatkan popularitas dalan perencanaan kota Barat pada saat itu (Bogarers
dan Ruitjer 1986).
Reformasi perumahan juga masuk dalam agenda perencanaen. Social Technical Sockety mensponsori Kongres
Perumahan Nasional Pertama pada tahun 1922 dan yang kedue di Batavia pada tahun 1925, di mana para