You are on page 1of 67
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS WAWORETE Alamat : Kelurahan Munse Kec. Wawonii Timur. +: puskesmaswaworete2023@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WAWORETE NOMOR : 021/KEP/PKM-WRT/ I /2023 TENTANG PENETAPAN PENANGGUNGJAWAB MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DI UPTD PUSKESMAS WAWORETE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA UPTD PUSKESMAS WAWORETE, Menimbang +: a. bahwa Pusekesmas Waworete menjamin tersedianya fasilitas (fisik, medis dan peralatan lainnya) yang aman, berfungsi dan supportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung; b. bahwa untuk mencapai tujuan pada poin a diatas, maka Puskesmas Waworete fasilitas (fisik, medis dan peralatan lainnya) di Puskesmas harus dikelola secara efektif untuk mengurangi dan mengendalikan bahaya/resiko, mencegah kecelakaan/cidera dan memelihara kondisi aman; c. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan b agar pelaksanaan dapat dilakukan dengan baik, maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang penetapan penangungjawab jawab —_penetapan penanggung jawab Manajemen Fasilitas dan Kesclamatan di UPTD Puskesmas Waworete. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 3. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Menetapkan Kesatu Kedua | ENDAL = 1K 4, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Konawe Kepulauan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5415); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298); 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehtan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, ‘Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Temapat Praktek Mandiri Dokter Gigi; 10. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulaua; 11, Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2020 tentang pembentukan dan struktur organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan (Lembaran Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2020 Nomor 11). MEMUTUSKAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WAWORETE TENTANG PENETAPAN PENANGGUNGJAWAB MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DI UPTD PUSKESMAS WAWORETE Petugas tersebut dibawah ini: Nama : Nurul Hidayat, S.Kep, Ns NIP i Pangkat/Gol : - Pendidikan —_: S1 Keperawatan Sesuai dengan pendidikan dan keahliannya ditetapkan sebagai penanggung jawab Manajemen —_Fasilitas Keselamatan. Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada anggaran Puskesmas Waworete. Ketiga NEN Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan —_perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Munse _———Pada tanggal_: 10 Januari 2023 ATEN KGYARALA UPTD PUSKESMAS WAWORETE, TERKENOALI LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS, WAWORETE NOMOR TANGGAL : TENTANG : + og! /KEP/PKM-WRT/1/2022 Januari 2022 PENETAPAN PENANGGUNGJAWAB MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN ‘A. PENETAPAN PENANGGUNGJAWAB MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN No. Nama Jabatan Kedudukan Dalam Tim 1. [Nurul Hidayat, S. Kep, Ns Ketua Tim 2. | Nurmayana, S. Kep, Ns Sekretaris Tim 3. | Nesti Harniati, STr, Keb Anggota 4 |Rahyan, SKM Anggota 5 | Ismawati Hilda, S. Kep, Ns Anggota B. TANGGUNG JAWAB TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) 1 2, 3. 4. 5. 6. Melakukan pengelolaan fasilitas (sik, medis dan peralatan lainnya) di Puskemas secara efektif guna mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko, mencegah kecelakaan dan cedera serta memelihara kondisi aman. Pengelolaan efektif fasilitas dan kegiatan di Puskesmas meliputi 6 bidang yaitu : . Keselamatan dan Keamanan; . Bahan Berbahaya dan Beracun (B3); . Manajemen Emergensi; Pengamanan Kebakaran; . Peralatan Medis; . Sistim Utilitas (Listrik, Air dan Sistem pendukung lainnya). NDALI C. URAIAN TUGAS TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) 1. Ketua a. Menyusun perencanaan semua aspek dari 6 bidang Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK); Melaksanakan program MFK; Mendidik staf; Memonitor dan melakukan uji coba program; Membuat laporan tahunan tentang pencapaian program; Menyelenggarakan pengorganisasian dan pengelolaan secara tersistem dan terus menerus. 2. Sekretaris Membantu Ketua dalam melaksanakan fungsi administrasi dan tugas-tugas lain tim dalam penyelenggaraan pengelolaan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) di Puskesmas. 3. Anggota Membantu Ketua dalam melaksanakan fungsi teknis dan tugas- tugas lain Tim dalam penyelenggaraan pengelolaan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) di Puskesmas. pepo A UPTD PUSKESMAS WAWORETE, PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS WAWORETE Alamat : Kelurahan Munse Kec. Wawonii Timur. Email : puskesmaswaworete2023@gmail KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WAWORETE, NOMOR : 022/KEP/PKM-WRT/ I /2023 TENTANG PENETAPAN PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DI UPTD PUSKESMAS WAWORETE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA UPTD PUSKESMAS WAWORETE, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi Puskesmas Waworete dan dalam rangka mengahadapi tuntutan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien, staf serta pengunjung antisipasi situasi kondisi yang sangat dinamis baik internal maupun eksternal maka perlu adanya kebijakan manajemen _fasilitas dan keselamatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Waworete. b. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a, agar pelaksanaan dapat dilakukan dengan baik, maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang penetapan program manajemen fasilitas dan Keselamatan di UPTD Puskesmas Wawaorete. Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059). 3. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063). 4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Konawe Kepulauan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5415) Menetapkan Kesatu Kedua Ketiga “RKEN. Ll 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298). 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan pasien. 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehtan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Temapat Praktek Mandiri Dokter Gigi. 9. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulaua. 10.Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2020 tentang pembentukan dan struktur organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan (Lembaran Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2020 Nomor 11) MEMUTUSKAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WAWORETE TENTANG PENETAPAN PROGRAM =MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DI UPTD PUSKESMAS WAWORETE, Memberlakukan Kebijakan Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran keputusan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat keputusan ini Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada anggaran Puskesmas Waworete. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan_perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Kel. Munse gtanggal : 10 Januari 2023 N\A UPTD PUSKESMAS WAWORETE, NO LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WAWORETE NOMOR : 082/KEP/PKM-WRT/ I /2023 TANGGAL : 10 Januari 2023 TENTANG : PENETAPAN PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DI UPTD PUSKESMAS WAWORETE PENETAPAN PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DI UPTD PUSKESMAS WAWORETE I, KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN a 2. Puskesmas mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas. Puskesmas menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan supportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Puskesmas menerapkan manajemen fasilitas dan keselamatan yang efektif meliputi perencanaan, pendidikan dan pemantauan yang multi disiplin meliputi : a. Merencanakan ruang, peralatan dan sumber daya yang dibutuhkan agar aman dan efektif untuk menunjang pelayanan Klinis yang diberikan, b. Seluruh staf dididik tentang fasilitas, cara mengurangi risiko, dan bagaimana memonitor dan melaporkan situasi yang menimbulkan risiko. Kriteria kinerja digunakan untuk mengevaluasi sistem yang penting dan untuk mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan. Rencana keselamatan dan keamanan. Rencana penanganan bahan berbahaya. Rencana manajemen emergensi. Rencana pengamanan/penanggulangan kebakaran. e>ea . Puskesmas menetapkan rencana induk atau rencana tahunan untuk mengelola risiko terhadap pasien, keluarga, pengunjung dan staf meliputi : a. Keselamatan dan keamanan Keselamatan : Suatu tingkatan keadaan tertentu dimana gedung, halaman/ground dan peralatan Puskesmas tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf dan pengunjung. Keamanan : Proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang. b. Bahan berbahaya : penanganan, penyimpanan, dan penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman. cc. Manajemen Emergensi Tanggapan terhadap wadah, bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan efektif. d. Pengamanan kebakaran properti dan penghuninya dilindungi dari kebakaran dan asap. e. Peralatan medis peralatan dipilih, dipilihara dan digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi risiko. f. Sistem utilitas Listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian. g. Rencana tersebut ditulis dan di up to date yang merefleksikan keadaan sekarang atau keadaan terkini dalam _lingkungan Puskesmas. Ada proses untuk mereview dan mengupdate. .Komite risiko fasilitas/lingkungan yang kompeten mengawasi perencanaan dan pelaksanaan program untuk mengelola risiko dilingkungan pelayanan Program pengawasan meliputi : a. Merencanakan semua aspek dari program. b. Melaksanakan program. ©. Mendidik staf. d. Memonitor dan mengevaluasi uji coba program. ©. Melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala. f, Memberikan laporan tahunan ke badan pengelola tentang pencapaian program. 9. Menyelenggarakan pengorganisasian dan pengelolaan _secara konsisten dan terus menerus. .Puskesmas membuat monitoring yang menyediakan data insiden, cidera dan kejadian lainnya yang mendukung perencanaan dan pengurangan risiko lebih lanjut. I.KESELAMATAN DAN KEAMANAN 1 Tim MFK merencanakan dan melaksanakan program untuk memberikan keselamatan dan keamanan lingkungan fisik. Tim MFK melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan pasien dan mempunyai rencana untuk mengurangi risiko yang nyata serta menyediakan fasilitas fisik aman bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Untuk menjamin keamanan, semua staf, pengunjung, vendor/pedagang dan lainnya di Puskesmas diidentifikasi dan diberi tanda pengenal (badge) yang sementara atau tetap atau langkah identifikasi lain, juga seluruh area yang seharusnya aman, dan dipantau. . Puskesmas merencanakan dan menganggarkan untuk meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan atau komponen berdasarkan hasil inspeksi terhadap fasilitas dan tetap mematuhi peraturan perundangan. . Tim MFK menganalisa situasi, dengan melihat sumber daya yang kita miliki, sumber dana yang tersedia dan bahan potensial apa yang mengancam keselamatan dan keamanan bekerja di Puskesmas. . Memonitor, mengendalikan , mengevaluasi dan merencanakan pengembangan K3 Puskesmas. Mclaksanakan sosialisasi keselamatan dan keamanan kerja kepada seluruh karyawan dalam bentuk pelatihan, leaflet, poster, penyuluhan dan lain - lain. iKENL | 8. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD), serta selalu mengacu pada pencegahan dan pengendalian infeksi. 9, Seluruh staf Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, pedoman/panduan dan standar prosedur opersional yang berlaku, serta sesuai dengan etika profesi dan etika Puskesmas yang berlaku II. BAHAN BERBAHAYA I. Puskesmas mempunyai rencana tentang inventaris, penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian dan pembuangan bahan dan limbah berbahaya. Puskesmas mengidentifikasi dan mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya sesuai rencana 3. Identifikasi dan pengendalian bahan berbahaya dan limbah diproses untuk a, Inventarisasi bahan dan limbah berbahaya b. Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya, c. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exporuse] dan insiden lainnya d.Pembuangan limbah berbahaya yang benar sesuai dengan SPO yang ada, ¢. Peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaaan, ada~ tumpahan (spill) atau paparan (exposure). f. Pendokumentasian meliputi izin dan perizinan/lisensi atau ketentuan persyaratan lainnya. g. Pemasangan label yang benar pada bahan dan limbah berbahaya. 4. Puskesmas memastikan bahwa setiap badan usaha yang menggunakan bahan bahan berbahaya harus mempunyai lembar data pengaman. 5. Setiap bahan berbahaya dan beracun (B3) pada wadah atau kemasan harus dicantumkan penandaan yang meliputi nama dagang, bahan aktif, isi berat netto, kalimat peringatan dan tanda atau simbol bahaya. 6. Puskesmas memastikan bahwa bahan berbahaya dan beracun tersebut terpisah dari bahan ~ bahan lain dan jauh dari api. 7. Puskesmas harus mengetahui sifat dan karakteristik dari penanganan, penyimpanan dan penggunaan B3 tersebut yang meliputi : a. Identifikasi Potensial Bahaya 1) Identifikasi dan penilaian resiko dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten (Petugas terkait, Gudang, Laboratorium, radiologi dan Apotik) 2) Penentuan penanganan bahan / material dilaksanakan secara manual atau mekanis ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi TERKENDAL: b. Sistem Pengangkutan, Penyimpanan Dan Pembuangan 1) Sistem pengangkutan bahan material yang diterima untuk pemindahan dari pengangkutan ke dalam gudang dilakukan secara manual yang dilaksanakan dengan perlaluan yang benar guna menghindari tumpahan atau ceceran. 2)Pemindahan ini dilakukan dengan tenaga manusia dengan mempergunakan alat bantu troli, Pemindahan secara mekanis pada umumnya tidak dilakukan mengingat berat bahan yang diangkut tidaklah terlalu berat. 3) Penyimpanan (a) Untuk penyimpanan bahan kimia harus dipersiapkan tempat khusus menurut spesifikasi (jenis) (b) Penyimpanan Bahan - bahan kimia tidak dibenarkan dicampur dengan bahan Jainnya (Gudang / penempatan harus terpisah dari bahan lain) dilengkapi dengan label B3 dan MSDS yang sesuai ‘ (c) Setiap bahan material yang disimpan didalam gudang i diberi label yang jelas sesuai dengan spesifikasi, husus dengan bahan-bahan B3 harus diberi label peringatan yang jelas untuk diketahui bahaya dari masing - masing bahan dan cara penanganan. 4) Pemindahan dan Penggunaan (a) Dalam pengambilan bahan material dari gudang untuk dipergunakan di lokasi kerja harus memperhatikan aspek K3 (menghindari tumpahan, kebocoran, ceceran dan kerusakan) sesuai dengan petunjuk pedoman teknis yang berlaku (b) Petugas pelaksana yang menangani pemindahan dan Ppenggunaan harus memperhatikan aspek K3 dan harus mengenakan APD, alat bantu yang memadai dan apabila terjadi tumpahan atau ceceran pada saat pemindahan WG harus ditangani sesuai dengan instruksi kerja dan pedoman kerja yang berlaku. b) Pengendalian Barang ~ Barang Rusak Dan kadaluwarsa Bahan - bahan yang diindentifikasi telah mengalami kerusakan dan kadaluwarsa ditempatkan di tempat yang aman secara Khusus, tidak dapat dipergunakan, tercatat dan penanganannya harus sesuai dengan instruksi kerja Pembuangan dan Penyimpanan Barang bekas yang dinyatakan tidak dapat dipergunakan lagi harus disimpan sesuai ketentuan yang berlaku, ditempatkan secara khusus dan tercatat agar tidak dipergunakan lagi. a) Khusus wadah bekas bahan B3 harus di beri label dengan jelas sesuai sifat bahan tersebut (beracun, iritasi, korosif dan lain-lain) b) Wadah bekas bahan kimia cair disimpan dan tidak dibenarkan dipakai untuk kegiatan lain a gate nON ©) Penanganan limbah padat dan limbah cair sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku (Peraturan Lingkungan, Hidup). d) Melaksanakan sosialisasi penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya dan beracun (B3) kepada seluruh karyawan dalam bentuk pelatihan, penyuluhan dan lainSlain. ) Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD), serta selalu mengacu pada pencegahan dan pengendalian infeksi. f) Seluruh staf Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, pedoman/panduan dan standar prosedur opersional yang berlaku, serta sesuai dengan etika profesi, visi misi, komitmen dan tata nilai Puskesmas Waworete. i IV. KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA ce 1. Puskesmas membuat rencana dan program penanganan kedaruratan dan program menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas, wabah dan bencana alam atau bencana lainnya. Rencana tersebut berisikan proses untuk : a) Menetapkan jenis, kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya, ancaman dan kejadian b) Menetapkan peran Puskesmas dalam kejadian tersebut ©) Strategi komunikasi pada kejadian d) Pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk alternatif tempat pelayanan ¢) Pengelolaan kejadian Klinis pada waktu kejadian, termasuk alternatif tempat pelayanan 1) Identifikasi dan penugasan peran dan tanggungjawab staf pada waktu kejadian ® Proses "untuk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi pertentangan antara tanggungjawab staf secara pribadi dengan tanggungjawab puskesmas dalam hal penugasan staf untuk pelayanan pasien. 2, Puskesmas melakukean uji coba/simulasi penanganan/menanggapi kedaruratan, wabah dan bencana. Rencana kesiapan menghadapi bencana diujicoba melalui : a) Uji coba tahunan seluruh rencana penanggulangan bencana baik secara internal maupun sebagai bagian dan dilakukan bersama dengan masyarakat atau b) Uji coba sepanjang tahun terhadap elemen kritis dari o) sampai dengan g) dari rencana tersebut 3. Bila Puskesmas mengalami bencana secara nyata, mengaktifasi rencana yang ada, dan setelah itu diberi pengarahan yang tepat, dan situasi ini digambarkan setara dengan uji coba tahunan. Wi V. PENGAMANAN KEBAKARAN 1. Puskesmas melaksanakan program untuk memastikan bahwa seluruh penghuni di puskesmas aman dari kebakaran, asap dan kedaruratan lainnya . 2. Puskesmas menjamin penghuni Puskesmas tetap aman sekalipun terjadi kebakaran atau asap dengan melaksanakan program antara lain : a. Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko kebakaran, seperti penyimpanan dan penanganan secara aman bahan mudah terbakar, termasuk gas medik, seperti oksigen - Bahaya yang terkait dengan setiap pembangunan didalam atau berdekatan dengan bangunan yang dihuni pasien b. Jalan keluar yang aman dan tidak terhalang bila terjadi kebakaran c. Sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti, deteksi asap (smoke detector), alarm kebakaran, dan patroli kebakaran, d. Mekanisme penghentian/supresi (suppression) seperti selang air, supresan kimia (chemical suppressants) atau sistem penyeburan (spinkler). 3. Puskesmas secara teratur melakukan uji coba pengamanan kebakaran dan asap, meliputi setiap peralatan yang terkait untuk deteksi dini dan penghentian (suppression) dan mendokumentasikan hasilnya . 4, Rencana pengamanan kebakaran Puskesmas mengidentifikasi : a.Frekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan sistem perlindungan dan pengamanan kebakaran, sesuai ketentuan b. Rencana evakuasi yang aman dari fasilitas bila terjadi kebakaran atau ada asap. c. Proses untuk melakukan uji coba semua bagian dari rencana, dalam jangka waktu 12 bulan d. Pendidikan yang perlu bagi staf untuk dapat melindungi secara efektif dan mengevakuasi pasien bila terjadi kedaruratan dan e. Partisipasi semua staf dalam uji coba pengamanan kebakaran sekurang-kurangnya setahun sekali. 5. Seluruh pemeriksaan, uji coba dan pemeriksaan didokumentasikan. VI. LARANGAN MEROKOK a. Puskesmas membuat larangan merokok dengan menggunakan stiker - stiker disetiap ruangan dan membuat larangan merokok diperaturan Puskesmas. b.Puskesmas menyusun dan mengimplenmentasikan kebijakan larangan merokok terhadap pasien, keluarga, staf dan pengunjung tanpa terkecuali. c. Puskesmas secara teratur melakukan monitoring larangan merokok kepada setiap pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang kedapatan merokok disekitar lingkungan Puskesmas. Lingkungan Puskesmas adalah semua Ruang Unit Kerja yang ada didalam batas Pagar Puskesmas. (VA d. Bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang kedapatan méfokok akan diberikan pengarahan dan masukan oleh tim MFK serta membayar denda Rp. 50.000 . e. Puskesmas melindungi kesehatan masyarakat, sudah seharusnya bebas dari asap rokok karena asap rokok dapat menimbulkan penyakit yang fatal dan penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup akibat penggunaan rokok. f. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya. VII. PERALATAN MEDIS A. Pengadaan Alat Medis 1. Puskesmas merencanakan dan mengimplementasikan program untuk pengadaan alat medis untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/layak pakainya peralatan medis tersebut. 2. Fasilitas yang rusak atau sudah tidak dapat diperbaiki kembali segera dimutasi kebagian logistik dan dibuat berita acara pergantian barang oleh bagian teknisi medis. 3. Untuk penambahan (pengadaan) alat medis baru disebabkan oleh: a) Adanya alat baru yang diperlukan pada pelayanan medis b) Kurangnya fasilitas alat medis yang diperlukan, sehingga mengajukan penambahan alat medis yang baru kepada Ka TU. Ka TU melakukan koordinasi dengan unit kerja untuk menentukan spesifikasi alat yang ingin diadakan. ©) Ka TU mengajukan permohonan Puskesmas melalui Adm & Keuangan untuk pengadaan alat medis yang baru. 4. Untuk penggantian alat yang lama : a) Pergantian alat medis harus diajukan oleh pengguna kepada Ka TU yang menyatakan bahwa alat tersebut sudah tidak layak pakai tidak dapat dipergunakan lagi. b) Mengajukan permohonan pergantian alat yang lama oleh pengguna kepada Kepala Puskesmas melalui adm & keuangan. 5. Setiap pergantian dan pengadaan barang yang dilakukan pencatatan ke inventaris alat masing ~ masing bagian. B. Pemeliharaan Alat Medis 1. Puskesmas merencanakan dan mengimplementasikan program untuk pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan medis dan mendokumentasikan hasilnya. Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi / layak pakainya peralatan medis, a. Melakukan inventarisasi peralatan medis b. Melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur ¢.Melakukan ji coba peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuaannya d. Melaksanakan pemeliharaan preventif. VYEND cAEN 2. Puskesmas mengumpulkan data hasil monitoring terhadap program manajemen peralatan medis. Data tersebut digunakan dalam menyusun rencana kebutuhan jangka panjang Puskesmas untuk peningkatan dan penggantian peralatan. 3. Setiap kerusakan pada fasilitas Puskesmas segera dibuat memo permintaan perbaikan barang atau memo permintaan pergantian barang. 4. Fasilitas yang sudah tidak dapat diperbaiki kembali segera dimutasi kebagian logistik dan dibuat berita acara pergantian barang. 5. Pemeriksaan hasil uji coba dan setiap kali pemeliharaan didokumentasikan. 6. Pengadaan dan pergantian alat medis dilaksanakan oleh bagian logistik, bekerja sama dengan bagian teknisi medis. 7. Setiap pergantian dan pengadaan barang yang dilakukan pencatatan ke inventaris alat masing — masing bagian. 8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali. 9. Laporan intern dan ekstern dilakukan setiap bulan C. Penggunaan Produk dan Peralatan yang dalam proses penarikan 1. Puskesmas. mempunyai sistem. penarikan kembali produk/peralatan. 2.Puskesmas mempunyai proses identifikasi, penarikan dan pengembalikan atau pemusnahan produk dan peralatan medis yang ditarik oleh pihak pabrik atau supplair. 3. Puskesmas membuat prosedur yang mengatur penggunaan setiap produk atau peralatan yang ditarik kembali. 4.Pengendalian dalam penggunaan barang -barang rusak dan kadaluarsa harus diidentifikasi secara benar, barang yang sudah rusak atau kadaluarsa disimpan ditempat yang aman secara khusus, tidak dipergunakan, tercatat dan penanganannya harus sesuai dengan instruksi kerja. 5. Pemeliharaan alat medis merupakan suatu upaya yang dilakukan agar peralatan kesehatan tersebut dapat bertahan lebih lama. 6. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali. 7. Laporan intern dan ekstern dilakukan setiap bulan. VII. SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) 1. Air minum dan listrik yang tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, melalui sumber reguler atau alternatif, untuk memenuhi kebutuhan. 2. Puskesmas memiliki proses emergensi untuk melindungi penghuni Puskesmas dari kejadian terganggunya, terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air minum dan listrik . Puskesmas melakukan uji coba sistem emergensi dari sir aufitin dan listrik secara teratur sesuai dengan sistem dan hasilnya didokumentasikan untuk menghadapi keadaan emergensi tersebut, puskesmas : 1) Mengidentifikasi peralatan, sistem dan tempat yang potensial menimbulkan risiko tertinggi terhadap pasien dan staf (sebagai contoh, mengidentifikasi area yang memerlukan pencahayaan, pendinginan, dan air bersih untuk membersihkan dan mensterilkan perbekalan) 2)Melakukan asesmen dan meminimalisasi risiko dari kegagalan sistem pendukung di tempat-tempat tersebut 3) Merencanakan sumber darurat listrik dan air bersih untuk tempat tersebut dan kebutuhannya 4) Melakukan uji coba ketersediaan dan keandalan sumber darurat listrik dan air 5) Mendokumentasikan hasil uji coba 6)Memastikan bahwa pengujian alternatif sumber air dan listrik dilakukan minimal/sekurang-kurangnya setiap tahun atau lebih sering jika diharuskan oleh peraturan perundangan atau kondisi sumber listrik dan air. Kondisi sumber listrik dan air yang mengharuskan peningkatan frekuensi pengujian meliputi : (1) Perbaikan berulang dari sistem air (2) Seringnnya kontaminasi terhadap sumber air (3) Jaringan listrik yang tidak bisa diandalkan dan (4) Padamnya listrik yang tak terduga dan berulang . Puskesmas melakukan identifikais sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem kunci lainnya secara teratur diperiksa, dipelihara, dan bila perlu ditingkatkan untuk menghindari bahaya. . Puskesmas mempunyai proses sistem pemeriksaan yang teratur dan melakukan pencegahan dan pemeliharaan lainnya. Selama uji coba, perhatian ditujukan pada komponen kritis (sebagai contoh, swiches dan relays) dari sistem tersebut. - Sumber listrik emergensi dan cadangan diuji coba dalam lingkungan yang direncanakan dan mensimulasikan beban aktual yang dibutuhkan. Peningkatan dilakukan sesuai kebutuhan, misalnya penambahan pelayanan listrik diarea yang punya peralatan baru. .Petugas atau otoritas yang ditetapkan memonitor mutu air secara teratur a.Puskesmas menyusun proses pemantauan kualitas air secara teratur, meliputi pemeriksaan biologis/biological air yang digunakan untuk hemodialis. b. Pemantauan dapat dilakukan oleh staf yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas, seperti staf dari Kesling. .Puskesmas mengumpulkan data hasil monitoring program manajemen sistem utiliti/pendukung. a. Data tersebut digunakan untuk merencanakan kebutuhan jangka panjang puskesmas untuk peningkatan atau penggantian sistem utiliti/pendukung. rR A aE NDA b. Pemantauan sistem yang esensial/penting membantu Puskesmas mencegah terjadinya masalah dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan dalam perbaikan sistem dan dalam merencanakan peningkatan atau penggantian sistem utiliti/pendukung. Data hasil monitoring didokumentasikan. VIII. PENDIDIKAN STAF a, Perencanaan 1.Puskesmas Kampus menetapkan Sumber Daya Manusia dengan berbagai kompetensi. 2.Puskesmas menetapkan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan persyaratan lain bagi seluruh staf atau dalam menetapkan jumlah staf atau perpaduan staf yang mendukung Visi, Misi, ‘Tujuan, Nilai - Nilai serta Komitmen Puskesmas Waworete. b. Orientasi dan pendidikan Seluruh staf, baik klinis maupun non Klinis diberikan orientasi tentang Puskesmas. Adapun orientasi staf tersebut meliputi: L.Visi, Misi, Komitmen, dan Tata nilai Puskesmas 2. Patien Safety 3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 4. Keselamatan Kerja 5. Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana dan lain-lain. Jenis Pasien ~ Upaya Puskesmas berkebutuh yediaan | 5. G. Lansia 17. KursiRoda | 1. Petugas Penjemput | 1. Penyediaan Nomor Pasien Antrean a | 2. Toilet Khusus | 2, Petugas Lansia Pemeriksaan Pasien 3. Kursi Prioritas 3. Pengambilan Spesimen Lab Prioritas Bayi | Ruang Laktasi Tuna Netra, Tuna Rungu 1. Kursi Roda 1. Petugas Penjemput Pasien 1. Penyediaan Nomor Antrean Prioritas '|2. Toilet Khusus "2. Petugas Pemeriksa 2. Pengambilan Obat Disabilitas Pasien Prioritas 3. Kursi 3. Pengambilan Prioritas Spesimen Lab Prioritas 5. | Disabilitas Kursi Roda | 4. Petugas Penjemput | Pasien 1. Penyediaan Nomor Antrean Prioritas 2. Toilet Khusus Disabilitas 2. Petugas Pemeriksa Pasien 2. Pengambilan Obat Prioritas PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS WAWORETE Alamat: Kelurahan munse Kec.wawonii timur Email: Puskesmaswaworete2023@gmail.com IDENTIFIKASI RISIKO LAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS WAWORETE. Resiko Layanan Klinis ~ Kesalahan diagnosis Kesalahan identifikasi pasien/salah orang . Kesalahan pemberian terapi . Kesalahan pemberian resep Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan . Monitoring pengobatan atau tindakan yang Kurang baik | Insiden tertusuk jarum bekas pakai . Limbah medis berceceran |. Paparan dengan luka terbuka atau cairan tubuh pasien 10. Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri 11, Menggunakan peralatan tidak steril 1. Kesalahan diagnosis 2. Kesalahan identifikasi pasien/salah orang 3. Kesalahan pemberian terapi 4. Kesalahan pemberian resep 5. 6. Kamar Bersalin Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan Monitoring pengobatan atau tindakan yang kurang baik Insiden tertusuk jarum bekas pakai Limbah medis berceceran | 9. Paparan dengan luka terbuka atau cairan tubuh pasien 10. Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri | a Menggunakan peralatan tidak steril 3.) Poli KINKB Kesalahan diagnosis Kesalahan identifikasi pasien/salah orang Kesalahan pemberian terapi | Kesalahan pemberian resep | Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan | Monitoring pengobatan atau tindakan yang kurang | baik ex ParON Insiden tertusuk jarum bekas pakai Limbah medis berceceran Paparan dengan luka terbuka atau cairan tubuh pasien oe 10. Tidak menggunakan Alat Pelindung Dit 14. Menggunakan peralatan tidak steril ‘ApotekiKamar [1. Kesalahan diagnosis Obat 2. Kesalahan identifikasi pasien/salah orang 3. Kesalahan pemberian terapi 4, Kesalahan pemberian resep 5. Kesalahan tindakan yang menimbulkan periukaan 6. Monitoring pengobatan atau tindakan yang Kurang baik 7. Insiden tertusuk jarum bekas pakal 8. Limbah medis berceceran 9. Paparan dengan luka terbuka atau cairan tubuh pasien 10, Tidak menggunakan Alat Pelindung Diti 11. Menggunaken peralatan tidak steril Rekam Medik | 1. Kesalahan entry data pasien 2. Kesalahan pemberian identitas rekam medis, 3. Kesalahan pengambilan rekam medis 4, Kesalahan pengiriman rekam medis ke poli yang dituju Poll Umum | 1, Kesalahan diagnosis 2. Kesalahan identifikasi pasien/salah orang 3, Kesalahan pemberian terapi 4. Kesalahan pemberian resep 5. Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan 6. Monitoring pengobatan atau tindakan yang kurang balk 7. Limbah medis berceceran 8. Paparan dengan luka terbuka atau cairan tubuh pasien Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri P2 Imunisasi Kesalahan diagnosis Kesalahan identifikasi pasien/salah orang Kesalahan pemberian terap! Kesalahan pemberian resep Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan Monitoring pengobatan atau tindakan yang kurang baik Insiden tertusuk jarum bekas pakai . Limbah medis berceceran Paparan dengan luka terbuka atau cairan tubuh Pasien 10. Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri 11. Menggunaken peralatan tidak steril PHSENA| © PON Konseling Gizi Kesalahan diagnosis Kesalahan identifikasi pasien/salah orang Kesalahan pemberian terapi Kesalahan pemberian resep Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan Monitoring pengobatan atau tindakan yang kurang baik Insiden tertusuk jarum bekas pakai Limbah medis berceceran Paparan dengan luka terbuka atau cairan tubuh pasien 10. Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri 14. Menggunakan peralatan tidak steril PEN STPEN> Poli Gigi Kesalahan diagnosis Kesalahan identifixasi pasien/salah orang Kesalahan pemberian terapi Kesalahan pemberian resep Kesalahan tindakan yang menimbulkan perlukaan Monitoring pengobatan atau tindakan yang kurang baik Insiden tertusuk jarum bekas pakal Limbah medis berceceran Paparan dengan luka terbuka atau calran tubuh pasien 10. Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri 141, Menggunakan peralatan tidak steril PAPeVy> x oe 10. Laboratorium 1. Kesalahan identifikasi pasien/salah orang 2. Kegagalan pengambilan sampel sehingga menimbulkan perlukaan 3, Kesalahan pengambilan sampel 4, Kesalahan pemberian label sampel laboratorium 5. Kesalahan penulisan hasil pemeriksaan laboratorium 6, Hasil pemeriksaan hilang 7. Sampel rusak atau hilang PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS WAWORETE Alamat: Kelurahan munse Kec. wawonii timur Email: Puskesmaswaworete2023@gmail.com Pelayanan JUnit Kerja No Kepegawai | an Resiko Yang Mungkin Terjadi | Mendapat | Tambahan Tenaga Kesehatan Yang Tidak Kompoten [ | Kegawatan ( Severity) | Sedang IDENTIFIKASI DAN ANALISA POTENS! RESIKO FORM REGISTER RESIKO ADMIN Tingkat Risiko | Upeyal | (Sangat | penyebab | Pencegahan onan | Penanggung | Pelaporan Jika oe tak terjadinya | Akibat Risiko Jika | Jawab (PIC) Terjadi Sedang, | oe Rendah) | | Mungkin Sedang | Puskesma | Pelayana | Pengusulan |Mengid | Kepala Tata | Kepala | Terjadi s tidak bisa | n dilayani | tenaga entifikas | Usaha | Puskesmas | | menolak | oleh ‘kesehatan i | melaporkan |tambahan | tenaga_—_| lengkap | kesenja kepada Kepala \Tenaga yang | dengan | ngan Dinas di dari | tidak | kualifikasinya | kompet lengkapi dengan Pemerinta | kompoten ensi | data kinerja dan h Daerah | untuk kompetensi Soeeeiees Bae aL | pengus._ oe J ulan | | | diklat ‘Prasarana ‘Sedang Mungkin | Sedang Lantai Petugas/ | Beri Tanda | Pertolon | Penangung | Penangung | petugas/ Terjadi basah Pasien Hati-Hati gan’ | Jawab Jawab Sarana Pasien, | | akibat Jatun | Lantai Licin Penang | Sarana dan | dan Prasaran Pasien | percikan | atau | anan | Prasarana__| melaporkan terpeleset | air hujan | mengala Segera Kepada Kepala _ karena | mi Puskesmas lantai licin Cedera | Kurangnya | Sedang Mungkin Sedang Kelaiaian |Persiapa |Mengecek | Menyedi | Penanggung |Penangung | Persediaan | | Terjadi | bagian nAir Jumlah akan | Jawab Jawab Sarana Air | | Penanggu | Habis | Ketersediaan | Stok Air | Saranadan | Dan Prasarana ng Jawab | Air Di Tanki | Prasaran Melaporkan | sarana | Air kepada Kepala Puskesmas Koordinator manajemen Risiko ERNI, Amd. Keb NIP. 19881031 202321 2 002 REGISTER RISIKO PELAYANAN UKM. PUSKESMAS WAWORETE 2023 Risiko Yang | Risiko Vang Upaya Pelaporan No | Pelavanan/Unit Mungkin Mungkin Penyebab a Pencegahan | Penanganan | Penanggung | ika Terjadi Kerja ened Terjadt terjadinya Resiko | Jika Terjadi | Jawab (PIC) ST]T]S]R — 7. [IMUNISASI KPI (Kejadian v | [a Suhuvaksin | Paha bayi Pencarian | Emiria Ka. Ikutan Pasca tidak sesuai. merah dan pasien Ahmad pinto, | Puskesmas Imunisasi) b. Respon Imun | bengkak dilakukan Amd. Kep dan Dinkes pengobatan Petugas atau Vv Kurang hati-hati_| a. Terpapar |. Pastikan | Pemeriksaan Ka. sasaran b. ae eo - ulang Puskesmas i pemberian | saveti boks Dink tertusuk jarum Se dan Dinkes prosedur 2. | GiZi Mual/ Muntah v | |Anaktidakmau | Tidak dapat | Ditemani Dilakukan | Armiatin Ka, akibat minum Vit. A diberikan Vit. | orang tua saat | pemberian | Hasan, Amd. | Puskesmas A pemberian Vit. | vit. A ular Dit bemberian Vit. pemberian Vit. vit.A.ulang | Gz dan Dinkes (PAUD) Balita dapat a. Dacing Balita terjatuh | a. Memastikan | Pengadaan Ka. jatuh saat menggantung dacing alat timbang Puskesmas proses foe tidak oe dan Dinkes te enar. ngan oc b. Kain untuk benar dan menimbang kokoh. mudah robek, tidak kuatllayak Balita saat akan ditimbang dalam posisi tidak benar 9 b. Memastikan kain untuk menimbang tidak robek kuatilayak. c. Mematikan balita saat akan ditimbang_ KESLING Sampah medis dan non medis (limbah padat) ‘a, Dampak terhadap Kesehatan Pembuangan yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan binatang seperti lalat dan tikus yang dapat menimbulkan penyakit s Dapat menimbulkan penyakit ‘Adakan Bak Sampah, Kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup. Rahyan, SKM Ka, Puskesmas dan Dinkes KIA Bumil Terpeleset Lantai depan KIA licin akibat hujan Hartiwi Dg. Materru, Amd. Keb Ka. Puskesmas dan Dinkes ae @. Pemberian Limbah medis | Terinfeksi | Memakai APD Ka. vakin injeksi (arum, botol darilimbah_ | dan Puskesmas b. Pemberian vaksin bekas medis (jarum, | Menggunakan dan Dinkes KB injeksi botol vaksin | alat steril bekas) PROMKES ‘Apabila dalam Petugas tidak tel | Tertimpa Ketelitian Zaina Haliza, pemasangan dalam spanduk petugas SKM spanduk terjadi pemasangan dalam kecelakaan spanduk dan pemasangan akibat kerja menggunakan ‘spanduk dan berupa peralatan yang menggunakan tertimpa tidak memenuhi peralatan spanduk yang standar yang tidak telit memenuhi dalam standar pemasangan baik bagi petugas maupun masyarakat. MALARIA Pemberian Dari kegiatan ini ‘Asmina, Amk kelambu resiko yang berinsektisida mungkin timbul yang mana adalah tidak masyarakat mengertinya tidak mengerti masyarakat dalam dalam pencucian pencucian kelambu kelambu insektisida tersebut dimana air cucian kelambu dibuang diselokan dan tanah, dimana air bekas cucian tersebut tidak boleh dibuang disembarang tempat sehingga menimbulkan pencemaran air dan tanah, P2TB Pengambilan Apabila kurang | Kuman- Petugas Pemeriksaan | Ismawati 2 dahak paien ketelitian petuga | kuman TB — | sudah kepada Hilda , S. 1B dalam bisa saja melakukan pongembilan | meryetar |preseduraan | Petaes gan | Kep, Ns dahak pasien TB, | kelingkungan | APD dalam sta kuman- kuman TB | sekitardan | pengambilan bisa saja menularkan | dahak pasien menyeber petugas dan | TB kelingkungan masyarakat sekitar dan sekitar menularkan petugas dan masyarakat sekitar Petugas dan Ruangan tidak | Terjadinya_—_| Memberikan pasien memadai penularan | penyuluhan pengunjung akibat droplet | pemakaian bisa tertular infection APD petugas dan TB baru 6. HIVIAIDS/IMS | Pelugas rentan tertular akibat proses tindakan pengambilan darah | Petugas kurang | hati-hati dalam melakukan | tindakan pada | pasien HIV/ AIDS/ IMS Terjadinya penularan pada petugas ‘a. PHBS pada | Profilaksis | Inawati Ka lingkungan rumah pasien b. Melakukan hubungan seksual dengan memakai kondom paska Achmad, Puskesmas pajanan (P3) | 5 Tr. Keb dan Dinkes Keterangan ST = Sangat Tinggi (Merah) T= Tinggi (Kuning) S_ = Sedang (Hijau) R_ = Rendah (Biru) Mengetahui Koordinator manajemen Risiko i ERNI, Amd, Keb NIP. 19881031 202321 2 002 EG SIKO UKP Risiko Yang | Tingkat Upaya Pelaporan No | Pelayanan/Unit | Mungkin Risiko Penyebab cpa Pencegahan | Penanganan | Penanggung | Jika Terjadi Kerja Terjadi terjadinya Risiko Jika Terjadi | Jawab (PIC) Resiko 7. [Ruang Tindakan | Petugas tidak |Tinggi(T) | a. Kurangnya Tethambainya |@. Penulisan | Melakukan | Petugas Piket Ka 2 mengisi ketelitian dan | proses klaim| © Rekam sosialisasi ruang Puskesmas, lengkap data pemahaman — | asuransi yang| ™edis harus | cara tindakan ‘ pasien pada 1» petuaas. sion | Siaiukan dan sesuai SOP | pengisian Ketua Tim . . Identitas_pasien b. Petugas : Mutu rekam medis vara) tidak | tethambatnya | yang rekam medik lengkap. proses tertib| — melakukan | dan ¢. Penulisan rekam | administrasi pendokume | melakukan medis yang ntasian pelatihan kurang jelas melakukan | cara Identfikes! pengisian eepcium | rekam medi melakukan pencatatan Infeksi Tinggi (Ty | Adanya cairan Pasien . Pemakaian |Diberikan | Petugas Piket Ka nosokomial infeksius yang terpapar APD pengobatan | ruang Puskesmas, tercecer di bad infeksius -«-- Allat_ BMHP tindakan atau lantai dispospisibl Ketua Tim e langsung Mutu dibuang ke tempat sampah Bad = dan alat yang terkontamin: asilangsung dibersihkan dan disterikan Kesalahan edukasi cara minum/pema kaian obat Tinggi (T) a. Penulisan resep yang kurang jelas b. Kesalahan dalam penyiapan obat ‘@. Terjadi over dosis obat b. Efek — obat tidak optimal . Jika terdapat resep yang kurang jelas maka petugas melakukan konfirmasi kembali kepada dokter penulis resep . Selalu metakukan cross check saat penyiapan obat Ditangani sesual kondisi medik Petugas Piket ruang tindakan Ka Puskesmas, Ketua Tim Mutu Kw Penggunaan alat yang tidak steril Tinggi (T) Pasien tidak puas dan mutu layanan menurun a. s Wienerapak n__ system FEFO pada penyimpana fn obat di gudang obat dan sub unit pelayanan. Identifikasi obat yang akan expired dan dilakukan pelabelan dengan stiker Expayer Date sesuai SoP. Ditangani sesuai kondisi medik Petugas Piket ruang tindakan Ka Puskesmas Ketua Tim Mutu Pasien terjatuh Sedang (S) Bed pasien tidak sesuai standar ( Bed UGD masin ada yang tidak memiliki pengaman sisi bednya) Pasien terjatuh Memasang pengaman sisi badPengaju an untuk bed ugd sesuai standar Ditangani sesuai kondisi pasien Ketua Tim UKP Ka Puskesmas Ketua Tim Mutu an o Le LL Terkena ‘Sangat Tinggi | Kurang hati-hati | Petugas Gunakan APD. | Lepaskan | Petugas Piket Ka cairan tubuh en Beresiko Lakukan APD sesuai | Ruang Puskesmas, atau tertular pekerjaan prosedur tindakan z spesimen penyakit sesuai SOP | buang di Ketua Tim oe Mutu infeksius, Lakukan kebersihan tangan Pelugas atau | Tinggi(T) | Kurang hatchati | Petuges Gunakan APD, | Sagera cuci | Petugas Piket Ka sasaran Beresiko Lakukan luka dengan | ruang Puskesmas, tertusuk tertular pekerjaan | air mengalir | tindakan jarum penyakit sesuai SOP | dengan Ketua Tim sabun, Mutu Segera keluarkan darah dari luka, dan segera tutup dengan kasa ster FARMASI Salah cara | Tinggi (T) _| Karangnya @. Efekiiitas | Penyerahan | Penanganan | Apoteker dan Ka penggunaan kejelasan tentang obat _harus | atas efek Tenaga Puskesmas, obat pelayanan berkurang | selalu cisertal | samping obat | Teknis informasi obat b. Terjadi | dengan Kefarmasian | “etua Tim efek pelayanan Mutu samping | informasi_obat obat yang benar a Salah pemberian dosis obat Tinggi (T) a. Penulisan resep yang kurang jelas b. Kesalahan dalam penyiapan obat . Terjadi over dosis obat . Efek obat tidak optimal s Jika terdapat resep yang kurang jelas maka petugas melakukan konfirmasi kembali kepada dokter penulis resep Selalu metakukan cross check saat penyiapan obat Ditangani sesuai kondisi medik ‘Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian Ka Puskesmas, Ketua Tim Mutu Keracunan obat kadaluarsa Tinggi (T) ‘Sistem FEFO (First Expired First Out) tidak —_berjalan dengan baik Pasien tidak puas dan mutu layanan menurun a ‘Menerapak n__ system FEFO pada penyimpana n obat di gudang obat dan sub unit pelayanan Identifikasi obat yang akan expired dan dilakukan Ditangani sesual kondisi medik ‘Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian Ka Puskesmas Ketua Tim Mutu Q iG pelabelan dengan stiker Expayer Date sesuai SOP POLI UMUM Tertukamya | Sedang(S) |Petugas Kurang) Terjadi Mengkonfir | Mengembalik | Koordinator Ka Identitas Dan Teliti Kesalahn masi an Kembali | Ruang Puskesmas, rekam Medis Menidentifixasi Penangan | Kembali | Bagian Pemeriksaan ; pan Pasien an Identtas | pendataran’ | Umum Ketua Tim ° Rekam Medis, Mutu agar Diganti yang Sesuai dengan Pasien Hasil Jarang | Petugas Tidak | Tekanan Pelugas selalu | Melakukan | Koordinator Ka Pengukuran Terjaci | Menggunakan Darah diastole | memnggunaka | terapi sesuai_| Ruang Puskesmas, Tekana Stetoskop Saat | tidak diketahui | _stetoskop | gejala yang | Pemeriksaan : baa melakukan dan dapat | saat timbul ‘Gnidia Ketua Tim Pengukuran terjadi melakukan Mutu Kurang Tekanan darah kesalahn pemeriksaan Sesuai dosis obat Tertular ‘Sedang (8) _| Tidak Sakit Meningkatkan | Berobat Koordinator Ka Penyakit Menggunakan APD Kepatuahn Ruang Puskesmas, infeksi SOP, Pemeriksaan : Pemafasan Poa Umum ae Dikomplin Sedang (8) | Pasien Menyerobot | Terjadi Mengkonfirma | Memberikan | Koordinator Ka pasien Yang Belum|Kesalahan | si Kembali | edukasi Ruang Puskesmas Mengenai Gilirannya Penanganan | Identitas Pasien Pemeriksaan berbagai hal Pasien Umum Ketua Tim seperti: Mutu Antrian, Rujukan DLL TABORATORIUM | Sampel Sedang (8) | Surat permintaan |Kesalahan __| Proses, Pemeriksaan | ATLM dan Ka pasien tidak diisi lengkap, | sampling dan identifikasi | ulang Tenaga Puskesmas, tertukar Kesalahan pemeriksaan, |ulang di unit teknis identifkasi Keselahan "| pengirim/ Laboratorium | Ketua Tim spesimen. pelaporan _| laboratorium ‘Mutu hasil harus dilakukan Petugas atau | Tinggi (T) | Kurang hat-hati | Petugas Gunakan APD. | Segera cuci_ | ATLM dan Ka sasaran Beresiko aaa luka dengan | Tenaga Puskesmas, r pekerjaan ir mengalir nis ohm penyakit sesuaisoP | ton es ium | Ketua Tim ea Mutu Segera keluarkan darah dari luka, dan segera tutup dengan kasa steril. Terkena ‘Sangat Tinggi | Kurang hatrhati_ | Petugas Gunakan APD. |Lepaskan | ATLM dan Ka cairan tubuh Beresiko Lakukan APD sesuai_ | Tenaga Puskesmas, (st) ot iS ‘atau tertular pekerjaan prosedur teknis Ketua Tim ‘spesimen penyakit sesuaiSOP | buang di Laboratorium Mutu ‘sampah infeksius, Lakukan kebersihan tangan Alat Tinggi (T) [Tidak pema —di| Hasil Rutinlakukan | Segera ‘ATLM dan Ka pemeriksaan kalibrasi pemeriksaan | pemeliharaan | lakukan Tenaga Puskesmas laboratorium anne eau ae kalibrasi Alat | teknis ice ae eror penyalit Laboratorium soi pasien, Terkena Rendah (R)_| Kurang hatr-hati | Dapat Gunakan APD. | Ditangant | ATLM dan Ka tumpahan menyebabkan | Lakukan sesuai Tenaga Puskesmas reagen iritasi kulit dan | pekerjaan kondisi medik | teknis e oe lain-lain. sesuai SOP Laboratorium | Ketua Tim Mutu Pelayanan | Sangat Tinggi | Reagen tidak | Laporan Hasil | Kontrol logistik | Pengadaan | ATLM dan Ka laboratorium (st) memenuhi syarat :| tidak sesuai| secara teratur, | reagen dari | Tenaga Puskesmas terhambat hebllExpired kondisi klnis j Identifikasi ,,| dana tas | teknis nie Jate/Rusal ian, reagen rusal ; ua Tim karena Kesetshan | sevara teratur, | PRM eee Mutu ae penegakan —_| lakukan kosong diagnosis Identifikasi ED Pemeriksaan hasil kritis tidakiteriamb | at di laporkan Keterangan ‘ST = Sangat Tinggi (Merah) T = Tinggi (Kuning) S_ = Sedang (Hijau) R_ = Rendah (Biru) Mengetahui Rendah (R) Sampel tidak memenuhi — syarat |sehingga _perlu sampling —_ulang, Kesulitan_ sampling karena kondisi fisik, psikologi, tidak | paham jika harus | aktif melaporkan berakibat fatal | kedisiplinan pasien | pengisian buku jab kritis ‘ATLM dan Ka Puskesmas Meningkatkan | Segera | laporkan hasil | Tenaga teknis Laboratorium | Ketua Tim Mutu di | khusus laporan hasil kris, edukasi | petugas | !aboratorium (ATLM) | nl peleporan hast | | | | kepada | dokter | Penanggung jawab kritis (Pertemuan/ Membuat Poster), Monev | kepatuhan, SOP pelaporan hasill lab kritis, Koordinator manajemen Giller ERNI, Amd. Keb NIP. 19881031 202321 2 002 PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN DINAS KESEHATAN UPTD. PUSKESMAS WAWORETE Alamat : Kel. Munse Kec, Wawonii Timur Kab. Konawe Kepulauan Email : puskesmaswaworete2023@gmail.com LAPORAN EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PROGRAM PENGAWASAN MANAJEMEN RISIKO FASILITAS PERIODE JANUARI - MARET TAHUN 2023 KEGIATAN LAPORAN EVALUASI TINDAK LANJUT 1_|PROGRAM KESELAMATAN DAI N KEAMANAN a |Melakukan identifikasi daerah berisiko keselamatan dan keamanan di UPTD Puskesmas |Waworete Identifikasi daerah berisiko keselamatan dan keamanan lbelum terlaksana [Area berisiko belum tersedia Pengadaan fasilitas luntuk area beresiko b |Melakukan upaya pencegahan kejadian keselamatan dan keamanan di UPTD Puskesmas |Waworete [Upaya pencegahan untuk keselamatan dan keamanan dengan membuat kebijakan dan SOP atau regulasi tentang pencegahan keselamatan dan keamanan belum terlaksana Perumusan kebijakan dan pembuatan SOP atau regulasi tentang pencegahan keselamatan dan keamanan belum di buat [Melanjutkan perumusan kebijakan dan SOP Pemberlakuan pemakaian tanda pengenal (badge) untuk pengunjung pasien rawat jalan, penunggu pasien dan tamu di UPTD Puskesmas Waworete Pemberlakuan pemakaian tanda pengenal (badge) luntuk pengunjung pasien rawat jalan, penunggu pasien rawat jalan, dan tamu di UPTD Puskesmas \Waworete belum dilakukan Pemberlakuan pemakaian tanda|Pembuatan kartu tanda [pengenal (badge) untuk identitas untuk penunggu pasien rawat jalan —_|pengunjung pasien rawat| Ibelum dilaksanakan jjalan dan tamu di UPTD Puskesmas Waworete Melengkapi sumber listrik ldengan penutup IMelengkapi sumber listrk dengan penutup belum teriaksana [Sumber listrik dengan penutup |Koordinasi bagian Ibelum lengkap Melakukan monitoring dan IMelakukan monitoring dan [Akan Melakukan monitoring dan|Koordinasi dengan pihak levaluasi renovasi dan levaluasi renovasi dan levaluasi renovasi dan kontraktor pembangunan gedung di UPTD |pembangunan gedung di |pembangunan gedung di Puskesmas Waworete Puskesmas belum Puskesmas ‘dilaksanakan IMerawat taman di lingkungan _ |Merawat taman di [Akan di buat taman di {telah dibuat taman di UPTD Puskesmas Waworete _|lingkungan UPTD. lingkungan Puskesmas lingkungan Puskesmas Puskesmas Waworete Waworete Waworete lbelum terlaksana

You might also like