ay
call aa, yAl dol yah iS
KHAIRU UMMAH
EDISI 12 TAHUN 32 - RAMADHAN 1445 H | APRIL 2024 M
}) ada dasamya manusia lahir dalam
keadaan suci, baik dalam arti memi-
liki tauhid atau keimanan yang mantap
maupun tidak punya dosa sehingga di
dalam Islam tidak dikenal ada istilah
dosa keturunan.
Namun kenyataan
menunjukkan bahwa
manusia mengalami
kekotoran jiwa de-|
ngan melakukan
perbuatan yang ber-
nilai dosa, semakin
banyak dosa yang
dilakukan, semakin
besar noda dalam
jiwanya. Meskipun
demikian, Allah swt!
akan tetap mencintai manusia yang
berdosa itu manakala mereka mau ber-
taubat dalam arti kembali kepada Allah
karena dosa telah membuatnya jauh
dari Allah swt, sesudah itu ia selalu
berusaha menjaga kebersihan dirinya
sebagaimana disebutkan dalam firman-
Nya: Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang taubat dan mencintai
orang-orang yang mensucikan diri (QS
Al Bagarah [2]:222)
Oleh karena itu, beruntung sekali
bila manusia bisa membersihkan kem-
bali jiwanya dari dosa yang telah dilaku-
kan dalam hidup ini, Allah swt berfir-
man : Maka Allah mengilhamkan
UPAYA aig
MEMBERSIHKAN JIWA
Oleh: Drs. H. Ahmad Yani
Ketua LPPD Khairu Ummah, Ketua 3
Departemen Dakwah PP DMI, Komisi_ |"¥?-
Dakwah MUI Pusat, Sekretaris Dewan
Syura IKADI, Wakil Ketua Umum
PB KBPII, Penulis 61 Buku
kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketaqwaannya, sesungguhnya berun-
tunglah orang-orang yang mensucikan
jiwanya dan merugilah orang yang me-
ngotorinya (QS Asy Syams [91]:8-10).
Di dalam Al-Qur-
paling tidak
disebutkan lima kiat
yang harus kita laku-
kan untuk member-
sihkan jiwa kita dari
segala kekotoran-
1. Menunaikan
Zakat, Infak dan
‘Sedekah.
Manusia bisa ter-
noda dengan sebab harta, mulai dari
memperoleh secara tidak halal atau
bercampur dengan yang tidak halal
meskipun ia sudah berusaha sehalal
mungkin dalam memperoleh harta, ada
juga yang terlalu cinta pada harta se-
hingga menyebabkannya menjadi kikir,
bahkan sampai bermusuhan dengan
orang lain dengan sebab harta. Oleh
karena itu, seorang muslim jangan
sampai jiwanya menjadi kotor dengan
sebab harta, cara yang harus dilakukan
untuk membersihkannya adalah dengan
menunaikan zakat, infak dan sedekah,
Allah swt berfirman: Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat
—_———$_ 9
JANGAN DIBACA SAAT KHUTBAH BERLANGSUNGitu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendo’alah
untuk mereka. Sesungguhnya doa
kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah Mendengar lagi
Maha Mengetahui (QS At Taubah
[9]:103).
Orang yang suka menunaikan
zakat, infak dan sedekah tentu akan
berusaha untuk mencari harta secara
halal sehingga akan semakin terjaga
kesucian dirinya dari dosa yang
berkaitan dengan harta.
2. Takut Kepada Allah.
Takut kepada Allah adalah takut
kepada murka, siksa dan azab yang
datang dari Allah swt. Karenanya orang
yang takut kepada Allah akan berusaha
semaksimal mungkin untuk menjauhi
hal-hal yang bisa mendatangkan murka,
siksa dan azab dari Allah swt itu. Orang
yang tidak takut kepada Allah akan terus
melakukan kemaksiatan yang membuat
jiwanya semakin kotor. Karena itu, untuk
membersihkan jiwa manusia dari ke-
kotoran maksiat adalah dengan menum-
buhkan rasa takut kepada Allah swt
sehingga hal ini memudahkan baginya
untuk menerima peringatan, Allah swt
berfirman: Sesungguhnya yang dapat
kamu beri peringatan hanya orang yang
takut kepada azab Tuhannya (sekalipun)
mereka tidak melihat-Nya dan mereka
mendirikan shalat. Dan barangsiapa
yang mensucikan dirinya, sesungguhnya
ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya
sendiri. Dan kepada Allahlah kamu
kembali (QS Fathir [35]:18)
3. Mendirikan Shalat.
Shalat bisa mencegah manusia dari
perbuatan keji dan munkar, karenanya
dengan shalat akan terjaga kesucian pri-
badi seorang muslim, Allah berfirman: Dan
dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu
mencegah kamu dari perbuatan keji dan
munkar (QS Al Ankabut [29]:45).
Upaya membersihkan jiwa manusia
dengan shalat, khususnya shalat yang
lima waktu diilustrasikan oleh Rasulullah
saw seperti orang yang mandi lima kali
pada sungai yang airnya jernih sehingga
tidak mungkin badannya masih terdapat
kotoran, hal ini dinyatakan oleh Rasul-
ullah saw dalam satu haditsnya: Bagai-
mana pendapatmu, jika terdapat sebuah
sungai di dekat rumah salah seorang dari
kamu, yang ia dapat mandi di dalamnya
lima kali sehari, apakah layak kiranya bila
badannya tetap kotor, seolah-olah tidak
pemah mandi di dalamnya?. Para sahabat
menjawab: “Tidak, tidak layak!”. Selan-
jutnya beliau bersabda: “Nah, begitulah
halnya shalat yang lima kali itu. Allah akan
menghilangkan dengan shalat-shalat
tersebut, kesalahan-kesalahan para
hamba-Nya (HR. Bukhari dan Muslim).
4, Bergaul Dengan Akhlak Islami.
Pergaulan antar manusia, apalagi
lelaki dengan wanita harus menjunjung
tinggi nilai-nilai akhlak agar manusia
tetap dalam kesucian dirinya sebagai
manusia yang beradab, Allah swt berfir-
man: Katakanlah kepada laki-laki yang
beriman: “hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemalu-
annya; yang demikian itu adalah lebih
suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat (QS An Nur [24]:30)
Karena itu, memiliki akhlak yang
mulia merupakan hal yang sangat pen-
ting. Dalam kehidupan ini kita dapati
begitu banyak manusia yang secara fisik
sehat, cantik atau tampan, pintar secara
intelektual bahkan kaya dengan harta
yang banyak hingga menjadi modern
—————— SSdengan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dicapainya, namun ternyata mere-
ka menjadi begitu hina dengan akhlak-
nya yang jelek dan rendah sehingga
mereka menjadi manusia yang men-
jijikkan, disinilah akhlak akan member-
sihkan dan memuliakan manusia dan
untuk itulah, Rasulullah saw diutus
kepada umat manusia agar dapat
memperbaiki akhlak mereka menjadi
akhlak yang mulia, dalam satu hadits-
nya, beliau bersabda: Sesungguhnya
aku tidak diutus kecuali untuk menyem-
purnakan akhlak manusia (HR. Malik).
5. Menerima Proses Dakwah.
Dakwah atau pembinaan pribadi
yang islami merupakan proses pem-
bersihan jiwa dan pemikiran dari segala
kekotoran, Sekotor apapun jiwa dan
pemikiran orang-orang kafir, ketika
mereka menerima proses dakwah yang
dilakukan oleh Rasulullah saw, maka
mereka akan menjadi manusia suci yang
amat disegani atau ditakuti oleh syaitan,
itulah misalnya yang terjadi pada Umar
bin Khattab, orang yang semula begitu
benci kepada Nabi Muhammad saw
bahkan sampai bermaksud mem-
bunuhnya, tiba-tiba bisa membuka hati
untuk menerima pesan-pesan dakwah
sehingga ia menjadi orang yang sangat
cinta kepada Nabi, Allah swt berfirman:
Sesungguhnya Allah telah memberi
karunia kepada orang-orang yang ber-
iman ketika Allah mengutus diantara
mereka seorang rasul dari golongan
mereka sendiri, yang membacakan
kepada mereka ayat-ayat Allah, mem-
bersihkan jiwa mereka dan mengajarkan
kepada mereka kitab dan hikmah. Dan
sesungguhnya sebelum itu mereka
adalah benar-benar dalam kesesatan
yang nyata (QS Ali Imran [3]:164).
Oleh karena itu, ditengah-tengah
kehidupan masyarakat yang kotor
pemikiran, sikap dan prilakunya, dakwah
semakin dituntut untuk dikembangkan
dan disebarluaskan ke segala lapisan
masyarakat. Inilah kunci penyelamatan
manusia dari kehancuran peradaban
yang mulia. Bila tidak, manusia tidak
hanya sekadar berlumur dosa, tapi juga
memiliki martabat yang amat rendah,
bahkan lebih rendah dari binatang
ternak sekalipun, Allah swt berfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah jadikan
untuk isi neraka jahannam kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mem-
punyai hati, tetapi tidak diperguna-
kannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah), dan mereka mempunyai mati
(tapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),
dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk men-
dengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
seperti binatang ternak, bahkan mereka
lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lalai (QS Al A’raf [7]:179).
Memiliki jiwa yang bersih akan
memberi manfaat besar pada pribadi
seseorang dan masyarakatnya, hal ini
karena jiwa yang bersih akan membawa
kehidupan yang bersih dan tenang,
sedangkan kekotoran jiwa akan mem-
bawa pada pemikiran, sikap dan tingkah
laku yang kotor
Oleh karena itu, bila kita menghen-
daki kehidupan berjalan dengan baik,
tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali
memiliki jiwa yang bersih dari segala
noda dan dosa. Karena itu, momentum
Ramadhan dan Idul Fitri menjadi saat
yang tepat untuk mengembalikan
kebersihan jiwa dan menjaga kesucian
itu pada masa-masa sesudahnyaMASIH
uy)
Ukuran 11x 17 om
Tebal 271 Halaman
Transfer dan ke
Bi (451) 7orzsoe7s
Mn (147) 201008861
KHAIRU UMMAH BR (002)CR7ro;on9104595
| wi59
/Khutbah Jumat
/ zo
fe Settee Bt toe .
Aby ES So Sane: Peni eee
Gels Majbnk 173021150
fava SRST kama Yo
EDISI WAKAF BUKU KHUTBAH
Neskin beim ada danany, bapa bu,
Sinn enbar progam bu fas bay a an Pengurus
Masjid di Berbagal Daerah =f pelosok neg Degen sar /sangat berterima
‘ash tebh dbanty buco
Saya Ut tad a yg reer sa ses
kan ag buku Ketbah eds wakat dengan
2 POIN DALAM DALAM 52 KHUTBAN JUMAT.
Mash banyak mas dan pra dl yang brharap dart.
Ban ang urn sey 75 uk sr be
dengan cover dan bo mas}d,organisasi,
Iemaga Ar Zak, pria pol cal, bad ah
Donasi Anda Bisa Disalurkan ke Rekening :
BSI 7012350478.
BMI 3010008561.
BRI 0377-01-003124-53-5.
BNI 0426589296.
Bank DKI 439.23.03323.2
an Ahmad Yani
Konfirmasi ke :
WA 0812-9021-953 & 0812-9930-6180.
Belajar kepada para
Sahabat Nabi SAW
ditid 3
PEMESANAN KE: (TPR eed
SALURKAN INFAK TERBAIK ANDA
UNTUK BULETIN INI
BSV/BSM (451) 7012350478, BMI (147) 3010008561
BRI (002) 0377-01-003124-53-5.
BO eo ttean 1773021150 | TMORON DSINPANKARENA TERDAPA AAT AL-QUR'AN
an Ahmad Yani. rar
Konfirmasi 0812-9021-953 & 0812.9930.6180 | | Waktu DZUHUR Hari ini : 11.58 WIB