You are on page 1of 6

MEDAN MAGNET

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan 1. Menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kawat berarus 2. Menyelidiki arah medan magnet di sekitar kawat berarus 3. Menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kumparan 4. Menyelidiki fungsi inti besi bila diletakkan ke dalam kumparan

2. Hari, tanggal Selasa, 5 juli 2011 3. Tempat Laboratorium Fisika Dasar, Lantai II, Fakultas MIPA, Universitas Mataram

B. ALAT DAN BAHAN


1. ALAT - Balon lampu - Kumparan - Sumber Tegangan DC 3V - 6V - Kompas - Amperemeter - Kabel penghubung 2. BAHAN - Kawat panjang - Inti besi

C. LANDASAN TEORI
Pada tahun 1820 dikemukakan bahwa ketika jarum kompas diletakkan di dekat kawat listrik, jarum menyimpang saat kawat dihubungkan

ke baterai dan arus mengalir. Sebagaimana telah kita lihat, jarum kompas dapat dibelokkan oleh medan magnet. Arah medan magnet pada suatu titik dapat didefinisikan sebagai arah yang ditunjuk kutub utara sebuah jarum kompas ketika diletakkan di titik tersebut. Garis medan magnet ditemukan di sekitar magnet batang dengan menggunakan jarum kompas. Garis-garis medan magnet tersebut selalu menunjuk dari kutub utara menuju kutub selatan manet (kutub utara jarum kompas tertarik ke kutub selatan magnet). Kita dapat mendefinisikan medan magnet dinyatakan dengan symbol B. besar B dapat didefinisikan dalam momen yang diberikan pada jarum kompas, ketika membentuk sudut tertentu terhadap medan magnet. Sehinnga makin besar monmen, makin besar kuat medan magnet. Perbedaan sudut antara utara magnet (ditunjuk kompas), dan utara geografis yang benar disebut simpangan (deklinasi) magnetic. Di Amerika serikat sudut ini bervariasi dari 0o samapi sekitar 25o, bergantung dari lokasi.( Giancoli, 1999 : 134-136 ). Ilmu pengetahuan magnetisme tumbuh dari pengamatan bahwa batu-batu (magnetic) tertentu akan menarik potongan besi yang kecil-kecil. Kata magnetism berasal dari daerah Magnesia di Asia kecil, yakni salah satu diantara tempat dimana batu-batu tersebut ditemukan. Di dalam tahun 1820 Oersted menemukan bahwa arus di dalam sebuah kawat dapat juga menghasilkan efek-efek magnetic, yaitu bahwa arus di dalam kawat dapat mengubah arah (orientasi) sebuah jarum kompas. Kita mendefinisikan ruang di sekitar sebuah magnet atau di sekitar sebuah penghantar yang mengangkut arus sebagai tempat medan listrik. (Halliday, 1978 : 251). Medan magnet itu sendiri adalah adalah daerah di sekitar magnet yang masih merasakan adanya gaya magnet. Jika sebatang magnet diletakkan dalam suatu ruang, maka terjadi perubahan dalam ruang ini yaitu dalam setiap titik dalam ruang akan terdapat medanmagnetik. Arah medan magnetic di suatu titik didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh kutub utara jarum kompas ketika ditempatkan padatitik tersebut (Adiputra Bayu, 2000 : 1). Sebuah arus adalah kumpulan muatan-muatan yang bergerak karena sebuah medan magnetmenggerakkan sebuah gaya yang mengarah ke samping pada sebuah muatan yang bergerak, maka kita mengharapkan bahwa medan magnet akan menggerakkan juga sebuah gaya

yang mengarah ke samping pada sebuah kawat yang menyangkut sebuah arus i dan ditempatkan di dalam medan magnet B. untuk sederhananya maka kita telah mengarahkan kawat tersebut sehinnga vector kerapatan arus tegak lurus pada B. Arus i di dalam kawat logam diangkut oleh electronelektron bebas, n adalah banyaknya electron seperti itu persatuan volum kawat. Besarnya gaya rata-rata pada sebuah electron seperti itu di berikan oleh persamaan :

F = qo . V x B Atau karena = 90o F = qo V B sin

(Hallyday, 1978: 257)

Keberadaan medan magnetic B pada suatu titik dalam ruang dapat dipergerakkan secara langsung. Kita hanya perlu menempatkan jarum di tempat itu dan melihat jika jarum tersebut akan mengarah ke arah tertentu. Jika tidak ada magnet atau arus listrik di dekatnya, jarum tersebut akan mengarah kea rah medan magnet bumi. Jika ada manet atau arus kistrik di dekatnya jarum tersebut akan mengarah ke resultan medan magnetic akibat magnet bumi dan magnet atau arus yang bersangkutan, berikut persamaan hokum Biot Savart :

dB =

dB =
dengan ( Tipler, 1991:211)

D. PROSEDUR PERCOBAAN a. Mendeteksi arah garis-garis medan magnet : 1. Disusun rangkaian seperti gambar dengan saklar dalam keadaan terbuka dan model kompas berada pada posisi 1. 2. Digunakan sumber tegangan 3volt lalu tutup saklar. 3. Diamati besarnya sumber arus yang mengalir pada alat ukur serta arah penyimpangan jarum kompas. 4. Diubah sakelar R ke keadaan terbuka dan ubah sumber tegangan 6 volt. 5. Ditutup saklar S dan diamati besarnya arus yang mengalir pada alat ukur serta arah penyimpangan jarum kompas. 6. Diubah kembali posisi saklar S pada keadaan terbuka dan pindahkan posisi model kompas ke posisi 2. 7. Dilakukan cara 2 sampai 5. 8. Dicatat hasil pengamatan pada table 1. b. Mendeteksi medan magnet di sekitar kumparan berarus 1. Disusun rangkaian dengan saklar dalam keadaan terbuka dan model kompas berada pada posisi 1. 2. Digunakan sumber tegangan 6 volt lalu ditutup saklar S. 3. Diamati arah penyimpangan jarum kompas 4. Diubah saklar ke keadaan terbuka dan pindahkan posisi model kompas ke posisi 2. 5. Dilakukan langkah 2 dan 3. 6. Diubah kembali posisi saklar s pada keadaan terbuka dan dipindahkan posisi model kompas ke posisi 3. 7. Dilakukan cara 2 sampai 3. 8. Dimasukkan inti besi ke kumparan dan lakukan cara 2 sampai 7. 9. Dicatat hasil pengamatan pada table 2.

E. HASIL PENGAMATAN A. Tabel pengamatan 1 : TERLAMPIR!!! B. Tabel pengamatan 2 : TERLAMPIR!!!

G. PEMBAHASAN Pada percobaan kali ini bertujuan menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kawat berarus dan kumparan berarus dan kumpara berarus. Menyelidiki arah medan magnet tersebut dan fungsi dari inti besi dalam kumparan. Medan magnet adalah suatu ruang (daerah) dimana jika terdapat muatan listrik dalam daerah tersebut mengalami gaya tertentu selama mmuatan itu bergerak (bukan gaya gesek). Ini dapat dilakukan dengan menggunakan jarum kompas. Yakni dengan melihat arah penyimpangan jarum kompas bila diletakkan di daerah tersebut. Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadi medan magnet dalam daerah sekitar Kawat berarus. Hal ini terbukti karena ketika kompas didekatkan dengan kawat berarus dan meletakkan kabel yang berhubungn dengan rangkaian di atas kompas, maka hasilnya jarum kompaspun bergerak yakni ada yang ke kirai ataupun ke kanan dengan sudut simpangnya sekitar 2,5o dengan arus 0,2 hinnga 0,32 Ampere. Arus 0,2 Ampere dihasilka pada besar sumber tegangan 3 volt, dan arus 0,32 di hasilkan pada sumber tegangan 6 volt. Ini sesuai dengan rumus

I = , maka semakin besar summber tegangan yang digunakan, semakin


besar pula arus yang dihasilkan. Dari hasil pengamatan ke-2 dapat diketahui arah medan magnet yang terjadi, yakni menghasilkan nilai yang berbeda-beda dengan inti besi ataupun tanpa inti besi. Tanpa inti besi menghasilkan 4o ke kanan, 3o ke kiri, dan dengan inti besi 2o ke kanan, dan 4o ke kiri. Inti besi pada percobaan ini berfungsi sebagai konduktor yang dapat mempengaruhi induksi medan magnet. Semakin cepat inti besi digerakkan maka semakin besar nilai medan magnet yang dihasilkan. Karena besarnya kuat medan magnet berbanding lurus dengan kecepatan. Besar sudut simpang mempengaruhi medan magnet yang terjadi, karena semakin besar nilai medan magnet, semakin besar pula sinus sudut yang dihasilkan. Yang di dapat dari rumus :

dB =

, dimana inti besi dapat

mempengaruhi besarnya konduktivitas yang dapat memperbesar medan

magnet. Sementara arah sudut simpang menandakan tanda arus, yang dimana arah ke kanan karena arusnya bernilai positif. Dan apabila ke kiri karena arusnya bernilai negative.

H. PENUTUP
1. Kesimpulan : - Medan magnet adalah suatu ruang daerah dimana jika tedapat muatan listrik dalam daerah tersebut, akan mengalami gaya tertentu (selain gaya gesek) selama muatan itu bergerak, karena medan magnet dihasilkan oleh muatan yang bergerak. - Semakin cepat inti besi digerakkan maka semakin besar nilai medan magnet yang dihasilkan. Karena besarnya kuat medan magnet berbanding lurus dengan kecepatan. - Sementara arah sudut simpang menandakan tanda arus, yang dimana arah ke kanan karena arusnya bernilai positif. - Adanya medan magnet di suatu daerah (ruang) dapat ditunjukkan dengan menggunakan kompas. - Arah medan magnet dapat dilihat dengan kompas, yakni kutub utara jarum kompas tertarik ke selatan magnet. - Besar sudut simpang mempengaruhi medan magnet yang terjadi, karena semakin besar nilai medan magnet, semakin besar pula sinus sudut yang dihasilkan. Yang di dapat dari rumus :

dB =
Inti besi pada percobaan ini berfungsi sebagai konduktor yang dapat mempengaruhi induksi medan magnet.

2. Saran : Lebih teliti dan serius dalam memperhatikan sudut dan arah jarum kompas untuk hasil yang baik dan sesuai dengan tujuan.

You might also like