You are on page 1of 12
ee Nomor Dokumen | UA/QMS-SOP/05 | feria IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN | Tena9e! Beriaku 20 Januar 2018 one DAN PENGENDALIAN RISIKO = Halaman st dari 11 PENGESAHAN DOKUMEN Disusun oleh Disetujui oleh " Disahkan oleh / if - Id U HY : FERY PRATAMA | (CA MARLINDA HAFIZH KASMIR: HSE Supervisor | ea Leader President Director (Tanggal: (9 Jan 20(8 | Tanggai: (9 Yan 2013 | Tanggal: (J Jan 2018 [dy sium ini best RAHLASLA tla untuk iso tp ian ets PT UNITEDA ARKATO ~copymgit dunitedaahate2018 UA/QMS-SOP/05 Revisi 00 UNITEDA ARKATO IDENTIFIKAS! BAHAYA, PENILAIAN | Tangoat eriaku | 20 Januar 2018 | aus DAN PENGENDALIAN RISIKO [aman [pean DAFTAR DISTRIBUS! DOKUMEN TERKENDAL! 1 PRESIDENT DIRECTOR o1 2 DIRECTORATHR 7 “| 3. DIRECTORAT OPERATIONAL & ASSET : _ 03 4 _DIRECTORAT FINANCE ot 5 DIRECTORAT HSE & IT 05 6 HREGAMANAGER — ROLLED cor 0201 7 MINING MANAGER cont ® 0301 8 CONSTRUCTION MANAGER 03-02 9 TSMANAGER 03.03 10 FINANCE MANAGER : 0401 11 HSEMANAGER 05.01 12 CORPORATE CONTROLLER HEAD 06-01 DDokumen ini hesifat RAMASIA vk untuk icon tanga iin ters PT. INITEDA ARKATO coprign Duntatackato201% UNITEDA ARKATO- ams: IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO Nomor Dokumen | UA/QMS-SOP/0S 0 20 Januari 2018 Halaman 3 dari 11 Revisi ke Tanggal Halaman Paragrat Alasan Disetyjui olen Jabatan ‘Tanda Tangan Damen brit RAHASI nn py wp jn arts PT, UNITEDA ARKATO ho vn oopytahv@untedashato20 se | IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN | Tanoga! Berlaku | 20 Januari 2018 us | DAN PENGENDALIANRISIKO—[vaiaman Tat TUJUAN Prosedur ini dibuat sebagai panduan dalam melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko terhadap kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan baik karyawan maupun pihak-pihak luar yang sesuai prosedur. RUANG LINGKUP \\) soo’ idea! Gers, padelon dh pngerean phrase tsehm as kerja PT Uniteda Arkato, termasuk aktivitas rutin dan berkala, baik pekerjaan tersebut dilakukan oleh karyawan langsung maupun sub-kontraktor, identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko harus dilakukan oleh personil yang mempunyai kompetensi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. DEFINISI 3.4 Bahaya * Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya. 3.2 Identifikasi bahaya + Proses untuk mengetahui adanya suatu bahaya dan menentukan karakteristiknya, 3.3. Risiko + Kombinasi dari kemungkinan terjadinya Kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan suatu cidera atau sakit penyakit yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut 3.4 Penilaian risiko + Proses evaluasi risiko ~ risiko yang diakibatkan adanya bahaya-bahaya dengan memperhatikan kecukupan pengendalian yang dimiliki den menentukan.apakan risikonya dapat diterima atau tidak : 3.5 Risiko yang dapat diterima ‘+ Risiko yang telah diturunkan sampai ketingkat yang dapat ditolerir olen organisasi untuk ‘memenuhi peraturan perundangen dan kebijakan K3 orgenisasi 3.6 Insiden ‘+ Kejadian yang terkait pekerjaan dimana suatu cidera dan sakit penyakit (terlepas besarnya tingkat keparahan) atau kematian terjadi atau mungkin dapat terjadi 4. Suatu kecelakaan adalah suatu insiden yang menyebabkan cidera, sakit penyakit atau kematian. [Dokumnen ini horsitit RAMASIA tidak unis copy san infers PT UNITEDA ARKATO copyright untedsarkoto201% ae | UNITEDA ARKATO- | 00 T : IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN | Taroge! Seraku | 20Jenvari2018 | I aus | DANPENGENDALIANRISIKO — [Tisiaman ~~) gant) Nomor Dokumen | UA/QMS-SOP/05 2. Suatu insiden yang tidak menyebabkan cidera, sakit penyakit atau kematian dapat disebut sebagai “nyaris terjadi’, “hampir kena’ atau *kejadian berbahaya’. 3. Suatu keadaan darurat merupakan suatu jenis insiden khusus. 3.7 Sakit penyakit + Kondisi kelainan fisik atau mental yang teridentifkasi berasal dari dan atau bertambah buruk karena kegiatan kerja dan atau situasi yang terkait pekerjaan. 3.8 Ketidak-sesuaian * Tidak dipenuhinya suatu persyaratan, suatu ketidak-sesuaian akan bentuk N penyimpangan dari oF \ 4. Stander kerja terkat, praktis, prosedur, oR ai 2. Persyaratan sistem manajemen K3. 3.9 Tindakan pencegahan \wX + Tindaken untuk menghilangkan penyebab polénsi Ketidaksesuaian atau potens’ situasi yang tidak linginkan lainya, 1. Penyebab potensi ketidaksesuaian bisa lebih dari satu 2. Tindakan penceganan diiakukan untuk mencegah secualu tidak terjadi sementara lindakan perbaikan dilakukan untuk mencegah agar ketidaksesuaien tidak terjadi lagi 3.10 Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) + Kondisickoncisi dan fektor-faktor yang berdampak atau dapat berdampak pada kesehatan dan keselamatan karyawan atau pekera len (termasuk pekeria kontrak dan personil koniraktor atau orang lain di tempat kerja). + Individu atau kelompok di dalam dan diluar tempat kerja, yang mempunyai kaitan atau berdampak pada kinerja K3 suatu organisasi 3.42. Tempat kerja * Setiap lokasi fisik dimana aktivitas-aktifitas terkait pekerjaan dilaksanakan dalam kendaii organisasi 3.13 Tindakan perbaikan + Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidak sesuaian yang terdeteksi atau situasi yang tidak ciinginkan 1. Bisa terdapat lebih dari satu penyebab untuk suatu ketidaksesuaian, 2. Tindakan perbsikan dilakukan untuk mencegah terjadi Kembali sementara tindakan pencegahan diambil supaya Ketidaksesuaian tidak terjadi kamen in ert RAMAST ia ok op ope i ers PE LINTEDA ARKATO 1 = copyright untedaarhato2018 [TUNITEDAARKATO | | | IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN { aus | DAN PENGENDALIAN RISIKO UA/QMS-S0P/05 20 Januari 2018 6 dari 11 4. REFERENS! 2.4180 9001 : 2015 klausul 8.1 2.2 ISO 14001: 2015 kiausul 8.1 2.3 OHSAS 18001:2007 Kiausul 4.3.1 2.4 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 2.5 PP No 50 Tahun 2012 tentang penerapan SMK3 5. TANGGUNG JAWAB 44. President Director Sy Mengesahkan prosedur identiikasi osnnye sting saben Kiet. ie Ac! - \Wner 4.2 QMS Leader Memastikan bahwa prosedur ini terpenuhi dan diterapkan secara efekti 4.3 Kepala Departemen / Branch Manager / Project Manager Melakukan identiikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko terhadap aktifitas di divisinya, 4.4 Dokumen Controller Menyimpan rekaman terkait identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko. 6 PROSEDUR 6.1. Pelatihan dan Kompetensi ‘Seorang yang ditunjuk sebagai penilai dan pengendaii risiko yang bertanggung jawab terhadap keselamatan karyawan di tempat kerja harus sudah terlatih, berpengalaman dan mempunyai kompetensi: 1. Bethasil secara lengkap mengikuti pelatihan identifixasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko. : 2, Menguasai pekerjaan atau cara kerja, tempat kerja, sarana, materiel dan prosedur kerja. 3. Training khusus yang diperluakan bagi seorang yang ditunjuk sebagei penilai dan pengendali risiko sesuai dengan matrix yang sudah ditentukan DDekumen ii hort RAMASIA tidak wnisk dcop tana iin yrs PT. UNITEDA ARKATO + copsigtaaniodsarkao2018 62 Nomor Dokumen | UA/QMS-SOP/05 | Tanga! Berlaku | 20 Januari 2018 DAN PENGENDALIAN R RISIKO 1 | Halaman [7 aan 11 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko {dentiikasi Bahaya dan Penilaian Risiko perlu dilaksanakan pada semua jenis aktitas di lokasi kerja, termasuk aktifitas rutin dan berkala dan dilakukan peninjauan ulang secara berkala, Identifikasi bahaya dan perilaian risiko harus dilakukan jka ~ Melakukan rekayasa teknik, modifikesi alat beral, ruang atau design ulang fasiltes = Adanya proyek baru ~ Penggantian perubahan prosedur, instruksi kerja atau St ~ Adanya indikasi bahaya yang berpotensi menimbu gue pace manusia. ‘dentiikasi bahaya dan penitaian risiko tersebut oe poe ke dalam form UA/QMS-SOP/05/FROL Langkah-langkah dalam identifkasi bahaya dan analisa resiko: 1. Tentukan ruang lingkup identifkasi bahaya dan perkiraan resiko 2. Lakukan analisa jenis bahaya dan yang berpotensi menimbulkan kerugian. Jenis bahay yang harus diidentifikasi termasuk > Bahaya fisik > Bahaya kimia ~ Bahaya biologi ~ Bahaya ergonomi ~ Bahaya psikoiogi 3. Menganalisa potensi konsekuensi ‘Analisa potensi konsekuensi adalah menganalisa terhadap potensi dari tingkat kerugian, analisa ini dilakukan dengan mempertimbangkan potensi keparahan, dampak yang teriadi dan potensi jumlah yang terkena dampak, dan jika diperiukan pada kasus tertentu dapat pula dipertimbangkan tingkat gangguan terhadap kelangsungan bisnis atau dampak kerugian terhadep nama baik/citra perusahaan, Perkiraan konsekuensi dapat merujuk pada table berikut Kriteria ] Potensi Kerugian | Sangat Berbahaya | Menyebabkan kematian, cacat permanen [ | Perlu perawatan medis lebih lanjut atau menyebabkan | Berbanaya | penyakit kronis dan atau hilang hari kerja akibat cidera tanpa cacat tt | Cidera ringan atau gangguan kesehatan hanya perlu P: | Sedikit bahaya | | tidak menyebabkan hilang hari kerja kusmen in erst RAMASTA sak unt dicopy any jn tells PE. UNTTEDA ARKATO copsighe uniedaarato2018 Nomor Dokumen | UA/QMS-SOP/05 Revisi [00 UNITEDA ARKATO | | __| IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN | Tanggal Beriaku | 20 Januari 2018 ews ___DANPENGENDALIAN RISIKO [Faisman Sait 4. Menganalisa kemungkinan Langkah berikutnya adalah menentukan tingkat kemungkinan terjadinya bahaya, Ada tiga hal yang harus menjadi pertimbangan dalam menganalisa tingkat kemungkinan potensi kerugian terjad 1. Frekuensi kegiatan Yeitu interval pengulangan waktu dari suatu kegi dinilairisikonya, Dalam hal ini ditentukan : a Rutin \ Kegiatan atau pekerjgan dilakukan setiap hari; mingguan, atau bulanan. b. Jarang Kegiatan/pekerjaan dilakukan per-tiga bulanan atau maksimum per tahun ©. Sangat jarang Kegiaten atau pekerjaan dilakuken dengan interval waktu lebih dari setahun 2. Frekuensi kejadian Yaitu potensi terjadinya konsekuensifisiko dari suatu kegiaten Dalam hel ini ditentukan ‘a. Mungkin terjadt Berdasarkan pengalaman dan pengamatan konsekuensi/kerugian perah terjadi Tidak cukup terampil Pelaku kegiatan dapat meiakukan kegiatan, mempunyai pengelaman tetapi tidak terlatih dan tidak memahami Kesehatan dan Keselainatan Kerja. > Cukup terampil Dokument hersitat RAHASA tsk untuk copy tanga ijn tertalis PT, UNITEDA ARKATO ‘Sopymght untedaukato2018 Nomor Dokumen | UA/QMS-SOP/05 Revisi 00 _“UNITEDA ARKATO joo | IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN | TergoatBeraku | 20 Januar 2018 i ws |__DANPENGENDALIANRISIKO —yatanan | lee Pelaku kegiatan dapat melakukan kegialan, mempunyai pengalaman, ‘mendapat pelatinan mengenai teknis pekerjaannya dengan cukup tetapi tidak memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja > Terampil Pelaku kegiatan dapat melakukan kegiatan, berpengalaman, mendapat Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 6.3. Penilaian resiko Kriteriarisiko adalah hasil perkalian dan kriteria ( Risiko = Keparahan X Frekuensi ) we at Tingkatan risiko dan tindakan yang diperiuken: Masing-masing departemen melaksanakan penilaian resiko mengguniakan tabel matriks resiko sebagai berikut Keparahan Sangat Sering mr) 2 Sering ee 2 Sedang Tinggi = Jarang d Ri Sangat Jarang ¢ Aa Masing-masing departemen menghitung nilai frekuensi dan keparahan berdasarkan kriteria berikut Sangat Sering Kemungkinan kejadian 1x dalam 11 minggu Sering Kemungkinan kejadian 2x dalam 1 bulan i Sedang Kemungkinan kejadian 1x dalam 6 buian Jarang Kemungkinan kejadian 1x dalam 1 tahun Sangat Jarang Kemungkinan kejadian Ox dalam 1 tahun DDohumen ini henifat RAMASTA tidak ntuk dcop tana jin yrs PT. UNITEDA ARKATO Los copia @umtedaarkto2018 Nomor Dokumen | UA/OMS-SOP/0S IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN | Targa! Beriaku | 20 Januar 2018 DAN PENGENDALIAN RISIKO —Fatamen ‘[ioaen ‘Sangat Parah ‘Terdapat kematian. Kerugian material di atas Rp. 0.000.000. ‘Terdapat cacat permanen pada korban. Biaya pengobatan diatas Rp. 25,000,000 s/d Rp. 50,000,000 ‘Terdapat jam kerja hilang lebih dari 3 hari Parah ale ok ots ol Sedang Korban memeriukan penanganan lanjutan di luar perusahaan dengan biaya diatas Rp. 1.000.000. sid RP. 25,000,000 Tidak terdapat cacat permanen. — Buat pembatas 4. Pengendalian administrasi yaitu tindakan yang bersifat administratif seperti misalnya tindekan yang berkaitan dengan pembatasan waktu Kerja, jumlah paparan, pemberian pelatinan, rotasi kerja, papan informasi, pemasangan label, prosedur kerja dan intruksi kerja, serta pengawasan. f 5. Alat Pelindung Diri yaitu sarana pengaman dir pian terakhic yang dapat dilakukan Uniuk mengurang) potens tefacnya sisko J keruglan-Képada \Karyawan secara pribadilperorangan, seperti penggunaan cor *\ v = lat Pelindung Kepala = ee + Alat Pelindung Kaki - on™ » = Alat Pelindung Mata \w ~ Alat Pelindung Saluran Pernapasen = Alat Pelindung Tangan = Alat Pelindung Telinga ~ Alat Pertindungan Jatun Saat tindakan kontrol telah diterapkan harus dilakukan evaluasi tingkat risiko untuk 'memastikan bahwa risiko turun ke tingkat yang dapat diterimalrendah, 6.5 Pengelolaan risiko {dentifikasi bahaya, penilaian risiko dan tindakan pengendalian yang dibuat harus disetujui oleh President Director, bahwa bahaya yang teridentifikasi dan risiko yang ada sudah rendah atau dapat diterima, untuk seterusnya disosialisasikan olen tim QMS sebagai Panduan pelaksanaan kerja dan didokumentasikan untuk pembuktian pelaksanaan berjalannya manajemen risiko di perusahaan, LAMPIRAN ~ Form HIRADC UA/QMS-SOP/05/FRO1 Dekumen ini bers RAMASIA teak unk dcop tang jn tris PY, UNITEDA ARKATO 1 eepynaitg untedarkato2018 pus H Quen ‘TOULNOD STY GNV LNIWSSASSV MISTY ‘NOLLVOISLLNIGI GUVZVH Onur SON

You might also like