KAPASITAS JALAN.
Pengertion Tentang Kapositac Jolan
pacitac didalam Manual Kapasitac Jalan Indonecia didefinicikan sebagai aruc makcinuim
jang melewati cuatu titik pada jalan bebac hambatan yang dapat dipertahankan percatuan
jam dalam kondici yang berloku. Untuk jalan bebos hombatan tok terbogi, kapacitas adalah
arus maksimum dua-arah (kombinasi kedua arab), untuk jalan bebas hambatan terbagi
pasitas adalah arus maksimum perlajur.
Pada coat arus rendoh kecepatan lalu lintas kendaraan bebas tidak ada gangguan dari
kendaraan lain, cemakin banyek kendaraan yang melewati ruas jalan, kecepatan akan cemakin
turun campai cuatu coat tidak bica lagi aruc/volume lalu lintas bertambah, di cinilah kepositas
terjadi. Setelah itu aruc okan berkurang teruc dalam kondici arus yang dipakcakon compoi
suatu coat kondici macet total aruc tidak bergerak dan kepadatan tin
Dirdalam pembahacan mengenai kapacitac jalan, kecepatan, volume dan kepadatan caling
berhubungan. Semekin banyok kendaroan yang ada di jolon, berarti bahwa kecepatan rata
rata kendarean berkurang.
Kurva hubungan antara kecepaton dan volume arus lalu lintas dapat di deftnicikan cebagai
berikut:
4. Arus bebos terjodi pada arus lalu lintac rendab dimana kendaraan dapat dengan bebas
imemilih kecepatan.
2 Arus stabil terjadi pade. volume yang meningkat dan kecepatan berkurang karena pengemudi
tidak bebas lagi memilin kecepatannya mengingat kendaraan cudah galing menghalangi.
Arus tidak ctabil terjad pada cant volume mencapai kopacitacnya, pertambahan volume
intas dapat mengurangi kecepatan rata-rata yang becar.
1c dipakcakan terjadi pada coat lebih banyak kendaraan yang mencoba memokei jalan.
eo don volume dapat dikelompokan dalam gambar dibawah iniFaktor Yong Mempengaruhi Kapasitas Jalan _
Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas yaitu:
1. Kondici ideal
Kondici ideal dapat dinyatakan sebagai kondisi yang mana peningkatan kondici jalan lebih
lanjut dan perubahan kondici cuaca tidak akan menghasilkan rilai pertombahan kapasitas.
2 Kondisi jalan
Kondici jalan yang mempengaruhi kapasitas meliputi _:
5
| Tipe facts atau hla jalan
|
a |
4
ingkungan cekitar (micalnya antar kota atau perkotaan,
«Lebar lajur
+ Lebar babu jalan
~Kebebacan lateral (dan fasilitac pelengkap lalu lintac)
“Alinemen horizontal dan vertical
Kondici, z jalan dam cuaca
3. Kondici medan
dari kondisi medan umumnya dikenal_:
datar, semua kombinasi dari alinemen horizontal dan vertical dan kelandaian yan
wn kendaraan angkutan barang kehilangan kecepatan dan dapat
Aecepatan seperti kecepatan mobil penumpang.
semua kombinasi dari aliemen horizontal dan vertical dan kelandaian yan:
hendaraan angkutan barang kehilangan kecepatan jouh di bawah kecepatan
tetapi tidak menyebabkan mereka merayap untuk periode waktu yan:panjang.
«Medan gunung, comua kombinaci dari alinemen horizontal dan vertical dan kelandaian yang
menyebabkan kendaraan angkutan barang merayop untuk periode waktu yang cukup panjang
dengan interval yang sering.
4. Kondiei Lala lintos
Tiga kategori dari lalu lintac jalan yang umumnya di
+ Mobil penumpang van, pick p dil
+ Kendaroan barang
+ Bie
5. Populosi Pengemad
Karakterictik arus lalu lintac cering dihubungkan dengan kondici lala lintac pada hari kerja
yang tertatur, micalnya komuter dan pemakai jalan lainnya yang rutin
6. Kondici Pengendalian Lalu lintac
Kondici pengendalian lalu lintac mempunyai pengaruh yang nyata pada kapsitas jalan, tingkat
pelayanan dan aruc jenuh. Bentuk pengendalian lalu lintos adalah:
a are
DN pambu frarka henti
5 =Rambu _fuarke beri jalan
| Bandara
fapasitas Jalan Kota
memengarubi kapasitas jalan kota adalah lebar jalur atau lajur, ada tidaknya
" limedian jalan, hambatan bahufkerb jalan, gradient jalan, didacrah perkotaan atau
hota, ukuran kota. Rumus di wilayah perkotaan ditunjukkan berikut ini:
dosar (cmpliam), biacanya digunakan angka 2300 cmp/iam
lebar jalan= Faktor penyesuaian pemisahan aro
= Faktor penyecuaian hambaton comping dan bahu jolan/kereb
raktor penyecuaian ukuran kota =
pasitas dasar
Kapsitas dacar didefinisikan sebagai volume moksimum perjam yang dapat lewat cuotu
potongan lajur jalan (untuk jalan multi fajur) atau cuatu potongan jalan (untuk jalan dua
ajar) pade kondici jalan dan arus lole intas ideal.
Kopasitas dacor yang digunakan sebagai acuan adolah sebagai berikut :
lenis jalan Kapasitas jalan (smp/jam) Keterangan
Jalon empat lajur terbogi atau jalan catu arak 1650 Perlojur
Jalon t lajur tidak terbagi 1500 Perlajur
Jalon dua lajur tidak terbagi 2900 Total untuk kedua arah
Faktor peryecuaian lebar jalan
Semakin lebor lajur jalan cemakin tinggi kapasitac demikian cebaliknya cemakin cempit cemakin
rendah kapasitas, karena pengemudi haruc lebih waspada pada lebar lajur yang lebih cempit.
| Lebar standar lajur yang digunakan adalah 3,5 m dengan perincian kalau lebar maksimmum
hendaroan adalah 2,5 m make macih adaruang becar dikiri kanan kendaraan cebecar masing
masing 0,5 i. Pada tabel berikut ditunjukkan faktor penyecuaian lebar jalan untuk berbagai
Bs |
Faktor ssuaian pemisab arab
| Untuk jalan tak berbagi, peluang terjedinya kecelakaan depen lewan depan ate lebih dikenol
d hambing lebih tinggi cehingga menambah kchati-hatian pengemud cehinggn dapat
itas seperti ditunjukkan delom tabel berikut:
berbagi, peluang terjadi kecelokaan laga kambing lebih kecil tet luang untuk
ih heoil. Pada tabel berikut ditunjukkan faktor penyecuaian pemicahan arah untukFaktor penyecuaian hombaton comping dan bahu jalon fereb
Semakin dekat hambatan comping cemakin rendah kapasitas. Penurunan kapasitas ini terjadi
karena terjadi peningkatan kewaspadaan pengemudi untuk melalui jalan tercebut sehingga
pengemudi menurankan kecepatan menambah jarak antara yang ber berdampak pada
penurunan kepacitac jalan. Pada dafter berikut ditunjukkan becaran Faktor penyecuaian
hambatan comping dan babu jalon.
Faktor penyecuaian ukuron koto.
Berdasakan kojian yong dilakukan oleh Swee Road dalam Manual Kapasitas Jalon Indonesia,
cemokin becar ukuran kota cemakin becar kapacitac jalannya ceperti ditunjukkan dalam tabel
berikut:
Vkuran kota (jt penduduk) Faktor penyecuaian
<9109
01-05 0,93
05-10 0.95
4,0 - 3,0 4,00
> 3,0 1,03
Kapasitas Jalan Antar Koto.
itas jalan antar kota dipengaruhi oleh lebar jalan, arab lalu lintac dan gecekan comping.
yang digunakan untuk menghitung kapacitac jalan antar kota berdacarkan Kapacitac
lonesia adalah sebagai berikut := Foktor penyecuaian arab lalu lintas
= Foktor penyecuaian hambatan camping
pasitas dacar
Kopacitac dacar jalon atar kota berbeda dari jalan kota, karena jalan antar kota akces
bangunan dan akcec jalan terbatac cehingga bia diperoleh kapacitas yang lebih becar, untuk
jalan dua lajur dua arah tanpa berpemital ditunjukkan dalam tabel berikut:
Sedang untuk jalan ¥ lajur dua arab tidak berpemicah dan berpemitah ditunjukkan dalarn
tabel berikut:
Faktor peryecuaian lebar jalan
Faktor penyecuaian lebar seperti halnya di jalan kota juga berlaku dijalan antar kota, pada
tabel berikut ditunjukkan faktor penyecuaian lebar jalan/lajur jalan antar kota: _
Traktor penyesunion ara lala ntas :
| seperti halnya jalan dalam kota jalan antar kota yang terpicah dapat meningkatkan
| keselamatan pengguna jalan. Tabel berikut menunjukkan faktor penyecuaian arab jalan antar
mre :
ie |
s |
Faktor scuaian hambatan compin:
jauh hambatan camping cemakin tinggi kapasitas jalan, berikut dicampaikon tabel
ktor pen} jan gecekan camping untuk jalan antar kota:
(level of service) adalah ukuran kinerja ruas jalan atau simpang jalan yan
tingkat penggunaan jalan, kecepatan, kepadatan dan hambatan yang
bentuk matematic tingkat pelayanan jalan ditunjukkon dengan V-C Ratioversus kecepatan (V = volume lalu lintas, C = kapesitas jalan). Tingkat pelayanan dikategorikan
dari yang terbaik (A) campai yang terburuk (tingkat pelayanan F). Pada gambar berikut
ditunjukkan visualisasi yang diambil dari Highway Capacity Manual dari tingkat pelayanan.
Tingkot pelayanan berdacarkan KM 14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu
Cintas Di Jalon diklacsifikasikan atas:
Tingkat pelayanan A
dengan kondis
1. aruc bebac dengan volume lalu lintas rendab dan kecepatan tin
2. kepadatan lalu lintas sangat rendah dengan kecepatan yang dapat dikendalikan olen
pengemudi berdasarkan batasan kecepatan maksimum/minimuim dam kondici fisik jalan;
3. pengemudi dapat mempertahankan kecepatan yang diinginkannya tampa atau dengan cedikit
tundaan.
Tingkat pelayanan B
dengan kondi'
4 aruc stabil dengan volume lalu lintac cedang dan kecepatan mulai dibataci oleh kondici lalu
lintas;
2 kepadatan lalu lintac rendah hambatan internal lalu lintas belum memengarubi kecepatan;
3. pengemudi macih punya cukup kebebasan untuk memilin kecepatannya dan lajur jalan yang
digunakon.
j kevepatan dan pergerakan kendaraan dikendelikan oleh volume (ale lintas
yang lebih tinggi:
2 kepedatan lalu intas cedang karena hambatan internal lalu inter meninghat:
i memiliki eterbatasan untuk memils kecepatan, pindabs lajur atau mendabulei.
janan D
ici:
lehati tidak stabil dengan volume lalu lintac tinggi dan kecepatan masih ditolerir
pengaruh oleh perubahan kondici aruc;
fintac sedang namun Ruktuasi volume lalu lintac dan hambatan temporerdapat menyebabkan penurunan kecepatan yang becars
3. pengemudi memiliki kebebacan yang cangat terbatas dalam merjalankan kendaraan,
Kenyamanan rendah, tetapi kondici ini masih dapat ditolevir untuk woktu yang singkat.
Tingkat pelayanan E
dengan kondici:
4. arus lebih rendah daripada tingkat pelayanan D dengan volume lalu lintas mendekati
ites jalan dan kecepotan congat rendah;
2. kepadatan lalu lintas tinggi karena. hambatan internal lalu lintas tinggi:
3. pengemudi mulai meracakan kemacetan-kemacetan duraci pendek.
Tingkat pelayanan F_
dengan kondici:
4. aru tertahan dan terjadi antrian kendaraan yang panjang:
2 kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume cama dengan kapasites jalan certa terjadi
kemacetan untuk durasi yang cukup oma;
| 3. dalam keadaan antrian, kecepatan maupun arus turun campai 0.