You are on page 1of 7
[TERKENDALT] PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS BERINGIN SAKTI KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BERINGIN SAKTI NOMOR : 445/64/KPTS/PKM-BS/1/2023 ‘TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS KEPALA UPT PUSKESMAS BERINGIN SAKTI, Menimbang a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan Kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun tentang penerapan Manajemen Resiko Klini b, bahwa sehubungan dengan butir (a) tersebut diatas ditetapkan Manajemen Resiko Klinis._ dengan keputusan Kepala Puskesmas; Mengingat 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2019 tentang Penerapan Managemen Risiko Terintegrasi di Lingkungan Kementrian Kesehatan; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; MEMUTUSKAN ‘Menetapkan KESATU : Pelaksanaan Pelayanan Klinis di Puskesmas wajib menerapkan Managemen Risiko; KEDUA + Penerapan Managemen Risiko sebagaimana dalam Diktum kesatu harus sesuai dengan Kerangka Acuan Managemen Risiko sebagaimana terlampit KETIGA —:_‘Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan © Dipindai dengan CamScanner Ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya; Ditetapkan di Taratak Tinggi Pada Tanggal 06 Januari 2023 KEPALA + MORNI SETIASIN @ Dipindai dengan CamScanner Lampiran |: KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BERINGIN SAKTI Nomor 2 445/64/KPTS/PKM-BS/1/2023 ‘Tanggal 106 Januari 2023 Tentang — : KERANGKA ACUAN MANAGEMEN RISIKO KERANGKA ACUAN MANAGEMEN RISIKO A. PENDAHULUAN Setiap upaya medis umumnya mengadung risiko, sebagian diantaranya risiko ringan secara klinis, namun tidak sedikit yang memberikan konsekuensi medis yang cukup berat. Risiko diidentifikasikan sebagai kemungkinan sesuatu terjadi atau potensi bahaya yang akan terjadi yang memberikan pengaruh kepada hasil akhir. Risiko yang dicegah berupa risiko Klinis dan risiko non klinis. Risiko Klinis adalah risiko-risiko yang dikaitkan langsung dengan pelayanan medis maupun pelayanan yang lain yang dialami pasien selama di Puskesmas. Sementara Risiko Non Klinis ada yang berupa risiko bagi organisasi maupun risiko finansial. Risiko Organisasi adalah yang berhubungen langsung dengan komunikasi produk layanan, proteksi data, system informasi dan semua risiko yang (0 Finansial adalah dapat mempengaruhi pencapaian organisasi. risiko yang mengganggu control Finansial yang efektif. yang dilakukan oleh Puskesmas untuk identivikasi, evaluasi dan pengurangan risiko terjadinya cidera ataupun kerugian pada pasien pengunjung dan institusi puskesmas. B. LATAR BELAKANG Keselamatan telah menjadi isu global termasuk keselamatan Puskesmas. ‘Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan puskesmas yaitu ; keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau petugas Kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan puskesmas, keselamatan lingkungan yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan keslamatan puskesmas yang terkait dengan kelangsungan hidup puskesmas. © Dipindai dengan CamScanner Banyaknya risiko yang memungkinkan timbul yang diakibatkan oleh karakteristik pasien misalnya kondisi (keparahan dan kegawatan), bahasa dan komunikasi serta factor social, oleh karena itu puskesmas perlu melakukan pengolaan risiko dalam suatu managemen risiko yang professional, komprehensif dan terintegrasi agar insiden dapat diminalisir dan dicegah sedini mungkin. Diharapkan Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan yang dasar, khususnya Puskesmas Beringin Sakti dapat mewujudkan pelayanan berkualitas. C, TUJUAN 1. Tujuan Umum Terciptanya budaya keselamatan pasien dan petugas di Puskesmas Beringin Sakti 2. Tujuan Khusus @. Untuk mengetahui managemen risiko di Administrasi ‘Managemen. b. Untuk mengetahui managemen risiko di upaya kesehatan masyarakat. ¢. Untuk mengetahui managemen risiko di upaya kesehatan perorangen, D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Kegiatan Tim Managemen Risiko Puskesmas Beringin Sakti antara lain adalah untuk mengidentifikasi seluruh potensial risiko yang dapat terjadi disetiaplini pelayanan Puskesmas baik adminitrasi, UKM maupun UKP. Tim Managemen Risiko dalam setiap kegiatannya baik identifikasi, pencatatan, pelaporan dan analisis hingga monitoring evalusi akan berkoordinasi dengan seluruh komponen pelayanan Puskesmas Beringin Sakti, Hal ini dilakukan agar mencapai tujuan yangdapatmenjaga keamanan dan kenyamanan baik petugas maupun pengguna jasa layanan puskesmas dari risiko bahaya atau kasus yangtidak diinginkan. Berikut rincian kegiatan yang dilakukan oleh Tim Managemen Risiko, antara lain : © Dipindai dengan CamScanner 1. Melakukan identifikasi potensial risiko setiap pelayanan dan UKM di Puskesmas Beringin Sakti 2. Menerima laporan dari seluruh unit pelayanan atau UKM ‘mengenai insiden risiko dan dilaporkan kepada kepala puskesmas untuk rencana tindak lanjutnya. . Laporan tindak lanjut kejadian Melakukan analisa data Melakukan perhitungan dengan metode FMEA Melakukan perhitungan dan analisa RCA untuk menentukan ause Prioritas penyelesaian masalah. . Melakukan monitoring terhadap kejadian. x 8. Melakukan laporan evaluasi. E, PELAKSANAAN KEGIATAN a, Rapat tim Peningkatan Mutu dan Keselaman Pasien (PMKP) beserta penanggungjawab pelayanan dan program untuk ‘menentukan potensial risiko setiap 1 tahun sekali b. Seluruh pelayanan/ program/ admen melakukan pencatatan kejadian yang terjadi dan dikelompokan dalam kriteria KTD, KTC, KNC, dan KPC dalam buku dan form yang sudah disiapkan. ©, Tim PMKP melakukan pengecekan buku setiap bulannya atau ketika ada kejadian risiko yang dilaporkan dari setiap pelayanan/ program / admen. d, Tim PMKP melakukan identifikasi akan kejadian risiko, lalu melaporkan kepada Kepala Puskesmas dan dikoordinasikan kepadaketua tim mutu untuk pembahasan kejadian risiko tersebut. ¢. Tim PMKP melakukan evaluasi dan melakukan analisa dengan metode FMEA lalu menentuka prioritas masalah dengan menggunakan teknik RCA, {. Tim PMKP melakukan perencanaan tindak lanjut. &. Pelaporan hasil monitoring dilakukan setiap bulan dan evaluasi setiap 3 bulan baik pada Jokakarya, atau rapat tinjauan managemen, F, SASARAN Seluruh pegawai besrta pasien yang berada dalam lingkup kerja di Puskesmas Beringin Sakti. © Dipindai dengan CamScanner G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN tof 11/12 No KEGIATAN 1]2]3afa]s Rapat Tim managemen risiko | ¥ /¥ bersama pelayanan/ program menentukan Potensial risiko 2 | Sosialisasi managemen risiko di Y Vv Puskesmas 3 /Pelayan dan program melakukan |V¥}¥/V{¥|¥[¥}Vv|¥ |v |v fv |v Pencatatan kej risiko dalam buku ian dan form yangsudah disiapkan 4 | Pengecekan buku kejadian risiko VIVIVIV IV IV Iv viv lv fv dy (monitoring) 3 | Melakukan identifikasi kejadian Bila ada laporan kejadian risiko risiko yang terjadi 6 | Pelaporan kepada kepala puskesmas Bila ada laporan kejadian risiko dan koordinasi dengan tim mutu puskesmas 7 | Mengevaluasi dan melakukan analisa v dengan metode FMEA lalu menentukan Prioritas masalah 8 [Tim PMKP @ Dipindai dengan CamScanner melakukan T T v fl perencanaan tindak Janut yang sudah disepakati ‘0 | Pelaporan hasil evalusi setiap3 Vv v v Vv bulan H, MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatandilakukan 3 bulan sekali setelah dilakukan perhitungan menggunakan FMEA terhadap risiko yang kemungkinan terjadi disetiap unit pelayananmaupun disetiap program, ‘Tim managemen risiko sclalu memantau frekuensi risiko yang mungkin akan terjadi melalui metoda FMEA. I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatan, pelaporan dan evaluasi akan dilakukan setiap 3 bulan sekali kepada kepala puskesmas baik melalui lokakarya mini atau pun melalui rapat tinjauan managemen. Ditetapkan di Taratak Tinggi Pada Tanggal 06 Januari 2023 @ Dipindai dengan CamScanner

You might also like