L SEKAPUR SIRIH
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ketua Stai Duta Bangsa menyambut baik diterbitkannya
kembali Pedoman Penulisan Skripsi ini. Sudah sepantasnya setiap
Perguruan Tinggi memiliki pedoman penulisan skripsi yang baku
dalam rangka membantu para mahasiswa untuk menyusun skripsi,
demikian juga untuk paradosen pembimbing skripsi dalam
membimbing mahasiswanya.
Dalam kehidupan Perguruan Tinggi setiap jenjang dan program
pendidikan, penulisan karya ilmiah merupakan bagian yang integral
yang tidak dipisahkan dari Tri Dharma Pergutuan Tinggi dan semua
aktifitas mahasiswa. Sebagaimana Stai Duta Bangsa, penulisan karya
ilmiah (skripsi) memerlukan pembimbingan oleh para dosen dan
pedoman yang standar.
Pedoman ini dirancang untuk melatih mahasiswa mengenai
kemampuan dan menuangkan buah pikirannya sehingga mampu
menganalisis masalah dalam bentuk tulisan ilmiah. Mahasiswa
diharapkan mandiri dan mampu dalam melakukan penulisan karya
ilmiah, khususnya skripsi yang merupakan salah satu persyaratan
menyelesaikan program S1.
Semoga Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini bermanfaat dan
dipedomani, serta dilaksanakan oleh mahsiswa dan dosen. Akhirnya
kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun yang telah
berkontribusi dalam penyusunan Pedoman Penulisan Skripsi Stai
Duta Bangsa
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
f- .
Ketua ST AY-Duta Bangsa BekasiIL Visi, Misi dan Tujuan STAI DUTA BANGSA
VISIT
“Menjadikan program studi hukum ekonomi syariah di tahun 2023
sebagai pusat unggulan pendidikan dalam mengembangkan
keilmuan dan keislaman serta menyiapkan tenaga sarjana Hukum
Ekonomi Syriah yang professional berjiwa wirausahawan”
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran Prodi
Hukum Ekonomi Syariah dengan sistem pembelajaran,
pemberian teori, discusi, praktek, atau perpaduan semuanya
dan seminar
2. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat di
bidang hukum ekonomi syariah dalam mengembangkan
IPTEK
3. Mengembangkan mengarahkan dan menanamkan budaya
akademik
4. Melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan terhadap
penyelenggaraan prodi Hukum Ekonomi Syariah
5, membentuk pribadi academic entrepreneur yang handal
dan professional.
TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan yang professional dalam dunia kerja
yang berorientasi kepada pemantapan aqidah, peningkatan
iman dan taqwa kepada Allah SWT dan cakap dalam
melaksanakan ajaran islam;2. Menghasilkan lulusan program studi hukum ekonomi
syariah yang dapat dijadikan panutan (teladan) dalam
kehidupan masyarakat;
3. Mengembangkan inovasi dalam bidang hukum ekonomi
syariah dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
masyarakat,
4. Membentuk pribadi academic entrepreneur yang handal
dan professional.VILL.
BAB V BAHASA DAN TANDA BACA
A. Penggunaan Bahasa
B. Penulisan Tanda Baca
BAB VI TEKNIK NOTASI PENULISAN SKRIPSI/
KARYA ILMIAH
A. Kutipan
B. Penulisan Catatan kaki (footnote)
C. Penulisan Daftar Pustaka dan Biografi
BAB VII SISTEMATIKA SKRIPSI
A. Bagian Awal (pembukaan)
B. Bagian isi (inti)
C. Bagian Akhir (Penutup)
BAB VIII BENTUK DAN SUBSTANSI SKRIPSI
A. Bentuk Kajian Skripsi
B. Substansi Komponen Skripsi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRANBABI
PENDAHULUAN
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa
program strata satu (S1), baik berdasarkan hasil penelitian lapangan
(field reseach) maupun penelitian kepustakaan (library reseach).
Penulisan skripsi ini dipandang penting, karena skripsi merupakan
kulminasi karya akademik mahasiswa selama mengikuti pendidikan
program strata satu dan digunakan sebagai syarat terakhir untuk
memperoleh gelar sarjana.
Penulisan skripsi merupakan beban kurikulum yang harus
dipenuhimahasiswa strata satu (S1) dengan bobot 6 SKS (Satuan
Kredit Semester).
Penyusunan pedoman penulisan skripsi-ini diharapkan dapat
memberikan peta jalan bagi mahasiswa sejak awal persiapan hingga
maju ke meja ujian sebagai pertanggungjawaban penulisan karya
ilmiahnya. Untuk memperoleh hasil maksimal ada tiga hal yang perlu
diperhatikan mahasiswa, yaitu:
Pertama, buku ini menjelaskan peta kajian disiplin imu yang
ada di Sekolah Tinggi Agama Islam Duta Bangsa Bekasi. Diharapkan
mahasiswa dapat memposisikan dirinya pada titik tertentu sesuai
jurusan keilmuannya.
Kedua, buku ini memberikan panduan bagi mahasiswa dalam
dalam usaha menemukan masalah sesuai dengan peta masing-masing
disiplin ilmunya.
Ketiga, sebagai karya ilmiah bersifat teknis akademis, skripsi
harus disusun menurut kaedah formal yang berlaku.
Untuk memperoleh keseragaman dalam penulisan skripsi, maka
buku pedoman penulisan skripsi ini memuat petunjuk dan ketentuan
yang harus diikuti oleh mahasiswa, dan sekaligus dijadikan acuan dan
pegangan baik bagi dosen pembimbing untuk melakukan
pembimbingan, maupun bagi mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi
Dalam buku pedoman ini akan disajikan secara garis besar
tentang tatacara penulisan skripsi yaitu: dimulai pendahuluan
(memuat prosedur dan ketentuan penulisan skripsi), petunjuk
1pembuatan_ proposal (usulan _ penelitian) skripsi, nerapan
metodologi yang digunakan, teknis penulisan dan tatacara seagate
dari literatur dan sumber yang relevan, menulis daftar pustaka,
pedoman transliterasi dan lampiran-lampiran. i
A. Landasan Yuridis
Penyusunan Pedoman Penulisan Skripsi bagi Mahasiswa
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Duta Bangsa Bekasi ini
dilandasi oleh ketentuan yuridis sebagai berikut:
1, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem pendidikan Nasional;
2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun
1999 tentang Pendidikan Tinggi:
3:Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan:
4.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 37 tahun
2009:
B. Ketentuan Umum
1.Setiap mahasiswa program sarjana (S1) di Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAD Duta Bangsa Bekasi wajib menyusun
skripsi untuk mengakhiri studinya;
2.Pengajuan program skripsi dapat dilakukan sekurang-
kurangnya setelah mahasiswa menyelesaikan beban studinya.
minimal 120 SKS atau berada pada semester VII (Tujuh);
3.Tema skripsi yang diangkat adalah yang sesuai dengan
disiplin ilmu prodi masing-masing mahasiswa;
4.Skripsi ditulis dalam Bahasa Indonesia Ejaan Yang
Disempurnakan(EYD) sedikitnya 60 halaman diketik 2 spasi
pada kertas ukuran A4. Demikian juga bagi mahasiswa yang
menulis dalam Bahasa Arab dan Bahasa Ingeris;
5. Semua mahasiswa diwajibkan melengkapi skripsinya dengan
abstrak dan copy CD abstrak lengkap;
6.Struktur, Isi dan Format skripsi disusun berdasarkan Buku
Pedoman Penulisan skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAD) Duta Bangsa Bekasi;7. Untuk kepentingan akademik serta pengendali
skripsi mahasiswa diuji dan dperenacan ene
depan Tim Penguji Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAD) Duta Bangsa Bekasi.
. Bimbingan Skripsi
Setiap mahasiswa yang menyusun skripsi wajib dibimbing
oleh dosen pembimbing yang ditunjuk oleh Pimpinan atau Ketua
Prodi (Program Studi) di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
Duta Bangsa Bekasi. Adapun ketentuan pembimbing dan
tugasnya adalah sebagai berikut;
1. Pembimbing Skripsi
a. Penulisan skripsi mahasiswa dibimbing oleh 2 (dua)
orang dosen pembimbing. Pembimbing skripsi adalah
tenaga edukatif yang sesuai dengan keabliannya;
b. Bimbingan dilakukan. secara sistematis
berkesinambungan yang rincian pelaksanaannya diatur
tersendiri oleh mahasiswa dan dosen pembimbing,
c. Secara berkala pembimbing melakukan verifikasi
kemajuan dan hasil penelitian yang telah dicapai oleh
mahasiswa.
2. Tugas Pembimbing Skripsi
a. Pembimbing skripsi bertugas memberikan bimbingan
tentang relevansi materi, teknik dan prosedur penelitian,
serta teknik penulisan skripsi.
b. Pembimbing skripsi bertugas memberikan bimbingan
dan layanan konsultasi kepada mahasiswa
3. Proses bimbingan dilakukan secara teratur dalam batas waktu
minimal 3 bulan, maksimal 2 semester atau satu tahun sejak
ditetapkan oleh ketua program studi.
4.Semua kegiatan bimbingan skripsi harus — dicatat
(didikumentasikan) dalam kartu konsultasi minimal 8 kali
tatap muka bimbingan termasuk seminar proposal.
5. Mahasiswa berstatus cuti kuliah dan mahasiswa yang belum
daftar ulang tidak berhak mendapat layanan bimbingan skripsi
3D. Prosedur Pengajuan Skripsi
1.Mahasiswa mengajukan rencana judul skripsi kepada Ketua
Prodi, dengan mengajukan 3 (tiga) judul beserta outline
masing-masing judul. Pengajuan judul dapat dilakukan
mahasiswa pada semester VIL (Tujuh). Judul harus di Acc
oleh Ketua Prodi
2. Pengajuan Proposal Proposal penelitian untuk
penulisan skripsi harus berisi sekurang- kurangnya memuat
hal-hal berikut:
a. Judul (ditulis pada cover depan berikut nama
pengusulnya;
b. Latar belakang (konteks) terdiri dari : Permsalahan
Identifikasi, Pembahasan, dan Rumusan Masalah, dan
pertanyaa penelitian, serta hipotesis (jika ada);
Tujuan Kegunaan Penelitian;
Kajian Teoritis dan Kerangka Konseptual
Penelitian Terdahulu yang Relevan;
Metode penelitian (termasuk Hipotesis Penelitian, jika
tuntutan jenis penelitian demikian),
Jadwal Realisasi Penelitian;
Pembiayaan/Budget (jika diperlukan)
Daftar pustaka )sekurang-kurangnya 20 buah judul
dan 5 buah, diantaranya berupa literatur yang
berbahasan Arab atau Inggris)
j. Rancangan outline (Sistematika Isi) sementara.
Pembahasan mengenai poin-poin tersebut secara detail
diberikan oleh dosen Metodologi Penelitian dan dosen
pembimbing.
3. Setelah judul diterima oleh Ketua Prodi, dipertimbangkan dan
disetujui, selanjutnya dapat diseminarkan pada mata kuliah
Seminar Proposal untuk mendapatkan persetujuan dosen
Seminar Proposal dalam bentuk peroposal (usulan) penelitian.
4. Proposal (usulan) penelitian yang telah di Acc oleh dosen
Seminar Proposal ditunjukkan ke Kaprodi untuk mendapatkan
mo ao
reedosen pembimbing, dengan syarat pelunasan administrasi di
Bagian Keuangan UIC Jakarta
5, Penunjukan dosen pembimbing dapat dilakukan dengan syarat
mahasiswa telah memprogramkan penulisan skripsi di KRS
6. Penunjukan dosen pembimbing dilakukan dengan pemberian
SK dari Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Duta
Bangsa Bekasi.
7. Selanjutnya mahasiswa dapat mengambil serta riset penelitian
di bagian administrasi (TU) Sekolah Tinggi Agama Islam
~ (STAI) Duta Bangsa Bekasi.BABII
PENJELASAN UMUM
A. Pengertian
Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa
program Strata Satu (S1) sebagai salah satu syarat penyelesaian
studinya. Skripsi merupakan karya ilmiah yang diarahkan kepada
deskripsi dan eksplanasi fakta, data, dan/atau teori. Skripsi belum
diorientasikan kepada pengembangan dan penemuan teori baru,
meskipun hal in dibolehkan. Dari segi fisik, tebal skripsi dalam
bahasa Indonesia berkisar antara 60 hingga 100 halaman, tidak
termasuk cover, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi,
abstrak, dan lampiran — lampiran.
Penulisan skripsi menjadi syarat wajib bagi calon lulusann S1
karena dengannya dapat belajar membuktikan komptensi yang
bersangkutan dalam berpikir secara ilmiah, penguasaan teori, dan
pemecahan persoalan akademik dan sosial sesuai dengan disiplin
keilmuan atau program studi masing-masing.
Skripsi merupakan hasil penelitian, baik penelitian kuantitatif,
kualitatif maupun perpaduan keduanya. Skripsi dapat juga
berupa __penelitian deskiriptif, eksplanatif, korelasioanl,
eksperimen, studi kasus, penelitian tindakan (action riset),
penelitian survey, studi tokoh, dan penelitian teks. Dari segi
obyek dan tempatnya penelitian yang dilaporkan dalam bentuk
skripsi juga dapat berupa penelitian kepustakaan, penelitian
lapangan, dan penelitian laboratorium.
Skripsi harus disusun dengan prinsip-prinsip dan metode
berpikir ilmiahn seperti : obyektif, empiris, logis, analitis,
komprehensif, verifikatif, dan sistematis. Skripsi ditulis dengan
bahasa Indonesia dengan ragam tulis yang baku, baik, benar,
jelas, dan tugas.B. Posisi dan Bobot
Skripsi_ menempati posisi sangat Thy
pelulusan calon sarjana. Skripsi tidak a ee
kendali mutu (quality control) calon alumni, melainkan juga
merupakan barometer keberhasilan Program Srudi dan Fakultas
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi
calon lulusannya. Karena itu, sebelum diujikan dalam sidang
munaqosyah, calon lulusan disyaratkan mengikuti _ujian
komprehensip dan diharuskan lulus dalam mata kuliah ini
dangan mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 70. Bobot skripsi
6 sks ( satuan kredit semester).
C. Prosedur Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi dapat dilakukan oleh mahasiswa yang telah
menempuh prosedur berikut :
1. Mengikuti mata kuliah Metodologi Penelitian dan mata kuliah
Statistik, dan lulus dengan nilai sekurang-kurangnya 60 (C);
2. Lulus mata kuliha Seminar Proposal Skripsi dengan nilai
sekurang-kurangnya 70 (B);
3. Ketika diajukan ke program studi, proposal penulisan skripsi
yang bersangkutan telah diperbaiki dan mendapat persetujuan
dari Dosen pembimbing Seminar Proposal Skripsi dan Dosen
Penasehat Akademik;
4. Mengajukan surat permohonan penetapan pembimbingan
skripsi yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Seminar
Proposal dan Dosen Penasehat Akademik kepada Dekan
dengan mengetahui atau persetujuan ketua Program Studi;
5. Telah menyelesaikan/ mengambil minimal 120 sks
(dibuktikan dengan hasil studi mahasiswa)
D. Proposal ‘ i.
Drapsal penelitian dalam rangka penulisan skripsi harus
berisi sekurang-kurangnya hal-hal berikut :
1. Judul (ditulis pada caver depan berikut nama pengusulnya),
y)DunPw
wo~
|. Latar Belakang (konteks) terdiri dari : Permasalahan,
Jdentifikasi, Pembatasan, Rumusan Masalah, dan pertanyaan-
pertanyaan penelitian, serta hipotesis (jika ada);
. Tujuan Kegunaan Penelitian,
Kajian teoritis dan kerangka konseptual;
. Penelitian Terdahulu yang relevan,
Metode penelitian (termasuk Hipotesis Penelitian, jika
tuntutan jenis penelitian demikian);
. Jadwal Realisasi Penelitian;
. Pembiayaan / Budget (jika diperlukan);
. Daftar pustaka (sekurang-kurangnya 20 buah buku dan 5
buah, diantaranya berupa literatur yang berbahasa arab atau
Inggris):
10.Rancangan outline (Sistematika isi) sementara.
Pembahasan mengenai poin-poin tersebut secara detail
diberikan oleh Dosen Metodologi Penelitian dan/atau Dosen
Pembimbing Seminar Proposal dalam perkuliahan masing-
masing.BAB Ill
KODE ETIK PENULISAN SKRIPSI
A. Pengertian Kode Etik
Kode etik adalah seperangkat norma etika
diperhatikan dan dipatuhi dalam penulisan karya eaene
penelitian memberikan acuan moral dan etika mengenai apa yang sah
dan boleh dikerjakan dan apa yang tidak sah dan dilarang untuk
dikerjakan oleh peneliti (penulis karya ilmiah) berikut jenis
pelanggaran dan sanksi hukum yang dijatuhkan kepada pelaku
pelanggaran kode etik. Etika ini berkaitan dengan subtansi karya
ilmiah, proses penelitian, pengutipan dan perujukan, perizinan atau
Persetujuan dengan institusi atau komunitas yang diteliti dan
penyebutan sumber data informan.
B. Amanah Ilmiah dan Integritas Moral Peneliti
Penelitian (penulis skripsi) dituntut memiliki kesadaran amanah
ilmiah yang tinggi karena mahasiswa akan memiliki status dan peran
sosial sebagai tenaga pendidik, akademisi, atau tokoh masyarakat.
Kesadaran itu diwujudkan dalam bentuk kepatuhannya terhadap
norma-norma ilmiah dan akademik. Karena itu peneliti harus
bertanggungjawab terhadap diri sendiri, masyarakat peneliti
(komunitas akademik), masyarakat luas, dan tentu saja kepada Allah
SWT. Sebagai bukti kesadaran dan amanah ilmiahnya, peneliti
diharuskan membuat surat pernyataan bahwa skripsi yang ditulis
adalahmurni hasil karyanya sendiri, bukan hasil karya yang dibuat
orang lain, dan/atau bukan hasil plagiat.
Peneliti harus memiliki integritas moral yang tercermin dalam
sifat-sifat berikut:
1. Jujur
2. Objektif
3. Amanah
4. Akurat dan cermat
5. Bertanggung jawabSedangkan sifat-sifat negatif ijauhi
penelitian dan penulisan skripsi adalah sebagai a ane
1, Bohong :
2. Tidak objektif
3. Ceroboh
4.Curang dan manipulasi data
5.Pemalsuan data
6. Plagiat
4. Mengada-ada atau berlaku fiktif (membuat fakta dan data
sendiri tanpa dasar dan sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan
Dalam penulisan karya ilmiah, peneliti harus jujur dan cermat
dalam menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang
diambil dari sumber lain. Pemakaian dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, dilarang untuk melakukan plagiasi baik secara
menyeluruh maupun sebagian terhadap karya atau hasil penelitian
orang lain.
C. Etika dalam ProsesPenelitian
Dalam proses penelitian terdapat sejumlah norma etika yang
harus ditaati sebagai berikut:
1. Bidang yang diteliti sesuai dengan disiplin ilmu peneliti
2.Peneliti mendapatkan izin atau persetujuan dari pihak
yang berwenang atau narasumber dalam proses
penelitiannya.
3, Peneliti merahasiakan identitas responden atau informan, atau
menjaga privasinya, jika yang bersangkutan tidak berkenan
disebut identitasnya
4. Peneliti tidak menuntut responden atau informan untuk
bertanggung jawab atas informasi yang telah diberikannya.
5. Peneliti tidak memaksakan kehendaknya agar responden atau
informan memberikan informasi kepadanya .
6. Peneliti tidak merubah informasi atau membuat
interpretasi yang tidak sesuai dengan yang
oleh responden atau informan.
10
dikehendaki7. Peneliti tidak merugikan pihak lain (le
secara fisik, psikis, material Samet rependen) tals
8.Peneliti tidak merendahkan, melecehkan, menyinggun;
perasaan, membuat malu menggelisahkan responden aalh
proses pengumpulan data.
9, Peneliti memperhatikan dampak negati ji
fm ick panei, pak negatif terhadap subjek
10. Peneliti memahami dan berusaha beradaptasi dengan kultur,
adat istiadat, atau tradisi masyarakat komunitas yang diteliti,
sehingga keberadaannya tidak menimbulkan konflik atau
hal-hal yang meresahkan.
11. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan informasi
dan data harus ditanda tangani oleh pembimbing.
D. Pelanggaran Kode Etik
Pelanggaran kode etik dalam penulisan skripsi dan karya ilmiah
yang tidak boleh dilakukan meliputi:
1. Plagiasi, yaitu: mencuri ide atau mengutip karya orang lain
tanpa mengakui dan menyebutkan sumbernya. Plagiasi
dapat dikategorikan menjadi tiga: pertama: plagiasi total
(misalnya isi karya ilmiah semuanya sama dengan karya
orang lain kecuali cover dan nama penulis), kedua: plagiasi
semi total (penjiplakan sebagian besar isi karya ilmiah atau
penelitian orang lain), ketiga: plagiasi parsial (penjiplakan
sebagian kecil dari isi karya ilmiah atau hasil penelitian orang
lain)
2. Pemalsuan data, yaitu: merubah data dan
temuan penelitian di lapangan, laboratorium, dan/atau pustaka
sehingga tidak sesuai dengan fakta dan realitas yang
sebenarnya é ee
3. Kebohongan dalam penggunaan metodologi penelitian,
misalnya dalam penelitian sampel, randomisasi subyek dalam
eksperimen, tabulasi data, numeric dan sebagainya. =
4, Pembuatan data sendiri, tanpa didasari oleh hasil penelitian
yang dapat dipertanggungjawabkan
15.Mengklaim penelitian orang lain sebagai hasil karya
6.Mengubah data sli dari lapangan _laboratorium,
dan/atau pustaka, sehingga hasil penelitianya cenderung
memihak kepada kepentingan tertentu, sesuai dengan
pesanan.
E. Sanksi
Jika peneliti atau penulis karya ilmiah terbukti melakukan
pelanggaran terhadap kode etik tersebut di atas, maka sanksi yang
diberikan kepadanya adalah sebagai berikut:
1. Dinyatakan tidak lulus Ujian Munagasyah, dan harus
membuat skripsi ulang.
a. Sanksi tersebut dikenakan kepada pelaku plagiasi total
atau semi total dan pelanggaran ini diketahui ketika
ujian.
b.Sanksi ini juga dikenakan kepada pelaku manipulasi,
pemalsuan data, dan pembuat data fiktif (rekayasa).
2. Lulus Bersyarat
Sanksi ini dikenakan kepada pelaku plagiasi
Sanksi ini dikenakan kepada pelaku plagiasi parsial.
Pelaku juga diwajibkan memperbaiki skripsinya sesuai saran
penguji. : :
Dan penguji_ wajib membaca ulang hasil perbaikan
kripsi mahasiswa yang diujinya. 3
3. Surat peringatan/teguran oleh ketua Program Studi
dan/atau Dekan.
Sanksi ini dikenakan kepada peneliti yang merugikan dan/atau
melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepada orang lain atau
pihak lain dalam proses penelitian, setelah ada pihak yang
melaporkan penelitian itu kepada program studi, atau Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Duta Bangsa Bekasi.
12BAB IV
FORMAT PENULISAN SKRIPSI DAN
KARYA ILMIAH
A. Kertas
1.Kertas yang dipergunakan untuk penulisan skripsi adalah
kertas A4 ukuran (21,5 x 29,7), berat minimal 70 gram dan
maksimal 80 gram.
2. Setiap satu lembar kertas A4 hanya digunakan satu halaman
saja (tidak digunakan bolak balik)
3. Jumlah halaman dalam penulisan skripsi minimal 60 halaman.
B. Ukuran Margin
Batas-batas pengetikan untuk —skripsi adalah sebagai berikut:
a. Margin atas 4m
b. Margin bawah 3 cm
c. Margin kiri 4m
d. Margin kanan 3 cm
C. Jenis dan ukuran huruf
Naskah skripsi ditulis dengan huruf standar dan
ukurannya sebagai berikut:
1. Times New Roman ukuran 12 untuk teks, dan Times New
Roman ukuran 14 dicetak tebal (bold) untuk judul dan
subjudul skripsi yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan
Inggris.
2. Times New Roman vkuran 10 untuk catatan kaki (footnote)
untuk karya ilmiah yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan
Inggris.
Traditional Arabic ukuran 16 untuk teks Arab.
‘Arabic Transparent ukuran 12 unutk catatan kaki (footnote).
Judul sampul (cover) skripsi ditulis dengan huruf capital dan
diletakan di tengah (posisi centring); ukuran buruf
menyesuikan dengan estetika penulisan (antara 14-16 font
size).
wey
13D. Spasi
1. Jarak paragraf: Double spasi atau exactly 18.
2. Jarak paragraf untuk kutipan langsung lebih dariS baris:
spasi atau exactly 14.
3. Abstrak skripsi diketik 1 (satu) spasi maksimal 1 halaman,
ditulis dalam dua bahasa: Indonesia dan bahasa asing (bahasa
Arab dan Inggris).
4. Biodata penulis/peneliti ditulis 1 spasi secara naratif
maksimal 2 halaman dan diletakkan pada bagian akhir skripsi.
E. Penomoran (Numbering) dan Penampilan Halaman
Awal Bab
1. Penomoran halaman isi dari Bab 1 sampai akhir skripsi
menggunakan angka latin (1, 2, 3, 4, 5, dst) ditelakan di
sebelah kanan atas, kecuali nomor halaman baru (misalnya
Bab I, Bab II, dst) diletakan di tengah bagian bawah.
2. Sub judul ditulis dari margin kiri awal kata menggunakan
huruf latin kapital kecuali kata depan dan penghubung,
(seperti: dan, dalam, pada hari, dst).
3. Anak bersubjudul atau subanak judul ditulis lebih menjorok
ke dalam dan menggunakan angka-angka sesuai dengan bab
dan subbab.
Contohnya adalah sebagai berikut:
Sub bab dari Bab I:
A. Pengertian Pendidikan Islam
1. Menurut Ulama Islam
a. Masa Klasik
b. Masa Modem
2. Menurut Ilmuan Barat
a. Pra Renaisans
b. Masa Modern/Kontemporer
B. Tujuan Pendidikan Islam
1. Tujuan Pendidikan Islam Menurut Al-Qur’an
dan Al- Sunnah.
2. Tujuan Pendidikan Islam Jangka Pendek.
3. Tujuan Pendidikan Islam Jangka Panjang.
144. Tabel, diagram, ilustrasi, atau gambar diberi
dengan angka latin (Tabel 1, Tabel 2, dst) berikut i
5. Nomor kutipan atau catatan kaki pada setiap awal bab dimulai
dengan angka 1 dan ditulis secara berurutan sampai akhir bab.
6. Lembar sampul (cover), lembar pengesahan, surat pernyataan,
abstrak, kata pengantar, daftar, isi daftar tabel dan daftar
istilah menggunakan angka Romawi kecil (, ii, iii, iv, dst).
F. Sampul (cover)
1. Sampul (cover) skripsi menggunakan kertas bufalo atau
sejenisnya dijilid dan dilapisi plastik atau di /aminating (hard
cover) dengan huruf/tulisan berwarna kuning emas.
2. Warna sampul skripsi/karya ilmiah adalah Ungu.
3. Logo Sekolah Tinggi Agama Islam (STAT) Duta Bangsa
Bekasi dalam ukuran proporsional dan dalam posisi centring
(tengah) diletakkan di bawah judul skripsi.
15BAB V
BAHASA DAN TANDA BACA
A. Penggunaan Bahasa
1,
Penulisan skripsi dalam bahasa Indonesia harus mengacu
pada Pedoman Umum Ejayaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan (EYD).
Penulisan skripsi harus menggunakan bahasa baku (formal)
ragam tulis yang baik dan benar, logis dan sistematik.
Bahasa yang dipergunakan dalam penulisan skripsi/karya
ilmiah harus berpedoman pada gramatika (tata bahasa) yang
baik dan benar, diksi (pemilihan kosakata) yang tepat, dan
gaya bahasa ilmiah (uslub ‘ilmi) yang jelas.
Penggunakan jata saya atau kami harus dihindari. Jika
terpaksa menyebutkan kegiatan yang dilakukan penulis atau
peneliti sendiri, istilah yang dipakai bukan kami atau saya,
melainkan penulis atau peneliti. Namun demikian, istilah
penulis atau peneliti sebaiknya digunakan seminim mungkin.
Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah
harus dengan huruf miring (ialic), seperti kata maslahah
mursalah, grounded research, ngabuburit, dan sebagainya.
B. Penulisan Tanda Baca
1.
Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempumakan, Pedoman
Pembentukan Istilah dan Kamus.
Kaedah penting yang perlu diperhatikan:
Titik (.), koma (, ), titik koma (; ), titik dua (: ), tanda seru (
! ), tanda tanya ( ? ), tanda persen (%), diketik rapat dengan
huruf yang mendahuluinya.
Tanda petik (“...”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan
huruf dari kata atau frasa yang diapit.
164. Tanda hubung (- ), tanda pisah ( -- ), dan garis miring (/ )
diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan
mengikutinya.
5. Tanda sama dengan ( =), lebih besar (> ), lebih kecil (<),
tambah (+ ), kali (X ), kurang ( - ), dan bagi ( : ) diketik
dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.BAB VI
TEKNIK NOTASI PENULISAN SKRIPSI/
KARYA ILMIAH
Penulisan kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki berkaitan
= dengan proses pengambilan data untuk kepentingan penulisan
ipsi.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai teknik notasi
penulisan skripsi/karya ilmiah ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan data:
de
Harus mencantumkan sumber aslinya. Hal ini penting karena
pengambilan data tanpa mencantumkan sumber aslinya dapat
dikategorikan sebagai penjiplak atau plagiat.
Data yang diambil harus sesuai dengan fakta, tidak boleh
diubah ataupun direkayasa.
Pengambilan data hendaknya diperoleh dari sumber yang
dapat dipercaya, baik dari objektivitas, metode pengumpulan,
(jika data yang diperoleh dari pengamatan, pengujian, atau
angket) maupun kewenangan pihak pemberi data.
A. Kutipan
Mengutip pendapat atau tulisan seseorang ada ketentuannya.
Kutipan dapat dibagi dua kategori, yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung.
1,
Kutipan Langsung.
Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persis dengan
sumber asli yang dikutip, baik dari segi struktur kalimat
maupun tanda baca yang digunakan. Penulisan kutipan
langsung diatur sebagai berikut:
a. Kutipan langsung tidak boleh melebihi satu halaman
penuh,
b. Kutipan langsung dipergunakan hanya untuk hal-hal yang
penting saja seperti: arti bahasa, definisi, komentar, atau
pendapat pakar.
c. Kutipan langsung yang tidak lebih daru lima baris, diketik
biasa (menyatu) dalam teks narasi dengan diawali dan
18diakhiri oleh tanda petik (“) dan diberi nomor kutipan,
yaitu dengan pola catatan akhir (endnote) dan/atau catatan
kaki (footnote) dan penulisannya setengah spasi ke atas,
d. Kutipan yang lebih dari lima baris, diketik dengan masuk
(menjorok) tujuh ketukan dan tidak dibubuhkan tanda
petik, serta ditulis dengan jarak 1 spasi.
ie: Kutipan terjemahan al-Qur’an, hadits Nabi atau teks-teks
lainnya dianggap seoerti kutipan langsung yang lebih dari
lima baris meskipun kurang dari lima baris, ditulis miring,
berspasi satu serta tidak mencantumkan kata artinya.
. Kutipan Tidak Langsung (Parafrase)
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang didasarkan pada
ide atau pokok pikiran saja. Penulisan kutipan tidak langsung
diatur sebagai berikut:
a. Kutipan ini dapat berbentuk saduran, ringkasan, atau
kesimpulan.
b. Penulis/peneliti tidak perlu memberi tanda petik.
c. Pokok pikiran yang dikutip ditulis seperti teks biasa
dengan menyebut sumber kutipan dan catatan
pengutipnya di bagian akhir kutipan..
. Sumber kutipan harus merujuk pada akar atau ilmuwan yang
ahli dalam bidangnya. Sumber kutipan juga bukan berupa
buku dasar untuk Madrasah atau SMU, meskipun
substansinya sama. Misalnya saja, referensi bidang Figh
adalah al-figh al-islami wa Adillatuhu karya Dr. Wahbah al-
Zuhaili atau Figh al-Sunnah karya Sayyid Sabig, bukan Figh
untuk Madrasah Aliyyah karya Abu Thalib.
. Kutipan yang berasal dari Tafsir dan Hadits harus bersumber
pada kitab asli (sumber primer), tidak mengacu kepada
sumber sekunder, dengan menyebutkan secara lengkap nama
pengarang, judul buku, jilid, nama bab, no. hadits, dan
halaman. :
. Kutipan dapat pula bersumber dari internet (tidak boleh lebih
dari 3 situs) atau CD dengan mencantumkan nama situs,
tanggal akses, dan menunjukkan print-out nya secara lengkap.
19B. Penulisan Catatan Kaki (footnote)
1.
Penulisan catatan kaki yang dirujuk dari kutipan suatu sumber
dilakukan dengan hanya satu cara, yaitu catatan kaki
(footnote). Catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah
halaman teks yang menyatakan sumber suatu kutipan,
pendapat, pandangan, atau teori mengenai masalah tertentu
yang dijelaskan dalam teks.
Catatan kaki juga berfungsi sebagai penjelasan ekstra
(tambahan) yang berisi komentar, kritik, dan informasi lain
yang dianggap penting, tetapi tidak dinarasikan dalam teks.
. Catatan kaki diketik satu spasi dan dimulai dari margin kiri
dan dimulai pada ketukan ke lima di bawah garis catatan kaki.
Catatan kaki pada tiap bab diberi nomor urut mulai dari angka
1 sampai akhir bab, dan diganti dengan nomor 1 kembali pada
bab baru berikutnya. Dengan kata lain, nomor catatan kaki
pada bab baru bukan merupakan nomor urut lanjuan dari bab
sebelumnya.
Cara penulisan catatan kaki secara berurutan: nama (tanpa
gelar dan tidak dibalik), koma, judul sumber/buku dengan
huruf kapital setiap awal kata kecuali kata depan/proposisi,
koma, jilid/juz, koma, kurung buka kemudian tempat/kota
penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit
kemudian kurung tutup, koma, nomor cetakan (dapat
disingkat Cet. Dan @), koma, dan nomor halaman disingkat: h
untuk yang berbahasa Indonesia, dan p untuk yang berbahasa
Inggris.
Tada buku ditulis dengan huruf miring (italic), kecuali buku
yang berbahasa Arab dengan huruf miring dan tebal (bold)
dan halaman bisa disingkat.. v2 ( vaias ). Contoh:
1Abdil Rahman Saleh, Pendidikan Agama Islam dan
Pembangunan Watak Bangsa (Jakarta, Rajawali Pers, 2005),
Cet. I, h. 25.
24S. Hornby, Advance Learner's Dictionary, (London:
Longman: 1990) Second Edition, p. 15.
‘Nama pengarang yang terdiri dari dua orang dicantumkan
keduanya secara lengkap. Jika pengarang lebih dari dua orang
20maka hanya disebutkan nama pen; an}
setelah tanda koma dituliskan siinghatan eb at dials de =
huruf miring (italic) atau dkk,.Contoh: sy
3Abdul Chaer dan Leonie Agustina, Sosiolinguistik
Perkenalan Awal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet. I, h. 45
labd. Muin Salim dkk., Metodologi Ilmu Tafsir, (Yogyakarta:
Teras, 2005), Cet. I, h. 20.
: Kumpulan karangan (bunga rampai antologi) yang dirangkum
oleh editor, yang dianggap pengarangnya atau yang
dicantumkan dalam catatan kaki adalah editor saja. Caranya
adalah dibelakang nama editor itu dicantumkan “(ed)” dengan
italic (ed). Bila editornya lebih dari satu maka diberi
tambahan “‘s” (eds), Perhatikan contoh berikut:
2gudartono Abdul Hakim (ed.), Islam dan Konstruksi Imu
Peradaban dan Humaniora, (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2003), Cet. I, him. 110.
34Jarun Nasution dan Azyumardi Azra (eds.), Perkembangan
Modern dalam Islam, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
1985), Cet. I, him. 125.
. Penyebutan sumber yang telah dikutip, baik halamannya sama
atau berbeda, tidak perlu lagi menggunakan ibid (ibidem),
loc.cit (loco citato) atau op.cit (opera citato) karena seringkali
membingungkan. Karena itu penulis harus kembali
menuliskan nama penulis (jika namanya lebih dari dua kata
yang bukan susunan yang tidak sempurma, dapat disebut
nama akhirnya. Misalnya: Azyurmardi Azra cukup, ditulis
Azra), dan kata pertama dan kedua (jika pengarang, yang sama
mempunyai karya yang kata awalnya sama) dari judul buku
diikuti titik tiga, lalu koma, kemudian halaman. Contoh:
(Muhammad ‘Utsman Najati, Jiwa dalam Pandangan para
Filosof Muslim...) menjadi: ‘Utsman Najati, Jiwa dalam..., b.
36.
2110.
12.
13.
Apabila buku atau kamus itu berjilid dan yang digunak:
eee on jilid, maka bila disebutkan laa saber vat
ter lu harus dicantumkan nama pet
jilidoya. Contoh: Pees cen nomr
‘Harun Nasution, Jslam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, jilid
I, Gakarta: UL Press, 1973), Cet. 3, him. 25. ae
eam Nasution, slam Ditinjau... id I, him. 40..
Harun Nasution, Islam Ditinj id I, him. 36.
. Kutipan yang berasal dari buku bunga rampai (antologi) atau
kumpulan tulisan dari beberapa penulis, cara penulisannya
adalah: nama penulis, koma, tanpa petik (“), judul tulisan,
tanda petik (“), koma, dalam nama editor, koma, judul buku
(italic), koma, kurung buka, tempat terbit, titik dua, nama
penerbit, koma, tahun terbit, kurung tutup, koma, dan
halaman. Contoh:
Tabdurrahman Badawi, “Muhammad Ibn Zakaria Al-Razi”,
dalam MM. Syarief (ed), Para Filosof Muslim., (Bandung:
Mizan, 1991), Cet. VIL, him. 34.
Kutipan yang berasal dari majalah atau jurnal ditulis sebagai
berikut; nama penulis, koma, judul artikel diapit tanpa petik
(“__”), koma, nama majalah ditulis italic (didahului kata
dalam), koma, tahun, koma, dan nomor halaman. Contoh:.
SHusein Muhammad, “Kekerasan terhadap Perempuan”,
dalam Swara Rahima, No. 20 Tahun VI Desember 2006, him.
26-27.
Kutipan yang berasal dari surat kabar (koran) atau tabloid
cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis, koma, judul
artikel diapit tanda petik (“__”), koma, nama surat kabar
ditulis miring, koma, tempat terbit, koma, tanggal, bulan, dan
tahun terbit, koma, diakhiri dengan nomor halaman sesuai
sumberya. Contoh:
;
22*Hilmi Muhammadiyah, “
ib , “Mengakhiri Diskriminasi terhi
i >, dalam Republika, Jakarta, 5 Januari Spore
14. Kutipan yang berasal dari ilmi: .
diterbitkan (skripsi, tesis, iva oe eh ae
penulisannya adalah: nama pengarang, koma, judul karangan
ilmiah diapit dengan tanda petik (“__”), koma, disebutkan
skripsi, tesis, disertasi, atau manuskrip, koma, kurung buka,
nama kota penyimpanan, titik dua, nama tempat
penyimpanan, koma, tahun penulisan, koma kurung tutup,
koma, nomor halaman, dan keterangan tidak diterbitkan yang
disingkat dengan “t.d”. Contoh:
'Muhbib, “Konsep Dialog dalam al-Qur'an: Studi tentang
Nabi Ibrahin As.”, Tesis Pascasarjana IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan Pascasarjana
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1997), him. 38, t.d.
15. Kutipan yang berasal dari karya terjemahan, cara
penulisannya adalah sebagai berikut: nama pengarang, koma,
judul terjemahan (italic) terjemahan dari buku aslinya (italic)
oleh nama penerjemah, tanda buka kurung, koma, nama kota,
titik dua, nama penerbit, koma, tahun, kurung tutup, cet., dan
halaman. Contoh:
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Buku Dasar Filsafat dari
Philosopical Instruction an Introduction to Contempory
Islamic Phylosophy oleh Musa Kazhim dan Saleh Bagir,
(Bandung: Mizan, 2003), Cet. I, him. 45.
16. Sumber kutipan yang tidak jelas atau tidak disebutkan tempat
terbitnya, maka tempat terbitnya ditulis dengan singkatan tp.
apabila tidak ada penerbitnya maka nama penulis ditulis
dengan singkatan t.p. ‘i
17. Penulisan ayat al-Qur’an dan dan teks al-Hadits sesuai dengan
aslinya, memperhatikan tanda-tanda baca yang tertera,
disertai syakalnya dengan menggunakan mushaf Utsmani
ee
9
10
AL
23serta menyebutkan nama surat dan nomor ayat untuk teks
Qur’an dan nama perawi untuk teks Hadi ied eae
buku Hadits langsung. i eee
C. Penulisan Daftar Pustaka dan Bibliografi
Daftar Pustaka (Reference) atau bibliography adalah sebuah
daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lain yang telah mempunyai pertalian dengan karangan
yang telah disusun.
Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber informasi bagi
seseorang peneliti/penulis agar hasil__tulisannya __dapat
dipertanggungjawabkan dalam penulisan skripsi ditempatkan diakhir
skripsi setelah kesimpulan dan saran/rekomendasi.
Petunjuk umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai
Derikut:
1. Daftar pustaka ditulis dengan jarak satu spasi untuk satu judul
buku, 1,5 spasi atau menggunakan auto antara satu judul yang
satu dengan yang lain.
2. Penulisan daftar pustaka tidak menggunakan nomor urut.
3. Daftar pustaka ditulis dengan urutan: Nama pengarang
(diurutkan menurut abjad setelah nama pengarang dibalik),
koma, judul buku/karya (dicetak miring/italic), koma jilid
atau volume, tempat penerbitan, titik dua, nama penerbit,
koma, nomor cetakan, tahun penerbitan.
4, Penulisan nama pengarang disusun menurut urutan alfabetis
dengan mendahulukan nama keluarga dan marga (kalau ada)
atau nama belakang, dan diketik pada ketukan pertama.
5. Bila informasi tentang buku/sumber rujukan itu melebihi satu
baris, maka baris kedua dan berikutnya diketik mulai ketukan
kelima. Contoh: Alwasilah, A. Chaedar. Pokoknya Kualitatif:
Dasar-dasar merancang dan Melakukan Penelitian
Kualitatif, Jakarta: Pustaka Jaya, Cet. I, 2002. we
6. Apabila penulis terdiri dari dua orang, maka keduanya ditulis
dibubungkan dengan kata “dan” jika nama penulis yang
pertama lebih dari dua kata, maka penulisannya juga harus
dibalik.
247. Apabila penulis lebih dari dua orang, maka ditulis nama
pertama dan diikuti kata “dkk” (dan kawan-kawan) atau et.al.
8. Apabila ada dua karangan atau lebih berasal dari pengarang
yang sama, maka nama pengarang dicantumkan satu kali,
lainnya cukup diganti dengan garis sepanjang lima ketukan
dari garis margin kiri dan diikuti oleh koma, dengan
ketentuan mendahulukan sumber pustaka yang lebih dahulu
tahun penerbitannya, atau urutan abjad judul buku. Contoh:
Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya,
Jilid I, Jakarta: UI Press, Cet. V, 1980.
, Teologi Islam, Jakarta: UI Press, 1986.
9. Bahan/sumber yang diakses dari internet, cara penulisannya
adalah nama penulis, judul karya yang diletakkan dalam tanda
petik (“___”) dari nama website yang diakses atau download.
Contoh:
Budhi Munawar-Rachman, “Perjumpaan Kristen-Islam Perlu
Toleransi Sejati”, dari www.-kompas.com , 28 Desember
2006.
10. Sumber hasil wawancara ditulis dengan cara menyebutkan:
nama yang diwawancarai, wawancara, tempat, dan tanggal
wawancara. Contoh:
Rais, M. Amien, Wawancara, Jakarta, 15 Desember 2006.
11. Daftar pustaka juga bisa ditulis secara konsisten dengan
model berikut: nama penulis titik, tahun titik, judul
buku/karya (italic) titik, tempat terbit titik dua titik, nama
penerbit titik, dan cetakan (jika ada). Contoh:
Moleong, Lexy J. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif:
Bandung: Rosdakarya. Cet. I.
Mujahir, Noeng, 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta: Rake Sarasin.
Neufeldt, Victoria (ed). 1998. Webster’s New World
Dictionary. New York: Simon & Schuster Inc.
12. Penulisan daftar pustaka yang sering dipakai dalam bidang
penelitian antropologi juga dapat/dibolehkan untuk
digunakan. Cara penulisannya adalah: nama pengarang
(dibalik) diletakan pada baris pertama, lalu tahun, diletakan
25pada baris berikutnya dibawah nama, lalu spasi, judul buku
(italic), tempat terbit dan nama penerbit. Contoh:
Badawi, Ahmad Zaki. 1982 Mu ‘jam Mushthalahat al-Ulum
al-Ijtima’iyyah. Beirut: Maktabah Lubnan.BAB VII
SISTEMATIKA SKRIPSI
Sistematika skripsi terdiri dari tiga bagian, yaitu: bagian awal
(pembukaan), bagian isi (inti), dan bagian akhir (penutup).
A. Bagian Awal (Pembukaan)
Bagian awal mencakup komponen-komponen tampilan
pertanggungjawaban administrasi penulisan, penuntun yang
mengantarkan pembaca untuk dapat memahami tempat dan isi karya
ilmiah. Bagian ini meliputi:
1. Halaman sampul/cover. Contoh: yang harus dicantumkan
pada halaman sampul/cover skripsi adalah sebagai berikut:
a.
Pen
a.
b.
Abstrak
Kata Pengantar Penulis
Daftar Isi
Daftar tabel (jika ada)
Daftar Gambar, Grafik, Bagan, atau skema (jika ada)
PC EIHAW
Prmepos
Judul karangan ilmiah lengkap dengan anak judul (jika
ada)
Keperluan penyusunan
Logo Stai Duta Bangsa
‘Nama penyusun
Nomor Induk Mahasiswa
‘Nama Lembaga Pendidikan
Nama kota
Tahun Penyusunan Mencantumkan Tahun Hijriyah dan
Tahun Masehi
Halaman Judul yang berlogo Stai Duta Bangsa
Surat Pernyataan Penulis
Lembar Persetujuan/Pengesahan
Persetujuan Pembimbing
Pengesahan Penguji
10, Daftar Lampiran (jika ada)
11, Daftar Istilah (jika ada)
2712. Daftar Singkatan (jika ada)
13. Daftar lainnya.
B. Bagian Isi (Inti)
Bagian isi (inti) merupakan lini tengah atau bagian substansial
dari skripsi, sekurang-kurangnya terdiri dari empat bab untuk
penelitian kepustakaan dan lima bab untuk penelitian lapangan.
Sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Hipotesis Penelitian (jika ada)
F. Tujuan Penulisan
G. Kegunaan Penelitian
BAB II: KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA. KONSEPTUAL
A. Sesuai dengan tema penelitian
D.
Jika ada bagian abjad A, B, C, atau D ada sub, maka ditulis
sebagai berikut:
(jika diperlukan)
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN :
A. Jenis dan Pedekatan Penelitian
Sumber Data
Penelitian yang relevan : i
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling (jika
diperlukan)
Instrumen Pengumpulan Data
28
m popF. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
G. Teknik Interpretasi Data
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Analisis Data
C. _Interpretasi Data dan Diskusi Hasil.
(Catatan: A, B, C, D merupakan rentangan konsep
pokok yang ditemukan dari penelitian kepustakaan
dan/atau lapangan)
BAB V:PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
C. Implikasi (jika diperlukan)
C. Bagian Akhir (Penutup)
Bagian akhir dari skripsi membuat pertanggungjawaban acuan
konsep-konsep teoritis dan bukti-bukti proses penelitian, dan
sebagainya. Bagian ini meliputi:
1. Daftar Pustaka (teknik penulisannya telah dibahas di BAB
VI)
2. Lampiran-lampiran, antara lain:
a. Instrumen Pengumpulan Data (Angket, Pedoman,
Wawancara, dan Ceklis Daftar Isian Observasi
b. Surat Izin/keterangan telah melakukan penelitian
c. Transkripsi Wawancara atau Data Informan
d. DataResponden (jika ada dan berupa penelitian
lapangan)
e. Profil institusi/sekolah (jika ada dan berupa penelitian
lapangan)
f. Proses pengolahan data (jika ada dan berupa
penelitian lapangan)
g. Foto-foto dan/atau dokumen penting lainnya (jika
berupa penelitian kepustakaan dan/atau lapangan.
3. Biodata Penulis (maksimal 2 halaman dan spasi 1)
29BAB VILL
BENTUK DAN SUBSTANSI SKRIPSI
A. Bentuk Kajian Skripsi
I, Tema ‘Permasalahan yang dapat dijadikan sebagai objek
Penelitian untuk penulisan skripsi berasal dari permasalahan
yang relevan dengan disiplin keilmuan jurusan/program studi.
Bentuk penelitian yang dapat dikembangkan dalam rangka
penulisan skripsi antara lain berupa:
Studi Kasus
Penelitian Survey
Penelitian Eksperimen
Penelitian Kepustakaan
Penelitian Eksplanatif dan Korelasional
Penelitian Historis
Penelitian Tindakan
Penelitian Komparatif
Penelitian Deskriptif
j. Penelitian Kontrastif
3. Teknik analisis yang dapat dikembangkan dalam penelitian
untuk penulisan skripsi antara lain:
Analisis Isi
Analisis Wacana
Analisis Kuantitatif
Analisis Kesalahan
Analisis Kecenderungan
Analisis Varian
Analisis Kontrastif
Analisis Historis dan Komparatif
“So ho ao op
Fame aoop
B. Substansi Komponen Skripsi
1. Latar Belakang
a. Latar belakang masalah pada dasarnya merupakan alasan
logis-rasional sehingga masalah itu perlu diteliti atau
dicarikan solusinya melalui penelitian apa
30d.
signifikansinya bagi perkembangan ilmu dan bagi
kehidupan sehari-hari, Akan menarik jika pada bagian
latar belakang ini dikembangkan uraian mulai aspek
filosofis, historis, dan yuridis yang relevan dengan
permasalahan yang akan diteliti.
. Pemaparan dilakukan secara cermat dan tajam, ringkas,
sistematis, dan argumentatif. Kecermatan dan ketinggian
argumentasi yang dipaparkan ini akan mempengaruhi
pandangan atau pendapat orang tentang kelayakan,
penting dan perlu tidaknya dilakukan penelitian terhadap
masalah itu.
. Rumusan argumen atau alasan digali dari berbagai
sumber atau perpaduan antara teori, hasil penelitian
terdahulu untuk masalah yang sama, pernyataan tentatif
dari orang yang dipandang memiliki otoritas, hasil
pengamatan di lapangan atau laboraturium dan
sebagainya.
Situasi yang dapat dijadikan alasan diantaranya:
1) Ketika dijumpai kesenjangan antara kenyataan
dan harapan;
2) Ketika dijumpai kontradiski antar empiri yang
televan;
3) Ketika di jumpai adanya ketidakcocokan antara
teori dan realitas.
2. Identifikasi Masalah
a.
b.
Dalam konteks masalah yang bersifat situasional, peneliti
dapat mengidentifikasikan sejumlah masalah.
Masalah penelitian merupakan suatu jalinan situasi
krusial tertentu yang dapat peneliti kenali sebagai suatu
masalah.
Dalam identifikasi masalah, peneliti hendaknya
mendeskripsikan butir-butir masalah pada setting
penelitian seluas mungkin. Semua masalah disusun
dalam bentuk pemyataan (statement) yang didasarkan
pada realitas/fakta empiric dan teoritis yang telah ada,
31bukan hasil rekayasa peneliti dan penyusunannya dalam
bentuk pemyataan,
3. Pembatasan Masalah
., _,.Setelah membentangkan sejumlah masalah sebagai hasil
identifikasi, peneliti menyatakan butir-butir masalah mana saja yang
akan dijadikan fokus kajian, penelitian dan sekaligus menjadi ruang
lingkup penelitian penulis,
4. Perumusan Masalah
a. Perumusan masalah dijabarkan dan didasarkan pada
identifikasi dan pembatasan masalah. Perumusan masalah
merupakan pemyataan yang lengkap dan terperinci
mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti
berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan
masalah.
b. Penulisan masalah penelitian biasanya dalam bentuk
kalimat pertanyaan, menanyakan ada tidaknya perbedaan
atau hubungan antara dua variabel atau lebih, belum
mengarah atau mengacu pada teori, sebaiknya sama
banyak dengan rumusan hipotesis penelitian.
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh
informasi factual berupa temuan yang diharapkan, baik deskripsi dan
analisis tentang hubungan, pengaruh, maupun perbandingan antara
konsep serta variabel yang diteliti.
Secara khusus biasanya tujuan dirumuskan untuk menentukan
hubungan, pengaruh, atau perbandingan antara konsep dan variabel
bebas (independent), dan variabel terikat (dependent). Letak tujuan
ada di bab pendahuluan setelah perumusan masalah.
32. _Kegunaan Penelitian
a. Setelah batasan masalah dirumuskan, peneliti pada
hakikatnya telah mengajukan ruang lingkup penelitian.
Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kegunaan yang
dapat dipetik dari penelitian selanjutnya.
b. Kegunaan penelitian ini dapat berbentuk kegunaan teoritis
berupa pengetahuan baru maupun praktis berupa jawaban
deskripsi data dan alternatif terhadap pemecahan
permasalahan. Umpamanya, hasil penelitian pelaksanaan
kurikulum pendidikan agama Islam disebuah sekolah
diharapkan dapat menambah kajian keilmuan para
akademisi pendidikan dan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan bagi guru PAI dalam metode pembelajaran yang
efektifitas.
. Kajian Teoritis dan Kerangka Konseptual
a. Kajian Teoritis
1) Penelitian dengan pendekatan data kuantitatif.
Berdasarkan paradigma yang dianut pada dasarnya
mengacu pada “context of justification”, yakni
menguji teori yang berkaitan dengan masalah
penelitian melalui kerangka berpikir deduktif yang
dirumuskan dalam bentuk hipotesis penelitian.
Penelitian ini antara lain:
a) Survey, yang dapat berupa __penelitian
korelasional ataupun penelitian evaluatif.
b) Eksperimen, yang dapat berupa uji pengaruh,
perbedaan, dan lain-lain.
2) Karena menguji teori, maka variabel penelitian dilihat
dari konsepnya dibedakan menjadi:
a) Variabel fakta (faktual), yaitu variabel yang
dalam pengumpulan datanya (instrumennya)
tidak memerlukan teori,
b) Variabel konstruk (konseptual), yaitu variabel
yang dalam pengumpulan datanya
(instrumennya) memerlukan teori dan konsep
33yang dijabarkan ke dalam indikator untuk
menyusun butir-butir pernyataan/instrumen.
3) Sedangkan dilihat dari hubungan fungsionalnya,
terdapat variabel bebas (independent), yaitu variabel
yang mempengaruhi variabel lain disebut juga
variabel prediktor, dan variabel terikat (dependent),
yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain disebut
Juga variabel criteria. Dua variabel atau lebih dalam
Penelitian tersebut hanya dapat dibandingkan atau
dibedakan apabila secara teoritik memang layak
dibandingkan, dan dihubungkan apabila secara
teoritik memang layak dihubungkan.
4) Dalam penelitian yang memang variabel konstruk,
diperlukan secara jelas landasan teori variabel untuk
menjaring data dari variabel pada penelitian
kuantitatif. Dari teori itulah dirumuskan indikator-
indikator masing-masing variabel untuk menyusun
butir-butir pertanyaan dalam instrumen untuk
menjaring data yang dimaksud. Oleh karena itu,
landasan teori variabel harus kuat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
5) Penelitian dengan pendekatan data kuantitatif
didasarkan pada paradigma naturalistic dan
diorientasikan kepada deskripsi dan pemahaman
terhadap fenomena sosial pendidikan, schingga
diperoleh temuan-temuan yang secara langsung
melibatkan peneliti sebagai instrument.
b. Kerangka Konseptual
Pada kerangka konseptual ini, peneliti mewujudkan
semua konsep yang mendukung teori-teori yang telah dikutip
dan dikomentari peneliti pada kajian teoritis ke dalam
kerangka bagan atau skema.
348. Hipotesis Penelitian
a. Hipotesis merupakan jawaban sementara tethadap
Ppernyataan penelitian, yaitu asumsi atas faktor-faktor
yang menyebabkan , akibat yang terjadi dari
permasalahan tersebut.
b. Hipotesis penelitian dirumuskan secara__naratif
berdasarkan analisis peneliti dan dirumuskan dalam
bentuk kalimat pernyataan, jaringan-proses-hubungan
sebab akibat, dan sebagainya.
¢. Hipotesis penelitian dalam pendekatan kuantitatif
dinyatakan dengan “semakin...akan —_ semakin...”
sementara dalam penelitian kualitatif dinyatakan dengan
“..-berhubungan dengan...” atau “....empengaruhi....”
hal yang perlu diperhatikan adalah tidak semua penelitian
berhipotesis.
9. Waktu dan Tempat Penelitian
Berisi penjelasan kapan, berapa lama, dan lokasi mana
penelitian itu dilakukan, termasuk prosedur kerja penelitian yang
direncanakan secara detail dan tahap persiapan hingga penulisan
laporan. Penjadwalan rencana kerja penelitian sebaiknya dibuat
dalam bentuk tabel.
10. Variabel Penelitian
Mendeskripsikan variabel dan indikator variabel penelitian
dengan mengacu landasan teori tentang variabel sebagaimana
dijelaskan dalam Bab II. Penjelasan mengenai variabel penelitian
sangat menentukan ruang lingkup dan kedalaman substansi
penelitian.
11. Metode Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data antara
lain metode survey dan teknik pengolahan data analisis
korelasional atau menggunakan teknik kategorisasi dan
35analisis kualitatif bagi penelitian kualitatif dan teknik
yang lain sesuai dengan topik kajian penelitian. Dalam
hal ini, mahasiswa perlu mengetahui konsep dan langkah-
langkah metode survey, korelasional, dan sebagainya dari
teferensi metodologi penelitian yang standar.
. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
mendeskripsikan populasi dan sampel penelitian, serta
bagaimana cara pengambilan sampel berdasarkan acuan
teori yang dipakai, baik random (acak) dengan berbagai
variannya maupun purposive sampling.
. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
menjelaskan teknik apa yang digunakan untuk menjaring
data tentang variabel penelitian. Misalnya teknik tes,
kuesioner, interview, dan ataupun informasi dokumenter.
Oleh karena itu perlu dijelaskan juga proses
pengumpulan data penelitian itu dilakukan melalui
tahapan-tahapan misalnya meliputi:
1)Persiapan, dengan cara apa persiapan pengumpulan
data itu dilakukan
2)Pelaksanaan, dalam pelaksanaan ini bagaimana teknis
‘pengumpulan data itu dilakukan.
|. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, perlu dijelaskan teknik
pengolahan dan analisis data. Misalnya, data yang sudah
dikumpulkan itu diverifikasi keabsahannya, diberi kode
(coding), diklasifikasi diberi skor (scoring), ditabulasi
dan dikwantifikasi juga (jika diperlukan) dengan
menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan
teknik analisis inferensial. Analisis statistik deskriptif
digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap harga
rata-rata hitung, standar deviasi, median dan modus dari
setiap variabel penelitian, Hasil perhitungan tersebut
kemudian di deskripsikan dalam destribusi frekuensi skor
masing-masing variabel penelitian dan divisualisasikan
dalam histogram. Sedangkan analisis statistik inferensial
36digunakan untuk pengujian hipotesis dan kepentingan
generalisasi penelitian. Misalnya jika peneliti melakukan
penelitian dengan tiga variabel, maka dalam pengujian
hipotesis pertama dan kedua digunakan teknik analisis
regresi dan teknik analisis korelasional sederhana,
sedangkan untuk pengujian hipotesis ketiga digunakan
teknik analisis regresi multiple dan teknik analiss
korelasional multiple.
12. Gambaran Setting Penelitian
Poin berisi penjelasan secara rinci setting lokasi, tempat, atau
tokoh yang diteliti. Jika penelitian lapangan, maka dalam poin ini,
antara lain perlu diuraikan misalnya: tujuan berdirinya, pendiri,
visi, misi, dan seterusnya. Sedangkan jika penelitian tokoh, maka
dalam poin ini, antara lain dapat dijelaskan: tempat lahir, kondisi
sosial budaya kelahirannya, pendidikan yang pernah
diperolehnya, karya-karyanya, pemikirannya, dan sebagainya.
13. Ketepatan Hipotesis
Dalam pemaparan dan analisis, ketepatan hipotesis diuji
berdasarkan rumus statistik inferensial atau induktif sesuai data
yang dikumpulkan. Sedangkan untuk hipotesis kualitatif dikaji
dalam pembuktian ikatan jaringan konsep yang dihipotesiskan.
14, Hasil Penelitian
Poin ini mendeskripsikan hasil penelitian yang memberikan
informasi tentang semua data hasil penelitian. Dalam poin ini,
pemaparan data dibagi ke dalam subbab-subbab sesuai dengan
keluasan data tersebut. Dalam subbab-subbab inilah dituangkan
deskripsi kualitatif dan analisis kuantitatif yang relevan.
15. Analisis Teoritis atau Hasil Penelitian
Poin ini menjelaskan:
a. Ketepatan hipotesis,
b. Temuan teoritis, .
c. Perspektif (pendapat) peneliti tentang masa depan setting
penelitiannya (faktor-faktor yang mempengaruhi,
37misalnya: maju atau mundurnya lembaga yang diteliti
masa depan)
16. Kesimpulan
Dalam bab terakhir ini peneliti membuat kesimpulan yang
bersifat umum dan bukan ringkasan dari bab-bab sebelumnya,
melainkan jawaban atas semua masalah pada Bab I. Kesimpulan
merupakan dasar bagi pengkajian atau penelitian selanjutnya yang
berupa implikasi dari temuan penelitian tersebut.
17. Saran-saran dan/Rekomendasi
Dalam poin ini peneliti memberi saran-saran pemikiran ke
depan atau rekomendasi yang relevan berdasarkan hasil
perspektifnya tentang setting penelitiannya kedepan. Saran-saran
dan/atau rekomendasi ini dapat diberikan kepada akademisi
(peneliti), birokrasi, pejabat, pengambil kebijakan, dan
masyarakat atau stakeholder pada umumnya.
38Lampiran J: Contoh Sampul (Cover Luar) Skripsi
TINJAUAN HUKUM JUAL BELI ISLAM TERHADAP SISTEM
DISKON PADA TOKO BUSANA MUSLIMADANI
TANAH ABANG JAKARTA PUSAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas
Dan Memenuhi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar $1
Dalam Ilmu Hukum Ekonomi Syariah
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DUTA BANGSA BEKASI
1441 H/2020M
40Lampiran 2: Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing
TINJAUAN HUKUM JUAL BELI ISLAM TERHADAP SISTEM
DISKON PADA TOKO BUSANA MUSLIMADANI
TANAH ABANG JAKARTA PUSAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas
Dan Memenuhi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar S1
Dalam Ilmu Hukum Ekonomi Syariah
Oleh:
Pembimbing I Pembimbing I
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DUTA BANGSA BEKASI
1441 H/2020M
alLampiran 3: Lembar Pengesahan Panitia Ujian
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul “Tinjauan Hukum Jual Beli Islam Terhadap
Sistem Diskon Pada Toko Busana Muslimadani Tanah Abang
Jakarta Pusat” diajukan kepada Program Studi Hukum Ekonomi
Syariah Sekolah Tinggia Agama Islam Duta Bangsa Bekasi dan telah
dinyatakan Iulus dalam Ujian Munagosyah pada 10 Juli 2020 di
hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar
Sarjana Hukum (S.H) dalam bidang Hukum Ekonomi Syariah.
Jakarta,..... Juli 2020
Panitia Ujian Munagosyah
Ketua Panitia
(Ketua STAD) Tanggal Tanda Tangan
Ka, Program Studi
Penguji
Mengetahui,
Ketua STAI Duta Bangsa Bekasi
42Lampiran 4: Contoh Sistematika Laporan Hasil Penelitian (skripsi)
QQ)
LAPORAN HASIL PENELITIAN KORELASIONAL
BABI : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Maslah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
F. Sistematika Penulisan
BAB Ii: KASIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
BAB II : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Populasi dan Sampling
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Hipotesis Statistik
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
43Q)
LAPORAN HASIL PENELITIAN JENIS
EXPOST FACTO
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Maslah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E, Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
F. Sistematika Penutisan
BAB Il: KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian
BAB II: METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode dan Desain Penelitian
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampling
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Kontrol terhadap Validitas Internal
F. Analisis Data
G. Hipotesis Statistik
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Cc. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
D. Keterbatasan Penelitian
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
EKSPERIMEN DAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRANGB)
LAPORAN HASIL PENELITIAN DESKRIPTIF
BAB I :PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Maslah
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
Sistematika Penulisan
BAB Ii: KASIAN TEORI
Teori yang relevan dengan variabel yang diteliti
™AMOOW D>
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode dan Desain Penelitian
C. Unit Analisis
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian
B. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian
BAB V:KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
45(4)
LAPORAN HASIL PENELITIAN EVALUASI
(PENDEKATAN KUANTITATIF)
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Maslah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
F. Sistematika Penulisan
BAB Il: KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Pengertian Evaluasi
B. Model Riset Evaluasi
C. Kajian teori yang Berkaitan dengan Obyek yang diteliti
D. Hasil Penelitian yang Relevan
E. Kerangka Berpikir
F. Hipotesis Penelitian
BAB III: DESKRIPSI METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Evaluasi
B. Metode Evaluasi
C. Teknik Pengambilan Sampling
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Tabel Perencanaan Penelitian
BAB IV: HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
B. Pembahasan Hasil Temuan
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
46(5)
LAPORAN HASIL PENELITIAN KUALITATIF
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
E. Sistematika Penulisan
BAB II: KAJIAN TEORI
Teori tentang Faktor/Variabel atau Konsep yang mungkin
terlibat dalam penelitian yang memang dijadikan acuan,
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Latar Penelitian (setting lokasi)
C. Metode Penelitian Kualitatif yang mungkin (bila
aspek budaya yang diteliti) seperti etnografi, studi kasus,
naturalistic inquiry, analisis isi (content analysis)
D. Fokus Penelitian
E. Prosedur Pengumpulan dan Perekaman Data
F. Analisis Data
G. Pemeriksaan atau Pengecekan
Keabsahan Data (Triangulasi)
BAB IV: TEMUAN-TEMUAN PENELITIAN (CULTURAL,
THEMES)
Didalamnya berisi tentang tema yang unik dengan Analisis Kritis
BAB V: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN :
Teori yang mendukung atau tidak, terhadap temuan-temuan yang sesuai
dengan masalah-masalah penelitian
BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
CATATAN LAPANGAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
47(6)
LAPORAN HASIL PENELITIAN KAJIAN PUSTAKA
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Pembatasan Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian
E, Sistematika Penulisan
BAB II: KAJIAN TEORI
A. Acuan Teori
B. Pembahasan Hasil Kajian yang Relevan
BAB Il]: METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penulisan
C. Fokus Penelitian
BAB IV: HASIL PENELITIAN
A. Temuan Hasil Analisis Kritis Deskriptif
B. Temuan Hasil Analisis Kritis Komparatif
C. Pembahasan
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
48