You are on page 1of 29
LEMBAR PERSETUJUAN PROGRESS PENELITIAN DOSEN BULAN MARET 2024 Nama Peneliti Utama Ariswanto Sa’pang, S.Pd., M.M.Tr Nama Anggota Peneliti : 1.M. Hamdy Meydiansyah, SE.,M.M 2. Roy Tato Bangun, S.Si.T., MM NIDN Peneliti Utama 4227097601 Bidang Ilmu : MTL Program Studi : MTL Judul Penelitian : Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja TKBM pada Proses Bongkar Muat di Pelabuhan Maceini Baji Kab. Pangkajene dan Kepulauan Progress Penelitian : MENYELESAIKAN PENULISAN SAMPAI_ DENGAN METODOLOGI (PROPOSAL PENELITIAN) Makassar, Maret 2024 Diterima Oleh Diajukan Oleh Kepala PPPM Peneliti Utama a baa A (Ariswanto Sa’pang, S.Pd.,M.M.Tr) NIDN? 4221027701 NIDN: 4227097601 Mengetahui Wakil Direktur I NIDN: “11037401 Kode/Nama Rumpun [imu Bidang Fokus PROPOSAL PENELITIAN DOSEN POLITEKNIK PELAYARAN BAROMBONG PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA TKBM PADA PROSES BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MACCINI BAJI KAB, PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TIM PENGUSUL Ariswanto Sa’pang, S.Pd., M.M.Tr (NIDN 4227097601) M. Hamdy Meydiansyah, SE., M.M (NIDN 4221058101) Roy Tato Bangun, S.Si.T., M.M (NIDN 4203019001) PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLITEKNIK PELAYARAN BAROMBONG TAHUN AKADEMIK 2023/2024 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) merupakan salah satu kabupaten i Propinsi Sulawesi Selatan dengan wilayah yang cukup luas dan terdiri atas tiga dimensi perwilayahan yaitu daratan, kepulauan, dan pegunungan, Dimensi ruang tersebut sangat ‘mewarnai kehidupan penduduknya dengan profesi yang beraneka ragam seperti petani, nelayan, pegawai, pekerja tambang, pedagang, dan kegiatan jasa lainnya. Wilayah yang sangat luas yang terdiri atas kota, daerah daratan, dan pulau-pulau yang cukup jauh letaknya mengakibatkan peranan jasa perhubungan utamanya sub-sektor perhubungan laut sangat penting untuk memobilisasi penduduk khususnya yang bertempat tinggal di pulau- pulau yang berjumlah 117 buah. Keterisolasian daerah dapat diatasi dengan penyediaan Jasa perhubungan baik yang dilaksanakan oleh pemeriniah maupun swasta yang secara bersama-sama memberi pelayanan sehingga masyarakat di daerah ini dapat menikmati hasil-hasil pembangunan dan turut serta berperan dalam pembangunan. Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I Maccini Baji merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 72 Tahun 2021 Perubahan Keempat atas KM 62 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Kantor Uni Penyelenggara Pelabuhan yaitu melaksanakan pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan kepelabuhan, kesclamatan dan keamanan pelayaran pada pelabuhan, serta penyediaan dan pelayanan jasa kepelabuhan yang belum diusahakan secara komersial. Yang mana salah satu didalamnya adalah pengaturan, pengendalian dan pengelolaan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) pelabuhan, Menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, pelabuhan adalah ‘tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang maupun bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transpor Transportasi melalui laut memegang peranan penting dalam sistem perdagangan seperti ini, Berbagai macam barang di seluruh penjuru dunia dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain melalui laut. Perpindahan barang dalam proses impor dan ekspor ini juga perlu dikendalikan. Di sinilah pelabuhan memegang peranan sangat penting. Keikutsertaan pengusaha bongkar muat barang yang kegiatannya antara lain stevedoring, cargodoring, receiving dan delivery dapat tidak langsung memajukan perekonomian dan membangun pelayanan pada masyarakat demi kelancaran dan keamanan lalu lintas barang di pelabuhan. Namun banyak pengguna jasa pengirim maupun penerima barang yang kecewa dengan pelayanan jasa bongkar muat barang karena banyaknya resiko yang timbul terhadap barang yang dikirim oleh pengguna jasa, sehingga mengakibatkan kerugian. Maka dari itu harus ada kejelasan tanggung jawab dari perusahaan bongkar muat barang, kejelasan resiko terhadap barang yang dikirim oleh pengguna jasa. Kegiatan kerja di suatu pelabuhan adalah kegiatan yang bersifat komplek artinya tidak hanya satu macam saja kegiatan yang ada di sana, mulai dari yang sederhana sampai yang berskala intemnasional. Sebagai contoh pengiriman barang antar pulau sampai dengan mengekspor dan mengimpor barang dari dan ke luar negeri. Menurut Istopo dalam buku “Kapal dan Muatannya” (1999:170), bongkar muat adalah penempatan atau pemindahan muatan dari darat ke atas kapal atau sebaliknya, memindahkan muatan dari atas kapal ke pelabuhan tujuan. Kegiatan bongkar muat ini merupakan salah satu mata rantai dari kegiatan pengangkutan barang melalui laut, dimana barang yang akan diangkut ke kapal memerlukan pembongkaran untuk dipindahkan baik dari gudang fini 1 maupun langsung dari alat angkutnya. Jadi, apabila pemuatan dan pembongkaran barang dapat dilaksanakan dengan lancar, cepat, dan sistematis akan dapat meningkatkan kelancaran arus barang (flow of goods). Kelanearaan itu. dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan dan tergantung pada sifat ddan bentuk barang dan keahlian dalam mengoperasikan alat-alat tersebut. Dalam pelaksanaan bongkar muat barang sering terjadi berbagai kendala yang memperlambat kegiatan bongkar muat di antaranya permasalah yang terjadi pada Pelabuhan Makassar yaitu kinerja bongkar-muat diketahui bahwa produktivitas bongkar- ‘muat rata-rata baik sedangkan ET:BT (efektif time:berthing time) masih kurang, baik. Selain itu, masalah yang banyak menycbabkan idle time diantaranya: penting namun kinerjanya masih rendah, yaitu kecepatan dalam proses bongkar-muat, kesiapan truck, kapasitas lapangan penumpukan, kebersihan area pelabuhan dan masalah penerangan (M. Rum Raekhan, Ludfi Djakfar, Alwafi Pujiraharjo, 2017). Dalam rangka meningkatkan TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, maka banyak factor yang perlu dipertimbangkan, di antaranya adalah kompetensi karyawannya. Enceng, Liestyodono dan Purwaningdyah (2008), menyatakan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan ‘yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, schingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaikbaiknya. Soto dalam Enceng, Liestyodono dan Purwaningdyah (2008) menyatakan bahwa Kompetensi tidak hanya mengandung keterampilan, pengetahuan, dan sikap, namun yang penting adalzh penerapan dari keterampilan, pengetahuan, dan sikap mereka sesuai standar kinerja yang ditetapkan. Kompetensi dapat memperdalam dan memperluas kemampuan kerja. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin terampil dan semakin cepat pula dia menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya semakin kaya dan luas, dan memungkinkan peningkatan kinerjanya (Simanjuntak, 2005: 113), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor kompetensi berpengaruh tehadap kinerja karyawan, apakah faktor ketrampilan berpengaruh tehadap kinerja karyawan, factor manakah diantara pengetahuan dan ketrampilan yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh. Penelitian ini bermaksud memperoleh ‘gambaran mengenai pengaruh kompetensi (competency) terhadap kinerja (performance) TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan model analisis jalur (path analysis). Rumusan Masalah Berdasarkan peristiwa yang telah disebutkan di atas, peneliti mengidentifikasi permasalahan dan penanganan masalah sesuai dengan pengalaman penulis. selama melaksanakan kegiatan magang dosen, judul penelitian: Pengaruh kompetensi terhadap kinerja TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap Kinerja TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan? ‘Apa saja kendala/hambatan pada proses bongkar muat oleh TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan? 3. Bagaimana upaya meningkatkan kinerja TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat “ dirumuskan tujuan sebagai be 1. Untuk mengetahui Bagaimana Pengaruh kompetensi terhadap Kinerja TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan’? 2. Untuk mengetahui kendala/hambatan apa saja yang sering muncul pada proses bongkar muat oleh TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan? 3. Untuk mengetahui upaya meningkatkan kinerja TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan? D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran_ tentang kompetensi dan kinerja TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, maka penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dari tempat penulis melaksanakan penelitian serta bagi peneliti sendiri sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti a. Untuk memenuhi syarat tridharma pergutuan tinggi. b. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman sehingga bermanfaat dalam dunia kerja di masa depan. ©. Sebagai wadah bagi penulis untuk menuangkan ide serta gagasan tentang hal ~ hal yang telah di pelajari pada saat penelitian. 2. Bagi Akademi Dalam hal ini akademi akan memperoleh gambaran yang nyata tentang kompetensi dan kinerja TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, serta menambah referensi bagi akademi dan juga untuk mendapatkan data tertulis yang Iengkap mengenai kompetensi yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja TKBM Pelabuhan Maccini Baji Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, serta sebagai bahan. informasi yang dapat diberikan kepada para taruna nantinya. 3. Bagi Pembaca ‘Supaya pembaca mendapatkan informasi dan data serta sebagai masukan dan sumber inspirasi untuk mengevaluasi dalam menentukan kegiatan demi mencapai perubahan ‘yang positif dan bermanfaat bagi pembaca. BABIL TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1 Kompetensi Beberapa pendapat memaparkan mengenai pengertian dari kompetensi. Berikut ini adalah penjelasan dari para tokoh yang akan menjelaskan apa itu kompetensi. Kompetensi merupakan kapasitas yang dimiliki individu untuk menampilkan perilaku yang sesuai dengan parameter organisasi, sehingga mampu memberikan hasil yang, diinginkan (Richard E, Boyatzis, 1982). Kemudian dikatakan pula oleh Albanese (1989) yang mengatakan bahwa kompetensi merupakan karakteristik personal yang berperan dalam menampilkan kinerja manajerial yang efektif’ Defi Jain juga dikatakan bahwa kompetensi merupakan kemampuan untuk melaksanakan satu tugas atau peran, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-keterampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan ketrampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan (Robert A. Roe, 001). Kemudian dikatakan pula bahwa kompetensi mengandung aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan (Keahlian) dan kemampuan ataupun karakteristik kepribadian yang mempengaruhi kinerja (Becker & Ulrich, 2005). Kompetensi menurut Spencer (1993) dalam Pfeffer, dkk (2003:109) yaitu : Karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalam pekerjaanya (an underlying characteristi’s of an individual which is ‘causally related to criterion referenced effective and or superior performance in a job or situation, Berdasarkan definisi tersebut kata an underlying characteristi's mengandung makna kompetensi adalah bagian kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Sedangkan kata causally related berarti kompetensi adalah sesuatu yang menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Dan kata criterion referenced mengandung makna bahwa kompetensi sebenamya memprediksi siapa yang berkinerja baik dan kurang baik, diukur dari kriteria atau standar yang digunakan, Gulo (2004: 34) berpendapat bahwa “kompetensi terdiri dari dua aspek yang, saling berinteraksi, yaitu: 1) aspek yang tampak atau yang disebut performance (penampilan) dan 2) aspek yang tidak tampak atau yang disebut aspek rasional”. Performance ditunjukan dalam bentuk tingkah laku yang dapat didemonstrasikan sehingga dapat dilihat, diamati dan dirasakan. Sedangkan aspek rasional tidak dapat diamati karena tidak tampil dalam bentuk prilaku empiris, Mc.Ahsan (1981345), sebagaimana dikutip oleh Mulyasa (2003:38) mengemukakan bahwa kompetensi: is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the extent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behaviors” Dalam hal ini, kampetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, schingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Sofo (1999:123) mengemukakan “A competency is composed of skill, knowledge, and attitude, but in particular the consistent applications of those skill, knowledge, and attitude to the standard of performance required in employment”. Dengan kata lain kompetensi tidak hanya mengandung pengetahuan, keterampilan dan sikap, namun yang penting adalah penerapan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan tersebut dalam pekerjaan. Menurut Muhaimin (2004: 151) kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Berdasarkan definisi tersebut, maka tidak semua aspek pribadi dari seorang pegawai itu merupakan kompetensi. Hanya aspek-aspek pribadi yang mendorong dirinya untuk mencapai kinerja yang superiorlah yang merupakan kompetensi yang dimilikinya, Model kompetensi ini memberikan sebuah peta yang membantu seseorang memahami cara terbaik mencapai keberhasilan dalam pekerjaan ‘atau memahami cara mengatasi suatu situasi tertentu Kompetensi merupakan atribut individu (pengetahuan, pengalaman, ketrampilan/ keahlian, sikap) yang diperlukan untuk dapat melaksanakan pekerjaan dan berinteraksi secara optimum dengan berbagai tuntutan pekerjaan. Kompetensi menjelaskan keahlian, pengetahuan, sikap, ddan perilaku yang dibutuhkan untuk secara efektif melaksanakan pekerjaan dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan. Kompetensi muncul dalam bentuk perilakt kerja dan kompetensi yang baik akan melahirkan perilaku kerja efektif. Kompetensi merupakan jembatan penghubung antara “skenario utama” organisasi (visi-misi- strategi) dengan strategi pengelolaan SDM dalam organisasi. Kompetensi juga merupakan karakteristik dasar seseorang,/ individu yang berkaitan dengan kinerja yang efektif atau superior pada suatu jabatan atau situasi tertentu, Definisi lain juga menjelaskan bahwa kompetensi merupakan keadaan internal dan aspek-aspek kkepribadian seseorang yang relatif menetap serta dapat digunakan untuk memprediksi tingkah laku dalam berbagai situasi atau pekerjaan (underlying characteristic. Kompetensi menyebabkan perilaku atau perbuatan, oleh karena itu dapat digunakan untuk memprediksi (casually related), serta kompetensi dapat _memprediksi wuruknya kinerja seseorang berdasarkan standar ukuran tertentu (criterion- referenced). 2. Kinerja Kata kinerja adalah singkatan dari Kinetika Energi Kerja yang dalam bahasa Inggris disebut dengan performance. Dalam hal ini, kata performance umumnya merujuk pada “job performance” atau “actual performance” yang artinya suatu prestasi Kerja atau prestasi sebenamya yang dicapai oleh seseorang dalam ‘menjalankan tugas-tugasnya. Dalam konteks manajemen, pengertian Kinerja adalah suatu prestasi kerja atau hasil kerja seseorang berdasarkan kuantitas dan kualitas yang dicapainya dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diterima, Umumnya, setiap organisasi sangat memperhatikan upaya pengoptimalan kinerja sumber daya manusia (SDM). Sehingga dalam hal ini, SDM menjadi faktor penentu bagi perusahaan dalam mencapai suatu kinerja yang baik. ‘Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2006:67), pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam ‘melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Gary Dessler (2000:41), kinerja adalah prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja yang dicapai dengan standar yang ditetapkan. 3. Pelayanan Bongkar Muat Pelayanan secara umum adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, melalui pelayanan ini keinginan dan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi.Dalam Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pelayanan adalah sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani yaitu membantu menyiapkan (membantu apa yang diperlukan seseorang).pada hakekatnya pelayanan adalah serangkaian kegiatan yang merupakan proses. Sebagai proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan bagi orang-orang di dalam kegiatan ataupun didalam masyarakat, proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain, Menurut R.A Supriyono pelayanan adalah kegiatan yang diselenggarakan organisasi menyangkut kebutuhan pihak konsumen dan akan menimbulkan kesan tersend dengan adanya pelayanan yang baik maka konsumen akan merasa puas,dengan demikian pelayanan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menarik konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Sedangkan definisi yang lain menyatakan bahwa pelayanan atau service adalah setiap kegiatan ‘atau manfaat yang diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik. Bongkar Muat Bongkar adalah pekerjaan pembongkaran barang dari atas geladak atau palka kapal dan menempatkan ke atas dermaga/dalam gudang, Sedangkan muat adalah suatu pekerjaan mengangkut barang dari dermaga/dalam gudang untuk dapat dimuat dalam palka kapal atau atas geladak untuk dapat didistribusikan ke tempat tujuan dengan selamat. Jadi bongkar adalah suatu kegiatan menurunkan muatan-muatan dari dalam palka kapal ke atas dermaga atau langsung ke alat angkut atau ke tongkang, Sedangkan muat yaitu sebaliknya kegiatan menaikkan muatan dari atas dermaga atau dari alat angkut ke dalam palka kapal. Menurut Istopo dalam buku “Kapal dan Muatannya” (1999:170), bongkar muat adalah penempatan atau pemindahan muatan dari darat ke atas kapal atau sebaliknya, memindahkan muatan dari atas kapal ke pelabuhan tujuan, Gambar 2.1 Kegiatan Bongkar Muat Sumber : Hasil Dokumentasi Bongkar muat adalah salah satu kegiatan yang di lakukan dalam proses forwarding (pengiriman) barang. Menurut Pasal 1 ayat 14 Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2010 Tentang Angkutan Di Perairan, kegiatan bongkar muat barang adalah kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang bongkar dan muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan yang meliputi Kegiatan stevedoring, cargodoring, dan receiving/delivery. Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan diatas, penulis menyimpulkan bahwa bongkar muat adalah suatu proses memuat dan membongkar dengan cara memindahkan muatan dari darat ke kapal atau dari kapal ke darat yang dibawa atau diangkut ketempat tujuan dengan aman dan tempat yang dilakukan sesuai prosedur di pelabuhan oleh para crew kapal dan pihak darat dengan alat bongkar muat yang ada baik itu dari kapal sendiri ataupun dari darat Prosedur Bongkar muat Menurut Suyono, (2007) muatan kapal terdiri dari dua jenis utama, yaitu barang keluar dan barang masuk. barang keluar di sebut juga muatan ekspor dan barang ‘masuk di sebut juga muatan impor berikut ini adalah proses pemuatan barang ekspor ddan pembongkaran barang impor dari kapal yang harus di perhatikan oleh ke agenan kepal. Gambar 2.2 Prosedur Kegiatan Bongkar Muat Lent Sumber : Google.com 1. Persiapan pengapalan barang (ekspor) Proses pengapalan barang di mulai pada saat pengirim mengeluarkan shipping instruction untuk muatan ekspor. Shipping instruction merupakan_perintah pengapalan barang dan di tujukan kepada agen perwakilan dari kapal yang akan mengangkut barang itu. a. Nama Shipper, Consigne, dan Notify address. b. Pelabuhan muat dan bongkar. c. Mark & No. serta barang. d_ Jumlah Muatan, Kg/colli, weight dan volume. e. Nama Kapal yang akan mengangkut. f. Pembayaran Feight prepaid dan to collect. 2. Jumlah original Bill of Lading yang dikehendaki. Atas data-data yang ada maka agen membuat draft B/L. Apabila draft B/L tersebut telah dinyatakan sesuai dengan data-data barang yang akan dikirim, maka agen pelayaran membuat B/L asli yang kemudian diserahkan kepada pengirim. Dalam muatan LCL (Lihat mengetahui pergerakan peti kemas) Agen akan mencari petikemas yang akan diisi oleh pengirim di Container Freight Station (CFS), atau tempat pengangkutan peti kemas.Setalah peti kemas diisi oleh EMKL yang ditunjuk mengurus ke cabang dan Bea Cukai.Setelah EMKL mendapat fiat muat maka petikemas dibawa ke lapangan petikemas (Cointainer Yard) untuk ‘menunggu pengapalan, Prosedur muatan impor Sebelum kapal datang membawa muatan yang akan dibongkar, Dokumen — Dokumen barang sebelumnya telah disampaikan ke agen perkapalan. Dokumen tersebut mencakup manifest, salinan B/L, Loading list dari barang yang hendak dibongkar oleh kapal yang mengangkut. Penyampaian dokumen dapat melalui pos atau melalui perwakilan pemilik kapal.Atas dasar dokumen maka agen akan melakukan hal-hal berikut ini 1. Memberi tahu kepada para consignee, ETA dari kapal dan berapa lama akan membongkar/muat barang Memberi tahu Bea & Cukai dan membuat Pemberitahuan Umum (PU) dari barang yang ada dikapal dan yang akan dibongkar 3. Bila kapal telah tiba dan memulai kegiatan bongkar/muat maka consignee atau EMKL yang ditunjuk akan mengurus B/L dan surat-surat barangnya 4, Dengan B/L yang ada dan dengan dokumen pendukung inmya menyelasikan

You might also like