You are on page 1of 4
vill! aa, sal dol suis otis Mod KHAIRU UMMAH EDISI 11 TAHUN 32 - RAMADHAN 1445 H | MARET 2024 M alah satu yang harus kita pahami dari syariat Islam adalah ketika Allah Swt menurunkan sejumlah ketentuan untuk manusia, maka pada hakikatnya ketentuan itu memiliki nilai penting bagi manusia itu sendiri Dengan peraturan itu, Allah swt tidak) bermaksud buruk| atau tidak bermak- sud menyulitkan, tapi justru memu- dahkan dan mem- berikan keuntungan bagi manusia, bah- kan tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat kelak. Pemahaman seperti ini merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kita, karena dengan demikian, akan kita laksanakan syariat Islam dengan senang hati tanpa merasa sebagai beban yang sangat berat. Dengan itu pula, syariat Islam itu akan kita perjuangkan penegakkannya ditengah- tengah masyarakat karena akan menjadi kepentingan bersama yang amat dibutuhkan. Zakat merupakan salah satu bentuk syariat Allah yang akan memberikan keuntungan itu KEUTAMAAN ZAKAT Oleh: Drs. H. Ahmad Yani Ketua LPPD Khairu Ummah, Ketua Departemen Dakwah PP DMI, Komisi Dakwah MUI Pusat, Sekretaris Dewan Syura IKADI, Wakil Ketua Umum PB KBPII, Penulis 61 Buku Ada banyak nilai dan keuntungan dari zakat bila telah ditunaikan dengan baik. Ini merupakan keutamaan dari Zakat. 1. Membersihkan Harta dan Jiwa. Secara harfiyah, zakat itu artinya suci, bersih, tumbuh dan berkah. Ketika zakat kita tunaikan, maka keuntungan yang akan kita peroleh adalah memperoleh kebersihan atau kesucian, baik harta maupun jiwa. Dengan zakat, harta yang kita peroleh akan disucikan kembali oleh Allah Swt dari kemungkinan adanya unsur-unsur kekotoran karena tanpa kita sengaja memperolehnya dengan cara-cara yang kotor. Disamping itu, zakat juga dapat membersihkan jiwa kita dari kemung- kinan memiliki sifat-sifat yang kotor dan tercela dalam kaitannya dengan harta, misalnya terlalu cinta pada harta, kikir, bakhil, serakah dil. Sifat-sifat buruk yang terkait dengan harta seperti itu merupakan sesuatu yang sangat berbahaya dalam tatanan kehidupan masyarakat, karenanya harus dibersih- ee JANGAN DIBACA SAAT KHUTBAH BERLANGSUNG kan, salah satunya adalah melalui zakat. Oleh karena itu, mereka yang me- nunaikan zakat harus kita do'akan agar diterima zakatnya dan yang bersangkut- an memperoleh keuntungan tersebut agar menjadi tenang jiwanya. Keuntung- an zakat berupa bersihnya harta dan jiwa orang yang berzakat ini difirmankan oleh Allah : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesung- guhnya do’a kamu itu (menjadi) keten- traman jiwa bagi mereka. Dan Allah mendengar lagi Maha Mengetahui (QS At Taubah [9]:103). 2. Menumbuhkan dan Menambah- kan. Disamping memiliki makna suci dan bersih, zakat juga bermakna tumbuh dan tambah, baik terhadap harta mau- pun jiwanya. Secara lahiriyah, zakat memang mengeluarkan harta yang kita miliki, ini berarti zakat itu mengurangi harta kita, tapi sebenarnya dengan zakat itu kita akan mendapatkan tam- bahan harta, begitulah memang pene- gasan Allah Swt di dalam Al-Qur’an yang artinya: Katakanlah: Sesungguh- nya Tuhanku melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Dia (Allah) akan menggantinya, karena Dia sebaik-baik pemberi rizki (QS 34:39). Sebagai seorang muslim yang selalu yakin terhadap kebenaran wahyu Allah, ayat tersebut tidaklah terlalu sulit untuk kita pahami. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapati banyak orang yang mengorbankan hartanya yang meskipun sebenarnya mengurangi harta tapi dari situ dia dapat menambah hartanya seperti negara kaya yang mem- bantu negara miskin sehingga negara itu tetap membeli produk-produk dari negara kaya itu yang membuatnya semakin bertambah kaya, begitu juga dengan seorang pengusaha yang memberikan bantuan bantuan ekonomi kepada masyarakat di sekitar perusaha- annya sehingga perusahaan itu tidak mendapatkan gangguan dari masyarakat dan begitulahg seterusnya. 3. Memenuhi Hak Menunaikan zakat bukanlah semata- mata menunaikan kewajiban yang se- olah-olah orang lain amat membutuhkan bantuannya, tapi sebenarnya menunai- kan hak orang lain atau mengembalikan hak-hak kepada mereka. DR. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Al Ibadah Fil Islam menyebutkan bahwa hak-hak yang terkait dengan harta yang kita miliki adalah Pertama, hak Allah, karena harta yang kita miliki pada dasarnya titipan atau amanah dari Allah, bahkan manusia tidak akan berdaya terhadap harta yang akan dicarinya seandainya Allah ber- maksud tidak akan memberikannya, hal ini digambarkan dalam firman Allah yang artinya: Sudahkah kamu perhatikan per- tanian yang kamu garap?. Apakah kamu yang menumbuhkannya atau Kami sebagai penumbuhnya?. Seandainya Kami mau, niscaya Kami jadikan tanam- an itu berantakan, lalu kamupun berduka cita (sambil berkata): “Sungguh kami dilanda kerugian, bahkan kami hampa”. —————— SSS Sudahkah kamu perhatikan air yang kamu minum?. Apakah kamu yang menurunkannya dari awan atau Kami yang menurunkannya?. Seandainya Kami mau, niscaya Kami jadikan air itu asin sekali, tapi mengapa kamu tidak mau bersyukur? (QS 56:63-70) Oleh karena itu, menunaikan zakat berarti memberikan hak-hak Allah yang penggunaannya untuk menyemarakkan syiar-syiar Allah dan menegakkan nilai- nilai yang datang dari Allah Swt, itu sebabnya diantara orang yang menjadi mustahik (yang berhak menerima zakat) adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah (fi sabilillah). Kedua, hak fakir miskin, hal ini karena antara muslim yang satu dengan muslim yang lain bersaudara, bahkan digambarkan seperti satu tubuh yang bila mengalami kesulitan harus dibantu oleh muslim lainnya, apalagi memang ada hak mereka pada harta yang kita miliki. Kemiskinan seperti dalam hadits Rasulullah Saw bisa membawa seorang muslim kepada kekufuran, karenanya kemiskinan itu harus diatasi dan zakat merupakan salah satu cara untuk mengatasinya. Karena itu, diantara faktor yang membuat orang disebut mendustakan agamanya adalah bila tidak memperhatikan anak yatim dan orang miskin (lihat QS Al Maa’uun:1-7), bahkan seseorang akan dimasukkan ke dalam neraka dengan sebab tidak memberi makan orang miskin, Allah Swt menceritakan di dalam Al-Qur’an dialog penghuni surga dengan penghuni neraka tentang faktor yang menyebab- kan seseorang masuk neraka. dialog tersebut artinya: Tiap-tiap diri bertang- gung jawab atas apa yang telah diper- buatnya, kecuali golongan kanan, di dalam syurga, mereka saling bertanya tentang (keadaan) orang yang berdosa: “Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam sagar (neraka)?”. Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang yang mengerjakan shalat dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin” (QS 74:38-44). Ketiga, hak jamaah sesama muslim, hal ini karena ketika seseorang memper- oleh harta, maka ada pihak-pihak lain yang terlibat di dalamnya, baik langsung maupun tidak langsung, karena itu sebagai tanda syukur, dia harus mem- bantu muslim lainnya dan itu sekaligus menjadi hak mereka untuk kita keluar- kan. Manakala kita tidak menunaikan zakat yang wajib, apalagi infaq dan shaqah yang bersifat sunat, padahal orang lain sangat memerlukan bantuan kita, sedangkan kita juga sebenarnya membutuhkan bantuan pihak-pihak lain. Dengan demikian, disamping orang lain akan mendapatkan manfaat dari zakat yang kita tunaikan, kitapun men- dapatkan manfaat yang sangat besar dari zakat itu dalam bentuk lain. Karena itu, menunaikan zakat tidak semata- mata kewajiban, tapi suatu kebutuhan bagi kita dan Allah Swt tahu tentang hal ini makanya diwajibkan zakat itu bagi kita. Dengan memahami hal ini, kita berharap semoga zakat dapat kita tunaikan dengan penuh kesadaran dan kesenangan sehingga bukan merupa- kan beban yang amat memberatkan. ——— iS RAIA COe usaf Belajar kepada para Ukuran 11x 17 om a ha, Sahabat Nabi St Transfer dan ke Bi (451) 7orzsoe7s Mn (147) 201008861 KHAIRU UMMAH BR! 002) C7rovonsi585 orplekushaAlinsan NI (09) 828550205 Bark! 49923033282 Maybank 1.778021180 MANAJEMEN MASJID BERBASIS CONTOH Oe ‘SALURKAN INFAK TERBAIK ANDA UNTUK BULETIN INI . BSYBSM (451) 7012350478. BMI (147) 3010008561 iteianimimmiiamy 0812-9021-953 & 0812-9930-6180 BRI (002) 0377-01-003124-53-5. BNI (009) 0426589296, Mabank 1.773.02115.0 } TOKON DSIMPAN KARENA TERDAPAT AYA AL-QUR'AN an Ahmad Yani, £12.03 WIB Konfirmasi 0312-9021-953 & 0812-9930-6180

You might also like