You are on page 1of 10
4.1¢ Vertikal versus horizontal Pada umumnya yang menentukan tangki vertikal atau horizontal adalah fungsi tangki tersebut. Sebagai contoh koiom distlasi dan menara bahan isian yang memantaatkan gaya grafitasi untuk memisahkan fasa, memerlukan instalasi vertkal. Heat exchanger dan tangki penyimpanan bisa berbentuk vertikal maupun horizontal. Pada heat exchanger penentuan horizontal can vertikal citentukan oleh arah aliran fluida dan perimbangan perpindahan panas. Pada tangki penyimpanan penentuan herizontal vertikal lebin ditentukan olen tempat instalasi Jika tangki penyimpanan dipasang di luar ruangan maka angin mempunyal pengarun pada kekuatan penyangga, sehingga tangki horizontal lebin ekonomis. Selzin itu pertimbangan penting tainnya seperti ketersediaan, ruang head pemelinaraan menjadi faktor penentu 4.2 SPESIFIKASI BAHAN ‘Vessel (dengan nead yang albentuk = vessel win formed nea) umumnya jaipuat can banan Jow carbon steel, yang mana banan in! akan jadi plinan yang lebin muran apablla dikaitkan cengan pertmbangan sunu dan Korosl. Selain tt, banan inl memilki Kekuatan yang cukup tinggl, mudan diouat dan baja lunaknya (sebagai banan aasar baja) mudan didapat. Sedangkan /ow can nign alloy stee! umumnya dgunakan untuk keperluan-keperluan fabrikasi tertentu Baja yang umum Gigunakan terbagi menjadi dua Kategori umum + Baja yang alspesmkas! olen ASME Lebin serng merujuk pada Dovlerpiate steel. Digunakan untuk vessel vertekanan + struxsural grage stee! Sebagian baa in! ada yang sesual dengan spestikasi dan! ASME yang Knusus aigunakan untuk Keperluan Tabrikast tertentu dan juga yang Knusus algunakan untuk konstruks! vesse/ siorage (vessel penyimpan) Perancangan vessel yang sesval cengan standar ASME akan albicarakan lebin detail dalam bab 13, meliputi penjabaran tentang vahan can spesinkasi. Dalam ab ini pembicaraan akan dibatasi nanya pada penggunaan baja untuk fabrikasi vessel (dengan nead yang aibentuk = vessel with formed nead) yang tidak perlu disesualkan dengan standar ASME. Universitas Gacjah Mada 4.3. Tipe structural steel plates Jenis tipe ini yang banyak tersedia dapat dilinat pada daftar 67, pada ASTM A6-54T. Tipe yang cocok untuk konstruksi vessel adalah A-7, A-113, A131 dan A-283. Spesifikasi ASTM-A6-54T memberikan pertimbangan umum, seperti variasi dimensi dan berat yang diljinkan, metode pengetesan, koreksi ASTM A-7, A-283 grade C dan A-283 grade D adalah yang paling umum digunakan untuk Konstruksi vessel penyimpanan dan vessel dengan head yang dibentuk, knususnya baja yang didesign, seperti ASTM A-283 grade C. Baja A-283-54 tipe structural digunakan untuk fabrikasi vessel secara uum. Tipe ini tersedia dalam 4 grade yaitu A, 8, Cdan D dengan daya regang minimum sebesar 45.000,50.000,55.000 dan 65.000 psi. ketebalannya tersedia dari ukuran 2 in keatas. Tapi untuk perancangan vessel, ketebalannya dibatas| dari ukuran % in keaias. Grade A dan & memilik dukiltas (kegetasan) yang tinggl dan daya regang yang rendan sementara grade D dukutasnya tidak memadal untuk memoentuk sney dan nead dan lebin sult al las. Seningga grade C-lan yang paling vanyak aigunakan untuk Konstruks! vessel. Yang paling banyak adalan untuk tangki penylmpanan minyak, tangki Dertingkat, pipa alr tegak, dan berbagal penggunaan tangkt Saja AT umumnya cigunakan untuk Konstruks! Jembatan, bangunan, dan berbagal aplikasi structural lainnya. Tipe ini memiliki sifat fists yang mirip dengan A-283 grade D. Dua tipe baja ini dibual dengan proses yang sama yaitu cengan proses pada tungku perapian terbuka alau electric furnace. Bagalmanapun juga, baja A-7 juga dipual metalui proses acia-Bassemer, dan baja yang dibuat melalui proses ini tidak direkomendasikan untuk Konstruksi vessel. Baje A‘ tersedia dalam berbagal ukuran fcetebalan standar. Baja ASTM A-I 13-55 merupakan baja structural yang umum cigunakan untuk konstruksi jokomotif dan jalan rel, Dibuat melalui proses tungki perapian terbuka atau proses menggunakan electric furnace. Baja ini juga tersedia dalam bervagai ukuran ketebalan standar dan dalam tiga grade yaitu A, B dan C. Baja A-113-55 grade B memiliki sifat fisis diantara baja A-263 grade B dan C, tapi daya regangnya kurang lebih sama dengan baja A-269. Tidak ada keuntungan lain lebih memilin baja tpe ini dibandingkan dengan baja A-283 kecuali bahwa baja ini tersedia dalam bentuk yang siap pakai. Baja ini juga bisa digunakan untuk konstruksi vessel untuk mendapatkan spestfikasi yang sama dengan batasan seperti baja A-263 Universitas Gacjah Mada Baja ASTM A-131-55 merupakan baja structural yang lebin baik dan digunakan untuk Konstruksi kapal. Spesifikasi baja ini pada dasarnya mirip dengan baja A-7 dan A-283 grade D. untuk memperbaiki mutu dari baja kapal ini, tshun 1950 spesifikasinya pernan diubah dengan menambah ketebalan. Peningkatan kualitas dengan menambah ketebalan, memberikan dampak pada baja ini sebagai bahan konstraksi. Untuk baja ini, terdapat batasan persen maksimum kandungan karbon dan batasan 0,6% - 0.9% kandungan mangan untuk fcetebalan yang kurang dari % inch begitu juga untuk fcetebalan baja 1 in atau lebin, dipersyaratkan kandungan silicon sebesar 0,15% - 0,3%. Baja ini tersedia dalam banyak ukuran ketebalan dan memiliki kualitas yang lebih tinggi dari baja A-7 tapi tidak dijinkan penggunaannya untuk konstruksi vessel bertekanan yang sesuai standar. Ukuran plat baja yang lebin tebal akan lebin mahal narganya. Baja structural lain yang clstandarkan ASTM untuk perancangan adalan A, A-94, A-284 dan A242. Baja A-6 MemilIki Kandungan 3% - 4% baja nikel can kandungan Karon maksimum sepesar 0.43% dengan daya regang sebesar ‘90.000 psi hingga 115.000 psi Digunakan untuk peban tegangan yang sangat esar. Tambanan_nikel menyebabkan baja Ini lebin Kokon, Kuat dan lebIn berkilau clbanaingkan KilaU. carton stee|, meningkatkan yield point, batas Kelelanan, dan menamban kekualan. Kesultan dalam pengelasan dan biaya extra karena penambanan nikel menyebabkan baja ini tidak digunakan untuk Konstruksi vessel. Baja AS4 merupakan baja silicon structural yang mimiliki Kandungan Karbon maksimum, 0,2% dan Kandungan silicon minimum 0,2% dengan daya regang berkisar antara 80.000 psi hingga 95.000 psi. Yield point minimum sebesar 45.000 psi. Baja ini juga dinindari penggunaannya untuk Konstruksi vessel sebab pengelasannya sulit dan ada biaya extra untuk pematian sempurna baja (fully killed steel). Baja A-284 merupakan baja silicon-karbon dengan kekuatan rendah hingga menengah yang ‘memiliki 0,1% - 0,3% kandungan sil ‘on dan daya regang sebesar 50.000 hingga 60.000 psi, tergantung pada grade yang dimiiki, Saja ini memiliki ukuran butir yang kasar dan dibutuhkan proses pemanasan bi lanjut untuk perbaikan ukuran butir. Adanya silicon yang terpisah ikatan dari karbon (untuk membentuk grafit yang lebih halus) menyebabkan lemahnya sambungan las, ditambah lagi dengan adanya biaya extra untuk pematian sempurna bajanya menyebabken baja ini tidak ekonomis jika digunakan untuk Kontruksi vessel Universitas Gacjah Mada Baja A-242 merupakan /ow alloy structural steel yang digunakan terutama sebagai material tumpuan tegangan diantara semua baja structural yang ada, dimana berat dan tahanan korosi pada kondisi atmosferis menjadi pertimbangan penting. Ketebalannya dibatasi tidak lebih tipis dari 3/16 inch dan tidak lebin tebal dari2 inch. Baja ini memiliki kandungan mangan sebesar 1,25% dan kadar karbon maksimum 0,2%. Yield point sebesar 50.000 psi untuk ketebalan 3/16 - 3/4 inch, 45.000 psi untuk ketebalan 3/4 - 1 1 inch dan 40.000 psi untuk ketebalan 1% -2 inch. Bandingkan dengan yield point 30.000 psi yang dimiliki olen baja A-283, grace C. Untuk ketebalan 1 % inch, mem’ngkatnya ketebalan akan meningkatkan kekuatan sebesar 50% lebih. Dengan menggunakan factor design aman yang sama berdasar pada yield point, dinasilkan tahwa penurunan ketebaian logam yang digunakan akan menurunkan pula kemampuan menahan beban yang aiberikan. Pada perancangan vessel aimana tegangan banan lebin mengontrol aipanding stapiltas elastis, maka penggunaan baja inl akan lebin aman jika dioanaing dengan penggunaan baja A-263 grade C Universitas Gacjah Mada 4.4 PERSAMAAN UNTUK VESSEL DENGAN ELIPTICAL DISHED HEADS Volume tangki siinder tertutup dengan eliptical dished heads sama cengan volume silinder ditanbah dua kali volume head. Volume head dapat dihitung dengan menggunakan persamaan untuk silinder dengan volume yang ekivalen dan diameter dalam yang sama dengan bagian silindris dari head. Gambar di bawah ini memperihatkan irisan melintang dari elipsoidal head dengan rasio sumbu mayor: sumbu minor = 2:1 Prsamazan elips: Untuk ellipsoidal dished head 2:1 a=% substitusikan, didapat: Zhen we Universitas Gacjah Mada aay? 248? x? = 48? —4y? = 4(6?-y’) ‘Turunan volum : AV = Ady = nidy Integrasikan, didapat: v= [md =4n[0-y by V 24a Pdy—4n('ydy , , V = ar oty-2 82 = 3 3 3 ‘Volum silinder yang ekivalen: V=mrH dengan H = tinggi silinder adi, volum dari dua ellipsoidal head dengan rasio sumbu mayor : sumbu minor = 2:1 adalah: (22 =a 4 he 12 Universitas Gacjah Mada Pemilihan tangki dibatasi oleh diameter atau panjang maksimum yang dapat diangkut dengan railroad flatcar ( Kereta dengan gerobak datar), umumnya sekitar 19ft6in. Tangki yang lebih besar daripada itu bisa didapatkan dengan cara a. Diangkut dengan kapal (jika antara lokasi dan pembuat terdapat sarana ‘ransportasi laut) b. Pengelasan sambungan dan pembentukan dilakukan di lokasi Cc. Platdipotong dan dibentuk di penjual dan dirakit di lokasi Hal lain yang perlu dipernatikan adalah jumian sambungan karena berpengaruh terhadap proporsi tangki. Usahakan jumian sambungan seminimal mungkin HARGA Harga bagian shell dari vessel: omit 2 Harga dua elliptical head x ‘ 2x ise gf than} 4] dengan: cy: harga shell , $b 1,5 ¢, : harga head, S/b t :tebal tangki, inch 1p : berat jenis bahan, Ibicuft Harga vessel: ~e pr PP vo C =¢,pr- Be liars D voren*] dengan:C : harga vessel p: tekanan radial (circumferential) f : tegangan Universitas Gacjah Mada Pemilihan dimensi plate yang optimum Lebar Plate, tangki silinder dapat dibuat dengan meng-roll dan mengelas 1 atau beberapa plate. Pilihan pengelasan tergantung pada ukuran plate yang digunakan Pengelasan Kelling dan mendatar dapat dihilangkan dengan menggunakan plate yang ukurannya lebih besar, Plate dengan lebar lebin dari 90 inch akan lebih mahal setiap inch Kelebinannya. Tetapi penghematan yang ddapatkan dengan mnggunakan plat yang lebih lebar sehingga mengurangi jumiah sambungan dan pengelasan metebini biaya tambahan dari plate yang lebin lebar. g é TT 3 $8S8 8S wr 90, where ar © plate width, wnches 2 SL meres oom GAMBAR : Hubungan beaya fabrikasi dengan ketebalan plat yg dipakai Universitas Gacjah Mada GAMBAR : Hubungan lear plat yang optimum untuk ainaing shell Sevagal conton penghematan yang dapat diiakukan, diberkan olen W.G. Thelsinger. Penggunaan dua buah plate menghabiskan total USD 17,440 sedangkan penggunaan satu buah plate hanya menghabiskan total USD 9,853 Penghematan yang dapat dilakukan adalah USD 7.587 dan 5800 jam kerja Biaya ekstra yang dibutunkan untuk plain-carbo (w-90)'?° el adalan Dengan Ce= dollar per 100 Ib = lebar plate, inch Universitas Gacjah Mada Biaya fabrikasi per circumferential weld adalah xc.D.C,. Sehingga biaya total untuk pengetasan plate sejumiah N (tanpa head) adalah (La}env-, anjang shell, inch D=diameter shell, feet (v-i-2-D-¢, dengan: Total biaya tambehan untuk penggunaan plate dengan tebar lebih dari 90 inch (i) (aco) a} 99?” Schingga toa biaya yang diburuhkan corof(e $i ieee dan son nga 0, in pecs perenne we sae +0,000235- ‘0-901 oo) Persamaan dl alas akan memberikan lebar plate optimum dengan biaya tabrikas! minimum, + Tebal Plate, Plate dengan tebal 0.5 - 1 Inch tidak membutunkan biaya tambanan. Penggunaan tebal lebin dari 1 Inch akan memeriukan biaya tambanan seningga senttigkall c\gunakan plate yang lebin kuat + Panjang Plate, Plate dengan panjang antara 8-50 feet tidak memerlukan biaya tambanan. Perseaiaan yang ada blasanya mempunyal panjang tidak lepin 40 7 dengan tebal % inch dan lebar plate maksimal 72 inch. Tetapl persedigan Juga tergantung pada tcemampuan untuk menangan! ukuran plate yang terseaia, Universitas Gacjah Mada

You might also like