You are on page 1of 34
PUTUSAN Nomor 6/Pdt.G/2023/PN Lbj DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Labuan Bajo yang mengadili perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara: MARSHEL JOHNI, bertempat tinggal di Jalan Teratai, RT.003/RW.001, Kelurahan Rowang, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Hipatios Wirawan Labut, S.H. dan-kawan-kawan, Para Advokat pada Kantor Hukum “Hipatios & Partners Lawyers” yang beralamat di Jalan Mgr. Van Bechum Nomor 9, RT.004/RW.001, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Labuan Bajo-Manggarai Barat, NTT, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19 Februari 2023, sebagai Penggugat; lawan: 1. PETRUS PANTA PANTI, bertempat tinggal di Wae Kelambu, RT.O1/RW.01, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, sebagai Tergugat I; 2. THERESIA JEDAUNG, bertempat tinggal di Wae Kelambu, RT.O1/RW.01, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, sebagai Tergugat Il; Dalam hal ini Tergugat | dan Tergugat Il memberikan kuasa kepada Ireneus Suria, S.H. dan-kawan-kawan, Para Advokat pada Kantor Pengacara “Iren Surya, S.H. & Partners" yang beralamat di Jalan Nangka Nomor 1, Desa Gorontalo-Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Maret 2023, sebagai Para Tergugat; Pengadilan Negeri tersebut; Membaca berkas perkara yang bersangkutan; Mendengar kedua belah pihak yang berperkara; Memperhatikan bukti-bukti yang diajukan kedua belah pihak; ‘TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 23 Februari 2023 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Labuan Bajo pada tanggal 6 Maret 2023 dengan Nomor Register 6/Pdt.G/2023/PN Lbj, telah mengajukan gugatan sebagai berikut: Hal 1 dar! 24 ha, Pusan Nomor 6/PELG2022°N Lb A. DASAR HUKUM GUGATAN (RECHTELIJKE GROND); Sebelum mengajukan dasar dan atau alasan-alasan mengajukan gugatan a quo, terlebih dahulu Para Pengugat menguraikan dasar-dasar hukum dan kepentingan hukum Para Penggugat sebagai berikut 1. B. Bahwa perbuatan melawan hukum terjadi apabila siapa pun melakukan perbuatan melanggar hukum dan merugikan pihak lain; Bahwa pihak yang merasa dirugikan dengan perbuatan melawan hukum dapat menuntut pemenuhan dan/atau penggantian kerugian kepada pihak yang bersangkutan melalui lembaga peraditan; Bahwa Para Penggugat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Labuan Bajo terhadap Para Tergugat melalui pertanggungjawaban perdata Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 jo Pasal 1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata); Bahwa yang dimaksud dengan Perbuatan Melawan Hukum menurut M.A. Moegni Djodjodirdjo di dalam bukunya yang berjudul “Perbuatan Melawan Hukum’” adalah “kealpaan berbuat, yang melanggar hak orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku atau melanggar kesusilaan ataupun bertentangan dengan kepatutan yang harus diindahkan dalam pergaulan masyarakat tentang orang lain atau barang’; FAKTA-FAKTA HUKUM (FEITELIJKE GROND); 1. Bahwa sekitar 27 Desember 2008, Penggugat menerima panggilan telepon dari Lurah Wae Kelambu pada masa itu yang bernama Safrudin Siprianus, Dalam pembicaraan melalui telepon tersebut, Safrudin Siprianus menginformasikan bahwa ada warga Kelurahan Wae Kelambu atas nama Petrus Panta Pati yang hendak menjual tanahnya; 2. Bahwa dalam percakapan melalui telepon tersebut, Penggugat menanyakan harga dan letak tanah yang akan dijual tersebut. Kemudian, Safridun menyebut lokasi tanah tersebut berada di depan Gereja Katolik Roh Kudus Labuan Bajo dengan harga Rp40.000.000 (empat puluh juta rupiah); 3. Bahwa atas informasi tersebut, Penggugat berminat untuk membelinya dan meminta safrudin Siprianus dan Tergugat | datang ke Ruteng serta meminta Tergugat | membawa dokumen bukti kepemilikan tanah yang akan dijual tersebut. Pada tanggal 28 Desember 2008, Tergugat | bersama dengan Safrudin Siprianus mendatangi rumah orang tua Penggugat yang berada di Tenda-Ruteng, Kelurahan Tenda, Kecamatan Hal 2 dar! 24 hal, Pusan Nomor 6/PELG2022PN Lb Langke Rembong, Kabupaten Manggarai menggunakan sepeda motor yang dikendarai sendiri oleh Tergugat I; 4, Bahwa pada saat itu, Penggugat melihat dokumen atas nama Petrus Panta Pati yaitu berupa Gambar Ukur yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan Kabupaten Manggarai Barat pada tanggal 21 Juli 2008. Kemudian Penggugat mencocokan antara nama pemohon dalam Gambar Ukur dengan identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan benar bersesuaian yakni atas nama Petrus Panta Pati; 5. Bahwa setelah mempethatikan bukti Gambar ukur tersebut, Penggugat menanyakan kepada tergugat | mengenai sumber perolehan tanah yang akan dijualnya. Lalu Tergugat | menjelaskan bahwa tanah a quo diperolah dari warisan orang tuanya; 6. Bahwa Penggugat merasa yakin dengan kepemilikan tanah atas nama Petrus Panta Pati (Terguagat |) tersebut. Lalu, Penggugat melakukan negoisasi harga dengan Tergugat | dan disepakati harganya menjadi Rp35.000.000 (tiga puluh lima juta rupiah). Setelah itu, Penggugat menyerahkan uang secara tunai dan lunas sejumlah Rp35.000.000 (tiga puluh lima juta rupiah) kepada tergugat | sesuai dengan bukti Kuitansi bermeterai tertanggal 28-12-2008 dan ditandatangani oleh Petrus Panta Pati (Tergugat |) dan saksi Sipri Paru bersama saksi Andi Gufron; 7. Bahwa setelah Penggugat membayar lunas harga tanah a quo, pada awal tahun 2009 (sekitar bulan Januari atau Februari), Penggugat datang ke lokasi tanah di Lingko Wae Medu, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, yang sudah dibelinya dari Tergugat | untuk membuat pagar kelling dan mendirikan bangunan non permanen; 8. Bahwa tiba-tiba, pada saat tiba di lokasi yang terletak di Lingko Wae Medu, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat tersebut, Tergugat II (Ibu Kandung Tergugat |) melarang Penggugat membuat pagar keliling dan membangun apa pun di atas tanah a quo; 9. Bahwa pada saat itu, Tergugat Il mengatakan bahwa tanah a quo tidak jadi dijual dan meminta kepada Penggugat agar uang pembelian tanah tersebut yang sudah diterima oleh Tergugat I dikembalikan saja; 10. Bahwa atas penyampaian tersebut, Penggugat keberatan dan tidak setuju karena alasan pembatalan penjualan tanah tersebut secara sepihak dan tidak jelas; Hal 3 dar! 24 hal, Pusan Nomor 6/PELG2022PN Lb 11.Bahwa setelah dilarang oleh tergugat Il, penggugat tidak melanjutkan aktifitas di atas tanah a quo sambil meminta penjelasan dari tergugat | kenapa Tergugat Il melarang Penggugat menguasai tanah a quo yang telah dijual oleh Tergugat |; 12.Bahwa setiap kali Penggugat_meminta_penjelasan dan pertangungjawaban untuk menyerahkan tanah a quo secara sukarela, Tergugat | selalu mengatakan: “Sabar, jangan takut. Tanah tidak hilang, tunggu mama meninggal baru saya serahkan tanahnya’. Bahwa selain jawaban seperti itu, Tergugat | dan Tergugat Il juga menawarkan agar menerima tanah pengganti yang terletak di Wae Nahi, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat; 13.Bahwa Penggugat menolak menerima tanah pengganti tersebut karena letaknya jauh dari jalan raya dan nilai tanahnya tidak sama dengan tanah yang menjadi obyek sengketa dalam jual-beli antara Penggugat dan Para Tergugat dan Penggugat hanya mengingkan tanah yang telah dijual oleh Tergugat |. Dengan kata lain tawaran Para Tergugat tersebut hanya menguntungkan diri sendiri atau merugikan Penggugat; 14,Bahwa berdasarkan uraian peristiwa di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut: 14.1 Bahwa pada tanggal 28 Desember 2008, antara Penggugat dan Tergugat | sepakat untuk melakukan transaksi jual-beli tanah milik Tergugat | (Petrus Panta Pati), yaitu Tergugat | menjual tanah seluas 600 M2 (enam ratus meter persegi) dengan ukuran 20 meter x 30 meter yang terletak di Lingko Wae Medu, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Gambar Ukur tertanggal 21 Juli 2008 (Bukti P-1) kepada Penggugat dengan harga Rp35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah), yang dibuktikan dengan Kwitansi tertanggal 28 Desember 2008 (Bukti P- 2), yang telah ditandatangani oleh Penggugat dan saksi-saksi, Safrudin Siprianus dan Andi Gutron; 14.2 Bahwa uang harga tanah sebesar Rp35.000.000.- (tiga puluh lima juta rupiah) telah dibayar lunas oleh Penggugat kepada Tergugat | sebagaimana sesuai dengan kwitansi tertanggal 28 Desember 2008 (Bukti P-2); 14.3 Bahwa setelah pembayaran lunas tersebut Tergugat | (Petrus Panta pati) belum menyerahkan tanah a quo kepada Penggugat karena dilarang oleh Tergugat Il (Theresia Jedaung); Hal 4 dar 24 hal, Putusan Nomor 6/PELG2022°N Lb 14.4 Bahwa Penggugat sudah berkali-kali mengingatkan Tergugat | agar segera menyerahkan tanah a quo secara sukarela, namun tidak membuahkan hasil; 14.5 Bahwa Penggugat telah memberikan kesempatan selama 14 (empat belas) tahun kepada Tergugat | untuk menyerahkan tanah milik Penggugat namun belum juga terealisasi, karena sampai saat ini Tergugat | belum menyerahkan tanah a quo karena alasan dilarang oleh Tergugat Il; 14.6 Bahwa atas tindakan Tergugat | dan Tergugat II tersebut patut dikualifikasi sebagai perbuatan melawan hukum sebagaimana digariskan dalam pasal 1365 BW jo 1366 BW; 15.Bahwa mengingat Kwitansi Jual-Beli sudah cukup lama dibuat dan ditandatangani Tergugat |, maka agar Penggugat dapat segera menerima haknya dan tidak menambah besar kerugiannya, maka Penggugat mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus Perkara ini untuk memerintahkan kepada Tergugat | dan Tergugat Il segera menyerahkan tanah a quo kepada Pengggugat; 16.Bahwa akibat tindakan Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat | dan Tergugat Il, Penggugat mengalami kerugian Materiil dan Immateri, berupa: Kerugian Materiil: - Bahwa akibat perbuatan melawan hukum dari para Tergugat, Penggugat mengalami kerugian materiil karena diklaimnya bahkan dilarang untuk dikuasai tanah milik penggugat oleh para Tergugat sebagaimana tersebut di atas sebesar Rp. 1.800.000.000 (satu miliar delapan ratus juta rupiah) sesuai dengan nilai NJOP Tanah di Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Sebesar Rp3.000.000,-/meter (tiga juta rupiah per meter persegi); Kerugian Immateriil: Terbuangnya waktu, upaya dan pikiran yang dipergunakan untuk mengurus perkara ini sebesar Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), yang harus dibayar oleh Tergugat | dan Tergugat I secara tanggung renteng selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak putusan berkekuatan hukum tetap; 17.Bahwa apabila Tergugat | dan Tergugat II tidak menyerahkan tanah kepada Penggugat, maka Penggugat mohon kepada Yang Mulia yang Hal 5 dari 24 ha, Pusan Nomor 6/PELG2022°N Lb memeriksa dan memutus perkara ini agar Tergugat | dan Tergugat I! dikenakan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) per hari, terhitung sejak didapatkan putusan yang mepunyai kekuatan hukum sampai dilaksanakan penyerahan tanah a quo oleh Tergugat I dan Tergugat II; 18.Bahwa oleh karena gugatan ini diajukan berdasarkan bukti-bukti yang kuat yang mustahil dapat dibantah kebenarannya oleh Tergugat | dan Tergugat ll, maka mohon putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun ada upaya hukum banding, kasasi atau verzet (uitvoerbaar bij voorraad); Maka berdasarkan uraian-uraian dan bukti-bukti di atas, Penggugat mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini berkenan untuk memberikan putusan sebagai berikut Dalam Pokok Perkara: 4. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan menurut hukum bahwa Kwitansi pembelian tanah pada 28 Desember 2008 yang ditandatangani oleh Tergugat | adalah Sah Menurut Hukum serta Mengikat Penggugat dan Tergugat |; 3. Menyatakan menurut hukum bahwa tanah yang terletak di Lingko Wae Medu, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat dengan ukuran 20 meter x 30 meter atau seluas 600 M2 (enam ratus meter persegi) dan batas-batasnya sebagai berikut. Bagian Utara : Tanah milik Petrus Jafar; Bagian Timur : Jalan Raya; Bagian Selatan : Tanah Milik Petrus Panta Pati; Bagian Barat : Tanah Milik Petrus Panta Pati; Adalah Sah Milik Penggugat Karena Jual-Beli; 4. Menyatakan bahwa tindakan Tergugat II melarang Penggugat untuk menguasai tanah a quo adalah perbuatan perbuatan melawan hukum; 5. Menghukum para Tergugat atau siapa pun yang mendapatkan hak dari Tergugat untuk mengosongkan tanah sengketa dan menyerahkannya kepada Penggugat; 6. Menghukum para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar ganti kerugian kepada Penggugat yaitu kerugian materill sebesar Rp1.800.000.000 (satu miliar delapan ratus juta rupiah) dan kerugian immaterill sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dengan tunai dan sekaligus; Hal 6 dar! 24 hal, Pusan Nomor 6/PELG2022°N Lb 7. Menghukum para Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp500.000 (lima ribu rupiah) per hari dalam hal para Tergugat lalai melaksanakan isi putusan perkara ini; 8. Menetapkan agar putusan atas perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu meskipun ada upaya hukum banding atau Kasasi (Uitvoerbaar Bij Voorraad); 9. Menghukum Para Tergugat membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Atau; Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon dijatuhkan putusan yang seadil- adilnya (Ex Aequo et Bono); Menimbang bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, untuk Penggugat dan Para Tergugat masing-masing menghadap Kuasanya tersebut; Menimbang bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Irawaty Julia Seran, S.H., Mediator bersertpikat yang beralamat di Pengadilan Negeri Labuan Bajo, sebagai Mediator, Menimbang bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 27 April 2023, bahwa upaya perdamaian tersebut tidak berhasil (gagal); Menimbang bahwa oleh karena mediasi tidak berhasil maka kepada Para Tergugat dimintakan persetujuan untuk melaksanakan persidangan secara elektronik; Menimbang bahwa tethadap gugatan Penggugat tersebut, pihak Para Tergugat menyatakan bersedia untuk melakukan persidangan secara elektronik; Menimbang bahwa selanjutnya telah dibacakan isi gugatan Penggugat yang tetap dipertahankan; Menimbang bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Para Tergugat memberikan jawaban sebagai berikut: A. Dalam Eksepsi Eksepsi kurang pihak (plurium litis consortium); 1, Bahwa Penggugat dalam menyusun surat gugatan kurang pihak, karena masih ada pihak yang sepatutnya ditarik menjadi Tergugat, namun Penggugat tidak dimasukan sebagai Tergugat dalam gugatannya. tanah obyek sengketa adalah tanah milik Tergugat | dengan sertifikat hak milik No.915 tercatat atas nama Petrus Panta Pati. Itu artinya sepatunya Penggugat menarik Kepala Kantor Badan Pertanahan Manggarai barat sebagai pihak Tergugat dalam perkara a quo. Maka dengan tidak ditariknya Hal 7 dar! 24 ha, Pusan Nomor 6/PELG2022°N Lb pinak BPN Manggarai Barat sebagai turut Tergugat, maka gugatan penggugat dikualifikasikan sebagai gugatan kurang pihak (plurius itis consortium). karenanya kami mohon kepada majelis hakim yang mulia berkenan menyatakan gugatan penggugat Kurang pihak (plurium itis consortium) serta menolak gugatan a quo atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima/ NO; B. Dalam pokok perkara 2. Bahwa sebagaimana yang diuraikan penggugat dalam surat gugatan pada fakta-fakta hukum point 1 yang pada pokoknya menjelaskan proses awal sehingga Penggugat membeli sebidang tanah sengketa dari Tergugat | yakni informasi dari seorang Lurah wae kelambu bernama Sarifudin Siprianus bahwa ada sebidang tanah dijual dengan harga Rp.35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah), Penggugat menjelaskan bahwa alas hak tanah sengketa yang diperlihatkan adalah sebuah Gambar Ukur dari Kantor BPN Manggarai Barat, maka atas dasar itu Penggugat yakin akan kepemilikan tanah sengketa; Tanggapan tergugat: jika merujuk peraturan menteri Negara Agraria/ Kepala Badan pertanahan Nasional Nomor 3 tahun 1997 Gambar ukur adalah dokumen tempat mencantumkan gambar suatu bidang tanah atau lebih dan situasi sekitamya serta data hasil pengukuran bidang tanah. Jika membaca penjelasan tersebut maka gambar ukur bukanlah sebuah surat tanah atau dasar sebuah kepemilikan tanah. Karenanya sangat keliru jika Penggugat memaknai gambar ukur adalah alas hak kepemilikan tanah sengketa hingga dirinya yakin membeli bidang tanah tersebut, maka kami memandang jual beli tanah sengketa adalah tidak jelas dan sudah sepatunya dinyatakan tidak sah dan batal demi hukum, namun Tergugat akan menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis hakim untuk menilai dan mempertimbangkan secara obyektif berdasarkan bukti-bukti surat kepemilikan yang sah menurut hukum pada tahap sidang pembuktian; 3. Bahwa pada point 7 gugatan Penggugat sebagaimana yang diterangkan sekitar awal tahun 2009 Penggugat hendak memagari tanah sengketa tetapi dinalangi oleh ibu kandung tergugat | yang juga menjadi tergugat |! dalam perkara @ quo. Tanggapan Tergugat: 4. Bahwa benar sekitar tahun 2009 Tergugat Il menghalangi Penggugat diatas tanah. Hal tersebut dilakukan karena Tergugat II adalah pemilik sah atas Hal @ dar! 24 hal, Pusan Nomor 6/PELG2022PN Lb tanah sengketa. Tergugat | menjual tanah sengketa kepda Penggugat pada tahun 2008 secara sepihak tanpa sepengetahuan Tergugat II sebagai pemilik yang sah, Maka seketika itu juga Tergugat I memohon kepada Penggugat untuk membatalkan jual beli tersebut dan dirinya siap untuk mengembalikan uangnya namun Penggugat menolak dengan alasan jual beli tersebut sudah sah menurut hukum. Bahwa berkali-kali Tergugat | dan tergugat Il menghubungi Penggugat dikediamanya untuk membatalkan jual beli tanah sengketa namun Penggugat selalu menghindar; 5. Bahwa terhitung sejak tahun 2009 sampai tahun 2010 para Tergugat sering menghubungi Penggugat untuk membatalkan jual beli tanah sengketa serta mengembalikan uang miliknya namun Penggugat selalu menghindar dengan dalil jual beli tersebut sudah sah menurut hukum dan tidak bisa dibatalkan. 6. Bahwa jual beli tanah sengeketa tertanggal 27 desember 2008 adalah tidak sah karena obyek jual beli bukan milik penjual/ Tergugat | tetapi milik orang tuanya. Karena itu Tergugat | tidak mempunyai kewenangan — untuk mengalihkan atau menjual tanah sengketa kepada pihak lain, sehinga dengan demikian menururt hukum jual beli tersebut adalah tidak sah dan batal demi hukum. Karena itu kami memohon kepada majelis hakim yang mulia untuk menolak gugatan penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima/NO; Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas, maka dengan rendah hati kami mohon kepada Majelis Hakim yang Mulia untuk mempertimbangkan dengan putusan sebagai berikut: Dalam Eksepsi: = Menerima dan mengabukan eksepsi Tergugat; Dalam pokok Perkara: 1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan jual beli tanah sengketa antara antara Penggugat dan Tergugat | adalah tidak sah dan batal demi hukum; 3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini; 4, Dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon Putusan seadil adilnya. ex aequo et bono; Menimbang bahwa Penggugat telah mengajukan repik atas jawaban Penggugat dan Para Tergugat telah mengajukan duplik atas replik Penggugat sebagaimana tercantum dalam berita acara; Hal 9 dar! 24 hal, Pusan Nomor 6/PELG2022°N Lbj Menimbang bahwa Penggugat untuk membuktikan dalil gugatannya telah mengajukan bukti surat berupa: 1, Fotokopi sesuai asli, Kwitansi yang ditandatangani oleh PETRUS PANTA PATI tanggal 28-12-2008, selanjutnya diberi tanda P.1; 2. Fotokopi sesuai asli, Gambar Ukur Tahun 2008 yang ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah Wae Kelambu, selanjutnya diberi tanda P.2; 3. Fotokopi dari fotokopi, Surat Nomor: 037/HPL.S.Per/IV/2023. Perihal: Permohonan Pemblokiran Sertifikat Hak Milik an. Petrus Panta Pati, tanggal 29 Mei 2023, selanjutnya diberi tanda P.3; 4, Fotokopi sesuai asl, Tanda Terima Dokumen Sementara, tanggal 13/06/2023, selanjutnya diberi tanda P.4; 5. Fotokopi sesuai asli, Tanda Terima Dokumen, Nomor Berkas Petmohonan: 3050/2023, tanggal 22 Juni 2023, selanjutnya diberi tanda P.5; 6. Fotokopi sesuai asli, Surat Perintah Setor, Nomor Berkas Permohonan: 3050/2023, tanggal 22 Juni 2023, selanjutnya diberi tanda P.6; 7. Fotokopi dari print scan, Surat Nomor: HP.01.03/1254-53.15/VIII/2023, tanggal 01 Agustus 2023, selanjutnya diberi tanda P.7; Menimbang bahwa terhadap semua bukti surat tersebut telah diberi meterai secukupnya sehingga dapat diterima sebagai bukti surat; Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah pula mengajukan saksi yang memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut: 1. SAFRUDIN SIPRIANUS: Bahwa saksi dihadirkan dipersidangan hari ini terkait sengketa tanah antara Marshel Joni dengan Petrus Panta Pati; Bahwa proses jual beli antara Marshel Joni dengan Petrus Panta Pati yang saksi tahu adalah pada tanggal 27 Desember 2008 saudara Petrus Panta Pati pergi kerumah Saksi, saudara Petrus Panta Pati minta tolong kepada Saksi untuk menjual tanah saudara Petrus Panta Pati, kemudian Saksi menelpon saudara Marshel Johni yang berada di Ruteng lalu Saksi mengatakan bahwa ada tanah mau dijual dan letaknya didepan gereja, kemudian saudara Marshel Johni menyuruh Saksi untuk menghadirkan saudara Petrus Panta Pati ke Ruteng. Selanjutnya pada tanggal 28 Desember 2008 Saksi bersama saudara Petrus Panta Pati berangkat ke Ruteng menggunakan sepeda motor dan bertemu dengan saudara Marshel Johni. Pada saat itu Saksi hanya mengentar saja, tawar-menawar harga hanya antara saudara Petrus Panta Pati dengan saudara Marshel Johni saja dan terjadilah kesepakatan harga senilai 35 juta rupiah. Selanjutnnya Hal 10 dar 24 hal. Pusan Nomor 6/PELG2029PN Lb mereka tandatangan kwitansi kemudian saudara Marshel Johni diberikan Gambar Ukur dan KTP asli sebagai jaminan oleh saudara Petrus Panta Pati, Setelah saudara Petrus Panta Pati menerima uang lalu kami kembali ke Labuan Bajo; Bahwa pada saat itu saudara Marshel Johni belum mengetahui letak tanah yang dijual oleh saudara Petrus Panta Pati tersebut; Bahwa tanah yang disengketakan tersebut terletak di Lingko Wae Medu, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat; Bahwa saksi mengetahui ukuran tanah yang disengketakan tersebut yaitu ukuran 20x30 meter; Bahwa saksi mengetahui batas-batas tanah yang disengketakan tersebut yaitu: - Batas bagian Utara dengan Jafar; - Batas bagian Timur dengan jalan raya; - Batas bagian Selatan dengan Petrus Panta Pati; - Batas bagian Barat dengan Petrus Panta Pati; Bahwa saudara Marshel Johni mau membeli tanah tersebut karena saudara Petrus Panta Pati menunjukkan Gambar Ukur atas nama saudara Petrus Panta Pati kepada saudara Marshel Johni sehingga saudara Marshel Johni mau membeli tanah tersebut; Bahwa saksi tidak tahu kalau tanah sengketa sekarang sudah ada sertifikat atau belum; Bahwa setelah transaksi tersebut ternyata ada masalah karena pada saat saudara Marshel Johni datang ke tanah sengketa mau menurunkan batu tetapi dihadang oleh saudari Theresia Jedaung yang merupakah ibu kandung saudara Petrus Panta Pati; Bahwa saksi mengetahui ada permasalahan tersebut Karena saksi diceritakan oleh saudara Marshel Johni melalui telpon; Bahwa yang dilakukan saudara Petrus Panta Pati kepada saudara Marshel Johni setelah adanya penghadangan oleh saudari Theresia Jedaung adalah saudara Petrus Panta Pati mengatakan kepada saudara Marshel Johni bahwa tanah tersebut tetap milik saudara Marshel Johni tetapi nanti setelah ibu saudara Petrus Panta Pati meninggal; Bahwa terkait dengan tanah pengganti atau tukar guling tanah masalah tersebut saksi tidak pernah dilibatkan; Hal 1 dari 24 hal. Pusan Nomor 6/PELG2029PN Lb Bahwa saksi membenarkan Gambar Ukur yang menjadi bukti surat bertanda P.2 tersebut adalah Gambar Ukur yang ditunjukkan pada saat transaksi jual beli; Bahwa saudara Marshel Johni tidak pernah mengukur tanah yang dibeli dari saudara Petrus Panta Pati tersebut karena saudara Marshel Johni hanya melihat Gambar Ukur saja; Bahwa saksi melihat penyerahan uang sejumiah tiga puluh lima juta rupiah tersebut; Bahwa saksi juga ikut tanda tangan kwitansi sebagai saksi pada saat transaksi; Bahwa saksi pemah mendengar namanya saudara Andi Gufron; Bahwa saudara Andi Gufron tidak ada pada saat penyerahan uang tersebut; Bahwa saksi lupa sejak kapan saksi menjabat sebagai Lurah Wae Kelambu, yang saksi ingat bahwa saksi menjabat sebagai Lurah Wae Kelambu kurang lebih selama enam tahun; Bahwa pada tahun 2008 saksi belum menjabat sebagai Lurah Wae Kelambu, saat itu saksi masih menjabat sebagai Kepala Seksi; Bahwa saksi membenarkan tanda tangan saksi pada kwitansi yang menjadi bukti surat bertanda P.1 tersebut; Bahwa saksi tanda tangan kwitansi hanya satu saja; Bahwa pada saat transaksi di Ruteng saksi lupa ikut tanda tangan kwitansi atau tidak; Bahwa nama Siprianus Paru di tanda tangan kwitansi tersebut adalah saksi sendi Bahwa nama saksi ada dua di kwitansi dengan tandatangan yang berbeda- beda, nama Siprianus Paru adalah nama panggilan saksi dan tanda tangannya juga berbeda karena pada saat itu saksi belum menjabat sebagai Lurah; Bahwa pada saat saudara Petrus Panta Pati jual tanah tersebut, ibu saudara Petrus Panta Pati yaitu saudari Theresia Jedaung masih hidup sedangkan bapaknya sudah mati; Bahwa pada saat transaksi tidak ada surat jual beli tanah; Bahwa kwitansi tersebut dibuat pada tahun 2008 kemudian tanda tangan mengetahui Lurah pada tahun 2014; Bahwa saksi tidak tahu saudara Petrus Panta Pati menjual tanah tersebut atas sepengetahuan ibunya atau tidak karena Saksi hanya melihat Gambar Ukur tersebut atas nama saudara Petrus Panta Pati; Hal 12 dari 24 hal. Pusan Nomor 6/PELG2029PN Lb - Bahwa selain Saksi ada orang lain juga yang melihat transaksi tersebut namun Saksi tidak tahu namanya; Bahwa sekarang yang menguasai tanah sengketa tersebut adalah saudara Petrus Panta Pati; Bahwa bangunan rumah yang ada di atas tanah sengketa tersebut sudah ada dari dulu; Bahwa pada tahun 2008 gang yang ada ditanah sengketa tersebut belum ada; - Bahwa sekarang gang tersebut masuk didalam tanah sengketa; - Bahwa pada saat transaksi sertifikat tanah belum jadi; - Bahwa saksi tidak tahu tanah sengketa sekarang sudah bersertiikat atau belum; Bahwa pada saat itu pemohon penerbitan sertifikat tanah sengketa adalah saudara Petrus Panta Pati; Bahwa saksi melihat saudara Marshel Johni dan saudara Petrus Panta Pati pada saat tanda tangan kwitansi tersebut; Bahwa saudara Andi Gufron tidak ikut tandatangan kwitansi pada tahun 2008; - Bahwa saksi sudah menjadi Lurah pada saat tanda tangan kwitansi sebagai mengetahui; Bahwa saudara Petrus Panta Pati mendapatkan tanah sengketa tersebut dari orang tuanya bukan dari pembagian adat; Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana peralihan hak tanah sengketa tersebut sehingga tanah sengketa tersebut menjadi atas nama saudara Petrus Panta Pati; - Bahwa saksi tidak tahu kapan ada sertifikat tanah sengketa tersebut; - Bahwa pada saat saksi tanda tangan kwitansi, sudah ada kalimat-kalimat, saat itu saksi tidak tanda tangan kwitansi kosong; - Bahwa penyerahan uang pembayaran tanah tersebut pada tahun 2008; - Bahwa ibu saudara Petrus Panta Pati sekarang masih hidup; 2, FRANSISKUS XAVERIUS GONGSI = Bahwa saksi dihadirkan dipersidangan ini terkait sengketa tanah antara saudara Marshel Johni dengan saudara Petrus Panta Pati; = Bahwa saksi tidak mengetahui jual beli tanah antara saudara Marshel Johni dengan saudara Petrus Panta Pati; = Bahwa saksi tahu ada masalah pada tahun 2009 ketika saksi diminta oleh saudara Marshel Johni membawa batu untuk membuat pagar keliling Hal 13 dari 24 hal. Pusan Nomor 6IPELG2029PN Lb sebanyak tiga rit ke tanah sengketa, lalu kemudian sesampainya Saksi ditanah sengketa dan mau menurunkan batu yang Saksi bawa tersebut dicegah oleh saudari Theresia Jedaung yang merupakan ibu dari saudara Petrus Panta Pati dengan mengatakan kalau tanah tersebut adalah tanah milik saudari Theresia Jedaung; Bahwa batu yang dipesan oleh saudara Marshel Johni saat itu sebanyak tiga rit namun yang bisa Saksi bawa hanya satu rit saja karena pada rit pertama Saksi langsung dicegah; Bahwa pada saat itu yang ada hanya saudari Theresia Jedaung, saudara Petrus Panta Pati tidak ada; Bahwa pada saat itu Saksi tidak jadi menurunkan batu yang Saksi bawa tersebut; Bahwa pada tahun 2009 ketika Saksi sampai dilokasi tanah sengketa waktu itu ada rumah kecil seperti kios dari seng dan ada rumah besar mereka tinggal; Bahwa setelah kejadian pencegahan tersebut saudara Petrus Panta Pati hanya diam saja, malah saudara Petrus Panta Pati mengatakan tunggu mamanya meninggal saja; Bahwa saksi tidak mengetahui alamat lengkap tanah sengketa; Bahwa saksi tidak mengetahui berapa ukuran luas tanah sengketa; Bahwa saksi pernah dipanggil oleh saudari Theresia Jedaung dan Saksi diminta untuk memanggil saudara Marshel Johni untuk bertemu dengan saudari Theresia Jedaung, akhimya mereka bertemu dan kemudian saudari Theresia Jedaung mengatakan kepada saudara Marshel Johni “tanah ini saya tidak akan kasih baba beli, saya punya niat baik, saya akan ganti tanah di Waenahi” lalu saudara Marshel Johni menjawab “ya nanti saya lihat dulu’. Kemudian ditunjukkan tanah di Waenahi kepada saudara Marshel Johni dan saudara Marshel Johni mengatakan “kenapa di hutan’, lalu Saksi mengatakan kepada saudara Marshel Johni “terima saja tanah ini daripada panjang lebar’ lalu saudara Marshel Johni mengatakan “tidak, harus tambah lagi dua bidang’, kemudian saudara Petrus Panta Pati mengatakan dihadapan saudara Marshel Johni “itu saja tanah yang saya punya, kalau baba tidak terima dan anggap saya penipu silahkan lapor, saya siap masuk penjara” Bahwa ukuran tanah yang dibeli oleh saudara Marshel Johni dari saudara Petrus Panta Pati ukurannya 20 x 30 meter; Hal 14 dari 24 hal. Pusan Nomor 6/PELG2029°N Lb Bahwa saudara Marshel Johni tidak mau menerima tanah pengganti tersebut; Bahwa saksi tidak tahu apa yang menyebabkan saudara Marshel Johni tidak mau menerima tanah pengganti tersebut; Bahwa dalam proses mediasi tersebut, saksi sudah berulang kali dilibatkan untuk menawarkan kepada saudara Marshel Johni agar mau menerima tanah pengganti tersebut namun saudara Marshel Johni tidak mau; Bahwa saksi dengar sendiri saudari Theresia Jedaung yang mengatakan akan memberikan tanah pengganti di Waenahi kepada saudara Marshel Johni karena saudari Theresia Jedaung mendengar kalau saudara Petrus Panta Pati jual tanah sengketa kepada saudara Marshel Johni. Oleh karena tanah sengketa merupakan tanah warisan sehingga tidak dijual makanya saudari Theresia Jedaung beri tanah pengganti di Waenahit; Bahwa saksi tidak tahu sekarang tanah sengketa sudah ada sertifikat atau tidak; Bahwa sebelum tahun 2009 saksi tidak pernah ke tanah sengketa; Bahwa pada saat saudari Theresia Jedaung melarang saksi menurunkan batu ditanah sengketa, saudara Petrus Panta Pati tidak ada; Bahwa saksi pernah mendengar kalau saudara Theresia Jedaung mau mengembalikan uang kepada saudara Marshel Johni dan itu disampaikan langsung dihadapan saudara Marshel Johni namun saudara Marshel Johni menolak karena saudara Marshel Johni mati-matian hanya mau tanah sengketa tersebut; Bahwa saksi tidak ingat pada tahun berapa saudara Marshel Johni ditawarkan tanah pengganti oleh saudari Theresia Jedaung; ANDY GUFRAN: Bahwa kronologis kejadian saat saksi menandatangani kwitansi jual beli adalah pada malam hari Saksi ke rumahnya saudara Sipri Parung lalu kami pergi dan bertemu dengan saudara Marshel Johni lalu kami pergi singgah kerumah saudara Petrus Panta Pati, saat itu kurang lebih habis isya, pada saat itu kemudian Saksi diberikan kwitansi yang Saksi lihat dalam kwitansi tersebut hanya ada satu saksi atas nama saudara Sipri Parung, kemudian Saksi diminta untuk tandatangan sebagai saksi dalam kwitansi tersebut, kemudian Saksi tandatangan kwitansi jual beli tersebut. Jual beli tanah tersebut ukuran 20x30 meter tapi Saksi tidak tahu lokasinya dimana; Bahwa seingat Saksi di kwitansi tersebut harga jual beli tanah seharga tiga puluh lima juta; Hal 15 dar! 24 hal. Pusan Nomor 6/PELG2029°N Lb - Bahwa yang saksi tanda tangan adalah kwitansi, bukan surat jual beli; = Bahwa saksi kenal dengan bukti surat bertanda P.1 tersebut Bahwa pada saat saksi tanda tangan kwitansi tersebut, saudara Sipri Parung sudah tanda tangan duluan kwitansi tersebut; Bahwa saksi tanda tangan kwitansi tersebut dirumah saudara Petrus Panta Pati; Bahwa pada saat saksi tanda tangan kwitansi tersebut sudah ada materai; = Bahwa saat itu saudara Petrus Panta Pati tahu kalau saksi tanda tangan kwitansi tersebut; - Bahwa pada saat Saksi tanda tangan kwitansi tersebut, yang ada saat itu adalah saksi sendiri, saudara Marshel Johni, saudara Sipri Parung dan saudara Petrus Panta Pati; Bahwa saksi tahu kalau saksi saat itu tanda tangan kwitansi terkait jual beli tanah; Bahwa menurut cerita yang Saksi dengar bahwa saudara Petrus Panta Pati mau memberikan tanah pengganti kepada saudara Marshel Johni, tetapi saudara Marshel Johni minta tambahan uang tetapi saudara Petrus Panta Pati tidak mau; - Bahwa saksi tanda tangan kwitansi jual beli tanah tersebut pada tanggal 28, bulannya saksi lupa, tahunnya 2008; Bahwa yang menyuruh Saksi tanda tangan kwitansi tersebut adalah saudara Marshel Johni; Bahwa saksi tidak mengetahui kwitansi tersebut jual beli tanah antara siapa saja dengan siapa, Saksi hanya tahu ukuran tanah dan harga tanahnya, letaknya Saksi tidak tahu; = Bahwa saksi tanda tangan kwitansi tersebut dirumahnya saudara Petrus Panta Pati di Labuan Bajo depan gereja; = Bahwa yang jual tanah adalah saudara Petrus dan pembelinya adalah saudara Marshel Johni; = Bahwa saksi tidak tahu apakah ada orang lain yang tanda tangan kwitansi tersebut setelah saudara Sipri Parung dan Saksi; - Bahwa saksi tidak tahu apakah pada saat itu ada mengetahui Kepala Desa atau Lurah; - Bahwa saksi tidak mengetahui dahulu tanah tersebut sudah bersertifikat atau belum; Menimbang bahwa Para Tergugat untuk membuktikan dail sangkalannya telah mengajukan bulkti surat berupa: Hal 18 dar! 24 hal. Putusan Nomor 6/PELG2022°N Lb 1. Fotokopi dari fotokopi, Sertipikat Hak Milik No. 915, selanjutnya diberi tanda TA; 2. Fotokopi dari fotokopi, Surat Tanda Terima, tertanggal 19 Mei 2021, selanjutnya diberi tanda T.2; Menimbang bahwa terhadap semua bukti surat tersebut telah diberi meterai ‘secukupnya sehingga dapat diterima sebagai bukti surat; Menimbang bahwa untuk menguatkan dail sangkalannya, Para Tergugat tidak mengajukan saksi; Menimbang bahwa Majelis Hakim telah melakukan pemeriksaan setempat ada tanggal 14 Juli 2023 sebagaimana tersebut dalam berita acara; Menimbang bahwa para pihak telah mengajukan kesimpulannya; Menimbang bahwa para pihak menyatakan tidak ada lagi hal-hal yang akan diajukan dan mohon putusan; Menimbang bahwa untuk menyingkat putusan, segala sesuatu yang termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM DALAM EKSEPSI: Menimbang bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan pokok gugatan Penggugat oleh karena dalam jawabannya Para Tergugat telah mengajukan eksepsi, maka Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan materi eksepsi yang diajukan oleh Para Tergugat; Menimbang bahwa dari jawabannya, Para Tergugat mengajukan eksepsi tentang Gugatan Kurang Pihak (exeptio plurium litis consortium), dengan alasan masin ada pihak lain yang semestinya ikut digugat atau dijadikan pihak oleh Penggugat, Karena tanah objek sengketa telah bersertipikat atas nama Petrus Panta Pati (Tergugat |) sebagaimana Sertipikat Hak Milik Nomor 915. Oleh karena tanah objek sengketa telah bersertipikat sedangkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Manggarai Barat tidak ditarik sebagai pihak dalam perkara a quo, maka gugatan Penggugat dikualifikasikan sebagai gugatan Kurang pihak (Plurium Lits Consortium), dengan demikian gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvankeliike verklaard); Menimbang bahwa materi eksepsi yang berkaitan dengan kekurangan pihak dalam konstruksi sebuah gugatan (Pluris Litis consortium) adalah adanya subjek hukum yang secara eksepsional dan sangat prinsip terkait dengan sebuah peristiwa hukum, akan tetapi subjek hukum tersebut tidak ditarik Hal 17 dart 24 hal. Pusan Nomor 6/PELGZ2029PN Lb sebagai pihak ataupun salah satu pihak, yang mana kekurangan subjek hukum ini juga berpengaruh terhadap kelengkapan syarat formal sebuah gugatan; Menimbang bahwa menurut Majelis Hakim wewenang untuk menarik pihak dalam suatu gugatan memang sepenuhnya hak Penggugat, namun penentuan pihak tersebut tetap harus memperhatikan keterkaitan pihak lain dalam permasalahan yang bersangkutan, sehingga nantinya pihak yang terkait dalam perkara yang tidak dimasukkan sebagai pihak tidak dirugikan, disamping itu jika ada pihak yang berkaitan langsung dengan masalah yang disengketakan tetapi tidak dimasukkan sebagai pihak, justru akan merugikan Penggugat sendiri, karena akan mempersulit pelaksanaan putusan perkara tersebut; Menimbang bahwa terkait gugatan kurang pihak dalam perkara tanah, Mahkamah Agung RI telah menerbitkan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 10 tahun 2020 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Tahun 2020 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan. Hal mana pada surat edaran tersebut khususnya pada huruf d telah memberikan pedoman mengenai kriteria Badan Pertanahan Nasional (BPN) harus ditarik sebagai pihak dalam hal terdapat sertipikat ganda atas sebagian atau keseluruhan dari luas tanah objek sengketa, antara lain: 1) Jika ada petitum yang meminta pengadilan menjatuhkan putusan mengenai perbuatan melawan hukum tertentu atas sertipikat, maka BPN harus ditarik sebagai pihak, atau 2) Jika dalam petitum tidak ada tuntutan mengenai perbuatan hukum tertentu atas sertipikat yang diterbitkan oleh BPN, maka BPN tidak perlu ditarik sebagai pihak; Menimbang bahwa setelah mencermati surat gugatan Penggugat maupun jawaban Para Tergugat yang dihubungkan dengan (SEMA) Nomor 10 tahun 2020 tersebut, Majlis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat tidak termasuk dalam kategori gugatan kurang pihak (Plurium Littis Consortium), oleh karena dalam perkara a quo bukanlah terkait sertipikat ganda atas sebagian atau keseluruhan dari luas tanah objek sengketa dan juga dalam petitum tidak ada tuntutan mengenai perbuatan hukum tertentu atas sertipikat yang diterbitkan oleh BPN, dengan demikian materi eksepsi yang diajukan Para Tergugat terkait gugatan Kurang pihak (Plurium Litis Consortium) tidak berdasarkan hukum dan patut untuk ditolak; Menimbang bahwa oleh Karena materi eksepsi Para Tergugat dinyatakan

You might also like