You are on page 1of 8
Pm ume Komunikasi Terapeu tele k Perawat ¢ Cun JLTA\ Pra. Tey) aC ‘AN Tite) ATAN yor 1, TAHUN 2007 JURNAL KEP ERAW ATAN MEDIA NERS — VOLUME 1. NOMOR 1, 2007 2007 peneLiTian epsi Perawat Pelaksana ngaruh Pers pendng Fungs! Manajerial Kepala Ruang tef Jaksanaan lanajem rernadap Pel iemen Asuhan Keperawatan t paren ee pemberian Intervensi Spiritual “SPIRIT IBU” tifitas a adap Nyeri Post Section Caesarean anggorowat Genonatl See Ei on ee : pubungan antara Kual itas Perawatan Kateter 2 ° ee Kejadian Infeksi Nosokomial Saluran Kemi dengan naire fe asad. Untung Suianto, Wanye Hdayat oe ‘nalisis Penerapan Standar Asuhan Keperaw: ai ns se Kota Semarang "Perawatan suhartn Anggorowatt a i Aplikasi Teori Self Care Deficit Orem dalam Konteks Tuna Wisma (Studi a terhadap Anggota Keluarga Ketergantungan Narkoba Mogan Andriyar Koping Keluarg: yang Mengalami Dwi Indah Iswanti Suhartini, Supnyadh Mekanisme Keracunan Sarat akibat Konsumsi Kerang-kerangan yang Terkontaminasi Dinoflagellata Beracun Sari Sudarmiati. Hubungan Karakteristik Perawat dengan Motivasi dalam Melakukan 39 Komunikasi Terapeutik Ali Roatib, Suhartini ‘Supriyadi Anali: sts Penerapan ‘Standar Asuhan Keperawatan i Rumah Sakit Se Kota Semarang (The a Nalys. ¥S@ Of Standard Of Nursing Service In Hospital Of Semarang City) Sunartini, Anggorowati, M. Iwan Kalil. © ABSTRacT Th Service, on piety need a good qualified nursing care, and nursing cares net ppm! Ay Pumanty ‘t can be considered in hospital accreditation process. So. the nursing Service should bg ni e srolked by Using SAK (Standar Asuhan Keperawatan/ Standard or nursing Sere ) city ana ms uibase Of the research isto know he application of SAK in al pital in Semarang ind of determinant that results the application of SAK. enough wveY method was used fo get the nursing ‘characteristic data, knowledge, behaviour ang ugh motivation, facility, application and factors that result SAK, by using questioners and observation tool for 40 nurses in ar. Kariyadi hospital, Telogorejo hospital and Roemani hospital in Semarang, The results of research is the nurse with 21-88 age are women, work as fong 28 7-10 hours @ day, the education are Diploma II! of nursing has a good understanding knowledge and enough ‘motivation to apply SAK. The limited of faciity such as book of SAK in ward, ine limited of time and difficuty to fulfil the format result the incompleteness the documentation of assessment, pursing diagnose, intervention, implementation and evaluation. The opportunity to increase the knowledge, good understanding about management of patient in order to get a good analyze in nursing care is needed for nursing. Key words : Standard of nursing service, knowledge, motivation. ABSTRAK Masyarakat memerlukan pelayanan keperawatan yang bermutu dan dilandasi dengan jwa manusiawi Pelayanan keperawatan mendominasi pelayanan rumah sekit sehingga meniaci Komponen akreditasi rumah sakit. Oleh karena itu diperlukan suatu keseragaman dalam memberikan pelayenan dengan memberlakukan Standar Asuhan Keperawatan (SAK). Penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di Rumah Sakit se kota Semarang dan determinan apa yang mempengaruhi pelaksanaan SAK di rumah-tumah sakit tersebut. Metode survey digunakan untuk memperoleh data tentang karakteristik perawat, pengetahuan, sikap dan motivasi,fasilitas, penerapan dan faktor yang mempengaruhi SAK dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi pada masing-masing 40 perawat di Rumah Sakit dr. Kariadi, Rumat Sakit Telogorejo dan Rumah Sakit Roemani Semarang. Hasil penelitian didapatkan bahwa perawat berusia antara 21 sampai $8 tahun dengan jer kelamin rata-rata perempuan, jam kerja 7-10 jam per hari, pendidikan Dill keperawatan memi! pemahaman, pengetahuan yang baik dan motivasi yang cukup untuk menerapkan SAK. Bel lengkapnya fasilitas penunjang seperti buku pedoman SAK di ruang rawat, kurangnya Waktu rumit serta sulitnya pengisian format menimbulkan penerapan SAK pada tahap pengkajian, diagn keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi kurang dalam pendokumentasiannya. Kata kunci : Standar Asuhan Keperawatan (SAK), pengetahuan, motivasi. * S1af Pengajar Program Stud imu Keperawatan FK UNDIP Semarang 22 | Votume 1, Nomor 1, Tahun 2007 : 22 -26 PENDAHULUAN Pelayanan keperawatan di Indonesia mast terutama Karena profes! ini cukup lama terabaikan gboreaasei rE me Beye tartrate dengan benar dan dilaksanakan oleh perawat professional yang dilakukan Sabir sonia pralik keperawatan yang ilmiah (Gartinah, T., 1998) Senet Proses keperawatan diperiukan untuk memastik: sos nn betoctantonnan cot Yrg at Aken ans a. 38) tos proses keperawatan juga menguntungkan pasien dengan memberkan saaiar tapas mampu bekerja sama dengan perawat dalam perencanaan asuhan, ae See icen baton , sehingga akan lebh berperan serta aktf dalam penyelesaian masalah Kesehatan pasien (Craven and Hirnie, 1996). Pelayanan keperawatan juga merupakan salah satu komponen akreditasi sebuah rumah sakit yang harus diperhatikan, Pelayanan kesehatan utama dirumah sakit 90%-nya adalah pelayanan keperawatan, sehingga jenis pelayanan ini memegang peranan penting (Achir Yani, 1998) Besarnya gominasi pelayanan yang akan dilaksanakan ‘oleh tenaga perawat maka diperlukan suatu keseragaman dalam memberikan pelayanan agar dapat turut menentukan baik buruknya citra rumah sgakit_ Oleh harenanya, Departemen Kesehatan melalu! ‘SK Dirjen Yan Medik No. YM 00 03 2 6.76637 memberlakukan Standar Asuhan Keperawatan int ‘sudan disosialisasikan di rumah sakit yang kemudion pertungsi sebagai pedoman maupun tolok Ukur dalam pelaksen22n praktek keperawatan. METODE Sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian, pendekatan penelitian ini adalah penelitian Auantitatif karena pada dasarnya menampiikan data yang berhubungan dengan angka-angka, balk yang diperoien dan hasil pengukuran maupun dan nila: suatu data yang diperolen dengan jalan mengubah data kualitatif ke dalam data kuantitatf misainya skor dari hasil tes. Berdasarkan permasalahan dan tuuan yang hendak dicape! maka jenis penelitian ini adalah altk study cross sectional, peneliti melakukan pengukuran sesaat atau satu kali dan mn ini dilakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan Metode yang digunakan adalah lan dan pemantauan terhadap obyek yang diteliti dengan penelitian an: pada penelitia metode survei dengan melakukan pengamal: menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner Sampel diambil secara representatit yang mewakili populasi, kemudian jumiah sampel ‘ak seseuai dengan kriteria inklusi peneltian sejumian 120 perawat. dengan ditentukan secara aci RS dr Kariadi, dan 40 sampel di RS Roemant nincian 40 sampel di RS Telogorejo, 40 sampel a Semarang Instrumen yang digunakan dalam pertanyaan yang digunakan untuk memperolen in! oleh peneliti dan belum pernah digunakan. Kuesioner kepada 10 responden perawat Responden perawat untuk uj dengan responden yang sebenarnya yang ditelit!. Untuk menguit menggunakan teknik korelasi product moment. Sedangkan u}! relabilitasnya ‘melakukan uji coba instrumen satu kali saja. Item-item pertanyaan pada kuesioner ini untuk sikap penelitian ini adalah kuesioner yang terdin dar sejumiah formasi dari responden. Kuesioner dibuat send tersebut telah divji validitas dan reliabiltasnya | validitas dan reliabiltas tidak sama validitas instrumen penelitian, penelt! dengan internal yartu sue 1, Homer Yanan 2007 12-88 [2 Derskala nominal (0- Pic ated pte eel ae Umuk sikap berskala HOmUNAL (1-8) crates ol menggunakan alat pengumpul data dengan kuesion ene ane Likert dongan beberapa PeMYalAaN tela deen Aik ahacing pede pencuiiurent pengaternen aeranc Ronsep 19o%, 09 lakan pilhan jawabannya maka jawaban yang benar diberi nilal 1 dan yang salah. Pada Bengukuran ska dengan sala Likert manasunaken Trontaien dengan pernystaan posit yA SAngat cif (a5) 2 Shim (ai 2 a: Ragi-couus ce) = 3: Teak Sous (TS) = 2cen Sala 2 een Seae EYE « 4, Socrates ure ponnpatce tet eaneiltiessest owed t= “1 OOS ES Ragu-ragu (R) = 3; Tidak Setuju (TS) = 4 dan Sangat Tidak Setulu (STS) = 8. Untuk menganalisis, eek rare dlenutan denpen program SPSS for windows 2000 dengan ul univerich UNariaidan multivariat. Uji validitas data digunakan uji korelasi Pearson Jer yang sibuat sendin HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Kemampuan Perawat dalam Penerapan SAK Perawat yang bekerja di RS dr. Kariyadi dengan jumiah pasion banyak berakibat pada rasio perawat dan pasien tidak sebanding, berdampak pada peningkelen beban kerja perawat. Hal ini dapat ditunjukkan dengan semakin lamanya waktu bekeri@ (rate-rata 7-10 jam per hari). Rentang usia perawat yang lebar meningkatkan heterogenitas perawal dalam pengalaman dan memungkinkan adanya budaya ewuh pekewuh (rasa men’ Spin tua yang berlebinan), Belum tersedianya buku SAK di ruang vurangnya fasilitas untuk penerapan SAK. Buku SAK menjadi oses keperat bila harus menghafal sing dapat membantu kerja perawat. Selain tu juga ga dalam ruang tersebut idahulukan pihak lel rawat (63%) menunjukkan k\ penunjang i pedoman bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai tahap dalam pr swatan. Perawat memiliki kemampuan terbatas ‘semua informasi apalagi jnya, Oleh karena itu adanya buku masing-ma: untuk menyimpan musan oleh tiap-tiap perawat sehing pedoman SAK sesuai dengan ruang menghindari beraneka ragamnya peru! terdapat keluaran yang sama. Pengetahuan perawat tentang p* (lebih dari 85%) paham tentang penerapan tingkat pendidikan perawat Roemani yang sebagian be keperawatan maka pengetahuan tentang SAK perawat RS Roemani enerapan SAK pada umumnya balk dan rata-rata perawat SAK semenjak masa pendidikan. Apabila dikaitkan dengan esar menempuh pendidikan langsung Dill ebih baik dibanding dua rumah atu adalah motivasi dalam diri, termasuk dalam 3%) yang motivasi untuk menerapkan SAK kurang k menerapkan SAK pada masing-masing rumah 1% cukup dan 41% balk; sakit lain: Energi terbesar untuk melakukan sesu ersebut. Masih adanya perawat ( wat untul 1p dan 60% baik; RS Roemani 5 sakit bervariasi ; R& Telogorejo 65% cukup 30% baik Melthat rentang motivasi sebagian besar pada area cukup perlu diberikan energi tambahan dari luar untuk meningkatkan motivas! diri dalam menerapkan SAK, Disiniiah penting peran serta pimpinan untuk melakukan supervisi dan pengarahan, juga group sharing sebagei media untuk saling menambah motivasi. Apabila motivasi diri tinggt maka perawat tidak tergantung dengan lingkungan sekitar untuk menerapkan SAK. penerapan SAK t menjadi perhatian bersama. Motivasi pera | RS dr. Kariyadi 36% cukuy a pengisian format pengkaia” 2. Penerapan SAK 1%), tidak menuliskan tanggal Penerapan SAK pada pengkajian keperawatan dengan adanys yang belum lengkap (25%), tidak sistematis dalam mengumpulkan data (4 24 | volume, Nomor 4, Tahun 2007 : 22 +26 pongkajnn (17%) dan dota tidak ok spiritual (21%). yang pada aa 26 data bolo army tar 18 ologs, paikologie kemampuan analiva Perawat akan vg ea) ae mmampuan seperti ini tid ‘aihadaps dan kamarn Kemampuan Sepert Ii tdak muncil dong Kemampuan parawat untuk berpiir kris iki yang Kondusit Salon gat a eatery akan totaps har iti yt n Satu warana yang dopat dimant, PF harus diialih dan berada pada hasus Klien pada diskusi perawat, dinam, Manthan adalah dengan dibahasnya kaws #lOMPOKKWN DaLdasary formal Kuncl pada penulisan adalan iameen aya panos pangtann kemauan untuk menuliskan dengan baie Yon bok Dagaimena membust Penerepan SAK pada tahap diagnose keperawat menetapkan diagnosa diluar wowenang lan Masih didapatkan 8% perawat keperawatan dengan formulasi Problem, E1, resiko, Perawat akan bila mengerti betul de molaluy yalur-ialue dokumantas: dan o Perawsl, 79% perawat tidak menuiiskan diagnose ‘mampu menulisk 109! and Sign, 63% perawat tidak memunculkan masalan '8n diagnosa keperawatan dengan disertai tanda dan gejala Paneraan SAK clam tah riers epeoutenpae seve dperren ear yang balk tentang penulisan tujuan, kriteria dan rencana tindakan keperawatan. Denga adanya 87% perawat yang membuat perencanaan tetapi tidak memenuhi komponen tujuan, kriteria hasil dan intervensi maka pada akhimya evaluasi sulit diukur karena dalam evaluasi salah satunya membandingkan hasil implementasi dengan kriteria hasil dan tujuan yang ditelapkan sebelumnya Untuk mengatasi kekurangan dalam menuliskan perencanaan tersebut diawali dengan peningkatan pengetahuan tentang asuhan keperawatan kasus tertentu dan penulisan yang benar baik isi maupun cara penulisannya. Langkah berikutnya perlu adanya pembiasaan, pada saat ini antar perawat saling mensupport dan pimpinan memberi arahan Pada tahap implementasi hasil observasi menunjukkan seluruh perawat berkemampuan untuk menuliskan tindakan keperawatan secara operasional. Hanya saja peneliti belum melakukan observasi atas kesesuaian tindakan yang dituliskan dengan perencanaan. Penerapan SAK pada tahap evaluasi dipengaruhi oleh tahap-tahap sebelumnya terutama perencanaan dan implementasi. Kegiatan utama adalah membandingkakn hasil implementasi dengan kriteria dalam perencanaan. Banyak metode dalam penulisan evaluasi akan tetapi yang distandarkan ‘adalah dengan SOAP (Subyektif, Obyektif, Analisa, Perencanaan). Hasil observasi menunjukkan baru 50% perawat yang melakukan evaluasi dengan metode SOAP. Cara mengatasi keadaan seperti ini didukung dengan peningkatan pengetahuan serta fasilitas yang memadai 3. Determinan Penerapan SAK Faktor yang mempengaruhi SAK kembali kepada pelaksana yaitu perawat itu sendiri, Masih cukup tingginya perawat yang merasa bahwa dengan mendokumentasikan sesuai SAK menjadi lelah, maka kepada perawat perlu ditekankan kembali perlunya melakukan sesuatu sesuai standar ‘gar pelayanan berkualitas, Atau kelelahan yang terjadi bukan karena penerapan SAK akan tetapi kerja fisik diluar wewenang dan tanggung jawab perawat serta kerutinitasan. Bila dinubungkan dengan beban kerja yang ditunjukkan oleh tama jam kerja, perawat di RS &. Kariadi menduduki posisi teratas demikian juga tingkat kelelahan. Sedangkan proses Pendokumentasian yang dilakukan oleh perawat sesuai dengan SAK masih dirasakan rumit dan ‘Il Keadaan ini ditambah dengan tidak adanya buku pedoman SAK dalam ruangan sehingga Volume omar taun ar: aa-26 | 25 GButuhkan upaya-upaya untuk menyedertanakan format disesuaikan dengan kebutuhen rang rawat ™asing-masing SIMPULAN Dari hasil penelitian tentang analisis penerapan SAK di RS se Kota semerang yang lerdir dan RS dr Kariadi, RS Telogorejo dan RS Roemani dapat disimpulkan bahwa ; penerepan SAK pada ketiga RS menemui kelemahan pada kemampuan perawat dalam penulisan, analisa data yang berdampak pada tiap tahap proses keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pengetahuan perawat tentang SAK yang baik perlu didukung Penerapan SAK. Kurangnya fasiltas yang memadai seperti buku pedoman SAK mempengaruhi kerja Perawat dalam penerapan SAK, Selain itu juga beban kerja perawat yang tinggi mengurangi kesempatan untuk melakukan dokumentasi sesuai dengan Standar Asuhan Keperawatan. ‘oleh motivasi yang tinggi dalam UCAPAN TERIMA KASIH Penulis berterima kasih kepada Ditbinlitabmas Dirjen Diknas atas pendanaan penenitian melalui proyek penenlitian Dosen Muda, tahun 2002 DAFTAR PUSTAKA. Atkinson, L.D. and Murray, M.E., 1995, Fundamental of nursing A Nursing Process Approuch, New York : Machmillllan Publising Company Craven, RF and Himie, C.J.,1996, Fundamental of Nursing: Human Health and Function, Philadelpihia lippincott Raven Publisher Depkes Ri, 1995. Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta : Dirjen Yan Medik Depkes, Gartinah, T., 1998, Praktek keperawatan Sebagai Praktek Keperawatan Saintifik, Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol.1 Hamid, Y.A.,1998, Standar keperawatan dan Proses Keperawatan. Jakarta. Perry and Potter. 1997, Fundamental of Nursing, Philadelpihia : Lippincott. ‘Saunders, 1998. 1998. Fundamental of Nursing. London : Lippincott. 26 Volume ume 1, Nomor 1, Tahun 2007: 22 «28

You might also like