You are on page 1of 11
Cos OX. MAJELIS ULAMA INDONESIA ymasi No. 51 Menteng Jakarta Pusat 10320 Telp. 021-31902666-2947853, Fax. 021-21 9092 tp:/ /wewonrmlsorsay Meepe//wrwrwrmuley E-mall monte FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 72 Tahun 2023 Tentang PEMAHAMAN BAHWA MUHAMMAD ADALAH ALLAH DALAM MENAFSIRKAN AYAT QUL HUWA ALLAHU AHAD ! ! ail go 8) Jd tare b clea yeas! Sls slats Jl dyed Qe atl ahd S405 LS otyne HS oly LI iyo SoleesD Sle casas cas Yel (CAILM) (opi go al Igy 05 Lay) Alga a> Aas col tly Ld i Igld Gy dy 9d JIB Gebel Ge elas 535 aNd LA ILS toed Om Gaal ep cl SUES SAS gl ans sh ogdle gh a5 IyNRS gh Alta Gaal SLAB iol cally toy 9 Ig (aI alg U8) (31 lf tasny gill LAS Segal La Lad (anal al) JLE9 All go eee ty LS (alge ea) rsyn Soil LAS (al) Sd a5 II LAd pSlgell ale als te (ao ga oS ls) “Pasal Kedua: Tentang sebab turun surah Al-Ikhlas. Pertama; Bahwa surah ini trun disebabkan pertanyaan koum musyrikin. Adh-Dhathakberkaea: Sesunggutnya kawm musyrikin mmengutus Amin bin Thufail Repada ‘Nabi. shalallahy ‘alah wrasellam, Mereka berkata “Engkau telah mematahkan congkat ami. Engkau telah membuat gaduh tuhan-tunan kam. Engkow telah menentang agama nenek moyangmu. Kalau kamu fakr make kami akan membuatmu kaya. Kalau kamu gila maka kami akan mengobatinu. Kelau kamu menginginkan wanita maka kami akon mengawinkanmu dengonnya.” Lalu Nabl menjawab: “Aku tidak akin tidak git, don tidak menginginkan wanita, Aku adalah ueusan ‘Allah. Aku mengajak kalian (meninggalkan) penyembahan berhala mmenuju pode menyembah-Aiya” Kemudian mereka pun mengutusnye untuk yang kedua Kaliya, Mereka berkata: “Katahan padanya:Jelaskanlah kepada kami ents tuhan yang kamu sembas Komisi Fatwa Mojelis Ulama Indonesia © Dipindai dengan CamScanner fatwa MU! Pemahaman Muhammad itu Allah dalam Menafsirkan “Qu! Huwallahu Ahad” | 8 apakah dari emas atau perak?”. Maka Allah menurunkan surah (AF ikhlash) ini. Lantas mereka berkata kepada Nabi Muhammad: “Ada 360 patung yang tidak bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan kami. Maka bagaimana tuhan yang 1 (satu) itu memenuhi kebutuhan- kebutuhan makhluk?.” Maka turunlah ayat wa as-shaffat sampai pada kalimat “inna ilahakum lawahid (sesungguhnya Tuhan kalian asti esa)’. Maka mereka pun mengutusnya tain waktu. Mereka berkata: "Jelaskan kepada kami tentang perbuatan-Nya!” Maka turunlah ayat “inna rabbakumullahaltadzi Khalaqassamawati wal ardh (sesungguhnya Tuhan kalian adalah Allah yang menciptakan angit dan bumi). Kedua; Bahwa surah (Al-Ikhlash) ini turun karena sebab pertanyaan orang Yahudi. ‘Ikrimah meriwayatkan dari tbnu Abbas, bahwa orang-orang Yahudi mendatangi Rasulullah. Bersama mereka ada Ka’ab bin al-Asyraf. Mereka berkata: "Hai Muhammad. Ini Allah yang menciptakan makhluk. Maka siapakah yang menciptakan Ailah?” Maka Nabi marah (mendengarnya). Lalu turun fibril ‘menenangkannya sembari berkata: “Rendahkanlah dirimu wahai Muhammad.” Maka turun surah qu! huwallahu ahad. Tatkala Nabi membacakannya kepada orang-orang Yahudi itu, mereka berkata: “sifatilah kepada kami bagaimana tengan atas dan bawah Tuhanmu!" Nabi marah lebih hebat dari sebelumnya. Lalu fibril menjumpainya dengan membawa firman Allah wama qadaruliaha hagqa qadrih (mereka tidak mengagungkan Allah dengan sebenar- benarnya). Ketiga; Bahwa surah ini turun disebabkan pertanyaan_kaum Nasrani. ‘Atha meriwayatkan dart Ibnu Abbas, Ia berkata: Datang perwakilan dari Najran. Mereka berkata: "Sifatilah (maksudnya jelaskan sifat) kepada kami Tuhanmu. Apakah Dia dari yaqut (sejenis batu permata), emas, atau perak?” Nabi bersabda: Sesungguhnya Tuhanku tidak berasal dari sesuatupun karena la lah pencipta segala sesuatu.” Maka turunlah ayat qu! huwallahu ahad. Mereka berkata: “Dia satu. Engkau pun satu.” Nabi menjawab: “Tidak ada yang semisal dengan-Nya sesuatu apapun.” Mereka berkata: “Tambahkan kepada kami (penjelasan) sifat-Nya.” Nabi bersabda: “Allah as-shamad.” Mereka hertanya: “Apa itu shamad?” ‘Nabi menjawab: “Dia yang diminta ofeh makhluk untuk memenuhi kebutuhan mereka.” Mereka berkata: “Tambahkanlah lagi!” Maka turun ayat “la tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan. Dan {a tidak dilahirkan sebagaimana Isa dilahirkan, Dan tidak ada ‘satupun makhluk yang setara dengan-Nya. 6. Pendapat al-Imam ibn Hajar al-Haitami dalam kitab al-Sawa’ig al- ‘Muhriqah juz 1, him, 81 bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasaliam bukanlah Allah: any OK ap Sila Lane Ob Ia aad OB Goad aa Ll Jad pela eng Ab ye a Ab Spay Wf tase La 9S a cagay ¥ pa fd Sole ogy AM Silke! Ge pelt! Job globe fit _- Lalu Abu Bakar berkhutbah di hadapan mereka, ia berkata: amma ba‘du: maka siapa yang menyembah Muhammad, sungguh ta telah wafat. Dan siapa yang menyembah Allah, sungguh la Maha Widup tidak akan mati, Kemudian fa membacakan ayat tidaklah Muhammad itu melainkan hanya seorang Rasul, sungguh telah berlalu rasul-rasul sebelumnyo..diriwayatkon oleh al-Imam al Bukhari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia © Dipindai dengan CamScanner Fatwa MUI Pemahi !ammad itu Allah dalam Menajsirkan mencan Muhammad itu Allah dalam Menofsirkan “Qu! Huwaliahu Ahad”| 9 id 7 P it beat Muhammad bin Ahmad ad-Dasuqiad-Dasuki dalam kitab es ata ‘ala Syarh Umm al-Borakin, hi, 302-303 yang y vahwa sifat yang ada pada makhluk (terma Muhammad) disebut a'radh (mendatang/tidak mele): ‘mea Jfely Bolall ctasall gh Gale Gale Ge gl (Gabel ga) yd See Glad LE by ailiasl Junta did IY! olive ge Gale AY Riya, Gate Ipdvoy ‘dan ucapannya (a'radh) artinya dari jenis a'radh artinya sifat baharu, Dan dia (tidak termasuk dalam kata a’radh” itu sifat-sifat ah karena mustahil mereka para Nabi bersifat dengan sifat- sifat Tuhan” berbeda dengan Nasrani yang mensifati Isa den sifat Tuhan’. yang mensfti se dengan 8 Pendapat Syekh Muhammad “Ulum al-Qur'an, him. 193: as-Shabuni dalam at-Tibyan fi GLE puns Jyed Log I Log fl dg caydgh 131 YI Vgada gS Y GLOW Grteealy aL ash cleot pte LSU yazySl baal! § pallall nal ae Gli puenksS ASAIN aLaoey Y Ligdese Lgay Gash! Sys Y LIE alla op9 oub>y cng Lake LAT ol gh (16 sal) (3315 Gate Gia) UL yd Rell! 48 OS Y Gl clans de gl et Gayles dl dgG Vol iby) dale G gil ase gS Li pull ads ¥ ogy oia gdis cebll esl Stay lye Malay ight ly ie all hilly sell, dll Jad Go ots ell pac sl Syarat diterimanya tafsirIsyart : Tafsir Isyari tidak diterima terkecuali terpenuhi beberapa syarat sebagai berikut: a. Tidak menafikan arti zahir pada nazam Al Quran al-Karim; b. Tidak mengklaim bahwa maksud ayat itu soja tidak zahirnya: Tidak jauh lagi takwilnya dari kandungan lafaznya, seperti tafsir batin terhadap firman Allah Swt.: (Nabi Sulaiman as. mewarist Nabi Dawud as.) (QS. An-Narili, 27: 16) artinya imam ‘Ali mewarisi Nabi dalarn hal munya; 4d, Tidak bertentangan dengan syariat dan akal; © Tidak mengacaukan pemahaman manusia pada umumnya; Tanpa syarat-syarat ini maka tafsir isyari tersebut tidak dapat diterima dan tafsir isyari yang demikian termasuk cofsir hawa nafsu ddan tafsir ra'yu (pikiran) yang ditarang. Hanya Allah yang memberi taufik dan yang memberikan hidayah kepada jalan yang benar. 9. Hasil Keputusan Majlis Ulama Indonesta pada Rapat Kerja Nasional MUI Tahun 2007 tentang 10 Kriteria Aliran Sesat, yang, salah satunya adalah Melakukan Penafsiran Al-Qur’an yang tidak berdasarkan kaldah-kaidah tafsir. 10,Tausiyah Majelis Permusyawaratan Ulama Acch nomor 7 tahun 2020 tentang Mejelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTT-). © Dipindai dengan CamScanner ‘ere AH Pen A Muhanad in A svn Memariirau ul Huwwulhihi Abid | 10 UE Sonat Majetis Rermuyananitin Hana Ara naman 417008 Hf arian 202 4 evbatap Ajanan METE sunat Re Majelts Wana tndtoneata Bravinst ¢ wonton A O10/ ahast/ DE MUL /GS TIX 20082 Annona dajaan ajaran menytiapanyg MEE M Coivtang Penetapan Kepatisan tals nar Raph Veto telah Komist fatwa MUL Sumatera Utant membalas persoatan “Ponatstran Qa Hynwallatie Abad!” Nomar O2/K1/MUL NU/X/2022, Lanygtal 24 Oktobet V4 taxi Ponetitian dan Pontkajlan oleh Komal Ponolitian, Penglaian dan Pengembangan MUL Sumatera Utara nt unygkapan ‘Muarnenadt ite Allab” tanyaal A Aytistuy 202.4 dan 12 September 2084 yang dt antane tstnya Hakan "hortentangan den akitah Abtustinnah Wal faunal” {Sata MUL Provinst Sumate SUIX/202.4 Contant Penuahanan enatsinan ayat "Qul Huwallahus Ah Xo. Sitaturrahim MUI Pusat dengan MULProvinel Sumatera Utara, MPU Provinst Aceh, dan MUL Provinst Gorontalo tanggal 2 Oktober 2024 dan permohonan fatwa Kepada MUL Pusat carl meroka tent pomuahaman bahwa Muhanad adalat Allal dart penats Hua Allahu Ahad V7 Pendapat, saran, dan masukan yang berkembang alan Pleno Komnist Fatwa Majelis tama Indonesia Pusat pala Rabin Awwal 1 ut bertepatan dengan tangygal 12 Oko 2028. Utara nomen O1/KE/MUL mad Ht Allah prada Dewan berta Ikkal kepada Allah subhanahue wa ta‘aba MEMUTUSKAN MENETAPKAN FATWA TENTANG HUKUM PEMANAMAN BAIWA MULLAMMAD VEU ALAM DALAM MENAFSIRKAN AYAT QUL IUWA ALLAUU AllaD Pertama + Retentuan U Dalam fatwa int, yan 4, ‘Tolstr muktabar adalah tafstr yang memenuttk yan ella para lama taste 2 Tafste aya Qul Hawa Allah Ahad yany, muktab aha dhainir 54 yang, ada n-kaldah tatyte thamir sya'n (98) yang, marfi-nya kepada kallmat sesudahnya sekaligus sebagal penjelasan dan permulaan kallmat (mubtada, Shing 54 yang dimaksud dalam Qu! Hawa Alahu Ahad! adalah Allah, bukan Muha Kedua + Ketentuan ttukum 1. Penafstran Qui ttuwa Allahu Ahad yang menyatakan bahwa dhamit 34 dlkembalikan kepada dhamir yang ada pada kallmat Qui (anta/Mu iad) bertentany fan dengan kaldah tafste, @ Dipindai dengan CamScanner Fatwa MUI Pemahaman Muhammad itu Allah dal Menafsirkan “Qui Huwaltahu Ahad” | 11 2. Penafsiran yang menimbulkan pemabaman bahwa Muhammad adalah Allah adalah menyimpang d: menyesatkan, 3. Menyebarkan/mengajarkan penafsiran yang menyesatkan umat Islam hukumnya haram, Ketiga : Rekomendasi 1, Umat Islam diimbau untuk tidak mengajarkan atau mengikuti pemahaman dan/atau menyebarkan penafstran yang sala 2, Pemerintah harus melarang penyebaran ajaran/pemahaman yang, sesat dan menyesatkan agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat sehingga —mengganggu_ kondusifitasmasyarakat Khususnya umat Islam. 3. Umat Islam yang terlanjur mengikuti_pemahaman bahwa Muhammad itu Allah agar segera bertaubat dan kembali kepada pemahaman yang benar (al-ruju’ila al-haq) sesuai dengan akidah Ablusunnah Wal Jamaah 4, Kepada MUI dan seluruh Ormas Islam, Dai agar mensosialisasikan fatwa ini kepada masyarakat luas agar dijadikan pedoman dan panduan, Keempat : Ketentuan Penutup 1. Fatwa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya. 2, Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat mengetahuinya, menghimbau semua —pihak untuk menyebarluaskan fatwa ini. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 26 Rabiul Awwal 1445 H_ 12Oktober 2023 M MAJELIS ULAMA INDONESIA KOMISI FATWA Ketua, Sekrgtaris, HS JUNAIDI MIFTKHUL HUDA, LC. Mengetahui, DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA. hae 9 2 Kety see aris Jenderal, SEES F. DR. KH. M. ASRORUN NIAM SHOLEH, MA DR. AMIRSYAH TAMBUNAN, MA © Dipindai dengan CamScanner

You might also like