You are on page 1of 25
PEMBERIAN VAKSIN HEPATITIS B Wa. TOHOSOP- Dokumen __UKP/PKM.Mr/2016 [NoRevisi 21 SOP [et Terbit_—: 11 Agustus 2016. "Tal Malai 21 Januari 2019 | Beraku ZN Falaman PUSKESMAS MARIAT = onney Kales: NIP.19711226 200502 1001 “Yalan hepatts B adalah vaksin recombinan yang telah di jnaltivasikan dan bersifat noninfectious, berasal dari HbsAg yang dihasitkan dalam sel ragi (ansenala polymorpha) menggunakan teknologi DNA rekombinan Untuk ‘aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus pemberian kekebalan hepatitis B ‘Untuk pemberian Kekebalan alti trhadap infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B Sarat eputusan kepata Puskesmas nomor 440/007/SK-PKM Mr/2019,Tentang 2. Tujuan a. Kebijakan pelayanan Ktinis. Pedoman tekais Tmantsasi tingkat Puskesmas Direktorat Jenderal PP & PL a Referensi | Departemen Kesehatan Ru. tahun 2005. + Pedoman teknis Pengelolaan Vaksin dan Rantai Vaksin tahun 2005. 4 Pelatihan Safe Injection (UNICEF)! itlen PP&PL DepKes RS tahun 2005 5. Prosedur @) Persiapan alat dan posisi pasien 1b) Dosis pemberian tunggal pada bayi 0-7 hari )Vaksin disimpan dalam subu 2-8*C;bertahan sampai dengan 26 bulan. 4) Pengambilan vaksin menggunakan termos dengan coolpack. ©) Sisa vaksin yang belum digunakan/dibuka bisa disimpan dikulkas. wajib dicatat nama anak,tanggal lahir, umur ) Setiap pelayanan imuni ‘dan nama orang tua, alamat dibuku register Imunisasi egies ‘Dosis pemberian tanggal ‘Vaksin di _ =a Ga > passe een Tearaayeg an a | &. Diagram Alir ipmataitbaa sa dsimpan fq] mengguakantemos damn : anus ‘Sia vasa yang bel ‘iguakavua bis ‘simp das 7, Dokumen | & RM pasien Terkait @ Dipindai dengan CamScanner ') Sisa vaksin yang belum digunakan/dibuka bisa disimpan Kembali @ —] lemati es. i) Setiap pelayanan imunisasi wajib dicatat nama anak,tanggal lahir, ‘umur dan nama orang tua, alamat,langgal imunisasi di buku register Inunisasi 6. Diagram Alir ‘Secon dintanain Desk pebarin 0 moat cintohans Lol a don sesce ian dens pen st obkan pads ‘nea sedi ong er leginilenzntas talcarn pelt Svinte Pepa asin ‘in a pos tor "lca aR ang sh | as i on ‘Sian anette ‘ass ulingan ose sazarCaan ” —|g| inuadan maka — |g{ “pode cn €o bean npn ‘on Tahotedis 50), ¥ Pecgentiin valia ‘ncngutan ferme dengan ‘sctpck 7. Referens ‘Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas Tahun 2006 8. Dokumen ‘© Buku imunisasi bayi/balita Terkait + Buku data imunisasi 9. Distribusi Puskesmas Mariat 10, Rekaman historis perubahan Hib ‘Yang dirubah Isi Perubahan Tel.mulai erlakukan 1 [Jenis vaksin Dari vaksin campak ke vaksin | 21 januari 2019 MR Dipindai dengan CamScanner PEMBERIAN VAKSIN CAMPAK __| “Tal Maki i PUSKESMAS MARIAT [NID.19711226 200502 1001 7 Tidak No Cena Rai, Yo TT esaki T_| Apakah petugas mempersiapkan vaksin, alat dan posisi | S bayi 2 | Apakah sebelum disuntikanvaksin campak terlebih dahulu harus dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi $ ml eairan pelarut 3 | Apakah dosis pemberian 0,5 mi disuntikan secara subkutan pada lengan kiri lengan atas,pada usin 9-11 bulan. 4 | Apakah dosis ulangan (booster) pada usia 2 tahun dan 6- 7 tahun(kelas 1 SD) S| Apakah vaksin Campak yang sudah dilarutkan hanya| | boleh digunakan maksimum jam. © | Apakah vaksin disimpan dalam suhu 2-8*C.dan bertahan | ssampai 2 tahun 7 | Apakah pengambilan vaksin menggunakan termos| | dengan coolpack. 8 | Apakah sisa vaksin yang belum digunakan/dibuka disimpan kembali di lemai es. 9 | Apakah setiap pelayanan imunisasi wajib dicatat nama | anaktanggal lahir, umur dan nama orang tua, alamat, tanggal imunisasi di buku register Imunisasi CR _ i: Mariya, Pelaksana/Auditor Dipindai dengan CamScanner PUSKESMAS ‘ARIAT DeRonney Kalesaras 1ip.19711226 200502 1001 7. Tyan Tntuk pemberian Kekebalan aktif terhadap penyakt anus pertusis| dan hepatitis B. = Kebjakan | Repatusan Kepala Puskesmas Nomor, 440/042/SK-PKM.M1/2019 tentang pebijakan pelayanan madis 3. Ruang Puskesmas, Pasta Lingkup 4. Definisl Jasin DPPABAIB (Vaksin Jerap Difter, Tetanus, Perlusis, Hepatitis By Rokombinan Haemophilus Influenzne tips B) berupa suspensi lromogen ‘mengandung toksoid telanus dan difteri muri. Bakteri Pertusis (bat inaktf, antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) murni berupa kapsul polisukarida Haemophilus Influenzae tipe infeksius yang dikonjugasikan kepada proton toksoid Tetanus. 3 Prosedur [> Alat 1. Spoit 0,5mL, 2, Kapal Steril 3. Cool Pack 4, Handseoen 5. Masker 6, Safety Box 7, Buku Imunisesi [> Langkah —langkah : a) Persiapan alat dan possi bayi b)-Memakai handscoon ‘¢) Pemberian dengan cara intra muskuler, 0,5 ml sebanyak 3 dosis. 48) Dosis pertama pads usia 2 bulanydosis selanjuinya dengan interval 4minggu (1 bulan). is, vaksin DPT/HIBC yang telah dibuka hanya boleh dalam °) digunakan selama 4 minggu, dengan ketentuan: VVM masih @ Dipindai dengan CamScanner 1) Pengambilan vaksin menggunakan termos dengan coolpack. | 8) Untuk pelayanan statis, isa vaksin yang belum digunakam/ibuke bis | isimpan di lomri es. | 1) Setiap pelayanan imunisasi wajib dicatat nama anak tanggal lahir, umur 6, Diagram Alle ‘ini pelayanen sai, vasa DPTIND yang Tae | ‘eld barbara eich digamaasdlama fg] bani | suing deep emus: VVM eas alse eeennd aoe Penguin via mena ‘an peace satis a alin ema ccpck [>] Sn gustan Oo ar | 7, Referensi Pedoman tekais imanisasi tngkat Puskesmas, Direkiorat Jenderal PP & PL Departemen Kesehatan RIL tahun 2005. 4 Pedoman teknis Pengelolaan Vaksin dan Rantai Veksin tahun 2005. 4+ Pelatihan Safe Injection (UNICEF) + Ditlen PP&PL DepKes RI tahun 2005 4 Modul Pelatihan Peningkatan kapasitas Petugas wakil supervisor (Wasor) TImunisasi Kemenkes RI Jekarta Tahun 2013 . Dokumen| Terkait © RM pasion Buku register pasien KIA Buku KIA. 9. Distribusi ‘Puskesmas Mariat 19. Seam ‘Hiistoris Perubahan | | | 1 ‘Yang dirubah si Perubahan ‘Tel Mulai diberlakakan @ Dipindai dengan CamScanner PEMBERIAN VAKSIN DPT/HB COMBO Ye Deinten No Revs TL Tabi DAFTAR ‘mine | Pel Mula Beda tama PMARIAT Dr-Ronney Kalesaran id NIP, 19711226 200502 1001 it Tidak eee Ya Tidak Berlaku_ | Apakah persiapan alt dan posi ._|Apakah pemberian dengan cara intra muskuler, 0,5 ml sebanyak 13 dosis. ~ |Apakah dosis periama pada usia 2 bulan,dosis selanjutnya dengan interval 4minggu (1 bulan). . |Apakah di unit pelayanan statis, vaksin DPT/HIBC yang telah Gibuka hanya boleh digunskan selama 4 minggu, dengan \ketentuan: VVM masih dalam kondisi A atau B, tidak kadaluarsa, \dan disimpan dalam suhu +2- +8*C. 5. |Apakah pengambilan vaksin menggunakan termos dengan lcoolpack. 5. )Apakal untuk pelayanan sta ‘valsin yang belum Tae Mariyai, Pelaksana/Auditor @ Dipindai dengan CamScanner PEMBERIAN VAKSIN POLIO (OPV) Wo. TOBTSOP- Dokumen__UKP/PKM.Ms2016 ‘No Revie “l-Teroit_: TT Agus 2076 SOP [tel Nulal 21 Januar 2019 Berlak Halaman 1 PUSKESMAS MARIAT Dek \esaran NIP.19711226 200502 1001 1, Tajaan ‘Watak pemberian Kekebelan aif terhadap penyakit Poliomyelitis 2. Kebijakan | Keputusan Kepala Puskesmas Nomor. 440/007/SK-PKM.MH/2019 tentang Pelayanan Klinis 3. Ruang Paskesmas, Pustu, Polindes Lingkup %. Definisi ‘Vaksin oral polio hidup adalah vaksin Polio Trivalent yang terdiri dark suspensi virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (Strain Sabin) yang sudah dilemahkan,dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa 3. Prosedur |) Persiapan vaksin, alat dan posisi bayi ») Diberikan secara oral (melalui mulut), Idosis adalah 2(dua) tetes sebanyak 4 kali(dosis) pemberiandengan interval setiap dosis 4 minggo, ©) Di unit pelayanan statis polio setelah dibuka, bisa digunakan selama 2 minggu dengan ketentuan: VVM masih dalam kondisi A atau Bdisimpan dalam suhu 2-8*C dan belum kadaluwarsa,tidak boleh terendam sir. 4) Vaksin disimpan dalam sub -15-- -25*C,bertahan sampai dengan 2 tahun, ©) Vaksin polio apabila disimpan dalam suhu 2-8*C,bertahan selama 6 bulan 1) Pengambilan vaksin menggunakan termos dengan coolpack, &) Untuk pelayanan statis, sisa vaksin yang belum digunakan/dibuka bisa disimpan dikulkas. 1h) Setiap pelayanan imunisasi wajib dicatat nama anak,tanggal lahir, umur dan nama orang tua, alamat, tanggal imunusasi dibuku register Imunisasi, @ Dipindai dengan CamScanner 6. Diagram Alir ee aoe ae = See | | aes = sumo || aero os, ee, ne Tepinsst oingse. oe es oA wands wae ‘Vaksin potio apabila a ie ee oe hemes | cree a= asin ‘Unk playanan sis savas yon, ‘elm igual bis sigan aulas Pedoman teknis imunisasi tingkat Puskesmas,Direktorat Jenderal PP & l 7, Referenst PL Departemen Kesehatan R.1. tahun 2005. + Pedoman teknis Pengelolaan Vaksin dan Rantai Vaksin tahun 2005. & Pelatihan Safe Injection (UNICEF)*Dirlen PP&PL DepKes RI tahun 2005 4% Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas Tahun 2006 | 8. Dokumen ‘& Buku imunisasi bayi/balita eee 4 Buku data imunisasi ‘9. Distribusi ‘Puskesmas Mariat 10. Rekaman Historis Perubahan No ‘Yang dirubah si Perubahan TelMulai diberlakukan @ Dipindai dengan CamScanner PEMBERIAN VAKSIN POLIO (OPV) PUSKESMAS MARIAT DeRonney Kalesaran 119711226 200502 1001 NDP. Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku 1. [Apakar persiapan vaksin alat dan possi bay? Secara oral (uelalui mulut), Ldosis | pemberian,dengan interval setiap Gosis 4 minggu-7 3, [Apakah df unit pelayanan statis polio setelah ‘Gibuka, bisa igunakan selama 2 minggu dengen ketentuan: VVM Jmasih dalam kondisi A atau B.,disimpan dalam suitu 2- gC dan belum kadaluwarsa. tidak boleh terendam air? 7 | Apakeh Vaksin disimpan dalam suhu -15~- 25*C,bertakan sampai dengen 2 tahua.? S| Rpakah Vaksin polio apabila disimpan dalam sul 2- 8*C,bertahian selama 6 bulan? 6. | Apakah Pengambilan vaksin menggunaken termos ‘dengan coolpack.? 7] Apakais untuk pelayanan statis, ssa vaksin yang belum digunkan/dibuka bisa disimpan dikulkas.? | Apakah setiap pelayanan imunisasi wajib dicatat nama anak tanggal lahir, umur dan nama orang tua, alamat dibuku register Imunisasi.? GRiescress Mariyai, Pelaksana/Auditor @ Dipindai dengan CamScanner PEMBERIAN VAKSIN BCG 10 PUSKESMAS a Sprang 500500 1001 1. Tajuan Unik pemberian Keketslan aki ithadap penyakit Tuberkulosis (TBC) 2. Kebijakan Kcpatusan Kepala Puskesmas nomor 440/007/SK-PKM Mi/2019 tentang kebijakan pelayanan Klinis, 3, Ruang Lingkup | Puskesmas Mariat 4, Definist Tmunisasi BCG merupakan Pemberian vaksin BCG (‘Bacillus Calmette Guerine ) yaitu vaksin yang hidup yang dibuat dari Mycobacterium bovia yang dibiak berulang selama 1-3 tahun sehingga didapatkan hasil yang tidak virulen tetapi masih mempunyai imunogenitas. 5. Prosedur 3. 4. Cool pack 5. Handscoon 6. Masker 7. Safety box 8. Antiseptic 9, Buku imunisasi Buku register Termos/vaksin carrier 1, Pelarut BCG ( Aquades ) 2. BCG kering 3. Kapas steril > Langkah —langkah : a) Persiapan vaksin, alat dan posisi bayi b) Memakai handscoon ©) Sebelum disuntikan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu dengan 4m larutan NaCl 0,9%.Melarutkan dengan menggunakan pemberiannya : 0,05 ml, hanya sekali. suntikan secara intrakutan didaerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus),dengan menggunakan ADS 0,0Sml ) Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam. J @ Dipindai dengan CamScanner 8) Vaksin dengan suhu 2-8*C,bertahan selama Tahun. ‘h) Pengambilan vaksin menggunakan termos dengan coolpack untuk pelayanan statis, i) Sisa vaksin yang belum digunakan/dibuka bisa disimpan kembali dalam Iemari es, J) Setiap pelayanan imunisasi wafib dieatat nama anak.tangsal Iahir, ‘umur dan nama orang tua, alamat dibukw/register Imunisasi. © Dingram Al ‘Giemsa wa ine 7, Referensi ‘Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas Tahun 2006 . Dokumen Buku imunisasi bayi/balita Terkait ‘© Buku data imunisasi 9, Distribusi Puskesmas Mariat 10, Rekaman historis perubahan We ‘Yang dirubah Isi Perubahan ‘Tel.mulai diberlakukan @ Dipindai dengan CamScanner B : DAFTAR PEMBERIAN VAKSIN BCG THK Berlaku Halaman PUSKESMaS MARIAT Langkah Kegi _ jekah Kegiatan “Apakah petugas mempersiapkan alat dan bahan ‘Apakah sebelum disuntikan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu dengan 4m] larutan NaC! 0,9%.Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril Smt “Apakah dosis pemberiannya : 0,05 ml, hanya sekali. ‘Apakah disuntikan secara intrakutan didaerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus),dengan_ menggunakan ADS 0,05ml ‘Apakah vaksin yang sudah diarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam “Apakah vaksin dengan suhu 2-8*C,bertahan selama Tahun “Tpakah pengambilan vaksin menggunakan termos dengan coolpack untuk pelayanan statis Tpakah sisa vaksin yang belum digunakan/dibuka bisa disimpan kembali dalam lemari es ‘Apakah setiap pelayanan imunisasi dicatat nama anak,tanggal lahir, umur dan nama orang tua, alamat ibukw/egister Imunisasi. CRe. Mariyai Pelaksana/Auditor @ Dipindai dengan CamScanner IMUNISASI ROTAVIRUS No, Dokumen—: lypu/zop No. Revist : sop PUSKESMAS ‘SUNARWAN, SKM..MLPH. MARIAT Nip: 197606161996021001 T. Pengertian Tmunisasi rotavirus adalah imunisasi untuk mencegah infeksi rotavirus yang bisa ‘menyebabkan muntaber atau gastroenteritis. Vaksin Rotavirus berisi rotavirus hidup yang sudah dilemahkan, 2. Tajuan Tmunisasi rotavirus mencegah infeksi rotavirus yang menyebabkan gastroenteritis atau muntaber 3. Kebijakan ‘SK Kepala Puskesmas No. 4, Referensi ‘a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No Hk.01.07/Menkes/1139/2022 Tentang Pemberian Imunisasi Rotavirus Permenkes No 12 Tahun 2017 Tentang Imunisasi 5. Alat dan Bahan Coldbox Coolpack . Handseoen ‘Vaksin rotavirus Dropper . Format pendataan sasaran 1. Buku KIA . Anafilatik syok kit . Safety box eepxyaveen ot 6, Prosedur7 Langkah-Jangkah - Tahap Persiapan a, Petugas melakukan pendataan sasaran bayi usia 2,3 dan 4 bulan kelahiran awal agustus 2022 b, Petugas menjadwal imunisasi rotavirus cc. Petugas memeriksa vaccine carrier yang akan digunakan, dan memastikan sesuai dengan standar, tidak terdapat keretakan pada dindingnya, ‘mempunyai spon penutup, dan dapat ditutup rapat 4, Petugas menyiapkan coolpack (kotak dingin eait) yang sudah dingin ¢. Petugas menyiapkan vaksin rotavirus sesuai dengan jumlah sasaran yang akan diimunisasi f. Petugas menyiapkan droper @ Dipindai dengan CamScanner 2 g. Petugas menyiapkan anafilatik syok kit 1h, Petugas menyiapkan format pendataan, pencatatan dan pelaporan pelaksanaan imunisasi rotavirus Tahap Pelaksanan a. Petugas melakukan skrining keschatan singkat kepada sasaran b. Petugas memastikan vaksin rotavirus berkualitas/ poten cc. Petugas membuka segel alumunium vial mengikuti tanda petunjuk. Petugas membuka tutup karet dan memasang dropper dengan kuat di vialnya. Selanjutnya membuka yjung dropper. 4. Petugas memposisikan bayi senyaman mungkin, digendong dengan posisi boyi setengah duduk sehingga pada saat diteteskan tidak tersedak dan tidak muntah, Berikan dahulu imunisasi oral yaitu OPV lalu RV dan dilanjutkan imunisasi suntil yaitu Penta, PCV/PV ¢, Petugas meneteskan vaksin rotavirus sebanyak 0,5 ml atau 5 tetes ke mulut bayi f. Petugas mencatat hasil layanan jimunisasi RV dengan menuliskan tanggal pemberian vaksin pada buku register kohorvekam medi dan buku KIA. g. Petugas mengumpulkan vial bekas, dicatat dan dibawa kembali ke Puskesmas untuk dimusnahkan. 7. Bagan Alir Posedurflangkah-langkah Tahapan pelaksanaan Tahapan persiapan ¥ Pendataan sasaran ¥ ¥ Persiapan vaksin berkualitas ‘skrining singkat kesehatan Penyusunan Jadwal Kegiatan + ‘Memposisikan anak senyaman mungkin ¥ Memberikan imuniasasi RV (teteskan sebanyak 5 kali) 4 — Mencatata di buku register @, Hal-hal yang Perlu Diperhatikan ‘a. Sasaran bayi kelahiran awal agustus 2022 kebawah b Usia bayi kurang dari 6 bulan 9, Unit Terkait Posyandu, Polindes, Pustu diwilayah Puskesmas Mariat Layanan imunisasi Puskesmas Mariat @ Dipindai dengan CamScanner i 4 KERANGKA ACUAN IMUNISASI RUTIN PENDAHULUAN Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi, pengertian Imunisasi menimbulkan/ meningkatkan kekebalan Nomor 42 adalah suatu upaya— untuk seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap pada suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resisten: penyakit itu saja,schingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya. Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada bayi dan anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya, Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak. Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan Kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, @ Dipindai dengan CamScanner BC, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, in sebagainya. Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau lemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu. Penyelenggaraan Imunisasi adalah serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi. Imunisasi terbagi tiga yaitu: a. Imunisasi rutin merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara terus menerus sesuai jadwal. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. b. Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia | (satu) tahun. Jer dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas : > Bacilus Calmette Guerin (BCG); > Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B (DPT-HB) atau Diphtheria B-Hemophilus Influenza type B ( DPT-HB- imu Pertusis Tetanus-Hepat HIB) > Hepatitis B pada bayi baru lahir; > Polio;dan IPV > IMR cc. Imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk memperpanjang masa perlindungan. > Imunisasi lanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat diberikan pada : Anak usia bawah tiga tahun (Batita); > Anak usia sekolah dasar; dan > Wanita usia subur. @ Dipindai dengan CamScanner i. mL. LATAR BELAKANG Program imunisasi dituntut untuk melaksanakan ketentuan program secara efektif dan efisien. Untuk itu pengelola program imunisasi harus dapat menjalankan fungsi koordinasi dengan baik. Ada dua macam fungsi koordinasi, yaitu vertikal dan horizontal. Koordinasi horizontal terdiri dari tas program dan kerjasama lintas sektoral. kerjasama Kegiatan imunisasi hanya dapat dilaksanakan oleh petugas imunisasi ‘an medis atau keperawatan atau yang mempunyai latar belakang pen petugas lain yang kompeten.Untuk meningkatkan pengetahuan dan/atau keterampilan pelatih dan petugas imunisasi perlu dilakukan pelatihan. Terhadap pelatih dan petugas imunisasiyang telah mengikuti pelatihan diberikan tanda bukti pelatihan beru pasertifikat pelatihan, Pelatihan bagi laksanakan sesuai dengan modul latihan pelatih dan petugas imunisasi harus petugas imunisasi. TUJUAN Tujuan Umum Yakni untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi ‘Tujuan Khusus a. Tercapainya target UCI yaitu imunisasi lengkap minimal 95% secara merata pada bayi di 100% desa kelurahan pada tahun 2018. b. Terciptanya ERAPO (Eradiksi Polio), yaitu tidak adanya virus polio liar di indonesia yang dibuktikan dengan tidak ditemukanya virus polio liar pada tahun 2016. c. Terciptanya ETN (Eliminasi Tetanus Neonatorum), artinya menurunkan kasus TN sampai tingkat 1 per 1000 kelahiran hidup dalam 1 tahun pada tahun 2016. @ Dipindai dengan CamScanner 4 ‘Tercapainya RECAM ( Reduksi Campak), artinya angka kesakitan campak turun pada tahun 2016, IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN + Kegiatan Pokok: 1, Orientasi Umum, dengan rincian kegiatan: a, Petugas Imunisasi menerima kunjungan bayi sasaran Imunisasi yang telah ~membawa Buku KIA / KMS di Ruang Imunisasi setelah mendaftar di pendaftaran, b. Petugas memriksa status Imunisasi dalam buku KIA / KMS dan menentukan _jeni wunisasi yang akan diberikan, ©. Petugas menanyakan keadaan bayi kepada orang tuanya ( keadaan bayi yang = memungkinkan untuk —_diberikan imunisasi atau bila tidak akan dirujuk ke Ruang Pengobatan ).. 4. Petugas menyiapkan alat ( menyeteril alat suntik dan kapas air hangat ). ©. Petugas menyiapkan vaksin (vaksin dimasukkan ke dalam termos es). f Petugas menyiapkan sasaran (memberitahukan kepada orang, bayi tentang tempat penyuntikan, g. Petugas memberikan Imunisasi ( memasukkan vaksin kedalam alat suntik,desinfeksi tempat suntikan dengan kapas_—_ air hangatmemberikan suntikan vaksin meneteskan vaksin sesuai dengan jadwal imunisasi yang akan diberikan, h, Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi kepada orang tua bayi sasaran imunisasi, i. Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi mengenai jadwal imunisasi berikutnya. @ Dipindai dengan CamScanner j. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam Buku KIA / KMS dan Register Bayi 2. Orientasi Khusus, Imunisasi khusus merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan untuk nelindungi masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu,seperti persiapan keberangkatan calon _jemaah haji/umroh, persiapan perjalanan menuju negara endemis penyakit tertentu dan kondisi Kejadian Ivar biasa. Sedangkan jet demam kuning, dan Anti Rabies (VAR). U imunisasi khusus antara lain imunisasi Meningitis Meningokokus, Prosedur Kerja = Prosedur kerja pelayanan imunisasi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a, Penyiapan Pelayanan Imunisasi b. Persiapan Tempat Pelayanan Imunisasi . Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi |. Pemantauan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi Penyiapan Pelayanan Imunisasi, meliputi peralatan logistik imunisas.Logistik yang dimaksud antara lain meliputi vaksin, AutoDisable Syringe, safety box,emergency kit, dan dokumen pencatatan status imunisasi. Peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan imunisasi tergantung pada perkiraan jumlah sasaran yang akan diimunisasi. Jenis peralatan yang diperlukan untuk pelayanan imuniasi secara lengkap antara lain: 1. Termos/Vaksin carrier 2. Cool Pack / Kotak dingin cair 3. Vaksin, Pelarut dan penetes (dropper) 4, Alat suntik 5. Safety box (kotak pengaman) @ Dipindai dengan CamScanner 8 & Sebolum in yang dibu jk pelayanan, Catat subu nt lomo es, n vak: untuk =VV¥M WHO, VIFO).Pro: dan lange ds Periksa label vaksi poli vaksin atau pelarut tersobut, 1 botol 1 dipergunak juarsa, gan gunakan yaksin dan pelarut jika tanggal kadaluars ah lowat, mari es, Sika indikator ini i suhu beku Periksa_alat peman menunjukkan adanya pembekuan ata anda menduga ‘TT Hepb, DTP-HepB ) war vaksin yang, sensitif beku (vaksin-vakain DTP, 1 telah membeku, anda sebaiknya melakukan tex kocok.Penting diperhatikan, bahwa selama harus araun cold a poin penting proses @ Dipindai dengan CamScanner h. Selama pelayanan imunisasi, vaksin dan pelarut harus disimpan dalam vaccine carrier dengan menggunakan cool pack, agar suhu tetap ¢ terhadap terjaga pada temperature 20C dan vaksin yang sen pembekuan tidak beku. i. Hindari vaccine carrier yang berisi vaccine dari cahaya matahari langsung. Sebelum sasaran datang vaksin dan pelarut harus tersimpan dalam vaccine carrier yang tertutup rapat. k. Jangan membuka vaccine atau melarutkan vaccine bila belum ada sasaran datang. 1. Pada saat pelarutan suhu pelarut dan vaksin harus sama. tidak diperbolehkan membuka vial baru sebelum la sasaran belum datang, vaksin yang sudah dilarutkan harus dilindungi dari cahaya matahari dan suhu luar, scharusnya dengan tas vaksin carrier cara diletakkan (lihat gambar di bawah). ©. Dalam setiap vaccine carrier sebaiknya terdapat empat cool pack. p. Bila vaksin yang sudah dilarutkan sudah habis, pelarutan selanjutnya lakukan bila telah ada anak yang hendak diimunisasi. jubang busa yang terdapat Penyiapan Tempat Pelayanan Imunisasi .Beberapa persyaratan ruangan pelayanan imunisasi yang menetap( asilitas pelayanan Kesehatan), antara © Mudah diakses © Tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan atau debu; © Cukup tenang Sedangkan syarat tempat pelayanan imunisasi lapangan (outreach) ¢ Jika di dalam gedung maka harus cukup terang dan cukup ventilasi. @ Dipindai dengan CamScanner ru © Jika di tempat terbuka dan di dalam cuaca yang pa teduh, mperhati Dalam mengatur tempa beberapa hal beriku ‘ang, dapat 1. Pinty masuk terpisah dari pintu keluar schingga orang: masuk dan keluar dari pelayanan dengan lebih eepat dan mudah; 2. Tempat menunggu bersih, nyaman dan dalam cuaea yang panas tidak terkena sinar mataharis 3. Mengatur letak meja dan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan 4, Melaksanakan kegiatan system 5 meja yaitu pelayanan terpadu yang lengkap yang memberikan pelayanan 5 program (KB, KIA,Diare, Imunisasi dan Gizi); 5. Jumlah orang yang ada di tempat imunisasi atau tempat lain dibatasi sehingga tidak penuh sesak; 6. Segala sesuatu yang anda perlukan berada dalam jangkauan atau dekat v. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Petugas menyiapkan alat (menyeteril alat suntik dan kapas air hangat). 2. Petugas menyiapkan vaksin ( vaksin dimasukkan ke dalam termos es). 3. Petugas menyiapkan sasaran (memberitahukan kepada orang bayi tentang tempat penyuntikan), Petugas memberikan Imunisasi ( memasukkan vaksin ke dalam alat suntik,desinfeksi tempat —suntikan dengan —_-kapas hangat,memberikan suntikan vaksin/meneteskan —_vaksin _sesuai dengan jadwal imunisasi yang akan diberikan, @ Dipindai dengan CamScanner 5. Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca kepada orang tua bayi sasaran imunisasi 6, Petugas memberitahukan kepada orang tua bayi menget imunisasi berikutnya. munisasi dalam Buku KIA / KM! Petugas mencatat ha Register Bayi VI. SASARAN a. Bayi dibawah umur 1 tahun ( 0-11 ) Bulan dan Lanjutan Pada Umur 18 bulan dan 24 bulan b. Ibu hamil ( Awal kehamilan <8 Bulan ) c. Wanita usia subur 4d. Anak sekolah dasar (Kelas 1 1 dan V ) VII, JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN NO TANGGAL KELURAHAN/ NAMA POSYANDU KAMPUNG t /3 Klaben Mandowous 2 (5 Jamaimo ‘Aglonema: 3. «(7 Klamalu Kuncup Mekar 4% (8 Jamaimo Cemara 3. «(9 Klasuluk ‘Aisyah 2 Klamasen Darian Kiamalu Manggis Kamp.Fafi Fafi Kam Klaben Malawensa Klamalu Aisyah 1 ~ | @ Dipindai dengan CamScanner 1. 116 { Kamp Kasih Kemuning! ahs Mariyai ‘Nusa Indah Wt Klara ‘Alma’arif 2 {2 Maklalut Melati Klasuluk Magisa 23 Klara Ampera Klar VIII, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA > Bvaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif jsasi berdasarkan indikator. Dan hasil guna melakukan maupun _ negatif pelaksanaan evaluasi tersebut dijadikan sebagai bahan pembelajaran perbaikan dan pengembangan imunisasi berikuiny= sana dilakukan setiap selesai pertemuan. Dinas > Evaluasi oleh pelak: asi bersama Kesehatan Kabupaten dan Propinsi dapat melakukan evalu VII, PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN a. Monitoring ‘Monitoring dilakukan dalam rangka melihat perkembangan dan pencapaian, rmasalah dalam pelaksenaan imunisasi. asi monitoring dapat untuk perbaikan dan pengembangen imunisasi onitoring dilakukan secara berkala dan berjenjans serta dijadikan bahan acuan selanjutnya. Kegiatan m smulai dari tingkat desa hingga tingkat propinsi. b. Evaluasi Evaluasi kemampuan_petugas.Untuk mengetahui kemampuan petugas dan dilakukan dalam melaksanakan imunisasi dilakukan evaluasi harian, oleh kepala puskesmas atau dinas Kesehatan @ Dipindai dengan CamScanner c. Pelaporan Seluruh rangkaian hasil proses pelaksanaan imunisasi dibuatkan laporan, gga dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran bagi sel pihak yang berkepentingan Isi laporan memuat tentang : Waktu Pelaksanaan, jumlah peserta, Proses pertemuan, masalah dan hasil capaian, hasil evaluasi. Mariyai Januari 2019 PJ.Imunisasi Puskesmas Mariat Sujito S. Tr.Kep @ Dipindai dengan CamScanner

You might also like