You are on page 1of 12
[KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASVARAKAT ISLAM NOMOR 399 TAHUN 2024 ‘TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS| TINGKAT PROVINSI DAN, [BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS} TINGKAT KABUPATEN/KOTA Menimbans Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASVARAKAT ISLAM, Wg #8, bahwa untuk mendukung program dan kegiatan operasiona Badan Arnit-Zakzat Nasional Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Kota, perl memberikan bantuan; b. bahwea untuk memberikan pedoman dalam pelaksanaan pemberian bantuan operasional Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Badan Ami Zalcat Nasional Kabupaten Kota, perlu menyusun Petunjule Teknis ¢. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan 6, perl menetapkan Keputusan Direktur Senderal tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Operasional Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Badan ‘Amil Zakat Nasional Kabupaten Kota; 1, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5255} 2, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 201 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5508): 3, Peraturan Pemerintal Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013, fentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 626715, 4, Peraturan Presiden Nomor 12. Tahun 2023. tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomar 21 5 Peraturan Menteri_ Keuangan Nomor 132/PMK 05/2021 Centang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan ‘Anggnran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1080); Menetapiean KesaTy KEDUA ©. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah Pada Kementerian ‘Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1659) sebaysimana telah diubah dengan Peraturan Mentert ‘Agama Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2019 tentang, Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Agama Nomor 6F ‘Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah Pada Kementerian ‘Agama (Berita Negara Republik indonesia Tahun 2019 Nomor 1a}, 7. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian ‘Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1117) sebagaimana telah diubsah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2022 tentang Perubahan Alas Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian ‘Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 288): 8, Peraturan Menteri Agama Nomor 72 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negars Republi Indonesia Tahun 2022 Nomor 983), 9 Keputusan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2014 tentang enunjukan Kuasa Pengguna Anegaran da Pelaksana Tuas Kuasa Pengguna Anggaran di Lingkungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Isiam 10. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pengangkatan Penanggung Jawab Pengelola Keuangan, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam; ‘MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREKTUR —JENDERAL _BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TINGKAT PROVINS! DAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TINGKAT KABUPATEN/KOTA Menetapkan Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Badan Amit Zalkat Nasional Kabupaten/Kota sebagaimana tercantum dalam lampiran yang ‘merupakan bagian tak terpisahkean dari Keputusan ii Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupskan pedoman bagi Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama dan Badan Amil Zaleat Nasional Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Bantuan Operasional Badan Ami Zakat Nasional Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten, Kola, KETIGA —: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tangeal “1 apeit 2024 DIREKTUR JENDERAL. BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM, ’ (KAMARUDDIN AMIN LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 399 TAHUN 202% TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TINGKAT PROVINSI DAN BADAN AMIL ZAKAT. NASIONAL TINGKAT KABUPATEN/KOTA PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINS! DAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN/KOTA, BABI PENDAHULUAN A, Latar Belakang, Bantuan Operasional kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinst dan BAZNAS Kabupaten/Kota adalah bantuan yang tidak memenuhi Keiteria bantuan sosial yang diberikan olch Pemerintah/non Pemerintah sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga. Berdasarkan hal tersebut Bantuan Operasional kepada Badan’ Amil Zaleat Nasional Provinsi dan Kabupaten/Kota. tidak lagi dianggarkan melalui akun 57 melainkan melalui skun 52. Akibat dari perubahan akun ini maka mekanisme penyalurannya memerlukan Dengaturan tersendit. Dalam rangka memberikan kepastian hukum, pencapaian target, transparansi dan akuintabiilas pelaksanaan dan penvaluran.bantuen, maka berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.O8/2018 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada ‘Kementerian Negara/Lembaga sebogaimana telah diubab dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.05/2021 tentang Perubahan Kedua ‘tas. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK05/2015, Direktur \Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam perlu menetapkan Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Badan Amil Zakat Nasional Tingkat Provinsi dan ‘Badan Amil Zakat Nasional Tingkat Kabupaten Kota B. Maksud dan Tujuan PPetunjule Teknis ini mempunyai tujuan: 1, Maksud petunjuk teknis ini Untuke mengatur mckanisme penyaturan Dbantuan operasional Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Kota, efektif dan akuntabel. 2.Tujuan diterbitkannya Petunjuk Teknis ini adalah sebagai pedoman dalam pelasanaan penyaluran bantuan operasional ©. Asas Petunjule Tekmia ini disusn berdasarian asas pelaksanaan bantuan pemerintah pada Kementerian Agama, yaitu Kepastian bentuk, Kepastian Identitas penerima, Kejelasan cujuan, Kejelasan penanggung jawab, dan keetersedisan anggaran ‘Adapun asas penggunaan wewenang bagi pejabat pemerintahan dalam mengeluarkan keputusan dan/atau Tindakan dalam penyelenggaraan fadministrasi pemerintahan sebagaimana dalam Undang-undang Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, yaits asas legalitas, asas perlindungan terhadap hak asasi manusia, seria asas umum pemerintaban ¥yang baik (good governance) yang mencakup: ‘Asas Kepastian Hukum adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan ketentuan peraturan_perundang-undasigan, kkepatutan, keajegan, dan Keadilan dalam” setiap —kebjjakan penyelenggaraan pemerintahan. 2.Asas Tertib Penyelenggara negara adalah asas yang menjadi landasan Keeteraturan, keserasian, dan kescimbangan” dalam pengendalian penyelenggaraan negara 3.Asas Kepentingan Umum adalah as Kesejahteraan umum dengan cara yang ele 4.Asas Keterbukasn adalah asas yang membuka iri terbadap hale ‘masyaraleat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidale Giskriminatit tentang penyelenggaraan negara’ dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara, 5.Asas Proporsionalfias adalah asas yang mengutamakan Keseimbangan ‘antara hale dan kewajiban penyelenggara negara, 6.Asas Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keablian yang berlandaskan Kode et dan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7-Asge Alcantabilitas adalah aaas yang menentukan bahwa setiap kegiatan ddan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus dapat ipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai emegang Kedavlatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku 8.Asas Bfisiensi adalah asas dimana pekerjean yang dlilakukan oleh emerintah harus dilakukan dengan prinsip biaya serendah-rendahnya zhamuin menghasiican produktivitas yang setingg-angesnya, dan 9.Asas Blektiitas adalah asas dimana selap pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah haruslah mencapal hasil yang ditargetkan Ruang Lingkup Rang lingkup Petunjule Teais ini meliput 1. Persyaratan Penerima Bantuan; 2 Prosedur Pemberian Bantuan; 43. Penggunaan Dana Bantuan 4. Pertanggungiawabanidan 5 Pengendalian, engertian Umum 1.Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disingkat BAZNAS adalah Jembaga yang melakukan pengelolaan zaksat secara nasional 2. Badan Amil Zalat Nasional Provinsi yang selanjutnya disingkat BAZNAS Provinsi adalah lembaga yang melaksanakan tugas dan fungsi BAZNAS di tingkat Provinsi 3. Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota yang selanjutnya disingkat [BAZNAS Kabupaten Kota adalah lembaga yang melaksanakan tugas dan fngsi BAZNAS di tingkat Kabupaten/Kota 4.Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 5.Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DIPA fadalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melakeanakan kegitan pemerintahan sebagsi pelasanaan APBN. 8 yang mendahuluken pivalif, akomodatif, dan 6. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat ‘yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran untuk melakesanakan Sebagian Kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. 7.Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperolch iaiasa dani Pengguna “Anggaran untule melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan ‘anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersanglutan. 8 Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutaya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada Negara 9.Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PPSPM adalah pelabat yang diberi kewenangan oleh Pengguna ‘Angvaran/Kuasa Pengguna Angyaran untuk melakukan pengujian atas ppermintaan pembayaran dan menerbitkan perintah pembavaran. 10.Nomor Pokok Wajib Pajak Pajak Biasa disingkat dengan NPWP adalah rnomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam ‘administrasi perpsjakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diti atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara disingkat dengan KPPN adalah yeuasa bendahara umum negara untuk menyalurkan dana dari kas negara ke beberapa satuan kerja di bawah kemeterian/lembaga lain ftaupun di bawah kemeterian keuangan seni, 12, Perjanjian Kerja Sama yang selanjutnya disingkat PKS adalah suatu perbuatan dengan mana satu pial siau lebih mengikatkan diinga terhadap satu orang, fata lebih BABIL PEMBERIAN BANTUAN ‘A. Tujuan Penggunsan Bantuan ‘Tujuan penggunaan Bantuan adalah untuk biaya operasional BAZNAS Provinsi ‘dan BAZNAS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2024. 2B, Pemberi Bantuan Pemberi Bantuan Operasional BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten kota adalah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik’ Indonesia melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi bagi BAZNAS. Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota CC. Persyaratan Penerima Bantuan T-BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupsten/Kota yang dibentule oleh Hadan Amil Zakat Nasional, 2.Memilii rekening yang masih aktif atas nama BAZNAS Provinsi dan [BAZNAS Kabupaten / Kota; 3.Memiliki NPWP atas nama Badan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota; dan 4.Memiliki alamat Kantor yang jelas dan nomor telepon yang dapat sihubungt. 5. Memiliki program berkolaborasi dengan Kementerian Agama, D. Progedur Pengajuan LiMenyerahkan surat permohonan bantuan operasional BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota; 2.Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) ‘melampirkan: ‘s fotokopi Surat Keputusan tentang Pengangkatan Kepengurusan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten /Kota: b.rencana penggunaan dana bantuan; c, rencana kerja Tabun 2024 yang diserta target Kineja yang dsetuui oleh PPK dan ditandatangani oleh Ketua BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota; 4. rencana kerja yang diusulken harus sesuai dengan tugas dan \wewenang berdasarkan peraturan perundang-undangan; fe rencana -kerja yang diusulkan harus-mendukung’ pencapaian Rencana Strategis Kementerian Agama; f. laporan pelaksanaan pengelolaan Zakat Infak, Sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya tahun sebelurnya; fg fotokopi buku rekening bank alas nama BAZNAS Provinsi dan [BAZNAS Kabupaten Kota: hh.surat keterangan dari bank yang menyatakan rekening tersebut masih akti, i, fotokopi NPWP; dan 5. surat pernyataan kebenaran dokumen bermeterai Rp10.000. 3.PPK melakukan pemeriksaan permohonan bantuan berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan, 4.Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada angka 3, PPK menetapkan Surat Keputusan penerima bantuan Yang disehkan 5, Surat Keputusan penerima bantuan sebagaimana dimaksud pada angka 4 merupakan dasar pemberian bantuan, 6.Penctapan Surat Keputusan oleh PPK yang disahkan oleh KPA sebagaimana dimaksud pada angka 4 dilaksanakan setelah DIPA berlaka lek, 7.Surat Keputusan sebagsimana dimakeud pada angka 4 (empat) paling sedikit memuat ‘2 Mdentitas penerima bantuan; ». Nominal ung; dan Nomor rekening penerima bantuan. 8. PKS yang telah ditandatangani oleh PPK dan Ketua BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota; 9. surat’ Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) tas kebenaran belanja dan ditandatangani oleh Ketua BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagaimana terlampir. , Bentule Bantuan Bentuk Bantuan merupakan Bantuan Pemerintah berupa_bantuan operasional yang disalurkan dalam bentuk ang paling besar RRp.50.000.006,- (ima pulua juta rupiah) untuk BAZNAS Provinsi dan paling besar Rp.23.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) untuk BAZNAS. Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provins FF, Penggunaan Bantuan 1, Setelah dana Bantuan diterima harus langsung dimanfaatkan untuk penggunaan sebagaimana dalam rencana anggaran biay@, 2, Dana Bantuan dapat dipergunakan sebagai pembiayaan atas kegiatan yang belum dilaksanakan dan/atau telah dilaksanakan namun blur Sepenuhnya terbiayai dalam reneana penggunaan sepanjang masih dalam Tahun Anggaran; 3. Bunga Bank/Jasa Giro akibat adanya dana di rekening yang berasal dari ‘Bantuan menjadi milik penerima bantuan; 4. Penerima bantuan wajb menatausahakan setiap pemanfastan dana yang Yerasal dari Bantuan, serta_menyimpan DUK pemantaatan dana dimaksud untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksean ‘aparat pengawas fungsional; 5. Apabila terdapat pengeluaran yang tidak dapat diperoleh bulcti/kuitansi yang sah, maka bukti pengeluaran dapat berupa kuitansi biasa bermaterai cukup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang tundangan yang disertai dengan pernyataan Kesediaan untule sewalets- ‘waktu diperiksa untuk keperiuan audit/pemeriksaan keuangan terkait dengan pengeluaran tersebut, 6. Dalam hal sampai dengan akhir Tahun Anggaran masih terdapat sis dana yang digunakan, penerima Bantuan’ Pemerintah wajid ‘mengembalikan secepatnya ke Kas Negara; 7, Penggunaan bantuan sesuai dengan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Biaya yang diajukan serta komponen pembiayaan yang dapat dlibvayat; 8. Komponen pembiayaan yang tidak dapat dibiaysi dari dana Bantuan melipat 4) pengadaan lahan dan bangunan; dan ) engadaan kendaraan bermotor, . Tata Kelola Pencairan Dana Bantuan -Peneairan dana bantuan dllaxsanakan perdasarkan PKS antara PPK dengan penerimabantuan yang. telah —_-ditetapkan alam Surat Keputusan sebagaimana dimalcsud hurl D angka 8, 2. PRS scbagsimana dimaksud pada angka 1 (eatu) memuat hak dan kewajiban kedua belah pihal b jumlah bantuan yang diberikan;, «tata cara dan ayarat penyaluran: dipernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menggunakan Bantuan sesuai reneana yang telah disepalcati, fe. pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetorkan sisa dana yang tidak digunalean ke Kas Negara; sank; dan’ 2 penyampaian laporan pertanggungiawaban bantuan kepada PPK Setelah pekerjaan selesai atau pada akhir tahun anggaran. .Pencairan dana’ bantuan sebagnimana dimalesud dalam angka 1 dlilakukan secara sekealigus, 4.BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kotamengajukan ermohonan pencairan dana bantuan kepada PPK dengan mekanisme sebagai beri ‘8 Surat Permohonan yang ditandatangani oleh Ketua BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/kota ditujukan kepada Kanwil Kementerian ‘Agama; ». Rencana penggunaan dana bantvan operasional yang akan dicairkan; e-Rencana Kerja sebagaimana dimaksud pada huruf b merupalan rencana pelaksanaan tugas BAZNAS berikut target keluaran pelaksanaan togas pada Tahun Anggaran 2024 4. PKS yang telah ditandatangani oleh PPK dan Ketua BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/ Kota; «©. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh Ketua BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/kota yang diberi kuasa bermeterai Rp.10.000. f. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) atas kebenaran belanja yang telah dilakukan dan ditandatangani oleh Ketua BAZNAS Kabupaten/Kota sesuai format Lampiran hurul A Peraturan Menteri Keuangan | Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan — Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/ PMK.05/2015. tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga. S.PPK melakukan pengujian dokumen permohonan pencairan dana yang iajukan oleh BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/kota.sestai dengan Petunjuk Tekeis int. 6.PPK mengesahkan kuitansi penerimaan uang serta menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) setelah pengujian sebagaimana dimaksud aangka 5 telah sesuai dengan Petunjulk Teknis ini 7.Dalam hal pengujan sebagaimana dimaksud angka 5 tidak sesusi dengan Petunjuk Teknis ini, PPK menyampaikan informasi kepada BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota untule melengkapi dan ‘memperbaili dokumen, 8. SPP sebagaimana dimaksud angka 6 disampaikan kepada PP-SPM dengan melampirkan ‘a. rencana pengeluaran dana bantuan operasional yang akan ditari . PKS yang telah ditandatangani oleh Ketua BAZNAS Provinsi atau. BAZNAS Kabupaten/Kota dan PPK: kuitansi Bult penerimaan ang yang telah ditandatangani_ oleh Ketua BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota dan disahkan 4. surat pernyataan tanggung jawab belanja atas kebenaran belanja yang telah dilakukan, H, Penyaluran Dana Bantuan Penyaluran dana bantuan melaksi KPPN sctempat langsung ke rekening bank atas nama BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten Kota yang bersangleutan, BAB UL PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN, KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI A, Pertanggungjawaban Pertanggungawaban bantuan claksanakan dengan ketentuan sebagai beri: 1, Peranggungjawaban dana bantuan Operasional BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, sakcuntabel, tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan terhindar dani penyimpangan. 2, BAZNAS Provinst dan Kabupaten/Kota harus menyampailan laporan Pertanggungjawaban bantuan kepada PPK sesuai dengan PKS setelah Pekerjaan selesai atau pada althir tahun anggaran, dengan melampirkan: 8) Berita Acara Serah Tesima, yang memuat 1) Jummlah dana awal, dana yang dipergunakan dan sisa dana; 2} Pekerjaan telah disclesalkan sesusi dengan Perjanjan Kena Sama, 53} Pemnyataan baba bubti-bukt pengeluaran telah disimpan; dan 1) Dokumentasi has pekerjaan yang telah divelesaikan. 10. 3. BAZNAS Provinsi_ dan Kabupaten/Kota wail meny pertangzungjawaban pelaksanaan kinerja berupa pengelolaan Zakat Infal, Secickah, dan dana sosial keagamaan lsinnya kepada PPK; 4, Dalam hal terdapat sisa dana, BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota hharus menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada PPK sesuai dengan perjanjian kerjasama sebagai ‘dokumen tambahan laporan pertanggungawaban bantwar, 9. Laporan pertanggungjawaban bantuan sebagai dimaksud angka 2 huraf 4 dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam lampiran hural B peraturan Menteri Keuangan Nomor —173/PMK.05/2016 tentang Mekanisme PelaksanaanAnggaran” Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga.; 6. BAZNAS. Provinsi dan Kabupaten/Kota bertanggung jawab secara ‘administrasi keuangan maupun secara huleum ates bantuan yang dlterima. Penggunaan bantuan Yang tidak sestai dengan tujuan bantuan yang terterapada proposal merupakan tanggung.javab penerima lua Ketentuan Perpajakan BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota_berkewajiban memungut, ‘menyetorkan dan melaporkan pajak yang timbul akibat transals! dari Penggunaan dana antuan sesuai Ketentwan peraturanperundang- “undangan yang berlae. Sanksi 1. Kuasa Pengguna Anggaran dapat memberikan sanksi administratif jka fadministratifjika penggunaan dana operasional tidale sesusi dengan KAT yang disecujui atau terdapat kesalahan administrasi yang sengaja Gilakukan’ oleh” DAZNAS Pruvinsi dant ‘Kabupaten/ota’ dalam ppenggunaan bantuan operasional. 2. Bentuk sanks} administratif dapat berupa: ‘2 peringatan tertulis; . penundaan peneaizan bantuan operasional; ©. pengurangan jumlah bantuan operasional; dan/ataw 4. penghentian bantuan 3.Jikaterjadi indikasi tindak pidana dalam penggunaan bantuan ‘operasional yang mengakibatkan Kerugian Negara, maka BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota bersedia membayarkan kerugian Negara tersebut kepada rekening Kas Negara dan mempertanagungiawabkannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangen yang beralc, BABIV PENGENDALIAN sn dana bantuan dilakukan dengan tertib, efisen, lansparan, akuntabel dan bertanggungjawab,- Kantor" Wilayah Kementerian “Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kots melakukan bimbingan teknis/pendampingan terhada BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota; B. Monitoring Untuk memastikan penggunaan bantuan sesuai dengan petunjuk teknis ini Kantor WilayahKementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dapat melakukan monitoring secara berkala. Monitoring dapat dilakukan melalui oe 1. Melatcukan koordinasi; 21 Melakulean pemeriksaan dokumen penggunaan bantuan; 3. Melakukan pemeriksaan barang hasil belanj ©. Evaluas [valuasi dimaksudkan untuk memastiken I Kesesuaian antarapelakssnaan —penyaluran bantuan dengan petunjuke teknis yang. telah ditetapkan serta Ketentuan terkait Tainnyay 2. Kesesuaian antara target capaian dengan realisasi capaian kinerja; D. KPA mengambil langkah-langkah tindak lanjut berdasarkan hasil ‘monitoring dan evaluasi untuk perbaikan penyaluran bantuan. BABIV PENUTUP, Petunjuk Teknis ini _merupakan pedoman bagi Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama dan Pegawai BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/ Kota dalam pelaksanaan Bantuan Operasional BAZNAS Provinsi dan Kabupaten Kota, DIREKTUR JENDERAL. BIMBINGRN MASYARAKAT ISLAM, , ¢kAMARUDDIN AMIN’ 12. LAMPIRAN IL KBPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR 399 TAHUN 2024 TENTANG. PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TINGKAT PROVINS! DAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TINGKAT KABUPATEN/KOTA SURAT PERNYATAAN TANGGUNG BELANJA, (SPT) ‘Yang bercanda tangan di bawah ini 1, Nama Pimpinan 2. Alamat Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana Bantuan Operasional Badan ‘Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi dan Kabupaten/Kota. Apabila dikemudian hari, penggunaan dana Bantuan Operasional Badan Ami Zakat Nasional (BAZNAS) Provinst dan Kabupaten/Kota tersebutt_atas mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia dituntut penggantian ‘keruglan negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- ‘undangan, Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Operasional Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi dan Kabupaten/Kota disimpan sesuai dengan Ketentuan pada penerima bantian untule kelengkapan administrasi dan keperiuan pemeriksaan aparat pengawas fungsions Demikian surat pernyatasn ini kami buat dengan sesungguhnya, Jakarta, Ketua Badan Pelaksana,

You might also like