You are on page 1of 12
A. Konsep Penyakit 1. Pengertian Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dan uterus ibu persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (APN. 2017), Persalinan atau Partus adalah proses dimana bayi, plasenta & sclaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan yang cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit, Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka, menipis dan berakhir dengan lahiraya plasenta secara lengkap). Ibu dikatakan belum impartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks (Wagiyo & Putranto, 2016). 2. Etiolo Persalinan dipengaruhi oleh 2 hormon yang dominan yaitu hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen menyebabkan peningkatan sensitifitas otot rahim dan memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti oxcytoksin, prostaglandin, dan rangsangan mekanisme. Sedangkan hormon progesteron menurunkan sensitifitas otot rahim, menghambat rangsangan dari luar yang menyebabkan relaksasi otot dan otot polos. ‘Beberapa teori disebutkan dapat menimbulkan adanya persalinan, diantaranya: © Teori Penurunan Hormon 1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan kadar estrogen dan progesteron, Fungsi progresteron sebagai penenang otot- tot polos rahim akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah schingga timbul his (Kontraksi) bila kadar progresteron menurun. + Teori Plasenta Menjadi Tua Turunnya kadar hormon estrogen dan __progesteron menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim. © Teori Distensi Rahim @ Dipindai dengan CamScanner Rahim yang menjadi besar dan menegang menyebabkan iskemik otot-otot rahim schingga mengganggu uterus plasenta. + TeoriIritasi Mekanik Di belakang serviks terlihat ganglion servikale. Bila ganglion itu digeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin maka akan menimbulkan kontraksi pada Rahim. 3. Manifestasi Klinis Tanda dan gejala peringatan akan meningkatnya kesiagaan seorang wanita mendekati persalinan, Wanita tersebut mungkin mengalami semua, sebagian atau bahkan tidak sama sekali tanda gejala yang ada dibawah: 1) Lightening : Yang mulai dirasakan kira-kira dua minggu sebelum persalinan adalah penurunan bagian presentasi bayi kedalam pelvis minor, Pada presentasi sevalik, kepala bayi biasanya engaged setelah lightening, Saat itu, sesak nafas yang dirasakan oleh ibu pada trimester 3 berkurang, karena kondisi ini akan menciptakan ruang baru abdomen atas untuk ekspansi paru, Sebaliknya ibu akan merasa menjadi sering berkemih, perasean tidak nyaman akibat tekanan panggul yang ‘menyeluruh, kram pada tungkai, dan peningkatan statis pada vena. 2) Perubahan Servik : Mendekati persalinan serviks semakin matang. Konsistensi servik menjadi seperti pudding dan terjadi sedikit penipisan. 3) Ketuban Pecah Dini : Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kkala satu persalinan, KPD dialami oleh 80% wanita hamil dan ‘mengalami persalinan spontan dalam 24 jam. 4) Persalinan Palsu : Persalinan palsu tediri dari kontraksi uterus yang. sangat nyeri, yang memberi pengaruh signifikan terhadap_serviks. Kontraksi pada persalinan palsu sebenarnya terjadi karena kontraksi Braxton Hicks yang tidak nyeri, yang telah terjadi sejak 6 minggu kehamilan. 5) Bloody show : Plak lendir disekresi serviks sebagai hasil proliferasi kelenjar lendir serviks pada awal kehamilan, Plak ini menjadi sawar pelindung dan penutup jalan lahir selama kehamilan. Plak lender inilah yang dinamakan blody show. @ Dipindai dengan CamScanner 6) Lonjakan energi : Wanita hamil mengalami lonjakan energi 24 - 48 jam sebelum terjadinya persalinan, Ia akan merasa bersemangat setelah beberapa minggu dan merasa letih secara fisik dan kelelahan akibat kehamilan. 7) Gangguan saluran cerma : Ketika tidak ada penjelasan yang tepat untuk diare, kesulitan mencerna, mual muntah, diduga hal-hal tersebut ‘merupakan gejala menjelang persalinan, Mengukur TTV © Auskultasi DJJ * Memperhatikan kontraksi uterus, dilatasi uterus, penurunan presentasi terendah dan kemajuan persalinan serta perineum 2) Kalall ‘© Mengajari ibu untuk mengejan 3) Kala lll ‘© Pengawasan terhadap perdarahan ‘* Memperhatikan tanda plasenta lepas 4) KalalV ‘© Pemeriksaan fisik, observasi TTV dan KU * Kontraksi Rahim ‘© Letakkan bayi yang telah dibersihkan disebelah ibu 5, Pemeriksaan Penunjang 1) Diagnostik a. Pemeriksaan ultrasonograti b, Pemantauan janin dengan kardiotografi cc. Amniosentesis dan kariotiping. 2) Laboratorium a. Darah: Hb, golongan darah, skrining HIV, hepatitis. b. Skrining untuk TB paru, ruberubela. ©. Tes serum HSG @ Dipindai dengan CamScanner 6. Patofisiologi dan Pathway Saat melahirkan, kontraksi rahim dapat menyebabkan rasa sakit. Ini dipengaruhi oleh peregangan, otot rahim, penurunan progesteron, peningkatan ‘oksitosin, peningkatan prostaglandin dan tekanan pada kepala bayi, Sclama kontraksi, SAR (segmen atas rahim) memendek dan SBR (segmen bawah rahim) menipis. Penipisan SBR menyebabkan pelebaran serviks. Penurunan kepala bayi terdiri dari beberapa fase antara lain enggament, descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi internal, ekstensi, ekspulsi kepala janin, rotasi ekstema (Dewi, 2017) Menundukkan kepala bayi menimbulkan rasa tertekan yang, menyebabkan ekspulsi dan robekan pada jalan lahir yang menimbulkan rasa nyeri. Setelah bayi lahir, Kontraksi rahim berhenti selama 5-10 menit, setelah itu kontraksi kembali. Kontraksi mengurangi luas permukaan plasenta. Rahim menyusut, dinding menebal, akibatnya plasenta berangsur-angsur terlepas, Dari berbagai jenis implantasi plasenta, termasuk pengangkatan lochea, lochea dan Mbekan dari jalan lahir sebagai tempat munculnya invasi bakteri, yang dapat menimbulkan risiko infeksi yang tinggi. Ketika plasenta dilepaskan, produksi estrogen dan progesteron menurun, yang mengaktifkan hormon prolaktin dan memulai produksi laktasi (Dewi 2017). @ Dipindai dengan CamScanner Pathway Kota lit an FT Tainan aan Tapa pra a esvatmanmnet |] mnct wot ize oo ema ee Ces ery Pengraae core. Eeap = i — Ascari datas 7. Komplikasi 1) Persalinan lama 2) Perdarahan pasca persalinan, 3) Malpresentasi dan malposisi 4) Distosia bahu. 5) Distensi uterus. 6) Persalinan dengan parut uterus. 7) Gawat janin. 8) Prolapsus tali pusat. 9) Demam dalam persalinan. 10) Demam pasca persalinan @ Dipindai dengan CamScanner \ Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian 1) Identitas ibu Nama, nama panggilan, alamat, bahasa yang digunakan. Usia ibu dalam kategori usia subur (15-49 tahun). Bila didapatkan terlalu muda (Kurang 32 dari 20 tahun) atau terlalu tua (lebih dari 35 tahun) merupakan kelompok resiko ting; Pendidikan dan pekerjaan klien 2) Keluhan utama dan riwayat kesehatan Riwayat keschatan meliputi riwayat penyakit sckarang, riwayat penyakit sistemik, riwayat penyakit keluarga, riwayat obstetric, riwayat keturunan kembar, riwayat operasi, riwayat perkawinan, 3) Kondisi kehamilan yang diketahui melalui a, Riwayat kehamilan dahulu: persalinan dan nifas yang lalu, umur persalinan, jenis persalinan, riwayat nifas sebelumnya, b, Riwayat kehamilan sekarang: informasi kehamilan (GPA), usia kehamilan, riwayat menarche, hari pertama haid terakhir (HPHT), hari perkiraan lahir (HPL), keluhan-keluhan pada trimester I, I, dan II, riwayat antenatal care (ANC), c, Riwayat keluarga berencana (KB) 4) Pemeriksaan fisik a) Keadaan umum Baik: apabila pasien memperlihatkan respon yang baik secara fisik Lemah: apabila pasien memperlihatkan tidak memberikan respon, dan pasien tidak mampu berjalan sendiri b) Tanda vital Untuk mengenali dan mendeteksi kelainan dan penyulit atau komplikasi yang berhubungan dengan tanda-tanda vital pasien. ‘Menurut (Rohani, 2013) interpretasi tanda vital selama persalinan sebagai berikut: * Tekanan darah, Kenaikan atau penurunan tekanan darah merupakan indikasi adanya gangguan hipertensi dalam kehamilan atau syok. Peningkatan tekanan darah sistol dan @ Dipindai dengan CamScanner diastole dalam batas normal dapat mengindikasikan ansictas atau nyeri © Nadi. Peningkatan denyut nadi dapat menunjukkan adanya infeksi, syok, ansietas atau dehidrasi. Nadi yang normal adalah tidak lebih dari 100 kali per menit. © Pernapasan. Peningkatan frekuensi pemafasan dapat menunjukkan ansietas atau syok + Suhu, Peningkatan suhu menunjukkan adanya proses infeksi atau dehidrasi. ©) Pemeriksaan fisik 1. Kardiovaskuler dan Respirasi Digunakan untuk menilai adanya kelainan atau penyakit yang berhubungan dengan sistem respirasi dan kardiovaskuler serta digunakan untuk menilai apakah kolostrum sudah keluar. 2. Gastrointestinal (Abdomen) Digunakan untuk menilai adanya kelainan pada abdomen serta memantau kesejahteraan janin, kontraksi uterus ddan menetukan kemajuan proses persalinan, terdiri dari: > Bentuk dan Bekas operasi SC > Striae, Linea > Tinggi Fundus Uteri (TFU) > Pemeriksaan Leopold 1-IV ; Mengetahui letak (misalnya lintang), presentasi (misalnya bokong), posisi dan variasi janin > Mengetahui kontraksi uterus > Tafsiran berat janin > Denyut jantung janin (DJJ) : Normal apabila terdengar 120-160 kali per menit, > Palpasi kandung kemih 3. Genitourinary Digunakan untuk mengkaji tanda-tanda _inpartu, kemajuan persalinan, hygiene pasien dan adanya tanda-tanda infeksi vagina, yaitu kebersihan genital dan pengeluaran @ Dipindai dengan CamScanner pervaginam seperti hemoroid yang dapat mempengaruhi proses persalinan. 4, Integumentum, serta telinga dan mata. Untuk menilai tentang nutrisi, hygiene dan kelainan pada organ- organ pasien yang dapat menghambat atau mempersulit proses persalinan (Sulistyawati & Nugraheny, 2013). © Rambut dikaji tentang wara, kebersihan dan mudah rontok atau tidak. Telinga dikaji tentang kebersihan dan adanya gangeuan pendengaran, Mata dikaji apakah konjungtiva pucat (apabila terjadi pucat pada Konjungtiva maka mengindikasikan terjadinya anemia) dikaji sklera, kebersihan, kelainan pada mata dan ‘gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat) Hidung dikaji tentang kebersihan dan adanya polip. Mulut dikaji tentang kebersihan mulut, mukosa bibir untuk mengetahui indikasi anemia, kebersihan lidah, kebersihan gigi, bau mutut, 4. Hasil dari data penunjang Digunakan untuk mengetahui keadaan ibu dan janin untuk mendukung proses persalinan, seperti USG. Hasil lab meliputi: kadar hemoglobin (Hb), golongan darah, pemeriksaan HIV. 2. Diagnosa Keperawatan © Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (D.0077) * Ansietas b.d krisis situasional (D.0080) # Risiko perdarahan (D.0012) @ Dipindai dengan CamScanner 3. Intervensi Keperawatan Dingnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan iyeri akutb.dagen | Setelah dilakukan tindakan | Manajemen nyeri (1.08238) pencedera keperawatan selama ...x 24 | Observasi fisiologis (0.0077) | jam diharapkan tingkat | © Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, nyeri menurun (L.08066) frekuensi, Kualitas, intensitas nyeri | Kriteria basil: © Identifikasi skala nyeri © Keluhan nyeri menurun | © Identifikasi respons nyeri non verbal | © Meringis menurun Terapeutik © Gelisah menurun © Berikan Teknik non farmakologis untuk # Frekuensinadimembaik | mengurangi rasa nyeri * Tekanan darah membaik | * Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, subu ruang, pencahayaan, kebisingan) Edukasi # Jelaskan strategi meredakan nyeri © Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri © Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi ‘© Kolaborasi pemberian analgetik Ansietas bd krisis | Setelah dilakukan tindakan | Reduksi ansietas (1.09314) situasional keperawatan selama ...x 24 | Observasi (0.0080) jam dibarapkan tingkat ‘© Monitor tanda-tanda ansietas (perilaku ansietas menurun (L.09093) | _ cemas, gelisah) Kriteria hasil: © Identifikasi saat ansietas berubah (mis, « Perilaku gelisah kondisi, waktu, stressor) menurun Terapeutik «© Perilaku tegang menurun Temani klien untuk mengurangi kecemasar @ Dipindai dengan CamScanner ———Te Konsentrasi membaik [* Pahami situasi yang membuat ansictas. © Dengarkan dengan penuh perhatian Edukasi ‘* Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang, mungkin dialami (proses persalinan) © Anjurkan keluarga untuk tetap bersama klien Kolaborasi © Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu {isiko perdarahan | Setelah dilakukan asuhan | Pencegahan Perdarahan (1.02067) 1.0012) keperawatan selama ...x24 | Observasi jam dinarapkan tingkat. | ¢ Monitor tanda dan gejala perdarahan perdarahan menurun ‘© Monitor nilai hemoglobin sebelum dan (L.02017) setelah kehilangan darah Kriteria hasil: Terapeutik Hemoglobin membaik © Tekanan darah mebaik © Subu tubuh membaik ‘* Pertahankan bed rest selama perdarahan | Batasi tindakan invasive, jika perlu | * Hindari pengukuran subu rektal | Edukasi | © Jelaskan tanda dan gejala perdarakan ¢ Anjurkan menghindari aspirin atau | antikoagulan | © Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin K Kolaborasi © Kolaborasi pemberian obat perdarahan, jika perlu © Kolaborasi pemberian produk darah pengontrol @ Dipindai dengan CamScanner 4, Evaluasi Evaluasi dalam keperawatan adalah kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan Klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan @ Dipindai dengan CamScanner DAFTAR PUSTAKA. APN. (2017). Buku Acuan Persalinan Normal. Jakarta: NPK-KR Dewi, Made Canistiari. (2017). Keperawatan Maternitas I Intranatal Care. Udayana Universitas Udayana Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: DefinisiDan Indicator Diagnostic. Jakarta: DPP PPNI Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: DefinisiDan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: DefinisiDan Tindakan Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI Wagiyo, N & Putranto. (2016), Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal & Bayi BaruLahir Fisiologis dan Psikologis. Yogyakarta: CV Andi @ Dipindai dengan CamScanner

You might also like