You are on page 1of 133
PT Agro Sinergi Nusantara Ji. Ujong Beurasok No.2 Gampong La johan Palawan Meulaboh- Aceh Barat PROSEDUR KERJA BAGIAN TEKNIK & PENGOLAHAN Jenis Dokumen 5 Master Copy Status Dokumen 7 Terkendali Tidak Terkendali isUsf\n Oleh, Diperiksa Oleh at Koka. Bintoro T. Irfansyah Ketua Tim Sustainable Kepala Bagian Teknik & Pengolahan = Oleh AGIER VEEN Dokumen ini adalah milik PT. Agro Sinergi Nusantara Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari Manajemen PT. Agro Sinergi Nusantara DAFTAR ISI Judul Prosedur: 1. Prosedur Pengelolaan Kelapa Sawit. 2. Prosedur Pemeliharaan Sarana Infrastruktur.. Prosedur Pengadaan Barang & Jasa... Prosedur Jembatan Timbang. Prosedur Stasiun Loading Ramp.. Prosedur Stasiun Rebusan... Prosedur Stasiun Penebahan.. Prosedur Stasiun Kempa. Prosedur Stasiun Klarifikasi, Prosedur Stasiun Kernel... . Prosedur Stasiun Boil Prosedur Stasiun Kamar Mesin. }. Prosedurr Stasium Water Treatment Plan (WTP).. . Prosedur Pelaksanaan Stock Opname. competen, Harmoni 105-114 115-124 25-127 PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-01 Revisi_[: 00 Tanggal Berlaku 02 OKTOBER 2023 Halaman |: 1813 1. TUJUAN Tersedianya standar prosedur dalam Pengolahan Kelapa Sawit di PT Agro Sinergi Nusantara. 2. RUANG LINGKUP Meliputi proses pengolahan kelapa sawit mulai dari Stasiun Penerimaan Buah, Stasiun Rebusan, Stasiun Bantingan, Stasiun Press, Stasiun Klarifikasi, Stasiun Kernel, dan Monitoring proses di PKS PT Agro Sinergi Nusantara. 3. DEFINISI / ISTILAH 4.1.CPO :Crude Palm Oil 4.2.TBS : Tandan Buah Segar 4.3.1DS : Total Dissolved Solid 4.4.TSS : Total Suspended Solid 4.5.BOD : Biochemical Oxygen Demand 4.6.COD : Chemical Oxygen Demand 4.7.pH__: Potensial Hidrogen 4.8.ALB : Asal Lemak Bebas 4, PENANGGUNG JAWAB Manajer Unit, Asisten Kepala, dan Asisten Proses di PKS PT Agro Sinergi Nusantara. 5. URAIAN PROSEDUR 5.1.Stasiun Penerimaan buah 5.1.1. Penimbangan Berfungsi sebagai tempat/alat penimbangan TBS yang dibawa ke pabrik dan hasil produksi pabrik (minyak/inti sawit) serta penimbangan barang lain yang terkait dengan aktivitas kebun dan PKS. 5.1.2. Grading TBS Grading/Sortasi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dilakukan untuk mengamati mutu buah yang diterima di pabrik kelapa sawit. Penyortiran tersebut bertujuan untuk memisahkan buah yang baik dan tidak baik, sehingga dapat menghasilkan produk yang memenuhi standar produksi dari segi kualitas, kuantitas, dan kelangsungan alat produksi. AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-O1 Revisi_[: 00 Tanggal Beriaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 2 dari 13 _ Berat Brond a Mentah Matang Normal ‘Lewatatang | Buan | Brom oo o 7 Ries sey ane 7 wasn | 254mm | so.rs% Sagana Taok Soncoon | 2ésctumn | “boar” | “taan | 122% | memback s5Kp 14 | “atzan. | buen | tah | teat | ian | mombusu eroncoian | bush iar er Ware Ham mmertrond | metro | mero tuo mente | ial idol | neat | RE | membrondot 70 | waswee | asa | sorom | 7% | cagng ak Tidak 19 | tondotan | 24% 0an | “ean” | ouan | 12 | membusuk | "9 | memtronsot | ge Zan | sei25% | hor | her | tor | MY | nba ‘ama ram Busha | mamtrond | memo | memero | WZ, | “har | rmembeondat | at | raat | “raat | ERE? | imetrondt | Standen 0% wo% | ao% | 44% [55% [05% [ox | 48% | 5.1.3. Penimbunan dan Pemindahan Buah (Loading Ramp) Loading ramp berfungsi untuk : 5.1.3.1.1. Sebagai tempat untuk melakukan sortasi dan penampungan TBS sementara sebelum dilakukan proses pengolahan 5,1.3.1.2.. Sebagai tempat untuk merontokan/menurunkan sampah dan pasir yang terikut TBS 5.2. Stasiun Rebusan 5.2.1. Sterilizer (Rebusan) Fungsi dari sterilizer : ‘a. Mematikan enzim-enzim yang menguraikan minyak menjadi ALB b. Memudahkan pelepasan buah dari janjangan, zat-zat polysaccharida (starchellulose) yang bersifat sebagai zat perekat, berhydrolysa dan pecah menjadi mono saccharide yang melarut. Hydrolysa tersebut yang berlangsung pada waktu buah menjadi matang dipercepat dengan sterilisasi (uap panas) c. Melunakan buah sehingga daging buah mudah lepas dari biji waktu diremas (press) 4. Pengeringan pendahuluan dari biji, agar inti mulai lekang dari cangkang. . Mengurangi kadar air dalam buah, supaya menjadi lemak sehingga minyak mudah diperas dari datamnya pada waktu pengempaan. 5.2.2. Spesifikasi Alat 5.2.2.41.1. Lori 5.2.2.2. Lori rebusan adalah alat yang digunakan untuk membawa buah dari loading ramp ke rebusan untuk direbus dan menuangkan TBS yang sudah masak dengan menggunakan tippler ke scraper conveyor buah masak (Inclined Bunch Conveyor) untuk diproses 5.2.2.3. Kapasitas isian lori + 10 ton TBS. AKHLAK* Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratit PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. =_ASN-SOP-TEKPOL-01 Revisi_[= 00 ‘Tanggal Beriaku (02 OKTOBER 2023 Halaman | : 3 dari 13 b. Rebusan (Sterilizer) + PKS berkapasitas 30 ton TBS/Jam : 2 unit rebusan @ 4 lori kap. 10 Ton + PKS berkapasitas 45 ton TBS/Jam : 3 unit rebusan @ 4 lori kap. 10 Ton + Ketebalan rebusan = 20 mm (tanpa slyt plat) atau 16 mm dengan slyt plat, Ketebalan slyt plat 9-10mm dan diganti setiap 4 tahun «Pada pipa inlet steam di bagian atas dalam sterilizer dipasang plate pembagi steam (steam distributor plate) ‘+ Dipasang alat perekam tekanan, temperature dan waktu (grafik rebusan) ‘© Dipasang manometer (yang dilengkapu dengan pipa siphon) dan thermometer 5.3.Stasiun Penebah (Thresher) 5.3.1. Tippler 5.4, 5.3.3. 5.3.4, 53.5. 5.3.5. Berfungsi untuk menuang lori berisi buah masak untuk didistribusikan menuju thresher adapun kapasitas dari tippler adalah 1 unit lori dan digerakan dengan motor hydraulic melalui rantai dan sprocket .._ Inclined Bunch Conveyor (IBC) Berfungsi untuk membawa buah masak yang dituang tippler menuju ke Thresher Thresher Tujuannya untuk melepaskan brondolan buah masak dari tandan kosong kelapa sawit untuk dibawa ke stasiun kempa (press) dengan prinsip kerja putaran dan bantingan. Putaran drum thresher + 23 rpm, diameter drum 2.200 mm dengan Panjang 6.000 mm . drum dibentuk dari besi plat strip dengan tebal 10 mm dan lebar 40 mm dan mempunyai jarak satu sama lain 42-44 mm. Conveyor Buah dan Fruit Scrapper Conveyor Conveyor buah dipasang dibawah bantingan untuk menampung berondolan yang dipisahkan dari bantingan untuk selanjutnya di tampung di Fruit ‘Scrapper conveyor untuk di kirim ke Digester. Fruit Distributing Conveyor Berfungsi untuk mentransfer dan mendistribusikan berondolan ke masing- masing Digester. Empty Bunch Conveyor Dipasang disamping bantingan untuk menampung Empty Bunch yang keluar dari Thresher Drum dan selanjutnya dikirim ke penampungan tandan kosong (Hopper tankos). Stasiun Press Stasiun Press adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan minyak dari berondolan dengan cara melumat dan mengempa. AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratit PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. ‘ASN-SOP-TEKPOLOi Revisi_[ 00 = “Tanggal Beriaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 4 dani 13 5.4.1. Digester (Ketel Adukan) Berfungsi untuk melumatkan berondolan, sehingga daging buah terpisah dari bit 5.4.2. Screw Press (Pengempa) 5.4.4. 5.4.6. Berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (dilluted crude oil) dari daging. Massa yang keluar dari digester melalui Chute (sebagian minyak keluar) masuk ke dalam Screw Press kemudian di kempa dan minyak hasil pengempaan ditampung di dalam talang minyak Oil Gutter. Cake Breaker Conveyor (Pemecah Ampas Kempa) ‘Ampas press yang berasal dari pengempa (press) terdiri dari serat dan bij yang masih mengandung air yang tinggi dan berbentuk gumpalan (cake), ‘sehingga perlu dipecah dengan alat pemecah ampas yaitu Cake Breaker Conveyor. Depericarper (Pemisah Ampas dan Biji) Berfungsi untuk memisahkan ampas dan biji serta membersinkan biji dari sisa-sisa serabut yang masih melekat pada biji. Ampas dan biji dari Cake Breaker Conveyor masuk ke dalam kolom pemisah. Ampas kering dengan berat jenis yang lebih ringan terhisap blower Depericarper ke dalam sikion ampas (fibre cyclone) dan melalui Airlock masuk ke dalam Conveyor sebagai bahan bakar ke Boiler, sedangkan biji yang berat jenisnya lebih besar jatuh ke bawah dan diantar ke Drum Pemolis (Polishing Drum). Vibrating Screen (Saringan Bergetar) Berfungsi untuk memisahkan benda-benda padat yang terikut minyak kasar. Ampas yang disaring pada saringan ini dikembalikan Fruit Conveyor untuk diproses kembali. Cairan minyak ditampung di dalam tanki minyak kasar (Crude Oil Tank). Raw Oil (Bak RO) / Crude Oil Tank / Pump (Pompa Minyak Kasar) Tangki minyak kasar menampung minyak kasar yang telah disaring untuk dipompakan ke dalam tangki pernisah (Continous Settling Tank) dengan pompa minyak kasar. 5.5. Stasiun Clarifikasi (Pemurnian Minyak) Minyak kasar hasil stasiun pengempaan dikirim ke stasiun Clarifikasi untuk diproses lebih lanjut, sehingga diperoleh minyak produksi. Proses pemisahan minyak, air, dan kotoran dilakukan dengan sistem pengendapan, pemurnian, dan penguapan. 5.5.1 |. Continous Settling Tank (Tangki Pemisah) Pemisahan pertama minyak dengan sludge secara pengendapan dilakukan di dalam tangki pemisah ini. Untuk mempermudah pemisahan, suhu dipertahankan sekitar 90-95°C. Berdasarkan perbedaan Berat Jenis, minyak yg Berat Jenisnya lebih rendah dari sludge akan naik ke atas dan masuk melalui Skimmer (payung pengutip minyak) untuk diteruskan ke Clean Oil Tank, dan Sludge melalui pipa Under flow akan masuk ke Sludge Tank. AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. "ASN-SOP-TEKPOL-O1 Revisi_[= 00 Tanggal Beriaku 02 OKTOBER 2023, Halaman |: 5 dari 13, 5.5.2. Clean Oil Tank (Tangki Minyak Bersih) Minyak yang telah dipisah pada tangki Continous Settling Tank ditampung dalam tangki ini untuk dipanaskan lagi sebelum diolah lebih lanjut pada pemumian minyak. Diusahakan agar tangki ini tetap penuh untuk menjaga agar pemanasan tetap 90-95°C. Sistem pemanasan dilakukan dengan pipa spiral yang dialiri uap (Steam coil). 5.5.3. Oil Purifier (Pemurnian Minyak) Untuk pemurnian minyak yang berasal dari tangki Clean Oil Tank yang masih mengandung air + 0,50-0,70% dan kotoran + 0,10-0,30% dipergunakan alat pemisah Oil Purifier. 5.5.4, Vacuum Drier (Pengeringan Minyak) Melalui tangki apung (float tank) yang mengatur jumlah minyak, minyak dialirkan ke Vacuum Drier. Minyak terhisap ke dalam tabung melalui pemercikan (nozzle) karena adanya hampa udara dan minyak terpencar ke dalam tabung hampa. Uap air dari tabung hampa terhisap oleh ejector |, masuk kedalam kondensor |, sisa uap Kondensor | terhisap oleh ejector II, masuk kedalam kondensor I. Air yang terbentuk dalam kondensor | dan II langsung dibuang. Minyak hasil pengeringan selanjutnya dipompakan ke tangki timbun 5.5.5. Tangki Timbun Pada tangki timbun minyak disimpan dengan temperatur dijaga sekitar 40- 50°C. Untuk menjaga supaya ALB minyak tidak naik. 5.5.6. Sludge Tank (Tangki Sludge) Sludge yang keluar dari tangki pemisah ditampung ke dalam Sludge Tank kerena masin mengandung minyak sekitar 7-9%. Di dalam Tangki Sludge terdapat pipa steam injector dan tangki sludge dipanaskan hingga temperatur 90-95°C. 5.5.7. Brush Strainer (Saringan Berputar) Berfungsi untuk memisahkan serabut-serabut yang masih ada di dalam sludge sebelum diolah di dalam Sludge Separator. Cairan yang telah tersaring keluar dari bagian atas untuk menuju ke dalam Sand Cyclone, sedangkan serabul/ sampah dibuang dari bagian bawah. 5.5.8. Sand Cyclone Cairan yang keluar dari brush strainer masih mengandung pasir, untuk membuang pasir tersebut digunakan Sand Cyclone. Bagian atas alat ini berbentuk silinder dan bagian bawah berbentuk konus. Dibawah konus terdapat tabung pengendap pasir. Setiap setengah jam pasir dibuang, cairan dipompakan ke Buffer Tank. 5.5.9. Buffer Tank Berfungsi untuk menampung cairan sludge yang akan diolah di Sludge Separator. 5.5.10. Sludge Separator Cairan sludge yang telah ditampung oleh Buffer Tank dialirkan kedalam separator untuk dilakukan pengutipan minyak. Dengan gaya sentrifugal, minyak yang berat jenisnya lebih kecil bergerak menuju poros dan terdorong keluar melalui sudu-sudu (paring disc) dan di tampung Collection Tank, AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. =_ASN-SOP-TEKPOL-O1 Revisi_[: 00 Tanggal Beriaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 6 dari 13 untuk selanjutnya di pompakan kembali ke Continous Settling Tank. Cairan dan sludge yang berat jenisnya lebih besar terdorong kebagian dinding bowl dan keluar melalui nozzle. Padatan yang menempel pada dinding bow! dibersihkan/ dicuci secara manual setiap 4 jam sekali. 5.5.11. Fat Pit ‘Sludge buangan dari Sludge Separator dan minyak tumpahan-tumpahan dari bekas cucian di stasiun Clarifikasi di tampung di bak-bak penampung. Minyak hasil kumpulan tersebut dipanasi dengan sistem injeksi, sehingga minyak yang terapung dikirim ke bak RO, sedang sludge dari bak Fat Pit dialirkan ke Deoling Pond. Minyak hasil pemisahan dikirim kembali ke pabrik untuk diproses sehingga cairan sludge dialirkan ke bak limbah (Ponding System). 5.6. Stasiun Kernel Stasiun Keel berfungsi memisahkan cangkang dan inti (kemel) untuk ‘menghasilkan inti sawit dengan mutu sesuai spesifikasi 5.6.1. Polishing Drum merupakan tromol berputar yang berfungsi untuk memolish/membersihkan sisa-sisa serabut yang masih lengket pada permukaan bij 5.6.2. Destoner Berfungsi untuk mengikkan atau mengangkat biji dengan system hisap untuk masuk ke nut grading drum untuk di sortir masuk menuju nut hopper 5.6.3. Nut Grading Drum Berfungsi untuk memisahkan antara notten berukuran kecil, sedang, dan besar sehingga mempermudah proses penyetelan ripple mill untuk mempertahankan effisiensi.. 5.6.4. Nut Silo Berfungsi sebagai pengumpul atau penyimpan biji/notten yang akan dipecah, 5.6.5. Ripple Mill Berfungsi untuk memecah biji dengan cara memutar dan membantingkan biji ke dinding rotor bar dan ripple plate agar inti dan cangkang dapat dipisahkan di LTDS. 5.6.6. LTDS (Light Tennera Dry Separator) Bertujuan untuk memisahkan antara cangkang dan inti produksi dengan pencapaian losses seminimal mungkin < 2% terhadap contoh. Cangkang dan inti (cracked mixture) dari hasil pemecahan di Ripple Mill dihisap oleh blower LTDS untuk dipisahkan di Separating Coloumn, sehingga cangkang yang ringan akan terhisap dan jatuh ke conveyor melalui Air Lock untuk dijadikan bahan baker ke Boiler. Cangkang dan inti yang berat jenisnya sedang danberat akan jatuh dan dihisap oleh blower LTDS melalui Air Lock. Selanjutnya pemisahan di Separating Coloumn, inti fraksi berat akan jatuh kebawah dan masuk ke Kernel Dryer untuk dikeringkan sampai kadar airnya 7%. Cangkang dan inti fraksi sedang masuk ke bak hidrocycione melalui Air Lock. Sedangkan fraksi ringan yang masih ada dihisap dan jatuh ke Conveyor melalui Air Lock menjadi bahan bakar Boiler. AKHLAK» Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapti , Kolaboratif PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. a ‘ASN-SOP-TEKPOL-O1 Revisi_[= 00 Tanggal Beriaku (02 OKTOBER 2023, Halaman | : 7 dari 13 5.6.7. Hydrocycione Berfungsi untuk memisahkan inti dan cangkang dengan memanfaatkan efek vortexs yang ditimbulkan dari gaya centrifugal dan dengan menggunakan media air. Cangkang dan inti masuk ke dalam Comparment A yang berisi air kemudian di pompa kedalam hidrocycione kernel. Sebagian besar fraksi kemel yang terbawa oleh air keluar meninggalkan hidrocyclone mealui portexs ditampung didalam rotari drum dan dikirim kedalam kernel dryer. Fraksi inti yang tersisa didalam akan turun dan keluar meninggalkan hidrocyclone melalui lubang pengeluaran dari dasar cone dan ditampung didalam Comparment B, unrtuk selanjutnya dipompakan kedalam hidrocycione shell dan hasil pemisahan shell diupayakan dalam keadaan minim. Inti dari pemisahan di Comparment B dikirimkan ke kernel dryer. 5.6.8. Wet Kernel Elevator Berfungsi untuk mengirimkan inti yang berasal hidrocyclone ke Kernel Dryer. 5.6.9. Kernel Dryer Berfungsi untuk mengeringkan inti sampai kadar air mencapai 7%. Pengeringan di Kernel Dryer dengan steam melalui heater, dihembus oleh blower sehingga udara panas akan masuk ke dalam Kernel Dryer. Untuk memanaskan inti dilakukan dengan mengatur suhu untuk bagian bawah 60°C, tengah : 70°, dan atas : 80°C. 5.6.10. Kernel Bunker Berfungsi sebagai silo untuk menampung inti-inti yang sudang kering yang akan dijual ke pabrik pengolahan inti sawit. 5.7. Stasiun Boiler Boiler atau Ketel uap adalah bejana bertekanan penghasil uap pada Pabrik kelapa ‘Sawit untuk kebutuhan pembangkit listrik dan untuk proses pengolahan Fungsi : a, Guna menghimpun sumber energy yang berasal dari tekanan uap, dalam menunjang keberhasilan proses pengolahan. b. Menghasilkan air menjadi energi potensial uap dengan bantuan panas dari hasil pembakaran bahan bakar cangkang dan fibre di dapur Boiler. c. Menyuplai uap untuk keperluan proses di pabrik. d. Dengan produksi uap mencukupi, maka operasional pabrik dipastikan akan lancar dan kinerja pabrik akan optimal. 5.8. Stasiun Kamar Mesin (Enginee Room) + Turbin Uap ‘Adalah alat untuk mengubah energi potensial uap ke dalam energi kinetic. Kemudian energi kinetic dirubah menjadi energi listrik dengan menggunakan alternator untuk proses pengolahan di Pabrik kelapa Sawit (PKS). + Back Pressure Vessel (BPV) Adalah bejana bertekanan untuk menyimpan dan mendistribusikan uap ke sterilizer untuk proses perebusan dan juga di distribusikan ke stasiun lain yang membutuhkan untuk proses pemanasan. AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. =_ASN-SOP-TEKPOL.01 Revisi_[: 00 “Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 8 dari 13 + Main Switch Board merupakan main panel yang berfunsi untuk mendistribusikan energi listrik ke semua instalasi yang membutuhkan. + Generator Set Merupakan pembangkit dengan prinsip kerja mengubah energi kimia dari bahan bakar diesel menjadi energi listrik dengan menggunakan altenator pada pabrik kelapa sawit biasanya digunakan pada saat start awal pabrik untuk kebutuhan listrik pada stasiun boiler. 5.9. Stasiun Wtaer Treatment Plan (WTP) Water treatment plan berfungsi untuk mengotah air dari sumber air sehingga memenuhi persyaratan untuk digunakan di pabrik dan perumahan (domestic) serta mengolah air sehingga didapatkan air yang memenuhi persyaratan untuk air umpan Boiler. 5.10.Pengolahan Limbah Cair Pengolahan limbah cair dilakukan agar Limbah cair yang akan di lepas ke sungai ataupun di aplikasikan ke kebun memenuhi baku mutu sesuai dengan Permen LH No 5 Tahun 2014 (lampiran II!) dimana parameter BOD < 100 ppm dan COD < 350 ppm. Spesifikasi Perangkat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) : a. Deoling Pond : Untuk mengutip kembali sisa minyak yang masih belum terkutip di Fat pit. kedalaman kolam = 3 meter dengan retention time 4 hari . Acidification Pond : Untuk menaikkan kandungan asam mudah menguap (Volatile Fatty Acid). kedalaman kolam = 3 meter dengan retention time 4 hari c. Anaerobic Pond : Untuk menguraikan butiran-butiran minyak yang masih tersisa atau senyawa-senyawa organic yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme. Kedalaman harus dipertahankan > 3 m agar aktivitas bakteri tidak menurun > 80 hari. d. Anaerobic Sedimentation Pond : Untuk mengendapkan hasil penguraian butiran minyak dan padatan lain yang berasal dari kolam anaerobic. Kedalaman harus dipertahankan > 3 m agar aktivitas bakteri tidak menurun > 80 hari e. Facultative Pond : Untuk merombak senyawa organic yang masih tersisa dari kolam anaerobic dengan menggunakan oksigen. Kedalaman 3 meter retention time 25 hari. f. Aerobic Pond : untuk proses aerobic dengan cara memasukkan oksigen kedalam air limbah dengan bantuan aerator. 5.11.Monitoring Proses 5.11.1. Loading Ramp Setelah TBS ditimbang, lalu dibongkar dan disortir untuk menentukan TBS: yang sesuai dengan kriteria matang panen, yaitu buah tidak berondol (Fraksi 00), buah matang (Fraksi 1- 4), buah terlalu matang berondol >50%, janjang kosong sisa berondol 5%, buah sakit (abnormal), tankai panjang tandan >2,5 cm, berat buah <5 kg dan berondolan minimum 4-8%. AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapti , Kolaboratif SA PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. =_ASN-SOP-TEKPOL.01 Revisi_[: 00 Tanggal Beriaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 9 dari 13 - Hasil Sortir TBS Kebun agar disampaikan ke Bagian Tanaman/Kebun untuk proses evaluasi = Untuk TBS pihak III yang tidak sesuai dengan kriteria agar dikembalikan 5.11.2. Perebusan Lori yang berisi TBS direbus di Stasiun Rebusan dengan tekanan uap 2,8 sid 3 kglom? (1 kg/om? = 14,223 psi) , dan waktu 90-100 menit pada temperatur +130°C. Setiap 2 jam, contoh air kondensat diambil sebanyak 200 mi di Silencer, dimulai setelah dua jam setelah pabrik beroperasi dari masing-masing rebusan. 5.11.3.Penebahan a. Norma % Kattekopen = 0,5%, brondolan ikut/lekat dalam tandan kosong 1,45% dan kandungan minyak dalam tandan kosong = 2,5% terhadap contoh b. Disiplin dalam melakukan pembersihan sampah dan pengecekan kondisi unit mesin pada stasiun 5.11.4.Pengempaan Buah (Pressan) Volume isian digester minimal % dan temperature 95-98°C . Waktu pelumatan (retention time dalam Digester) =20-25 menit Aliran minyak dari bottom plate (lakukan pembersihan agar tidak sumbat) Keausan pisau digester (jarak ujung pisau ke dinding digester masih <1,5, cm) . Keausan wormscrew (jarak ulir dengan silinder press masih <7 mm) Norma lossis minyak dalam fibre <4 % terhadap contoh .. Komposisi ideal minyak kasar di Bak RO berdasarkan hasil Analisa ‘ekstraksi adalah minyak + 60% , Air +25% dam NOS + 15% |. Norma lossis minyak pada biji <0,8% terhadap contoh Monitoring life time mesin press dan digester di stasiun untuk memudahkan Preventive maintenance. aogp 5.11.5.Klarifikasi a. Crude oil di Bak RO diambil contohnya 1x2 jam untuk dianalisa kandungan minyak temperatur di tank ini dijaga 295°C. b. Jumiah/volume minyak kasar di bak RO stabil/konstan . Komposisi ideal minyak kasar di Bak RO : minyak +60%, Air +25%, dan Nos # 15% d. Suhu cairan minyak kasar dalam CST 2 95°C e. Ketebalan minyak pada saat operasional dan akhir olah > 50. cm £. Suhu di oil tank 2 95°C 9 h, i i }. Suhu di sludge tank 2 95°C |. Kondisi steam trap harus berfungsi Kandungan minyak dalam sludge yang keluar CST (underflow) <5% |. Kandungan minyak dalam sludge yang keluar sludge separator (norma < 0,6% terhadap contoh) k. Kadar air dakam minyak produksi < 0,15% dan kadar kotoran < 0,02% |. Kebocoran minyak di semua instalasi harus diperbaiki AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-O1 Revisi 00 ‘Tanggal Berlaka (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 10dani13 m.Kadar ALB minyak produksi CPO Super < 2,5% sedangkan kadar ALB untuk CPO Non Super < 3,5% n. Standard Toleransi Lossis (Kehilangan) Minyak Sawit ‘Menggunakan Sludge Separator Drab Akhir 60 0.60 0,36 [Ampas Kempa 14 4,00 0.56 [Tandan Kosong 2 2,50 0.53 [Buah ikut Tandan Kosong 21 0.45 0.10 Bij Ampas Kempa 13 0,80 0.10 Drab Centrifuge 0.60 [Air Rebusan (Condensate) 0.50 [Katekopen 0.50 Kenaikan ALB di Pabrik Catatan : Norma Lossis pada; Brondolan ikut Tankos : 1,45% Kand Minyak Brond Tankos : 31% Buah Ikut Tankos = 1,45 31% = -,45% % Kebilangan minyak thd TBS 0,45 x21% = 0,1% [Drab Aknir EES ozs [Ampas Kempa HTandan Kosong # 355 tas [Buah ikut Tandan Kosong 21 0.45, 0.10 [Bij Ampas Kempa 13 0.80 0,10 [Soid 275 3,00 0.08 Heavy phase 1,00 [Air Rebusan (Condensate) 0,50 Katekopen [Kenaikan ALB di Pabrik 5.11.6.Tangki Timbun a. Dicuci setiap 6 bulan b. Temperature tanki dijaga antara 40°C sampai 50°C ©. Sebelum dan sesudah mengolah/pengiriman dilakukan pengukuran (sounding) AKHTAK* Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratit 10 PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. :_ASN-SOP-TEKPOL-O1 Revisi_[: 00 Tanggal Beriaku |: 02 OKTOBER 2023 Halaman |: 11d B d. Lakukan sirkulasi minyak sebelum pengiriman atau memompakan minyak kotor (bagian bawah) dari tanki timbun ke stasiun clarifikasi setiap pagi e. Setiap pagi dilakukan pengambilan sample pada tanki timbun (bagian fatas, tengah dan bawah) dan lakukan Analisa untuk mengetahui kualitasnya (FFA maksimum 5% kadar air maksimum 0,150% dan kadar kotoran 0,020%) 5.11.7.Pengolahan Bilji (kernel) . Norma kehilangan inti di Fibre cyclone 2% terhadap contoh . Norma efisiensi pemecah biji 95-98% pada ripple mill Keausan ripple plate (>5.000 jam kerja) dan rotor bar (>3.000 jam kerja) |. Norma lossis inti dalam cangkang hydrocyclone <4% terhadap contoh . Norma kadar air < 7% , kadar kotoran < 6% , ALB Maks. 2 % Untuk menjaga kualitas kernel harus disiplin melakukan pencucian kernel Silo dryer periode 6 bulan serta pemeriksaan kondisi heater dan steam trap berfungsi dengan baik. g. Standar Toleransi Kehilangan Inti Sawit. >eaoge [ne cat anda tosang | Serabut (Fibre Cyclone) us! psi Hyerocyeone Cangkang Gabungan (LTDS | + LTDS I + Hysroeycone) 5.11.8. Water Treatment Plan (WTP) a. Kondisi Air tidak keruh b. Baku mutu air umpan dan air boiler tercapai AKHLAK® Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratit " PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT T YE =_ASN-SOP-TEKPOL-01 Revisi 00. [Tanga Beraks (02 OKTOBER 2023 Halaman 12 dari 13 ‘Standar Mutu Air eee Boiler 1 pH - 8,5 -9,2 2 Kesadahan Total ppmCaCO3 —maks 2 3 Kesadahan Non Kart ppm CaCO3 t.n (tdk nyata) 4 Kalsium ppm CaCO3 tn 5 Magnesium ppm CaCO3 tn 6 Silika ppm SiO2 maks 5 7 Besi ppm Fe tn 8 — Mangan ppm Mn tn 9 Aluminium ppm Al tn 10 Sulfat ppm S04 tn 11 Chlorida ppm C1 tn 12. Oksigen terlarut ppm 02 4,0 13 Alkalinity P ppm - 14 Alkalinity total ppm 20 15 TDS ppm 100 16 __CO2 terikat ppm CO2 Standar Mutu Air Boiler 1 pH - 10,5- 11,5 2 Kesadahan Total ppm Caco3 tn 3 Kesadahan Non Karb ppm CaCO3 tn 4 Kalsium ppm CaCO3 tn 5 Magnesium ppm CaCo3 tin 6 Silika ppm SiO2 150 7 Besi ppm Fe tn 8 Mangan ppm Mn tn 9 Aluminium ppm Al tn 10 Suffat ppm SO4 tn 11. Chiorida ppm C1 tn 12 Oksigen terlarut ppm 02 tn 13 Bicarbonat ppm CaCo3 - 14 Carbonat ppm Caco3 5 15 Alkalinity M ppmCaCO3 250- 1.400 16 Alkalinity P ppmCaCO3 250 - 750 17 CO2terikat ppm CO2 - 18 Tannin Indeks ppm 120 - 160 19 Zat melarut (TDS) ppm 1.200 maks 20 Zat Melayang ppm 50 21 Zat Organik ppm KMnO4 tn AKHLAK» Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 12 PROSEDUR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT No. ‘ASNSOP-TEKPOL-O1 Revisi 00 “Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 13 dani13 5.11.9. Pengendalian Limbah - Melakukan monitoring/pemantauan mutu air limbah, 6. Aspek Pengelolaan Risiko Mempertimbangkan dan melakukan pengendalian risiko pada setiap kegiatan Pengolahan Kelapa Sawit. AKHLAK® Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratit 13 PROSEDUR PEMELIHARAAN PRASARANA/INFRASTRUKTUR No, ‘ASN-SOP-TEKPOL-02 Revisi |: 00 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 1 dari 7 4. Tujuan Tujuan dari Pedoman Dasar dan Instruksi Kerja ini adalah : 1.1. Menjamin seluruh infrastruktur dipelihara secara optimal untuk mencapai kesesuaian persyaratan produksi yang diinginkan sehingga _kontinuitas operasional dapat berjalan dengan baik. 1.2, Menjamin bangunan perumahan dan bangunan perusahaan dipelihara dengan baik untuk memberikan kenyamanan tempat tinggal dan tempat kerja karyawan. 1.3. Semua peralatan dan instalasi, bangunan perumahan, bangunan perusahaan, jalan, jembatan dan kenderaan serta alat berat. 2. Ruang Lingkup Pedoman Dasar dan Instruksi Kerja ini berlaku dan digunakan untuk seluruh Divisi/Bagian/Unit/Kebun/PKS/Kantor Pusat Prosedur ini dibawah koordinasi Bagian Teknik & Pengolahan kantor pusat dan Managemen PKS lingkungan PT Agro Sinergi Nusantara 3. Definisi Prasarana/infrastruktur adalah sarana pendukung kegiatan perusahaan yang terdiri dari peralatan dan instalasi, perumahan tempat tinggal, bangunan perusahaan, jalan dan jembatan termasuk sarana transportasi. 4. Indikator Kinerja Pemeliharaan prasarana/infrastruktur sesuai dengan jadwal pemeliharaan/normallife time 5. Referensi/Acuan 5.1. Manual Book 5.2. Standar dari PT.PN IV 5.3. Standar dari PT.PN | 6. Tanggung Jawab 6.1. Asisten Teknik Sipil dan Alat berat bertanggung jawab melakukan monitoring dan review terhadap pemeliharaan prasarana/infrastruktur dan alat berat. 6.2. Asisten Teknik Sipil dan Alat berat bertanggung jawab terhadap monitoring dan review terhadap pemeliharaan prasarana/infrastruktur 6.3. Asisten Teknik Sipil dan Alat berat bertanggung jawab untuk melaksanakan monitoring dan pemeliharaan rutin terhadap prasarana/infrastruktur dan alat berat. 7. Rincian Prosedur 7.1. Pemeliharaan rutin/berkala 7.1.1. Laksanakan pemeliharaan sesuai pedoman kerja/dokumen pendukung yang ada sesuai Instruksi Kerja, IK tentang pengoperasian dan perawatan alatberat dan IK tentang pembangunan perumahan, bangunan perusahaan, jalan, jembatan dan saluran air : a. Form Daftar Inventaris Bangunan Perumahan b. Form Daftar Inventaris Bangunan Perusahaan AKHLA > Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 14 PROSEDUR PEMELIHARAAN PRASARANA/INFRASTRUKTUR No, [ASN-SOP-TEKPOL.O2 Revisi |: 00 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 [__Hataman |: 2dari 7 c. Form Daftar Inventaris Peralatan dan Instalasi d. Form Daftar Inventaris Kenderaan dan Alat Berat e.Laporan Perawatan Bangunan Perumahan, Bangunan Perusahaan, Jalan dan Jembatan f. Realisasi Kegiatan Pemeliharaan Rutin Peralatan/Mesin g. Laporan Kemajuan Pemeliharaan/Pekerjaan Vendor h. Contoh Kartu Perawatan. 7.2, Bangunan Perumahan dan Perusahaan. 7.2.1. Pembersihan yang dikerjakan secara rutin oleh penghuni rumah 7.2.2 Perbaikan bagian yang rusak (pemeliharaan rutin) dikerjakan oleh tenaga sendiri 7.2.3 Penggantian bagian-bagian bangunan sesuai umur teknis dan kondisi yang dikerjakan oleh tenaga sendiri atau diborongkan. 7.2.4, Selalu menggunakan APD sesuai kondisi dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan bangunan. 7.2.5. Tidak diperbolehkan merubah atau menambah dan mengurangi bentuk dari bangunan asl. 7.2.6. Untuk rumah kosong harus tetap diadakan perawatan dan dijaga guna menghindari dari kerusakan yang lebih parah atau pencurian dari bahan- bahan bangunan, 7.2.7. Untuk menghindari terjadinya kerusakan yang lebih parah terhadap rumah yang kosong agar diatur penempatan karyawan 1 (satu) KK dapat menempati 1 (satu) unit rumah type G-Il dengan demikian rumah yang kosong dapat dimanfaatkan secara maximal dan terawat. 7.2.8. Untuk perumahan yang ditempati oleh pihak ketiga agar ditertibkan dan di isi oleh karyawan yang belum mendapatkan perumahan 7.2.9. Bagi rumah yang masih ditempati oleh pensiunan agar segera dibantu penyelesaian administrasinya sehingga rumah tersebut dapat Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 15 PROSEDUR PEMELIHARAAN PRASARANAJINFRASTRUKTUR No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-O2 Revit 00 ‘Tanggal Berlaku (02 OFTOBER 2023 Halaman |: 3 dari 7 4 |Penggantian kawat nyamuk, piyan, perkayuan, kaca, kunci, kKloset, wastafel, pengecatan. 5 | Penggantian perkayuan kap, atap piyan, pintu, jendela, lantai, perubahan ruangan dan pengecatan Keterangan: TP= Tenaga Pemborong; TS= Tenaga Sendiri 7.4. Rincian Pemeliharaan Tahun No Uraian Taps) sa 7__ | Pondasi (menyisip yang pecah menimbun) 2. |Dinding Batu (menyisip yang retak dan pecah) Dinding Papan (Lapuk) ‘Lantai (menyisip yang retak dan pecah) Pintu dan jendela panel Jendela kaca / Nako Kozen Pintu dan Jendela Kunci dan Grendel Kawat nyamuk Talang Air |. | Saluran Air/Sanitari . | Plafond dan Rabung |. | Atap dan Rabung Lystplank Kayu Lystplank Seng | Tiang Kayu. . | Tiang Besi Rangka Kap Besi Pengecatan/pengapuran Instalasi Air 3. 4. 5. 6. vd 8. 9. 10. 1 12. 13. 14. | Perkayuan kuda-kuda (rangka kap) 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Instalasi Listrik Keterangan : R= Reperasi, G= Ganti; U= Ulang 7.8. Umur Teknis Bangunan Umur teknis bangunan dipengaruhi oleh a. Mutu bahan bangunan b.Mutu Konstruksi c. Pemeliharaan d.Pengaruh alam dan lingkungan. AKHLAK® Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 16 PROSEDUR PEMELIHARAAN PRASARANAINFRASTRUKTUR No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-02 Revisi 00 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman dari 7 7.6. Klasifikasi Bangunan Bangunan Permanen adalah bangunan dengan konstruksi a. Pondasi beton atau pasangan batu b. Dinding tembok atau beton . Lantai tegel atau beton d.Piyan asbes atau polywood maupun gipsum e.Atap genteng, seng, asbes. 7.7. Bangunan semi permanen adalah bangunan dengan konstruksi : a.Pondasi beton atau pasangan batu bata b.Dinding % tembok dan papan c.Lantai semen d.Piyan asbes atau polywood maupun gipsum e.Atap seng atau genteng. 7.8. Perawatan Jalan Jembatan dan Saluran Air 7.8.1. Jalan a. Dipelihara secara manual oleh kebun/unit b. Dipelihara menggunakan alat berat pada musim kemarau. c. Pengerasan dengan batu/sirtu pada jalan yang licin dan berlubang. 7.8.2. Jembatan Dipelihara, direperasi dan diganti sesuai dengan jadwal dan umur teknis bahan dan jenisnya antara lain a. Jembatan Kayu b. Jembatan Plat Beton. c. Jembatan Gelagar Besi. d. Box Culvert e. Urung-urung. 7.8.3. Saluran Air Dibersinkan secara manual oleh kebun/unit dan atau dengan menggunakan alat berat untuk mempelancar aliran air sehingga tidak tergenang di badan jalan maupun di areal tanaman, 7.8.4. Pelaksanaan Perawatan Jalan Jembatan dan Saluran Air. Tahun No Uraian Tet 6 Las Ta 7._|Jalan [2 J Saluran Air 3._|Jembatan - Gelagar Kayu Bulat as = Lantai Papan 4. | Jembatan Plat Beton 5._| Jembatan Gelagar Besi : - Rangka besi = Lantai Papan 6._| Box Culvert 7.__[Urung-Urung Keterangan : B : Bersih; R : Reperasi; G : Ganti AKHLA\«> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 17 PROSEDUR PEMELIHARAAN PRASARANAJINFRASTRUKTUR No. [ASN-SOP-TEKPOL.O2 Revisi_ |: 00 » | Tanggal Bertaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: Sari 7 7.9, Laporan Perawatan Bangunan Kebun/Unit Kerja membuat perawatan bangunan dituangkan dalam FOrmat "Contoh Kartu Perawatan” dan melaporkan perawatan setiap bulan dilaporkan ke Kantor Direksi sesuai dengan Format Laporan Perawatan Bangunan Perumahan, Bangunan Perusahaan, Jalan dan Jembatan. Dalam melakukan tindakan selalu mempertimbangkan dan melakukan pengelolaan risiko termasuk risiko yang berpotensi kecurangan/fraud (kerugian keuangan, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan, gratifikasi) serta mengarsipkan seluruh dokumen yang berhubungan dengan aktifitas ini. 8. Aspek Pengelolaan Risiko Mempertimbangkan dan melakukan pengendalian risiko pada setiap kegiatan pemeliharaan prasarana/nfrastruktur. PROSEDUR PEMELIHATAAN PRASARANA INFRASTRUKTUR esos unos | Tanggal Bertaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 6dan 7 9. Diagram Prosedur Infrastruktur PPAB Dari Unit Survey Lapangan Oleh Tira Teknik + ‘Gamibar Rencana Rincian Anggeran Bisya Pembustan Kontrek + + Pelaksanaan Oleb Pelaksanaan Oleh Vendor Tenaga Sendiri ‘Vendor Tenaga Sendiri Pengawasan Tim Teknik di Unit Pengawasan Tim Teknik di Unit Berita Acara Serah Terima Selesai Pekerjaan 4 Pengajuan Pembayaran + ‘Kabeg Keuangan dan Akuntasi Selesai AKHLAK» Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 19 PROSEDUR PEMELIHATAAN PRASARANA INFRASTRUKTUR No. ASN-SOP-TEKPOL-O2 Revisi |: 00 soon son | Tanggal Bertake 02 OKTOBER 2023 Halaman | : 7 dari 7 10.Diagram Prosedur Alat Berat Permohonan Dari Unit PPAB, AU-31, PPTS. PPTM ‘ ' Bagian Teknik Sipil Alat Berat Bagian Teknik Sipil Alat Berat AU-31, Memo Surat Pesanan + + Kabag Tekpol Penawaran Dari Vendor J | Kabag Keuangan dan Kabag Keuangan dan Akuntasi Akuntasi ‘ ‘ Penerimaan Barang Penerimaan Barang Berita Acara Serah Terima Berita Acara Serah Terima , ' Dikirim Dijemput Barang ke Unit Dikirim Dijemput Barang ke Unit | | Selesai Selesai AKH.A\> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 20 PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA No. [ASN-SOP-TEKPOL-03 Revis 00 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 1 dari13, 4, TUJUAN Menyeleksi ataupun menverifikasi para pemasok barang/jasa untuk memperoleh emenang tender dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. 2. RUANG LINGKUP Prosedur ini meliputi seluruh Bagian di Kantor Pusat dan Unit. 3. DEFINISI 3.1. Pengadaan atau Pembelian Langsung adalah pembelian terhadap barang dan jasa yang bersifat mendesak dan yang mudah diperoleh serta langsung dapat dipakai dengan harga pasar dan nilainya > Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). 3.2, Penunjukan Langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan dengan cara penunjukan langsung satu rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) PT ASN atau rekanan yang tidak tercatat dalam DRT dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penunjukan langsung dengan nilai tidak terbatas dapat dilakukan apabila memenuhi salah satu dari persyaratan sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) a) 8) AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapt Barang dan jasa yang dibutuhkan bagi kinerja utama perusahaan dan tidak bisa ditunda keberadaannya (business critical assets) Penyedia barang dan jasa dimaksud satu-satunya (barang/jasa spesifik) Barang dan jasa yang bersifat knowledge intensive dimana untuk menggunakan dan memelihara produk tersebut_membutuhkan kelangsungan pengetahuan dari penyedia barang dan jasa, Bila pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan cara pelalangan umumiterbuka atau pemilihan langsung telah dua kali dilakukan namun peserta tender tidak memenuhi kriteria atau tidak ada pihak yang mengikuti tender sekalipun ketentuan dan syarat- syarat telah memenuhi kewajaran Barang dan jasa yang dimiliki oleh pemegang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) atau yang memiliki jaminan (warranty) dari original equipment manufacture Penanganan darurat untuk keamanan, keselamatan masyarakat dan asset strategis perusahaan Barang dan jasa yang merupakan pembelian ulang (repeat order) sepanjang harga yang ditawarkan menguntungkan dengan tidak mengorbankan kualitas barang dan jasa Penanganan darurat akibat bencana alam, baik yang bersifat lokal maupun nasional a PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA No. 'ASN-SOP-TEKPOL-03 Revisi 00 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 2dari13 9) Barang dan jasa lanjutan yang secara teknis merupakan satu kesatuan yang sifatnya tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada but (1) sampai dengan butir (9) diatas, penunjukan langsung dapat dilakukan, yaitu : 1) Pekerjaan yang penyedia barang dan jasanya telah ditentukan oleh RUPS/Pemegang Saham; 2) Pekerjaan berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah; 3) Penyedia barang dan jasa adalah lembaga penelitian/riset seperti LPP, PPKS, Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset Luar Negeri; 4) Penyedia barang dan jasa adalah pemerintah pusat/daerah atau lembaga/badan pemerintah; b. Penunjukan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan barang dan jasa yang pekerjaannya bersifat umum dan tidak kompleks dengan nilai s Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah); 3.3. Pemilihan Langsung (untuk pengadaan barang dan jasa) atau Seleksi Langsung (untuk pengadaan jasa konsuitan) adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan dengan menawarkan sekurang-kurangnya kepada 2 (dua) penyedia barang dan jasa yang terdaftar dalam Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) dan Non Daftar Rekanan Terseleksi (NON DRT) di PT Agro Sinergi Nusantara. Untuk pengadaan dengan nilai > Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah). 3.4. Pelelangan Terbatas (untuk pengadaan barang dan jasa) atau Seleksi Terbatas (untuk pengadaan jasa konsultan) adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan dengan menawarkan sekurang kurangnya kepada 3 (tiga) penyedia barang untuk pengadaan dengan nilai > Rp.10,000,000,000,- (sepuluh milyar_rupiah) ~sampai dengan Rp.50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah) adalah dengan metode pemnilinan penyedia barang dan jasa yang proses pemilihannya secara terbuka namun terbatas di lingkungan rekanan yang sudah terdaftar dalam daftar rekanan terseleksi (DRT) dan Non Daftar Rekanan Terseleksi (NON DRT) di PT Agro Sinergi Nusantara. 3.5. Pelelangan Terbuka (untuk pengadaan barang dan jasa) atau Seleksi Terbuka (untuk pengadaan jasa konsultan) adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dengan nilai > Rp.50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah) yang diumumkan secara luas melalui media cetak atau website PT Agro Sinergi Nusantara guna memberi kesempatan kepada penyedia barang dan jasa yang memenuhi kualifkasi untuk mengikuti pelelangan, dengan menerima sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran yang memenuhi persyaratan dari penyedia barang dan jasa. AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 2 PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA No, ‘ASN-SOP-TEKPOL03 Revisi 00 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 3 dati 13 3.6. Dalam keadaan tertentu atau keadaan khusus, jika diperlukan untuk pekerjaan dengan nilai < Rp.50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah) untuk pemilihan penyedia barang dan jasa dapat dilakukan dengan metode Pelelangan Terbuka/Seleksi Terbuka. 4, REFERENSI/ ACUAN 4.1. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 4.2. Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-8/MBU/12/2019 4.3. Standar Operasional Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa PT ASN (ASN- ‘SOP-KOM-01) 5. BAHAN DAN PERALATAN 5.1. Bahan a. Alat Tulis b. Materai 5.2. Perlatan a. Komputer b. Printer c. Kalkulator 4. Jaringan Internet AKHLA> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 23 PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA +: ASN'SOP-TEKPOL.03, Revisi |: 00 ve Tanggal Berlaku : O2OKTOBER 2023 Halaman |: 4 dari13, 6. DIAGRAM ALIR 6.1. Diagram Proses Pembelian Li angsung —+ te AKHLAKC manah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 24 PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA No, +: ASN-SOP-TEKPOL-O3 Revisi 00 «| Tangral Beriaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: Sari 13 6.3. Diagram Proses Penunjukan Langsung PENUNIUKAN LANGSUNG == - I AKH!A\c> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 25 PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA 1: ASN-SOP-TEKPOLO3 seroiners sean | Tanggal Berlaku + O2OKTOBER 2023 No. Revisi |: 00 Halaman |: 6 dari33, 6.5. Diagram Proses Pemilihan Langsung : — - i! areas neea aaa PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA No. ‘ASN-SOP-TEKPOL3 00 so sissies | Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman 7 dari 13 Diagram Proses Pelelangan Terbatas AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif a PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-O3, Revi |: 00 coco | Tanggal Berlakw (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 8 dari33, 6.8. Diagram Proses Pelelangan Terbuka I | i | os AKHLA\c> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA No. ASN-SOP-TEKPOL-03 Revisi 00 - ‘Tanggal Bertaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 9 dari 13, 7. INSTRUKSI KERJA 7.1. Pembelian Langsung Pembelian langsung dapat dilihat dari tahapan berikut: a. Pihak Unit membuat Permintaan Pembelian (AU-31), lalu mengirimkan ‘AU-31 ke Bagian Pengadaan Barang & Jasa di Kantor Pusat. b. Bagian Pengadaan Barang & Jasa Kantor Pusat menerima AU-31 dan membuat MEMO persetujuan kepada Direktur. c. Setelah MEMO disetujui oleh Direktur, Bagian Pengadaan Barang & Jasa menyerahkan MEMO tersebut kepada Bagian Keuangan untuk dapat mengeluarkan kas. d. Bagian Pengadaan Barang & Jasa melakukan pembelian barang/jasa e. Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengirimkan barang/jasa yang telah dibeli ke Unit terkait. f. Unit menerima Barang/Jasa yang dikirimkan dan membuat AU-53 sebagai bukti penerimaan Unit mengirimkan AU-53 ke Bagian Barang & Jasa Kantor Pusat Bagian Barang & Jasa melakukan pembukuan ke Aplikasi Accurate. ze 7.2. Penunjukan Langsung Penunjukan langsung dapat dilihat dari tahapan berikut: a. Pihak Unit membuat Permintaan Pembelian (AU-31), lalu mengirimkan ‘AU-31 ke Bagian Pengadaan Barang & Jasa di Kantor Pusat. b. Bagian Pengadaan Barang & Jasa Kantor Pusat menerima AU-31 dan membuat MEMO persetujuan kepada Direktur. c. Setelah MEMO disetujui oleh Direktur, Bagian Pengadaan Barang & Jasa membuat dan mengirimkan Permintaan HPS (Harga Pokok Sendiri) ke Bagian SDM & Umum. d. Bagian SDM & Umum menerima Permintaan mengeluarkan HPS. e. Bagian Pengadaan & Barang dan Jasar mengirimkan Surat Permintaan Penawaran Harga ke Rekanan. {, Rekanan mengeluarkan dan mengirimkan Surat Penawaran Harga ke PT Agro Sinergi Nusantara. g. Bagian Pengadaan Barang & Jasa menerima HPS dan Penawaran Harga dari Rekanan. h. Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengajukan Persetujuan Harga Penawaran ke Direktur. i. Jika Direktur menyetujui maka Bagian Pengadaan Barang & Jasa akan membuatkan kontrak. Jika direktur tidak menyetujui maka akan dibuatkan Surat Permintaan Penawaran Harga kembali ke Rekanan. J. Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengirimkan kontrak ke Rekanan terpil AKHLAK* Amanah, Kompeten, 29 PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA No. ASN-SOP-TEKPOL-03, Revisi 00 Tanggal Berlaku : O2OKTOBER 2023 Halaman |: 10dari 13, eran Rekanan terpilih menandatangani kontrak dan mengirimkan kontrak yang sudah ditandatangani ke PT Agro Sinergi Nusantara. Direktur PT Agro Sinergi Nusantara menandatangani kontrak Rekanan diarahkan untuk menindaklanjuti pekerjaan Pihak Unit membuat Berita Acara AU-53/AU-79 Setelah pekerjaan dilakukan, Pihak Rekanan menerbitkan Invoice dan Kwitansi Bagian Pengadaan Barang & Jasa menerima Invoice dan Kwitansi dari Rekanan dan membuat SPP (Surat Permintaan Pembayaran) Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengajukan SPP ke Bagian Keuangan. Bagian melakukan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai. 7.3. Pemilihan Langsung ‘Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pemilihan langsung adalah sebagai berikut: b. Pihak Unit membuat Permintaan Pembelian (AU-31), lalu mengirimkan AU-31 ke Bagian Pengadaan Barang & Jasa di Kantor Pusat. Bagian Pengadaan Barang & Jasa Kantor Pusat menerima AU-31 dan membuat MEMO persetujuan kepada Direktur. Setelah MEMO disetujui oleh Direktur, Bagian Pengadaan Barang & Jasa membuat dan mengirimkan Permintaan HPS (Harga Pokok Sendiri) ke Bagian SDM & Umum. Bagian SDM & Umum menerima Permintaan mengeluarkan HPS. Bagian Pengadaan & Barang dan Jasar mengirimkan Surat Permintaan Penawaran Harga ke Calon Rekanan. Calon Rekanan mengeluarkan dan mengirimkan Surat Penawaran Harga ke PT Agro Sinergi Nusantara. Bagian Pengadaan Barang & Jasa menerima HPS dan Penawaran Harga dari Calon Rekanan. Bagian Pengadaan Barang & Jasa menentukan pemenang. Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengajukan Persetujuan Harga Penawaran ke Direktur. Jika Direktur menyetujui maka Bagian Pengadaan Barang & Jasa akan membuatkan kontrak. Jika direktur tidak menyetujui maka akan dibuatkan Surat Permintaan Penawaran Harga kembali ke Calon Rekanan. Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengirimkan kontrak ke Rekanan terpilih. Rekanan terpilih menandatangani kontrak dan mengirimkan kontrak yang sudah ditandatangani ke PT Agro Sinergi Nusantara. Direktur PT Agro Sinergi Nusantara menandatangani kontrak Rekanan diarahkan untuk menindaklanjuti pekerjaan AKHLAK» Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 30 PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA No. ‘ASN-SOP-TEKPOL.03 Revisi 00 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 11 dari 13 0. Pihak Unit membuat Berita Acara AU-53/AU-79 p. Setelah pekerjaan dilakukan, Pihak Rekanan menerbitkan Invoice dan Kwitansi q._ Bagian Pengadaan Barang & Jasa menerima Invoice dan Kwitansi dari Rekanan dan membuat SPP (Surat Permintaan Pembayaran) '. Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengajukan SPP ke Bagian Keuangan. s. Bagian melakukan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai. 7.4. Pelelangan Terbatas Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelelangan terbatas adalah sebagai berikut: a. Pihak Unit membuat Permintaan Pembelian (AU-31), lalu mengirimkan AU- 31 ke Bagian Pengadaan Barang & Jasa di Kantor Pusat. b. Bagian Pengadaan Barang & Jasa Kantor Pusat menerima AU-31 dan membuat MEMO persetujuan kepada Direktur. ©. Setelah MEMO disetujui oleh Direktur, Bagian Pengadaan Barang & Jasa membuat dan mengirimkan Permintaan HPS (Harga Pokok Sendiri) ke Bagian SDM & Umum. d. Bagian SDM & Umum menerima Permintaan mengeluarkan HPS. . Bagian Pengadaan & Barang dan Jasar mengirimkan Surat Permintaan Penawaran Harga ke Calon Rekanan. f. Calon Rekanan mengeluarkan dan mengirimkan Surat Penawaran Harga ke PT Agro Sinergi Nusantara. 9. Bagian Pengadaan Barang & Jasa menerima HPS dan Penawaran Harga dari Calon Rekanan. h. Bagian Pengadaan Barang & Jasa menentukan pemenang. i. Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengajukan Persetujuan Harga Penawaran ke Direktur. j. _Jika Direktur menyetujui maka Bagian Pengadaan Barang & Jasa akan membuatkan kontrak. Jika direktur tidak menyetujui maka akan dibuatkan ‘Surat Permintaan Penawaran Harga kembali ke Calon Rekanan. k. Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengirimkan kontrak ke Rekanan terpilih. Rekanan terpilin menandatangani kontrak dan mengirimkan kontrak yang sudah ditandatangani ke PT Agro Sinergi Nusantara. |. Direktur PT Agro Sinergi Nusantara menandatangani kontrak Rekanan diarahkan untuk menindaklanjuti pekerjaan Pihak Unit membuat Berita Acara AU-53/AU-79 Setelah pekerjaan dilakukan, Pihak Rekanan menerbitkan Invoice dan Kwitansi poss AKHLA\> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapt 31 PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA No. 1 ASN-SOP-TEKPOL.03 Revisi 00 TanggalBeriaku |: 2 OKTOBER 2023 Halaman |: 12dari 13, Bagian Pengadaan Barang & Jasa menerima Invoice dan Kwitansi dari Rekanan dan membuat SPP (Surat Permintaan Pembayaran) Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengajukan SPP ke Bagian Keuangan. Bagian melakukan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai. 7.5. Pelelangan Terbuka ‘Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelelangan terbuka adalah sebagai berikut: a. b. poss AKHLAK» Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratit Pihak Unit membuat Permintaan Pembelian (AU-31), lalu mengirimkan AU- 31 ke Bagian Pengadaan Barang & Jasa di Kantor Pusat. Bagian Pengadaan Barang & Jasa Kantor Pusat menerima AU-31 dan membuat MEMO persetujuan kepada Direktur. Setelah MEMO disetujui oleh Direktur, Bagian Pengadaan Barang & Jasa membuat dan mengirimkan Permintaan HPS (Harga Pokok Sendiri) ke Bagian SDM & Umum. Bagian SDM & Umum menerima Permintaan mengeluarkan HPS. Bagian Pengadaan & Barang dan Jasar mengirimkan Surat Permintaan Penawaran Harga ke Calon Rekanan. Calon Rekanan mengeluarkan dan mengirimkan Surat Penawaran Harga ke PT Agro Sinergi Nusantara. Bagian Pengadaan Barang & Jasa menerima HPS dan Penawaran Harga dari Calon Rekanan. Bagian Pengadaan Barang & Jasa menentukan pemenang. Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengajukan Persetujuan Harga Penawaran ke Direktur. Jika Direktur menyetujui maka Bagian Pengadaan Barang & Jasa akan membuatkan kontrak. Jika direktur tidak menyetujui maka akan dibuatkan ‘Surat Permintaan Penawaran Harga kembali ke Calon Rekanan. Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengirimkan kontrak ke Rekanan terpilih. Rekanan terpilin menandatangani kontrak dan mengirimkan kontrak yang sudah ditandatangani ke PT Agro Sinergi Nusantara. |. Direktur PT Agro Sinergi Nusantara menandatangani kontrak Rekanan diarahkan untuk menindaklanjuti pekerjaan Pihak Unit membuat Berita Acara AU-53/AU-79 Setelah pekerjaan dilakukan, Pihak Rekanan menerbitkan Invoice dan Kwitansi Bagian Pengadaan Barang & Jasa menerima Invoice dan Kwitansi dari Rekanan dan membuat SPP (Surat Permintaan Pembayaran) Bagian Pengadaan Barang & Jasa mengajukan SPP ke Bagian Keuangan. Bagian melakukan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai. 32 PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA No. [ASN-SOP-TEKPOL.O3 Revisi 00 ‘Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 13 dari 13 7.6. Managemen Risiko ‘Seluruh Bagian Kantor Pusat/Kebun/PKS harus mempertimbangkan Risiko dan membuat mitigasi Risiko tersebut sebelum pengadaan barang dan jasa dilakukan, 7.7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Seluruh Bagian Kantor Pusal/Kebun/PKS harus_mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan kerja sewaktu proses pelaksaan pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai dengan lokasi tempat kerja masing-masing. 8. Aspek Pengelolaan Risiko Mempertimbangkan dan melakukan pengendalian risiko pada setiap kegiatan pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa. AKHLAK» Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaborat 33 PROSEDUR JEMBATAN TIMBANG No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-04 Revis 00 Tanggal Beriaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 1dari3 4. TUJUAN ‘Sebagai tempatialat penimbangan TBS yang dibawa ke pabrik dan hasil produksi (minyak/inti sawit) serta penimbangan barang lain yang terkait dengan aktivitas kebun. Data hasil penimbangan TBS dapat juga dimanfaatkan sebagai alat kontrol untuk evaluasi capaian rendemen, kapasitas olah Pabrik 2, RUANG LINGKUP Prosedur ini dibawah koordinasi Bagian Teknik & Pengolahan kantor pusat dan Managemen PKS lingkungan PT Agro Sinergi Nusantara. 3. DEFINISI Ditinjau dar jenis konstruksi, jembatan timbang terdiri dari : kombinasi dengan kolam (manualelektronik) dan kombinasi tanpa kolam (manual/elektronik) 3.1. Kombinasi dengan kolam adalah konstruksi timbangan yang memiliki tangki sumuran yang dioperasikan secara manual/elektronik 3.2. Tanpa Kolam adalah konstruksi timbangan yang tidak ada tangki sumur adalah konstruksi timbangan yang tidak ada tangki sumurannya ataupun berada diatas permukaantanah yang bisa dioperasikan secara manual / elektronik. 3.3. Truck Tangki adalah truck yang dirancang untuk mengangkut muatan berbentuk cairan 3.4. Kerani timbang Orang yang mengoperasikan timbangan 4, REFERENS!/ ACUAN 4.4. Standar Operasional Prosedur (SOP) Prosedur Pengolahan Kelapa Sawit Nomor : ASN-SOP-PKS-02 4.2. Buku catatan harian satpam (khusus mencatat jam keluar-masuknya kendaraan tanpa mencatat tonase muatan kendaraan) 4.3. Buku penerimaan/Penimbangan TBS di timbangan 4.4. Buku pengiriman minyak sawit dan buku pengiriman inti sawit 4.5. Laporan harian pengumpulan Tandan Buah Segar 4.6. Buku Penimbangan Produksi dan barang lain yang terkait dengan aktivitas kebun 5. BAHAN DAN PERALATAN 5.1. Peralatan a. Jembatan timbang b. Truck/Tangki ¢. Kerani Timbang ZAKHTAK Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif Kolaborati 34 PROSEDUR JEMBATAN TIMBANG No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-O4 Reviss |: 00 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 2dari3 6. DIAGRAM ALIR ‘Stasiun Jembatan Timbang Pemerksaan le eran timbane 7. INSTRUKSI KERJA 7.4. Jembatan Timbang | Trokmemanok Trkmerasi tform ‘ator timbangen timbangan | | Pencatatan leh Penimbangan 2 Perimbangan 2 ieranitinbang (ert) rar | | | enmnngn enone a. Kerani timbang melakukan pembersihan dan memastikan platform timbangan bersih dari kotoran, genangan air dil b. Kerani timbang memeriksa peralatan timbang seperti computer, printer, digital indicator dan lain-lain berfungsi dengan baik AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, (daptif, Kolaboratit 35 PROSEDUR JEMBATAN TIMBANG No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-O4 Revisi |: 00 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 3 dari3 c. Lakukan pencatatan (jam berapa) secara terpisah terhadap setiap truk yang lewat pintu gerbang (oleh satpam), penimbangan truk (oleh petugas timbangan) dan keluamya truk dari dalam pagar pabrik (oleh satpam). Data pencatatan ini sangat diperlukan bila terjadi selisih timbangan d. Sebelum melakukan penimbangan, satpam dan mandor melakukan pemeriksaan pada setiap truk tangki CPO, truk TBS dan Inti Sawit. Khusus kendaraan yang akan mengangkut CPO/inti sawit/PKO/PKM, kelengkapan standar seperti 1 unit ban serap, dongkrak dan kunci roda boleh tidak diturunkan saat penimbangan, tetapi ganjal ban dan lain-lain harus dikeluarkan dari truk. e. Dengan arahan satpam, truk/tangki masuk ke platform timbangan. Kerani timbang akan memberi isyarat bahwa posisi truk/tangki sudah benar untuk dilakukan penimbangan. Supir dan kemet harus turun dari truk/tangki pada saat penimbangan. f. Selesai pembongkaran TBS atau memuat hasil produksi, maka truk/tangki melakukan penimbangan kedua. Prosedur _penimbangan truk/tangki_ yang kedua sama dengan poin e). g. Operator pengiriman memasang locis di semua manhole dan kran pengeluaran (pada truk tangki CPO). Sedangkan truk Inti Sawit, bak truk diinstruksikan ditutup dengan terpal . h. Setelah penimbangan, kerani timbang mencatat berat bruto, tarra, netto, nomor polis/STNK dan nama supir truk/tangki yang masuk dan pengiriman hasil produksi (CPO/Inti Sawit/PKO/PKM serta barang lain yang terkait dengan aktivitas kebun) pada buku yang telah disediakan. i. Setiap pergantian shift, kerani timbang harus memberikan_informasi kepada shift yang baru segala kejadian pada saat shifrya berlangsung. Ruangan penimbangan harus dalam keadaan bersih pada saat pergantian shift |. Pastikan timbangan di tera ulang oleh metrologi setiap 6 (enam) bulan 7.2, Managemen Risiko Kerani timbang harus mempertimbangkan Risiko dan membuat mitigasi Risiko tersebut sebelum Permintaan Anggaran dilakukan. 7.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kerani timbang harus mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan kerja pada saat bekerja. 8. Aspek Pengelolaan Risiko Mempertimbangkan dan melakukan pengendalian risiko pada setiap kegiatan di Jembatan Timbang, iboral AKHLAn> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapt 36 PROSEDUR STASIUN LOADING RAMP. No. 'ASN-SOP-TEKPOL-O5 Revis 00 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: a dari 4 1. TUJUAN a. Sebagai tempat untuk melakukan sortasi dan penampungan TBS sementara menunggu proses pengolahan b. Sebagai tempat untuk merontokkan/menurunkan sampah dan pasir yang terikut tandan 2. RUANG LINGKUP Prosedur ini dibawah koordinasi Bagian Teknik & Pengolahan kantor pusat dan Managemen PKS lingkungan PT Agro Sinergi Nusantara. 3. DEFINISI 3.1. Loading Ramp adalah tempat untuk melakukan proses loading (penampungan sementara) TBS/Brondotan Sebelum dilakukan proses pengolahan 3.2. Lori adalah alat yang digunakan untuk menampung/membawa buah dari loading ramp ke sterilizer untuk dilakukan Perebusan. 3.3. Under Touw adalah alat mobilitas penarik dan pendorong untuk memasuk dan mengeluarkan lori dalam rebusan 3.4, Rail Track adalah jalur rel yang digunakan untuk mobilitas Lori 3.5. Transfer Carriage adalah alat pemindah lori yang telah berisi TBS dari jalur rel 1 ke rel lain 4, REFERENS!/ ACUAN 4.1, Data operasional Loading Ramp unit PKS 5. BAHAN DAN PERALATAN 5.1. Peralatan Loading ramp Lori Under Touw Rail Track Transfer Carriage eaogn AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 37 PROSEDUR STASIUN LOADING RAMP No. 1 ASN-SOP-TEKPOL.OS Revisi 00 sas Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 2dari 4 6. DIAGRAM ALIR Stasiun Loading Ramp Mul Pennant mail tanto Peressaan engagtatan enor or en ‘ama ronda an. ‘ante coage Pengaturen tuck Pembersihan ‘anstercarioge ‘yang bongkar Serna dn ‘Standby on Rall ‘wack Rebusan Persiapan dan rier engisan ton (arti) AKHLAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, 38 PROSEDUR STASIUN LOADING RAMP. No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-OS Revisi |: 00 | Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 3 dani 4 7. INSTRUKSI KERJA 7.1. Loading ramp a, Asisten Pengolahan melakukan pemeriksaan pada bagian atas (lantai) dan bawah loading ramp (temasuk parit) serta memastikan kisi-kisi dalam kondisi bersih (tidak tumpat) sehingga dapat menurunkan sampah dan pasir yang terikut tandan. b. Pengaturan truck yang naik ke loading ramp tergantung kemampuan kapasitas ramp yang tersedia (umumnya + 15 Ton TBS/ kompartemen) ¢. Pastikan semua pintu loading ramp, elektro motor/gearbox, hidraulik dapat bekerja dengan baik. Priksa kebocoran pada hidraulik, dan jaga kebersihan d. Brondolan dan TBS yang berjatuhan segera dibersihkan secara kontinyu tanpa menunggu pertukaran shift e. Semua Lori harus segera diisi TBS. Pengisian Lori yang kurang dapat menurunkan kapasitas. Tapi bila isian terlalu penuh dapat mengakibatkan ‘TBS dalam Lori menggesek steam plat distribusi dan berondolan berjatuhan. Pastikan rel dalam kondisi balk. TA Lori a. Lori yang sudah diisi agar dipersiapkan di belakang rebusan (Standby masuk ke rebusan) dan ditarik bersamaan dengan buah yang sudah selesai direbus untuk di proses. b. Periksa secara rutin kerusakan pada roda ondersetel. Tandai dan keluarkan lori-lori yang rusak untuk perbaikan 7.2 Undertouw Periksa secara berkala Rantai Undertouw, keausan Sprocket Undertouw, baut- baut sprocket undertouw harus lengkap , apabila ada tanda-tanda kerusakan agar di laporkan ke bagian teknik (Maintenance) 7.3. Rail Track a. Periksa kerusakan jalur rel semperti sambungan yang putus, kerusakan baut pengikat dan lain-lain b. Bersihkan berondolan dan semua kotoran/sampah di jalur rel setiap pagi hari untuk menjaga roda lori dapat jalan normal diatas rel c. Rel harus rata dan tidak bergelombang, tidak bengkok dan jaraknya disesuaikan dengan lori . Pada waktu digunakan, Mobile Cantilever harus duduk tepat pada rel rebusan 7.4 Transfer Carriage (Pemindah Lori) a. Periksa ketinggian oli dan sistem pemipaan hidrolik, rantai penggerak dan roda serta instrument panel 39 PROSEDUR STASIUN LOADING RAMP. No. 'ASN-SOP-TEKPOLOS Revisi 00 «| Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 4 dari 4 b. Dalam pengoperasian, pastikan dudukan lock tepat pada posisinya sehingga lurus dengan jalur rail track ¢. Pastikan pedal penarik dan pendorong lori berfungsi dengan baik 7.5 Managemen Risiko Asisten Pengolahan harus mempertimbangkan Risiko dan membuat mitigasi Risiko terhadap pekerjaan di stasiun loading ramp. 7.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Operator Stasiun harus mempertimbangkan keselamtan dan kesehatan kerja pada saat bekerja. 8. Aspek Pengelolaan Risiko Mempertimbangkan dan melakukan pengendalian risiko pada setiap kegiatan di stasiun loading ramp. AKH/A\<> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 40 PROSEDUR STASIUN REBUSAN No. + ASN-SOP-TEKPOL.OS Revs! 9 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: dari 8 4. TUJUAN Tujuan perebusan antara lain adalah : 1.1, Menghentikan Proses Peningkatan Asam Lemak Bebas (ALB) karena pemanasan saat perebusan dapat mematikan aktivitas enzyme-enzym yang dapat _meningkatkan kadar ALB. Menurut penilaian, enzyme sudah tidak beraktivitas pada temperatur 50°C. 1.2, Memudahkan brondolan terlepas dari tandan pada waktu proses penebahan. 1.3. Mengurangi kadar air brondolan, memudahkan proses pada Digester/kempa dan proses pengutipan minyak di stasiun Klarifikasi karena adanya perubahan komposisi kimia mesocarp (daging buah) 1.4. Mencegah timbulnya biji berekor di Digester yang dapat meningkatkan losis minyak 1.5, Mengurangi kadar air pada biji sehingga memudahkan inti lekang dari cangkang serta menigkatkan efisiensi pada saat proses pemecahan biji di cracker atau ripple mill. 2. RUANG LINGKUP Prosedur ini dibawah koordinasi Manager Group Unit Usaha dan berlaku mencakup seluruh Unit Kelapa Sawit di PT Agro Sinergi Nusantara. 3. DEFINISI Perebusan merupakan awal proses pengolahan buah yang hasilnya sangat menentukan terhadap keberhasilan proses pengutipan atau kehilangan (losis) minyak/inti pada proses selanjutnya. Proses perebusan yang sempumna akan memaksimalkan efektivitas pengutipan minyak, sedangkan perebusan yang kurang sempuma akan menyebabkan peningkatan losis. Oleh karena itu proses perebusan yang sempura mutlak harus dilakukan sehingga capaian rendemen dapat menigkat dan losis dapat ditekan - Sterilizer : Bejana uap berbentuk silinder yang berfungsi sebagai tempat perebusan TBS dengan memasukkan uap kedalam bejana — tersebut pada tekanan, temperature dan waktu tertentu. - PLC (Programable Logic Control) : Suatu alat yang digunakan untuk mengatur sistim perebusan secara otomatis melalui variable waktu dan tekanan. - Pressure and Temperature Recorder : Suatu alat yang berfungsi merekam tekanan, temperatur dan waktu dalam proses perebusan yang terbaca pada kertas grafik. - Silencer : Suatu alat yang berbentuk silinder tegak yang berfungsi untuk meredam tekanan uap buang dan air kondensat dari proses perebusan. AKHLAK* Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif a“ PROSEDUR STASIUN REBUSAN No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-06 Revisi 0 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 2dari 8 - Alat Ukur (Manometer dan Thermometer) : Manometer adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tekanan uap dalam ketel rebusan. Thermometer adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur temperatur uap dalam ketel rebusan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perebusan adalah tekanan uap dan lama perebusan, temperature, pembuangan udara dan air kondensat. 4, REFERENSIACUAN ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Prosedur Pengolahan Kelapa Sawit Nomor : ASN-SOP-PKS-02 5. BAHAN DAN PERALATAN 5.1 Peralatan : a. Rebusan b. PLC (Programable Logic Control) c. Pressure and Temperature Recorder 4d. Silincer e. Alat Ukur f. Safety Valve AKHLAK® Amanah, Kompeten, Harmoni (daptif, Kolaboratif 42 PROSEDUR STASIUN REBUSAN No. ASN-SOP-TEKPOL.O6 Tanggat Berlaku : O2OKTOBER 2023 3dari 8 6. DIAGRAM ALIR PROSEDUR Stasiun Perebusan (Sterilizer) ae Pengoperasian Pencatatan A) Rebusan | > Proses | | — ~ Pemeritsaan, | | [setting awal dan Data Jurnal mekanisme cae StasiunRebusan dan peralatan rebusan ; | Pengecekan Proses Trouble Shooting Rebusan [ Selesai Pemeriksaan Secara Berkala 7. INSTRUKSI KERJA 7.1. Sebelum mutai a. Periksa semua paking pintu rebusan apakah ada kerusakan dan pastikan bahwa wearing plate & rail track dalam keadaan bersin. b. Periksa mekanisme system keamanan pintu rebusan dan pastikan bahwa alat berfungsi dengan baik. c. Periksa alat pengukur tekanan (manometer) dilengkapi dengan syphon dan pengukur temperature (thermometer), pastikan bahwa alat ini tidak rusak. d. Bersihakn daerah sekitar rebusan dan parit dibawah jembatan penopang rel di depan rebusan dari brondolan/sampah yang tercecer. e. Periksa plat saringan kondensat (strainer) dan bersikan bila tersumbat brondolan atau sampah {. Pastikan bahwa lintasan rel dan mobile cantilever dapat dipakai dengan baik dan bersin. AKHLAn» Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolabora 43 PROSEDUR STASIUN REBUSAN No. ‘ASN-SOP-TEKPOL06 Revisi 0 Tanggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 4dari 8 9. Pastikan kertas grafik dan pena grafik sudah terpasang sebelum proses Perebusan. h. Jumlah rebusan yang dioperasikan sangat menentukan dalam kesempurnaan proses perebusan. Pada pabrik berkapasitas olah 30 ton TBS/Jam, akan lebih efisien dan sempurna bila dioperasikan 2 unit ketel rebusan kapasitas 10 lori dan siklus merebus maksimum 100 meni. Hal ini didasarkan atas pertimbangan : = Pemanfaatan steam yang lebih hemat — dibandingkan dengan pengoperasian 3 ketel rebusan, sekaligus menghemat bahan bakar cangkang. - _ Perawatan rebusan dapat dilakukan lebih maksimal karena selama pabrik beroperasi, terhadap rebusan yang tidak dioperasikan, masih dapat dilakukan perawatan. - Buah yang sudah direbus, tidak terlalu lama menunggu dituang ke Auto Feeder karena kapasitas 2 rebusan @ 10 lori dengan isian rata-rata 2,5, ton dan siklus merebus 100 menit adalah 30 ton TBS/Jam (seimbang dengan kapasitas instalasi berikutnya) Perhitungan jumiah rebusan yang dioperasikan adalah sebagai berikut Rata-rata isian lori : 2.500 Kg ‘Siklus merebus 2100 menit Jumlah lori dalam satu rebusan —: 10 buah Kapasitas olah 230 ton TBS/Jam Kapasitas olah dengan mengoperasikan 2 rebusan 2.x 10 lori x 2.5 torviori x 60/100 = 30 ton TBS/Jam 7.2. Mulat Posisi/kondisi rebusan sebelum pengoperasian perebusan adalah sebagai berikut a. Tekanan rebusan dalam keadaan nol. b. Posisi kran pemasukan uap ( steam inlet) dalam keadaan tertutup, kran pengeluaran uap (blow up), kran kondensat, dan kran kontrol tekanan uap di ‘samping pintu rebusan dalam keadaan terbuka. . Perebusan : Perebusan pertama yang dilakukan adalah terhadap restan buah dari pengolahan hari sebelumnya yang sudah berada di dalam rebusan. Restan buah yang di dalam ketel rebusan terdiri dari buah yang sudah masak dan 1% masak. Terhadap buah yang masak dilakukan pemanasan sampai tekanan 2 Kg/em* dan steam langsung dibuang. Sedangkan terhadap buah %masak dilakukan perebusan lanjutan hari sebelumnya sampai selesai. Bila TBS restan sudah selesai dipanaskan/dimasak maka baru dilakukan perebusan buah segar. - Masukan lori TBS segar ke dalam rebusan bersamaan dengan penarikan buah yang sudah masak (khusus untuk rebusan 2 pintu) AKHLAK® Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratit 44 | PROSEDUR STASIUN REBUSAN ire Aen SORTEPOUOE tet [ lr ranggal Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: Sdari 8 - Lori TBS berada di dalam rebusan, tutup pintu rebusan dan kunci dengan kuat. Tutup kran kontrol tekanan uap, tutup kran pembuangan steam (blow up) dan buka kran kondensat. - Buka perlahan-lahan kran pemasukkan uap. Setelah 2 menit, tutup kran kondensat. 7.3. Waktullama perebusan Yang dimaksud dengan waktu/lama perebusan adalah waktu yang dipergunakan untuk proses merebus mulai dari memasukkan uap pada puncak satu sid mengeluarkan uap (blow-OFF) pada puncak tiga. Waktu/lama perebusan berbeda dengan siklus merebus. Siklus merebus adalah waktu perebusan ditambah dengan waktu/lamanya membuka/menutup pintu rebusan dan mengeluarkan/memasukkan lori ke dalam rebusan. Waktu yang dipergunakan untuk satu siklus perebusan adalah 90-100 menit dan dibagi dalam tiga puncak yaitu : a. Puncak satu (15 menit) - Kran pemasukan uap (steam inlet) dibuka 13 menit untuk mencapai tekanan 2,3 Kg/om? termasuk pembuangan udara dalam ketel rebusan selama 2 menit. - Kemudian kran steam inlet ditutup. Kran pembuangan kondensat dibuka terlebin dahulu dan 1 menit kemudian kran steam outlet (blow up) dibuka dengan cepat untuk menurunkan tekanan menjadi 0 Kg/cm®. - Kran kondensat dank ran steam outlet (blow up) ditutup kembali,kemudian kran steam inlet dibuka untuk puncak kedua. b. Puncak kedua (14 menit) = Operasionalnya sama dengan puncak satu, tetapi tanpa pembuangan udara dan tekanan yang dicapai pada puncak kedua adalah 2.5 Kg/cm?. Waktu yang diperlukan untuk menaikkan steam +12 menit dan untuk pembuangan steam 2 menit. - Kran kondensat dan kran steam outlet (blow up) ditutup kembali, kemudian kran steam inlet dibuka untuk puncak ketiga. ¢. Puncak ketiga (63 menit) - Kran steam inlet dibuka penuh untuk mencapai tekanan 3.0 Kg/cm? selama 414 menit. ~ _ Puncak ketiga ditahan (holding time) selama 45 menit. - Selama holding time dilakukan pembuangan kondensat dengan cara membuka_kran kondensat sebanyak 3x sehingga tekanan menurun sampai 2.7 Kg/cm? dan kran kondensat ditutup kembali. AKHTAK> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratit 45 PROSEDUR STASIUN REBUSAN No. ‘ASN-SOP-TEKPOL-O6 Revisi 00 ‘Tanggat Berlaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 6dari 8 Selesai holding time, pembukaan kran dilakukan secara berurut mulai dari kran pembuangan kondensat, kemudian steam outlet (blow up) sehingga tekanan turun menjadi 0 Kg/cm?. Waktu yang diperlukan untuk penurunan steam 44 menit. Setelah tekanan dalam rebusan turun hingga 0 Kg/om? dan air kondensat terkuras habis, kran kontrol steam disamping pintu rebusan dibuka untuk memastikan tekanan dalam rebusan bener-bener sudah 0 Kg/cm?. Bila tekanan sudah benar-benar 0 Kg/cm®, maka pintu rebusan dapat dibuka dan dengan bantuan capstand, lori-lori dikeluarkan untuk proses lebih lanjut. Waktu yang dipergunakan untuk membuka pintu mengeluarkan lori dan menutup pintu rebusan adalah 5 menit d. Selama melakukan perebusan dipersiapkan loriyang telah diisi TBS di belakang rebusan, sehingga begitu perebusan selesai dan lori ditark keluar, maka lori yang telah terisi dapat langsung dimasukkan (digandeng) ke dalam rebusan. 7.4, Penghentian b. Lanjutkan proses perebusan sampai tingkat kematangan yang diinginkan (matang dan setengahmatang) untuk restan buah dalam rebusan. Pastikan bahwa unit rebusan yang berisi buah restan harus diblow-down sesuai prosedur normal dan pinti-pintu harus tertutup sampai pengoperasian selanjudnya. Dilarang meniggalkan rebusan dalam kondisi masih bertekanan. ‘Sebelum petugas meniggalkan stasiun ini, pastikan bahwa keadaan sekeliling sudah dalam keadaan bersih dan siap dijalankan kembali. Rebusan harus dicuci bersih minimal 1x seminggu (khusus untuk strainer dilakukan pembersihan setiap hari secara bergantian) 7.5, Pemeriksaan Ketel rebusan secara berkala Ketel rebusan harus dilakukan_pemeriksaan berkala (periode inspeksi) 1x dalam 4 tahun oleh Depnaker (IPNKK) berdasarkan peraturan uap tahun 1930 pasal 40 ayat 3. 7.6. Pencatatan Proses 7.6.1. Sample dan Analisa Yang perlu untuk dimonitor : a. Kadar minyak dalam air kondensat. b. Petugas laboratorium mengambil contoh air kondensat setiap 2 jam, dimulai satu jam setelah pabrik beroperasi serta diambil dari masing- masing rebusan di Silencer. c. Contoh air kondensat diambil sebanyak 200 ml dengan menggunakan botol yang bersih untuk setiap rebusan. 4. Setiap contoh dianalisa kadar minyaknya dan dilaporkan segera kepada asisten pengolahan/KDP untuk dapat ditindak lanjuti bila ada penyimpangan. AKHA\> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif PROSEDUR STASIUN REBUSAN No. [ASN-SOP-TEKPOL.06 Revisi__ |: 00 Tanggal Beriaku (02 OKTOBER 2023 Halaman |: 7 dati 8 e. Pada akhir shift, contoh dikumpulkan menjadi satu contoh untuk setiap rebusan, kemudian dianalisa di laboratorium dan hasilnya dipergunakan untuk evaluasi dan ditindak lanjuti. Kandungan minyak dalam air kondensat yang lebih tinggi dari norma (0.5% tethadap contoh) kemungkinan disebabkan karena buah restan dicampur buah segar, holding time terlalu lama dan buah banyak yang terluka. 7.6.2. Jumnal Stasiun Rebusan Data Operasional setiap rebusan dicatat didalam buku jurnal yang berisi : = Jumiah lori yang direbus - Tekanan dan temperature uap = Waktu dan siklus perebusan ~ Nomor rebusan yang beroperasi Lembaran tersebut diisi oleh operator rebusan dan diperiksa oleh mandor shift dan asisten pengolahan tiap jam. 7.7. Trouble Shooting 7.7.4 Tekanan rebusan <2,8 Kg/cm? kemungkinan disebabkan karena ~ Jarak terlalu jauh/banyak tahanan antara BPV dan rebusan sehingga selisih tekanan antara BPV dan rebusan >0,2 Kg/cm? - Banyak kebocoran steam di rebusan atau pada pipa dari BPV menuju instatasi ~ Terlalu banyak pemakaian steam untuk instalasi diluar rebusan - Tekanan uap dari boiler <19 Kg/cm*, sehingga tekanan di BPV harus diturunkan Pipa uap dari BPV ke rebusan tidak terisolasi dengan baik. 7.7.2. Kandungan minyak dalam air kondensat yang lebih tinggi dari norma (©0,50% terhadap contoh) kemungkinan disebabkan Karena Buah restan dicampur buah segar dalam satu perebusan = Holding time terlalu lama = Buah banyak terluka/memar akibat sering terbanting atau brondolan terlindas kendaraan - Pembuangan air kondensat tidak tuntas. 7.7.3 . Kandungan minyak dalam tandan kosong diatas norma (>0,39% terhadap TBS) karena - Buah banyak yang terluka/memar akibat sering terbaring atau brondolan terlindas kendaraan - Waktu perebusan atau holding time yang terlalu lama = Buab terlalu banyak/menumpuk di auto feeder 7.7.4, Brondolan lekat dalam tandan kosong diatas norma (>0,16% terhadap TBS) kemungkinan akibat - TBS belum memenuhi kriteria matang panen. AKH A> Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif a7

You might also like