You are on page 1of 136
Ree a Nai RRS ANI ARON IGONDODTRUTR OF PUDJIMSETILAWA TT | DAFTAR TS KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR SINGKATAN, BABI PELAYANAN PRIMER: SUATU PENGANTAR Sharon Gondodiputro Definist Pelayanan Primer Komponen Pelayanan Primer Pelayanan Primer di Indonesia .. Daftar Pustaha .. a BAB2 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KEDOKTERAN, KELUARGA. Nita Arisanti Scjarah dan Perkembangan Kedokteran Keluarga di Dunia. Sejarah dan Perkembangan Kedokteran Keluarga di Indonesia, Kedokteran Keluarga sebagai Disiplin Ilmu. Pendidikan Kedokuran Keluarya Daftar Pustaka BARS PRINSIP-PRINSIP KEDOK TERAN KELUARGA Sharon Gondediputeo Princip Dasar Kedukteran Keluarsa Dampak Penerapan Prinsip Seharichari k. skteran Keltanga dalam Praktik Daftar Pustaka BABE SIKLUS PERKEMBANGAN KFLUARGA, PERKEMBANGAN TANGGUNG JAWAB DAN TRAUMA KELUARGA Sharon Gondodiputeo Mengapa Pendekatan Ke Siklus Perkembangan Keluarga Trauma dalam Keluarga Pendekatan Dokter berdasar atas Siklus Perke Keluarga, Perkembangan Tanggung jawab, dan Trauma Ke Kasus Daftar Pustaka BABS PENGARUH DAN DAMPAK KEADAAN SAKIT TERHADAP, KELUARGA. Nita Arisunti Pelayanan Kesehatan Bertokus pada Keluarga. Pengaruh Keluarga terhadap Keadaan Sakit Dampak Keadaan Sakit techadap Keluarga © 68 ot 66 Kcluarga~ Keteribatan Dokter 2197 Keluargy Kasus. " Pustaha see Daftar aay pERANGKAT PENILAIAN KELUARGA. Nita Arisanti Keluarga? a ApakahPeranghat Peraan Keluarss CGenogram (Anatomi Keluarga) - Map a Penilaian Fungsi Keluarga. Penilaian SCREEM. Peranghat Penilsian Lainnya. Kasur Daftar Pustaka BAB7 PENDEKATAN BIOPSIKOSOSIAL DAN DIAGNOSIS HOLISTIK Nita Arisanti Pendekatan Biopsikososial Diagnosis Holistik... Kasus... Daftar Pustaka .. him 6 6 a 2B 87 1 2 of BABS FAMILY WELLNESS Flsa Pudji Setiawati Definisi Wellness Dimensi Wellness Continuum of C Daftar Pustaka... BABS PEMELIHARAAN KESEHATAN KELUARGA Nita Arisanti Apa itu Pencegahan?, Pemeriksaan Kesehatan Berkala (Pertodic Health Examination) Pemeliharaan Kesehatan saat Pra-konsepsi Pemeliharaan Kesehatan saat Prenatal Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak. Pemeliharaan Kesehatan untuk Dew asa Daftar Pustaka.... Lampiran «00 BAB 10 KOMPETENSI KOMUNIKASI DALAM KEDOKTERAN KELUARGA Sharon Gondodiputro Komunikasi Dokter-pasien, Tantangan dan Peluang, i dan Taktik dalam Berkomunikasi dengan Pasien dan Keluarga him, 8 95 wot 109 19 123. st Hin 1 Kasus.. - Daftar Pustaka BABII LANJUTUSIA DALAM PERSPEKTIF KELUARGA wn sharon Gondodiputro I in Morbiditas.. 1 a yang Sering Dijumpai pada Lansia. my Sindroma Geriatri.. ug Penghajian Paripuma Lansia/ omprehensive Geriatric Ass 1 Kualitas Hidup Lansia. a Lansia Aktif/ Sukses.. mn Kasus.... 1% Daftar Pustaka 180 BAB 12 PELAYANAN PALIATIF DI LAYANAN PRIMER 183 Nita Arisanti Mengapa Pelayanan Paliat 18 Pengelolaan Nyeri dan Keluhan.. a . 16 Penanganan Kematian dan Masa Berdukassessssosssosse van Pendekatan Multidisiplin pada Pelayanan Pal 188 Aspek Elk Pelayanan Paliatt.. vi Kasus. Daftar Pustaka BABIS KONSULTASI DAN RUJUKAN DALAM KEDOKTERAN KELUARGA, Nita Arisonti Konsultasi Rujukan Kasu: se Daftar Pustaka BAB I4 DOKTER DI LAYANAN PRIMER DAN KESEHATAN MASYARAKAT Elsa Pudji Setiawati Pelayanan Kesehatan Primer Pelayanan Kesehatan Primer di Indonesia Kesehatan Masyarakat Dokter di Layanan Primer Daftar Pustaka BABI5, MANAJEMEN KLINIK Elsa Pudji Setiawati Pengantar Manajemen Kewirausahaan.... Klinik... Daftar Pustaka . Lampiran Contoh Rekam Medis Komprehensit tf.” hm, 195 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 31 Tabel 4.1 Tabel 42 Tatel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 6.1 Tabel 62 Tabel 81 Tabel 91 Tabel 92 Tabel 93 Tabel 94 Tabel 95 Tabel 10,1 Tabel 10.2 Tabel 103 Perbedaan PC dengan PHC o eee en Primer di Ontario, Canada aed ey Masyarakat terhadap Pelayanan, Keing Keser erkembangan Manusia menurut Famapegson (Teor Psikososial) eae cignifikan, Pertanyaan Inti dalam Bae Perkembangan Manusia menurut Erik Erikson Gifat-sifat Individu dalam Setiap Tahap Perkembangan Perkembangan Tanggung Jawab dalam Setiap Tahap Siklus Perkembangan Kehidupan Keluarga ; Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia 20-24 tahun yang Menikah Sebelum Usia 18 Tahun di Perkotaan dan Pedesaan Kuesioner Penilaian APGAR Keluarga (versi bahasa Indonesia) Metode SCREEM Perbandingan Definisi Wellness ‘Contoh Obat-Obatan Kemoprofilaksis Contoh Pemeliharaan Kesehatan pada Bayi Baru Lahir sampai dengan Usia 11 Tahun Contoh Pemeliharaan Kesehatan pada Usia 12-24 tahun ae Pemenatans Kesehatan pada Usia tahun Seri Femetbaraan Kesehatan pada Usia Teknil . nae San pada Konslng nseling, T aa ABCDE pada Penyampaian Berita 4 7 80 81 95 ua 19 120 121 122 132 133 138 Fabel HL Tabel 11.2, Tabel 11.3) Tabel 1 Tabel 11.5 Tabel 11.6 Tabel 11.7 Tabel 11.8 Tabel 11.9 Tabel 11.10 Tabel 12.1 Tabel 12.2 ubahan Fistologis pada Lansia Pemeriksaan Tanda Vital ¢ Mint Nutritional Assessment (MNA) Status Gist Lansta berdasarkan Indeks Masa Tubuh menurut WHO dan Kementrian Kesehatan Contoh Organ/Sistem pada Pemeriksaan Fisik Mini Mental State Ex Mini-Cog Test Geriatric Depression Seal Modifikasi Indeks ADL Daftar Jenis Obat yang Mer Jatuh pada Lansia Pengelolaan Nyeri dan Kel Pelayanan Paliatit Tim Pemberi Pelayanan Paliatif mination (MMSE) Fi Barthel abkan Risiko him, 15 156 166 160 160) let le? los 169) vs Gambar 11 Gambar 12 Gambar 31 Gambar 4.1 Gambar 42 Gambar 43 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 6.1 Gambar 6.2 Gambar 63 Gambar 7.1 Gambar 7.2 Gambar 8.1 Gambar 82 Gambar 8.3 Cambar 10.1 Gambar 102 Gambar 11.1 Cambar 11.2 Cambar 113 Gambar 114 Gambar 115 Cambar 121 Cambar 13 Cambar 13 ty of Care nF Playanan Pier WONCA Tree Edisi 2011 iklus Perkembangan Keluarga/ Family Life cle | ce perkembangan Psikososial dari ‘ikson Poncentase Perempuan Pernah Kawin Usia 20-24 Tahun yang Menikah Sebelum Usia 18 Tahun tiga Terapeutik Koerbtatan Dokter dalam Keluarga Simbol-simbol Standar pada Genogram Simbol-simbol Standar untuk Penyakit pada Genogram Simbol-simbol Standar untuk Family Map Pendekatan Biopsikososial Penyakit dan Kesakitan Tahapan Siklus Keluarga Menurut Duvall Konsep Continuum of Care berdasar atas Tempat Pelayanan Kesehatan Konsep Continuum of Care berdasar atas Kondisi Kesehatan Seseorang Proses Komunikasi Arah Alur Proses Komunikasi Organisasi Kondisi Rapuh pada Lansia Pengkajian Paripurna pada Lansia Pengukuran Tinggi Lutut Timed Up and Go Test Interaksi Individu dan Sosial dalam Kanon Generativity {ier Ross Stage of Grief Ontoh Surat Konsultas} Contoh Surat Rujukan 69 76 7 88 108 105 Gambar Ht Gambar 14.2 Gambar 14.3 Fmpat Pilar Reformasi Primary Health Care Faktor-Faktor yang Memengaruhi Derajat Kesehatan berdasar atas Teor Hendrik L. Blum Marutata of Hestth him, 209 212 Aa? AND ADL T ANIL ANGAR as alia BATHE rs. as coc CGA cH pM DRaET BOQ Eunet FER As FHG FHN, FRO FRU AY GDS kV HO Arion Ae Attention Det Aatcityof Pa Anygha Fei Adaptation. Ph Air Susu Ibu Bawah Lima Ruckynvnd, A Ent Badan Penyel udemy of Family Physicians feat Hypentetioe Disorder wily Life tas Total Angha Harapan Hidup tartnership. Gv Tahun Atketion Troubling, Handling, day enggara Jaminan Sosial Radan Pusat Statistik Gonters for Dissase Control and Prevent Gonpretensioe Cowemunty He Diabetes melli atric Assessment ealth Center litus Drs a Family Test Economic Onder of Quantity Eunpwan Academic of Teachers in C udemtc of Teachers in General Practice Family Medicine First Expiad Fi Fee Bor Service inst Out fas Indonesia vfSsional Education Quality ‘atan Nasional eth ABtION dan Lansia——Lanjut Usia MMSE Mini Mental State Examination MNA The Mini Nutritional Assessment oA Osteoarthritis re Primary Care PDKL Perhinpunan Dokter Keluarga Indonesia pric Primary Health Care Posbindu Pos Pembinaan Terpadu PPK Penyelenggara Pelayanan Kesehatan PPOK Penyakit Paru Obstruktif Kronis Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat QoL. Quality of tit Riskesdas — Riset Kesehatan Dasar SCREEM Social interaction, Cultural pride, Religion, Economic stability, Education, Medical health SDM Sumber Daya Manusia SOAP Support, Objectivity, Acceptance, dan Present focus soc Selection, Optimization and Compensation model SPIKES Setting-up, Perception, Invitation, Knowledge Emotions-Empatiy, dan Strategy-Summary Tol Training of Trainer UKM. Upaya Kesehatan Masyarakat UKP Upaya Kesehatan Primer uUKW Upaya Kesehatan Wilayah UNICEF United Nations Children’s Fund usc Ultrasonografi WHO World Health Organization WONCA — World Organization of National Colleges and Academies of General Practice/ Family Medicine SUATU PENGANTAR ll Pelayanan Primer: Suatu Pengantar = Sharon Gondodiputro Implementasi Deklarasi Alma-Ata tentan telah dilaksanakan oleh berbagai negara’ selama 40. tahun. termasuk Indonesia, Pada perjalanannya, dikenal istilah Primary Care (PC) yang, sering dipertukarkan dengan istilah PHC. Kedua istilah tersebut mempunyai pengertian” yang berbeda. Primary Care merupakan pengertian sempit yang menunjukkan pelayanan” Kesehatan yang dilaksanakan oleh dokter hep apa definisi PC: Primary Health Care (PHC) 4a individu atau pasien.! Bebe 1) Menurut B. Starfield: “primary care is first-contact, continuous, comprehensive, and coordinated care prov fed to populations undifferentiated by gender, ystem” (pelayanan’ primer merupakan pelayanan kesehatan berupa kontak pertama, terus-menerus, Kkomprehensif, dan terkoordinasi yang diberikan kepada masyarakat tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, penyakit, atau sistem organ, terjemahan bebas penulis). dise or organ 2) Menurut Institute of Medicine:$ “primary care as the provision of integrated, accessible health care services by clinicians who are accountable for addressing a large majority of personal health care needs, developing a sustained partnership with patients, and practicing in the context of family and community” (pelayanan primer adalah pemberian pelayanan kesehatan oleh dokter secara integrasi, terjangkau, bertanggung jawab untuk mengatasi sebagian besar kebutuhan pelayanan UATU PENGANTAR in yang berkelanjut rngembangkan kemitraa ts ee eae Pera Konteks Keluarga Serta masyaraky dengan pas i terjemahan ‘bobas penulis). mm Muldoon, Hogg dan Levitt: 1 of a health service system that provide lems, provides «pete forall new needs and problems, p person, fe i ee care over time, provides care for all ing os nee ms conditions, and coordinates OF integrate ae provided elsewhere by others” (pelayanan primer merupakan uate, tingkatan dalam sistem pelayanan keschatan Yang mem ai thay ikon pelayanan esehatansesuai__kebutuhan, rere han mecalsh kesehatan yang ada, fokus pada individ pbukan hanya pada penyakit saja, untuk semua orang tetapi pada i 3 jarang atau tidak biasa, dan berkoordinasi kondisi yang sangat jarang dan berkoo atau berintegrasi dengan pelayanan kesehatan _leinnya, terjemahan bebas penulis) wurut B. Starfield dala 2 ne is that level “primary cae is 4) Menurut American Academy of Family Physicians (AAFP):* “primary care providers offer @ wide range of services including diagnosis and treatment of acute and chronic illnesses, disease prevention services and patient education. A primary care practice serves as the patent's first point of entry into the health care system. A primary care practice is the continuing access point for all necded health care services” (tenaga Kesehatan di pelayanan primer menawarkan berbagai pelayanan termasuk diagnosis dan Pengobatan penyakit akut dan kronis, serta pencegahan penyakit dan pendidikan kesehatan. Pelayanan primer berfungs! sebagai tempat pertama pasien masuk ke dalam. sistem Pelayanan kesehatan. Praktik Pelayanan primer menjadi titik awal akses pelayanan berkelanjutan untuk semua Tayanan ‘eschatan yang dibutukan, teremahan bebas penuilis) Dari kee mpat defi i ae empat de ae sersebat dapat disimpulkan bahwa PC merupakan — PELAYANAN PRIMER; SUATU PENG TAR, Berbeda dengan PC, PHC lebih menek: 7 lebih menekankan pada pelayanan Kesehatan masyarakat seperti tercantum dalam Deklarasi ‘Alnne Na Tahun 1978: “primary health care is essential healthcare based on practical, scientifical sound and scaly acepabe metals and tedaogy make aca Gecesible to individuals and families in the community through ther full Participation and at a cost that the community and country ean afford to Imaintain at every stage of thir development in the spirit of self-reliance and self-determination. It isthe frst level of contact of individuals, the family and community with the national health system bringing. health Care as close as possible to where people live and work, and constitutes the First element of a continuing health care process” (pelayanan keschatan Primer adalah pelayanan keschatan esensial berdasar atas metode praktis dan ilmiah serta dapat diterima secara sosial, menggunakan teknologi yang dapat dakscs oleh individu, dan. holga ah masyarakat melalui partisipasi penuh serta dengan biaya terjangkau untuk mempertahankan keschatan_ pada setiap tahap perkembangan dalam semangat kemandirian dan penentuan nasib sendiri, Tingkat pertama kontak dari individu, keluarga, dan masyarakat dengan sistem Kesehatan nasional,- membawa pelayanan keschatan sedekat mungkin dengan tempat tinggal dan tempat kerja, sera merupakan elemen pertama dari proses pelayanan keschatan berkelanjutan, terjemahan bebas penulis) Berdasar atas definisi PC dan PHC tersebut, terdapat persamaan dan perbedaan antara keduanya, Pada Tabel 1.1 tampak bahwa sebagian besar PC dikelola oleh pihak swasta, fokus pada individu, pada upaya kuratif dan rehabilitatif, serta sifat kolaborasi antartenaga keschatan demi kesembuhan pasien. Partisipasi masyarakat serta_keluarga dibutuhkan untuk mendukung kesembuhan individu. Pada PHC, sebagian besar dikelola oleh pemerintah, dan lebih terfokus kepada pengelolaan penyakit daripada individu. Kolaborasi berbagai sektor dibutuhkan untuk menanggulangi berbagai masalah keschatan yang ada di masyarakat dengan melibatkan masyarakat secara utuh, a SER ESSE oc prLAYANAN PRIMER: SUATU PENGANTAR ‘dan Perbedaan PC dengan PHC _ Tate A Pe Primary Care Primary Healik Komponen wy “Care rc a sntak pertama, terjangkau, komprehensip oo dan koordinasi ree pesaroleh —Sebagian besar oleh, sebagian : Reese Sos Sogn ear se 2 Fokus pada Individu (Person- Penyakit (Disease. arented) oriented) 5 Pelayanan kesehatan Fokuspadaupaya Fokus aca upaya kuratif dan preventif den rehabilitatif. Preventif promotif . Kuratif terbatas. terbatas, 4° Kolaborast Kolaborasi antartenaga _Kolaborasi dengan intersektoral keschatan sektor selain sektor kesehatan, 5 Partisipasi masyarakat Provider-directed dan Clientdirected dan. fokus pada fokus pada individy/koluarga agar dapat merawat penyakitnya seni (etre) masyarakal agar menjadi mandiri dan dapat menentukan sendiri kebutuhan Kesehatan di masyarakat ‘Dindaplasi dare Maldoon kk} Barnes GL dan Foyt Shi Diperkirakan bahwa 75-85% populasi memerlukan pelayanan primer dan hanya 10-12% yang perlu dirujuk ke pela raise 110% ke pelayanan tersier.” sjuk ke pelayanan sekunder, serta > I zeae AN ERIMERS SUA \TU PENGANTAR Empat komponen dalam PC, yaitu kontak pertama, berkelanjutan, komprehensif, dan koordinasi.* a! 1) Kontak Pertama Kontak pertama adalah pertama kali pasien masuk ke dalam sistem. Kesehatan, yaitu pelayanan Kesehatan profesional. 24 Kontak pertama adalah seorang pasien tidak dapat berobat ke spesialis. sebelum mendapatkan rekomendasi dari PC sehingga untuk menjalankan PC, seorang dokter wajib_mempunyai kemampuan dan kompetensi berkualitas untuk mendiagnosis, mengobati, dan merujuk secara tepat ? Keadaan ini bertujuan untuk menghindaripemeriksaan_medis berlebihan yang dilakukan oleh para spesialis, namun hal ini dapat menimbulkan konsekuensi lain, yaitu pada keadaan suatu kasus seharusnya dirujuk, namun tidak dilakukan oleh PC? Kontak pertama mengandung arti lain, adalah pelayanan kesehatan tersedia setiap saat, dapat dijangkau, dekat dengan pasien, dan bila diperlukan dilakukan kunjungan rumah,2* Bentuk pelayanan primer yang mengandung komponen Kontak pertama di setiap negara berbeda-beda bergantung pada sistem kkeschatan yang berlaku di negara tersebut. Di Inggris dan Belanda, yaitu dokter sedangkan di Jerman dan Italia dapat berupa dokter, dokter spesialis, atau unit gawat darurat! Di USA dapat berupa spesialis penyakit dalam untuk orang dewasa, spesialis anak untuk anak-anak, dan dokter keluarga? Di Canada" berupa Community Health Center (CHO), Fee For Service (FFS), Family Health Group (FHG), Family Health Network (FUIN), serta Health Service Organization 2) Pelayanan Berkelanjutan Pelayanan ini mempunyai karakteristik, yaitu pelayanan Kesehatan terus menerus dan dari waktu ke waktu oleh seorang tenaga kesehatan atau tim kesehatan, termasuk pemeliharaan kesehatan, serta komunikasi informasi kesehatan dengan berbagai metode.” Pelayanan berkelanjutan diperlukan karena keadaan sehat dan sakit merupakan suatt keadaan yang dinamis dan tidak dapat diramalkan sebelumnya. McWhinney menggunakan istilah the health enhancement continuum. Starfield? VANAN PRIMER: SUATU PENGANTAR LAY OT menyatakan bahwa pelayanan longitudinal ber, vanan berkelanjutan atau hy tp id ‘ened dari waktu ke waktu antara indiy;, kepada individu (pers ku dan tenaga Kesehatan. ty Menarut Red. Haggerty 207 seringkali tidak dan McKendry", terdapat 3 jen's pelayan,, Zi wungan dan manajemen yang say, berkelanjutan, yaity dapat dipisahkan (Gambar 1.1) dengan yang lainnya | NFORMAS! BERKELANAUTAN + esutaran informs! + Pengumpulan pengetahuan pase HUBUNGAN BERKELANAITAN + Hubungan pasendlter ters + Ronsstena dar suber daya mania yang memberkan pelayanan Berbasis individu MAWAJEMEN BERKEL ANUTAN + Konsstensiplayananteseatan + Aleks Berbasis penyakt Gambar 1.1 Continuity of Care Diadaptasi dari: Reid, Haggerty, dan McKendry? Informasi berkelanjutan merupakan ketersediaan dan penggunaan informasi bagi pengambilan keputusan, dapat berupa anamnesis tentang riwayat penyakit terdahulu dan sekarang pada waktu pasiet berkunjung, hasil pemeriksaan laboratorium, rekomendasi pada waktu melakukan rujukan, saran terapi dan sebagainya.12 Bentuk informas berkelanjutan dapat berupa rekam medis Informasi berkelanjutan dapat digunakan untuk berkomuniks! antartenaga Kesehatan dengan yang lainnya baik yang bekerja dala satu tim aa tenaga kesehatan di tempat kerja lain (transfer informes! pada wal ty melakakan koordinasi.!? Informasi berkelanjutan dap! ‘Sunatan Pula untuk menganalisis perkembangan penyakit pasien da waktu ke waktw (accumula dapat lebih mengenal pasiens Hubungan berkelanj antarpasien deng. menghubungi te ted knowledge) schingga tenaga Kesehatan jutan menggambarkan san tenaga kesehatan dari wakt if = tu ke wah, Pasen dapat bila pasen mempunpat van bethubunsan dengmn tena kestony yang sama (konsstn) akan memtangun ees Kener en lebih’ mengertt satu dengan yang tana Seem S308 Ber tanggung jawab yang lebih tsar dar tnoee kes meta a asiennya schingga komunikasi menjadi lebih cieknt i Manajemen berkelanjutan moreentn tty yang diterima oleh pasien dari berbagai faslitas keschatan teroresninet secara_koheren. Manajemen _ berkelanjutan merencanakan dan melaksanakan pelayanan kechatn beteds crak eee San ‘bagi pasien yang berbeda sesuai kebutuhan pasien secara fleksibel 12 layanan Kesehatan 3) Pelayanan Komprehensif Pelayanan komprehensif menggambarkan ketersediaan pelayanan kesehatan tidak hanya pengobatan, tetapi juga promoti, prevent, dan rehabilitatif sesuai dengan kebutuhan pasien 25" Pelavanan kesehatan komprehensif ini juga ditujukan untuk mengatasi masalah Kesehatan pada setiap siklus kehidupan” Menurut Tumock!, upaya promosi kesehatan diharapkan dapat memodifikasi perilaku manusia agar hidup sehat dan tahan tethadap penyakit atau kecelakaan. Dengan promosi kesehatan diharapkan dapat mengeliminasi faktor risiko penyakit. Upava yang dilakukan, yaitu Konsultasi nutrisi, konsultasi genetik, konsultasi keluarga, serta berbagai Kegiatan dalam pendidikan Kesehatan.” Upaya preventif- berupa kegiatan perlindungan spesifik, yaitu kegiatan melindungi seseorang dari kemungkinan sakit.3 Pelayanan pengobatan yang tepat didahului dengan kegiatan deteksi dini penyakit dan penapisan (skrining). Kegiatan ini merupakan upaya dalam rangka mengurangibiaya pengobatan Karena _penyakit ditemukan pada keadaan yang belum lanjut.!? Dalam melakukan praktik Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan Kesehatan primer, telah tersusun Panduan Praktik Klinis berdasar atas Peraturan Menteri, Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 dan Panduan Ketrampilan Klinis bagi dokter di CC) Saal ANTAR rg iterbikan leh Pengurus Besar tha, er yal ypatan adalah y siharaan Kese Py dalam pene ini bertjuan emus, rehabitas, Menurat Torres jag cemula (620) 894 MOKSing seseorang yang 52 i) sesuai dengan kondisi penyakitny fasilitas kesehatan prime Dokter Indonesia. Salah satu upaya 4) Koordinasi Koordinasi adalah kegiatan jaringannya schingga tindakan-tin mengatur suatu organisasi day tie ee ‘akan dilaksanakan tiday Masi Koordinasi dalam pelayanan saling_bertentangan dan dupliasit yang baik. Sistem informas n dapat menjelas rn tndakan Siang telah ilakukan baik oleh dokter maupun tenaga Kesehatan lain yang terlibat dalam pelayanan Kesehatan teroebut Koordinasi bertujuan agar merjamin bahwa pasien menclapatkan berbagai jenis pelayanan kesehatan /tindakan sesuai kebutuhan. Dalam memberikan berbagai jis pelayanan, maka pelayanan primer bekerja sama dengan berbagai pihak seperti laboratorium, rumah sakit, dan fasilitas lainnya. Pada Gambar 1.2 tampak bahwa tim pelayanan i pelay primer dalam memberikan pelayanan keschatan tidak dapat bekerja sendiri. Tim ini berfungsi sebagai gatekeper, yaitu penapisan masalah Kesehatan yang dapat atau tidak ditargani sendiri. Tim ini dapat merujuk pasien ke laboratorium, pelayanan sekunder, atau tersier.2? Peneltian yang dilakukan oleh Stranges dkk:# pada pasien >60 tahun dan peserta Medicare, menemukan bahwa Kclompok yang ilakukan intervensi di pelayanan primer dapat mempe dirawat kembali di rumah sakt, yaitu rater Ts dianding. dengan rata-rata 12 hati pada Kelompgy en kemuion penelitian ini dilakukan pula estimasi biaya yang dapat aoe her menghitung jumlah pasien pada kelompok itervenst tihemat, yaitu yang dirawat kembalidikalikan dengan Od raj gn eomintervens serta dikalikan dengan rata-rata biaya perawatay op lak diintervensi adalah biaya yang dihemat sebesar $737 673 ©1203), Hasilnya mengemukakan bahia peningkatan 0,1 rilai pelyg,YW2ide kk.” Jansia dapat menurunkan angka perawatan di rum), why ontinu pada it sebesar 2%, [i Lamaae enn Gambar 1.2 Koordinasi di Pelayanan Primer Diadaptasi dari: World Health Report © Penelitian tentang Penyelenggara Pelayanan Kesehatan (PPK) primer yang menerapkan komponen pelayanan primer belum banyak yang dilakukan, namun Russell dkk®° melakukan penelitian tentang dampak organisasi terhadap pelayanan primer khususnya ditinjau dari Komponen komprehensif serta pengelolaan penyakit kronis. Organ pelayanan primer yang diteliti yaitu Community Health Center (CHC), Fee For Service (FES), Family Health Group (FHG), Family Health Network (FAN), serta Health Service Organization (HO). Pada Tabel 12 tampak bahwa perbedaan prinsip CHC dengan yang lainnya, yaitu pemberi pelayanan kesehatan terdiri atas berbagai disiplin ilmu dan melayani terutama masyarakat rentan (underserved) dengan mengembangkan berbagai pelayanan yang bersifat preventif dan promotif, Penelitian ini menemukan bahwa CHC menjalankan manajemen penyakit kronis MER: SUATU PENGANT®” pelayanan primer lebih aj, n_menerapkan Komponen el lain diabetes) da Sieanding dengan mo 1s di Ontario, el Pelayanan Pt Sg in Tory. oa dokter dott rice Wap, Raa be A emat Wefefor Meni wen mrvce dan Treen wb, a dit ssi waptangs s " ae us tata 0 9 iurainc "ts voi saa saci tose ak Wak beberapa—bsbeapy atin : : sacs Lakes, 1 bern 5s Pius 1 betanggung a or hens ferhadap tan 2iolaborast—hebuthin mayor dskter_ mucyahat 2 mln dan 2 multinps 5. prevent dan erawat, 3 promos! ot a Toe cost eft 4 foes epade 4 cst sasjarat ‘Reterangan: CHC: Community Health Center, FES: Fee For Seroice; FHG: Family Health Group; FHN: Family Health Network ; HSO: Health Service Organization. Di Indonesia pelayanan primer dikenal dengan istilah upaya kesehatat primer (UKP) seperti tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 7? Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional” Upaya kesehata? Primer terdiri atas pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat.”” Dalam Sistem Kesehatan Nasional tersebut tidak disebutkan seca" spesifik profesi apa saja_yang_mempunyai memberikan pelayanan keschatan disebutkan: kewenangan_ untub Perorangan primer tersebut, hany? tenaga keschatan yang dibutuhkan seperti_yang ditetapkan sestiai ket dilaksanakan di rumah, tempat ker keschatan perorangan primer baik P fasilitas pelayanan keseh maupun swasta.” dan mempunyai kompetensi tentuan berlaku serta. dapat ja, maupun fasilitas pelayanan ‘uskesmas dan jejaringnya, serta ‘tan lainnya milik pemerintah, masyarakat, Di Indonesia, kontak pertama pasien ke dalam sistem keschatan belum tertata dengan baik, karena pasien dapat berobat ke fasilitas Pelayanan kesehatan primer atau langsung ke sckunder dan tersier Adanya Jaminan Kesehatan Nasional (KN) diharapkan kontak pertama Pasien, yaitu dengan dokter dan dokter gigi di tempat praktik Perorangan, Klinik pratama, Klinik umum di balai/lembaga pelayanan Kesehatan, rumah sakit pratama, puskesmas, serta perawatan.2122 puskesmas Pelayanan kesehatan masyarakat primer ad. berupa peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan pengobatan dan pemulihan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.2 Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan masyarakat primer “menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang pelaksanaan operasionalnya dapat didelegasikan kepada Puskesmas, dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan primer lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat Dengan dilaksanakannya JKN sejak Bulan Januari 2014, maka masyarakat mendapatkan jaminan untuk memperoleh pemeliharaan Kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar Kesehatan Hal ini mengandung arti bahwa masyarakat bethak mendapatkan pelayanan yang bersifat komprehensif, meliputi promotif. preventif, kuratif, dan rehabilitatié. Fasilitas Kesehatan primer bertindak sebagai gate keeper, yaitu merupakan tempat pertama yang dikunjungi peserta setiap” kali mendapat masalah kesehatan.* Dalam menjalankan fungsi sebagai gate keeper, dibarapkan fasilitas kesehatan primer ini melaksanakan 4 prinsip pelayanan primer seperti yang disampaikan oleh Starfield?3, Muldoon? dan Mann‘: falah pelayanan kesehatan 1) fungsi Kontak pertama diperkuat dengan menetapkan ketentuan, bagi fasilitas Kesehatan primer yang dikontrak oleh Badan ea Soe vain mend. Jenggara Jamin e arp a poset JKN hanya ah _diakses secaa 8° oe oleh fasilitas Kesehatan ah nk (la HK 2 jm set, da elayanat jasi elektronik, misalny, na es melakukan kunjungan rumah, tere melakukan Klasifikasi peserty se demografi, tingkat pendidikan, berdasar atas kondisi dan lain-lain. BPS Kesehatan), yaity aftar pada saty al konsultasi dan kesehatan, direfleksikan dengan family folder elayanan kesehatan terfokus 4 dan jumlah ideal peserta nan berkelanjutan {informasi kesehatan tiap keluarga), pel kepada individu bukan pada penyakitny terdaftar adalah 3000 jiwa setiap dokter. 2) pelay hensif, mengutamakan pelayanan promotif dan 3) pelayanan kompre | : ah dengan pengelolaan penyakit kronis. | preventif serta ditamb: 4) fungsi_koordinasi dilakukan dengan melakukan _ komunikasi antartenaga Kesehatan dan antarfasilitas kesehatan_baik primer sekunder, maupun tersier. | 1. Muldoon LK, Hogg W ; | » Fo; 7 A healthcare (PHC) rbot ie ee Primary care (PC) and priman 1 . What i i | 200697(5)409-11. is the difference?. Canadian J Public Health { 2 Starfield B. Is pri | fee Primary care essential. The Lancet. 1994;344(8930 », Yordy KD, Lohr KN | Pris ; Primary care: America’s health nee Vanselow NA, penyuntine n \t A i 4, Mana Fess 1996 few era. Washington: Natio™ , Schuetz B, Rubi framewo » Rubin-Johnst a ork for the future. N, ston E, Remaking primary cate © international EMSland: NEHI; 2010. declarati ce 1on of Alma-Ata, 1975 erence on rs Primary health © 6. 10. 13. 14. 15, 16, 17, Barn Prim Nurs Shi | 2012 Boer: Dala the ¢ UK: ¢ Russ: G. 6 com} Russ: Man. orga . McW New . Reid and Heal Turn Cana Kem Kese Bagi Kem) Ikata fasili Umi Sural WH ever . Strar Rem Tead hon. s Ntaby. )1879. entang lentey; ukan, fener; shatan Sistem BPJs SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KEDOKTERAN KELUARGA Sejarah dan Perkembangan Kedokteran Keluarga Nita Arisanti Imu kedokteran berkembang sangat dinamis mengikuti perubahan yang terjadi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. IImu kedokteran keluarga berkembang mengikuti sejarah kedokteran secara keseluruhan. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai awal berkembang ilmu kedokteran keluarga di dunia dan di Indonesia. RUE Mee Ue UMUC el _LLCi‘“C;C*d’ Perubahan lingkungan, pola penyakit, dan berkembangnya spesialisasi kedokteran menuntut adanya tipe dokter baru. IImu baru dalam sebuah disiplin ilmu akan berkembang mengikuti perkembangan zaman. Disiplin ilmu dapat berkembang, setidaknya dengan tiga cara, yaitu transformasi dari ilmu yang sudah ada, de novo, atau fragmentasi dari ilmu kedokteran.! Di Amerika Serikat, ilmu kedokteran keluarga berkembang pertama kali atas usulan dokter Peabody pada tahun 1967 akibat adanya tuntutan pasien karena terkotak-kotaknya pelayanan kedokteran saat itu. Kedokteran Keluarga berkembang dari disiplin ilmu lama, yaitu “General Practice” 1 SEJARAIL DAN TT ee rhe a ng Memengarubl Perkembangan Disiptin Faktor-Faktor yang | imu General Practice penyakit dan penyebab Kematian gj 1. Perubahan pola evi rkembang tel, masyarakat 20 negara-negata_berke 8 telah Pada awal a aalan dalam = mengendalikan_beberapa menunjukkan _kebeh i ebut diikuti dengan peningkatan usig il ter ; yakit menular, Hal WP Keadaan ini mengakibatkan angka harapan hidup masy0" menular cenderung meningkat dan a eas Wiengan perilaku manusia.! penyakit ini @\jekarang, selain Kecenderungan meningkatnya ra migak menular banyak negara-negara di dunia er | perubahan epidemiologi penyakit yaitu adanya ae et memerging. Hal ini disebabkan oleh resistensi bakter, Fobsliasi perkembangan teknologi, dan perubahan ekologi Yang berdampak pada perubahan lingkungan.? Pola perubahan penyakit ini membawa dampak pada peran ddokter yang berpraktik di layanan primer sehingga dibutuhkan dokter yang mampu menyelesaikan masalah di tingkat individu dan lingkungan. 2. Era dokter praktik umum (“The Age of General Practitioner”) Di Amerika Serikat era dokter praktik umum terjadi pada abad ke-19, Pada masa ini banyak didirikan sekolah kedokteran dan menghasilkan banyak dokter yang mendapatkan_pendidikan secara formal, Universitas John Hopkins merupakan salah satu universitas yang membuka pendidikan kedokteran saat itu” Sebelumnya seseorang harus belajar di Eropa untuk menjadi dokter23 3, Era spesialisasi ‘Awal abad ke-20 merupakan era berkemban, jalisasi : gnya spesiall bidang kedokteran melalui pendidikan formal. Hal ini te seiting dengan perkembangan teknologi sehi didikan n gi sehingga pen’ kKedokteran lebih berorientasi pada laboratorium dan teknol0B! a = RHE anL DAN PFRKESRANGAN KEDOKTERAN : kedokteran. Abraham Flexne berpengatuh dalam dunia peruulisis, hedehtonet ne pepeneatin dali Wdidikan kedokteran'4 melaporkan beberapa rekomendasi (Flexner Report, 1910) a. standarisasi kurikulum pendidlik pada ilmu pengetahuan), b. dibutuhkan pendidik yang bekeria penuh waktu d dedikasi dalam mengajar, serta meneliti; ¢. sekolah kedokteran harus men - ‘upakan bagian d. dan an kedokteran (menekankan Jan memiliki lari universitas dibutuhkan persyaratan pre -klinis untuk masul cs een tuk masuk ke sekolah Akibat rekomendasi ini ter jadi perubahan sangat ny masyarakat yang. menyebsbhan Ketdskpvane mek Karena jumlah dokter praktik umum menurun secara mencta mulai tahun 1930 sampai 1970, akses tethadap pelavanan Kesehatan buruk, tingginya biava Kesehatan, dan tend fragmentasi pelayanan keschatan.'25 Keadaan ini merupakan salah satu faktor berkembangnya disiplin ilmu kedokteran keluarga karena masyarakat saat itu membutuhkan dokter yang, dapat memberikan pelayanan pada individu seb manusia dan terikat pada lingkungan.2° ‘Sebagai respons dari keadaan tersebut, dibentuk kolegium dan perhimpunan dokter praktik umum di beberapa negara. Pada tahun 1972 dibentuk sebuah organisasi dokter keluarga dan dokter praktik umum di dunia yang dinamai the World Organization of National Colleges and Academies of General Practice/ Family Medicine (WONCA): 8 4, Berkembangnya ilmu perilaku imu perilaku merupakan disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan ilmu kedokteran. Henri L, Blum telah menjelaskan 4 faktor yang menentukan status Kesehatan masyarakat, yaitu genetik, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Ilmu perilaku berkembang dengan pesat sehingga tidak hanya menganalisis faktor penentu status Kesehatan tetapi_ juga menjelaskan hubungan dokter dan pasien, pola pencarian oOn7 SEJARAH DAN PENS JARGA eee ga dan konsep sel sndividu, srta hubungan Keluarga dan KOnsep schag, pengototan indi persepsisakit). Hal. ini memberikay SE finya masalah Kesehatan pada pasien fangan bahwa terad : pandangan okan oleh perseps skit atau masalah psikososig kan olch seorang dokter.! Juarga memberikan bekal kepada dokter h kesehatan dari aspek biomedis dan mungkin yang tidak ditemul “Timu kedokteran kel untuk menggali masalal psikososial 5, Perubahan fungsi rumah sakit Perkembangan ilmu kedokteran keluarga dicetuskan pula oleh meningkatnya jumlah pasien yang seharusnya dapat ditanganj di fasilitas pelayanan keschatan primer, dirawat di rumah sakit schingga akhimya meningkatkan beban rumah sakit dan pembiayaan Kesehatan. Beberapa negara banyak melakukan reformasi di bidang kesehatan termasuk menata kembali sistem rujukan. Hal ini memberikan konsekuensi persyaratan pasien untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit menjadi sangat ketatt 6. Era jaminan kesehatan Pada era jaminan kesehatan, pelayanan kesehatan mulai ditata Kembali sesuai dengan fungsinya, Salah satunya adalah pembenahan pelayanan Kesehatan primer. Hal ini memberikan implikasi pada dokter di pelayanan primer sebagai ujung, tombak pelayanan keschatan. Akibat penataan ini dibutuhkan banyak dokter yang harus berfungsi sebagai ujung tombak dan koordinator pelayanan.1 Perkembangan kedokteran tahun 1979 den, Studi Dokter Kel keluarga di Indonesia dimulai pada awal Jai pada awa ean atanya kelompok seminat yaitu “Kelompok 'ga Indonesia”, Pada tahun 1983, dibentuk Kolese Dokter Keluarga Ind KOK 'a Indonesia (KOKI) yang kerma Pethimpunan Dokter Keluargs Indoncea oer ee setelah diakui oleh Tkatan Du profesi.? Beberapa kegiatan telah dilak jatan telah dilakukan oleh perhimpunan ini ant. disebut dengan Paket A, B, C, dan D. Program ini terlakeana ane kerja sama Direktorat Jenderal Bina Upaya Kewhatan Mocrarak Departemen Kesehatan Ri dengan PDKL don Fikulng Selon Universitas Indonesia (FKUI) yang kemudian diviicobahan sere dilaksanakan di berbagai tempt di Indonesa, Antara tahon os sampai 2002 diselenggarakan berbagai Training of 1 pelatihan paket A, B, C, dan D di berbagai tempat dengal penyelenggara tripartit, yaitu FK setempat, PDKI cabang, dan Dinas Kesehatan setempat. Pada tahun 1997 diselenggarakan pelatihan paket A dan B untuk dokter-tokter yang berpraktik atas kerjasama Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Proviinsi Jawa Barat dengan Universitas Padjadjaran. ° Selain oleh perhimpunan, telah banyak pula kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan untuk meninghathan praktik kedokteran keluarga Kerjasama dengan luar negeri telah dilakukan, salah satunya, yaitu kerjasama dengan 5 International Founclation (1997-2007), Salah satu hasil kerjasama Vait buku Kedokteran Keluarga, vang terbit pada tahun 2004, Pada tahun, 1998 program Magister Dokter Keluarga dibuka di Fakultas Kedokteran Universitas Nasional 11 Maret. Saat ini sudah dihasitkan. sebanyak 500 orang lulusan yang bekerja tersebar div seluruh Indonesia. Di Indonesia perkembangan kedokteran keluarga terasa lambat Karena masih banyak ditemukan hambatan dalam hal regulasi dan organisasiprofesi, namun mengalami perkembangan cukup bermakna di bidang pendidikan. Pada tahun 2000, materi kedokteran Keluarga diberikan kepada mahasiswa kedokteran di beberapa fakultas kedokteran di Indonesia, Pada akhimya, pendekatan kedokteran keluarga menjadi muatan yang tercantur ‘hy nah menjadi @ Indonesia (PKI) pada tahun 2003 kter Indonesia sebagai perhimpunan + (ToT) dan =~ petonsi kurikulum berbasis kompetensi tap, Mun, dalam standar kom 2005. Pada tahun 2006, Konsil Kedokteran Indonesia mengeluar,, Dokter Indonesia. Pada standar’ terse " tensi standar Kompetent _xteristik lulusan sama dengan karakterisi, disebutkan bahwa kat keluarga. aren pate 3012, Konsorsium Dokter Keluarga Indonesia ya, didukung proyek Heath Profesional Education Quality (HPEQ 2019 dors) ditertuk dalam rangka memperkuat kualitas dan kuantias staf pengajar kedokteran keluarga baik dalam program undergradvay maupun post graduate. Cornero acu Kedokteran keluarga adalah disiplin ilmu yang memberikan pelayanan Kesehatan pada individu dan keluarga —secara menyeluruh dengan tidak memisahkan aspek biologis, psikologis, perilaku, dan sosial. Berikut ini beberapa definisi disiplin ilmu kedokteran keluarga: yy ore American Academy of Family Physicians (AABP), 19932 as iymediine (PM) is the medical specialty that provides continuing ie Pp euijiteed care for the individual and the fumily. His helaviondl sioner, lt integrates the biologi, clinica, and scope of FM encompasses all ages, sexes, eh organ system and every ie ty vompaneen al ages, exes 2) Menurut Eun Hutopean Academic of Ty reg ural 2002 ene “family medicine is an acuden; Etatonal content roca t cientific dscipine, with its ot a Tesearch, evidence innicul a it clinical specially orientated fp me a ee ry care," in General Practice/ Family SFIARAN DAN prac Chee REMBANGAN KEDOKTERAN 3) Menurut WONCA 2013; 10 “family medicine is 4 component of primary care specialty of medicine concerned with prov i g com individuals and families and integrating biom social sciences,” er nny Pada tahun 1963, World Health Organization (WHO) merekomendasikan setiap sekolah kedokteran memberihan kesempatan pada mahasiswanya untuk mendapatkan pengalaman praktik dokter keluarga. Mahasiswa yang memilih untuk me dokter keluarga harus mendapatkan pendidikan formal terstandar.¢ Pendidikan postgraduate kedokteran keluarga atau Ger Practitioner mengalamiperkembangan yang berbeda di setiap Negara.’4 Pada tahun 1966, Ingyris memulai pendidikan vokast untuk dokter umum, Pada dekade yang, sama, pendidikan kedokteran keluarga dimulai di Kanada dan Amerika Sen tahun 1995, setidaknya terdapat 36 negara yang mem pendidikan formal kedokteran keluarga. Program pendidibam int merupakan kolaborasi_antara_ institut pendidikan kedokteran, rumah sakit dan praktisi Di Indonesia, perutidihan postgraduate formal untuk dokter di layanan primer telah diamanahhan dalam Undang-Undang Nemor 2 ‘Tahun 2013. Tentang, Pendidikan Kedokteran, Pendidikan Kedokteran keluarga baru dimulai pada tahun 2016 dengan dibukanya Program Studi Dokter Layanan Primer dt Universitas Padjadjaran. COUTTS Jhinney’s textbook of family medicine. Edist orsity Press; 2016. defined as a ‘are to edical, behavioural and 1, Freeman TR. MW ke-d, New York: Oxford Unive amily, aM} Yorn, 1d its Sedia ving cine. mily mily ke-3, ke-3. ynan kter Beberapa negara di dunia menggunakan istilah kedokteran umum/general practice untuk istilah kedokteran keluarga. Berdasar atas definisi-defini: keluarga mempunyai 12 karakteristik: tersebut, maka seorang dokter 1) merupakan bagian dari sistem kesehatan yaitu memberikan pelayanan primer? dan berfungsi sebagai seorang_ generalis yang menerima setiap pasien dari semua usia dan jenis kelamin ——— atiap sistem organ, Serta setiap eng, dengan keluhan dari set ap tas wakit?™ daya kesehatan secara efisien deny a Penegunakan sumber foen profesi lain antarpelayaney melakukan koordina ee ingan dengan spesialisasi lain dai, primer dan mengatur'” esi demi memenuhikebutuh, Penjalankan fungsi advokast an pasien2> 3) mengembangkan pel individu (person-cen individu, keluarga, 4 bertujuan demi kesem! yaitu kontribusi. “kel v faktor risiko timbulnya penyakit pada ang; mmelskukan pemberdayaan pasien dalam mengatasi penyaki rang dideritanya® seta memotivasi pasien untuk berperilaky Mihat (aktivtas fisik, gizi seimbang, berhenti merokok, dan sebagainyé | 5) melakukan proses konsultasi_ unik sehingga _merjalin hubungan terus menerus dengan pasien melalui komunikasi efektif dokter dan pasien;? 6) bertanggung jawab untuk penyediaan pelayanan kesehatan bersinambung dan longitudinal (continuum of care) sesuai kebutuhan pasien;3 7) mampu mengambil keputusan berdasar atas prevalensi dan insidensi penyakit di masyarakat;? 8) mengelola penyakit akut dan kronis secara simultan yang dialami oleh pasion 9) mengelola penyakit pada tahap awal perkembangan penyakit dengan gejala serta tanda-tanda belum jelas dan mungkin memerlukan intervensi segera> 10) meningkatkan kesehatan dan kesej ay) ZmBtepat dan efektisa memiliki ti ) Gamilkitanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat? 12) berurusan_ den, berbagai dim Jayanan Kesehatan dengan terpusat pag, trad approach), serta berorientasi kepad, fan masyarakat? Kontribusi “keluarga” buhan anggota keluarga atau sebaliknya luarga” untuk mencari penyebab atay gota keluarga;? 4) "jahteraan dengan intervenst gan masalah Kesehatan dengan pendekatar “nst seperti dimensi fisik, psikologis, sosial, sett? Deere 2S5IP-PaINStP KrDoKTERAN KELL ARCA budaya.” Seorang dokter keluarga mengobati penyakit secara epat sesuai kewenangannya dengan memperhatikan pasien secara_utuh, bukan saja mengobati penyakit berdasar atas keluhan dan gejala penyakit? Seorang dokter keluarza wajid melakukan pendekatan biopsikososial (holistik) melakukan manajemen pengobatan2? Berdasar atas 12 karakteristik tersebut, maka kompetensi inti yang perlu dikuasai seorang dokter keluarga (Gambar 3.1):° 1) manajemen pelayanan primer (karakterisktik 1 dan 2); 2) pelayanan kesehatan berfokus pada individu (karakte 5, dan 6); 3) ketrampilan pemecahan masalah spesifik (karakteristik 7 dan 8), 4) pendekatan komprehensif (karakteristik 9 dan 10); 5) orientasi kepada komunitas (karakteristik 11); dan 6) model holistik (karakteristik 12) tik 3,4, Konan un ky Stkapipeniaku lim wontons Gambar 3.1. WONCA Tree edisi 201 Diadaptasi dari: WONCA Europe qe ksud dengan ked a yang dimal 5 okt Untuk memes ixetahul PFRSIP-PHMSIP. kedokter” e a elas srarat MeWhinney terdapat 9 Prinsip kedoktenr keluarga:t 7 individu, buka berkomitmen kepada individu, bukan semat,_ y Sree yang diderita. Keadaan ini menimbulkay > Toneekuensi, Pertama, seorang dokter keluarga tidak boi, membatasi diri dengan hanya menerima pasien dengan penyakiy fertentu saja, tetapi wajib menerima setiap pasien dengay ondisi apapun. Bila dari hasil kajian didapatkan bahwa pasien tersebut tidak dapat ditangani, maka seorang dokter keluarga wajid melakukan rujukan. Kedua, tanggung jawab seorang dokter Keluarga belum selesai bila pasien sembuh atau telah dirujuk, tetapi seorang dokter keluarga tetap bertanggung jawab walaupun pasien tersebut telah sehat, misalnya dengan melakukan tindakan pencegahan dan deteksi dini agar pasien tersebut tidak jatuh sakit; 2) seorang dokter keluarga mencoba untuk mengerti mengapa seeorang terkena suatu penyakit. Keadaan ini menyebabkan bahwa seorang dokter keluarga seringkali perlu menanyakan faktor risiko terjadinya penyakit pada individu, keluarga, masyarakat, dan sosial yang mungkin berhubungan dengan timbulnya penyakit; 3) seorang dokter keluarga menggunakan kesempatan bertemu dengan pasien untuk melakukan pencegahan penyakit dan promosi keschatan; ‘)scorang dokter ‘Keluarga’_memandang bahwa_pasiennya sebagai “population at risk.” Dengan adanya dokumen rekam nets bia lengkap, maka seorang dokter keluarga dapat Se analisis apakah seorang pasien sudah atau belum met re imunisasi atau tes skrining tertentu. Bila belum jae pean seorang dokter keluarga untuk menghubungi ees et utan dan mengingatkan agar datang ke tempt eoren ma ipareea tindakan tersebut. Contoh Jain yait 8 Pasien lanjut usia tinggal sendiri, depresi, dan jaranB Petgi ke Tuar ruma menpgunakan jarngan carer okter keluarga berkewajtban lanjut sia atau dokungam seal son mar a perkumpulan dengan pasien terse Mt care giver yang, cocok ; dan mengurangi der Pasien tersebut dapat beraktivitas ) seorang dokter keluar informasi dan kooeane mommandans dirinya sebagai pusat : i mengenai berbagai macam ore Kesehatan atau sosial baik formal maupun informal ran en ©) seorang dokter keluarga sebaiknya tingzal di lingkungan yan sama dengan pasiennya agar Ieoh . sohor neee at asiennya agar lebih mengenal kondst paven cerage bak pada waktu okt maupun sehat Sn fo neat Sotang dokter Keluaga dapat mengamattkeadaan » masyarakat, dan lingkungan sekitar sehingga dapat ‘melakukan intervensi bila diperlukam 7) seorang dokter keluarga menemui pasiennya di tempat tinggal Pasien. Kunjungan rumah merupakan proses. penting. deter Penerapan KedoKteran keluarga. Tempat tinggal merupakan tempat di mana berbagaiKejadian dapat timbul seperti pernikahan, Kelahiran, sakit berat, kematian, dan sebagamnva Kondisi-kondisi tersebut mempunyai dampak — terhadap Kesehatan anggota Keluarga. Dengan melakukan. kunjunyan rumah, seorang dokter dapat lebih mengenal pasien dan Keluarganya, serta dapat lebih mengerti_mengapa suatu penyakit timbul di keluarga tersebut; 8) seorang dokter keluarga memandang penting aspek subjektif dari ilmu kedokteran, Seringkali seorang dokter memandang, masalah kesehatan hanya dari segt objektif Saja yaitu “penyakit x” dan obatnya adalah “y”, namun seorang dokter keluarga perlu memandang masalah kesehatan juga dari segi subjektifaya yaitu bagaimana perasaan dan emosi pasien terhadap masalah esehatan yang dihadapinya, serta kesempatan baik bagi dokter tersebut untuk merefleksi kepada dirinya bila masalah Kesehatan tersebut terjadi padanya; dan . 9) seorang dokter keluarga merupakan seorang manajer dari berbagai sumber daya. Sebagai seorang generalis dan kontak —_—_— maka seorang dokter keluarga jen, tama pas jkan__ketet in er daya_ pasiey ferbatasan sumber daya pasien ¢! at japat melakukan rujukan apabila diperlukay” dirinya sehings Wajiy tentang prinsip-Prinsip_kedoktera, dokter keluarga wajib_ mempuny.! an, meliputi? Berdasar atas penjelasan keluarga, maka seorang pengetahuan dan ketramp! Klinis dasar sesuai Kewenangannya,_p; ee ea evemaraan Klinis dokter bekerja di layanan primer diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter qj Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Pengetahuan Klinis dasar meliputi pula pengetahuan tentang perkembangan penyakit, tumbuh kembang, dan perilaku manusia; by komunitas pasien dan perubahan yang terjadi, pengetahuan tentang komunitas di mana pasien tinggal sangat penting bagi seorang dokter keluarga. Setiap komunitas mempunyai Jarakteristik demografi, geografi, kultur, serta etnis tersenditi Semua ini dapat menjadi modal utama seorang dokter Seluarya untuk melakukan promosi keschatan, pencegahan penyakit, dan pengobatan pada pasien; dan ¢) komunitas profesional, praktik kedokteran saat ini membutubkan Kerja tim dan jaringan kuat, Pengetahuan tentang berbayai komunitas profesional sangat_membanty seorany, dokter keluarga berkoordinasi dengan profesi lainnya dan melakukan rujukan den i “ ~ cn urikis playanan bermulu, u memberikan — pelayé 2) keterompilan: 4) Klinis unum Keluary wait trampil nie fisiky dan pemerits, dokter keluarys wy penverikes dan prosedurfindakan, seorang, doklet Takukan anamnesia, pemeriksoa® aan Jaboratorium sederhana, Seorahs aa an lt fetampi melakukan berbagal prose Pengobatan sestual kewenangannya; ) Klinis khusus, seperti hubungan dokt. komunikasi, konseling, konsultasi be berkebutuhan khusus,serta identifikasifaktor hake ©) manajemen sumber daya, dengan keterhatavan sumbet daya terutama pada pasien, maka seorang dokter keluatsa perl memPertimbangkan keputusan klinisnya demi mantaat yang Sebesar-besarnya bagi pasien. Sebagai contoh, obat yang disarankan ternyata mahal, maka seorang, dokter keloss Wajib_mempertimbangkan altemnatif obat lain yang lebih murah, namun tetap efektif: dan 7 d)manajemen praktik, seorang dokter keluarga merupakan seorang manajer tempat praktiknya. Oleh se dokter keluarga wajib mempu dalam mengelola tempat praktik dan efisien. Dampak Penerapan Prinsi Le ac Penerapan prinsip-prinsip kedokteran keluarga dalam praktik sehari-hari menyebabkan seorang dokter keluarga dapat mengenal dengan baik pasien atau keluarganya sebelum mereka mengetahui penyakit yang diderita, Hal ini terjadi karena seorang dokter keluarga telah menggali faktor ristko, melakukan deteksi dini, dan tindakan skrining pada pasienny.* Seorang dokter keluarga menjadi bagian dari hubungan kompleks dalam keluarga pasion apalagi bila dokter tersebut di area yang sama dengan pasten dan keluarganya, Lokasi tompat tinggal yang, sama dengan pasien menyebabkan seorang dokter keluarga dapat berinteraksi dengan pasien dan dapat turut sera secara aktif dalam perkumpulan suma dengan pasiennya Hubungan yang lama dan bersinambung, menyebabkan seorang, doktor keluatya mengetahui banyak hal dari pasien dan fer pasien, keterampilan, hadapan dengan pasien bab itu, seorang keterampilan manajemen agar dapat bekerja efektif -~ DOKTERAN KELUARGA orm. akan untuk mempertahankan a, ya Infor jantule mere efuanganya, 1ipatan pasion dan KeIWargany sneninghathan Keel Toa tidak dapat memisahkan tubuh gy Seorans deta ters, Peshatian terhadlap perasaan an jiwa scbagal re mpakan suatu Kewajibans* ace rs elan yang, akukan oleh Wen dan Tucks coumukan bahvra Keinginan_masyarakat tethadap pelayanay mene ataata bukan arena mereka ali di bidang eS i! e] eter kesh up usr lebih mengarah kepada Keterampian Kedoktcar an memperhatikan Kondisi emosi pasien (Tabel 3.1) asi ini dig! cinginan Masyarakat terhadap Pelayanai = Kontrib Dolier mendengsrkan mereka DoLier peru perhatian dan kash ya 7 ‘Dalier dapat member penelasan dengan @ tak 7 Tempat nyaman dan dapat dengan w smudah diakses [5 tera yang neon dengan rr | stat ainnya di tempat praktik doktor SI ae wanita bernama ibu A, berumur 75 tahun datang ke {erPst braktik Dokter S dengan keluhan sesak. Sesak ini dirasakan (Ga) berlangsung selama 1 bulan terakhir. Ibu A tinggal bersams ees mye Jang berumur 22 tahun. Tiga tahun yang lalu, ibu A Solel tte Muocard Infrk dan telah dilakukan katerisos ', wanita tersebut mendapatkan obat antihipertens) pengencer darah, dan antilipi gizh obesitas Dei ee Keadaan umum baik. Status tersebut mengal nonmal. Dokter § melakuk Prinsipsprinsip kedokterankelaarga nn ENN Penschtan Prinsip 1. Dokter keluarga berkomitmen tethadap individu, bukan semata-mata pada penyaki ee Penyakit yang diderita oleh seorang Ibu A merupakan seorang lanjut usia (260 tahun) sehingga Dokter S$ berkewajiban menanyakan tentang adanya keluhan-keluhan lain yang menyangkut sindroma geriatri. Berdasar atas hasil wawancara, pemeriksaan fisik dan laboratorium, didapatkan bahwa ibu A mengalami obesitas, hipertenst terkontrol, katarak osteoarthritis, dan mempunyai infark lama. Gejala sesak napas belum dapat diketahui penyebabnya sehingga Dokter § merencanakan untuk merujuk ibu A tersebut ke rumah sakit untuk dilakukan foto thorax, echocardiograpity dan spirometry. Prinsip 2. Seorang dokter keluarga mencoba untuk mengerti mengapa seeorang terkena suatu penyakit. Pada waktu ibu A memasuki ruang praktik, ibu tersebut tampak menunduk dan pinggit nulut tertarik ke bawah, Ibu A tampak sedih dan depresi. Dokter $ mencoba menggali informasi kembali tentang keluhan sesak ini, Setelah beberapa lama, akhimya ibu A mengakui bahwa sebulan yang lalu, cucu tercinta ingin berhenti kuliah, Ibu A berusaha membujuk cucunya agar meneruskan kuliah, tetapi cucu tersebut bersikeras untuk berhenti kuliah Keadaan ini membuat ibu A sedih. Pada waktu ibu A menceritakan hal tersebut, ibu A menangis. Dokter A berkesimpulan bahwa ibu ‘A mengalami depresi. Sesak yang timbul kemungkinan merupakan psikosomatis. Dokter $ merencanakan untuk mencoba melakukan psikoterapi, tetapi kalau tidak berhasil, maka | Dokter 8 vrerencanakan untuk metujuk ke psikolog, Selanjutnya Dokter S nereneanakan pula untuk dapat berteru dengan cucu iba A untuk venti uliah menggali mengapa dia ingin berh AN KELUARGA sip KEDOKTERANKETLUARGA, prayste-FRINSIP “ nakan kesempat kter keluarga menget! an a Ses tak melakukan pencegahan penyakiy bertemu den dan jpromosi kesehatan. fan agar ibu A menurunkan berat sar. Dokter § juga memberbay Cr sik dan asupan gizitepat, padan dengan melakukan a} Prinsip 4. Seorang dokter keluarga memandang bahwa pasien. pasiennya sebagai “population at risk. sien lanjut usia yang hanya tinggal dengan frenyarankan agar ibu A dapat mengikutt kegiatan-kegiatan di fear rumah seperti senam lansia, perkumpulan keagamaan, posbindu atau Kegiatan kemasyarakatan lainnya, agar pasien fersebut dapat hidup bahagia dan mengurangi depresi. Prinsip 5. Seorang dokter keluarga memandang dirinya sebagai pusat informasi dan koordinasi. Dokter $ merencanakan untuk merujuk ibu A tersebut ke rumah sekit untuk dilakukan foto thorax, echocardiography dan spirometry. serta merujuk ke seorang psikolog. Prinsip 6. Seorang dokter keluarga sebaiknya tinggal di lingkungan yang sama dengan pasien-pasiennya. Dokter $ tinggal di RW yang sama dengan Ibu A. Dokter S dapat mengamati keadaan Ibu A sehari-hari, masyarakat dan lingkunga” sekitar sehingga dapat melakukan intervensi bila diperlukan. Prinsip 7. Seorang dokter keluar Ear Juarga menemui pasiennya di rumah Dokter § merencanakan unt akan untuk datang ke rumah fbu A untuk mengamati kondi rumah iu A datas ransha penssahon teh pada Tansia. Hal lain yaity untuk bertem denim cucu tba A dan menggali penyebab cucu tersebut ingin bethenti kul Prinsip 8. Seorang dokter keluarga memandan; subjektif dari imu kedokteran, adang penting spe Dokter S berhasil mengyali sisi emosional ibu A sehingua simpulan sementara tentang keluhan sesak ibu A adalah psikosomatis dan depresi. Prinsip 9. Seorang dokter keluarga merupakan seorang manajer dari berbagai sumber daya. 7 Dokter S mempunyai alat EKG, sehingga beliau dapat melakukan pemeriksaan EKG. Pemeriksaan thorax, echocardiograpity dan spirometry tidak dapat dilakukan di tempat praktik Dokter S sehingga beliau merujuk ke rumah sakit, Dokter S_ wajib mengetahui apakah rumah sokit yang dituju mempunyai fasilitas pemeriksaan-pemeriksaan tersebut, Dokter S menanyakan pula apakah ibu A mempunyai asuransi kesehatan sehingya asuranst Kesehatan tersebut dapat digunakan untuk pemeriksaan di rumah sakit tujuan, wed 1. Rakel RE, Essential family medicine: fundamentals and case studied, Edisi ke-3. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2006. 2 Gan GL, Azwar A, Wonodirekso S.A primer on family nedicine practice. Jakarta: Singapore International Foundation: 2004,

You might also like