You are on page 1of 19
KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2018 TENTANG ‘TATA CARA PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DIUNDANGKAN DI JAKARTA PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018 BABI BAB I BAB IL BaBIV BABY BaB vt BAB vit DAPTAR ISI KETENTUAN UMUM. PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH PENGADAAN TANAH SKALA BESAR PENGADAAN TANAH SKALA KECIL BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN, KETENTUAN PENUTUP Halaman 13 16 16 KEMENTERIAN PERTAHANAN 'REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2018 TENTASG ‘TATA CARA PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Dbahwa untuls teria administrasi pengadaan tanah di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia serta untule mendulung tugas dan fungsi pemerintatan dibidang pertahanan negara, perlu dibuat aturen sebagai pedoman mengenai tata cara pelaksanaan pengadann tanah di Tingkungan Kementerian Perahanan dan Tentara Nasional Indonesia, bahwa penyelenggaraan pengedaan tanah di linglangan Kementerian Pertahanan dan Tentara [Nasional Indonesia belum diatur secara khusus sesust dengan peraturan zerundang-undangan; bahwa berdasorkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perl menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Tata Cara Peloksanaan Pengadaan Tanah di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesis; Mengingat Menetapkan 1, Undang-Undang tomer 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Homer 2 Tahun 2012 tentang Pengadasn Tanas bagi Pembangunan —Untule Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran [Negara Republik Indonesia Nomor 5280); 3. Peraturan Presider. Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republic Indonesia Tahun 2012 Nomor 156) sebagsimana telah iubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015 tentang Perubahan ‘Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012, tentang Penyelenggaran Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 366); MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTER PERTAHANAN TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA, BARI KETENTUAN UMUM Pasa Dalam Peraturan Menter ni yung dimaksud dengan: 1. Pengadaan Tanah adulah kegiatan menyediakan tanal dengan cara member ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihake yang bechak, 2. Kementerian Pertahanan yang selanjutnya disebut Kemhan adalah unsur pelaksana fnesi pemerintah di bidang pectahanan, ‘Tentara Nasional Irdonesia yang disingkat dengan TNE adalah terdii atas TMI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TMI Angkatan Udara yang melaksanakan ftugasnya secara matra ala gabungan di bavwah pimpinan Panglima, Barang Milk Nega-a yang selanjutnya disingkat BMN adalah semua barang yang dibel au diperoleh tas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau ‘berasal dari perolehan lainnya yang sab. engelola Barang adalah Menteri Keuangan sebagai pejabat yang berwinang dan bertanggung jawab atas pengelolann BMW. Pengguna, fang adalah Menteri Pertahsnan sebagai Pejnbat yang bervenang tas penggunaan BMN di linglungan Kemhan dan TNL ‘Kuasa Pengguna Barang yang selanjutnya disingkat KPB adalah pejabat di lingkungan Kemban/TNI yang diuunjuk oleh MenteriPertahanan untuk menggunakan BMN yang berada— dalam penguassannya —m: sing-masing, di lingluangan Kemhan dijabat olsh Sckretaris Jenderal Kerhan dan sat oleh Panglima TNL aang selon 1 yang selanjutnya dlsingkat PPB-EI adalah peat linglungan TNL yang ditunjuk oleh Panglima TNI tuntuk menggunskan BMN yang berada dalam penguasaannya masing-masing, ditiap-tiap Angkatan , KPB i lingeungan Kemhan terhadap rencana Pengadaan Tanah di lingkungan Kemhan; @ a @ a ay @ “10 © KPB di fingkungan TM terhadap rencana Pengadaan Tanah di lingkungan Markas Besar ‘Tentara Nasional Indonesia; dan 4. PPB-El terhadap rencana Pengadaan Tanah di Jingkungan Unit Organisasi Angkatan, Dokumen perencanaan Pengadaan Tanah sebagaimana imaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Pengguna Barong/KPD/PPO-E1/PPD-W kepada Pemerintah Daerah provinsi/gahesnur sestii dengan letak Objeke Pengadaan Tanah Pasal U1 ‘Tahap persiapan Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b dilaksanakan oleh Pemerintal Daerah provinsi/gubernur. Pelalesanaan persiapan Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pads ayat (1) dilaksanakan setelah menerima oleumen perensanann Pengadaan Tanah dati Pengguna Barang/KPB/PPB-B1/PP-W i lingkungan Kemhan dan TNL Pelaksanaan persiapan Pengadaan Tanah sebagaimana imakesud pada aya (1) Pengguna Barang/KPE/PPE- E1/PPB.W meneirimlean personel untule dude sebagai tim dalam persiapan Pengadaan Tanah, Pasal 12 Dolumen perencancan Pengadaan Tanah sebagaimana limaksud dalam Pasal 11 yong telah disetujul gubernur menerbikn keputusan Penetapan Lolast Pengudaan Tanah berdasarkan berita_acara kesepakatan dalam Konsultasi Publik Keputusan Penetopan Lokasi Pengadaan Tanah yang {ela diterbitkan och gubernur sebagaimana dimalesud pada ayat {1} diteritma_ oleh Pengguna Barang/KPB/PPB-E1/PPB-W. @ a a @ 0 @ Berdasarkan kepuitisan Penetapan Lokasi Pengadaan ‘Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pengguna Barang/KPB/PPG-E1/PPB-W_ mengajukan permohonan pelaksansan Pengadsan Tanah kepada Kantor Pertanahan. Pasal 13 ‘Tahap pelaksanaan Pengadaan Tanah eebagaimana dimakgsud dalam Pasat 6 huruf ¢ dilsksanakan oleh Ketua Peloksana Pengadaan Tanah, Pelaksanaan Pengsdaan Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ilaksanakan setelah menerima permohonan pelsksansan Pengadaan Tanah yang diajukan oleh Pengguna Barang/KPB/PPB-E1 /PPB-W. Pelakceansan Pengsdaan Tanah sebagaimana dimalesud pada ayat (1 Pengguna Barang/KPB/PPE-E1/PPB-W mengirimkan persanel untuk duduk sebagai tim dalam ppelaksanaan Peng:daan Tanah. Pasa 14 Data hasil pelaksanaan Pengadaan Tanah sebagaimana imaksud dalam Pasal 13 disampaikan oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah kepada Pengguna, ‘Barang/KPB/PPB-EL/PPB-W. Data Pengadaan Tanah sebagaimana dimakstd pada ayat (1) berupa: fa, dokumen perencanaan Pengadaan Tanal; surat pemberitahuan rencana Pengadaan Tanah data awal sutyek dan objels berita acara besepalcatan Konsultasi Publik; xkeputusan Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah; surat pengajunn pelaksanaan Pengadsan Tanah; berita acara inventarisasi dan identifikasis peta bidang Objek Pengadaan Tanah dan daftar ‘ominatf jk dokaumen hasil pena 12- Kk. berita cara kesepakatan musyawarah penetapan Ganti Kerugian 1. beritaacarapemberian Ganti Kerugian dan Pelepasan Hab, m. alot buleti ponguasaan dan pemilikan Objele Pengadaan Tanah; rn. berita acara penyerahan hasil Pengadsan Tanah; dan 0. doktumentasi dan rekaman Pasa 15; (1) Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah BPN menyerahlean hasil Pengadaan Tanah kepada Pengguna Barang/KPB/PPB-E1/PPB-W disertai data Pengadaan ‘Tanah paling lama 7 (tujuh) hari (2) Penyerahan hasil Pengadsan Tanah sebagaimana imaksud pada ayat (1) berupa bidang tanah dan dokumen Pengadacn Tanah. (9) Penyerahan hasil Pengadaan Tanah sebagaimana ‘imaksud pada ayat (2) dilakulean dengan berita acara serah terima untuk selanjutnya dipergunakan oleh Pengguna Barang/KPB/PPB-E1/PPE-W guna pendaftaran/ pensertipikatan, |) Pendaftaran/pensertpikatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan oleh Pengguna Borang/KP8/PPB-21/PP-W dalam jangka waktu paling lama 90 igs puluh) hari Kerja sejake penyerahan hasil Fengadaan Tanah, (5) Pendataran/pensertipikatan yang dilakeanakan oleh Pengguna Barang!KPB/PPE-E1/PPB-W sebagaimana limaksud pada ayat (3) digjukan tas nama Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kemhan, Pasal 16 Dalam hal Pengadaan Tanah telah selesai dilaksanakan, Pengguna Barang/KPB/PPEE-I/PPB-W segera melakukan <1 pencatatan ke dalam dite UMN Kemban dan TNI serta ‘mengajukan permohomin penctapan status penggunaan [BM kepada Pengelola Barang, Pasal 17 Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme Pengadaan ‘Tanah skala besar untuk kepentingan tugas dan fungsi i Jingkungan TNI diatur dengan Peraturan Panglima TN paBIy PENGADAAN TANAH SKALA KECIL Pasa 18 (0) Pelaksanaan Pengodaan Tanah skala kecil sebagaimana imaksud dalam Pasal 5 ayat (3) untuk efisiensi dan fektiitas dapat dilaksanakan oleh Pengguna Barang/KPB/PPBE-I/PPB-W, serta dapat dilakukan Jangsung dengan Fhak yang Berbak. in Tanah sala kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak sesuat (2) Dalam at Obyele Pengad: dengan rencana tcta ruang wilayak, Kemhan dan TNL rmengajukan usulin perubahan tata ruang secara tertulis kepada perverintah pusat dan/atau Pemerintah Daerah yang membidang tata ruang wilayah, (9) Pengedaan Tansh skala kecit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak memerlukan Penetapan Lakasi (4) Penilaian tanah terhadap Pengadaan Tanah skela keeil sebagaimana dinaksud pada ayat (3) dapat menggunakan asl penilaian Kantor Wilayah Direktorat JenceralKekayaan Negara/Kantor Pelayasnns Kekaysues Negara dant Lelang Kemenerians Kevangan atau jasa Penilai Publik a a ° “ -14- Pasal 19 Pelakeanaan Pengaiaan Tanah yang dilaksanakan oleh Pengguna Barang/KPD/PPE-E1/PPB-W — selanjutnya membentuk Panitia Pengadaan Tanah, Panitia Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat [1] Keanggetnannya dapat disusun secara 14 olbh Pengguna Barang/KPB/PPB- BI/PPB-W dengan instansi teknis terkait. bbersama. Panitia Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melaksarakan penelition, Klarifkasi, dan survey lnpangan serta menyusun dokumen Pengadaan ‘Tanah dan melaporkan kepada pejabat Pengguna Barang/ KPB/PPB-EI/PPB-W. Dokumen Pengadsan Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) beris: 8, malesud dan juan rencana Pengadaan Tanah; b,kesesuian dengan reneana tata roang wilayah {an prioritas pembangunan fasiltas pertahanan; cIetak tana, menguraikan kelurahan/desa, ecamatan, labupaten/ kota dan provinst, tempat lokasi pembangunn yang direncanakan; 4. tus tanah yeng dibutuhkan sesual dengan yang dlipertukan; ©. gambaran unum status tanah menguraikan data wal mengensi pengussaan dan pemilikan atas tana; f.perkiraan jar waktW pelaksanaan Pengadaan Tanah, menguraikan waktu yang diperlukan ‘untuk masing-masing tabapan Pengadaan Tanah; f perkiraan jangka —waktu—_pelaksanaan pembarapuri hh, perkiraan nila tana, menguraikan perkiraan nila CGanti Kerugian Objek Pengadaan Tanah; dan §.reneana penganggaran, menguraikan besaran dana, sumber dana, dan sincian alokast dana luntuk perencanaan, persiapan, pelaksanaan, ed 1s. penyerahan hasil, administrasi dan pengelolaan, serta sosialisas Pasal 20 (1) Pernberian Ganti Kerugian kepada Pihak yang Berhak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (4) hurl cllaksanakan berdasarkan kesepakatan para pihalk (2) Pemberian Ganti Kerugion sebagaimana dimaksud pda ayat (1) dibuat dalam berita acara pemberian Ganti Kerugian dilmpir ‘s, daftar Pihak yang Berhake menerima Gantt Kerugian; b. dentuk dan besarnys Ganti Kerugian yang telah liberia: ‘© daftar dan bukti pembayaran /levitanst; Derita ucara Pelepasan Hak atau penyerahan tana; dan ©. dokumentasi proses penyerahan Ganti Kerugian (9) Pemberian Ganti Kerugian sebagaimana dimalesud pada ayat (2) dilaksanakan dihadapan PPAT. Pasal 21 | (2) Panitia Pengadaon Tanah sebagaimana dimatesud dalam Pasal 19 ayat (2) menyerahcan hasil Pengadaan Tanah kepada Pengguna Bsrangy/KPB/PPB-EL/PPB-W dlisertai data Pengadaan Tanah, (2) Data Pengadaan Tansh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliput 8. peta bidang tanh; b. daftar nominatif dan ©. datn administra (9) Penyerahan hasil Pengadaan Tanah dilakkukan dengan berita acara serah terima hasil Pengadaan Tanah untuk. selanjutaya —digergunakan oleh Pengguna Barang/KPB/PPB-=1/PPB-W guna pendaftaran/ ensertipikatan, “16 (4) Pendaftaran/pensertipikatan scbagaimana dimaksud pada ayat (9} harus dilakukan dalam jangka waktu paling lama 90 tiga pulub) hari kerja sejok penyerahan hasil Pengadaan Tanah dilaksanakan. Pasal 22 Dalam hal Pengadsan Tanah telah selesai dilaksanakan, Pengguna Barang/KPB/PPB-E1/PPB-W segera melakukan ppeneatatan ke dalam daftar BMN Kemhan dan TNI dan ‘mengajulkanpermohoran penetapan status penggunaan BMN kepada Pengelola 3arang, Pasal 23 Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme Pengadasn ‘Tanah skala kecil untuk kepentingan tugas dan fungsi di lingleungan TMI diatsr cengan Peratuiran Panglima TN BABY BIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG Pasal 24 Pendanaan pelaksanaan Pengidaan Tanah di lingkungen Kemhan dan TN! bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara BABI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 25 (1) Pengguna Barang/KPB/PPB-EI/PPB-W —melakwukan pengaovasat das yongenelatian terlatdap petals Pengadaan Tonah untuk kepentingan tugas dan fungst Kemhan dan TMI lingkungannya masing-masing. (2) Pengguna Baranz/KPB/PPB-EI/PPB-W — melakukan pemantauan dan evalu (i stas penguasasn, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan hasil Pengadaan Tanah untuk kepentingar tugas dan fungst Kemban dan TNL Se te ee eee Bag vit KETENTUAN PENUTUP Pasa 26 Peraturan Menteri ni mulai berlaku pada tanggsl ddiundangkan, ‘Agar setiap orang mengetahusinys, _memerintahkan pengundangan Persturan-Menteri— ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik indonesia, Ditetaplan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2018 MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, cap/tertanda RYAMIZARD RYACUDU Diundanglan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 2018 | DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAW HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Cap/tertanda \WIDODO EKATJAHJANA [BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 1892 Avtentibasi

You might also like