You are on page 1of 66
: [saninay ] PERATURAN BADAN INTELMJEN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 01 TAHUN 2020 ‘TENTANG. STATUTA SEKOLAH TINGGI INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INTELUJEN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang ‘Mengingat 8. bahwa Ketentuan Pasal 60 ayat (5) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tings mewajibkan setiap satuan pendidikan tinggi merailiki b. bahwa untuk —memberikan acuan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan Tridharma perguruan tinggi di ingkungan Sekolah Tinggi Intelijen Negara, perl menetapkan Statuta Sekolah Tinga Intelijen Negara; © babwa berdasarkan pertimbangansebagaimana Gimaksud dalam buraf a dan huruf b, peria rmenetapkan Peraturan Badan Intelijen Negara tentang Statuta Sekolah Tinggi Inteijen Negara; 1, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelien Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia, ‘Tahun 2011 Nomor 105, Tambshan Lembaran Negara Republi indonesia Nomor 5249}; 2. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2012 tentang Badan Intelijen Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 220) sebagaimana telah Menetapkan ddiubah dengan Peraturan Presiden Nomor 73. Tahun 2017 tentang Perubshan atas Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2012 tentang Badan Intelijen Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 168); /MEMUTUSKAN: PERATURAN BADAN INTELMIEN NEGARA TENTANG ‘STATUTA SEKOLAH TINGGI INTELIJEN NEGARA, BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Badan Inteljen Negara yang selanjutnya disebut BIN adalah alat negara yang menyelenggarakan fungsi Intelien dalam negeri, Iuar negeri dan berkedudukan seoagat koordinator Intelyen Negara dan melalcukan pembinaan terhadap STIN. 2. Sekolah Tinggi Iatelien Negara selanjutnya disingkat STIN adalah perguruan tinggi di lingkuungan BIN yang menyelenggarakan program pendidikan skademike dalam ‘satu rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai kkebutuhan organisasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Statuta STIN yang selanjutnya disebut Statuta adalah peraturan dasar penyelenggaraan dan pengelolaan STIN yang digunakan sebagai landasen dalam penyusunan peraturan dan prosedur operasional standar di STIN. 4. Senat Akademik STIN yang selanjutnya disebut Senat Akademik adalah unsur penyusun kebijakan dan organ STIN. yang menjalankan fungei penetapan dan pertimbangan pelaksansan kebijakan akademile di tingkat selolah tings. 5. Ketua STIN yang selanjutnya disebut Gubernur STIN merupakan organ Pimpinan STIN yang memimpin 10. u. 12, 13, 14 15, enyelengenraan dan pengelolaan TIN. yang. penyebutannya digunakan dalam komuniasi aleademile, komunicasi Kelembagaan, dan intern organisasi Dewan Penyantun adalah organ STIN yang menjalankan ‘ungsipemberian pertimbangan bidang non-akademile ‘untuk pengembangan STIN, Sivitas Akademika adalah magyarakat akademik yang ‘erdir atas dosen, Taruna, dan Mahasiswa STIN. Dosen STIN adalah pend profesional dan ilmawan STIN dengan tugas wlama_—_mengembangkean, menyebarluaskan, dan mentransformasikan in ppengetahuan, Keterampilan, dan teknologi intelijen ‘melalui Tridharma Perguruan Tinggi ‘Tridharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban Perguruan ‘Tinggi untule menyelenggarakan pendidikan, penelitian, ddan pengabdian kepada masyarakat, Taruna adalah sebuten untuk peserta didile yang terdaftar dan mengiluti pendidikan pada Program Sarjana di STIN setelah dinyatakan Iuhis dari selurah tahapan seleks! yang ditetapkan, Mahasiswa adalah sebutan untuk peserta didile yang terdaftar dan mengikuti pendidikan pada Program Pascasarjana di STIN setelah dinyatakan tulus dari seluruh tahapan seleksi yang ditetapkan, Pelatih adalah setiap pendidile yang bertanggungjawab tas kegiatan Pelatihan di STIN yang bertujuan, ‘mengembanglan keterampilan inteljen. Pengasuh adalah setiap pendidike yang bertanggung, jawab untuk membina Taruna dan Mahasiswa dalam rangka membentuk naluri, Karakter, dan kepribadian intelijen. ’ ‘Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang, penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi di STIN. ‘Alumni adalah mereka yang telah lulus pendidikan dari STIN, 16, 17. 18, 19. a 22, Warga STIN adalah satuan yang terdiri atas pejabat ‘utama, dosen STIN, tenaga kependidikan, Pelatih, Pengasuh, Taruna, dan Mahasiswa. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan Pembelajaran yang memiliki Kurikahim dan metode Pembelsjaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan voles Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan behan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kkegiatan Pembelajaran untuk meneapai_tujusn | pendidikan, Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendiiken, itambeh dengan Standar Nasional Peneliian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Kerangka Kualikasi Nasional Indonesia yang, selanjutnya disebut KKNI adalah pernyataan kualitas| sumber daya manusia Indonesia yang penjenjangan kualifkasinya dinyatakan dalam learning outcome (capsian pembelajaran} Pembelajaran adalah proses interaksi antartaruna, antarmahasiswa, Taruna dengan dosen STIN dan Pengasuh, Mahasiswa dengan dosen STIN dan Pengasuh, sera Taruna dan Mahasiswa dengan sumber belajar lain i smi, Organ selanjutaya disebut Organisasi Ketarunaan adalah vwadah formal untuk mengakomodir kegiatan ketarunaan ddan kemahasiswaan di STIN. Prinsip Keinteljenan adalah nila-nilai dasar STIN yang, meliputi ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Psa, si Ketarunaan dan Kemahasiswann yang lame, berintegrtas, tangguh, profesional, seta, loyal, solid, semangat dan kerahasiaan, Pasal 2 (2) STUN berasaskan Pancasila (@) STUN berlandaskan Undang-Undang Dasar Republi Indonesia Tahun 1945, Pasal 3 (2) STIN memilikinilai-nilai dasar yang disebut dasa dharma STIN, (2) Nilai-nitat dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) \wajib dipedomani oleh seluruh warga STIN| (9) Nilai-nilat dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) metiputi bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Bsa nasionalisme; b. cc. berintegritas; 4. tangguh; profesional; set; & loyal, solid i, semangat; dan J. kerahasiaan. (4) Nilai dasar Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Bsa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, yaitu bahwa STIN senantiasa menyelenggarakan segala aspek ‘eegiatan Tridharma Perguruan Tinggi beelandaskan nila ailai Ketuhanan, (6) Nilai dasar Nasionalisme sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, yaitu setiap Warga STIN dalam penyelenggaraan Tridharma —Perguruan Ting berlandaskan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal tka, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (6) Nilai dasar Berintegritas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, yaitu setiap Warga STIN dalam ‘melakulean tindakan konsisten dengan prinsip-prinsip intelijen dan kebenaran. (7) Nilai dasar Tangguh sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, yaitu Warga STIN-memiliki sikap pantang menyerah, tabah, dan kuat pendiriannya dalam ‘menyelesaikan tages dan tanggung jawabnya, serta berusaha terusmenerus dengan maksimal dalam ‘mencepal tujuannya sesuai dengan vist dan misi STIN; (8) Nilai dasar Profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) urate, yaitu Warga STIN memilki pongetahuan dan ‘eterampilan, sehingga mampu melaksanakan tuges dan tanggung jawabnya sesuai dengan profesi yang iembannya (9) Nilat dasar Setia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hhuruf f, yaitu Warga STIN mengembangkan sikap yang teguh dan kuat sesuai dengan peraturan dalam rangka mmelaksanakan segala tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara tuntas; (10) Nitai dasar Loyal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Inuruf g, yaitu Warga STIN harus memilki jati diri, epatuhan, dan tindakan yang secara _totalitas| mendukung dan taat kepada negara, institust dan pimpinan, dengan mengembangkan sikap saling ‘menghormati, bekerjasama secaraharmonis dan ‘mencintai pekerjaan dengan penuh Kesadaran dan keeikblasan; (11) Nilsi dasar solid sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hhuruf bh, yaitu Warga STIN- mampu memberikan semangat yang menguatkan dan mengukubkan organisasi schingga dapat mendulung aktvitas organisasi secara maksimal; (12) Nilai dasar Semangat sebagsimana dimaksud pada ayat 2) huruf i, yaitu Warga STIN- mampu memberikan seluruh tenaga dan pikirannya secara terus menerus: ‘dengan penuh kesadaran, sehingga pekerjaan lebih cepat selesai dalam rangka mencapai tujuan STIN menjadi perguruan ting intlien berkelas dunia; (19) Nilai dasar Kerahasiaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf j, yaitu Warga STIN memiliki kewajiban untuk menjoga segala bentuk informasi yang bersfat rahasia guna menjaga kredibilitas lembaga intelijen; Pasal 4 (2) Nilsi-nitat dasar sebagaimana dimalesud dalam Pasal 3 disebut sebagai dipedomani oleh seluruh warga STIN. (2) Dasa dharma STIN sebogaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sepulu sifat kebalikan berdasarkan kebenaran yang menjadi pedoman bagi seluruh Warga STIN dalam Dertingkah laku sehas sugas. Gharma STIN- yang wajib hari maupun dalam pelaksanaan BAB It IDENTITAS Bagian Kesatu Kedudukan dan Pendirian Pasal 5 (0) STIN bertanggung jawab kepada Kepala BIN, (2) Pembinaan STIN secara teknis akademis dilaksanakan leh Menteri yang menyelenggarakan urusan di bidane, pendidikan dan kebudayaan. (3) Pembinaan STIN secara teknis fungsional dan. ‘administratifdlaksanakeen oleh Kepala BIN, Pasal 6 (2) STIN berkedudukan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (2) STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didirikan pada tanggal 9 Juli 2008 (9) Tanggal 9 Juli ditetapkan sebagai Dies Natalis STIN, (4) STIN dapat menggunakan nama National Inteligence College dalam komunikasi internasional, Bagian Kedua Lambang, Bendera, Susana Akademi, dan Mars STIN| Pasal 7 (1) STIN sebagnimana dimaksud dalam Pasal 5 memilki Jambang, bendera, himne, mars, catur prasetya taruna, ‘busana akademike dan seragam Taruna. (2) Busana akademik sebagnimana dimaksud pada ayat (1) bberupa toga, ‘opi, kalung, dan atribut lainnya, (9) Pakaian seragam Taruna sebagaimana dimaksud pada fayat (I) terdiri atas Pakaian Dinas Upacara (PDU), Pakaian Dinas Harian (PDH), Pakaian Dinas Lapangen (PDU), dan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) (@) Lambang, bendera, himne, mars, dan catur prasetya taruna STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ‘ercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisalbkan dari Peraturan Badan ini (9) Ketentuan mengenai lambang, bendera, himne, mars, ‘catur prasetya Taruna, busana akademik, dan seragarn ‘Taruna dan diatur dengan Peraturan Gubernur STIN, BABU PENYELENGGARAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Bagian Kesar Umum Pasal 8 (1) STIN bertanggung jawab menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi dalam bidang intelijen negara. 2) Dalam menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), STIN| smenyelenggarakan: ‘a, _kegiatan pendidikan; b. penelitian; dan c._pengabdian kepada masyarakat. (9) Kegiatan pendidikan sebagaimana dimaksud pada (@) huruf a bertujuan menghasilean sumber daya manusia yang memiliki kesiapan penerapan keahlian di bidang intelijen negara (4) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b bertujuan untuk mengembangkan —_pengetahuan, kketerampilan, pengalaman, daya nalar, teknologi bidang intelijen, menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan dan berpartisipasi dalam memecahkan permasalahan di instansi pemerintal dan masyarakat. (5) Pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimalud pada ayat (2) huruf © bertujuan menjalin hubungan aantara STIN dengan instansi pemerintah, institusi Pendidikan, dan masyarakat melalui kerja sama yang, sling menguntungkan dan merupakan wahsna belajar yang efektif bagi Dosen, Taruna, dan Mahasiswa, Bagian Kedua Kegiatan Pendidikan Paragrat 1 Penyelenggaraan Kegiatan Pasal 9 (1) STIN menyclenggarakan pendidikan akademik dan dapat mmenyelenggarakan pendidikan vokasi dalam imu pengetahuan dan/atau telenologi di bidang_intelijen setelah memenuihi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Penyelenggaraan pendidilsan di STIN didasarkan pada ‘sas dan prinsip Keinteijenan, Kepentingan, kebutuhan corgonisasi dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. dan perkembangan dunia intelijen sesuai (9) Dalam menyelenggaralan pendidikan sebageimana imakesud pada ayat (1), STIN dapat membula, mengubah, dan menutup Program Studi sesuai dengan -10- epentingan organisasi, ebutuhan organisasi, dan zetentuan peraturan perundang-undangan (4) Penyelenggaraan pendidikan di STIN dilakukan dalam bentuk Pembelajaran, Pelatihan, dan Pengasuhan, (9) Pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan proses Kegiatan antara Taruna atau Mahasiswa dengan dosen STIN dan sumber belajar dalam bentuk diskusi, simulasi, dan cara lain, dengan cara tatap muka atau menggunakan media yang dlitujukan untuk mengembangkan — pengetahuan, ‘keterampilan, dan teknologi yang dibutubkan dalam pelaksanaan tugas intelijen, (6) Peiatinan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan proses kKegiatan antara Taruna dengan praktik, dan Pelatih dalam bentuk peragaan, simulasi bentuk lain pembiasaan suatu kemampuan yang. lityjukan untuk mengembangkan keterampilan yang . mendukung —terwujudnya kepentingan dan’ keamanan nasional (4) Dalam menyclenggarakan Peneltian sebagaimana imakesud pada ayat (1), STIN mengacu pada standar nasional pendidikan tinggi, grand design penelitian STIN, oi Drinsip keinteljenan, Keburuhan dan kepentingsn | orginisasi BIN, serta perkembangan linglangan strategie Iainnya. Pasal 33 (1) Penetitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dlilakakan olen: Dosen STIN; b, Taruna STIN; dan/atau, &. Mahasiswa STIN, (2) Peneliian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dlilakukan secaraperorangan maupun berkelompole sesuai dengan kaidah ilmiah, etika keilmsan, dan prinsip| einteljenan, (9) Fenelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus ‘mendapat persetujuan Gubernusr STIN, (4) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat Gisclenggarakan melalui Kerjasama antar perguruan tunes: danyatau insttuss lain (S) Peayelenggaraan penelitian ditencanakean, dias ikoordinasikan, dipantau, dan dievaluasi oleh Pusat Peneltian dan Pengabdian kepada Masyarakat ake, Pasal 34 (0), Hasil dari peneltian sebagaimana dimalcsud dalam Pasal 32 dilaksanakan dalam bentuk —-monodisiplin, ‘multidisiplin,interdisiplin, atau transdisipin. (2) Hiasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disebariuaskan dengan cara diseminarkan dan /atau dipublikasikan. (@) Penyebariuasan hasil penclitian sebagaimana dimaksud pada 93 bersifat rahasia, berpotensi mengganggu, dan/atau ‘membehayalan kepentingan umum atau negara (2) dikecualikan untuk hasil penelitian yang (4) Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diusullan untuk memperoleh perlindungan hale 2. ‘ekayaan intelektual sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) STIN memperoleh manfaat dari asilpenelitian berdasarkan lkesepakatan antara STIN, —peneliti an/atau pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 35 Ketentuan lebih lanjut mengenai penelitian diatur dengan Peraturan Gubernur STIN setelah memperoleh pertimbangan dari Senat Akademi Bagian Keempat Pengabdian Kepada Masyarakat Pasal 36 (0), Pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf © dilakukan me pemanlaatan, pendayagunaan, dan pengembangan ilmu pengetahuan, Keterampilan, dan teknologi intelijen bagi kepentingan masyarakat 2) Pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud peda ayat (I) diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam pemanfaatan, _pendayagunaan, dan, Pengembangan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, daya nalar, telnologi bidang intelijen, dan Derpartisipasi dalam memecahkan permasalahan di instansi pemerintah dan masyarakat. (9) Pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan mengembangkan pola ddan konsepsi pembangunan nasional, wilayah dan/atau daerah melalui Kerjasama antar lembaga intelijen, Iu perguruan tinggi dan/atau badan lain, baik di dalam ‘maupun luar negeri berdasarkan prinsip saling menguntungkan. (4) Pengabdian keepeda masyarakat mengscts pada standar rnasional pendidian tinggi, grand design pengabdian -23- ‘kepada masyarakat STIN, prinsip —keinteljenan, kebutuhan dan Kepentingan organisasi BIN, serta perkembangan lingkungan strategs lainnya. Pasal 37 (1) Pengabelian kepada masyarakat sebagaimana dimalud alam Pasal 36 dilakukan olch Dosen STIN dan dapat melibatkan Taruna dan Mahasiswa, baile sceara, perorangan maupun berkelompok sesuai dengan kaidah @ epeda —masyaraleat ayat (1) barus mendapat persetujuan Gubernur STIN, (@) Pengabdian kepada masyarakat sebagsimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui kerjasama antar ppenguruan ting dan /ataw institus lain (4) Pengabsian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud ayat (1) direncanakan, dilaksanakan, dikoordinasiken, upantau, dan dievaluasi oleh Pusat Peneliian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Pasal 38 (1) Hasil dari pengabdian kepada masyarakat sebagaimana imaksud dalam Pasal 37 dapat berupa penyelesaian masalah yang dihadapi oleh masyarakat dengan ‘menggunakan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan teknologi inteljen yang dapat berdampak pada, mendulung terwujudnya kepentingan dan keamanan nasional (2) Hasil pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimakesud pada ayat (1) dapat: disebarluaskan dengan cara seminar, publikasi Jjurnal, majalah, dan laporan internal STIN; dan . diusulkan untuk memperoleh perlindungan hak Ieekayaan intclektual sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. =24- (@) Penyebariuasan hasil pengabdian sebagaimana ‘dimaksud pada ayat (2) huruf a dikecualikan wntsk hasil| penelitian yang bersifatrahasia, berpotensi menggangeu, dan/stau membahayakan Kepentingan umum atau negara, Pasal 39 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengabdian kepada masyarakat diatur dalam Peraturan Gubernur STIN setelah ‘memperoleh pertimbangan dari Senat Akademik. BABIV SISTEM PENGELOLAAN Bagian Kesatu Prinsip Pasal 40 Pengelolaan STIN mengacu pada prinsip: a, legalitas, merupakan penyelenggaraanTridharma Perguruan Tinggi harus berdasarkan peraturan perundang-undangan; b, wransparansi terbatas, merupakan _penyelenggaraan ‘Tridharma Perguruan Tinggi dilaksanakan dengan prinsip terbulea, kecuali informasi yang bersifat rahasia sebagaimana tercantum dalam peraturan perundang- ‘undangan yang terkait dengan intelien; © akuntabilitas, merupakan penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tingsi yang dapat dipertanggungiawabkan; 4. universalitas, merupakan penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi yang senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip umum dalam ilmu pengetahuan; ‘© objektivitas, merupakan penyelenggaraen ‘Tridharma Perguruan Tinggi yang senantiasa didasarkan ats ebenarans { kebebasan akademik, merupakan penyelenggaraan. ‘Tridharma Perguruan Tinggi yang senantiasa didasarkan rp pada kebebasan mengemukakan pikiran dan pendapat Derdasarkan kebenaran ilmish dan memperhatikan kode ti & nivlaba, merupakan prinsip kegiatan yang tujuan ‘utamanya tidak mencari Iaba, sehinggaseluruh sanggaran STIN harus diusahakan untuk meningkatkan kapasitas dan/atau mutu layanan penyelenggaraan ‘Tridharma Perguruan Tings; hh, penjaminan mutu, merupakan kegiatan sistemike dalam memberikan layanan penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tingsl yang melampaui SN-Dikti (SN-Dikti dan dalam peningkatan mutu pelayanan secara berkelanjutan; i, efisien, merupakan penyelenggaraan —Tridharma Perguruan Tinggi yang sesuai alokasi wake, tenagi, biaya, dan sumber day tainnys; J. efektif, merupakan kesesusian antara masukan dan proses, proses dan hasil, serta hasil dan tujuan dalam penyelenggaraan Tridharma Pergursan Tinggi dan produkt, merupakan penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi yang menghasilkan produle-produlk ‘yang bermanfaat bagi pengembangan ilms pengetahuan dan teknologi intelien, serta berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara agian Kedua, ‘Tugas dan Pungsi Pasal 41 (2) STIN mempunyai tugas menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi, serta tugas-tugas lain yang berkaitan dengan Kegiatan akademik dalam bidang lm pengetahuat ‘sesuai peraturan perundang-undangan, (@) STIN’ dapat menyclenggaraican jenis dan jenjang ppendidikan tinggi sesuai dengan epentingan dan’ ebutuban onganisast sertaperaturan perundang- keterampilan, dan teknologi teen -26- ‘undangan, Pasal 42 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, STIN menyelenggarakan fungsi ‘8. pelaksanaan selcksi penerimaan Taruna dan Mahasiswa STIN; D. pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; © pelaksanaan Kegiatan kerjasama dalam —bidang ‘Tridharma Perguruan Tinga’; 4. pelaksanaan pengkajian immu, teknologi, dan masalah- masala intelijen; €pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala BIN dari aspek akademik terhadap penyelenggnraan kegiatan an operasi inteljen; f, penatausahaan penyelenggaraan pendidikan, peneltian, dan pengabdian kepada masyarakat; dan pelaksanaan tungs lain yang cibertkan oleh Kepal BIN, Bagian Ketiga | dan Tujuan Sekolah Tinggi Intelijen Negara Pasal 43 Visi STIN yaitu “Menjadi perguruan tinggi intelijen bertarat internasional fori class inetigence college) yang mempunyai keunggulan dan kewibawaan dalam menduising terwujudaya keamanan nasional Pasal 44 Dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana dimaksud ‘dalam Pasal 48, STIN memiliki visi yang terdiei ata a. mengelola institusi sesuai prinsip-prinsip pengelolaan perguruan tinggi yang baile (good and clean intelligence university) dan berpedoman pada _prinsip-prinsip eeinteljenan; -27- b, menyelenggarakan Kerjasama, kemitraan, dan aliansi ‘sesuai dengan perkembangan dan tantangan dunia intelijen di tingkat nasional, regional, dan internasional ‘untuk menghasilkan pengembangan ilmu dan teknologi inteljen; © menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan intelien yang unggul dan bertarainternasional di bidang fakademik dan non-akademik dan berorientasi pada eunggulan, Kejujuran, dan kewibawaan alademile yang rmenjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, Hak Asasi Manusia, demokrasi, serta supremast hulu; 4. menyiapkan dan melabirkan insan-insan intelijen yang smemilei postur ideal dan berorientasi pada arus utama institusi guna berperan aktif’ dalam mewujudkan kepentingan dan keamanan nasional; ¢. mewujudkan infrastruktur dan suprastrulctur penunjang pendidikan dan pengembangan imu pengetahvan, keterampilan, dan teknologi intelilen yang unggul dan Dertarat mternasional; dan f. mengembangkan gagasan kreatif, menciptakan inovasi, ddan kebaruan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan telenolog intelien yang berfokus pada ‘rus utama institusi inten, Pasal 45 Tujuan STIN yaitu: &. terwajudnya tala pamong dan tata kelola institust yang ‘sesuaiprinsip-prinsip pengelolaan pendidikan tinggi yang baik (good and clean intelligence university) dan berpedoman pada prinsip-prinsip keintelijenan; . terselenggaranya kerjasama, Kemitraan, dan aliansi sesuai dengan perkembangan dan tantangsn dunia intelien ai tingkat nasional, regional, dan inter: untuk menghasilkan pengembangan ilmu pengetahuan, eterampilan, dan teknolog! intelijen; onal © terwujudnya Keunggulan dan kewibawaan institusi menjadi center of excellence dan 3i (innovator, insprator, -28- and inventor) dalam Tridharma Perguruan Tinggi seria ppengembangan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan ‘eknologi intelien guna mendukung terwujudnya ‘kepentingan dan keamanan nasional; 4. terwujudnya postur intelijen yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, nasionalis, berintegritas, tanggub, profesional, sei ‘mampu menjaga rahasia; , loyal, solid, semangat, dan 6. terwujudnye infrastrulur dan suprastraktur penunjang Pendidikan dan pengembangan imu pengetahuan, keterampilan, dan teknologi intelijen yang unggul dan bertaraf internasional; dan f. terwujudnya gagasan kreatif, inovasi, dan kebaruan dalam pengembangan ilma pengetahuan, keterampilan, dan teknologi intelijen yang berfolaas pada arus utama Insteusiintelijen. Pasa 46, (1) Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan sebagaimana imaksud Pasal 43, Pasal 44, dan Pasal 45, STIN wajid smenyusun: & rencana induk pengembangan yang memuat ‘encana dan program pengembangan 25 (dua puluh ima) tahun. b. rencana strategis yang memuat rencana dan’ rogram pengembangan S (lima) tahun, © rencana operasional pendidikan yang merupakan penjabaran dari rencana strategis dan memuat program dan Kegiatan pendidikan selama 1 (satu) tahun, 4. rencana kerja dan anggaran yang disesuaikan dengan rencana operasional pendidikan, ) Penyusunan rencana induk pengembangan, rencana strategis, rencana operasional pendidikan, dan rencana kerja dan anggaran sebagaimana pada ayat (1) Derdasarkan prinsip Keintelijenan, kebutuhan dan kkepentingan organisasi BIN, serta_perkembangan Lingkungan strategs lainnya, (9) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan rencana Jnduk pengembangan, rencana strategis, rencana operasional pendidikan, dan rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud pada avat (1) dan ayat (2) diatur ‘dengan Peraturan Gubernur STIN setelah memperoleh ppertimbangan Senat Akademi ‘agian Keempat Organisasi SIN, Pasal 47 (1) STIN berada di bawah dan bertanggungiawab kepada Kepala BIN, (2) STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memilki susunan organisasi dan tata kerja yang ditetapkan dengan Peraturan Badan Intelijen Negara mengenai organisasi dan tata kerja STIN, (@) STIN sebagaimana dimaksud ayat_ (2) dapat ‘mengusullean perubahan organisasi dan tata kerja yang, (elah ditetapkan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, dan perkembangan organisasi serta_pengelolaan Pendidikan tinge} kepada Kepala BIN. (@) Perubahan organisasi dan tata Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Kepala BIN setelah mendapat persetujuan dari menteri_ yang. ‘menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokerasi Pasal 48 (1) STIN memitik organ yang terri atas: a Senat Akademik; b.Pemimpin STIN; fe. Satuan Pengawasan Internal; 4. Dewan Penyantun; dan -30- e. Pelaksana Utama, (2) Pemimpin STIN sebagaimana dimalkeud pada ayat (1) hhurufb, teri tas 4, Ketua STIN, yang dalam komunikasialkademile, komunikasi Kelembagaan, dan internal organisasi disebut Gubernur STIN; dan Wakil Ketua STIN, yang dalam ikomunileasi akademile, komunikasi kelembagaan, dan internal organisasi disebut Wakil Gubernur STIN, (2) Pemimpin STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ‘merupakan unsur pelaksana akiademik yang, ‘menjalankan fungsi penetapan kebijakan non-akademile ddan pengeiolaan perguruan ting. (4) Pelaksena Utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hnurufe, terdiri atas: 4. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan; . Baglan Administrast Umum dan Keuangan; 6 Program Stu Pusat Penetitian; Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat; Pusat Kajian Intlijen Strategis; & Unit Penunjang. Pasal 49 (0) Senat Akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) huruf @ sebagai unsur penyusun kebijakan| menjalankan fungsi penetapan dan pertimbangan pelaksanaan kebijakan akademik. (2) Tugas dan wewenang Senat Akademile, meliputi: a. memberikan penetapan Kebijakan, norma/etika, dan kode etik akademik sivtas akadersikas b.pengawasan terhadap: 1. penerapan norma/etika akademik dan kode tik sivitas akademika; penerapan ketentuan akademik pelaksanaan penjaminan mutu perguruan tinggi paling sedikit mengacu pada Standar ° o a sae Nasional Pendidikan Tinggi 4. pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan ‘mimbar akademik, dan otonomi keilmuan; ‘5. polatcsanaan tata tertib akademik; 6. pelaksanaan Kebijakan penilaian kinerja Dosen STIN; dan 7. polaksanaan proses Pembelajaran, penclitian, ‘dan pengabdian kepada masyarakat. © memberikan pertimbangan tethadap penyusunan dan atau perubahan Statuta; 4. memberikan pertimbangan kepada Gubernur STIN dalam pembukaan dan penutupan Program Studi ‘¢-memberikan pertimbangan dan usul_perbaikan proses Pembelajaran, penelitian, dan pengabdian ‘kepada masyarakat kepada Gubernur STIN; { memberikan pertimbangan terhadap pemberian atau pencabutan gelar dan penghargaan akademik; 8 memberikan pertimbangan kepada Gubermur STIN alam pengusulan jabatan Lektor Kepala, Guru Besar, dan Doktor Kehormatan; dan h. memberikan rekomendasi penjatuhan —sankesi terhadap pelanggaran norma, etika, dan peraturan fakademik oleh sivitas akademika kepada Gubernur sTIN. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Senat Akademik menyusun laporan hasil pengawasan dan _menyampaikan kepada Gubernur STIN untuk ditindakanjuti Pasal 50 Senat Akademik dipimpin oleh seorang Ketua dan dlibantu oleh seorang Sekretaris. Keanggotaan Senat Akademik sebagaimana dimakasud pada ayat (1) terri atas: ‘8, Ketua Senat Akademik merangkap anggota; b. Seleretaris Senat Alkademilk merangkap anggota; dan &anggota Senat Akademi (9) Ketua Senat Akademile sebagaimana dimalsud pada ayat (2) huruf a dipilh di antara anggota Senat Akademie (4) Sekretaris Senat Akademik sebagaimana dimalesud pada ayat (2) huruf b dijabat oleh Wakil Gutermur STIN atau salah satu angota Senat Akademie yang ditunjuk oleh Ketua Senat Akademik (9) Anggota Senat Akademik schagaiamana dimaksud pada ayat (2) hurufc terditiatas: Kepala BIN; Gubemur STIN; Wakil Gubermur STIN ‘Ketua Program Studi dan Wakil Dosen STIN 2 (dua) orang dari setiap Program Studi (6) Wakil Dosen STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (5) hhuruf e, merupakan Dosen STIN dengan jabaten Guna Besar. (7) Dalam hal pada Program Studi tidak terdapat Dosen 'STIN dengan jabatan Guru Besar sebagaimana dimakud pada ayat (6) maka Wakil Dosen STIN diwakili oleh Dosen STIN yang bukan Gur Besar dan merniliki Jabatan akademik tertinggi pada Program Studi (8) Wakil Dosen STIN scbagaimana dimaksud ada ayat (6) dan ayat (7) dipilih berdasarkan musyawarah mufakat pada tingkat Program Studi (©) Keanggotaan Senat Akademike sebagaimana dimalesud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Kepala BIN. Pasal 51 (1) Rapat Senat Akademik dipimpin oleh Ketua Senat Akademi, (2) Rapat Senat Akademik dapat dipimpin olch Sekretaris Senat apabila Ketua Senat Akademik berhalangan, (@) Rapat Senat Akademik dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling sedikit 2/2 (dua per tiga) dati seluruh aanggota Senat Akademik, -33- (4) Masa jabatan anggota Senat Akademile selama 2 (da) tahun dan dapat dipih Kembali untuk 2 (da) kali Jabatan berikeutaya, (9) Senat Akademik dalam menjalankan fungsinya dapat membentuk komisi akademile dan kamisi etik atau sebutan lain sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan yang ditetapkan dengan Keputusan Ketua Senat Akademik, (6) Ketentuan lebih lanjut _mengenai keanggotaan dan meckanisme Senat Akademike distur dalam Peraturan Sena Akademie SIN, Pasal 52 (1) Gubernur STI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) huruf a mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan Tridharma Penguruan Tinggi, Kelembagaan, Taruna dan Kemahasiswaan, pengawassn internal, penjaminan mutu, Kerjasama, serta hubungan dengan ungieungan eksternal, (2) Dalam melaksanakan tugas sebagsimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat_ (@}, Gubernur TIN rmenyelenggarakan fungsi: Penetapan kebijakan non-akademil pelaksanaan dan pengembangan pendidikan tinggi; © pelaksanaan —penelitian dalam rangha engembangan ilmu pengetahuan, Keterampilian, dan teknologi; 4. _pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat; ec. pelaksanaan kegiatan kerjasama di bidang ‘Tridharma Perguruan Tinggi; [pelaksanaan pembinaan sivitas akademika dan hhubungannya dengan lingkungan; 4% pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala BIN dari aspele akademik terhadap penyelenggaraan epiatan dan operas! inteljen; hh, pelaksansan kegiatan pelayanan sdministratif; dan @ -34- i. pelaksanaan fungsi nin yang diberikan oleh Kepala, BIN. Untuk menjalankan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Gubemnur STIN ‘mempunyal wewenang: & menyusun Statuta beserta perubahannya untuk: ‘diusulkan kepada Kepala BIN setelah mendapat pertimbangan organ STIN; >. menyusun —danfatau —-mengubsh —rencana’ pengembangan jangle panjang; © menyusun dan/atau mengubah rencana strategis Jima tahun; 4. menyusun —danfatau— mengubsh —_reneana, operasional, rencana bishis dan anggaran; ‘€mengelola pendidikan, penelitian, dan pengabéian epada masyarakat sesuai dengan rencana kerja dan anggaran tahunan; [mengangkat dan/atau_memberhentikan pimpinan unit kenga di bawah Gubernur STIN berdasarkan peraturan perundang-undangan; 4% menjatuhkan sanksi kepada sivitas skademika yang melakukan pelanggaran norma, etika, dan/atau peraturan akademik berdasarkan —rekomendasi Senat Akademi; hh. menjatubkan sanksi kepada Dosen STIN, Taruna, Mahasiswa, dan Tenaga Kependidikan yang melakukan pelanggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan; ‘membina dan mengembangkan Dosen dan tenaga kkependidikan STIN; J. -menerima, membina, mengembangkan, dan ‘memberhentikan Taruna dan Mahasiews; k mengelola anggaran sesuai peraturan perundang: uundangan; Lmenyelenggarakan sistem informasi manajemen Derbasis teknologi informasi dan komunikasi yang, hhandal untuk mendukung pengelolaan Tridharma -38- Perguruan Tinggi, anggaran, keuangan, dan akuntansi, epegawaian, eetarunaan, kemahasiswaan, dan kealumnian; m menyusun dan menyampailan —_laporan pertanggungiawaban penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi kepada Kepala BIN; 1. mengusulkan pengangkatan Profesor kepada, Menceri yang menyelenggnrakan urusan di bidang pendidikan dan kebudayaan setelah memperoleh persetujuan dari Senat Akademik dan Kepala BIN; ©. membina dan mengembangkan hubungan dengan ‘Alumni, lembaga pemerintah dan non pemerintab, Pengguna hasil Kegiatan Tridharma Perguruan ‘Tinggi, serta masyarakat; dan p. memelihara Keamanan, keselamatan, ‘kesehatan, dan Ketertiban kampus, serta kenyamanan kerja untuk menjamin kelancaran kegiatan Tridharma Perguruan Tings Pasal 53 (1) Wakil Gubermur STIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (2) huruf b mempunyai tugas membant Gubemur STIN dalam menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi, Kelembagaan, Taruna_ dan’ Kemahasiswaan, pengawasan intemal, penjaminan ‘mutu, Kerjasama, serta hubungan dengan lingkungan cksternal. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wakil Gubernur STIN menyelenggarakan fangs 4. membantu Gubernur STIN dalam pelaksanaan dan pengembangan pendidikan tinggi b. membantu Gubemur STIN dalam pelaksan: ppenelitian dalam rangka pengembangan imu ppengetahuan, keterampilan, dan teknologi; © membantu Gubernur STIN dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat; wo 2 4. membaru Gubernur STIN dalam pelaksanaan keegiatan Kerjasama dalam bidang Tridharma Perguruan Tings; €membantu Gubernur STIN dalam pelaksanaan Pembinaan ivitas akademiea dan hubungannya dengan lingkungan; £—membantu Gubernur STIN dalam pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala BIN dari aspek. ‘kademik terhadap penyelenggaraan kegiatan dan operas! intelijen; & membantu Gubernur STIN dalam pelaksanaan egiatan pelayanan administratif; dan 1h. membantu Gubernur STIN dalam pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala BIN. Pasal 54 Satuan Pengawasan Internal sebagaimana dimalesud dalam Pasal 48 ayat (1) huruf © memiliki tages dan ‘wewenang yang terri atas: 2 penetapan kebijakan program pengawasan internal dan pertimbangan bidang non-akademi; D, pelaksanaan penyusunan pedoman pengawasan internal © poloksanaan —pengawasan internal terhadap ‘pengelolaan pendidlikan bidang non-akademil; 4. penyusunan laporan hasil pengawasan internal; dan €pemberian saran dan/atau pertimbangan mengenai pperbaikan pengelolaan kegiatan non-akademile kepada Gubernue STIN atas dasar has pengawasan internal. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud peda ayat (1), Satan Pengawasan Internal memberikan laporan kepada Gubernur STIN, ar Pasal 55 (2) Satan Pengawasan intemal sebagaimana dimaksud dalam Pasa 54 dipimpin oleh seorang Kepala dan dlibantu oleh seorang Scletaris (2) Keanggotaan Satuan Pengawasan intemal scbagsimana limakesud pada ayat (1) terdir atas &. Kepala Satuan Pengawasan Internal merangkap anggota; >, Sekretaris Satuan Pengawasan Internal merangkap anggota; dan 6 anggota Satuan Pengawasan Internal. (8) Kepala, Sekretaris, dan anggota Satuan Pengawasan Internal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Gubernur STIN asal 56 (1) Anggota Satuan Pengawasan berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang Auditor dengan komposisi bidang eahlian sebagai berikut: a Auditor Bidang ——Perencanasn dan. ‘Anggaran /Keuangan; b. Auditor Bidang Sumber Daya Manusia; ¢. Auditor Bidang Sarana dan Prasarana, 4. Auditor Bidang Hukum; dan ©. Auditor Bidang Ketatalaksanaan. (2) Persyaratan untuk diangkat menjadi anggota Satuan Pengawasan Internal sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputis a. beriman dan bertagua kepada Tuhan Yang Maha ag b. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasa [Negara Republik Indonesia Tahun 1945; ©. berpendidikan paling rendah Magister; 4. berusia paling tinggi SS (lima puluh lima) tahun bas Dosen STIN dan berusia paling tinggi SO ima ppulub tahun bagi Tenaga Kependidikan: -38- €mempunyai moral yang baile dan integritas yang ‘neat { memiliki rasa tanggungiawab yang besar terhadap masa depan STIN; dan & tidak merangkap jabaten sebagai unsur organ ppengelola, anggota Senat Akademik, dan anggota Dewan Penyantun, () Anggota Satuan Pengawasan Internal scbagaimana ‘dimaksud pada ayat ayat (2} huruf dapat berasal dari lunsur Dosen STIN dan Tenaga Kependidikan STI. (4) Masa jabatan keanggotaan Satuan Pengawasan Internal ‘sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selama 2 (dua) tahun dan dapat dipiih kembali untuk 2 (€a) Keli masa Jabacan berientnya. Pasal 57 Ketentuan lebih lanjut mengenai Satuan Pengawasan Internal ); 2. bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI), berpangkat paling rendah Kolonel TNI; dan 3. bagi Kepolisian Negara Republi Indonesia (Polr), berpangkat paling rendah Komisaris Besar Polis © berusia paling tinggi 5S (lima puluh lima) tahun pada ‘seat diangkat pertama kali sebagai Wakil Gubernur sm. Persyaratan untuk menjadi Kepala Bagian sebagaimana dimaksud Pasal 48 ayat (4) terdir atas 8. beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa bb, memili gelar akademik Sarjana Strata Satu (S1) cada saat diangkat pertama kali sebagai Kepala Bagian: 1, bagi PNS BIN berpangkat paling rendsh Penata ‘Tingkat | (golongan M/a); 2. bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkat paling rendah Letnan Kolonel TNi; dan 3. bagi Kepolisian Negara, Republik Indonesia (Pols), bberpangkat paling rendah Ajun Komisaris Besar Polis 4. berusia paling tinggl 53 (lima puluh tiga) tahun pada saat diangkat pertama kali sebagai Kepala Bagian. Pasal 67 Persyaratan untuk menjadi Ketua Program Studi, dan Kepala Pusat sebagaimana dimaksud Pasal 48 ayat (4) dan Kepala -43- Satuan Pengawasan Internal sebagaimana dimakcud Pasal 48 ayat (1) huruf e terri ata: 1. beriman dan bertaqwa Kepada Tuan Yang Maha Bsa, ». memilli gelar akacemike Magister (82) © pada saat diangkat pertama kali sebagai Kepala Satuan Pengawasan Internal, Ketua Program Studi Sl, dan Kepala Pusat: 1. bagi PNS BIN berpangkat paling rendah Penata Tingkat | (golongan Il/a); 2. bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkat paling rendah Letnan Kolonel TSI; dan, 3. bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pols), bberpangkat paling rendah Ajun Komisaris Besar Polisi paling tinggi 58 (lima pulluh tiga) tahun pada seat diangkat pertama kali sebagai Kepala Satuan Pengawasan Internal, Ketua Program Studi SI, dan Kepala Pusat. 4. Ber Pasal 68 Persyaratan untuk menjadi Ketua Program Studi $2 dan Kemua Program Studi $3 sebagaimana dimaksud dalam Pasa 48 ayat (4), terdiri atas: ‘a, beriman dan bertaqwa Kepada Tuban Yang Maha Bsa, b. memiliki gelar akademik Doktor (83). pada saat diangkat pertama kali sebagai Ketua Program Studi $2 dan Ketua Program Studi 83: 1, bagi PNS BIN berpangkat paling rendah Penata ‘Tingkat | (golongan Il/d); 2. bagi Tentara Nasional Indonesia (TN) berpangkat paling rendah Letnan Kolonel TNT; dan 3. bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Poli), berpangkat paling rendah Ajun Komisaris Besar Polis ‘© Berusia paling tinggi 53 (lima puluh tiga) tahun pada saat diangkat pertama kali sebagai Ketua Program Studi ‘$2 dan Ketua Program Studi $3. Paragral 3 Pengangkatan dan Pemberhentian Jabatan Pasal 69 Gubermur STIN dan Wakil Gubernur STIN sebegsimana ddimaksud dalam Pasal 48 ayat (2) huruf a dan huruf & diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Presiden {dan /atau Keputusan Kepala BIN, Pasal 70 Kepala Bagian, Kepala Satuan Pengawasan Internal, Ketua Program Studi, dan Kepala Pusat sebagaimana dimaksud alam Pasal 67 huruf b diangkat dan diberhentikan olch Kepala BIN atas usul Gubernur STIN. Pasal 71 (1) Dosen STIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 hhuruf © dapat diberi tugas tambahan sebagai Ketua Program Stual, dan Auditor (2), Pengangkatan Dosen STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilacukan apabila terdapat kekosongan jabatan, (3) Kekosongan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disebabian: a, berhenti dari jabatan; b. perubahan organisasi STIN; cc. kepentingan dan kebutuhan organisasi STIN; dan/atau, 4. pertimbangan lainnya (4) Dosen STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan kompetensi dan keahliannya serta ‘kepentingan dan kebutuhan STIN. Pasal 72 (0) Organ STIN dapat diberhentikan dari jabatan, dengan alasan: a. berakhirnya masa jabatan; -43- b. sebelum masa jabatan berakhir sesusi dengan ketentuan perundang-undangan; dan atau. . _perubahan organisasi STIN (2) Diberhentikan sebelim masa jabatan beraithie ‘sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb, karena: &.permohonan sendiris >, berhalangan tetap; © mendapat dan menjalani sanksi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan; 4, mendspat dan menjalani sanksi hukuman disiplin| Dail Kategori sedang maupun berat; € menjalani tugas belajar atau iin belajar paling singkat 6 (enam) bulan schingga meninggalkan tugs Tridharma Perguruan Tinggi; {cut i luar tanggungan negara; dan/ataws ketentuan lain atas keputusan Kepala BIN. (9) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) buraf b, meliputi a. meninggal dunia b. sakit yang tidale dapat disembubkan dibultikan dengan Surat Keterangan Dokter; © cacat_permanen yang menghalangi pelaksanaan tugas Tridharma Perguruan Tinggi darn/ataue 4. berhenti sebagai pegawai STIN dan/atau BIN atas ppermohonan sendiri (4). Perubahan organisasi STIN sebagaimana dimalesud pada ayat (1) hurufc, meliput: ‘a, penambahan dan/atau perubahan unit kerja; dan /atau . perubahan bentuk organisasi dan tata kerja STIN. (9) Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dliatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala BIN. Bagian Keenam Sistem Pengendalian dan Pengawasan Internal Pasal 73 (1) Sistem pengendatian dan pengawasan internal STIN merupakan Kegiatan sistemik dan berkelanjutan untuk: memberikan keyakinan memadai stay tercapainya tujuan organisasi melalui Kegiatan yang efeltif’ dan efisien, Keandalan pelaporan keuangan, anggaran, engamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. (2) Sistem pengendalian dan pengawasan internal scbagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan: ‘2, menjaminpengelolaan keuangan, anggaran, dan set yangakuntabel; b. menjamin efisiensi pendayagunaan sumber daya; dan b. menjamin ekurasi data dan informasi sumber daya untuk pengambulan kepuituisan. (3) Sistem pengendalian dan pengawasan internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakeanakan dengan berpedoman pada prinsip: b, akuntablitas; c objeltivitas; 4. transparansi; fe jujur; dan £ pembinaan. (4) Pengendalian dan pengawasan internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Internal yang menjalankan tugas untuk dan | tas nama Gubernue STIN. Pasal 74 ‘Ruang lingkup sistem pengendalian dan pengawasan internal 'STIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 meliputi 2. bidang perencanaan dan anggaran/keuangan; a. bidang sumber daya mamusia; bidang sarana dan prasarana; bidang huleum:; dan, bidang ketatalaksanaan. Pasal 73 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian dan pengawasan internal STIN, diatur dalam Persturan Gubernur smIN, Bagian Ketyjuh Dosen STIN Dan Tenaga Kependidikan Pasal 76 (1) Dosen STUN terdiriatas: Dosen STIN tetapy; dan . Dosen STIN tidak tetap, (2) Dosen STIN tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) phurut @ merupakan Dosen yang bekerja penuh waktu ddan berstatus sebagai Dosen Tetap STIN, (9) Dosen STIN tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berstatus PNS, TNI, Polri, dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) STIN, (4) Dosen STIN tidak tetap sebagaimana dimalsud pada ayat (1) huruf b merupakan Dosen yang bekerja paruh ‘waktu dan berstatus sebagai Dosen Tidale Tetap STIN. (9) Dosen STIN tidak tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat diangkat untuk memenuhi kekurangan Dosen dan/atau_membutubkan Dosen dengan ‘kualifikasi dan kompetensi tertent, (6) Dosen STIN tidak tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat berstatus PNS, TNT, Pols, dan masyarakat ‘yong memiliki kualifkast dan kompetensi tertent (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengangkatan dan pemberhentian Dosen STIN, diatur dalam Peraturan ‘Gubernur STIN sesusi peraturan perundang-undangan, -48- Pasal 77 (1) Jenjang jabatan akademike Dosen STIN terdir ata a. asisten ahi b.lekctor; 6. lelctor kepala; dan guru Besar/Profesor. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan kati, pengembangan jabatan akademik Dosen STIN, dan pengusulan pengangkstan jabatan akademik Dosen STIN, distur dalam Peraturan Gubemur STIN sesuai persturan perundang/undangan. Pasal 78 (1) Tenaga Kependidikan terditi atas Pelat, Pengasul, pustakawan, administrator, arsiparis, kebumasan, laboran, teknisi, dan tenaga fungsional lainnya sesuai peraturan perundang-undangan. (2) Ketentuan lebih lanjut_mengenai pengangkatan dan pemberhentian Tenaga Kependidikan, diatur dalam Peraturan Gubernur STIN sesuai.peraturan perundang- uundangan, agian Kedelapan ‘Taruna, Mahasiswa, dan Alumni Pasal 79 (1) Setiap Taruna dan Mahasiswa berbake & mendapatkan —pendidikan, Pelatihan, dan’ Pengajaran pada program studi masing-masing ‘sesuai peraturan perundang-undangan; b,mendapatkan pelayanan bidang akademile yang profesional dan proporsional;, © memperoleh pelayanan informasi yang berkaitan dengan Program Studi dan hasil studi 4. mendapatkan bimbingan dari Dosen STIN ates Program Studi yang diiluti dalam penyelesaian studinya; @ 49- ‘menggunakan kebebasan mimbar akademik secara bertanggung jawab sesuai dengan nilat agama, nila etika, dan kaidah akademile yang berlaka di STN; rmenggunakan peralatan dan/atats fasilitas STIN luntuk Kepentingan akademik yang dapat ipertanggungiawabkan kepatutannya; mendapatkan pengakuan atas prestasi alcademile yang diperolehnya untule kepentingan di dalam maupun di luar kampus sesuai dengan ketentuan; dan ikut serta dalam kegiatan Organisasi Ketarunaan dan sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan, ‘Setiap Taruna dan Mahasiswa berkewajiban: ‘mengilcuti proses Pembelajaran, Pelatihan, dan Pengasuhan sesuai dengan peraturan STIN dengan ‘menjunjung tinggi norma dan etika akademik; meningkatkan Kkemampuan intelektusl dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, keterampilan, teknologi seni, dan olabraga rmenghormati dan membina hubungan baile dan melakukan Kerjasama dengan pimpinan, Dosen STIN, tenaga Kependidikan, Alumni, dan sesama ‘Taruna/Mahasiswa lainnya; rmenyelesaikan tugas akademik yang dibebankan oleh Dosen STIN; erpartisipasi dalam pelaksanaan Kegiatan ‘Tridharma Perguruan Tinggi ‘menjaga kehormatan dan nama baik STIN; mematubi semua peraturan/ketentuan yang berlalcs di STIN; ‘ut -menumbubkanbudaya skademik dalam pergaulan di dalam maupun di luar kampus; memelihara Keruluunan dan keedamaian untuke mewujudkan harmoni sosial; ‘mencintai dan melestarikan lingkungan: 50 Kmenjagadan memelihara sarana dan prasarana, Keebersihan, Keamanan, dan ketertiban guna mendukung terwujudnya suasana kegiatan proses Pembelajaran yang kondusif, 1 berbusana sesuai dengan norma, ctike, dan peraturan yang berlaku; m. menghindari dan tidak melakukan segala bentul perbuatan pertikaian, permusuhan, keributan, perkelahian, pelanggaran SARA, perjudian,tindakan la, membawa atau menggunakan atau ‘memperjual belikan narkoba, minuman keras, dan bbenda pornografi, sertatindak pidana lainnya, (9) Taruna dan Mahasiswa yang melakukan pelanggaran tethadap kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dlikenaisanksi sesuai dengan ketentuan peraturan erundang-undangan, (#) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan hale, kewaiiban, dan sanksi diatur dalam Peraturan Guberntir smIN. Pasal 80 (1) Organisasi ketarunaan SIN merupalean wahana dan ‘sarana pengembangan iri Taruna dan Mahasiswa ke rah perluasan dan peningkatan kecendekiawanan, serta integritas kepribadian untuk —mencapai_tujuan’ pendidikan STIN. (2) Taruna dan Mahasiswa dapat membentuk organisasi etarunaan/ Kemahasiswaan seauai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (@) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan dan organisasi keetarunaan dan organisasi kemahasiswaan STIN diatur dalam Peraturan Gubernur STIN, Pasal 81 (1) Alumnt ikut bertanggung jawab menjaga nama baik STIN dan aktif berperan serta dalam memajukan dan ‘mengembangkan pendidikan STIN. 51+ (2) Alumoi STIN meme organisasi Alumni (@) Hubungan antara STIN dan Alumni diselengyarakan berdasarkan asas saling menghormat, kemitraan, dan eekeluargaan, (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Alumni dan organisasi ‘Alumni diatur lebih lanjut dalam Peraturan Gubernur STIN. ‘Bagian Kesembilan Sarana, Prasarana, dan Anggaran Pasal 82 (1) Sarana dan prasarana STIN merupakan fasilitas tama dan penunjang dalam penyelenggaraan dan pengelolaan | ‘ridharma Perguruan Tinggi serta kegiatan STIN Iainnya, (2) Sarana dan prasarana sebagaimana dimakstd pada ayat (1) merupakan barang mile negara dan aset Iainnya yang dikelola STIN serta berada di bawah tangeung Jawab dan pengawasan Gubernur STIN, (9) Gubernur STIN memiliki wewenang dalam hal Pengudaan, pengelolaan, pendayagunaan, pemanfaatan, sistem informasi, dan pelaporan sarana dan prasarana STIN, sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang- ‘undangan. (4) Seluruh sivitas akademika dan pihale Iain dapat memanfaatkan sarana dan prasarana STIN. secara Dertanggung jawab sesu: perundang-undangan, (9) Ketentuan lebih lanjut mengenai _pengadaan, pengelolaan, pendayagunaan, pemanfaatan, sistem informasi, dan pelaporan sarana dan prasarana STIN, dliatur dalam Peraturan Gubernur STIN, dengan Ketentuan peraturan Pasa 83 (1) Gubernur STIN- memiliki wewenang dalam hal erencanaan, -pengelolaan, —_—pendayagunaan, pemanfaatan, sistem informasi, dan pelaporan keuangan -sa- serta anggaran STIN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, @) Rencana bisnis dan anggaran STIN diuoun oleh Gubernur STIN dan diajukan kepada Kepala BIN. (9) Pengelolaan Keuangan dan anggaran dilakesanakan secara eflsien, efeletif, transparan, dan akuntabel, (4) Prosedur pengelolaan anggaran, sistem akuntansi dan pelaporan anggaran distur lebih lanjut dalam Peraturan Gubernur STIN sesual dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan nggaran TIN diaudit oleh auditor internal dan feksternal sesuai dengan ketentuan —peraturan Perundang-undangan dan disampaikan kepada Kepala BIN, Bagian Kesepuluh Kerjasama Pasal 84 (1) STIN dapat menjain kerjasama bidang akademik dan nnon-akademik dengan perguruan tinggi, lembaga, an/atau pihak lain, baike dari dalam maupun lar negeri, guna meningkatkan mutu pelaksanaan Kegiatan ‘Tridharma Perguruan Tinggi (2) Kerjasama dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, prinsip keintelijenan, STIN, serta kebutuhan organisasi STIN, (9). Kerjasama dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivtas, produktivitas, Kreativitas, inovasi, muta, dan relevansi ppelaksanaan Tridharma Perguruan Tings, visi dan -53- Pasal 85 (2) Kerjasama dapat diprakarsai oleh pihak STIN maupun pihak eksternal lainnya, sesuai dengan ketentuan eraturan perundang-undangan dan _—_prinsip eintelijenan, @) Kerjasama sebagaimana dimakeud pada ayat (1) ikoordinasikan oleh Pusat yang membidangi urusan keerjasama dan diketahui oleh Gubermur STIN. (@) Ketentuan lebih lanjut mengenai Kerjasama, diatur dalam Peraturan Gubernur STIN, BABY Kode Btik dan Blea Akademie Pasal 86, (2) Kode etik merupakan aturan dan pedoman dalam berperilaku di STIN' dalam penyelenggaraan dan pengelolaan Tridharma Perguruan Tinggi, yang ditetapkan oleh Senat Akademile berdasarlean usulan dari Gubernur STIN. 2) Kode etik yang berlaica di STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terri tas: Kode Btik STIN; D. Kode Btik Dosen STIN; Kode Buk Pelatih dan Pengasuh STIN; 4. Kode Btik Tenaga Kependidikan:; dan Kode Btik Taruna dan Mahasiswa, (9) Kode Bik STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hhuruf a merupakan norma yang mengikat semua pihak yang bernaung di bawah nama STIN atau bertindak atas nama STIN, (a) Kode Btik Dosen STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufb merupakan norma yang mengikat Dosen STIN secart individual dalam —penyelenggaraan egiatan ‘Tridharma Perguruan Tinggi (5) Kode tik Pelatih dan Pengasuh STIN. scbagaimana dimaksud pada ayat (2) buruf ¢ merupakan norma yang -54- ‘mengikat Pelatih dan Pengasuh secara individual dalam penyelenggaraan Pelatihan dan Pengasuhan, (©) Kode Buk Tenaga Kependidikan sebagaimana dimalcsud pada ayat (2) huruf d merupakan norma yang mengikat ‘Tenaga Kependidikan secara individual dalam. mendukung penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi STIN, (7) Kode tik Taruna dan Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e merupakan norma yang, mengikat Taruna dan Mahasiewa secara individual dalam mengilcuti kegiatan Pembelajaran, Pelatihan, dan Pengusuhan sertaKeglatan—akademike dan kkemahasiswaan lainnya selama mengiati pendidilan di TIN, (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai kode et diatur dalarn Peraturan Gubernur STIN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan setelah memperoleh pertimbangan Senat Akademiks dan Kepala BIN. Pasal 87 (1) Btika akademik merupakan nilai dan prinsip moral sebagai pedoman sivitas_akademika dalam’ mmiclaksanakan Kegiatan akademik, yang ditetapkan oleh Gubernur STIN setelah memperoich pertimbangan Senat ‘Akademile STIN dan Kepala BIN, (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai etka akademile diatur dalam Peraturan Gubernur STIN- sesusi dengan kketentuan peraturan perundang-undangan setelah ‘memperolch pertimbangan Senat Akademik dan Kepala BIN. BABVL SISTEM PENJAMINAN MUTU Pasa 88 (1) Penjaminan mutu internal STIN dilaksanakan oleh Pusat yang membidangi urusan penjaminan mutu STIN, -53- 2) Penjaminan muta eksternal dilaksanakan oleh Badan Alreditasi Nasional Perguruan Tinggi maupun lembaga lainnya sesuai peraturan perundang-undangan, Pasal 89 () STIN’ melaksanskan sistem penjaminan mutu internal sebagaimana dimalsud dalam Pasal 88 ayat (1) secara konsisten dan—=—berkelanjutan——sebagal pertanggungiawaban kepada pemangl kepentingan, 2) Tyjuan sistem penjaminan mutu internal STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi 14, menjamin setiap Kegiatan pembelajran, Pelatihan, dan Pengasuhan dilakukan sesuai standar mutt STN; b. mewujudkan akuntabilitas kepada pemangiu epentingan tentang penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi sesuai dengan standar mutu STIN; dan mendorong semua sivitas akademikea untuk bekeria ‘mencapai tujuan dan berupaya meningkatkan mutu dengan mengacu pada standar muta STIN dan standar keinteljenan yang telah ditetapkan oleh STIN, (@) Sistem penjaminan mutu internal STIN sebagaimana dimaksud pada ayat_ (1) dilaksanakan dengan’ berpedoman paca prinsip perguruan tinggi dan prinsip| ‘eintelijenan lainnya. (4) Ruang lingkup sistem penjaminan mutu internal STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (I) terdiri atas pengembangan dan pelaksanaan standar mutu dan audit di bidang: 8. pendidikan; b. peneltian; c.pengabdian kepada masyarakat; dan 4. Taruna dan Mahasiswa, (S) Ketentuan lebih lanjut_mengenai sistem penjami ‘mutu internal diatur dalam Peraturan Gubernur STIN sesual peraturan perundang-undangan, Pasal 90 Gubernur STIN berkewajiban melaksanakan pemantaian dan evaluasi egiatan penjaminan mura sebagai bentuke alcuntabilitas kegiatan ‘Tridharma Perguruan Tinggi STIN, guna memastikan pencapaian SN-Dikti, standar pendidikan tinggi STIN, dan standar keintel nan lainnya, BAB VII BENTUK DAN TATA CARA PENETAPAN PERATURAN STIN Pasal 91 (1) Penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan di STIN, wajib dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan dan peraturan interna di TIN. (2) Peraturan intemal at SIN sebagaimana dimaksud pada aya (1), berbentuk: 1a, Peraturan Gubernur STIN dan Keputusan Gubernur ‘STUN; dan .Peraturan Senat Akademik STIN, Pasal 92 (1) Pembentukan peraturan internal di STIN sebagaimana imaksud dalam Pasal 91 dikoordinasikan oleh Bagian Administrasi Umum dan Keuangan kepada Pusat yang ‘membidangi urusan penjaminan mutu serta diketabui leh Pirmpinan STIN, 2) Ketentuan lebih Janjut mengenai bentuk dan tata cara ppenetapan peraturan internal di STIN diatur dalam Peraturan Gubernur STIN, -s7- BAB Vit PENDANAAN DAN KEKAVAAN ‘Bagian Kesatu Sumber Pendanaan Pasal 93 (1) Sumber pendanaan STIN- berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disalurkan ‘mela BIN. (2) Pendanaan sebagaimana dimakesud pada ayat (1) igunakan untuk Kepentingan penyelenggaraan dan pengelolaan serta peningkatan kualitas Tridharma, Perguruan Ting. Pasal 98 (1) STIN dapat menerima hibah dari lembaga atau perseorangan yang sah dan tidak mengikat sesuai engin ketentuanperaturan perundang-undangan engan memperhatikan prinsip keintelijenan. 2) Tata cara penerimaan dan pengelolaan hibah diatur alam Peraturan Gubernur STIN berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. agian Kedua Kekayaan Pasal 95, (1), Kekayaan STIN bersumber dari Anggaran Pendapatan ddan Belanja Negara (APBN} dan perolehan lainnya yang sah sesuai peraturan perundang-undangan, terdii tas: fa, benda tidal bergeralc; b. benda bergerak; dan ¢ Kekayaan intelektual yang terbukti sah sebagai nil STIN, (2) Kekayaan intelektual sebagaimana dimaksud pada (0) buruf ¢ terdiri atas paten, hak cipta, dan kekayaan = 58 Intelektual lain, bail dimiliki seluruh maupun sebagian oleh STIN, Pasal 96 () Kekayaan STIN dikelola oleh Gubemnur STN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-sindangan. 2) Pengelolaan kekayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditaksanakan dengan prinsip efisien, felt, transparan, dan akuntabel, @) Kekayaan STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) igunakan secara langsung atau tidak langsung untuk a. penyelenggaraan kegiatan Tridharma Perguruan| ‘Tinggi STIN; dan .penggunaan lain yang sab. (4) Penggunaan lain yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b tidak boleh bertentangan dengan vis an misi STIN, serta ketentuan peraturan perundang- undangan, (©) Kekayaan STIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 97 (1) Perubahan—Statuta dapat dilakukan untuk ‘menyesuaikan pengembangan, penyelenggaraan, dan pengelolaan ‘Tridharma Perguruan Tinggi STIN, serta -kepentingan dan kebutuhan organisasi STIN, (@) Perubahan Statuta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dllakukan oleh Gubernur STIN melalui rapat Senat Akademi, (@) Rapat Senat Akademik dengan agenda perubahan Statuta sebagaimana dimaksud pada avat (2), paling sedi dinadiri oles 8, Gubernur STIN; b. 2/3 (dua per tiga) anggota Senat Akademie

You might also like