You are on page 1of 8
RO a Wat Hal 17-24 KAJIAN PERHITUNGAN DESAIN KOLOM ADSORPS!: STUDI KASUS KOLOM ADSORPSI GAS H2S PADA PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT. STUDY OF ADSORPTION COLUMN DESIGN COLUMN: CASE STUDY COLUMN ADSORPTION GAS H,S IN BIOGAS WASTE OF PALM OIL MILL EFFLUENT. Siti Masriani Rambe, Edwin Harianto Sipahutar, Sari Farah Dina, Baristand Industri Medan, JI.Sisingamangaraja No.24 Medan Mail: siti_masriani@yahoo.com ABSTRAK Telah dilakukan penelitian perancangan alat kolom adsorpsi_untuk pemumnian biogas dari limbah cair pabrik kelapa sawit, melalui proses perhitungan kolom adsorpsi. Proses Perancangan perhitungan dengan menggunakan silinder tegak dan stainless steel untuk menyerap gas HS dalam biogas. Proses perancangan menggunakan metode studi literatur dan berdasarkan sifat-sifat dari biogas yang akan di mumikan. Proses selanjutnya dilakukan proses pembuatan desain alat kolom adsorpsi. Pembuatan alat dilakukan menggunakan material stainless steel sesuai dengan perhitungan desain. Menggunakan beberapa rumus perhitungan desain diperoleh spesifikasi kolom adsorpsi yaitu tinggi adsorben 5,6 meter, jar jari kolom 0,039 meter, tebal dinding kolom 3,01 mm dan gas yang ‘akan di murnikan adalah gas H:S dalam biogas dengan kapasitas 100 liter per batch. Kata Kunci : Biogas, H2S, Kolom Adsorpsi, Desain ABSTRACT It was conducted the design of an adsorption column equipment for biogas purification of palm oil mill effluent through the process of calculating the adsorption column. The design process of calculation by using upright cylinder and stainless steel to absorb H»S gas in biogas. The design process using literature study method and based on the properties of biogas to be purified. The next process is done by the process of making the design of the column adsorption equipment. Prototype is done using stainless steel material in accordance with the design calculation. Using some formula of design calculation, the adsorption column was obtained, the adsorption height 5,6 meter, the radius of column 0,039 meter, the column thickness 3,01 mm and the gas to be purified is HeS gas in biogas with capacity 100 liter per batch. ‘Keywords: Biogas, H2S, Column Adsorption, Design Hal 17-24 ‘Sar rah Din PENDAHULUAN ‘Adsorpsi adalah suatu proses yang berhubungan dengan permukaan dimana terjadi interaksi antara_ molekul- ‘molekul suatu fluida (cairan maupun gas) dengan permukaan molekul padatan. Interaksi tersebut disebabkan oleh adanya gaya tark atom atau molekul pada permukaan padatan membentuk suatu lapisan tipis yang menutupi permukaan padatan.(Kumiawan, 2015) Proses adsorpsi di operasikan berdasarkan kemampuan suatu padatan {adsorben) untuk mengkonsentrasikan suatu tertentu ( adsorbat atau solute) dari suatu campuran (larutan atau gas) pada permukaannya. Proses adsorpsi secara umum merupakan peristiwa perpindahan suatu zat dari fasa fluida ke fasa padatan Fluida yang terlibat dalam proses adsorpsi dapat berupa gas ataupun cairan.(Hudaya et al, 2006) Sesuai dengan jenis ikatan yang terdapat antara bahan dan yang di adsorpsi dan adsorbennya, maka adsorpsi dibedakan menjadi dua, yaitu adsoprsi fisik dan kimia, Adsorpsi fisika atau sering disebut dengan adsorpsi Vander Walls teradi karena gaya interaksi _antara molekul yang lemah sehingga bersifat reversible . Kesetimbangan yang dicapai adsorpsi fisik berlangsung dengan cepat karena tidak melibatkan energi aktivasi dan banyaknya yang teradsorpsi dapat berupa lapisan monolayer. Panas adsorpsi kecil, kurang dari 10 kkal/mol (Nugroho et al., 2009), Untuk mendesain rangkaian kolom adsorpsi periu diperhatikan parameter — parameter yang biasanya dicari di daam proses adsorpsi. Parameter — parameter tersebut meliputi: Equilibrium adsorpsi, penentuan equilibrium adsorpsi_ dan persamaan matematikanya sangat penting untuk memberikan informasi mengenai adsoprsi, misalnya seberapa kuat interaksi antara adsorbat dengan adsorben. Selain ‘Ss ‘Sti Masriani Rambe, Edwin Harianto Sipahutar, Aer a eared itu equilibrium adsorpsi juga dapat memberikan —_informasi —_- mengenai pengaruh berbagai faktor seperti suhu, pH. (Warch, 2012). Suatu alat yang banyak digunakan dalam adsorpsi gas dan beberapa gas dan beberapa operasi lain ialah menara isian. Peranti ini terdiri dari sebuah kolom berbentuk silinder, atau menara, yang diperlengkapi dengan pemasukan gas dan tuang distribusi pada bagian bawah ; pemasukan zat cair dan distributorya pada bagian atas ; sedang pengeluaran gas dan zat cair masing masing di atas dan dibawah serta suatu massa bentukan zat padat tak aktif (inert) diatas penyangganya bentukan itu disebut isian menara (tower packing Hal pertimbangan yang perlu untuk isian menara ialah: Harus tidak bereaksi (kimia) dengan fluida di dalam menara; Harus kuat tetapi tidak terlalu berat; Harus mengandung cukup banyak laluan untuk kedua arus tanppa terlalu banyak zat cair yang terperangkap ( holdup) yang menyebabkan penurunan tekanan terlalu tinggi; Harus memungkinkan terjadinya Kontak yang memuaskan antara zatcair dan gas; Harus tidak terlalu mahal (Mc. Cabe, et al.,1983), ‘Agar dapat berfungsi secara efisien pada proses pemisahan secara komersial, baik untuk pemisahan pada fasa bulk atau proses pemumian, material adsorben harus memiliki volume internal (pori-pori) yang tinggi yang dapat di akses ‘oleh Komponen yang ingin di hilangkan ( diserap) dan fluida sehingga akan membuat kapasitas adsorpsi semakin tinggi, Adsorben juga harus_memiliki kinetika adsorpsi yang relative cepat yang akan menunjukkan kemampuan adsorben tersebut mengikat adsorbat. Pada aplikasinya, adsorben yang digunakan dapat di regenerasi tidak boleh merusak adsorben. Dalam pembuatan adsorben harus diperhatikan harga bahan baku dan metoda untuk menghasilkan adsorben RO a Wat Breiner tne Te nee ‘Sari Farah Dina, Hal 17-24 BI yang relatif murah/ekonomis(Hudaya, Tedi dari potensi ini yang sudah dimanfaatkan Etal., 2016) dan umumnya masih hanya sebatas Kinetika Proses Adsorpsi, Proses memenuhi kebutuhan sehari-hari.Biogas adsorpsi_ membutuhkan waktu untuk setelah dimumikan dapat digunakan mencapai _kesetimbangan. —_Kinetika sebagai bahan bakar. Biogas mempunyai adsorpsi adalah ukuran seberapa cepat rilai kalor sekitar 20-24 MJim? (R.Shah proses adsorpsi terjadi. Kinetika adsorpsi Divyang et al.,2016) dan nilai oktan (RON) ini dipengaruhi oleh proses difusi dari sekitar 130 (Tippayaong et al, 2011), adsorbat ke permukaan adsorben. Studi Biogas dapat terbentuk secara mengenai laju adsorpsi ini perlu dilakukan alami dan jika tidak dikendalikan maka untuk menentukan parameter transfer © gas_ metan akan _menyebabkan__efek massa dari adsorbat dengan adsorben di rumah kaca dimana gas metan tersebut dalam desain kolom adsorpsi komersil 25 kali lebin tinggi daripada gas CO2 ( Al (Katherine et al, 2016). Mamun M.Rashed, 2015). Hal ini ‘Aplikasi kolom adsorpsi dapat di dirasakan menjadi -—_—kelemahan terapkan pada pemumian biogas dari pengembangan biogas di sektor Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pertanian mengingat luas perkebunan kelapa sawit Secara_tradisional,masyarakat di Sumatera Utara telah mencapai petani tidak akan kesulitan memenuhi 417.809 juta Ha ( Anonim, 2017). Setiap sumber energi untuk memasak dan dapat produksi 1 ton minyak kelapa sawit, akan dilakukan dengan memanfaatkan menghasilkan Limbah Cair Pabrik Kelapa biomassa secara langsung. Penggunaan Sawit (LCPKS) sekitar 2,5 ton. LCPKS lain biogas yang sangat potensial adalah merupakan salah satu produk samping untuk menjalankan mesin-mesin motor berupa buangan dari pabrik pengolahan bakar atau internal combustion (Slawomir kelapa sawit yang berasal dari air Wierzbicky.2012). Pada aplikasi_ ini kondensat pada proses sterilisasi, air dari hambatan utama yang harus dihadapi proses Klarifkasi, air hydrocyclone adalah bagaimana membuat biogas lebih (claybath), dan air pencucian, LCPKS muri dengan cara. mengurangi tersebut tidak dapat langsung dibuang ke kandungan COz dan Hidrogen Sulfida perairan Karena memiliki konsentrasi (HS) melalui desain perancangan kolom Chemical Oxygen Demand (COD) yang adsorpsi tinggi mencapai 50.000 mg/L, kandungan Tujuan penelitian adalah perolehan lemaknya mencapai 4000 mg/L dan Total desain perhitungan dan rangkaian Solid (TS) 40.500 mg! L. Besamya peralatan kolom adsorpsi untuk pemiumnian kandungan bahan organik dalam LCPKS dari biogas dari Limbah Cair Pabrik berpotensi untuk diolah menjadi biogas. Kelapa Sawit untuk menyerap gas HzS Ivan, 2010 telah melakukan_penelitian dengan mengkonversi LCPKS menjadi METODE PENELITIAN biogas. Dalam penelitian _tersebut diperoleh 2,4-2,8 liter biogas setiap liter Bahan Penelitian LCPKS. Dan jika dikonversikan terhadap jumlah LCPKS yang ada yaitu 35.725.135 Dalam penelitian ini bahan utama yang ton, akan menghasilkan 5.740.324 — digunakan adalah limbah cair_pabrik 100,030,378 ton biogas. kelapa sawit (LCPKS) yang berasal dari Sebagai sebuah negara agraris, Pabrik Kelapa Sawit Adolina milk PTPN Indonesia mempunyai potensi biogas IV Lubuk Paka, dan bit yang sangat besar tetapi hanya sedikit mikroorganisme dari kolam asam limbah uaz 24 ‘Sari Farah Dina, abrik kelapa sawit Pabatu milik PTPN IV Tebing Tinggi. Material stainless stell untuk perancangan kolom —adsorpsi dengan spesifixasi material (ketebalan dan tinggi kolom ) sesuai dengan hasil Perhitungan lat pada ~—bagian pembahasan. Peralatan Penelitian Penelitian menggunakan beberapa alat bantu untuk merangakai alat kolo ‘adsopsi meliputi mesin las, gerinda potong dan peralatan kecil lainnya Metoda Langkah pertama, Penetapan kapasitas kolom, lalu dilakukan penetapan laju alir massa, penetapan laju alir volume, Penetapan luas penampang menara, penetapan tahapan teoritis, penetapan jumiah tahapan teoritis, penetapan tinggi kolom, penetapan dinding kolom adsorben dan penetapan tebal dinding kolom HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Perhitungan Desain Kolom Adsorpsi Perancangan desain kolom adsorpsi gas HaS memerlukan literatur meliputi densitas (9) dati gas H2S dari gas yang rencana kapasitas dari kolom yang akan di rancang dapat juga berdasarkan laju alir dari gas yang akan di serap. Penetapan spesifikasi material dari kolom berupa silinder tegak dan stainless steel. Penetapan Kapasitas Kolom adsorpsi ditetapkan kapasitas pada kajian ini adalah 100 liter Phar Penetapan Laju Alir Massa Dari kapasitas 100 liter per hari di konversi menjadi satuan m°. Diperoleh hasil perhitungan (Laju Alir Massa) adalah 0,044 mjam. S ‘Siti Masriani Rambe, Edwin Harianto Sipahuter, ATC a Wea to eee ee ers Penetapan Laju Alir Volume Menggunakan rumus dari_iteratur Mc.Cabe, 1994 dan Laporan Perancangan kolom adsorpsi ( pers 1). G?.Fp.u%! = 0,54 py (px-py) (1) dimana nilai : G adalah laju alir volume gas X adalah fraksi gas HS Y adalah fraksi massa gas HS dan p adalah viskositas dan densitas gas Dari tabel densitas untuk gas HS (MC.Cabe,at al, 1993) diperoleh densitas 1,36 kgim3. pada proses peyerapan tidak ada zat cair dalam biogas, sehingga nilai_ py (komponen x) = 1 dan tabel densitas bahwa p gas H:S adalah1,36 kgim?, sehingga persamaan (1) menjadi: G?. (6). (1) = 0,54 (1,36 ) Dengan menyederhanakan persamaan, maka diperoleh Laju Alir Volume (nilai G) adalah 0,1224 m*jjam. Laju alir volume gas HoS Laju alir massa gas x densitas Laju alir volume gas HaS = 0,0041 x 1,36 =0,0056m*%jam Total Laju Alir Massa ( Gy) adalah akumulasi dari laju alir volume gas H2S dan total laju alr volume gas (G), yaitu: Gy = 0,00416 kg/jam Penetapan Luas Penampang Kolom RO a Wat pang membandingkan total laju alir_ volume dengan total iaju alr volume gas. Dengan rumus perhitungan: a veseeee2) dimana S : Luas Penampang kolom Sehingga pers (1) menjadi oaz2 S$ = 0,068 m? Jika Luas diperoleh maka dapat dihitung Diameter kolom adalah : Diameter = $/0,875 ,0778 m Tinggi Tahapan Teoritis ( Ulrich, 1984) 03 HETP =D HETP = 0,0778 HETP = 0,46m Penetapan Jumlah Tahapan teoritis: Penetapan jumlah teoritis disimbolkan dengan N dengan membandingkan jumlah gas yang masuk dan % mol gas H2S. Penetapan jumlah tahapan teoritis ini dilakukan untuk mengetahui__ jumlah tahapan pemumian yang dilakukan artinya jumlah adsorben yang akan di isi pada kolom adsorben. Rumus perhitungan : N=Ln ( Yb/Ya) dimana: Yb : Gas total yang masuk dalam Kolom Ya: % mol Gas HsS Batas emisi gas HS = 0,7 grim’ (KepMen, 1995) Untuk mencari sejumlah mol gas HS Massa gas H,S / Massa Relatif dari gas HS. Untuk mendapatkan % mol keluar adalah: = _Massa Gas HS / Mr gas H.S.......(4) (1000) x Mr Udara = (0,7 184)! (1000) / (29) ,0205 / 34,48 = 0,000597 %mol ‘Sehingga jumiah tahapan teorttis diperoleh (pers 3) menjadi: N= Ln ( 100/0,000597) =12,02 ‘Sehingga jumlah tahapan yang dilalui oelh gas HS agar sesuai dengan baku mutu lingkungan adalah 12 tahapan. Maksud dari Tahapan disini adalah jumlah lapisan adsorben yang dilalui oleh biogas yang akan di lalui. Pada Penelitian (Gambar 1) memperlihatkan bahwa pada kolom adsorpsi yang dirancang dengan 12 lapisan atau sekat adsorben dimana sekat tersebut terbagi pada 2 kolom adsoprsi dan masing masing kolom dilengkapi dengan 6 sekat sehingga totainya menjadi 12 sekat. Kedua kolom adsoprsi tersebut telah dirangkai dengan pipa dan valve control ES °+«~ #* Aer a eared ED > ca dengan garis panah menunjukkan arah aliran dari kolom yang rancang Penetapan Tinggi kolom adsorben Penetapan tinggi kolom adsorpsi berpengaruh terhadap jumalh_tahapan yang di rancang (N) dan tinggi tahapan teoritis (HETP). Tinggi kolom disini ditetapkan untuk mengetahui berapa lama biogas akan ditahan dalam kolom seiring tahapan lapisan adsorben yang dilalui atau istitah yang umum di sebut Holding time. Faktor yang perlu diketahui dalam penetapan tinggi kolom adalah tinggi tahapan yang telah diperoleh dan tinggi tahapan teoritis. Pada _perhitungan sebelumnya telah diperoleh__jumlah tahapan perhitungan yaitu 12 tahapan dimana tahapan ini dikali dengan jumlah tahapan teoritis. Tinggi Adsorben (n) = Nx HETP n= 12x0,464m n= 5,591m Penetapan Dinding Kolom Adsorpsi Penetapan tebal dinding kolom adsorpsi berdasarkan tekanan desain dan jari jari kolom ‘Tekanan Desain (P) = p..g.h (H2S) P = (1,36)(9,8) (4,02) P = 53,57 Pa P =0,0125 bar Jari jari kolom (R): R=%D R= %x0,07781 R= 0,0389m Tebal Dinding Kolom (Td): Td = (P.R)/(0,9S-0,6P) +3 Ta = (0,0425) (0,0889) /(0,9x 0,068))+3 Ta = 0,00048625 /(0,0612 - 0,02334) + 3 Td =3,0128 mm Maka tebal dinding kolom adalah 3,01 mm HST SAIN KOLOM ADSOEPS APLIASI PAD PEMEUTAN BOGS * eran 2 ip stir Sake kept {sen ap 5 Hogs Heer Gambar 1. Gambar Teknik Perancangan Kolom Adsorpsi untuk Pemurian Biogas LAr RO a Wat Pada rangkaian peralatan _dilengkapi dengan alat_ukur instrumentasi untuk mengetahui jumlah biogas yang telah di peroleh dan jumlah gas metan yang diperoleh. Sebelum dan sesudah melewati alat adsorpsi di lengkapi_ alat instrumentasi. (HsS meter) untuk mengetahui jumlah gas HS yang terserap oleh adsorben. KESIMPULAN Pembuatan alat__—_dilakukan menggunakan material stainless steel sesuai dengan perhitungan desain. Menggunakan —beberapa—rumus perhitungan desain diperoleh spesifikasi kolom adsorpsi yaitu tinggi adsorben 5.6 moter, jari jari Kolom 0,039 meter, tebal dinding kolom 3,01 mm dan gas yang akan di mumikan adalah gas H2S dalam biogas dengan kapasitas 100 iter per batch Ucapan Terimakasih Ucapan terimakasih kepada Baristand Industri Medan yang telah membiayai kegiatan penelitian ini dan analis yang teribat_ dalam —pengujian _ sehingga Penelitian ini dapat di selesaikan, Tulisan ini adalah sebagian dari data hasil Penelitian DIPA kegaiatan tahun 2015 DAFTAR PUSTAKA Anonim (2017), Luas Lahan Perkebunan Kelapa Sawit dan Produksi TBS, Badan Pusat Statistik, Provinsi Sumatera Utara, dia akses 19 Desember 2017, https:/sumut.bps.go.id/statictable/ 2017. ‘Al Mamum Muhammad Rashed, Shuichi Tori (2015), * Removal of Hal 17-24 Contaminant Gases from Biogas by Chemical Purificatin Processes, IPASJ Intemational Journal of Mechanical Engineering (IlJME), Volume 3, Issue 10, ISSN 2321- 6441 Hudaya Tedi,| gede Pandega Wiratama (2016), Perancangan —Kolom ‘Adsorpsi Karbon Aktif untuk Pengolahan Limbah —_Kromium Heksavalaen, Laporan Penelitian, Universitas Katolik Parahiyangan. Ivan, Bambang Trisakti, Vivian Wongistani dan Yoshimasa Tomiuchi (2012), “Methane from Digestion of Palm Oil Mill Effluent (POME) in a Thermofiic Anaerobic Reactor’, International Journal of Science and Engineering Vol.3 (1) 32:35. Katherine, Arenst Andreas Arie, (2016), Desain Kolom Adsorpsi Cair Fixed- Bed untuk Penghilangan Limbah Zat Warna, Laporan Penelitian, Universitas Katolik Parahiyangan, Kumiawan, 2015, Adsorpsi Pb (II) dalam Limbah Cair Artfisial Menggunakan Sistem Adsorpsi Kolom dengan Bahan Isisan Abu Layang Batubara, Laporan Penelitian, Universitas Negeri Semarang, 2015. McCabe Warren L, Julian C Smith, Peter Hariot —_(1993),Operasi_ Teknik Kima, Edisi Keempat, Jilid 2, Penerbit Airlangga. Nugroho Dani Wahyu, Kristiani, M.Sofyan Hafidz, Thesa Fitria Ningrum, Pembuatan lat —_pengering Bioetanol Adsorpsi dalam Kolom unggun Tetap, Sikripsi, Universitas Sebelas Maret, 2009, R.Shah Divyang , Nagarsheth Heman J dan Acharya Pradeep ( 2015), * Purification of | Bioga using Chemical Scrubbing and Application of Purified Biogas as Fuel for Automotive Engines’, Research Journal of Recent Sciences , (2014), Influence of Content of Methane in Biogas on Emission ‘of Toxic Substances in Diesel Engine Supplied With Bifue'", The 9 ™ Conference Environmental Engineering, Poland. Slawomir Wierzbicky (2012). Biogas As a Fuel For Diesel Engines. Olsztyn. ‘Svenskt Gastekniskt Center AB. 2012 "Basic Data On Biogas’.2"! payawong, N. Promwungkwa, A. Rerrkriangkrai( 2011). Long Term Operation of a small biogas/diesel dual-uel engine for on-farmelectricity generation”. Chiang Mai_—_University, Thailand.Vol 5 (ISC -2015), 1- 7.India. Worch, Eckhard, (2012),, Adsorption Technology in Water Treatmen, Berlin de Gruyter edition. Sweden. Aer a eared

You might also like