You are on page 1of 10
PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH DALAM. ‘OPTIMALISASI IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO ‘Slamet Susanto Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat email: slamel susantoa@bpkp.go.id Abstrak Setelah diwajibkannya penerapan mangjemen risiko pada Instansi Pemerintah sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Pimpinan Instansi Pemerintah di Indonesia pada umumnya telah rmenerapkan manajemen risiko pada organisasinya. Walaupun demikian, masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaan-manajemen risiko instansi pemerintah, sebagaimana yang diharapkan pada unsur Penilaian Risiko dalam SPIP. Peran APIP dalam penerapan manajemen risiko tercantum dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 dan Standar Audit Intem Pemerintah Jhun 2014 perlu dioptimalkan. Peran APIP tersebut adalah memberikan peringatan dini dan mendukung Pimpinan Instansi Pemerintah meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah, Perbaikan pemahaman atas peran APIP terhadap penerapan manajemen risiko, tersedianya foo! dan pedoman yang dapat digunakan dalam kegiatan assurance dan consulting, dan perbaikan tingkat kompetensi SDM APIP terkait dengan mangjemen risiko diharapkan dapat meningkatkan kematangan manajemen risiko pada instansi pemerintah, Sehingga penerapan manajemen risiko pada instansi pemerintah dapat lebih rmemberikan jaminan yang memadai terhadap penciptaan dan perlindungan nila. Kata kun SPIP, manajemen risiko, APIP Abstract The obligation to implement risk management in Government Agencies in accordance with Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 concerning Government Internal Control Systems (SPIP) has encouraged leaders of government agencies in Indonesia to start implementing risk ‘management in their organizations. However, there are still problems in implementing risk ‘management in government agencies. This is evident from the results of the assessment of the Risk Assessment element as a component of the SPIP. The role of APIP in implementing risk management, as stated in PP Nomor 60 Tahun 2008 and the Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia Tahun 2014, needs to be optimized. APIP is expected to provide early warning against the occurrence of risks and support the agency leader in improving the effectiveness of risk management in carrying out the duties and functions of Government Agencies. Better understanding of the role of APIP in the application of risk management, the availability of tools and guidelines that can be used in assurance ‘and consulting activities, and risk management competency improvement of APIP's human resources, are expected to help government agencies to increase their risk management maturity level. Thus, the application of risk management in government agencies can provide more adequate ‘guarantees for value creation and protection, Keywords: SPIP, risk management, APIP 1, PENDAHULUAN Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pernah dilakukan penelitian tentang tingkat kematangan penerapan manajemen risiko pada instansi pemerintah di Indonesia yang dilaksanakan oleh Puslitbangwas BPKP pada tahun 2007, Sebelum diberlakukannya aturan yang mewajibkan implementasi manajemen risiko pada instansi pemerintah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang 49 Responden pemetaan sebanyak 411 unit eselon I dan 68 unit eselon I! di 62 instansi pemerintah pusat dengan tingkat respons _responden berdasarkan unit eselon 1/Il sebanyak 203 unit. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa hanya 1% G unit kerja eselon II dari 203 unit eselon VID) yang telah menerapkan manajemen risiko dengan baik, ditunjukkan dengan instansi pemerintah telah memiliki kepedulian adanya risiko, Kebijakan berkaitan manajemen risiko, kerangka kerja bagaimana proses penggalian risiko dan penilaian risiko serta unit kerja telah mengimplementasikan tahapan’ proses ‘manajemen rsiko, Kewajiban implementasi manajemen risiko pada instansi pemerintah telah secara_jelas dicantumkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pimpinan — Instansi Pemerintah menerapkan manajemen risiko dalam —bentuk —kegiatan antara_—_ lain rmempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan, melakukan penilaian risiko berupa identifikasi risiko dan analisis risiko, dan menyusun sistem informasi yang mendukung pelaporan atas penilaian rsiko secara periodik Setelah Kurang lebih dua belas tahun diterapkannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), berdasarkan hasil evaluasi alas penerapan SPIP pada 628. K/L/Pemda, capaian maturitas SPIP per 24 Februari 2020 diketabui bahwa sebanyak 4 K/L/Pemda memiliki tingkat_maturitas SPIP Level 0, sebanyak 63 K/L/Pemda level 1, sebanyak 185 K/L/Pemda level 2, sebanyak 375 K/L/Pemda level 3, dan sebanyak 1 K/L/Pemda memiliki tingkat maturitas SPIP level 4 Terkait dengan implementasi manajemen risikonya, 375 K/L/Pemda yang memiliki tingkat maturtas level 3 pada umumnya telah melakukan penilaian risiko, namun masih terdapat —beberapapermasalahan pada pelaksanaan penilaian risikonya, sehingga pencapaian tujuan organisasi pada K/L/Pemnda belum dapat dijamin melalui penanganan atas risikonya, Permasalahan yang terdapat pada pelaksanganpenilaian risiko yang. dihadapi KiL/Pemda.yang_memiliki tingkat_maturitas level 3 tersebut adalah beberapa belum memiliki pedoman teknis penilaianrisiko, penilaian risiko bersifat formalitas, belum menjadi pertimbangan dalam perencanaan pengawasan oleh APIP, RencanaTindak —Pengendalian tidak

You might also like