You are on page 1of 71
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK DISUSUN OLEH: Nama + Rifka Aulia Silviana Putri NIM +: 202112075 Tempat _: Desa Pucangsawit Rt.02/ Rw.07 PROGRAM STUDI DI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH SURAKARTA. 2023 Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner PENDAHULUAN a. Pengertian Gerontik Menurut WHO Lansia merupakan kelompok manusia yang berumur 60 tahun atau lebih. Kelompok ini biasanya dikategorikan sebagai lansia yang akan terjadi suatu proses penuaan yang disebut aging process. Lansia merupakan Proses Tumbuh kembang, dari anak-anak hingga menjadi orang tua, Orang dengan lanjut usia akan mengalami penurunan fungsi fisiologisnya yang akan berdampak pada kondisi fisik maupun psikologis diantara stres emosi sehingga penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif banyak muncul pada lanjut usia (Kusumawardani & Andanawarih, 2018). Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan (Santoso, 2019) Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup sescorang, yaitu suatu periode dimana sescorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat (Simbolon,2018). b. Batasan — Batasan Lanjut Usia Batasan usia Jansia menurut WHO, yaitu : 1. Pertengahan usia 45 - 59 tahun Usia lanjut 60 - 70 tahun Usia lanjut tua 75 - 90 tahun eR Usia sangat tua berusia diatas 90 tahun c. Tipe Lanjut Usia di Indonesia Beberapa Tipe Karakter pada Lansia : 1. Tipe konstruktif Seseorang dengan tipe ini memiliki integritas baik, dapat menikmati hidup, toleransi tinggi, humoris, fleksibel, tahu diri, dapat menerima fakta proses menua dan dimasa pensiunnya dapat hidup dengan tenang. 2. Tipe ketergantungan Tipe ini secara umum masih dapat diterima ditengah masyarakat, walau tipe ini pasif, tidak berambisi tapi tipe ini masih tabu diri walau tidak praktis. Biasanya dikuasai istri, senang pensiun, banyak makan dan minum, tidak suka bekerja dan senang berlibur. Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner 3. Tipe defensit| Ciri tipe ini adalah adanya riwayat pekerjaan/jabatan tidak stabil, selalu menolak bantuan. Sisi emosi sering tidak dapat dikontrol, memegang teguh kebiasaan, kompulsif aktif, takut menghadapi “menjadi tua”, tidak menyenangi masa pensiun. 4, Tipe bermusuhan Karakter tipe ini sering menganggap orang lain sebagai peyebab kegagalan, selalu mengeluh, agresif, curiga, riwayat pekerjaan tidak stabil, menganggap tidak ada hal baik jika menjadi tua, takut mati, juga iri hati sama yang muda dan senang mengadu untung. 5. Tipe membenci/menyalahkan dii sendiri Bersifat kritis dan sering menyalahkan diri sendiri, tidak mempunyai ambisi, sehingga kondisi sosio-ekonomi menurun. Biasanya mempunyai pernikahan tidak bahagia, mempunyai sedikit “hobby”, merasa menjadi korban dari keadaan tapi tidak iri hati pada yang muda, merasa sudah cukup dengan apa yang ada, menganggap kematian merupakan kejadian yang membebaskan diri dari penderitaan sehingga tipe ini memiliki risiko bunuh diri tinggi dibanding tipe lainnya. d. Perubahan Akibat Proses Menua Menurut (Damanik & Hasian, 2019) penurunan fungsi lansia antara lain: 1. Sistem pengindraan Pada lansia akan terjadi penurunan pendengaran, penurunan daya ingat dan suara yang kurang jelas hall i ii diasanya tejadi pada usia 60 tahun keatas. 2. Sistem integumen Pada tansia akan terjadi perubahan bentuk kulit yaitu kulit kendor, tidak clastis, terjadi penyusutan jaringan otot dan syaraf. Kulit menjadi tipis dan keri kulit Kering Karena adanya atropi glandula sbasea dan glandula sudoritoria serta timbul pigmen berwarna coklat yang disebut dengan liver spot. 3. Sistem muskuloskeletal Jaringan pendukung (kolagen dan elastin), kartilago, tulang, otot dan sendi terjadi penurunan. Kartilago, jaringan kartilago di persendian menjadi rapuh sehingga mengalami pertumbuhan jaringan baru akibatnya permukaan sendi menjadi datar, tot, ukuran dan jumlah serabut otot berkurang, jaringan penghubung dan jaringan Iemak meningkat yang akan menimbulkan efek samping. Sendi, terjadi penurunan elastisitas pada tendon, ligamen dan fasia, Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner }. Sistem kardiovaskuler Pada sistem kardiovaskuler akan terjadi penumpukan lipofisin yang akan menimbulkan massa jantung meningkat, terjadinya hipertropi pada ventrikel kiri yang akan menimbulkan penurunan pada peregangan jantung, hal tersebut terjadi dikarenahkan jaringan ikat berubah, Sistem respirasi Adanya perubahan pada jaringan ikat paru sehingga menimbulkan volume cadangan paru meningkat dan mengakibatkan berkurangnya udara didalam paru-paru, Adanya perubahan otot, kartilago sendi dan thorax menyebabkan pernafasan terhalang dan peregangan thorax menurun. Sistem pencernaan dan metabolisme Terjadinya penurunan produksi yang disebabkan oleh berkurangnya gigi dan indra pengecap. Sistem perkemihan Terjadinya kemunduran pada setiap fungsi seperti laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorpsi oleh ginjal. . Sistem sara Terjadinya peningkatan perubahan anatomi dan antropi dalam selaput sara’ lansia, sehingga menimbulkan koordinasi menurun dan melakukan aktifitas sehari- hari berkurang Sistem reproduksi Terjadi pengecilan ovary dan uterus. Terjadinya atrofi pada payudara. Pada aki laki terjadinya penurunan produksi spermatozoa oleh testis. Selain perubahan pada fisik terjadi perubahan fungsi kognitif juga pada lansia antara 1. Daya ingat Kecerdasan Kemampuan belajar Kemampuan penatsiran vee Penyelesaian persoalan Mengambil putusan Kebijaksanaan Cara kerja yews es Motivasi Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner 10, Masalah yang bisa muncul pada Tansia ce. Tugas Perkembangan Gerontik Menurut Wianti (2020) kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan terhadap diri tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya. Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya melakukan kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi dengan orang-orang disekitamya, maka pada usia Janjut akan tetap melakukan kegiatan yang biasa dilakukan pada tahap perkembangan sebelumnya seperti olahraga, mengembangkan hobi bercocok tanam, dan lain-lain. Adapun tugas perkembangan lansia adalah sebagai berikut 1. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun 2. Mempersiapkan diri untuk pensiun 3. Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya 4. Mempersiapkan kehidupan baru 5. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial / masyarakat secara santai 6, Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner KONSEP DASAR a. Definisi Hipertensi Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya, Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmig dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi adalah suatu keadaan sescorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal pada pemeriksaan tekanan darah >130/90 mmHg. (Laka, Widodo and H, 2018). Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah. Penyakit hipertensi salah satunya dipengaruhi oleh aktivitas yang berlebihan sehingga menguras tenaga. Akibatnya jantung akan berkontraksi lebih cepat daripada saat berelaksasi. Aktivitas yang sehat dan makanan yang sehat merupakan pilihan tepat untuk menjaga diri terbebas dari hipertensi (Karim, Onibala and Kallo, 2018). Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri, dimana hiper yang artinya berlebihan dan tensi yang artinya tekanan/ tegangan, jadi hipertenssi merupakan gangguan pada system peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal, b. Etiologi Hipertensi Menurut Dewi, W. K (2019), penyebab hipertensi tinggi terbagi menjadi dua : 1) Hipertensi Primer/Hipertensi Essensial Suatu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, Berikut hal-hal yang berkaitan dengan hipertensi primer: a. Genetik Seseorang yang memiliki riwayat keturunan hipertensi lebih berisiko 3,77 kali ‘menderita hipertensi dibandingkan dengan yang tidak memiliki_ riwayat keturunan hipertensi, b. Jenis kelamin dan usia Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner Pria dengan usia 35 hingga 50 tahun dan wanita dalam fase setelah menopause punya kemungkinan lebih berisiko tinggi terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi. ¢. Berat badan atau obesitas Seseorang yang memiliki berat badan berlebih cenderung lebih tinggi ‘memiliki risiko untuk terjadinya tekanan darah tinggi, Dengan adanya obesitas pada penyandang hipertensi akan membuat tingkat keparahan pada penyakit hipertensi. 2) Hipertensi sckunder Hipertensi sekunder diikuti oleh penyebab yang spesifik, seperti arteri renalis yang menyempit, kchamilan, medikasi, dan penycbab lainnya. Hipertensi sekunder bisa bersifat akut, yakni menandakan bahwa adanya perubahan pada curah jantung Manifestasi Klinis Hipertensi Gejala hipertensi pada setiap orang tidak sama, bahkan hipertensi dapat terjadi la seperti tanpa gejala, Menurut Ubaidillah (2021) hipertensi itu sendiri memiliki g¢ di bawah ini : 1. Sakit kepala 2. Tengkuk terasa pegal 3. Pusing 4. Detak jantung terasa lebih cepat atau jantung berdebar-debar Berikut ini adalah gejala hipertensi pada penderita yang sudah lama : 1. Ketika bangun tidur kepala terasa sakit disertai mual akibat meningkatknya tekanan darah (di intra kranial). 2. Penglihatan penderita kabur diakibatkan rusaknya retina akibat hipertensi. 3. Gejala umum hipertensi yaitu sakit kepala, hidung tiba-tiba keluar darah dan muka memerah, Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner d. Pathways Hipertensi Primer Hipertensi Sekunder Seperti: genetik, jenis kelamin dan Seperti: arteri renalis yang menyempit, usia, berat badan/obesitas Kehamilan, medikasi, dan lain-lain Hipertensi | Penyempitan pembuluh darah | Kurang terpapar Gangguan sirkulasi — informasi | Peningkatan tekanan Penurunan suplai 02 darah | Defisit pengetahuan | Retensi pembuluh darah otak naik Perfusi perifer tidak efektif’ | Gangguan pola tidur Sumber. Dewi, W. K (2019) Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner ©. Komplikasi Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi. Menurut Kemenkes (2019), komplikasi hipertensi meliputi: 1) Stroke Tekanan darah yang tinggi akan mempercepat terbentuknya plak pada lapisan endotel pembuluh darah. Plak yang kian menumpuk akan menekan pada dinding pembuluh darah sehingga akan bisa pecah dan terbentuk trombus. Trombus dapat menghambat pembuluh darah dan bisa pecah menjadi emboli dan akan ikut aliran darah ke dalam sistem serebrovaskuler. Plak atau emboli tersebut lama kelamaan akan menumpuk pada arteri yang lebih sempit, seperti arteri pada otak. Akibatnya, ketika tekanan darah naik maka akan pecah pembuluh darahnya yang telah tersumbat dengan plak atau emboli tadi 2) Gagal ginjal Gagal injal terjadi karena tekanan darah yang tinggi dan menekan kapiler-kapiler ginjal, glomerolus. Diawali dengan rusaknya glomerolus dan dilanjut terganggunya nefron sehingga terjadi hipoksia dan kematian. Rusaknya membran glomerolus membuat protein ikut keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma akan berkurang dan menyebabkan edema 3) Gagal jantung Gagal jantung diartikan sebagai kegagalan jantung dalam memompa darah kembali ke jantung schingga menyebabkan edema. Hal ini terjadi karena cairan sebagian besar terkumpul di paru-paru, kaki, dan jaringan yang lain. Tekanan yang tinggi juga menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan masuk ke ruang intertisium, 4) Enselopati Enselopati atau kerusakan otak biasanya terjadi pada himperten simaligna (hipertensi yang meningkat cepat dan berbahaya). Tekanan yang sangat tinggi pada kelainan mengakibatkan peningkatan kapiler_ dan mendorong cairan keluar interstitial diseluruh susunan saraf pusat. Neuron- neuron disekitar kolap dan terjadi koma serta kematian, f. Penatalaksanaan Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner . Penatalaksanaan Medis Penatalaksanaan medis menurut Asikin, dkk (2016), antara lain: 1, Golongan Diuretik Diuretik digunakan untuk membantu ginjal megeluarkan cairan dan NaCl yang berlebih pada tubub. Pengeluaran ini melalui urin, Hal tersebut dapat menyebabkan volume cairan tubuh berkurang dan jantung memompa lebih ringan schingga tekanan darah akan turun, Contoh obat ini adalah Cholortalidone dan Hydrocholorothiazide. 2. Golongan Beta Blocker Beta Blocker digunakan untuk memperlambat detak jantung dan membuat kekuatan kontraksi jantung menurun schingga darah yang dipompa sedikit dan tekanan darah dapat berkurang. Contoh obat ini adalah Timolol, Bisoprolol, dan Atenolol. 3. Golongan Calcium Channel Blocker Calcium Channel Blocker menyebabkan laju kalsium yang melalui otot jantung dan yang masuk dinding pembuluh darah mengalami perlambatan Akibatnya pembuluh darah dapat tidak kaku dan aliran darah lancar. Contoh obat ini adalah Felodipine dan Nifedipine. 4, Golongan Angiotensin Converting Enzyme (ACE)-Inhibitor ACE-Inhibitor digunakan untuk mencegah produksi hormone Angiotensin II di dalam tubuh, Hormon Angiotensin II menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah akan meningkat. Contoh obat ini adalah Rampril dan Captopril. Penatalaksanaan Keperawatan Penatalaksanaan keperawatan adalah penatalaksanaan non farmakologis yang terdiri dari berbagai cara dengan modifikasi gaya hidup sebagai upaya mencegah tekanan darah tinggi. Penatalaksanaan keperawatan menurut Latifin, K,, et al., (2020) antara lain: 1, Mempertahankan berat badan ideal Mempertahankan berat badan yang ideal bertujuan untuk mencegah obesitas dengan melakukan diet rendah kolestrol, namun kaya serat dan protein, 2. Hentikan aktivitas merokok Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner Merokok dihubungkan dengan efek presor, dengan peningkatan tekanan darah sekitar 170mmHg, pada pasien hipertensi 15 meneit setelah merokok selesai merokok 2 batang Hindari konsumsi alkohol Hindari alkohol karena dengan tidak mengkonsumsi tekanan darah dapat menurun 2-4 mmHg Olahraga/aktivitas Olahraga dinamis sedang (30-45 mnt, 3-4 kali/minggu) efektif dalam menemukan tekanan darah pada pasien hipertensi Kurangi asupan natrium Mengurangi konsumsi garam menjadi 12 sendok /hari dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak SmmHHg dan tekanan diastolic 2,5 mmHg. Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner DAFTAR PUSTAKA Asikin, dkk, (2016). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Kardiovaskular. Jakarta’ Erlangga. Damanik, sri melfia, & Hasian. (2019). Modul Bahan Ajar Keperawatan Gerontik. DEWI, W. K. (2019). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Kasus Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja Samarinda, Kemenkes, (2019). Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat. Kemenkes RL Kusumawardani, D., & Andanawarih, P. (2018). Peran Posyandu Lansia Terhadap Kesehatan Lansia Di Perumahan Bina Griya Indah Kota Pekalongan. Siklus: Journal Research Midwifery Politeknik Tegal, 70), 273-277. hitps://doi.org/10.30591 /siklus.v7il.748 Latifin, K., Purwanto, S. & Wahyuni, D. (2020). Aplikasi Keperawatan Komplementer “Cupping” Dalam Mengontrol Hipertensi di Masa Pandemi COVID- 19, Applicable Innovation of Engineering and Science Research (AVOER), 374- 377. Simbolon (2018) ‘Association between Social-Cultural and the Utilization of Elderly Integrated Health Services (Posyandu Lansia) in Hamparan Perak Health Center’, Health, 7(1), pp. 50-54, doi: 10.15294/ujph.v7i1.18201. Ubaidillah, M., Wijayanti, D. P., Nastiti, A. D., & Annisa, F. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi Dengan Masalah Nyeri Akut Di Desa Pasrepan Unnes Journal of Publ Kabupaten Pasuruan (Doctoral dissertation, Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia) Wianti (2020) ‘Studi Fenomenologi : Pengalaman Adaptasi Diri Pada Lansia Di Masa Pensiun’ Healthcare Nursing Journal, 2(2), pp. 36-41 Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner LAPORAN KASUS PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK DISUSUN OLEH: Nama + Rifka Aulia Silviana Putri NIM +: 202112075 Tempat —_: Desa Pucangsawit Rt.02/ Rw.07 PROGRAM STUDI DI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH SURAKARTA. 2023 Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK TN. J DENGAN HIPERTENSI DI DESA PUCANG SAWIT RT. 02, RW. 07 A. Karakteristik Demografi 1, Identitas Diri Klien Nama Lengkap TJ Tempat/Tgl Lahir — : 12 januari 1959 Jenis Kelamin Laki-laki Status Perkawinan —: Kawin Agama Islam Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Pendidikan Terakhir : SMA Diagnosa Medis _: Hipertensi Alamat : Pucangsawit Rt.02/Rw.07 2. Keluarga atau orang lain yang penting/Dekat yang dapat dihubungi Nama Ny. E Alamat Pucangsawit Rt.01/Rw.07 No.Telepon 2 082133938"** Hubungan dengan lien: Istri GENOGRAM oO bbdaddd 55ab88 Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner 3. Keluhan utama saat ini : Klien mengatakan pusing 4, Riwayat Pekerjaan dan status Ekonomi Pekerjaan saat ini Pekerjaan sebelumnya : Pedagang : PNS Sumber Pendapatan : Membuka toko sembako: Kecukupan Pendapatan —: Cukup 5. Aktivitas Rekreasi Hobi : Berkebun Berpergian/wisata sTya Keanggotaan organisasi. Tidak ada Lain ~ Lain : Tidak ada 6, Riwayat Keluarga a. Saudara Kandung No. Nama Keadaan Saat Ini Keterangan 1. [Ny.P Schat 2. [iT Schat 3. [TN Sehat 4 [tJ Sehat 3. |Ny.G ‘Schat 6 |Tn.S Meninggal 7. [Ny.S ‘Schat b. Riwayat Kematian dalam Keluarga (I tahun terakhir) Nama Umur : Tidak ada : Tidak ada Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner Penyebab Kematian —_—_: Tidak ada c. Kunjungan keluarga : dd. Riwayat Alergi : Klien mengatakan tidak mempunyai alergi B. Pola Kebiasaan sehari-hari 1. Nutrisi Frekuensi makan 3 x sehari Nafsu makan : Baik Jenis makanan : Nasi, Sayuran, Buah-buahan Kebiasan sebelum makan —: Membaca doa Makanan yang tidak disukai_ : Tidak ada Alergi terhadap makanan— : Tidak ada Pantangan makan : Tidak ada Keluhan yang berhubungan dengan makan : Tidak ada 2. Eliminasi BAK Frekuensi dan waktu : 5x sehari Kebiasaan BAK pada malam hari : Tidak ada Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada keluhan b. BAB Frekuensi dan waktu : 1x sehari Konsistensi : lunak Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada Pengalaman memakai Laxanti/pencahar : Tidak pernah 3. Personal Hiegene a) Mandi Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner Frekuensi dan waktu mandi : 2 x sehari Pemakaian sabun (ya/tidak) : ya b) Oral Hiegene Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2 x schari setiap pagi dan sore Menggunakan pasta gigi : ya ©) Cuci Rambut Frekuensi : hitam sebagian putih dan pendek Penggunaan shampo (ya/tidak) : ya d) Kuku dan Tangan Frekuensi gunting kuku : 1 x seminggu setiap hari jum’at Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : ya |. Istirahat dan tidur ‘Lama tidur malam : 5 Jam Tidur siang : 1 Jam Keluhan yang berhubungan dengan tidur ; setiap jam 1 malam kebangun Kebiasaan mengisi waktu luang a. Olahraga : tidak pernah b. Nonton TV : setiap malam jam 08.00 WIB - 10.00 WIB c. Berkebun/memasak : Berkebun setiap sore d. Lain ~ Lain : Ngaji setiap habis sholat maghrib . Kebiasaan yang mempengaruhi Kesehatan (jenis/frekuensi/jumlah/lama pakai) a, Merokok (ya/tidak) : ya b. Minuman Keras (ya/tidak) : Tidak c. Ketergantungan terhadap obat (ya/tidak) : Tidak |. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari No. Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan 1. | Berkebun 1 jam Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner 2 [Jwalan 12 jam 3. | Neat Tjam 4. | Nonton tv 2 jam C. Status Kesehatan Status Kesehatan Saat Ini a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Pusing b. Gejala yang dirasakan : susah tidur ¢. Faktor pencetus : Usia d. Timbulnya Keluhan : (X) Mendadak ( V ) Bertahap Waktu mulai timbulnya keluhan : Saat tidak bisa tidur f Upaya mengatasi : Meminum obat warung Riwayat Keschatan Masa lalu a, Penyakit yang pernah diderita : Hipertensi b. Riwayat alergi (oabat, makanan, binatang, debu, dan lain-lain) : Tidak ada c. Riwayat Kecelakaan ; Tidak ada d. Riwayat dirawat di rumah sakit : Tidak ada e. Riwayat pemakaian Obat : Paracetamol Pengkajian/Pemriksaan Fisik (Observasi, pengukuran, auskultasi, perkusi dan palpasi) a. Keadaaan umum (TTV) TD: 165/95mmHg N : 89x/mnt RR : 20x/mnt b. Nyeri:0 Status Gizi : BB Saat ini : 55 kg TB: 153em d. BMI [\] Gizi cukup [J Gizi Lebih { ] Gizi Kurang ¢. Personal Hyiene : Tampak bersih, dapat merawat diri dengan baik a. Rambut : Tumbuh rambut merata, kusam, berwarna putih sebagian, tidak mudah tercabut Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner f. Mata : Mata simetris kanan dan kiri, kornea mata jemnih, konjungtiva anemis dan sclera tidak ikterik. Mata terlihat sayu. g. Telinga : Telinga simetris antara kanan dan kiri, tidak ada keluhan, ketajaman pendengaran normal h. Mulut, gigi, dan bibir : pasien tidak memiliki gangguan dalam menelan dan mengunyah dan mampu merasakan dan membedakan jenis makanan, Mukosa bibir lembab, tidak ada luka. i, Dada : 1, Paru-paru ‘© Inspeksi : simetris, bentuk dada normal chest © Perkusi : Resonan + Palpasi : getaran dada pasien sama, pergerakan dada pasien sama © Auskultasi : vesikuler 2. Jantung * Inspeksi: nampak di ictus cordis 5 © Palpasi: teraba ictus cordis © Perkusi: bunyi pekak © Auskultasi : bunyi lup dup f. Abdomen : © Inspeksi : bentuk datar © Auskultasi : peristaltic 10x/mnt © Palpasi : tidak ada nyeri tekan bagian perut © Perkusi : tympani g. Kulit : kulit pucat, turgor kulit pucat, akral hangat CRT<2. detik h, Ekstremitas atas : tidak ada luka, simetris, tidak ada nyeri tekan i. Ektremitas bawah : tidak ada Luka, simetris, tidak ada nyeri tekan 5 5 3 3 D. Hasil Pengkajian Khusus (Format Terlampir) 1. Masalah kesehatan kronis : Tn. J tidak memiliki penyakit kronis Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner . Fungsi Kognitit : Pengkajian fungsi kognitif (SPMSQ) No. Pertanyaan Benar Salah 1. | Tanggal berapa hari ini ? Vv Jawab : Tn, J menjawab tanggal 6 Desember 2023 2. | Hari apa sekarang ? Vv Jawab : Tn, J menjawab hari rabu 3. | Apa nama tempat ini ? Vv Jawab : Tn. J menjawab di rumah 4. | Dimana Alamat anda ? Vv Jawab : Tn. J menjawab Alamat pucang sawit rt.01/rw.07 5. | Berapa umur anda ? Vv Jawab : Tn. J menjawab umur saya 64 tahun 6. | Kapan anda lahir ? Vv Jawab : Tn. J menjawab 12 januari 1959 7. | Siapa nama presiden Indonesia sekarang ? Vv Jawab : Tn, J menjawab bapak joko Widodo 8. | Siapa nama presiden Indonesia sebelumnya ? V Jawab : Tn, J menjawab bapak Susilo Bambang yudoyono ‘9. | Siapa nama ibu anda ? V Jawab : Tn, J menjawab Ny. P 10. | Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari Vv setiap angka baru secara menurun Jawab : Tn, J menjawab 17, 14, 11,9, 5,2 JUMLAH 9 1 Kesimpulan : fungsi intelektual utuh Analisa hasil: Skore Salah : 0 ~ 2 : Fungsi Intelektual utuh Skore Salah : 3-4: Kerusakan intelektual Ringan Skore Salah : 5 — 7 : Kerusakan intelektula Sedang Skore Salah : 8 — 10 : Kerusakan intektual Berat Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner 3. Status Fungsional : Pengkajian status fungsional (Modifikasi indeks kemandirian Katz) ‘No. ‘Aktifitas Mane 1) ‘Tergantung (0) 1. [Mandi di kamar mandi (Menggosok, membersihkan, dan mengeringkan badan) 2. |Menyiapkan pakain, membuka, dan mengenakannya 3. |Memakan mekanan yang telah disiapkan 4. Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (menyisir rambut, mencuci rambut,menggosok gigi, mencukur kumis) & Buang Air Besar di WC (Membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan) 6. | Dapat mengontrol _pengeluaran feses (tinja) 2 Buang air kecil di kamar mandi (membersihakan dan mengeringkan daerah kemaluan) 8. |Dapat mengontrol pengeluaran urin 9. |Berjalan dilingkungan tempat tinggal atau keluar ruangan tanpa alat bantu, seperti tongkat 10. | Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut Melakukan pekerjaan rumah, seperti ; merapikan tempat tidur, mencuci pakaian, memasak, dan Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner membersihikan ruangan 12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga 2B. Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan wang sendiri) M4. ‘Menggunakan sarana_transportasi umum berpergian [15. Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan (takaran obat dan waktu minum obat tepat) [6. Merencanakan dan _mengambil keputusan untuk —_kepentingan keluarga dalam hal penggunaan uang, aktifitas sosial yang dilakukan & kebutuhan akan pelayanan kesehatan [17. Melakukan aktifitas di waktu Iuang (kegiatan keagamaan, sosial, rekreasi, olah raga da menyalurkan hobi) JUMLAH POIN MANDIRI 17 Kesimpulan : Ta, J dapat melakukan aktivitas secara mandiri ANALISIS HASIL : Point Point 13 — 17 : Mandiri 0-12 : Ketergantungan Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner 4. Status psikologis (Skala depresi) : Pengkajian status psikologis (SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE, 1983) No. | Apakah Bapak/Ibu dalam satu Minggu terakhir T._ | Merasa puas dengan Kehidupan yang dijalani Ya 2. | Banyak meninggalkan kesenangan /minat dan aktivitas anda ? Tidak 3 Merasa bahwa kehidupan anda hampa ? Tidak 4. | Sering merasa bosan Tidak 5. | Penuh pengharapan akan masa depan Ya 6. | Mempunyai semangat yang baik setiap waktu Ya 7. | Diganggu oleh pikiran ~pikiran yang tidak dapat di ungkapkan Tidak 8. | Merasa bahagia disebagian besar waktu Ya 9. | Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda ? Tidak 10. | Sering kali merasa tidak berdaya ? Tidak 11, | Sering merasa gelisah Tidak 12. | Memilih tinggal dirumah dari pada pergi melakukan sesuatu Tidak yang bermanfaat 13, | Seringkali merasa khawatir akan masa depan Ya 14. | Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya ingat Tidak dibandingkan orang lain ? 15. | Berfikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan sckarang ? Ya 16. | Sering kali merasa merana ? Tidak 17. | Merasa kurang bahagia Tidak 18, | Sangat Khawatir terhadap masa Tatu Tidak 19, | Merasakan bahwa hidup ini sangat menggairahkan ? Ya 20. | Merasa berat untuk memulai sesuatu hal yang baru? Tidak 21. | Merasa dalam keadaan penuh semangat ? Ya 22. | Berfikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? Tidak 23. | Berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik dari pada anda ? Tidak 24. | Sering kali menjadi Kesal dengan hal yang sepele Tidak 25. | Sering kali merasa ingin menangis Tidak 26. | Merasa sulit untuk berkonsentrast Tidak 27. | Menikmati tidur Tidak Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner 28. | Memilih menghindari dari perkumpulan sosial Tidak 29. | Mudah mengambil keputusan Ya 30. | Mempunyai pikiran yang jernih ? Ya JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU ryt Kesimpulan : jumlah item yang terganggu 2 normal Analisa Hasil : Terganggu : Nilai | Normal : Nilai 0 Nilai / Jumlah item yang terganggu 0 — 5 : Normal Nilai / Jumlah item yang terganggu 6 — 15 : Depresi ringan sampai sedang Nilai / Jumlah item yang terganggu 16 — 30 : Depresi Berat Dukungan keluarga : Keluarga klien memberikan dukungan untuk tetap menjaga Keschatan dan pola makan agar tetap dengan keadaan yang sehat. E. Lingkungan Tempat Tinggal err anweun Kebersiahan dan kerapihan ruangan : ruangan bersih dan rapi Penerangan ; lampu terdapat 7 lampu Sirkulasi udara : terdapat siklus udara 18 Keadaan kamar mandi dan WC : kamar mandi bersih dengan toilet jongkok Pembuangan air kotor : terdapat pembuangan keluar Sumber air minum : aqua Pembungan sampah : terdapat pembuangan sampah 3 Sumber Pencemaran : tidak ada Penataan halaman (kalau ada) : terdapat halaman yang cukup 10, Privasi : terdapat pintu dan jendela 11. Risiko injury : tidak ada Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner A Analisa data No. Data Etiologi Problem 1. Ds: + Klien mengatakan pu Do + Klien tampak pucat * Turgor kulit pucat + Akral hangat « TIV 'D : 165/95mmHg N : 89x/mnt RR : 20x/mnt Peningkatan tekanan | Perfusi perifer tidak darah efektif Ds: * Klien mengeluh sulit tidur + Klien mengeluh tidak puas tidur Do + Klien tampak pucat + Klien tampak lesu © Mata tampak sayu Kurang kontrol tidur | Gangguan pola tidur Dr * Klien menanyakan tentang penyakit yang diderita Do + Klien tampak bingung menjelaskan Kurangnya terpapar | Defisit pengetahuan informasi nosa Keperawatan 1. Perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan darah (D.0009) 2. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur (D.0055) 3. De it pengetahuan b.d kurangnya terpapar informasi (D.0111) Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner ¢. Intervensi Keperawatan No Waktu No.Dx Tujuan Intervensi Rasional TID (Hari/TgV Jam) 1. [Kamis, 21] 1 | SLKI(L.02011) | SIKI(.02079) | Perawaran desember Setelah Perawatan sirkulasi 2023 dilakukan sirkulasi Observasi Pukul lakan Observasi = untuk 08.00 keperawatan = Periksa mengetahui WIB selama 3x sirkulasi nadi Pertemuan, perifer perifer, diharapkan + Identifikasi warna, tingkat perfusi faktor risiko suhu perifer ‘gangguan + untuk meningkat sirkulasi mengobser dengan Terapeutik vasi kriteri hasil = Hindari adanya * Denyutnadi | pengukuran risiko perifer tekanan darah | gangguan meningkat pada sirkulasi, = Warna kulit ekstremitas seperti pucat dengan hipertensi menurun keterbatasan | Terapeutik = Akral perfusi © untuk membaik | Edukasi menghinda * Turgorkulit.|* —Anjurkan Hi membaik bethenti pengukura + Tekanan merokok ntekanan darah darah pada sistolik ektremitas membaik dengan = Tekanan keterbatasa darah n perfusi Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner diastolik Edukasi membaik © agar tekanan cepat sembuh Kamis, 21 U SLKI(L.02011) | Dukungan Tidur | Dukungan desember Setelah Observasi Tidur 2023 dilakukan_ * Identifikasi Observasi Pukul Tindakan pola aktivitas |* untuk 08.30 keperawatan dan tidur ‘mengetahui WB Selama 3 x|* Identifikasi pola tidur Pertemuan, faktor pasien diharapkan pola} pengganggu |= _mengetahui tidur membaik | —tidur—(fisik |__penyebab dengan kriteria] dan faktor hasil : psikologis) penggangg = Keluhan ‘Terapeutik utidur sulit tidur |" Lakukan Terapeutik membaik prosedur * untuk + Keluhan untuk meningkat tidak puas| — meningkatkan | kan tidur kenyamanan kenyamana membaik (mis pengatur | n saat tidur + Keluhan an posisi) Edukasi pola tidur | Edukasi = memberika berubah = Jelaskan n informasi membaik pentingnya pentingnya + Keluhan tidurcukup | tidur cukup istirahat selama sakit tidak cukup menurun Kamis, 21 m Setelah Edukasi Edukasi desember dilakukan kesehatan kesehatan Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner 2023 Pukul 09.00 WIB iniervensi keperawatan selama 3 x pertemuan diharapkan tingkat pengetahuan membaik dengan kriteria hasil: + Perilaku sesuai anjuran meningkat = Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang penyakit pasien meningkat * Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun Observasi * Kaji tingkat pengetahuan orang tua Terapeutik * Berikan pendidikan kesehatan terkait penyakit yang dialami Edukasi = Jelaskan faktor risiko yang mempengaruh, i Kesehatan Observasi = agar dapat menerima informasi dengan baik Terapeutik "agar mengerti penyakit yang diderita dengan jelas Edukasi = agar dapat menghinda ririsiko yang mempenga ruhi Kesehatan Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner D. Implementasi Keperawatan No.| Waktu | No.Dx Implementasi Evaluasi TID (Hari/Tg Jam) 1. | Kamis, 21/ Idan Il |* Memeriksa sirkulasi_ | Ds : desember perifer -Klien mengatakan 2023 = Mengidentifikasi pusing Pukul faktor risiko gangguan | -Klien mengeluh susah 09.30 sirkulasi tidur saat pusing WIB = Mengidentifikasi_ pola | Do: aktivitas dan tidur -Klien tampak pucat * Mengidentifikasi -Turgor kulit pucat faktor pengganggu -tampak lesu. tidur (fisik dan ~Akral hangat psikologis) -mata tampak say -TTV D : 165/9SmmHg N : 89x/mnt RR : 20x/mnt 2. | 10.00 i [* Mengkaji tingkat | Ds : pengetahuan orang tua |-Klien _ menanyakan tentang penyakit yang diderita Do -Klien tampak bingung menjelaskan 3. 10.15 10,10 |* Memberikan Ds pendi terkait penyakit yang | bersedia menjaga an keschatan | -klien mengatakan dialami Kesehatan dan berhenti + Menganjurkan berhenti | merokok merokok Do: Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner = Menjelaskan -Kdien tampak paham pentingnya tidur cukup | dengan penjelasan selama sakit 11.20 + Menganjurkan istirahat | Ds : pasien mengatakan yang eukup tidur 4 jam setiap malam D : pasien tampak lesu Pertemuan Ke-2 Jum’at, 22] 1,11, IIT | -Mengkaji ulang TTV Ds: desember -Klien mengatakan 2023 pusing berkurang Pukul De 09.45 -Klien tampak tidak WIB pucat -Turgor kulit baik -Akral hangat -TTV TD : 159/94mmHg, N : 86x/mnt RR : 20x/mnt 10.20 TT |= Mengidentifikasi pola | Ds aktivitas dan tidur -Klien mengatakan sudah bisa tidur cukup Do -klien tampak segar 11.00 I |* Mengkaji tingkat | Ds pengetahuan orang tua | -klien mengatakan sudah mengerti tentang penyakitnya Do : klien tampak ‘menjelaskan Pertemuan Ke-3 Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner 1. ]Sabtu, 23] 1,1, [= Mengkaaji ulang | Ds desember keluhan -klien mengatakan sudah 2023 tidak pusing Pukul Do: 09.30 TIV WIB TD : 138/87mmHg N : 79x/mnt RR : 20x/mnt 2. | 09.45 ‘* Menganjurkan istirahat | Ds: pasien mengatakan yang cukup tidur 7 jam setiap malam Do : pasien tampak segar 3. | 10.00 LUI |* Mengajarkan — posisi | Ds yang nyaman -Klien mengatakan bersedia De -posisi semifowler £, Evaluasi Formatif No.| Waktu No.Dx Evaluasi TTD (Hari/Tg/Jam) 1. [Kamis, 21 se desember 2023 -Klien mengatakan pusing Pukul 11.00 O: wIB -Klien tampak pucat ~Turgor kulit pucat -Akral hangat -TIV TD : 165/9SmmHg N : 89x/mnt RR : 20x/mnt ‘A: Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner Kamis, 21 a1 desember 2023 ~ Klien mengeluh susah tidur saat pusing Pukul WS Do: WIB -kulit pucat -tampak lesu -mata tampak sayu -TTV ‘TD : 165/9SmmHg N : 89x/mnt RR : 20x/mnt ‘A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi Kamis, 21{ om is: desember 2023 - Klien menanyakan tentang penyakit yang Pukul — 11.30 diderita WIB Do: -Klien tampak bingung menjelaskan ‘A: Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi Pertemuan ke-2 Jum’at, 227 «I~ s«(S: desember 2023 -Klien mengatakan pusing berkurrang Pukul 11.30 Q: WIB -Klien tidak pucat ~Turgor kulit baik ~Akral hangat -TTV TD : 159/94mmHg N : 86x/mnt RR: 20x/mnt A: Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi Jum’at, 22) Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner ‘desember 2023 ~ Klien mengatakan sudah bisa tidur cukup Pukul 145 OF wIB -klien tampak segar -TTV TD: 159/94mmHg N : 86x/mnt RR : 20x/mnt A: Masalah teratasi fentikan intervensi 3. | Jum’at, 22 m1 Pukul WIB desember 2023 11.45 - klien mengatakan sudah mengerti tentang penyakitnya O : klien tampak menjelaskan ‘A: Masalah teratasi P : hentikan intervensi FE Evaluasi Sumatif No. Waktu No.Dx Evaluasi TTD (Hari/Tgu Jam) 1 Sabtu, 23 I S: desember - klien mengatakan sudah bisa tidur cukup 2023 oO: Pukul -Klien tampak segar 11.45 -TIV WB TD : 159/94mmHg N : 86x/mnt RR : 20x/mnt A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi 2. [Sabu, 23) MM |S: desember - klien mengatakan sudah mengerti tentang 2023 penyakitnya Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner Pukul ‘0: Klien tampak menjelaskan 11.45 A: Masalah teratasi WIB P : hentikan intervensi Sabu, 23, I |S: desember -Klien mengatakan sudah tidak pusing 2023 O: Pukul -Klien tidak pucat 11.50 “Turgor kulit baik WIB -Akral hangat TV ‘TD : 138/87mmHg NN : 79x/mnt RR : 20x/mnt A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK NAMA : RIFKA AULIA SILVIANA PUTRI NIM +: 202112075 PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA. 2023 Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner BABI PENDAHULUAN Pengertian Gerontik Lansia merupakan suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. ‘Menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya bisa dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang akan melewati tiga tahap dalam kehidupannya yaitu masa anak, dewasa dan juga tua (Mawaddah, 2020). Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun Keatas, Menua bukanlah penyakit, tetapi merupakan Proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahun tubuh dalam ‘menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh (Kholifah, 2019). Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang yang terjadi didalam suatu kehidupan. Proses perkembangan itu dari mulai bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua, Lanjut usia menunjukkan ciri fisik seperti ra,but beruban, kulit mengendur, dan kehilangan gigi, dan didalam peran masyarakat nya lanjut usia tidak bisa lagi melaksanakan fungsi peran orang dewasa (Widyawati, 2020), B. Batasaan Lansia ‘Ada beberapa teori yang menunjukan batasan usia pada lansia yang dikemukakan, antara lain sebagai berikut Menurut WHO dalam (Yusuf, 2021), klasifikasi pada lansia adalah sebagai berikut: 1) Usia pertengahan (Middle age) : 45 — 59 Tahun 2) Lanjut usia (Elderly) : 60-74 tahun 3) Lanjut usia tua (Old) : 75-90 Tahun 4) Usia sangat tua (Very old) : diatas 90 tahun ‘Menurut peraturan menteri kesehatan (PMK) 2019 , batasan lansia adalah sebagai berikut. 1) Pra lanjut usia: 45-59 tahun 2) Lanjut usia: 60-69 tahun 3) Kelompok lansia dan resiko tinggi: 70 tahun keatas atau 160 tahun dengan masalah kesehatan Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner C. Klasifikasi Lansia Depkes RI (2023) mengklasifikasikan lansia dalam kategori berikut: 1. Pralansia (prasenilis), seseorang yang berusia antara 45-59 tahun 2. Lansia, seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih 3. Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan 4, Lansia potensial, lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan’ atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa 5. Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya mencari nafkah schingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain. D. Proses Penuaan Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencemaan, endokrin dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia schingga terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ, Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhimya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia. Schingga secara umum akan berpengaruh (Marini, 2020) Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner BABIL KONSEP DASAR A. Definisi Vertigo Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan Inar biasa, Seseorang yang menderita vertigo merasakan sekelilingnya seolah-olah berputar, ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telinga, Perasaan tersebut kadang disertai dengan rasa mual dan ingin muntah, bahkan penderita merasa tak mampu berdiri dan kadang terjatuh karena masalah keseimbangan, Keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kendali yang mendapat informasi mengenai posisi tubuh dan organ keseimbangan di telinga tengah dan mata Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam atau gangguan penglihatan (Saputra, 2019) Menurut (Pelta, 2017) Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan. Banyak system atau organ tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur dan mempertahankan keseimbangan tubuh kita. Keseimbangan diatur oleh integrasi berbagai sistem diantaranya sistem vestibular, system visual dan system somato sensorik (propioseptik). Untuk mempertahankan kescimbangan diruangan, maka sedikitnya 2 dari 3 sistem system tersebut diatas harus difungsikan dengan baik. Pada vertigo, penderita merasa atau melihat lingkunganya bergerak atau dirinya bergerak terhadap lingkungannya. Gerakan yang dialami biasanya berputar namun kadang berbentuk linier seperti mau jatuh atau rasa ditarik menjauhi bidang vertikal. Pada penderita vertigo kadang-kadang dapat kita saksikan adanya nistagmus, Nistagmus yaitu gerak ritmik yang involunter dari pada bola mata, Menurut (Soleha, 2021) Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner B. Etiologi Vertigo Menurut (Soleha, 2021) gangguan pada telinga bagian dalam pusing yang terjadi pada pasien vertigo akan hilang dengan sendiri nya, vertigo jenis int diklasifikasikan menjadi akibat dari masalah telinga bagian dalam dan dikenal sebagai Benign Pmoxysmal Positional Vertigo. Penyakit sistem saraf pusat gangguan sistem syaraf pusat terjadi karena ada nya beberapa beberapa penyakit seperti multiple sclerosis, Kerusakan leher, tumor, atau stroke yang bisa menyebabkan penyakit vertigo. Migrain merupakan salah satu jenis sakit kepala yang menggangu sistem penglihatan Vertigo yang disebabkan karena migrain dapat berlangsung dalam beberapa menit hingga beberapa hari. Peradangan atau infeksi yang menyerang tubuh seperti pilek, flu, atau yang lainnya sehingga dapat mempengaruhi kinerja telinga bagian dalam dan akhirnya mengakibatkan vertigo. Gangguan penglihatan Mata selain untuk melihat juga dapat membantu dalam fungsi keseimbangan tubuh, Sehingga masalah yang terjadi pada penglihatan dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan dan memicu penyakit vertigo, Penyakit meniere Penyakit meniere terjadi akibat peningkatan voluine endolimfe yang juga berhubungan dengan distensi seluruh sistem endolimfatik (hidrops endolymphatic). Penyakit meniere yang mengakibatkan telinga bagian dalam mempunyai banyak cairan yang pada akhimya ‘mempengaruhi kescimbangan tubuh. Rasa pusing yang terjadi dapat berlangsung selain setengah jam atau lebih lama lagi. Posisi tidur Bantal kepala yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa mempengaruhi munculya vertigo dan apalagi jika baru bangun tidur langsung bangun dengan cepat C. Manifestasi Klinis Menurut (Pelta, 2017) Manifestasi klinis dari vertigo yaitu Perasaan berputar yang kadang-kadang disertai gejala sehubungan dengan reak dan lembab yaitu mual, muntah, rasa kepala berat, nafsu makan turun, lelah, lidah pucat dengan selaput putih lengket, nadi lemah, puyeng (dizziness), nyeri kepala, penglihatan kabur, tinitus, mulut pahit, mata merah, mudah tersinggung, gelisah, lidah merah dengan selaput tipis. Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner D. Pathways Vestibuler Vertigo ~ _Fisiologis : mition sickness ~ Vestibular neunotis Tubuh (Vestibuler ) = Miniere’s | Sensasi Seperti Bergerak Berputar { Sistem Keating, - Brainstem ischemic attacks Non Vestibuler - Cerebeller hemorrhage ~ Basilar artery migrane - posterior fossa Pusing, Sakit Kepala Spasme saraf/Peningkatan | Intrakranial | DN Sakit Kepala Informasi | Peristaltik Meningkat | Nyeri Akut Mual , Muntah 5! pefisit Nutrist] Disorientasi reseptor | | Anoreksia Kesadaran Menurun { iko Jatuh, Hipovolemia Nausea Sumber : (Julpiyanti, 2018) ketidakcocokan informasi yang disampaikan ke otak oleh syarat | Proses Pengelolaan Terganggu | Transmisi persepsi ke Proprioception terganggu ’ Kegagalan koordinasi Ketidak teraturan kerja | Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner E. Komplikasi Menutut (Pelta, 2017) Komplikasi sebagai berikut 1, Cidera fisik Pasien dengan vertigo ditandai dengan kehilangan keseimbangan akibat terganggunya saraf VIII (Vestibularis), sehingga pasien tidak mampu mempertahankan diri untuk tetap berdiri dan berjalan, 2. Kelemahan otot Pasien yang mengalami vertigo seringkali tidak melakukan aktivitas. Mereka lebih sering untuk berbaring atau tiduran, sehingga berbaring yang terlalu lama dan gerak yang terbatas dapat menyebabkan kelemahan otot F. Penatalaksanaan Medis Menurut (Indonesia, 2016), karena penyebab dari vertigo beragam , tidak jarang dilakukan pengobatan simptomatik. Pada sebagian besar kasus, setelah beberapa minggu terapi bisa dihentikan. Obat-obat yang dapat sering diunakan: 1, Antikolinergik Obat-obatan antikolinergik bekerja pada reseptor muskarinik dengan efck Kompensasi. Contoh antikolinergik adalah skopolamine. Efek samping dari antikolinergik adalah sedasi, dilatasi pupil dan mulut kering (Pradnanying & Widiastuti, 2017). 2. Antihistamin Antihistamin mempunyai efek sentral untuk mengurangi vertigo, bekerja pada reseptoh H2. Antihistamin mempunyai efek antikolinergik dan juga blok kanal kalsium (Pradnanying & Widiastuti, 2017). Antihistamin yang dapat diberikan pada penderita vertigo menurut (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, 2016) adalah : a. Dimenhidrinat Obat ini bekerja selama 4 sampai 6 jam. Dapat diberikan secara peroral atau atau parentral (iv atau im) dosis yang diberikan adalah 25-50 mg (1 tablet) selama 4 hari b. Difenhidramin Obat ini bekerja selama 4 sampai 6 jam, diberikan secara peroral dengan dosis 25 mg (1 kapasul), diberikan 4 kali dalam sehari. Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner c. Senyawa betahisdin 1) Betahisdin meylate diberikan secara perolal, 3 kali schari dengan dosis 12 mg 2) Betahisdin HCI dengan dosis yang diberikan 8- 24 mg, diberikan 3 kali sehari. 3. Benzodiazepin Benzodiazepine secara sentral bekerja mensupresi respon vestibular. Obat ini mempunyai masa kerja yang singkat dan mempunyai efek terapi dalam dosis yang kecil. 4. Kalsium antagonis Chinarizin, memiliki manfaat dapat menekan fungsi vestibular dan bisa mengurangi respon kepada akselerasi angular serta linear.biasanya dosis yang diberikan adalah 15- 30 mg, diberikan 3 kali sehari. G. Penatalaksanaan Keperawatan Menurut (Susilo, 2012) penatalaksanaan vertigo nonmedikasi yaitu : 1, Manuver Epley Langkah langkah Manuver Epley adalah menggantungkan posisi kepala selama 20-30 detik ke sisi kanan, lalu kepala di putat 90 derajat kearah depan selama 20- 30 detik. Selanjutnya pasien diangkat dan diposisikan duduk, 2. Prosedur Semont Langkah Prosedur semont yang pertama adalah kepala pasien diputar 45 derajat kesisi yang tidak mengalami nyeri atau ke sisi yang sehat, selanjutnya pasien berbaring ke arah yang berlawanan. Langkah ke dua adalah pasion mempertahankan pada posisi awal selama 30 langkah ketiga pasien melakukan gerakan yang sama ke posisi yang berlawanan. Langkah keempat adalah kembali ke posisi awal. 3. Manuver Lampert Role Ini adalah pengobatan untuk BPPV kanal horizontal. Yaitu dengan memposisikan kepala dan telinga pasien yang sakit ke posisi bawah kemudian pasien memutar 90 derajat ke depan dengan cepat. Kemudian diputar 90 derajat ke arah yang tidak sakit dan dilanjutkan memutar 360 derajat sampai telinga pasien yang sakit menempel kebawah. Kemudian kepala pasien dinaikan dan diposisikan duduk. Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner 4. Latihan Brandt Daroff Latihan Brandt Daroff dengan cara pasien menutup mata, dan pasien diposisikan duduk disisi tempat tidur dengan tungkai yang digantung. Kemudian baringkan dengan cepat kesatu sisi. Pertahankan 30 detik lalu duduk kembali. Setlah 30 detik: barikan secara cepat kesisi yang lainnya, duduk kembali. Pemeriksaan Penunjang ‘Menurut (Soleha, 2021) Pemeriksaan penunjang pada pasien vertigo adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika di duga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atan dari tulang belakang. Jika di duga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan aagiogram, nutuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak. Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner Daftar Pustaka Indonesia, P.D. S. S. (2016). Panduan Praktik Klinis Neurologi. 14-156. Julpiyanti, R. (2018). Pathway Vertigo. https://www scribd, com/document/445529633/Pathway-vertigo-doex# Marini, I. (2020). ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIAGANGGUAN TIDUR “INSOMIA” DENGAN INTERVENSI RELAKSASI OTOTDI ERA PANDEMI COVID 19. hitps://www.academia.edu/43322588/ASUHAN_KEPERAWATAN_LANJUT_USIA_GANGGUAN_TIDU R_INSOMIA_DENGAN_INTERVENSI_RELAKSASI_OTOT_DI_ERA_PANDEMI_COVID_19 Pelta, D. A. (2017). PRODI SI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2017 BAB I PENDAHULUAN. PRODI SI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2017 BABI PENDAHULUAN, 66, 37-39. Saputra, A. (2019), LAPORAN PENDAHULUAN VERTIGO. https://www.academia.edu/34921339/LAPORAN_PENDAHULUAN_VERTIGO Soleha, N. (2021). LP Dan Askep Vertigo - Neneng Soleha. hitps://www scribd. com/document/550641536/LP- DAN-ASKEP-VERTIGO-NENENG-SOLEHA Susilo. (2012). Penatalaksanaan Terkini pada Pasien BPPV. Kedokteran Meditek, 18(48), 6. Widyawati, S. (2020). Pengaruh Pemberian Massage Punggung Terhadap Kualitas Tidur Penderita Insomnia Pada Lansia Di Puskesmas Kauman Kabupaten Ponorogo. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248-253. ‘Yusuf. (2021), Batasan Lansia. https://tepository.um-surabaya.ac.id/6262/3/BAB_2.pdf Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. S DENGAN VERTIGO. DI PUCANGSAWIT, SURAKARTA. NAMA, : RIFKA AULIA SILVIANA PUTRI NIM +: 202112075 PROGRAM DI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA. 2023 Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner A. Karakteristik Demografi 1. Identitas diri klien Nama lengkap :Ny.S Tempat/Tg! lahir —_ : Surakarta, 30 April 1956 Jenis kelamin Perempuan Status perkawinan — : Cerai matai Agama Khatolik Suku bangsa Jawa Pendidikan terakhir : SLTA Diagnosa medis _: Vertigo Alamat Pucangsawit, Jebres, Surakarta 2. Keluarga atau orang lain yang penting/ Dekat yang dapat dihubungi Nama Ny. E Alamat : Pucangsawit, Jebres, Surakarta No. Telepon i Hubungan dengan klien : Anak GENOGRAM Ta O INy.S Ox . 48th Laki-laki sudah meninggal Laki-laki masih hidup ® Perempuan sudah meninggal oO Perempuan masih hidup Keterangan: Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner 3. Keluhan utama saat ini Klien mengatakan Pusing, berputar dan nyeri kepala 4, Riayat pekerjaan dan status ekonomi . Pekerjaan saat ini b. Pekerjaan sebelumnya c. Sumber pendapatan a Kecukupan pendapatan 5. Aktivitas rekreasi a. Hobi b. Berpergian/wisata c. Keanggotaan organisasi d. Lain-lain 6. Riwayat keluarga a, Saudara kandung : Klien mengatakan bekerja sebagai tukang parkir. Klien mengatakan jika sebelumnya hanya sebagai ibu rumah tangga dan tidak bekerja. Pensiun suaminya dan pekerjaannya saat ini : Klien mengatakan jika keuangannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Klien mengatakan jika pendapatan gaji dari suami dan dirinya perbulan < Rp 2.500.000 : Klien mengatakan tidak memiliki hobi yang pasti Klien mengatakan jika dirinya memiliki hobi membacabuku : Klien mengatakan jarang liburan dan hanya ikut piknik saat ada program pkk atau di desa, : Klien mengatak jika dirinya sebagai sekretaris di posyandu pucangsawit dan anggota PKK : Klien mengatakan jika sering ikut senam lansia setiap hari minggu pagi : Klien mengatakan tidak memiliki saudara kandung, dan beliau merupakan anak tunggal b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir): Tidak ada B. Pola Kebiasaan Sehari-hari a, akan b. Nafsu makan Klien mengatakan frekuensi makan sehari 3x. Klien mengatakan tidak ada gangguan nafsu makan dan nafsu makannya banyak Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner Jenis makanan : Klien mengatakan jika makannya lauk tempe, tahu, ikan, dansayur. Kebiasaan sebelum makan —_: Klien mengatakan kebiasaannya sebelum makanadalah berdoa. Makanan yang tidak disukai__: Klien mengatakan tidak memiliki makanan yang tidak disukai, Alergi terhadap makanan Klien mengatakan tidak memiliki alergi terhadapmakanan. Pantangan makan : Klien mengatakan jika beliau menghindari makanan yang asin dan santan berlebih untuk mencegah tekanan darahnya naik Keluhan yang berhubungan dengan makan _: Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam makan makanan, 2. Eliminasi a, BAK - Frekuensi dan waktu : Klien mengatakan jika BAK nya 5-6x/hari. - Kebiasaan BAK pada malam hari _: Klien mengatakan tidak memiliki kebiasaan BAK di malam hari. - Keluhan yang berhubungan dengan BAK: Klien mengatakan tidak ada keluhan nyeri atau keluhan lainnya saat BAK. BAB - Frekuensi dan waktu: Klien mengatakan jika BAB nya sehari 1x dan rutin setiap pagi - _ Konsistensi: Klien mengatakan konsistensi BAB nya lunak, bau khas feses dan wama seperti feses. - Keluhan yang berhubungan dengan BAB: Klien mengatakan tidak ada keluhan seperti konstipasi atau lainnya saat BAB. ~ Pengalaman memakai Laxanti/pencahar: Klien mengatakan belum pemah menggunakan pencahar saat sulit BAB Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner . Personal hygiene a. Mandi - Frekuensi dan waktu mandi: Klien mengatakan sehari mandi 2x dengan waktu ‘mandi biasanya +25 menit. Klien mengatakan jika setelah mandi biasanya sekalian cuci baju. = Pemakaian sabun: Klien mengatakan saat mandi menggunakan sabun mandi batangan. b. Oral hygiene - Frekuensi dan waktu gosok gigi: Klien mengatakan rutin gosok gigi schari 2x di pagi hari dan sebelum tidur. = Menggunakan pasta gigi: Klien mengatakan jika menggunakan pasta gigi secukupnya saat akan gosok gigi. c. Cuci rambut - Frekuensi: Klien mengatakan seminggu keramas 2x. - Penggunaan shampo: Klien mengatakan jika dia menggunakan shampo sachet secukupnya, 4. Kuku dan tangan - Frekuensi gunting kuku: Klien mengatakan jika memotong kuku saat kukunya mulai panjang. - Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun: Klien mengatakan selalu cuci tangan sebelum atau sesudah kegiatan dan selalu menggunakan sabun, Istirahat dan tidur a, Lama tidur malam: Klien mengatakan waktu sering tidur larut malam. Klien ‘mengatakan tidur jam 11 malam dan terbangun di jam 2 malam. b. Tidur siang : Klien mengatakan jarang tidur siang. c. Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Klien mengatakan terkadang terbangun di malam hari saat tidur malam, Klien mengatakan jika kurang tidur dia merasa kurang fresh dan pusing. . Kebiasaan mengisi waktu luang a, Olahraga : Klien mengatakan jarang berolahraga. Klien juga mengatakan jika kegiatan menyapunya sudah dianggapnya termasuk bagian dari berolahraga. Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner d. Nonton TV : Klien mengatakan sering nonton tv saat ada waktu Iuang untuk hiburannya, Berkebun/memasak : Klien mengatakan masak tiap pagi dan sore. Klien juga ‘mengatakan jarang beli lauk Lain-lain : Tidak ada. 6. Kebiasaan yang mempengaruhi keschatan Merokok : Klien mengatakan tidak meroko. Minuman keras: Klien mengatakan tidak minum minuman keras Ketergantungan terhadap obat: Klien mengatakan dia rutin minum obat amlodipine Smg Ix/hari. Klien mengatakan jika dia punya riwayat hipertensi dan sudah lama minum amlodipine untuk mengontrol tekanan darahnya. 7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari Tenis kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan 1. Memasak 40 menit 2. Menyapu halaman dan area ; 30 menit Rumah 3. Mencuci baju jam 4, Menjemur pakaian 20 menit 5. Bekerja 7 jam C. Status Kesehatan Status kesehatan saat ini a Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir: Klien mengatakan jika akhir-akhir ini mengeluh pusing, tengkuk Ieher terasa berat, dan tekanan darah tinggi. Gejala yang dirasakan: Klien mengatakan pusing, sakit kepala, dan tengkuk terasa sakit, Faktor pencetus: Aktivitas berlebih Timbulnya keluhan: (_) Mendadak (V) Bertahap ‘Waktu mulai timbulnya keluhan: Klien mengatakan keluhan muncul saat kecapekan seperti saat kerja atau sepulang kerja. Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner £ Upaya mengatasi: Klien mengatakan jika rasa sakitnya muncul biasanya untuk istirahat sebentar dan tidak lupa minum obat pusing dan obat hipertensi 2. Riwayat keschatan masa lalu a. Penyakit yang pernah diderita: Klien mengatakan tidak memili riwayat penyakit, hanya penyakit tekanan darah tinggi saja sejak dulu. b. Riwayat alergi: Klien mengatakan tidak memiliki alergi obat dan makanan, Klien juga mengatakan tidak memiliki alergi tehadap hewan atau debu. 3. Pengkajian/pemeriksaan fisik a. Keadaan umum (TTV) Keadaan umum: S :36°C b. Nyeri (Skala nyeri) : Nyeri bertambah saat beraktivitas : Seperti tertusuk-tusuk P Q R :Kepala S. ‘Skala 5 T : Nyeri hilang timbul c. Status gizi BB: 44 kg TB: 154 cm d. BMI atau IMT IMT (Indeks Massa Tubuh) = Nilai IMT nomal: 18,6 (gizi normal) (V) Gizi cukup OG lebih () Gizi kurang ‘ukup baik TTV: TD: 140/99 mmHg RR: 22x/menit N : 97x/menit BB(Kg) (Tinggi badan (m))> Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner Som om Rambut: Rambut berwarna hitam, lembab, tidak bercabang. Mata: Sklera berwarna putih, bola mata berwarna hitam, mata tampak isokor. Telinga: Kedua telinga tampak bersih, simettis dan tidak ada kelainan, Paru-paru (IPPA) - Inspeksi _: Pengembangan dada simetris antara kanan dan kiri, tidak ditemukan retraksi intercosta - Papasi Getaran suara saat menyebut ‘99’ antara kanan dan kiri sama, - Perkusi Sonor, - Auskultasi tidak terdapat suara napas tambahan. Jantung (IAPP) - Inspeksi : Ietus cordis tampak ~ Palpasi: Ictus cordis kuat angkat, teraba kurang lebih lem = Perkusi: Resonansi - Auskultasi : suara reguler (lup dub), tidak ada suara tambahan, Ambodmen (APP) Inspeksi: Tidak terkaji Auskultasi: Tidak terkaji. - Palpasi: Nyeri tekan tidak ada, ~ Perkusi: Tidak terkaji Kulit: Kulit tampak bersih, turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, tidak ada luka atau merah bentol-bentol pada kulit Ekstremitas atas: Kedua tangan pasien tidak mengalami kelemahan saat diangkat, tidak ada kelainan dan jari tangan lengkap. Ekstremitas bawah: Kedua kaki pasien bisa digerakkan, tidak mengalami kelemahan, jari kaki lengkap dan tidak edema pada kakinya. Dipindai dengan CamScanner & Dipindai dengan CamScanner . Hasil Pengkajian Khusus 1, Pengkajian APGAR lansia NO ITEM PENILAIAN SELALU, 2) KADANG- KADANG (1) TIDAK PERNAH (0) ‘A: Adapiasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya untuk membantu pada waktu ada sesuatu menyusahkan saya P Partnership Saya Puas dengan cara keluarga (Teman-teman) saya membicarakan sesutau dengan saya dan ‘mengungkapakan masaslaah saya G: Growth Saya puas bahwa keluarga (teman- teman) saya menerima & mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas atau arah baru Vv ‘A: Afek Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi — emosi saya, seperti marah,sedih atau Mencintai R: Resolve Saya puas dengan cara teman — teman saya dan saya menyediakan waktu bersama — sama mengekspresikan afek dan berespon Vv JUMLAH Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner Hasil penilaian: Nilai 9, artinya disfungsi keluarga ringar/hampir tidak ada, Penilaian : Nilai 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi Nilai 4-6 : Disfungsi keluarga sedang Nilai 7-10 : Disfungsi keluarga 2. Pengkajian MMSE ringan/hampir tidak ada NO ITEM PENILAIAN BENAR (1) | SALAH (0) ORIENTASI 1, Tahun berapa sekarang ? 2, Musim apa sekarang ? 3, Tanggal berapa sckarang? 4, Hari apa sckarang ? 5, Bulan apa sekarang ? 6. Di negara mana anda tinggal 7. Di Provinsi mana anda tinggal ? 8. Di Kabupaten mana anda tinggal ? 9. Di Kecamatan mana anda tinggal ? 10. Di Desa mana anda tinggal <| Mengetahui pola Desembe Tindakan (1.95174) aktivitas dan tidur 2023 keperawatan selama | O lien 09.05 3x45 menit, Pola = Identifikasi pola = Mengetahui WIB tidur membaik aktivitas dan tidur factor penyebab (£05045) dengan ~ _ identifikasi factor Klien tidak bisa keriteria hasil : pengganggu tidur tidur 1. keluhan sulittidur | T = Mencegah Klien menurun = Batasi waktu tidur agar tidur dengan 2. keluban tidak siang ccukup puas tidur menurun | E = Agar kien ~ Jelaskan pentingnya beristirahat tidur eukup dengan cukup = anjurkan menepati - Tidak kkebiassan tidur menyebabkan ketika pagi ‘merase ngantuk Senin, 18 | | (L-14138) (114540) Pencegahan Jatul Desembe Setelah dilakukan | Pencegahan jatwh Observasi 2023 intervensi Observasi ~ Untuk mengetabui 09.05 keperawatan selama | - Identfikasi faktor jatuh fiaktorjatuh (mis: usia WIB 2x45 jam, maka (mais: usia > 65 tahun, > 6§ tahun, penurunan tingkatjatuh penurunan tingkat tingkat kesadaran, ‘menurun, dengan kesadaran, defisit defisit kognitif, kiteria basil: kognitif,hipotensi hipotensi ortostatik, | Jatuh dari tempat ortostatik, gangguan ‘gangguan tidur kkeseimbangan, kescimbangan, 2.Jatub saat berditi ‘gangguan penglihatan, ‘gangguan penglihatan, 3.Jatuh saat duduk ncuropati) ncuropati) 4Jatuh saat berjalan | Terapeutik ‘Terapeutik = Gunakan alat bantu - Mencegah klien berjalan terjatuh, Edukasi Edukasi + Anjurkan memanggil Keluarga atau orang terdekat jika membutubkan bantuan untuk berpindah = Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak: licin + Anjurkan berkonsentrasi tuntik meninoa = Membantu Klien dan keluarga melakukan aktifitas = Meneegah klien mengalami terpeleset ddan jatuh ~ Melakukan memegang bed atau tembok guna menjaga Lestiehanwan etn, Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner Keseimbangan tubuh C. Implementasi keperawatan HARD TID/ NG TGL nO IMPLEMENTASI EVALUASI RESPON NAMA gam | PX HARI PERTAMA Senin, 18 = Mengidentifikasi lokasi, Ds Desember Klien mengatakan Pusing 2023 kualitas,intensitas nyeri berputar dan nyeri kepala 09.10 WIB. ~ Mengidentifikasi skala nyeri P: Nyeri bertambah saat beraktivitas Q: Seperti tertusuk-tusuk R: Kepala S:Skala 5 T: Nyerihilang timbul De) Pasien tampak meringis kesakitan, bersikap protektif, golisah, pasien tidak mengalami kesulitan tidur, namun ketika kecapean klien kesulitan tidur ~ TD: 140/99 mmHg RR: 22x/menit N: 97x/menit s:36¢ 2 | Senin, 18 = Mengidentifikasi pola aktivitas— | Ds Desember dan tur Klien mengatakan bahvwa ia 2023 ~ Mengidentifikasi factor terkadang ketika merasa 09.20 WIB pengganggu tidur kecapean ia kesulitan untuk tidur Do: Klien tampak kelelaban , Klien tampak terlihat mata menghitam = TD: 140109 mig RR: 22/menit N: 97~/menit 8:36 3. | Senin, 18 ~ Mengidentifikasi fakior jatuh | Ds Desember |" | (mis: usia > 65 tahun, penurunan | Klien mengatakan ketika berdiri 2023 tingkat kesadaran, defist ia merasa pusing berputar, ketika 09.30 WIB ognitif, hipotensi ortostatik, _| merasa pusing ia merasa ingin {gangguan keseimbangan, jatuh, ‘gangguan penglihatan, neuro Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner berumur 67 Berusia Do Lantai kamar mandi tampak hal itu memungkinkan klien jatuh = TD: 140/99 mmbig RR: 22x/menit N: 97x/menit licin, $:36°C Senin, 18 Menganjurkan menggunakan alas | Ds Desember | MT kaki yang tidak licin Klien mengatakan bahwa ketika 2023 Menganjurkan berkonsentrasi | i dalam rumah ia tidak 09.40 WIB untuk menjaga keseimbangan | menggunakan alas kaki tubuh Klien mengatakan bahwwa ketika diluar rumah ia menggunakan Sepatu Do Kamar mandi Klien tampak licin HARIKEDUA Salsa, 19 “Menjelaskan penyebab, periods, | Ds Desember |! ddan pemicu ayeri Klien mengatakan bahwva ketka 2023 kecapean ia merasa pusing dan 09.00 Win nyeri kepala, Klien mengatakan baahvwa ia mengerti penyebab, periode dan pemicu nyeri Do Klien tampak mengem apa yang dijelaskan Seasa, 19 Membatasi waktu dur sang | Ds Desember | "| - — Menjelaskan pentingnya idur | Klien mengatakan bahwa ia 2023 cukup jarang tdur siang schingga ketika 09.15 WIB “Meenganjurkan menepati malam ia tidak kesulitan tidur, kebiasaantidur nnamun ketika merasa keeapean kien mengatakan bahwa ia kesulitan untuk tidur Do Mata Klien tampak hitam sudah berkurang Seasa, 19 Menganjurkan memanggil Ds Desember | | Keluarga atau orang terdckat jika | Klicn mengatakan ia memahami 2023 membutubkan bantuan untuk | dan akan melakukannya 09.35 WI berpindah Do Menganjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin Klien tampak menganggukkan Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner 7 Menganjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubub Selasa, 19 Desember 2023 09.45 WIB 7 Mengidentifikasi lokasi, 3s, intensitas nyeri = Mengidentifikasi skala nyeri = Mengukur TTV Ds Klica mengatakan Pusing berputar dan nyeri kepala berkurang P : Nyeri bertambah saat beraktivitas Q: Seperti tertusuk-tusuk R= Kepala S:Skala 3 T: Nyeri hilang timbul Do Pasien tampak meringis kesakitan berkurang , bersikap protektifberkurang , getisah berkurang = TD: 153/86 mmHg RR: 21x/menit N:: 88 x/menit $:36,1°C HARI KETIGA Rabu, 20 Desember 2023 09.05 Wi = Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,frekuensi, kualitas, intensitas nyeri = Mengidentifikasi skala nyeri = Mengukur TTV Ds Klien mengatakan Pusing berputar dan nyeri kepala sudah tidak terasa P: Nyeri hertambuh saat beraktivitas Q: Seperti tertusuk-tusuk R:Kepala S Skala 1 T: Nyer hitang bo Kien ampak tak meringis kesakitan tidak bersikap protcktif, tidak gelisah ~ TD: 133/89 mmlig RR: 21x/menit N: 90 x/menit Is: 36, 3°C 10. Rabu, 20 Desember = Mengsanjurkan menepati kebiasaan tidur Ds Dipindai dengan CamScanner @ Dipindai dengan CamScanner 72023 Tidumya sudah tidak terganggu 09.35 WIB. Do Mata klien tampak tidak mengjitam lagi Evaluasi formatif WAKTU (0 DX EVALUASI TID Senin, 18 T |S Desember Klien mengatakan Pusing berputar dan nyeri kepala 2023 P: Nyeri bertambah saat beraktivitas 09.45 WIB Q: Seperti tertusuk-tusuk R: Kepala S ‘Skala S ‘T: Nyeri hilang timbul oO Pasien tampak meringis kesakitan, bersikap protektif, ‘gelisah, pasien tidak mengalami kesulitan tidur, namun ketika kecapean klien kesulitan tidur - TD: 140/99 mmHg RR: 22x/menit N: 97xmenit $:36C ‘A: Masalah Nyeri akut belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi Senin, 18 as Desember Klien mengatakan bahwa ia terkadang ketika merasa 2023 ecapean ia kesulitan untuk tidur 09.45 WIB © Kien tampak Kelelahan , Klien tampak terlibat mata ‘menghitam - TD: 14099 mmbig RR: 22s/menit N: 97

You might also like