You are on page 1of 4
PETUANIIAN MIERUA SAMA ANTARA PUSKESMAS BOGOR TIMUR DENGAN Dd JOHANA TAPANGAM, 6 Keb TENTANG PELAYANAN KIA TERPADU, KB DAN [MUNISAS! Ot BIDAN PRAKTEK MANGIA TAHUN 2024 Nomor 407A /PKMBOTIM Pada has ini Seiasa tangga! Dua bulan Januari tahun 2024, yang bertanda tangan dibawan wi 1. Gt. Yuty MXes, Kepala Puskesmas Bogor Timur Kota Bogor yang Derkedudukan dan berkantor di IR. H. Soelaeman A. Kartadjoemena No.6 Baranang Siang Kec. Bogor Temur Kota Bogor, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut yang untuk ‘selanyatnya dsebut sebagai" PIHAK PERTAMA’: 2 BénJohana Tapangan, S.Keb, yang berkedudukan dan bertugas di Jalan Parung Banteng RT 01/02 Katulampa Bogor Timur Kota Bogor dalam hal ini berindak sebagai ddan Prakiek Mandir yang untuk selanjutnya disebut sebagai * PIHAK KEDUA’. Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama di sebut “PARA PIHAK" dan secara sondi-sendin disebut “PIHAK” PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengadakan perjanjian kerja sama (solanjutnya isebut “Perjanjian’) dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur lebih lanjut dalam Perjanjian ini PASAL 1 PENUNJUKAN PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA untuk membenkan Pelaporan pelayanan KIA ‘Terpady, KB, Imunisasi dan Program Puskesmas Terkat, di fosiitas Kesehatan yang di ‘bawah tanggung jawab yang bersangkutan berdasarkan Program yang diaksanakan di Puskesmas PASAL2 -MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud dan Penanyjan ii adalah sebagai dasar pelaksanaan bersama PARA PIHAK dalam membenkan pelaporan pelayanan KIA Terpadu, KB, Imunisasi dan Program Puskesmas Terkat HPKS BRIS Puskesmay - BPM @ Dipindai dengan CamScanner 2. Tujuan Perjaniian inl adalah untuk membortkan Polaporan polayanan KIA Torpadu, KB, Imunisas! dan Program Puskoamas yong terkal PASAL3 RUANG LINGKUP PELAYANAN 1. Pemeriksaan kehamilan (ANC Terpadu); dengan tatalaksana pelayanan mongacu pada buku Pedoman KIA, 2, Pelayanan Imunisasi, dengan mengacu pada Buku Pedoman Imunisas! 3. _Persaiinan per vaginam normal 4, Pelayanan selama masa nifes ( termasuk KB Pasca Salin ) den pelayanan neonetus 5. Pelayanan rujukan dan tindakan pra rujukan PASAL 4 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA 1. PIHAK PERTAMA berhak ‘&Memperoleh Pelaporan hasil Pelayanan tersebut datas da PIHAK KEDUA, pada tanggal 23 setiap bulan b. Mendapatkan partisipas! dari PIHAK KEDUA dalam bentuk dukungan kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas ©. Melakukan Pembinaan dan Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Pelayanan rogram yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA 2. PIHAK PERTAMA berkewajiban: ‘a Melakukan monitoring dan evaluasi Pelayanan Kesehatan yang diterima oleh PIHAK KEDUA b. Menerima usulan dan keluhan yang diajukan oleh PIHAK KEDUA & — Memberkan Vaksin, buku KIA, SHK KIT sesual sasaran dan kebutuhan PIHAK KEDUA secara gratis PASALS HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA 4, PIHAK KEDUA berhak : a, Memperoleh umpan balk atas hasil monitoring dan evaluasi tentang pelayanan KIA Terpadu, KB, Imunisasi dan Program Puskesmas Terkait dari PIHAK PERTAMA. b. Mengajukan usulavkeluhan sehubungan penyelenggaraan pelayanan KIA ‘Terpadu, KB, Imunisasi dan Program Puskesmas Terkait dalam upaya peningkatan pelayanan. 2]PKS APIS Puskesmas - BPM @ Dipindai dengan CamScanner 2 POLAK KEDUA bertewnptan 8 Momberaan pelayanan KIA Terpoty. KD. brurisas! dan Programm Mushesenes terkat mengacu bepada Quku Bedmien Penyelenggarean KIA dan Wrasresass bb Menyedahan fasatas peleyanan ‘wat jalan tarta faxttas perttongen pareatnan ‘tenual dengan standat pelayanan yang bertahu € Membentid tim atau tenaga yang berlanggung jawab untiA metehuaen wend ASI dan E-Kohon Manyeiakan tempat palayanan imuniaass termatuk penyaciaan panpmpanan Votain ( Cold Chain ) sesual standar yang bertaky (©. Membuat ja¢wal pelayanan imunisasi setiap minggu datam tahun berjatan 1. Melaportan setap ada Kejadian tuten Pasca Imunisasi (KIPI) kepada POLAK KESATU & Mengajutan surat permchonan vaksin imunisasi, Dutu KIA dan SHK KIT seauai ‘dengan kebwtuhan, kepada PIHAK KESATU dengan mengajukan permohonan ‘Yang Gtanda tangari PARA PIHAK. | Metatutan pemusnahan imbah imunisasi di BPM oleh phak hetga Melakukan Pemenksaan Triple Elminasi pada Ibu Ham yang dayani di BPM termasua Peiayanan SHK PASAL 6 JANGKA WAKTU BERLAKU. Kesepakatan Keja Sama ini bertaku untuk jangka waktu selama 1 (satu) tahun terntung sejak tanggal 02 Januari 2024 sampai dengan 31 Desember 2024 dan dapat ‘perpanjang sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK dan sepanjang dianggap pert PASAL 11 KKEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) 1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (selanjutnya disebut ‘Force Majeure") ‘edalah suatu keadaan yang terjadinya di luar kemampuan, kesalahan atau ehuasaan PARA PIHAK dan yang menyebabkan PIMAK yang mengalaminya ‘idak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan kewajbannya dalam Kesepakatan ini. Force Majeure tersebut molputi bencana alam, bane, wabah, Perang (yang dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan), pemberontakan, hun. Inara, “Pemogokkan umum, Kebakaran dan kebjksansan Pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan Kesepakatan ini 2. Dalam hal tenadinys perisiwa Force Majeure, maka PIHAK yang terholang untuk Imelaksanakan kewajbannya tidak dapat dtuntut oleh PIMAK lainnya. PIHAK yeng {erkena Force Majeure wajb membertahukan adanya pensiwa Force Mojeuro lersebut kepada PIHAK yang lain secara tertuls paling lambat 7 (Iujuh) hart kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force Majeure, yang dkuatkan oleh surat SIPKS HPTS Pusvesmas - HEM @ Dipindai dengan CamScanner kKeterangan dart pejabat yang berwenang yang menerangkan adanya peristwa Force Majeure tersebut. PIHAK yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan dengan ‘sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan kewajbannya sebagaimana diatur dalam ‘Kesepakatan ini segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir. 3. Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau iduga oleh PIHAK yang mengalami Force Majeure akan melebini jangka waktu 30 (tiga puluh) han kalender, maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali Jangka Waktu Kesepakatan in. 4. Semua kerugian dan biaya yang diderta oleh salah satu PIHAK sebagai akibat ‘erjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab PIHAK yang lain, PASAL 12 PENYELESAIAN PERSELISIHAN ‘Seliap perseisinan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul sehubungan dengan Perjanjan ini akan diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah dan ‘mufakat olen PARA PIHAK. ‘Apabila penyelesaian secara musyawarah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini tidek berhasil mencapel mufakat, make PARA PIHAK sepakat untuk ‘menyerahkan penyelesaian perselsinan tersebut melalui Pengadilan. 3. Mengenai Kesepakatan ini dan segala akibatnya, PARA PIHAK memilih kediaman hhukum atau domisili yang tetap dan umum di Kantor Panitera Pengadian Negeri Bogor. PASAL 13 ‘ADDENDUM Apabila dalam pelaksanaan Kesepakatan Borsama Ini PARA PIHAK marasa perlu ‘melakukan perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat diakukan atas kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan dalam Addendum Perjanjian ini yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ii DIAM KEDIIA . 7 PIHAK PERTAMA 5 be ta i “Tear — Crepes Bdin-Johana Tapangan §.Keb, dr. Yully MiKes NIP 197807242006042025 4IPKS BPJS Puskesmas - BPM @ Dipindai dengan CamScanner

You might also like