Ai Tel Valco ee peace
fodepenyel
Konflik dan
Negosiasi
. 5 nempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
%
lenguraikan lima tujuan penanganan
fk.
jembandingkan tawar-menawar
istributif dan integratif.
Mengidentifikasi lima tahap dalam.
roses negosi
\ggambarkan perbedzan-
jaan kultur dalam negosiasi
Dipindai dengan CamScannerKonflik di Disney
Ba kepemimpinan Michael para pemegang saham Disney
Eisner, Frank Wells, Jeffrey menuntut, menuduh bahwa
Katzenberg, dan Roy Disney, —Eisnertelahmenyalahgunakan
Walt Disney Company majudan wewenang yang
menjadi perusahaan kesayangandipercayakan kepadanya.
‘Wall Street, tetapi sebagaimana Pada bulan Oftober 2004,
‘akan Anda lihat, konflik di Disney —tuntutan hukum diajukan
| menyebabkan kekacauan bagi ke pengadilan, yang
perusahaan tersebut dan para memaksa Eisner dan
ceksekutifnya, Ovitz mengungkapkan
Pada 1995, Eisner—CEO detail kemitraan
Disney—mengumumkan bahwa mereka
ia akan merekrut teman lamanya Beni beni kon‘lik
dan salah seorang agen selebriti antara kedua orang itu
paling sukses di dunia, Michael —sudah tetthat sejak aval
Ovitz lihat foto: Ovitz di sebelah Ovitz menerima jabatan
iri Eisner disebelahkanan),untukpresiden Disney tanpa
menjadi presiden baru perusahaan mengetahui wilayah
tersebut. Keduanya begitu akrab kewenangan formalnya,
sehingga keluarga mereka sering Pada suatu ketika, ia
berlibur bersama di Aspen. berkata kepada Eisner, “Saya
‘Malahan, dalam salah satu liburan pasrahkan diri saya di tangan
bersama, Eisner memberi Ovitz _Anda*Masalahnya? Bahkanketika
sebuah memoyangmenyebutkan sedang berusaha merekrut Ovitz,
“Kita akan menjadi tim hebat .... Eisner terus mendukung orang-
Saya bersyukur setiap hari kita orang yang ia thu memusuhi
bisa bersama.” Tetapi, dalam perekrutan tersebut, Malahan,
rentangwiaktu 14bulenkemudian, —sehari sebelum perekrutan ‘Ovitz
Eisner memecat Ovitz, dan saking diumumkan, dua dari eksekutif
| besarnya keinginannya untuk _ senior Disney memberi tahu Ovitz
mendepak Ovitz kelvar dari Disney — bahwa mereka tidak akan bekerja
Eisner tela membayarya 140 juta_untuknya karena ia relatif belum
dolar agar ia pergi. Akibatnya, berpengalaman. Salah seorang dari
Dipindai dengan CamScannerBAGIAN TIGA
Yelompok
mereka mengatakan, Selamat datang di perusahaan ini. Saya hanya ingin Anda tas
bala saya tidak akan peenah bekerja untuk Anda"Ficner duduk dan diam saja.Secara
Dribadi, Ovite meminta Fisner untuk mendukungaya. “Saya tide
jiawab Eisner.
a melakukannya?
isner clan vit juga emit gays yang berlatvanen. Ovitz aka bevgiya dan pen
‘glamor Tak lama setelah memula pekerjaan diDisney, Ovitzmengadakan pesta dengan
engundang fom tanks,Steven Spielberg, dan para telebiiain sebataitomnuistinewa
Pesta itu menghabiskan vang Disney sebesax 90.000 dolay, yang olch Ovitz dianggap,
kecil Elsner sendiri mengangyapnya terlahi mewah. Ovitz juga punya kebiassan
membatalkan pertemian pada taki, yong aziny bag pore agen Hollyood
{tapi merugikan banyak plhak di Disney. Di pengadilan, Eisner mengiaku bahwa ia
sudah ingin memecat Ovity hanya lima minggu setelah merekiutnya, Menwwut salals
‘seorang sahabat Eisner, satu satunya alasania tidak mesnecataya adalah keyakinannya
bahwa Ovitz akan melakukan bunuh dis. Tetapi beberapa bulan kemurlian, Eisner secara
alti mencoba inenyingkirkan Ovitz. lo menulis kepada dua orang anggota devan
diteksi Disney, "Saya beni mengatakan hal in teta kepnbadiannya yang terala kunt
4itarbah perlakunya yang tidak konsisten dan berbagal masalah patologislain (sekalt
jag saya bec mengatakannya) merupakan kombinasi yang akan membayra bencan
hhagi perusahoan ini” Minggu berkutnya, Eisner mengirim seotang eksekutif Disney
untuk memecat Oyit; dengan mengirimi Ovtz surat bertulskan: "Saya berkomitenen
Untuk rnembuat stuas! ni menguntungkan bagi kedua belsh pihak, untuk menjaga
persahabatan kita tetap trjalin, untuk bersikap post... Andalah satussatunya orang
yang menjenguk saya séwakw Saya diawat di rumah sakit(ketika Eisner menjalani
‘operas darurat jantung}--dan saya Ingat betul itu?
Krier Searang yang pernah digambarkan sebagai orang yang paling berkuosa th
Hollywood uruntuh, Pada suatu kata, David Gefen, seorang eksekutl den produscn
rekaman yang sukses, berkata kepada Ovitz. "Anda tidak sepertidululagi.Dahulu, Anda
‘dapat méngatas segaa Sesuatu. Dahulu, Aads dapat mefnbiat seqalanya terlaksana.
‘Kini, Anda tidak meri krediblitas”Sementaraitu isner tidak pernah bisa pulh narna
baikrya sejakkasts Ovitz tersebut mencuat. Pada 2005, 45 persen pemegang sahamn
Disney membexansuara tidak’ kepada Elsner. Meskipun Disney memnenangituntutan
atas paket kompensasi Ovitzsebesar 140 juta dolar pad alhir 2005, Fisnerterpasa
tufun detijabatan presiden dvektur dan cundur dari dewan direks, memutuskan
semua tkatan dengan perusahaan yang telah ia pimpin selamalebthdaridua dasawarsa
Sebagolmina dinyatakan oleh seorang pengarat mengenai putusan pengadian pada
2005 itu"Akhirkisahnya sama-sama tidak menguntungkan Apa yang dimulai dengan
-pérsahabatan berakhir dengan pemecatan dan tuntutan ke pengacitan, dan katior
“Kedvanya pun hance leit. Situas! di Disney momiperifatkan kepada hte bog:
Konfllk dapat menghancurkan karier dan membahayakan perusahaan,
onflikt bisa menjadi
hagaimona kito fihat dalam contoh di Disney,
S moti ive dla aah angus Konbik dapat excpakon
koridisi kacau dan'membuat karyawaii nyaris yndstahil untule bekeija
bersama. Namin, konflik juga memiliki sisi positif yang kurang begitw dipahami.
Kami akan menjelaskan perbedaan antara konflk negatif dan positif dalam bab
Dipindai dengan CamScanner _“tis s0
rise tata ha
emsenpa sects neat
si skanmomengahcsea
‘phan dn epentioan
Spoken
_ sence esp bespendapat bahia beberapn eonf
BABS Konfik dan Negosts) 173
mbante Anda memahami hagsimana
pala sebuah copik yang terkait erat
ii serta miemberikan panduan untuk n
konflik berkembang. Akan kami sajik
dengan konflik, yaitu neyosiasi. Tetapi,terlebih culu mari kita pevielas apa yang
dimaksud dengan konflik. |
Definisi Konflik i
‘Tevelapat banyak definisi konflik.? Meskipuit makna yang diperoleh definisi
itu berbeda-beda, beberapa tema umun mendasarisebagian besar dari cefinisi
tersebut..Konflik harus ditasakan oleh pihak-pihak yang terlibat; apakah
Konflik itu ada atau tidak ada meripakan persoalan persepst. Jika tidak ada
yan menyadari adanya konflik, secaxa umum Lalu disepakati konflik tidak ada,
Kesamaan lain’ dati definisi-definisi tersebut adalah adanya pertentangan atau.
ketidakselarasan‘dan bentuk-bentuk interassi.' Beberapa faktor ini menjadi |
Kondisi yang merupakan titik awal proses konflik
Jacl, kita dapat mrendefinisikan konflik (conflict) sebagai sebuah proses yang,
stimula ke
satu pihak memiliki persepsi bahvwa pihak lain telah memengarubi
menjadi
ingaja dibuat Iuas.
sceara negatif, atau akan memenj negatif, sesuate
_Kepédfulian atau kepentingan pihak pereama.* Definisi
“Lal. ini dhenggambackag satu tik dalam kegiatan yang sedang. berlangsung |
kectika seul itera! *berabah’” menjadi sata konfikantarpibak. Defins i |
eksipeless.petl iy dah sebagalinya, Tetakhis definisi>kami cokup Meksibel
tint Seer ‘beragam tingkaian’konflik—dari undakan terang-terangan
Spbrituk kevidakZepakatan yang tidak terlibat.
a asa intake pengatakan bakwa telah erjadi “kon ik” méngen
rnflik; dala 1 kelompole dan organisasi. Salah satu aliran, pemil
hiya ont harus tihindari-—konfikmentinjukkan-edanya.
al pa kelompoke ‘Kami’ aenreot pémikiran ini
Kiberja Kelompok.'Peispektif ketiga, d dan terbpeu, tidak hanye nienyatakan
bahwa koafik Mapat ineniadt aya’ positf dlam.sebuah kélompok térapi juga
rulak diperlakan oleh’
Dipindai dengan CamScanner174 BAGIANTIGA Kelompok
pandangan wadonal
ephconbsn eras
brrtahiya dona ics
‘pandangan hubungan
‘manusla mengenal kai
eykian bata kon
adsl konshuens yang
amish an aktwhinarkan
clo kelompok mana pun,
pandangan terasions
Imengenal hon
eyakinan taba oni ban
hanya menipalan dys yang
posit dalam sebuah helompok
tetphge merapokan
eniscayan yang ih boa
sebuah kelonpok unt dapat,
berkinea seca eet
sebuah kelompok untuk dapat berkinerja secara efektif. Kami melabel alr,
ketiga ini pandangan interaksionis, Mari kita amati lebih dekat masing-masng
pandangan tersebut.
Pandangan Tradisional
Pendekatan paling awal mengenai konflik berpandangan bahwa semua konfy
itu buruk, Konflik dipandang secara negatif, dan digunakan sebagai sinonia
datiistlah-istlah seperti kekerasan, kerusakan, dan irasionalitas, sekadar ung
memperkuat konotasi negatifaya. Konflik, dati definisinya saja, sudah berbahsy,
dan harus dihindari. Pandangan tradisional (traditional) ini sejalan dengan skap
yang dianut banyak orang menyangkut perilaku kelompok pada tahun 19302
dan 1940-an, Konflik dipandang sebagai akibat disfungsional dari komunikag
yang buruk, tidak adanya keterbukaan dan kepercayaan antaranggota, sera
ketidakmampuan para manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspiras
karyawan mereka.
Pandangan bahwa semua konflik buruk tentu saja merupakan sebuah
pendekatan sederhana dalam mengamati perilaku orang yang menciptakan
konflik. Karena semua konflik harus dihindari, kita hanya perlu mengarahkan
pethatian pada sebab-sebab konilik serta mengoreksi malfungsi ini untuk
memperbaiki kinerja kelompok dan organisasi, Meskipun saat ini studi-studi
penelitian memberikan bukti yang kuat untuk menolak bahwa pendekatan
tethadap berkurangnya konflik menghasilkan kinerja kelompok yang tinggi,
banyak di antara kita yang masih mengevaluasi situasi konflik menggunakan
standar yang sudah usang semacam ini.
Pandangan Hubungan Manusia
Pandangan hubungan manusia (human relations) berpendapat bahwa konfik
adalah kejadian alamiah dalam semua kelompok dan organisasi. Karena konfik
tak terhindarkan, mazhab hubungan manusia mendorong kita untuk menerin
keberadaan konflik, Para pengusungnya memberikan alasan dari keberadait
‘konflik tersebut: Konflik tidak bisa dihapuskan, dan bahkan ada saat-saat ketkt
konflik justru baik dan menguntungkan bagi kinerja kelompok. Pandanga?
hubungan manusia ini mendominasi teori konflik dari akhir tahun 1940-3"
sampai pertengahan tahun 1970-an,
Pandangan Interaksionis
Sementara pandangan hubungan manusia menerima konflik, pandang*"
interaksionis (interactionist) mendorong munculnya konflik dengan dass!
pemikiran bahwa sebuah kelompok yang harmonis, damai, tenang, dan kooperatif
biasanya menjadi statis, apatis, serta tidak tanggap terhadap perlunya perubaha*
Dipindai dengan CamScannerenfiyang mendaking tyson
Telompat da meninglatan
Kfiyang menghambat
oft ts uatan don tyson
oni bedosran hubungan
oni tentang bagsimana
‘Proves dengan Ba tahapan:
ers pertentangan atau
tdlsaaasan ogo dan
‘onal maksu perk,
BAD 15 Konfik dan Negosiash = 4.75,
dan inovasi.’ Karena itu, sumbangan terbesar pandangan interaksionis adalah
mendorong para pemimpin kelompok untuk mempertahankan terjadinya tingkat
konflik minimum—cukup untuk menjaga kelompok tetap bisa bekerja, kritis
tethadap diri sendiri, sekaligus kreatif.
Pandangan interaksionis tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa semua
konflik adalah baik. Alih-alih, beberapa konflik memang bisa mendukung
pencapaian tujuan kelompok dan memperbaiki kinerjanya; yaitu bentuk-bentuk
konflik yang fungsional (fiangtional) dan konstruktif, Selain itu, terdapat konflik-
konflik yang menghambat kinerja kelompok; yaitu bentuk-bentuk konflik yang,
disfungsional (dysfungional) dan destruktif. Apa yang membedakan koniflik
fungsional dari konflik disfungsional? Bukti menunjukkan bahwa Anda perlu
memperhatikan jenis konfliknya.* Secara spesifik, ada tiga tipe konflik: tugas,
hubungan, dan proses.
Konflik tugas (task conflict) berhubungan dengan muatan dan tujuan
pekerjaan. Konflik hubungan (relationship conflict) berfokus pada hubungan
antarpersonal. Konflik proses (process conflict) berhubungan dengan bagaimana
suatu pekerjaan dilaksanakan. Kajian-kajian menunjukkan bahwa konflik
hubungan hampir selalu bersifat disfungsional.’ Mengapa? Gesekan dan
permusuhan antarpersonal yang melekat di dalam konflik hubungan mempertajam
pertentangan kepribadian dan mengurangi rasa saling pengertian, yang pada
gilirannya menghambat penyelesaian tugas-tugas organisasi, Namun, tingkat
‘konflik proses dan tingkat konflik tugas yang rendah sampai sedang bisa menjadi
konflik fungsional. Agar produktif, konflik proses harus dijaga tetap dalam
tingkat yang rendah, Perdebatan yang tajam dan panas mengenai siapa yang
harus melakukan apa menjadi disfungsional ketika hal itu justru menciptakan
ketidakpastian mengenai peran tugas masing-masing anggota, memperpanjang
waktu penyelesaian tugas, dan menyebabkan para anggota bekerja serampangan.
Tingkat konflik tugas yang rendah sampai sedang senantiasa memperlihatkan
efek positif pada kinerja kelompok karena merangsang munculnya ide-ide segar
yang membantu kelompok berkinerja lebih baik.
Proses Konflik
Proses konflik (conflict process) dapat dipahami sebagai sebuah proses yang
terdiri atas lima tahapan: potensi pertentangan atau ketidakselarasan, kognisi
dan personalisasi, maksud, perilaku, dan akibat, Proses ini dijelaskan dalam
diagram pada Tampilan 15-1.
Tahap I: Potensi Pertentangan atau Ketidakselarasan
‘Tahap pertama dalam proses konflik adalah munculnya kondisi-kondisi yang
menciptakan peluang bagi pecahnya konflik. Kondisi-kondisi tersebut tidak
Dipindai dengan CamScanner176 —_-BAGIANTIGA _Kelompok
ion een § ae
Tehep ‘hop It Tebop it Tehop Tehop ¥
Potent peteatongn ten Kegs den Matsed Perk iba |
Ietdcseloresen pects
ce
I eo a
mesti mengarah langsung ke konflik, tetapi salah satu darinya diperlukan jika
konflik hendak muncul. Secara sederhana, kondisi-kondisi tersebut (yang juga
bisa dipandang sebagai sebab atau sumber konflik) dapat dipadatkan ke dalam
tiga kategori umum: komunikasi, struktur, dan variabel-variabel pribadi.*
Komunikasi. Susan telah bekerja dalam manajemen rantai pasokan di Bristol
Myers Squibb selama tiga tahun, Ia menikmati sebagian besar pekerjaannya
karena atasannya, Tim McGuire, adalah orang yang nyaman diajak bekerja
sama. Namun, Tim dipromosikan enam bulan yang lalu dan Chuck Benson
menggantikan posisinya. Susan mengatakan pekerjaannya kini jauh lebih
membuatnya frustrasi, “Tim dan saya dulu memiliki pandangan dan selers
yang sama. Tidak demikian halnya dengan Chuck. Ia mengatakan kepada saya
sesuatu dan saya melakukannya, Kemudian, ia memberi tahu bahwa saya salah
melakukannya. Saya pikir ia memaksudkan sesuatu tetapi mengatakan sesuatu
yang lain, Terus seperti ini yang terjadi sejak kedatangannya. Saya pikir tak ada
hari berlalu tanpa ia meneriaki atau memaki saya. Anda tahu, ada sebagian
orang yang Anda temui dan mudah Anda ajak berkomunikasi. Chuck jelas tidak
termasuk salah satunya bagi saya!”
Komentar Susan mengilustrasikan bagaimana komunikasi dapat menjad!
sumber konflik."® Komentar tersebut merepresentasikan dua kekuatan berlawanst
yang muncul akibat kesulitan semantik, kesalahpahaman, dan “kegaduhan”
(hambatan yang disebabkan oleh faktor visual, auditorial, sentuhan, bau, da"
sikap, penerj.) pada saluran komunikasi, Banyak dari pembahasan ini yaté
dapat dihubungkan kembali dengan diskusi kita mengenai komunikasi dalam
Bab 11.
Sebuah ulasan mengenai penelitian menunjukkan bahwa konotasi kat!
yang menimbulkan makna yang berbeda, jargon, pertukaran informasi yané
tidak memadai, dan kegaduhen pada saluran komunikasi merupakan hambats®
komunikasi dan kondisi potential pendahulu yang menimbulkan konflit-
4
Dipindai dengan CamScannereaten f
vy °
mb nb eareune
etnyataan ini kiranya tidak benar, Mitos yang
populer dalam organisasi adalah bahwa
komunikasi yang buruk merupakan sumber utama
konflik. Dan, tentu saja masalah-masalah dalam proses
omunikasimemang dapat menghambat kerja sama,
memunculkan kesalahpahaman, dan menciptakan
onfik,Tetapi sebuah tinjauan literaturmenunjukkan
‘bahwa di dalam organisasi, faktor-faktor struktural
dan perbedaan-perbedaan nilal individu barangkali
merupakan sumber konflik yang lebih besar?
Konflik di dalam organisast sering kali disebabkan
‘oleh faktor struktural. Misalnya, dalam bisnis
pembuatan film bioskop, konflik antara sutradara dan
produsersering disebabkan oleh tujuan yang berbeda.
‘Sutradara ingin menciptakan film yang artistik, tanpa.
memerhatikan faktor biaya. Produsen ingin membuat,
ffm yang secara finansial menguntungkan dengan
meminimalkan ja. Ketika dua atau lebih orang
harus bekerja bersama, tetapi mengejar tujuan yang
ian pula,bertambah
BABIS YonfliedanNesosisi 17
RU ae ae
PO ae ao
besarnya organisasi, nif, spesialisasi pekerjaan,
dan sistem imbalan zero-sum, merupakan contoh
faktor struktura’ yang dapat memicu konflik,
Banyak konflik yang diyakini disebabkan oleh
buruknya komunikas, setelah diperiksa lebih cermat,
ternyata dipicu oleh perbedaan nilai. Ketika para
‘manajer salsh memnerlakukan sebuah konflikberbasis.
nilai sebagai suatu masalah komunikasi, konflik
tersebut jarang bisa diselesaikan. Meningkatnya
vupaya-upaya komunikasi bisa membuat perbedaan
mengkristal dan menguat. “Sebelum percakapan
ini, saya pikir Anda mungkin adalah seorang yang
berpikirai tertutup. Kini saya tahu Anda yang
sebenamya!”
Kurangnya komunikasi dapat menjadi sumber
konflik, Tetapi, para manajer terlebih dahulu harus
memethatikan penjelasan-penjelasan struktural atau
yang berbasis nilai karena penjelasan-penjelasan
tersebut lebih dapat diterima dalam organisasi
berbeda, timbullah konfk. De
Bukti memperlihatkan bahwa kesulitan semantik muncul sebagai akibat dari
perbedaan dalam pelatihan, persepsi selektif, dan informasi yang tidak memadai
mengenai orang lain. Penelitian lebih jauh telah memperlihatkan temuan yang,
mengejutkan: Potensi konflik meningkat ketika terjaditerlalu sedikit atau terlalu
banyak komunikasi, elas, meningkatnya komunikasi menjadi fungsional sampai
pada suatu titik, dan di atasnya dengan terlalu banyak komunikasi, meningkat
pula potensi konflik. Terlalu banyak dan juga teclalu sedikit komunikasi dapat
menjadi dasar bagi timbulnya konflik.
Lebih jauh, saluran yang dipilih untuk komunikasi bisa memengaruhi tingkat
potensi pertentangan. Proses penyaringan atau filterisasi yang terjadi ketika
informasi disampaikan di antara para anggota dan penyimpangan komunikasi
atau distorsi dari saluran-saluran formal atau yang dibangun sebelumnya juga
membuka keran peluang munculnya konflik.
Struktur. Charlotte dan Teri bekeria di Portland Furniture Mart—sebuah peritel
mebel yang sering kali menawarkan diskon besar-besaran. Charlotte adalah
wiraniaga lapangan; Teri manajer kredit perusahaan, Kedua perempuan tersebut
telah saling mengenal selama bertahun-tahun dan memiliki banyak kesamaan—
Dipindai dengan CamScanner178 BAGIANTIGA Kelompok
|
Mansi Hewer-Pactad Tom
vande bers atssebuah
preter HP dalam sebuah
pertemuan kis persahaan
‘rtukmerunbton dane
rujganyang bk seu Tjuan
adalah mengerbanglan
peter ingan berbiya rendoh
untuk apa bersing pasar
‘wah owen Sementara
ruta pa teiadlsh
eve mendeain pine
‘bem tngg dengan is
yang jug tingai‘Aleanders
Stand hendsk anceps tuan
Aeserasan dengan myaknkan
artetriatonna peanggan
‘béskmembutuan tu
rengagintangrter yong
‘ukuphiat une menshan
beet sera ata dena
tempat tinggal hanya berselisih dua blok, dan anak perempuan mereka yang
paling besar belajar di sekolah menengah yang sama, serta mereka pun berteman,
akrab. Tetapi, meskipun Charlotte dan ‘Teri memiliki pekerjaan yang berbeda
dan mereka sendiri mungkin berteman akrab, keduanya senantiasa saling
bertengkar. Pekerjaan Charlotte adalah menjual mebel dan ia melakukanny
dengan baik. Namun, sebagian besar penjualannya dalam bentuk kredit. Karena
pekerjaan Teri adalah memastikan perusahaan meminimalkan kerugian kredit,
ia secara reguler harus menolak permohonan kredit dari pelanggan yang bary
saja melakukan transaksi penjualan dengan Charlotte. Tidak ada yang bersifat
pribadi dalam pertengkaran Charlotte dan Teri—ketentuan kerja merekalah
yang menjerumuskan keduanya ke dalam konflik.
Konflik antara Charlotte dan Teri bersifat struktural. Istilah struktur
digunakan dalam konteks ini untuk mencakup variabel-variabel seperti ukuran,
kadar spesialisasi dalam tugas-tugas yang diberikan kepada anggota kelompok,
kejelasan yurisdiksi, keserasian antara anggota dan tujuan, gaya kepemimpinan,
sistem imbalan, dan kadar ketergantungan antarkelompok
Penelitian menunjukkan bahwa ukusan dan spesialisasi bertindak sebagai
daya yang merangsang konflik. Semakin besar kelompok dan semakin
terspesialisasi kegiatan-kegiatannya, semakin besar pula kemungkinan terjadinya
konflik. Masa kerja dan konflik diketahui berkorelasi terbalik. Potensi konflik
cenderung paling tinggi jika anggota-anggota kelompok lebih muda dan ketika
tingkat perputaran karyawan tinggi,
Semakin besar ambiguitas dalam mendefinisikan secara tepat di mana
lecak tanggung jawab atas tindakan, semakin besar potensi munculnya konflk,
Ambiguitas yurisdiksional semacam ini menixigkatkan potensi pertikaian
antarkelompok untuk memperebutkan kendali atas sumber daya dan wilayah
teritorial,
Kelompok-kelompok dalam-organisasi memiliki tujuan yang beragam.
Sebagai contoh, manajemen persediaan berkepentingan dengan perolehan input
secara tepat waktu dengan harga rendah, tujuan divisi pemasaran terkonsentrasi
pada penyediaan hasil (produk) dan meningkatkan pendapatan, pethatian
kendali mutu terfokus pada peningkatan mutu dan memastikan bahwa produk-
produk organisasinya memenuhi standar, dan unit produksi mencari efisiensi
operasi dengan menjaga aliran produksi tetap lancar, Beragamnya tujuan di
antara kelompok-kelompok ini merupakan salah satu sumber utama konflik,
Ketika kelompok-kelompok dalam sebuah organisasi mengejar tujuan jang
beragam, yang sebagian—seperti unit penjualan dan kredit di Portland Furniture
Mart—saling bertentangan, peluang terjadinya konflik pun akan meningkat.
‘Ada indikasi bahwa gaya kepemimpinan yang melekat—pengamatan secara
ketat dan terus-menerus dengan pengawasan umum terhadap perilaku orang
Jain—meningkatkan potensi konflik, tetapi bukti pendukungnya tidak terlalu
kuat. Terlalu mengandalkan partisipasi juga dapat merangsang kontlik. Penelitian
Dipindai dengan CamScannerBAB IS. koofik dan Negosiasi 179
cenderung menemukan bahwa partisipasi dan konflik sangat berkorelasi, tentu
Karena partisipasi mendorong dipromosikannya perbedaan. Sistem imbalan.
juga diketahui menciptakan konflik ketika perolehan salah seorang ang
dipandang merugikan anggota lain. Terakhir, jika sebuah kelompok bergantung,
pada kelompok lain (berlawanan dengan dua kelompok yang saling manditi)
atau jika saling ketergantungan memungkinkan satu kelompok mendapat hasil
sembari merugikan kelompok lain, daya konflik pun akan terangsang.!""
ota
Variabel-variabel Pribadi. Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang
serta-merta tidak Anda sukai? Sebagian besar pendapat yang mereka kemukakan
tidak Anda setujui. Bahkan, karakteristik yang tidak signifikan—nada suara
mereka, seringai mereka ketika tersenyum, kepribadian mereka—membuat Anda
jengkel dan muak. Kita semua pasti pernah bertemu dengan orang semacam itu.
Kerika Anda harus bekerja sama dengan individu semacam ini, potensi timbulnya
konflik pun menyeruak lebar.
Kategori sumber potensial konflik kita yang terakhir adalah variabel-variabel
pribadi, yang meliputi kepribadian, emosi, dan nilai-nilai, Bukti menunjukkan
bahwa jenis kepribadian tertentu—misalnya, individu yang sangat otoriter
dan dogmatis—memiliki potensi memunculkan konflik. Emosi dapat juga
menyebabkan konflik. Misalnya, scorang karyawan yang datang kerja dengan
marah karena perjalanan paginya yang tidak mengenakkan mungkin membawa
amarah itu ke rapat pada pukul 9 pagi. Masalahnya? Amarahnya dapat
menjengkelkan kolega-koleganya, yang kemudian menyebabkan ketegangan
dalam rapat.?
Terakhir, nilai yang berbeda-beda yang dianut tiap-tiap anggota dapat
menjelaskan munculnya konflik. Perbedaan nilai, misalnya, merupakan
penjelasan terbaik menyangkut beragam isu seperti prasangka, ketidaksepakatan
atas kontribusi seseorang terhadap kelompok dan imbalan yang layak diterima
seseorang, dan penilaian apakah buku ini baik. Bahva John tidak menyukai
orang Amerika keturunan Afrika dan Dana meyakini posisi John tersebut
menunjukkan kurangnya pengetahuannya, bahwa seorang karyawan berpikir
ia layak mendapat upah 55.000 dolar per tahun tetapi atasannya hanya mau
membayar 50,000 dolar, dan bahwa Ann berpikir buku ini menarik untuk
dibaca sementara Jennifer memandangnya sebagai sampah merupakan contoh
perbedaan nilai. Dan, perbedaan dalam sistem nilai merupakan sumber penting
yang menciptakan potensi konflik. Patut juga diperhatikan bahwa kultur dapat
menjadi sumber nilai yang bertentangan, Sebagai contoh, penelitian menunjukkan
bahwa orang Jepang dan Amerika Serikat memandang konflik secara berbeda.
Dibandingkan dengan para negosiator Jepang, orang Amerika lebih mungkin
untuk melihat tawaran dari mitra lawan mereka tidak layak dan lalu menolak
tawaran tersebut.!?
Dipindai dengan CamScanner180 BAGIANTIGA _Kelompok
ont yang dipeseps
Kesananlehntatau eb
‘hak alan adonya kos
aryang mencrakan
pelang mincuya koh
ont yang rasahan
‘Netertetinemostnal
dha bush onikyong
rencipalantecersan,
etegango fst atau
‘emus,
maksud
epausan untuk bering
dengan caxatetet,
Tahap II: Kognisi dan Personalisasi
Jika kondisi-kondisi yang disebutkan dalam Tahap I berpengaruh negatifterhadap
sesuatu yang menjadi fokus perhatian atau kepedulian salah satu pihak, potensi
perbedaan dan ketidaksesuaian tersebut memperoleh aktualisasinya dalam tahap
kedua,
Sebagaimana telah disinggung dalam definisi mengenai konflik, disyaratkan
adanya persepsi. Karena itu, salah satu pihak atau lebih harus menyadari adanya
kondisi-kondisi anteseden atau pendahulu. Namun, karena suatu konflik yang
dipersepsi (perceived), tidak berarti bahwa konflik itu dipersonalisasi. Dengan
kata lain, “A mungkin sadar bahwa B dan A benar-benar tidak sejalan ... tetapi
hal itu mungkin tidak membuat A merasa tegang atau cemas, dan mungkin
tidak berpengaruh apa pun terhadap perasaan A kepada B.”"* Baru pada tingkat
perasaan (felt), yaitu ketika oraiig mulai terlibat secara emosional, para pibak
tersebut merasakan kecemasan, ketegangan, frustrasi, atau rasa bermusuhan
Ingat selalu dua hal, Pertama, Tahap II penting karena di sinilah isu-
isu konflik biasanya didefinisikan. Pada tahapan proses inilah, para pihak
memutuskan konflik itu tentang apa."* Dan, pada gilirannya, “sense making”
inj sangat penting karena cara sebuah konflik didefinisikan akan menentukan
jalan panjang menuju akhir penyelesaian konflik. Sebagai contoh, jika saya
mendefinisikan ketidaksenangan saya menyangkut gaji saya sebagai suatu
kondisi zero-stm—yaitu, jika Anda mendapatkan sejumlah kenaikan gaji yang
Anda inginkan sedemikian rupa sehingga membuat gaji saya turun dalam jumlah
yang sama—saya akan lebih tidak bersedia untuk berkompromi daripada jika
saya membingkai konflik tersebut sebagai situasi yang memiliki potensi saling
untung (yaitu, jumlah uang gaji ditambah sehingga kita berdua bisa memperoleh
tambahan gaji yang kita inginkan). Jadi, definisi sebuah konflik penting karen
biasanya menentukan kemungkinan penyelesaiannya. Hal kedua adalah bahwa
emosi memainkan peranan utama dalam membangun persepsi.'® Sebagai contoh,
‘emosi yang negatif bisa menyebabkan peremehan persoalan, menurunnya tingkat
kepercayaan, dan interpretasi negatif atas perilaku pihak lain.'” Sebalil
perasaan positif dapat meningkatkan kemampuan untuk melihat potensi
hubungan di antara elemen-elemen suatu masalah, memandang secara lebih
luas suatu situasi, dan mengembangkan berbagai solusi yang lebih inovatif."*
nya,
Tahap III: Maksud
Maksud (intentions) mengintervensi antara persepsi serta emosi orang da
perilaku luaran mereka. Maksud adalah keputusan untuk bertindak denga®
cara tertentu.'?
Mengapa maksud dipisahkan sebagai tahap tersendiri? Anda harv
menyimpulkan maksud orang lain untuk mengetahui bagaimana sebaikny?
menanggapi perilakunya itu. Banyak konflik bertambah parah semata-matd
Dipindai dengan CamScannerbersaing
asaturtuk mmoastan
Aepentngan bad seseorang
tanpa meredlan dampakaya
tehadep orang linyang
breton dengan
bekerasama
‘uaa suns mana pak
‘phakyarg bekenikingin
Sepenuhnga memuasan
‘epemingan edu bela pia.
BABS Konfllk dan Negosiasi 181
karena salah satu pihak salah dalam memahami maksud pihak lain. Selain
itu, biasanya ada perbedaan yang besar antara maksud dan perilaku, schingga
perilaku tidak selalu mencerminkan secara akurat makstd seseorang,
Tampilan 15-2 menggambarkan upaya salah seorang pengarang untuk
mengidentifilasi maksud utama penanganan konflik, Dengan menggunakan
dua dimensi—sifat kooperatif (kadar sampai mana salah satu pihak berupaya
memuaskan kepentingan pihak lain) dan sifat tegas (kadar sampai mana
salah satu pihak berupaya memperjuangkan kepentingannya sendiri)—lima
maksud penanganan konflik berhasil diidentifikasi: bersaing (tegas dan tidak
kooperatif), bekerja sama (tegas dan kooperatif), menghindar (tidak tegas dan
tidak kooperatif), akomodatif (tidak tegas dan kooperatif), dan kompromis
(tengah-tengah antara tegas dan kooperatif)°
Bersaing. Ketika sescorang berusaha memperjuangkan kepentingannya sendiri,
tanpa memedulikan dampaknya atas pihak lain yang berkonflik, orang itu dapat
kita katakan sedang bersaing (competing). Contoh dari perilaku ini mencakup
maksud untuk mencapai tujuan Anda dengan mengurbankan tujuan orang lain,
berupaya meyakinkan orang lain bahwa kesimpulan Anda benar dan kesimpulan
ia salah, dan mencoba membuat orang lain dipersalahkan atas suatu masalah.
Bekerja Sama. Ketika setiap pihak yang berkonflik berkeinginan untuk bersama-
sama miemperjuangkan kepentingan kedua belah pihak, dapat dikatakan mercka
sedang bekerja sama dan mengupayakan hasil yang sama-sama menguntungkan.
Dalam bekerja sama (collaborating), maksud para pihak adalah menyelesaikan
masalah dengan memperjelas perbedaan ketimbang mengakomodasi berbagai
sudut pandang, Contobnya adalah upaya untuk mencari solusi menang-
Tampilan 15-2
_SumberkThomss"Confict nd Neos Process in Organizations" daam MO. Dnaers dan M Hough ed Handbook of
Indus and Organizational ocho eds ke vol. 3 Palo Ab CA Contig Pchelogs Pes 192 ha 8 Astin
Dipindai dengan CamScanner182 BAGIANTIGA
smenghindst
swan mena ei
sau renehan sebuah ont
shomodatt
esediann sah tu pak yang
beronfk ut menerpathan
epentngon lavannya das
eperingnnya send.
ompromis
‘Satu sss dimanamasing
‘masng pia yng bent
‘ered mengash dla sata
tu in ha
Kelompok
menang yang memungkinkan tujuan kedua belah pihak sepenuhnya tercapaj
dan pencarian kesimpulan yang menyertakan wawasan yang valid dari kedua
belah pihak,
Menghindar. Seseorang mungkin mengakui adanya konflik namun ia ingin
menarik diri atau menekannya, Contoh-contoh dari perilaku menghindar
{avaiding) adalah mencoba mengabaikan suatu konflik dan menghindari orang
lain yang tidak bersepakat dengan Anda.
Akomodatif, Ketika salah satu pihak berusaha menyenangkan hati lawannya,
pihak tersebut kiranya akan bersedia menempatkan kepentingan lawan di atas
kepentingannya sendiri. Dengan kata lain, agar hubungan tetap terpelihara, salah
satu pihak bersedia berkurban, Kita menyebut maksud ini sebagai akomodatit
(accommodating). Contohnya adalah kesediaan untuk mengurbankan kepentingan
Anda sehingga tujuan pihak lain dapat tercapai, mendukung pendapat orang
Jain meskipun Anda sebenarnya enggan, serta memaafkan seseorang,atas suatu
pelanggaran dan membuka pintu bagi pelanggaran selanjutnya.
Kompromis. Ketika masing-masing pihak yang berkonflik berusaha mengalah
dalam satu atau lain hal, terjadilah tindakan berbagi, yang, mendatangkan
kompromi, Dalam maksud kompromis (compromising), tidak jelas siapa yang
menang dan siapa yang kalah. Alih-alih, muncul kesediaan dari pihak-pihak
yang berkonflik untuk membatasi objek konflik dan menerima solusi meski
sifarya sementara, Karena itu, ciri khas maksud kompromis adalah bahwa
ing-masing pihak rela menyerahkan sesuatu atau mengalah. Contohnya bist
berupa kesediaan untuk menerima kenaikan gaji 2 dolar per jam dan bukanny2
3 dolar, untuk menerima kesepakatan parsial dengan sudut pandang tertentu,
dan untuk mengaku turut bertanggung jawab atas sebuah pelanggaran.
‘Maksud-maksud yang diuraikan di atas memberikan panduan umum bagi
pata pihak yang berada dalam situasi konflik. Panduan tersebut menentukan
tujuan masing-masing pihak, Namun, maksud orang tidak selalu sama. Selama
berjalannya konflik, maksud itu bisa saja berubah karena rekonseptualisasi atau
reaksi emosional terhadap perilaku pihak lain. Namun, penelitian menunjukkan
‘bahwa orang memiliki sifat yang menjadi dasar untuk menangani konflik dengan
cara-cara tertentu.”' Tepatnya, mereka memiliki preferensi di antara lima maksud
penanganan konflik yang baru saja diuraikan; preferensi ini biasanya dipakai
secara sangat konsisten, serta maksud seseorang dapat diprediksi dengan cukup
baik melalui kombinasi karakteristik intelektual dan kepribadiannya. Jadi,lebib
tepat memandang kelima maksud penanganan konflik itu relatif pasti daripada
memandangnya sebagai sekumpulan pilihan untuk menyesuaikan dengan situasi
yang semestinya. Artinya, ketika berhadapan dengan situasi konflik, sebagia!
orang ingin memenanginya apa pun bayarannya, sebagian ingin mencari solusi
m
Dipindai dengan CamScanner
4BAB 15 Konfli dan Negosiasi = 183,
yang optimal, sebagian ingin *
dan sebagian lainnya lagi i
ici tangan”, sebagian lainnya ingin membantu,
“berhagi perbveda
Tahap IV: Perilaku
Ketika berpikir tentang situasi konflik, sebagian besar orang cenderung
memusatkan perhatian mereka pada Tahap IV ini, Mengapa? Karena di sinilah
Konflik terlihat jelas. Tahap perilaku meliputi pernyataan, aksi, dan reaksi
yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkonflik. Perilaku konflik ini biasanya
merupakan upaya kasat mata untuk mengoperasikan maksud dari masing-
masing pihak, Tetapi, perilaku ini memiliki kualitas stimulus yang berbeda dari
maksud. Sebagai akibat dari salah perhitungan atau keterampilan operasional
yang rendah, perilaku yang tampak terkadang menyimpang dari maksudnya
semula?
‘Akan membantu bila memandang Tahap IV sebagai suatu proses interaksi
ang dinamis. Misalnya, Anda mengajukn tuntutan kepada saya; saya
menanggapinya dengan mendebat Anda; Anda mengancam saya; saya ganti
mengancam Anda; dan seterusnya. Tampilan 15-3 menampilkan sebuah cara
memvisualisasikan perilaku konflik, Semua konflik berada di suatu titik di
sepanjang kontinum ini. Pada bagian bawah kontinum, kita memiliki konflik yang
dicirikan dengan bentuk-bentuk ketegangan yang tak kentara, tak langsung, dan
sangat terkendali, Sebagai ilustrasi, bisa saja seorang mahasiswa menanyakan
sesuatu yang baru saja dijelaskan oleh dosen di kelas. Intensitas konflik meningkat
ketika perdebatan bergerak naik di sepanjang kontinum hingga di titik yang
sangat destruktif, Pemogokan, huru-hara, dan perang termasuk dalam rentang
atas kontinium ini, Secara umum, Anda boleh berasumsi bahwa konflik yang
mencapai rentang atas kontinum hampir selalu bersifat disfungsional. Konflik
yang fungsional
Gee)
Healt dsr Uy rn eengn kenga hk in
Serangon fis secre ores
Aan don nto
Serngn web ets
: Teen rongee nents amet gl
+f Ketdhpshtn at hedehchann ad
“Sumber Bedasaran 5 Rabbis Managing Organiaotiona Conf ANontedtend Approach (Upper Saddle Rivet NL Pree
al 1974) ha 92-97; don Fis "The Process of Conf Exalaton andthe Rls of Third Parte dali G8 Bore dan ,
Petenon (ed) Conf Manogere’ and indus Rls oso: KawerNbl 1982) 19-40
Dipindai dengan CamScanner184 BAGIANTIGA_xXelompok
EEE ak irc gone a
TetebikPenelsson Kofi
Fenechar mab Ferteman tatap mua pihak:pihak yang berkonflik untuk mengidentifkasi masalah dan
imenyelesaikannya melalui disks terbuka,
Iie speedo Menetapkan tujuan bersama yang tidak dapat acapal tanpa kerja sama dari setiap pihak yang
berkoaflik
igor amber do etka sebuah konflik timbul karena elangkaan sumber daya—katakan uang, promasi,
‘esempatan,ruang kantor—ekspansi sumber daya dapat menciptakan solusi yang saling
rmenguntungkan.
Perghndoon Penarikan dif da, atau penyembunyian, konik
Menges Meminimaikan perbedaan sembarimenekankan kepentingan bersama di antara pihak pak |
yang berkontik
Rehan ‘Masih-masing pihak yang berkonfik menyerahkan sesuatu yang bernilal
Prt ettt ‘Manajemen menggunakan wewenang formalnya untuk menyelesaikan konfk dan kemudian
"menyampaikakeinginannya kepada pihak pihak yang telbat
Weagcch wit! ronia ‘Menagunakan teknikteknik perubahan perilaku seperti pelatihan hubungan insani untuk
‘mengubah sitap dan peak yang menyebabkan konflik
Mergtoh voce sara Mengubah strukturorgarisasi formal dan pola-pola interaks dari pihak:pihak yang berkonfik |
‘melalui rancang lang pekerjaan, pemindahan, penciptaan posisi koordinas, dan sebagainya.
‘Teti-tebik Stnlasi Kofi,
Nowunitos ‘Menagunakan pesan-pesan amibigu atau yang sifatnya mengancam untuk menaikkan tingkat
onli
Merson og bor -Menambahkan karyawan ke suatukelempok dengan latarbelakang, nila, sikap atau gaya
‘marajerialnya betbeda dar anggota-anggota yang ada sekarang,
Resets ogni ‘Menataulang kelompokkelompok kerja, mengubah aturan dan ketentuan, meningkatkan
kesalingtergantungan, dan membuat perubahan struktural yang diperlukan untuk
menggoyang status quo,
Memb kombng hsm -Merunjuk seorang pengritk untuk ecara sengaja mendebst posisi mayoita yang digenggam
oleh kelompok
“Sumber Berdasrkan SP Robbins Managing Organizational Confit: Nontadtonl Approach per Sade River, Ni: Prentice Hl, 1974) hal $9-69.
smanajemen kook
Pemanatanteniktkoik
esl dandoongan
(stimuli tak mencapal
‘ingat ori yangingnkan
Jika suatu konflik bersifat disfungsional, apa yang dapat dilakukan oleh
para pihak untuk meredakannya? Atau, sebaliknya, pilihan apa yang tersedia
jika konflik terlalu rendah dan perlu dieskalasi? Hal ini menuntun kita
kepada teknik-teknik manajemen konflik (conflict management). Tampilan
15-4’ mengilustrasikan berbagai teknik penting resolusi dan dorongan yang
memungkinkan para manajer mengendalikan tingkat konflik. Perhatikan bahwa
beberapa teknik resolusi telah dijelaskan sebagai maksud penanganan konflk
Hal ini, tentu saja, tidak mengejutkan. Pada kondisi ideal, maksud seseorang
harus mewujud menjadi perilaku,
Tahap V: Akibat
Jalinan aksi-reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik menghasilkan konsekuens:
Sebagaimana ditunjukkan oleh model kita (lihat Tampilan 15-1), akibat ata
Dipindai dengan CamScanner
«BABS fonfic dan Negosiasi 185
Konsekuensi ini bisa bersifat fungsional, dalam arti konflik tersebut menghasilkan
perbaikan kinerja kelompok, atau juga bisa bersifat disfungsional karena justri
menghambat kinerja kelompok.
Akibat Fungsional, Bagaimana konflik bisa menjadi suatu penggerak yang
meningkatkan kinerja kelompok? Sulit untuk membayangkan situasi di mana
agresi terbuka dan kasar dapat bersifat fungsional. Tetapi, ada beberapa contoh
kasus di mana tingkat konflik yang rendah atau sedang dapat meningkatkan
cfektivitas sebuah kelompok. Karena memang tidak mudah memikirkan contoh-
contoh dari konflik yang bersifat konstruktif, mari kita perhatikan beberapa kasus
berikut ini dan kemudian mengulas berbagai bukti dari penelitian. Pechatikan
bahwa semua contoh ini berfokus pada konflik tugas dan konflik proses serta
kup perbedaan dalam hubungan.
Konflik bersifat konstruktif ketika hal tersebut memperbaiki kualitas
Keputusan, merangsang kreativitas dan inovasi, mendorong minat dan
keingintahuan di antara anggota-anggota kelompok, menyediakan media atau
sarana untuk mengungkapkan masalah dan menurunkan ketegangan, serta
mene
menumbuhkan suasana yang mendorong evaluaéi diri dan perubahan. Bukti-
bukti menunjukkan bahwa konflik dapat meningkatkan kualitas pengambilan
kepurusan dengan cara membuka segala hal, terutama yang tidak lazim atau yang
dimiliki oleh kelompok minoritas, untuk dipertimbangkan dalam keputusan-
keputusan penting.”* Konflik merupakan antidot untuk diskusi kelompok.
Konflik menutup kemungkinan kelompok menjadi pasif dan sekadar “menjadi
Jembaga stempel” berbagai keputusan yang didasarkan atas asumsi yang lemah,
pertimbangan yang kurang memadai terhadap alternatif-alternatif yang relevan,
atau kelemahan-kelemahan lain, Konflik menantang status quo dan, karena
itu, mendorong diciptakan dan dikemukakannya ide-ide baru, mempromosikan
peninjauan ulang atas tujuan dan kegiatan kelompok, serta meningkatkan
kemampuan kelompok itu untuk menanggapi perubahan.
Untuk menemukan contoh dari sebuah perusahaan yang menderita karena
mengalami terlalu sedikit konflik fungsional, Anda tidak harus berpaling
jauh, cukup perhatikan perusahaan mobil raksasa, General Motors. Banyak
permasalahan GM, dari akhir tahun 1960-an hingga akhir 1990-an, dapat
dilacak dikarenakan rendahnya tingkat konflik fungsional dalam perusahaan.
Perusahaan tersebut merekrut dan mempromosikan individu-individu “yes-
men”, yang tunduk patuh pada GM sampai-sampai tidak pernal* mau sedikit
pun mempertanyakan tindakan perusahaan. Para manajer, sebagian besarnya,
homogen: pria kulit putih konservatif yang tumbuh besar di AS bagian Barat-
tengah dan tidak ményukai ide perubahan—mereka lebih suka bernostalgia pada
keberhasilan di waktu lampau daripada menyongsong beragam tantangan baru
yang menghadang. Mereka begitu yakin dengan “iman” mereka bahwa apa
yang telah berjalan pada waktu lalu akan terus berlaku pada masa mendatang,
Dipindai dengan CamScanner6
BAGIAN TIGA
qv
Kelompok
Selain itu, dengan melindungi para eksekutif di kantor perusahaan di Detroie
nercka untuk bersosialisasi dengan orang-orang berpanyhat dy
ahkan mereka dari perspeltif yang iranys
dan mendorong
an lebih jaul me
oo! menyediakan sebuah ilustrasi lain dari suatu
karéna terlalu sedikit konflik fungsional.”’ Dirintis
sejak tahun 1994, pada tahun 1999 Yahoo! telah -berkembang, menjadi salah
, terjadilah keruntuhan
iklan di Ys
i angka tertingginya. Pada
Perusahaan terlalu
n tersebut
satu nama dagang paling dikenal di Internet. Ke
saham dot.com. Hingga musim semi 2001, p
m dan saham perusahaan turun 92 persen d
titik inilah, masalah Yahoo! yang paling kritis terungkap
menutup diri dan menolak adanya konflik fungsional,
tidak bisa merespons perubahan, Para manajer dan stafnya terlalu nyaman
untuk menantang status quo. Hal ini membuat id sa SAMpai
ke atas dan terus mendapat penolakan sampai ke tingkat minimum. Sumber
permasalahan tersebut adalah CEO perusahaan, Tim Koogle, la membangun
suasana nonkonfrontatif. Ketika Koogle diganti pada tahun 2001 oleh CEO baru
yang secara terbuka menantang suasana perusahaan yang bebas konffik itulah
Yahoo! mulai berhasil memecahkan berbagai masalahnya.
Beberapa penelitian dengan latar belakang yang beragam menegaskan
fungsionalitas konflik ini, Pethatikan temuan-temuan berikut i
Perbandingan enam keputusan besar yang dibuat selama masa pemerintahan
empat presiden AS menemukan bahwa konflik menurunkan peluang
pemikiran kelompok untuk menguasai keputusan kebijakan. Perbandingan
itu memperlihatkan bahwa kesepahaman pendapat di antara para penasihat
kepresidenan terkait dengan keputusan yang buruk, sedangkan suasana konflik
yang konstruktif dan pemikiran kritis menghasilkan kebijakan yang lebih
baik.?* ‘ '
Ada pula bukti yang menunjukkan bahwa konflik juga terkait secara positif
dengan produktivitas. Misalnya, diperlihatkan bahwa, di antara kelompok-
kelompok yang mapan, kinerja cenderung membaik ketika timbul konflik
antaranggota daripada ketika ada kesepahaman yang tertutup. Para peneliti
mengamati bahwa ketika kelompok menganalisis berbagai keputusan yang telah
dibuat oleh para anggota individual dari kelompok itu, rata-rata perbaikan di
antara kelompok-kelomnpok dengan tingkat konflik tinggi 73 persen lebih besar
daripada rata-rata perbaikat dari kelompok yang dicirikan oleh tingkat konflik
rendah.” Para peneliti lain mendapati hasil yang serupa: Kelompok-kelompok
yang tersusun atas anggota-anggota dengan beragam kepentingan cenderung.
menghasilkan solusi berkualitas lebih tinggi bagi beragam masalah daripada
kelompok yang homogen.*
Hal-hal tadi membawa kita pada kesimpulan sementara bahwa
meningkatnya keragaman kultur dari anggota dapat memberikan’ manfaat
Joo! Merovot
aha
ide baru tidak
Dipindai dengan CamScanner“ery Semel mantan eh
std fimWarer Brothers,
rmembawakeahianny dalam
menanganibonfikke post
barunyasebagni CED Yahoo!
‘dengan menggant altar
perusahaan yong beboshonfik
dengan pengawasanketat
ankonfkungsional a
rmemanghas um unitussha
‘ahoo do &menjacima,
an menghapusproyek proyek
esayangan banyak mans.
Semel emudisn membentuk
sebushDewon Produk yang
terdirataspara manera
berbagai divs pensanaan
ituyang bertinda sebagal
endamping bagi proyek-
proyek ba Mealy argkah-
langkah Semel memasukkan
fokus an iglinke Yahoo!
sera mendenghrak profnya
BAB 15° Konfik dan Negosiasi 187
besar bagi organisasi. Dan, itulah yang ditunjukkan oleh bukti-bukti.
Penelitian memperlihatkan bahwa heterogenitas antaranggota kelompok dari
organisasi dapat meningkatkan kreativitas, memperbaiki kualitas keputusan,
dan memfasilitasi perubahan dengan cara meningkatkan fleksibilitas anggota”
Sebagai contoh, para pencliti membandingkan kelompok-kelompok pengambil
keputusan yang seluruhnya terdiri atas orang-orang Kaukasia dengan kelompok-
kelompok yang juga beranggotakan orang-orang dari keiompok etnik Asia,
Hispanik (keturunan Spanyol), dan Kulit Hitam. Kelompok-kelompok yang
secara etnis beragam ini menghasilkan ide yang lebih efektif dan bisa dijalankan
l-ide unik yang mereka munculkan tersebut cenderung lebih berkualitas
dibanding ide-ide unik yang dihasilkan oleh kelompok yang seluruh anggotanya
berasal dari etnik Kaukasia.
Demikian pula, studi dari para profesional—analis sistem dan ilmuwan
lithang (penelitian dan pengembangan)—mempertegas nilai konstruktif dari
konflik. Sebuah penelitian terhadap 22 tim analis sistem mendapati bahwa
kelompok-kelompok yang tidak harmonis bisa lebih produktif.” Para ilmuwan
litbang menjadi paling produktif ketika terdapat konflik intelektual dalam
serta
tingkatan tertentu.’!
Akibat Disfungsional. Konsekuensi destruktif dari konflik terhadap kinerja
sebuah kelompok atau organisasi sudah banyak diketahui. Salah satu
rangkumannya bisa berbunyi: Pertengkaran yang tak terkendali menumbuhkan
rasa tidak senang, yang menyebabkan ikatan bersama renggang, dan pada
akhirnya menuntun pada kehancuran kelompok. Dan, tentu saja, terdapat
suatu tubuh literatur yang sangat banyak untuk mendokumentasikan bagaimana
konflik—keragaman disfungsional—dapat mengurangi efektivitas kelompok.”
Di antara konsekuensi-konsekuensi yang tidak diharapkan tersebut, terdapat
lambannya komunikasi, menurunnya kekompakan kelompok, dan subordinasi
tujuan kelompok oleh dominasi perselisihan antaranggota. Yang lebih ekstrem,
konflik dapat menghentikan kelompok yang sedang berjalan dan secara potensial
‘mengancam kelangsungan hidup kelompok.
Bubarnya sebuah organisasi akibat terlalu banyak konflik internal tidak
terlalu aneh seperti kelihatannya. Sebagai contoh, salah satu lembaga hukum
paling terkenal di New York, Shea & Gould, gulung tikar hanya karena’80
mitra kerjanya tidak memiliki kesepahaman.” Sebagaimana dikatakan oleh
salah satu konsultan hukum yang familiar dengan organisasi: “Perusahaan
ini memiliki perbedaan mendasar dan prinsip di antara para mitranya yang
tidak dapat diperdamaikan.” Konsultan tersebut juga menyatakan kepada para
mitra tersebut pada pertemuan terakhir mereka: “Anda tidak memiliki masalah
ekonomi,” kata ia. “Anda memiliki masalah kepribadian, Anda membenci satu
sama lain!”
Dipindai dengan CamScanner3 BAGIANTIGA Kelompok
Menciptakan Konflik Fungsional. Di bagian ini, kami bertanya: Jika para
manajer menerima pandangan interaksionis mengenai konflik, apa yang dapat
mereka lakukan untuk memunculkan dan memelihara konflik fungsional gi
”
dalam organisasi mereka
. Tampaknya, ada kesepakatan umum bahwa penciptaan konflik fungsional
tugas yang berat, terutama di perusahaan-perusahaan korporasi
merupa
besar Amerika. Sebagaimana dinyatakan oleh seorang konsultan, “Sebagian
besar orang yang sampai ke posisi puncak adalah orang yang suka menghindarj
konflik. Mereka tidak suka mendengar hal-hal negatif; tidak suka mengatakan
atau memikirkan hal-hal negatif, Mereka bisa menaiki tangga karier mereka
dengan nyaman karena tidak membuat orang lain marah ketika naik.” Konsultan
lainnya menunjukkan bahwa paling tidak tujuh dari sepuluh orang yang bergerak
dalam bisnis di Amerika mencoba menyembunyikan perbedaan ketika pendapat
mereka bertentangan dengan pendapat atasan mereka, sehingga memungkinkan
para atasan tersebut membuat kesalahan,
Kultur-kultur antikonflik semacam ini mungkin dapat ditoleransi pada masa
Jalu, tetapi tidak dalam ekonomi global yang sangat kompetitif dewasa ini,
Organisasi-organisasi yang tidak mendorong dan mendukung perbedaan kiranya
akan terancam kelangsungan hidupnya. Mari kita amati beberapa pendekatan
yang digunakan oleh organisasi untuk mendorong anggota-anggota mereka
‘menantang sistem dan mengembangkan ide-ide baru nan segar.
Hewlett-Packard memberi penghargaan kepada dissenters (orang yang
memiliki pendapat berbeda) dengan cara mengakui keberadaani dan kontribusi
mereka, dan kepada orang yang bertahan pada ide-ide yang mereka yak
sekalipun ide-ide tersebut telah berulang kali ditolak oleh manajemen, Herman
Miller Inc., sebuah perusahaan produsen mebel kantor, memiliki sebuah sistem
formal di mana para karyawan mengevaluasi dan mengkritik para atasan mereka.
IBM juga memiliki sistem formal yang mendorong perbedaan. Para karyawan
berhak menilai dan mengkritik atasan mereka tanpa takut bakal terkena hukuman.
Jika perbedaan tidak dapat diselesaikan, sistem tersebut memberi peluang bagi
pihak ketiga untuk memberikan nasihat atau saran. Royal Dutch Shell Group,
General Electric, dan Anheuser-Busch memunculkan devil’s advocates (semacam
Jawan-tanding yang tidak selalu mengiyakan apa yang diyakini bersama) di
dalam proses pengambilan keputusan mereka. Sebagai contoh, ketika komisi
kebijakan di Anheuser-Busch mempertimbangkan sebuah langkah besar, seperti
mau masuk ke atau keluar dari sebuah bisnis atau melakukan pembelanjaan
modal besar-besaran, perusahaan tersebut sering membentuk tim-tim untuk
memperdebatkan setiap kemungkinan, Proses ini tak jarang bisa menghasilkan
keputusan dan alternatif yang tidak dipertimbangkan sebelumnya,
Cara lain organisasi menciptakan konflik fungsional adalah dengan memberi
penghargaan kepada orang yang berbeda pendapat dan menghukum mereka
yang suka menghindari konflik. Namun, tantangan nyata bagi para manajet
Dipindai dengan CamScanneretsramplannegosiosanaat
perting eam hubungan
Perbel penal Dips
eve apanoan tera ch
‘Nira Bland in duaagen
erbelyang keys pada
embel buyer makanan
stcang mene spel
elu Edamsebelum mecha
rmenegosashan rg dengan
penne
BAB,1S Konfik dan Negosiasi 189
adalah apakah mereka mau dan siap mendengar sesuatu yang tidak ingin mereka
dengar. Sesuatu tersebut mungkin membuat darah mereka mendidih atau harapan
mereka runtuh, tetapi mereka tidak dapat memperlihatkannya. Mereka harus
belajar menerima sesuatu yang buruk tanpa menciptakan konfrontasi. Tidak
ada pidato panjang dengan nada marah, sarkasme, mata yang membelalak,
dan gemerutuk gigi. Alih-alih, para manajer harus dengan tenang mengajukan
pertanyaan: “Bisakah Anda katakan lagi apa yang harus dilakukan?” “Apa
yang, menurut Anda, harus kita lakukan?” Ungkapan tulus “Terima kasih telah
‘menggugah perhatian saya” barangkali akan mengurangi kemungkinan para
manajer itu akan terputus dari komunikasi serupa di masa mendatang,
Setelah mempertimbangkan konflik—sifatnya, sebab-sebabnya, dan
konsekuensinya—kini kita beralih ke negosiasi. Negosiasi dan konflik terkait
erat karena negosiasi sering menyelesaikan konfik.
Negosiasi
Negosiasi merasuki setiap interaksi dari hampir semua orang dalam kelompok
dan organisasi. Ada yang jelas: Buruh melakukan tawar-menawar dengan
‘manajemen, Ada yang tidak begitu jelas: Para manajer bernegosiasi dengan
karyawan, rekan sejawat, dan atasans wiraniaga bernegosiasi dengan pelanggans
agen pembelian bernegosiasi dengan pemasok. Dan, ada pula yang sangat
sederhana: Seorang karyawan setuju menjawab telepon dari seorang koleganya
Dipindai dengan CamScanner190 ——-BAGIAN'TIGA _kelompok
negosas
sebuah roses diana dua
piskataulebhomeltutan
periaran rang atau saan
‘erapya untuk menyepakat
pi tukamyg,
Geran)
Karakteristik
Tawar-menaw ‘Tawar-menawar
Tawar-menawar —_Distributif Inegrait
Tuvan ‘Mendapathan potongan hue ‘Memperbesar kue schingga kedua
sebanyakmungkin blah pihak pus
Motivasi ‘Menang alah Menang:Menang
Fokus Poss ("Saya tidak dapat memberl__Kepentingan (*Dapatkah Anda
lebin banyak davipada ini) jelaskan mengapa su ini begtu
peenting bag! Anda?”)
Kepentingan Berlawanan Selaras
‘Tingkat berbagi _—Rendah (berbag}informasi hanya Tinggi (berbagiinformasi akan
informasi akan memungkinkan pihak|ain _ memungkinkan masing-masing
‘mengambil keuntungan dati kita) pihak untuk menemukan,
‘ara yang akan memuaskan
kepentingan kedua belah pihak)
Lamahubungan—_Jangka pendek Jangka panjang
selama beberapa menit untuk saling berbagi keuntungan. Dalam organisasi yang
berstruktur renggang dewasa ini, di mana para anggotanya semakin menyadati
bahwa mereka harus bekerja dengan kolega yang tidak berada di bawah
‘wewenang langsungnya dan yang tidak bertanggung jawab pada atasan yang
sama dengannya, keterampilan negosiasi menjadi sangat penting.
Kita mendefinisikan negosiasi (negotiation) sebagai sebuah proses di mana
dua pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya
untuk menyepakati nilai tukarnya.* Perhatikan bahwa kita akan menggunakan
istilah negosiasi dan tawar-menawar secara saling menggantikan. Dalam bagian
ini, kami akan membandingkan dua strategi tawar-menawar, memberikan
sebuah model proses negosiasi, memastikan peran suasana hati dan sifat-sifat
kepribadian dalam tawar-menawar, mengulas perbedaan jenis kelamin dan
kultur dalam negosiasi, dan sekilas mengamati negosiasi pihak ketiga.
Strategi Tawar-menawar
‘Terdapat dua pendekatan umum terhadap negosiasi—tawwar-menawar distribut
dan tawar-menawar integratif. Kedua pendekatan ini diperbandingkan dalam
‘Tampilan 15-5. Sebagaimana terlihat di situ, tawar-menawar distributif dan
integratif berbeda dalam hal tujuan, motivasi, fokus, kepentingan, pembagian
informasi, dan durasi hubungan. Sekarang, kita akan mendefinisikan tawar
menawar distributif dan integratif serta mengilustrasikan perbedaan antart
kedua pendekatan i
Tawar-menawar Distributif, Anda melihat sebuah mobil bekas yang diiklankat
di surat kabar. Mobil itu persis seperti yang sedang Anda cari. Anda pergi untuk
melihatnya. Mobil itu bagus dan Anda menginginkannya, Sang pemilik membeti
Dipindai dengan CamScanner‘awarmenawar distibutf
egos! yang brush
menbagisumber doayeng
many erp stv menange
ah.
ue tetap
eyokinan bah hanya ada
sejumlah Baan atau jsa untuk
bagi dl antare para pihak.
BAB 15 Konfliedan Negosiasi 191
tahu Anda harga yang dimintanya. Anda tidak ingin membayar setinggi itu.
Anda berdua kemudian menegosiasikan harganya, Strategi negosiasi yang Anda
terapkan disebut tawar-menawar distributif (distibutive bargaining). Cirinya
yang paling jelas adalah bahwa strategi ini berjalan di bawah kondisi zero-stm.
Itw artinya, perolchan apa pun yang saya dapatkan adalah dengan mengurbankan
Anda, dan sebaliknya. Kembali ke contoh mobil bekas tadi, setiap dolar yang
bisa Anda peroleh dari turunnya harga mobil tersebut adalah satu dolar yang
bisa Anda selamatkan dalam dompet Anda, Sebaliknya, setiap tambahan dolar
yang diperoleh penjual dari Anda merupakan pengeluaran Anda. Jadi, hakikat
tawar-menawar distributif adalah menegosiasikan siapa mendapat bagian apa
dari sebuah kue yang besarnya sama dan tetap (fixed pie). Dengan kue itu, yang
kami maksudkan adalah bahwa pihak-pihak yang saling menawar meyakini
hanya ada sejumlah barang atau jasa untuk dibagi. Karena itu, kue tetap adalah
permainan zero-sum dalam arti bahwa setiap dolar di saku salah satu pihak
adalah satu dolar yang keluag dari saku lawan tawar mereka. Ketika para pihak
meyakini kuenya tetap, mereka cenderung melakukan penawaran distributif.
Barangkali contoh tawarmenawar distributif yang paling banyak disebutkan
adalah dalam negosiasi buruh-manajemen mengenai upah. Biasanya, perwakilan
buruh datang ke meja perundingan dengan tekad untuk mendapatkan wang
sebanyak mungkin dari manajemen, Karena tambahan setiap sen yang
dinegosiasikan buruh itu akan meningkatkan biaya atau pengeluaran manajemen,
masing-masing pihak saling menawar secara agresif dan memperlakukan pihak
Jain sebagai lawan yang harus dikalahkan.
Esensi tawarmenawar distributif dilukiskan dalam Tampilan 15-6. Pihak
A dan B mewakili dua perunding, Masing-masing memiliki poin target yang
‘menentukan apa yang ingin dicapai, Masing-masing juga memiliki poin resister,
yang menunjukkan hasil terendah yang boleh dicapai—di bawah poin itus
mereka akan menghentikan negosiasi daripada menerima solusi yang kurang
menguntungkan, Wilayah di antara dua tik ini merupakan rentang negoisasi
masing-masing pihak. Sepanjang ada titik temu antara rentang aspirasi A
dan B, di situ ada rentang solusi di mana aspirasi masing-masing pihak dapat
dipenuhi.
Ketika melakukan tawar-menawar distributif, taktik seseorang terfokus
pada usaha untuk mencoba membuat lawannya menyetujui poin target tertentu
atau sedekat mungkin dengan poin tersebut, Contoh taktik semacam ini
adalah membujuk lawan Anda dengan mengatakan bahwa ia tidak mungkin
mendapatkan poin target yang dipintanya dan lebih baik menerima solusi yang
mendekati poin target Anda; mengutarakan bahwa poin target Anda sebagai
nilai yang wajar, sementara poin target Jawan tawar Anda bukan; dan berupaya
membuat lawan Anda secara emosional merasa sedang berbaik hati kepada
‘Anda sehingga mau menerima hasil yang mendekati poin target Anda.
Dipindai dengan CamScanner