Teks Drama Crabi

You might also like

You are on page 1of 63
H A H tontonan tiga bagian oleh: PUTU WIJAYA BAGIAN PERTAMA NAMPAK SEBUAH RUANGAN MISKIN YANG SEKALIGUS MENJADI TEMPAT TIDUR, DAPUR, DAN SEGALANYA, BUAT SEBUAH KELUARGA YANG TERHIMPIT DALAM. KESULITAN HIDUP YANG TAK TERTAHANKAN LAGI. MALAM HARI TATKALA KETUJUH ANAK DAN NENEKNYA SUDAH TIDUR BEGELETAKAN DI MANA-MANA, SEMENTARA SUAMI YANG ENTAH APA PEKERJAANNYA BELUM = PULANG. DITERANGI OLEH LAMPU TEPLOK ISTRI YANG PEOT DIHAJAR KESULITAN SEHARI-HARI, DUDUK DI TEPI BALAI-BALAI MENYISIR RAMBUTNYA. LAMAT- LAMAT TERDENGAR SUARA MUSIK DANG-DUT. PIKIRAN-PIKIRAN WANITA YANG SEDANG MERATAPI NASIBNYA ITU TERCECER, TERBEBER DI SUDUT GUBUK, BERSERAKAN TAK KARUAN. KENYATAAN DAN LAMUNAN BERCAMPUR ADUK. TETANGGA ( meludah dengan dahsyat ) Yang bener aja ! Jangan pura-pura lupa lagi. Kalau berani berbuat harus berani bertanggungjawab. TETANGGA Kita sama-sama cari makan. Kita sama-sama punya anak. TETANGGA Kita sama-sama makan nasi. Kalau besok pagi masih mungkir lagi kita panggil polisi! TETANGGA Betul panggil polisi saja ! TETANGGA Anaknya makin rusuh. Semuanya doyan nyolong. Lengah sedikit, jemuran kabur. TETANGGA Baru noleh sedikit semuanya amblas ! Apa-apaan ini sekarang ?! TETANGGA Sejak kamu tinggal di sini, gang ini mesum, TETANGGA Masih kecil-kecil hegitu, putingnya saja belum mekar sudah diajar cari tamu, Bejat ! TETANG Kalau kata kagak bisa kasih makan siapa nyuruh bikin anak seperti babi?! TRTANGGA Pokoknya kalau besok pagi duit kita belum dibalikin nggak tahu dah, Masuk masuk bui biarin, mau digampar juga nggak apa ! TETANGGA Jangan pura-pura nggak denger Ihu, brengsek! ISTRI MENANGIS TERTAHAN SAMBIL TERUS MENYISIR. TETANGGA Hbh kuno! Boleh mewok tapi hutang tetap hutang ! Bayar! TETANGGA Jangan belagak pilon! TEIANGGA Main sandiwara terus ! TETANGGA ( kepada penonton ) Kalau belum tahu kelakuannya memang ini bisa memfitnah.Dikiranya kita yang kejam makan darah orang yang tidak punya( menoleh ) Begitu mau kamu ya?! TETANGGA Kelakuannya memang najis. Padahal dia sendiri yang sudah mengadu domba kita sampai cakar-cakaran sama tetangga yang beda agama, Padahal dulu kita rukun sama-sama menunaikan ibadah masing. Tolong-menolong, Sckarang ... hh TETANGGA Dia yang merusak anak kita yang sedang giat-giatnya belajar, kok orang yang tadinya bener diajak main judi. TETANGGA Anak gue diajarin nyuntik, diajak main perempuan. Kurangajar. TEIANGGA Kalau belum tahu memang, kelihatan alim, Kalau sudah tahu, ihhhh, ngeri, ini setan ! (meraih batu dan hendak melempar tapi tak jadi ) TETANGGA Lempar saja biar mampus! TETANGGA (Tak jadi melempar) Ihhhhh ! Kesel gua, kesel ! TETANGGA Lempar dong kalau kesel SALAH SEORANG MELEMPAR. TIDAK KENA. HAMPIR. TETANGGA Masak dia mengadu sama RW katanya kita ( tak jelas apa ) Hh! Fitnah! (Berbisik)! TETANGGA Kurang ajar ! Pantesan ! (melempar ) TETANGGA Eeeeeee perek! ( melempar ) ISTRI KENA LEMPAR. [A BERUSAHA MELINDUNGI DIRINYA.LALU MENGGAPAI GAPAI SESUATU SEPERT MENCARI PEGANGAN. TETANGGA Awas dia pakai pisau ! (tidak jadi melempar ) SEMUA TETANGGA MENJAUHL ISTRI MENGAMBIL PISAU DAPUR. IA MAJU DAN MENUNJUKKAN PISAU ITU_PARA TETANGGA YANG MENJAUH, ISTRI Saya kan sudah ngaku, Betul. Itu salah anak-anak saya. Ya salah saya. Salah suami saya. Ya salah saya. Memang betul salah saya, Tapi saya kan sudah minta maaf. Sudah minta maaf berkali-kali TETANGGA = Minta maaf tapi kamu lakukan lagi ! Sama juga cipoa ! ISTRI Ya saya minta maf lagi. TETANGGA Minta maaf saja tidak cukup ! Kayak pemimpin saja kamu. Kalau salah minta maaf tapi terus saja nginjek ISTRI Habis bagaimana lagi ? TETANGGA Kok enak ?! Habis nyolong, habis berbuat mesum, habis bikin apa begitu memangnya cukup minta maaf? ISTRI Mestinya bagaimana lagi? TEIANGGA : Ya bagaimana-bagaimana dong, kok malah tanya, Enak di kau, brengsek! Gebukin aja! ISTRI (mengulurkan pisau ) Nagak tahu lagi saya harus bagaimana.Sudsh begini saja. Bunuh saja dah sekarang daripada begini salah, begitu salah, Ini, Bunuh saja, nggak akan ngelawan saya TETANGGA, Eeeeee, kok enak. Habis ngutang mau mati. Lunasi dulu, nanti kalau sudah beres mau mati atau ‘mau apa begitu terserah ! ISTRI (Cmasih mengacungkan pisau ) Ini, bunuh, bunuh saja. Siapa ? Daripada dihina, lebih baik mati ! sakiti terus TETANGGA Lho kok dibalik! Kamu yang menghina bukan kita ! IsTRI: ( menangis ) Saya sudah minta maaf saya sudah nyembah-nyembah, saya sudah mau apa saja, kok terus saja diinjak-injak. Matin saja sekalian, ayo potong saja ini (menarik dadanya mau memotong, semua mundur karena kaget) daripada disakiti begini. Ayoooo, siapa siapa yang mau moton g ini ?!( maju_mendesakkan pisau itu ) ORANG-ORANG MUNDUR. ISTRI Kenapa jijik ya? Apa saya saja yang motong? (mau melaksanakan sendiri) TETANGGA Lho, Iho kok jadi begin lagi sekarang. Hee, ! Jangannn! Sialan! Bise kita yang salah ini TETANGGA Ayo, yo ntar kita lagi yang kena getahnya ! ISTRI (membuka pakaiannya) Biar impas, ambil saja dua-duanya. (merogoh dadanya mau memotong) ‘TETANGGA Heeeee jangan! 7 TANGGA: Wah, wah kumat lagi ! ISTRI Potong ini, potong manusia yang laknat ini, iris-iris, supaya semuanya lega! (nekat mau memotong) TETANGGA: Jangan!!!!11! (melempar) ISTRI ‘Supaya impas. (memotong) SALAH SBORANG TETANGGA LARI DAN MENUBRUK. ISTRI_ JATUH. TETANGGA MENGAMBIL PISAU DAN MELARIKANNYA. ISTRI MENJERIT KESAKITAN ISTRI Tolonggggge! Tolongggage! Aku mau dibunuhhhhh! TETANGGA Nab thu! Sialan! Lariii! TANGGA YANG MEREBUT PISAU MELEMPARKAN PISAU ITU KEMBALI KE DEKAT ISTRI. ISTRI MENJERIT SEAKAN-AKAN DITIKAM. ISTRI: Adubhhhhbhhh! SEMUA TETANGGA KABUR JATUH-BANGUN BERLARIAN. ISTRI KONTAN BERHENTI MENANGIS LALU MENGURUT TUBUHNYA.MEMANDANGI PARA TETANGGA ITU DENGAN AIR MUKA BERBEDA.MARAH DAN KESAL. KEMUDIAN MENGAMBIL PISAUNYA. ISTRI Ember! Dikira gampang bunuh orang ? ( keras ) Dikira gampang bunuh orang ? Ayo bunuh sini | Bunuh sini! Lhu kalau betul berani, jangan ngangkang-ngangkang di belakang pantat. Sini thu kalau berani | (Meludah) Pengecut! ‘Tukang rampok! (melihat kepada penonion. ketawa sinis) Habis kalau tidak begituan kagak mau pergi DUA NENEK, MERTUA SIISTRI TERBANGUN, NENEK: (terbangun ) Sapa yang nggak mau pergi? ISTRI Nagak. NENEK Malam-malam kok ngomel sendiri seperti orang edan. ISTRI ‘Sudah tidur thu tua bangka, mau ikut campur saja ! NENEK Daripada ngomel cari duit begitu, kan bisa makan. ISTRI Orang sudah hampir mati begini, kok maunya makan melulu ! NENEK Kalau banyak dosa memang matinya cepat, aku tidak ada dosa jadi ngeak mati-mati. Mestinya kamu yang mati duluan ISTRI Diem thu monyet ompong! Niar gua sumpal sama kotoran mulut kamu yang becek itu. Hati gua udah mendidih ini. Kalau begini terus, memang jadi kepingin bunuh orang NENEK Wong edan ! ( tidur lagi ) ISTRE Apa? ISTRI HENDAK MENARIK KAKI NENEK, KEBURU PINTU DIGEDOR DARI LUAR. PINCANG Pian, Pian ! ISTRI MEMUNGGUT PISAU. PINCANG ( menggedor ) Pian | Awas kamu | Kalau besok tidak dibagi, mati kamu | Makan sendiri, curang | Besok pagi-pagi gua tunggu di warung Hasan Bawa semua kalau mau selamet | Sialan | (menendang pintu ) ISTRI Kalau mau bunuh, bunuh saja, jangan pakai nendang-nendang pintu ! PINCANG. (terdengar menjauh ) Besok pagi- pagi atau buntut Ihu kita kerjain lagi ! ISTRI Bangsat ! NENEK (‘terbangun ) Siapa bangsat ? Kamu yang bangsat ! Kalau tidak bisa cari makan jangan maki- maki orang tua ! (ngomel ) Dasar perempuan sembarangan ( ngedumel tak jelas ) ISTRI Tiap malam ngomel aja! Cepetan mati dong! Sudah tua masih ngerepotin aja! NENEK ( ngomel ) ISTRI $ Diam ! Lagi pegang pisau ini ! NENEK DIAM. ISTRI MENDEKATI NENEK. IA MENIMANG-NIMANG PISAUNYA DI DEKAT ORANG TUA ITU.AGAK LAMA. NENEK (tetap tiduran ) Jangan main-main, pisau itu, nanti terlanjur, masuk but kamu ! ISTRI MEMEGANG PISAU ITU LALU MENDEKATI ANAKNYA. LAGU DANGDUT TAMBAH KERAS. [A MEMEGANG ANAKNYA YANG PALING KECIL. MENGANGKAT KEPALANYA.LALU HENDAK MENGGOROKNYA. TAPI TAK JADI, LALU MENOLEIH KE PENONTON DENGAN MATA CURIGA. LALU MENARUH LAGI ANAKNYA.MENARUH PISAUNA DAN DUDUK DI TEMPAT SEMULA.MENYISIR LAGL TAK SENGAJA MENYANYI] MENGIKUTI LAGU DANGDUT. LAGU DANGDUT TAMBAH KERAS. TAPI KEMUDIAN DIKALAHKAN OLEH SUARA MOTOR. INI JUGA BAGIAN TETESAN PIKIRAN ISTRI YANG SEDANG LUKA ITU. TIGA SEBUAH MOTOR NYELONONG DIKENDARAI OLEH HANSIPSALAH SEORANG ANAK PEREMPUAN YANG SUDAH REMAJA DI SALAH SATU SUDUT RUANGAN ITU TERBANGUN, RUPANYA SUDAH MENUNGGU-NUNGGU SUARA MOTOR ITU. IA CEPAT MENDADANI DIRINYA DAN HENDAK MENYUSUL. ISTRI Mau ke mana ? ANAK Neggak. ISTRI Nggak apa ! Jangan ke situ | ANAK Negak! ISTRI: Jangan jual murah ! ANAK Jual apa ? Orang mau ke situ kok . ISTRI Ke situ ke mana ? Nyabo ?! ANAK Nggak usah ya ! ISTRI Jangan macem-macem Thu! Tiap hari dikasih makan dicebokin, giliran sudah gede, malah ngelawan. ANAK Sapa ngelawan ? ISTRI Jangan ke situ ! ANAK Siapa yang ke situ! ISTRI Jangan nyabo sama Hansip. ANAK Apaan ! Ihhh! ( pergi juga ke depan ) ISTRI Hansip punya apa ? Itu juga motor dinas ! Jangan mau dicipoain, Jangan keras kepala hu ! Kalau mau pacaran cari mahasiswa, kalau mau nyabo lihat dompetnya jangan cari tampang bisa-bisa kamu yang bayar. Hee Lusi, buntet kuping thu ya ! Bulu baru lima lembar juga sudah bertingkah. Jelek hu! ANAK Biarin kok sewot ! ISTRI Jangan mau kamu dikerjain, Hansip itu bokek kena AIDS ! ANAK Kok tahu ? ISTRI Tahu aja! ANAK Bilang saja cemburu ! NENEK TERTAWA. ISTRI Tua bangka diam ! NENEK Orang ketawa kok salah, ISTRI Jangan kebiasaan ketawa di belakang pantat sialan ! NENEK Orang mimpi sendiri kok kagak boleh.( ngomel ) ISTRI Yang tua bangka yang pricil-pricil sama saja, busuk ! SUARA MOTOR KEDENGARAN LAGLANAK PASANG GAYA. KETIKA MOTOR LEWAT 1A BERTERIAK. ANAK Ikut Oom ! MOTOR TERUS JALAN. ISTRI Rasain ! 10 ANAK KEMUDIAN MENGANGKAT ROKNYA SEHINGGA CELANA DALAMNYA KELIHATAN.MOTOR ITU ATRET, DISERET OLEH HANSIP. HANSIP Mau ke mana ? ANAK Ke mana saja mau HANSIP ‘Nanti kena marah orang rumah ? ANAK Biarin, Udah biasa. (Iangsung naik ke boncengan ) Ngebut ya ! (memeluk ) Ayo Oom ! HANSIP Upahnya apa? ANAK Apa saja deh ! HANSIP Tapi tiga kali ! ANAK Sip HANSIP TERTAWA NGAKAK. TIBA-TIBA MUNCUL PEREMPUAN GENDUT MEMBAWA. PENTUNGAN DAN LANGSUNG MELABRAK HANSIP LALU MENGANGKAT ANAK DAN MENCAMPAKKANNYA KE TANAH. ISTRI HANSIP = Lonte ! Kecil-kecil sudah gatal begini, besar-besar kamu jadi peyeum ! Setan ! ( meludahi ) ANAK LARI DAN MELONCAT MASUK KE BAWAH BALALBALAI. ISTRI HANSIP : Bilangin Mak kamu, kalau mau merebut laki orang terang-terangan! Kita selesaikan secara jantan! ( meludah lagi ) HANSIP Dia Cuma mau num ... ( langsung dihajar lagi ) ISTRI HANSIP = Pulang ! Cepat pulang ! Dasar lelaki, bisa saja cari alasan. Dinas kek, lembur kek, tahunya cuma mau nyuci barang. Sudah layu begitu masih saja bertingkah | Minggat | ( Hansip mendorong motornya dengan gugup ) Belum kapok kamu ya ! Satu kali lagi coba-coba ganggu laki gua awas barang kamu tak robek sampai jebol ! Kalu ada modal sih mendingan. Ini udah gembrot (maksudnya memaki, ternyaia ia menyebutkan ciri-ciri phisik dirinya sendiri), bese, bau, kok genitnya minta ampun | TETANGGA MUNCUL LAGI TETANGGA ‘Ada apa? ISTRI HANSIP Biasa ! TETANGGA Memang | Masak ya, kita susah-susah kumpulin dari sekepeng-sekepeng tahu-tahu datang lakinya, nyolong habis semuanya. Coba kalau pemerintah tidak kasihan sudah lama dia masuk Nusa Kambangan, TETANGGA Tapi pikir-pikir kalau diseret, ntar kita juga yang susah, siapa yang kasih makan anak-anaknya yang saban tahun tambah terus seperti anjing itu ? ANAK YANG TADI DI BAWAH KOLONG NAIK KE BALAI-BALAL ISTRI HANSIP : Bener, kalau tidak kasihan, sudah lama tak gasak.Tahu kan ? Bukan hanya anak perempuannya, yang laki-laki juga sudah rusak semua, Masak dari kecil bukannya di sekolahin begitu, biar tidak rusak seperti bapaknya, Malah diajarin nyolong, ISTRI (nyeletuk) Habis kalau sekolah memangnya bisa cari makan ? ‘TETANGGA Orang sekolah bukan untuk cari makan tapi cari kepintaran supaya tidak ngaco, bego! ISTRI Buat apa pintar kalau kalau akhirnya nyolong juga? Lebih baik langsung saja nyolong ISTRIHANSIP : Dengar, Dengar tidak ? Sadar dia, Sadar dia bejat. Itu suara setan! ISTRI Daripada mati kelaparan lebih baik bejat. TETANGGA Gila ! Kalau sudah begini harus depetrus juga biar jangan jadi penyakit ISTRI HANSIP Lho, jadi kamu sadar kamu mendidik anak kamu jadi lonte, jadi maling ? Sadar ya ! ISTRI Habis mau jedi apa lagi? ISTRI HANSIP Tuh dengar, dia sadar ! TETANGGA Tidak bisa diajak berunding lagi kalau sudah begini. Sudah nekat ! Sikat saja! ISTRI Anak banyak begini bagaimana kasi makan kalau tidak maling? Banting-tulang sudah bosan, nggak ada hasilnya TETANGGA Habis elhu bukan banting tulang, thu mengunyah tulang orang lain, Rumah-tangga orang thu brengsckin, Dosa ! ISTRI Kamu semua kan makannya berlimpah, diambil sedikit tidak akan mati. ISTRI HANSIP Mati sih belum. Tapi sakitnya itu. Kekinya. Ya kalau cuma harta, ini laki kita. Cinta kata orang itu tidak bisa diukur. Pokoknya kalau kamu mau ngapa-ngapain sama suami orang, terserah, asal jangan coba-coba dengan laki kita, Bisa mampus kamu gua piting! ISTRI Mampus lebih baik. Daripada begini. Apa sih enaknya hidup begini.( mengulurkan pisau ) Nih Mau ? Tolong potongin biar ecpetan dikit tamainya. Udah bosan ini! ISTRI BANGUN MENGULURKAN PISAU TETAPI NAMPAK SEPERTI MAU MENIKAM ISTRI HANSIP : Gelo ! (lari ) ISTRI Nih, mau 71 ( melempar pisau ke Tetangga ) PARA TETANGGA: ( terkejut dan lari ) Tolongggg ! EMPAT ISTRI TERTAWA SAKIT. ISTRI Makanya jangan suka mengejek orang, Kalau orang sudah miskin pasti dijadikan bulan-bulanan, Ada yang kecolongan mesti kita yang dituduh pencurinya. Ada yang cakar-cakaran sama bini, mesti kita dibilang cabonya. Sialan! Kita mau nyanggah dia malah tambah getol membetot. Giliran kita pasrah ceece dianya pontang-panting seperti diuber tsunami. .Orang kalau sudah kenyang memang buntet palanya, Mampus aja Ihu semua ! NENEK (bangun ) Apa ? ISTRI Negak ! NENEK Jangan bilang mampus-mampus sama gua. Kalau mau mampus, mampus aja sendiri ! ( ngomel ) ISTRI (mmenirukan omelan itu) NENEK Apa? ISTRI Kalau mau mampus, thu aja mampus sendiri! NENEK (Cketawa ) ISTRI Ketawa lagi?! Jelek Ihu! NENEK Sapa ketawa! Cabo! ISTRI KETAWA PAHIT. ISTRI Kalau bukan gua jadi bini anak elhu, udah dulu elhu jadi mummi. Edan! NENEK: Apa? ISTRI Negak! PIKIRAN ISTRI KEMBALI BERSERAKAN, EMPAT TIBA-TIBA SALAH SEORANG ANAK LAKINYA DILEMPARKAN — DARI LUAR.BERDENTAM JATUH KE DEPANNYA.ISTRI TERKEJUT. ISTRI (berdiri ) Boy ! ANAK ITU PERLAHAN-LAHAN MENCOBA BERDIRI TAP! JATUH LAGI KESAKIT AN. ISTRI Kenapa thu ? ANAK Degebukin. ISTRI Digebukin sapa ? ANAK Biasa. Hansip. ISTRI Ketahuan lagi ? ANAK Negek. ISTRI Habis kenapa debukin? ANAK Bininya. ISTRI Kamu gangguin ? Rasain thu! Emangnya nggak ada kerjaan. Drum beser kayak itu mau kamu apain. ANAK: ‘Anaknya ngadu. ISTRI Si Ana? Kenapa memang ? Bunting? ANAK Kena HANSIP MUNCUL BAWA BAMBU. HANSIP Setan ! Sepilis | Berani lagi dekat-dekat Si Ana gue, mampus kamu | ( memukul dengan bambunya ) Biar mampus kamu ! ( melempar bambunya ) Bilangin Nyak thu, tujuh kali lagi kamu hidup tidak bakalan jadi mantu gual ISTRI HANSIP DATANG DAN MENYERET SUAMINYA DENGAN PAKSA. ISTRI HANSIP Jangen pura-pura, ketahuan akal kamu ! HANSIP Mau ambil bambunya ! (meraih bambunya ) ISTRI HANSIP Masih aja coba-coba. Tahu diri kamu. tar kena AIDS bary nyahok! ( tiba-tiba dia nungging dan mengangkat roknya ke arah Istri dan ketut besar ) Mampus kamu | ISTRI HANSIP MENYERET HANSIP AGAR PULANG. BOY BANGUN DENGAN SUSAH PAYAH.IA BERIALAN NGANGKANG KESAKITAN. ISTRI MENADAHKAN TANGAN. ISTRI Mana? BOY MEROGOH SAKU LALU MENGOPER DUIT KECIL. ISTRI Tiga hari hilang cuman dapat beginian ? BOY Habis lagi ada halangan. ( berjalan ngangkang kesakitan ) Aduh, kiamat ini, Mau putus rasanya Mak. ISTRI Hhhh ! Apaan ini ! (membanting uang ke lantai ) Jangan tidur di situ. Di bawah saja, nanti kena semua, Bukannya dapat duit, malah bawa penyakit BOY BERJALAN KE DEKAT NENEK.NENEK BANGUN. NENFK Bau apa ini? Ada tikus mati ? BOY Ya. NENEK : Dasar cucunya kakek ! Jangan dekat gua, di situ saja ! BOY Tolong Nek. Aduh. NENEK Mampuslah, makanya jangan diumbar ! BOY: Habis pingin LIMA. PINTU DIGEDOR LAGI. PINCANG Pian | Pian | Jangan makan sendiri thu! Curang Ihu Bopeng! ISTRI CEPAT-CEPAT MEMUNGGUT UANG YANG TADI DISERAKKANNYA PINTU. TERUS DIGEDOR. PINCANG Kembalikan ! ISTRI Kembalikan apa? PINTU DITENDANG. PINCANG Mana Pian ? ISTRI Belum pulang PINCANG Bohong ! ISTRI Boleh periksa PINCANG YANG BERTAMPANG SEREM DAN MISTERIUS MASUK BAWA SENJATA APL YANG SEREM. IA MEMERIKSA RUANGAN. PINCANG Kamu tidak bisa lari Bopeng, Jangan coba-coba nipu Pincang ISTRI Sumpah mati dia belum pulang sejak satu bulan. PINCANG Kamu kira gua bisa hu kerjain ? Dulu itu kasihan gua lihat Ihu belepotan begitu Sekarang tidak bisa lagi. Ayo keluar ! ISTRI Habis kalau nggak ada bagaimana keluar ? PINCANG ‘Suruh dia keluar ! ISTRI Negak ada PINCANG _ : Pasti ada ! Di warung Hesan kagak ada, di Pasar Burung nggak ada, mesti di sini ! Keluar, keluar kampret. Kalau kagak keluar gua tembak. Gua obrak-abrik semuanya di sini, ISTRI Boleh.Tepi Pian memang kagak ada, mau apa, Sudah sebulan tidak pulang. NENEK Seminggu ISTRI Satu bulan! Kali di tangkap di Pos. Atau udah mati. PINCANG Bopeng!!! NENEK; Berisik! PINCANG: Hee ! Bongkok! Tikus busuik nggak usah ikut campur ! Mau dipatahin lagi ya ? NENEK Orang cuma ngasi tal, seminggu bukan setahun Pian belum pulang. PINCANG Diam thu ! ( mengokang senjatanya ) Ini senjata pinjaman. Yang punya lagi tiduran sama jande tukanmg tahu di pasar. Tapi kalau gua tembak, pale thu pecah juga jedi seribu. Jangan ikut campur, Hantu! NENEK (ngomel ) PINCANG Berisik! Kalau Bopeng kagak ada di sini, mana barangnya? ISTRI Negak tahu NENEK Dj Pasar Burung kali. PINCANG Bangsat! Diam! Aku tidak cari burung! Morfin! Mana ? NENEK {ketawa} Kalau burung gua tahu! PINCANG Gua bunuh juga baru kapok | Ngomong lagi! ( menodongkan lop senjata ke mulut NENEK. NENEK diam) Gua sebel ini, tahu!, Dapat apa-apa bukannya dibagi, tapi dimakan sendiri, itu namanya tidak Pancasilais. Mestinya kan Gotong-royong. Nantang. Nanti kalau udah kepepet barfu datang nyembah-nyebah, minta ampun. Brengsek | Mana jaki Thu? ISTRI Belum pulang PINCANG: Bohong! NENEK: Sumpah belum pulang. PINCANG Lhu jangan ikut campur! ISTRI Sumpah mati belum pulang kok. PINCANG Kenapa belum pulang ? ISTRI Negak tahu ? Kita juga bingung ! PINCANG Bohong ! ISTRI Negak percaya cari sendiri PINCANG Bopeng! Lhu jangan bikin gua kalap ! Mana bagian gua! Jangan makan sendiri Ihu! ISTRI Sudah dibilangin nggak ada kok PINCANG Mesti ada! Gua obrak-abrik rumah ini sekarang.kalau dia nggak (memukul dan menendang) Bopengggegss ! NENEK BANGUN HENDAK PERGI KELUAR. PINCANG Heee! Sundel Bolong, jangan kabur, Kembali! Lhu tiduran aja, Bongkok | ( Nenek kembali tiduran ) Lhu pikir gua bisa ditipu lagi? Ntar lagi bapak yang punya senjata ini tahu senjatanya gua bawa. Kalau dia sampai datang ke mari habis kamu. Lhu kenapa diam aja? ISTRI ‘Tadi katanya diam. Sekarang udah dkiam ditanya kenapa diam PINCANG Berisik ! ( seperti mau menampar dengan popor senjata, ISTRI menjerit ) SEMUA ANAK-ANAK BANGUN,KARENA ISTRI MENJERIT. PINCANG (KETAWA} Lhu semua jangan coba-coba sama Pincang. Lhu memngaum juga kagak bakal ada yang dagtang nolongin. Jangan betingkah gua tembak satu-satu titit thu baru tahu rasa. Belum 8 kenal Pincang ya ! Mana si Bopeng ? Kenapa lama banget?! Sembunyi di mana-mana kek pasti gua ketemu. Langsung gua betot tititnya! PINCANG MEMERIKSA SETIAP ORANG.SAMPAI KE ANAK PEREMPUAN DIA TIBA-TIBA MEROGOH TETEK ANAK ITU. ANAK (menjerit ) PINCANG Bangsal | Jangan pura-pura. Sama Hansip itu thu kok mau diapa-apain | Ini senjata betulan tahu?! Gua udah sering bunuh orang! ISTRI Kasih saja | Kalau dia memang mau, asal bisa bayar! ANAK ITU MEMBUKA BAJUNYA MEMPERLIHATKAN BAGIAN TUBUHNYA YANG TADI DIROGOH . PINCANG MELUDAH. PINCANG Bangsat, Ihu pikir gua doyan daging busuk ? Pincang tidek sembarangan cari perempuan, Tahu. Palng nagak peragawati, cover Gitl atau pemain sinetion. Tutup lagi, begitu kok dipamerin, bau bacin thu! Mana Boy ? BOY (mengerang ) Aduhhh PINCANG ( meludah lalu mendekati BOY dan menariknya ) Gua bawa dia ini, kalau Bopeng pulang suruh jemput di warung Hasan ISTRI Bawa saja tapi jangan lupa kasih obat. PINCANG Berisik ! ISTRI (kepada anaknya ) Jangan mau kalau tidak dikesih uang ! PINCANG Dasar cabo ! ISTRI Jangan mau enaknya aja ! 2 PINCANG Ayo ! BOY TIDAK MAU IKUT. PINCANG: ‘Ayo! Mau mampus kamu ? (menarik dengan kasar ) Suruh Bopeng bawa barangnya ke warung Hasan, baru bangsat ini gua balikin! ISTRI Ambil saja. Negak dikembalikan juga nggak apa. Dari pada nularin di sini, Masih banyak ini! BOY MERINTIH. PINCANG TERKEJUT. PINCANH, (menutup hidung) Sialan thu kena ya! Bangsai! (melepaskan Boy, lalu menggact anak yang satu lagi} Udah thu ajat ANAK ITU MENANGIS DISERET PINCANG KELUAR. SAUDARA-SAUDARANYA YANG LAIN MENGIKUTI KE PINTU. ISTRI Nonton apaan itu. Ayo tidur lagi semuat SEMUA KEMBALI KE TEMPAT TIDUR.NENEK BANGUN DAN MAU KELUAR. ISTRI Ke mana lagi itu? Jangan ikut campur urusan orang. NENEK Orang mau kencing, ikut eampur apaan! ISTRE: Alasan! NENEK: Kalau kagak boleh kencing di luar, apa mau di sini apa ? (langsung mengangkat kainnya dan nungging ) ISTRI Hee di luar ! Pilcun ! NENEK Makanya ! Bludrek ! ( keluar, anak-anak ketawa ) ISTRI (berbalik , semua anak-anak bethenti tertawa dan tidur lagi ) Tutup mata kamu, besok semua harus kerja, nggak ada beras lagi. Bapak kamu sudah setahun kabur. NENEK (dari luar ) Sebulan ISTRI Besok semua kerja kalau mau makan | Sabet apa saja, Belajar sama pemimpin-pemimpin kitya itu, Wakil-wakil rakyat Sudah kenyang mereka masih ngerampok orang miskin. Jangan main melulu, Di Pasar Burung, di perempatan, banyak orang lengfah yang bisa diembat, asal lhu berani aja, jangan takut. Jangan cuma berani sama tetangga, paling banter kamu cuma kebagian jemuran, di loak juga percuma, ngabis-ngabisin tenaga saja. Kalau nyolong jangan tanggung. Seratus trilyun, Masuk bus kek cari dompet. Ngompas toke-toke. Atau cart anying di kompleks perumahan orang kaya. Lama-lama nanti ada pengalaman dikit, ntar baru nyolong anak, besar tadahannya sckarang, Kita bisa beli rumah di Pondok Indah. Daripada nyabo, badan capek, modal nggak balik, akhirnya penyakitan, Terus begini lama-lama kita mati ISTRI DUDUK KEMBALI NYISIR NENEK MASUK MEMBAWA SESUATU YANG DISEMBUNYIKANNYA. NENEK Lumayan, ISTRI Apa itu? NENEK ‘Nggak | (menyembunyikan ) Mau tahu aje! ISTRI ‘Mau digolok apa ? Yang punya sudsh ngancam-ngancam kemaren, kalau ayamnya hilang lagi, ia mau main bakar rumah kita. Jangan cari penyakit. NENEK Ayam apaan ? ISTRI Lepas lagi! Jangan cari perkara ! NENEK Apaan sih ? Mesti ngome! ! ISTRI (keras ) Lepas | NENEK ( bergegas ke tempat tidurnya) Edan ! ISTRI Bandel ! Lepas, mau lepas tidak ? NENEK Apaan ? ISTRI ‘Nar digolok baru kapok.Terserah kalau mau mampus. Asal tanggung sendiri NENEK Mesti ngomel. Orang keneing dikira curi ayam. Apa-apa nggak boleh, Orang mau tidur salah. Bludrek ! ISTRI Lepas ! NENEK Edan ! ( tidur memeluk barang itu tapi tiba-tiba teriak ) Makderodok ! ( selimutnya tersingkap dan kelihatan seekor ayam menggelepar ditangannya )Bangsat | Bangsat ! Enak saja berak ini selendang baru tahu! (-bergegas keluar dan membuang ayam itu kehalaman ) Sialan | Ayam keparat ' Dasar ayam colongan thu | (di luar ) Hee ayam siapa ini, kurangajar berak seenaknya di rumah orang. Tak sembelih baru kapok ya ! Kalau punya ayam masukin kurungan jangan berakin rumah orang, Sialan ! Makderodok ! (kedengaran mengumpat menjaul ). DALAM RUMAH SEPI LAG! ISTRITERUS MENYISIR. BOY Mak, sakit Mak ISTRI Diam ! Berisik ! BOY Sakit Mak, ISTRI Rasain ! ROY Boy nggak sengaja. ISTRI Dasar lelaki, kalau sudah bonyok baru nggak sengaja. BOY Betul Mak. ISTRI Betul apaan ! BOY 2 Boy nggak kuat. ISTRI Ya sudah mampus saja BOY Boy mau hajar dia ! ISTRI Jangan mulut besar ! BOY Bener. Boy lihat sendiri. ISTRI Diam | BOY 3 Bapak juga lihat, tapi tidak peduli ISTRI Lihat apa? BOY Bapak juga lihat! ISTRI Bapakmu ? Ada bapakmu? Di mana dia? BoY Di proyek. ISTRI Kapan ? BOY Tadi. ISTRI Kenapa tidak diajak pulang ? Bilangin Pincang nyariin BOY ‘Sudah. ISTRI Terus ? BOY ‘Tapi dia sama gendaknya ISTRI Sama Janda Gembrot itu lagi ? BOY Bukan. ISTRI Habis sama siapa ? BOY Yang lain ! ISTRI Sapa? BOY : (mengatakan sesuatu tapi tak terdengar karena waktu itu Nenek masuk agak ribut membawa jemuran masuk berikut besi-besinya, ia menariknya dengan susah payah ke sudutnya ) ISTRI Bangsat ! NENEK Bangsat apa ! Ini ditinggal di situ. Masak ada jemuran malam-malam di perempatan. Salah sendiri kenapa ditinggal di situ. Ini dapat munggut kok ! Kok bangsat ! Bangsat apa ? Kamu bangsat ! Kamu yang. bangsat ! Kalau Pian dulu kawin sama anaknya Pak Rt, tidak bakal sial terus begini, buat makan saja tersendat-sendat.. Pian dulu kan sudah ogah. Lhu aja kegenitan. Pakai aksi mau gantung diri, bagaimana orang tidak kasihan. Anak gua si Pian kan begitu orangnya, suka cepat kasihan. Begini sekarang. Bini nggak bisa apa-apa.Tahunya ngomel melulu. Coba kawin sama anak anak Rt, barangkali Pian jadi direktur sekarang. Paling sedikit su dah punya colt, ( ngomel terus sambil mematut-matut jemuran curiannya ) PIKIRAN ISTRI ITU BERSERAK LAGI. ENAM ROMBONGAN MUSIK DANGDUT JALANAN MUNCUL TERUS MENANCAPKAN MUSIKNYA YANG ADUHALSEORANG PENYANYI MENYANYI SAMBIL BERGAYA. MELENGGAK-LENGGOK DENGAN MERANGSANG DAN TAK BERMALU. PIAN MUNCUL SETENGAH MABOK TAPI BERGAYA. RAMBUTNYA, MENGIKUTI SELERA MASA KINI MESKIPUN TAMPAK SANGAT KAMPUNGAN. IA MELENGGAK- LENGGOK, LALU MENARI BERSAMA PENYANYI ITU. NENEK MENGHAMPIRI PIKIRAN MENANTUNYA YANG BERSERAK ITU DAN MEMBERI KOMENTAR, NENEK ( ketawa bangga ) Pian memang laris kok. Pacarnya di mana-mana. Bintang film pernah melamar dia. Sepuluh juga kalau dia mau masih bisa. ( ketawa lalu kembali ke balai-balai ) Makanya tahu diri sedikit. Ntar ditinggal baru kapok Ihu! BOY BANGKIT DAN MENCOBA HENDAK MENDEKAT. TAPI DIA KESAKITAN. LALU DUDUK LAG! MENGERANG. DIA HANYA BISA MERAIH APA YANG ADA DI DE KATNYA DAN BERUSAHA MELEMPARI PIKIRAN-PIKIRAN IBUNYA YANG BERSERAKAN ITU. NAMUN KEGIATAN DANGDUT ITU MENIADI-JADI. PARA TETANGGA IKUT DAN BERSUKA-RIA. PIKIRAN ISTRI MENGUASAI SEGALANYA. TUJUH KEMUDIAN PINTU DIGEDOR LAGI. PINCANG Pian ! Pian Bopeng! Brengsek kamu ! PINTU DIGEDOR MAKIN KERAS.PIKIRAN YANG BERSERAKAN ITU TERHAPUS. IS TRI TAMPAK BENGONG DI BIBIR BALAI-BALAI MEMEGANG SISIRNYA.TAK LAMA KEMUDIAN. PINTU DITENDANG DARI LUAR. LALU ANAK LELAKI YANG DIBAWA PINCANG TADI DIDORONG MASUK, TERJEREMBAH KE LANTALHAMPIR TELANJANG BULAT. LALU KEMUDIAN MENYUSUL PAKAIANNYA, PINCANG Brengsek ! Daging busuk ! Bilangin Pian ! Gua tunggu di warung Hasan ! ( pintu ditendang lagi menutup ) ANAK YANG YANG TERJEREMBAH ITU MERINTIH. ANAK Mak ! Capek ISTRI Dikasih uang nggak ? ANAK Negak. ISTRI Sialan ! Berapa orang ? ANAK Sepuluh. Dobel semua. ISTRI Kurang ajar. Gigit saja bisa putus. ANAK Neggak mau lagi Mak. ISTRI Habis mau ngapain kamu ? Bisa apa kamu? ANAK (bangun ) Habis masak disuruh datang lagi besok ISTRI Bangsat ! ANAK: Katanya bapak hutang banyak ! ISTRI Mereka yang hutang bukan kita ! Masak anak gua dikerjain tidak dibayar ! ANAK Hitung-hitung nambah pengalaman katanya! ISTRI Pengalaman buat siapa! Kita makan tai ! ANAK Ya, cari kenalan dulu, nanti kalau sudah ketagihan kan bisa kita peres ! ISTRI Bilang saja kamu yang ketagihan | ANAK Habis lama-lama enak juga ! ISTRI Bangsat ! ANAK ITU BANGUN NGIKIK LALU MENARUH SEIUMLAH UANG DEKAT MAKNYA ANAK Kuat-kuat nariknya. Mak. ISTRI ( meraih ang ) Berapa sih ini. Kerja jam-jaman cuma seperak-seperak begini | NENEK Kalau ada rezeki jangan lupa siapa yang kasih jalan dulu ANAK ¥ Tak usah ya. ISTRI Cuci dulu sana, jorok ! ANAK : ‘Ah capek ah ! ( torus membanting tubuhnya ke tempat tidur ) NENEK ‘Anak baik-baik kok diajar nyabo. ISTRI Tapi ikut makan juga kan ! NENEK Ajarin kek yang bener. Masak anak bagus-hagus begitu disuruh jadi ANAK Jadi apa ? Bencong ? Kalau ngak ada bencong ini juga nggak ada yang makan di sini. Jangan anggap remeh aku. Mesti, mesti bikin sakit hati, Maunya nyinggung perasaan. Kita udah capek bating tulang, terus saja dilipet kayak lumpia. Lama-lama bunuh diri juga gua kebanyakan frustasi. Badan sudah ringsck begini, kasih kek penghargaan sedikit. Kok malah dihina terus. Memangnya ini comberan tempat berak ? Tak usah ya | Kalau memang nggak butuh biar gua minggat sekarang biar tahu rasa ! Biar kapok ! ( meloneat bangun ) ISTRI Ke mana itu? (Nenek juga kaget, bangun ) Jangan!!!! ANAK Katanya nyuci, kan risih ini ! Ya sudah nggak usah (meloncat lagi langsung ke balai-balai ) NENEK Sialan, kirain mau gantung diri ( ngomel ), ISTRI Jangan ngomel terus | NENFK Siapa yang ngomel ! ISTRI Sudah tua tidur saja ! NENEK Kalau Pian tidak ada mesti aku disalah-salahin terus. Lama-lama sebel. Sebel ! Kamu pikir aku takut ya ! Kamu pikir aku ( Istri melempar sisir ke dinding dekat Nenek, langsung orang tua itu diam membisu dan tidur ). ISTRI Gustiii .... aku tidak kuat lagi. Makin lama kok makin berat saja. Semua menyalahkan aku. Suami nggak karuan aku yang salah. Anak rusak, aku yang salah Tetangga mati aku yang salah Ini bagaimana mestinya sekarang ? Perempuan selalu jadi bulan-bulanan dari dulu. Aku mesti bilang apa kalau tukang kredit datang besok ? Bagaimana kalau rumah dibongkar ? ( ngomel tak jelas apa yan dikatakannya, tertutup oleh suara musik dangdut,tapi mulutnya terus kelihatan komat-kamit ) Kamu sih tahunya makan, ngomel, berak, kentut NENEK KENTUT. ISTRI USAI NYISIRKEMUDIAN IA SEBAHYANG/BERDOA MENURUT AGAMANYA. SETELAH ITU IA MEMGAMBIL SEBUAH BANGKU.IA BERDIRI DI ATAS BANGKU. LALU MELEPAS STAGENNYA. DILEMPARKAN KE TIANG RUMAH. LALU MENGIKATNYA BAIK-BAIK. KEMUDIAN [A MEMBUAT BULATAN UNTUK MENGIKAT LEHERNYA. SEMENTARA IA MEMPERSIAPKAN PENGANTUNGAN ITU, ANAKNYA YANG PALING KECIL BANGUN.IA MENDEKATI IBUNYA DAN DUDUK DILANTAI MEMPERHATIKAN APA YANG HENDAK DIKERJAKAN OLEH WANITA ITU. ISTRI MENCOBA GANTUNGAN ITU, LALU MENGIKATNYA LAGI DENGAN LEBIH HATI-HATLANAK-ANAK YANG LAIN SATU SATU BANGUN, LALU MEMPERHATIKAN KELAKUAN IBUNYA. SEMUANYA AKHIRNYA TERBANGUN YANG TERAKHIR NENEK. SEMUA BERKUMPUL MEMPERHATIKAN APA YANG DILAKUKAN OLEH ISTRI YANG PUTUS ASA ITU WANITA ITU BELUM MENYADARI BAHWA IA SEDANG DITONTON. PADA DETIK- DETIK TERAKHIR KETIKA IA MENGALUNGKANGANTUNGAN ITU KE LEHERNYA DAN MENOLFH KE DEPAN. IA BARU SADAR, SEMUA MEMPERHATIKANNYA. ISTRI TERTEGUN, TAK DAPAT MELANJUTKAN RENCANANYA. DITONTON OLEH SELURUH KELUARGA, IA BERDIRI DI ATAS BANGKU DENGAN STAGEN TERIKAT DI LEHERNYA. MUSIK DANGDUT BERTAMBAH SERU. NENEK YANG PERTAMA BERGERAK. IA MEMPERHATIKAN WANITA ITU LALU BERBICARA DENGAN KETUS. 30 NENEK Ayo teruskan, Kenapa berhenti 7! SEMUANYA TERDIAM. NENEK ‘Teruskan ! Kenapa berhenti ? NENEK MENUMPANGKAN KAKINYA KE KAKI BANGKU DAN MENGGERAK- GERAKKANNYA. NENEK ‘Tendang saja ini, beres. Perlu aku bantu ? (Menggerak-gerakkan bangku ) Perlu dibantu ? WAJAH ISTRI KELIHATAN CEMAS. NENEK Kalau mau mati, mati saja cepat, jangan ngerepotin. Biar Pian bisa kawin lagi. Ayo ! Kok ragu- ragu ! ISTRI MULAI MENANGIS. SEMUA ANAK-ANAKNYA HANYA MEMPERHATIKAN. NENEK Sudah tunggu apa lagi? Cepetan. Kita semua mau tidur ini ! Capek ! Ya nggak ?! Ayo cepetan ! Begitu saja ragu-ragu ! Kaya orang mau beli lotre ! ISTRI MENANGIS TERSEDU-SEDU DENGAN STAGEN TERKALUNG DI LEHERNYA. NENEK Ntar nggak jadi lagi seperti dulu ! Ah ? Ya sudah kalau nggak ya nggak, jangan suruh kita nonton. Capek, capek, tahu nggak ?! Capek ! Ah ? ISTRI MASIH SAJA DIAM. NENEK Sialan ! Semua mesti aku juga yang mutusin. Ya udah tak bantuin.Brengsek ! ( mau mengambil ancang-ancang untuk menonjok bangku itu dengan tongkatnya, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari luar) PINCANG Bukaaaa ! Buka ! NENEK MENGURUNGKAN NIATNYA. PINTU TERTENDANG DARI LUAR. ANAK- ANAK CEPAT MELONCAT KE BALAI-BALAI TIDUR. ISTRI CEPAT MENGERATKAN STAGEN DAN BERSIAP HENDAK MELONCAT. PINCANG MASUK, aI PINCANG Kurangajar ! Pian dapat lotre satu milyar! $i Bopeng menang! NENEK Apa ? PINCANG Kurangajar ! Sialan | Kampret ! (menendang dan mengobrak-abrik sesuatu, lalu jatulh ) NENEK Apa ? Lotre satu milyar? ( terkencing-kencing ) ANAK-ANAK MELOMPAT DAN BERLARI HENDAK KELUAR. ISTRI (terkejut mencoba melepaskan ikatan stagen ) Tolongg ! Tolongggg ! ( anak-anak sudah telanjur keluar ) ISTRI Tolong | ( menggapai-gapai kalap tapi kursi itu kan tertendang,badannya tergantung ) Tolongggegges ISTRI TERGANTUNG.NYARIS MATLTAPI ANAK-ANAK CEPAT KEMBAL] DAN MENYELAMATKAN IBU MEREKA DENGAN BEREBUTAN.SUARA MUSIK DANGDUT BERTAMBAH SERU-BERTAMBAH SERU.NENEK BANGUN DAN BERLARI KELUAR, NENEK Satu milyar, o Gusti ! Berapa itu? Ada setengah juta? PINCANG Bangsat ! Bopeng bangsat ! Kenapa elhu yanmg menang bukan gua! 32 HAH tontonan oleh : Putu Wijaya BAGIAN KEDUA DI TEMPAT YANG SAMA BELUM ADA YANG BERUBAH TALI STAGEN YANG SE. YOGYANYA DIPAKAI UNTUK MENGGANTUNG, MASIH TERJULUR DI ATAS. RUANGAN. SELURUH ANGGOTA KELUARGA SEDANG MAKAN BESAR. SEMUANYA MEMAKAI PAKAIAN BARU, NENEK YANG PALING GENIT. PIAN DUDUK DI TENGAH MENGEBUL-NGEBULKAN ASAP ROKOK DENGAN DAHSYAT. DI DEPANNYA BEBERAPA BOTOL BIR. ADEGAN MAKAN INI BERLANGSUNG BEBERAPA LAMA. PARA TETANGGA TERMASUK PINCANG MONDAR-MANDIR. MENGINTIP SAMBIL MENCARI KESEMPATAN UNTUK MASUK KE DALAM KELUARGA PIAN. PINCANG KELIHATAN IRI DAN TAK SABAR. PINCANG — : Satu milyar itu nolnya berapa, coba ? ( tidak ada yang menjawab ) Semilyar itu berapa,tahu nggak 2( tak ada yang menjawab ) Satu milyar itu berapa, tahu nggak ?! ( tak ada yang menjawab, semua orang memandang keluarga Pian yang makan ) Satu milyar itu berarti ejukup beli rumah, beli mobil, beli sawah, beli ty, beli video, beli motor, beli kuda, bisa nyabo sam pai kenyang, bisa kawin sckaligus sembilan, cari babu limapuluh orang, Satu milyar itu bisa buat sakau sampai mampus. Dengan satu milyar bisa jadi dewa, Bangsat ! Di mana si Bopeng beli nasib. Bangsat ! Bopeng ! Bangsat ! Bangsat kamu ! ( melempar-lempar ke dalam rumah Pian ) Lhu curang ! Matek thu cepetan. Matek thu kebanyakan makan morfin! PARA TETANGGA MENONTON.HANSIP MUNCUL MENYEMPRIT-NYEMPRIT. HANSIP. Hee ! Heeeee ! Jangan mengganggu tetangga | PINCANG Sialan dia dapat satu milyar! HANSIP Itu rezeki orang ! PINCANG Negapain dia yang dapat bukan kita ! HANSIP Beli lotre ngggak ? PINCANG Kalau tahu dapat, gua beli semua ! HANSIP Sudah pergi sana jangan mabok di sini ! PINCANG Dia yang curang! Habis masak dia dapat satu milyar, beli loter juga kagak pernah!.. HANSIP- Kalau mau dapat loire bethenti mimun, jadi orang baik, sembahyang. nanti dapat.Tapi beli lotre dulu, Kalau tidak pernah beli mana bisa dapat ! PINCANG Dia juga kagak pernah beli, kok dapat ? HANSIP Itu rezeki orang Cang | PINCANG Curang ! (mau melempar lagi ) HANSIP Kalau sabar, nanti pasti dapat ! ( memegang, lalu kepada yang lain ) Saya minta jangan kumpul- kumpul di sini, mengganggu ketengan orang lain yang mau istirahat. Silakan meneruskan urusan ‘masing-masing, Ayo bubar, jangan ganggu tetangga ! ( meniup sempritan ) SEMUA ORANG MENGHINDAR.HANSIP MENDORONG PINCANG SUPAYA PERGI. HANSIP Hayo ! Mau dipentung lagi apa?! TEMPAT DI DEPAN RUMAH PIAN ITU JADI BERSIH.TINGGAL HANSIP. NENEK (mendekat ke depan ) Bagus, bagus Pak Hansip. HANSIP Sip. NENEK Laler kalau lihat makanan pasti semliwer. 4 HANSIP- Laler apa? NENEK Orang-orang itu, pasti mau minta bagian uang denger. Sekarang baik-baik semua, Kemaren- kemaren semua mau makan kita HANSIP- Itulah hidup, Mak NENEK Siapa bilang ? HANSIP- Hidup di kota memang kejam tidak seperti di kampung, NENEK ‘Ah sama saja, Mau Mas ? ( mengulurkan makanan ) HANSIP: ‘Apa itu? NENEK: Pisa HANSIP ‘Ada rokok nggak ? NENEK Ini lagi, Dikasih makanan enak, minta rokok. Nanti aja kalau sudah sepi, minta persen, sckarang yang lain bisa iri. HANSIP- Pian sudah beli apa saja? NENEK Mana tahu kita. Orang tua pasti disepelekan,Bininya judes, dompet Pian dia pegang, Kita kagak dapat ape-apa! Padahal kalau tidak ada kita Pian juga kagak ada, HANSIP- Suruh beli colt, nanti aku jadi supimya. NENEK Negek tahu deh, Mau beli Mersi katanya, Berapa sih harga mersi. HANSIP. 39 Waduh mau beli Merey ? NENEK Nggak tahu, Satu milyar itu berapa ? HANSIP Banyak. NENEK api berapa? HANSIP Dimakan satu kampung tiap orang nambah tiga kali selama satu tahun, juga belum habis NENEK Wah banyak juga. Pantesan sckarang Pian makan terus. SALAH SEORANG ANAK MEMANGGIL. ANAK Nelkkick ! Dipanggil ! NENEK Sudah dulu ya ! (bergegas datang, kemudian dibisikin oleh Anak ) ANAK Jangan pergi-pergi nanti orang-orang datang ke mari, biar kita kompak. NENEK Kenapa memang, aku tidak mau dikompak-kompak, Suka-suka sendiri dong ! ANAK: Kalau tidak kompak bisa diadu domba. NENEK Boleh, boleh coba. ANAK Bukan begitu. Nanti orang-orang pasti minta-minta sumbangan, NENEK Kasih saja. Satu milyar kan banyak. Sampai mampus tidak habis dimakan ! Kata Pak Hansip Lho ANAK Memangnya cuma ngurus makan ? 36 ANAK Kita kan juga perlu pendidikan, ANAK Dan biaya ke dokter. Sakit ini, Belum kawin lagi NENEK Dan beli mobil, masak naik bus melulu, bosan, sekali-sekali ngerasain pakai mobil sendiri kek Mersi begitu. ANAK Makanya, uang harus dijaga ANAK Jadi kalau mereka datang kita harus ladeni tapi tidak boleh royal ! NENEK Tahu! ‘Tak usah ngotot, scrahkan semua sama aku. ANAK Mak bilang, Nenek jangan NENEK Mak, Mak dari tadi Ihu Mak-Mak terus, ini kan duit Pian, anak gua ! ANAK Nab itu kan sudah mulai! NENEK Mulai apa 7! ANAK: Jangan bilang kita banyak duit nanti gampang diadu domba NENEK Aku tidak suka diperintah ! ISTRI Terserah mau bantu atau tidak. Kalau tidak mau baik kalau mau baik.Terserah. Suka-suka situ saja ! Tapi ini duit di tanganku, mau apa ?! Mau jadi musuh baik, mau jadi kawan mari. Mau ngomong apa juga semua di tangan gua ! Dulu Pian anakmu, sekarang suami gua! NENEK MENGANGGUK-ANGGUK. TAK LAMA KEMUDIAN PINTU DIKETUK-KETUK. TETANGGA, 7 Spada ! ISTRI Cepat sembunyikan, sembunyikan ! NENEK Sembunyikan apa? ISTRI Makanan umpetin. NENEK Aku tidak setuju. Mercka harus dikasih tahu sckarang kita juga bisa makan pisa. ISTRI Mereka sudah tah, karena itu datang ! NENEK Biar dilihat dengan mata kepala mereka sendiri kita bisa membuang-buang duit, bukan cuma mereka ISTRI Kalau cuma dilihat bagus, tapi kalau mereka juga minta makan dan bagian mau dikasih apa, ini duit masih belum di tangan. NENEK Satu milyar, masak kasih makan bakmi satu kampung saja tak bisa. ISTRI Satu milyar tapi duitnya belum di tangan, ini yang dimakan kan duit pinjaman. Hadiahnya belum keluar ! NENEK Tidak. Pokok aku akan unjukin ama orang sekarang aku bisa aku buang-buang duit biar mereka jangan nyepelekan kita lagi! PINTU DIKETUK. TETANGGA, Pian, Pian ! ANAK-ANAK SIBUK MEMBERSIHKAN RUMAH MENYEMBUNYIKAN MAKANAN. PIAN SUDAH AGAK MABOK. DIA BANGUN HENDAK MEMBUKA PINTU, TAPI JATUH, ANAK ANAKNYA MEMAPAII, LALU MEMBARINGKAN. HANSIP NGINTIP DARI LUAR. 38 TETANGGA Buka pintu Wari, ini Pak RW ! NENEK Sebentar, lagi disembunyikan ! ISTRI Sialan! Bukain saja ! ANAK-ANAK BUKA PINTU, PARA TETANGGA MASUK. HANSIP MAKIN NAFSU NGINTIP. ISTRINYA YANG GEMBROT MUNCUL MEMUKULNYA. ISTRI HANSIP ‘Mana ktanya ada tugas-tugas, termnyata di sin i, pakai ngintip segala ! HANSIP- § Mercka datang, ISTRI HANSIP Peduli amat ! HANSIP Kamu nggak ikutan ke situ? | ISTRIHANSIP Negapain.Gengsi dong ! HANSIP Barangkali mau kecipratan. ISTRI HANSIP Kamu yang mau ke situ kan ! HANSIP Lihat ! PARA TETANGGA MEMASUKI RUMAH PIAN. BANYAK SEKALI SALAMAN DENGAN RAMAH DAN SOPAN-SANTUN, SEMUANYA SALAM- ISTRIHANSIP Biar kata semua orang ke situ, aku nginjak tanahnya saja muak HANSIP Jangan begitu, siapa tahu dapat bagian, Pian kan pernah kita tolong, pasti dia ingat kita sekarang ISTRI HANSIP 39 Lha kamu ditolong, aku yang dipentung. Liu jangan macem-macem lagi di sini. Ayo pulang ! HANSIP ‘Tapi tugas ini ISTRIHANSIP ‘Tugas atau cinta yang penting ?! ( galak dan menarik suaminya ) Entar kita beli lotere sendiri ! ISTRI HANSIP MENYERET SUAMINYA.DI DALAM RUMAH PIAN, ORANG SALAM- SALAMAN KEMUDIAN DUDUK DENGAN TERTIB, NENEK Silakan duduk seadanya. Tidak ada apa-apa, Malu jadinya kita ini. Pak Rt, Pak RW, Pak Mantri Iho, tho kok semuanya ada di sini. Ada apa ? Kecuali Pak Hansip. HANSIP CEPAT MENYELINAP MASUK. HANSIP Saya ada kok. NENEK : © Pak Hansip juga, Lengkap ini, Ada apa, kok repot repot. Silakan. Tapi di mana ya. Wah malu jadinya Ini. Kok ya pada datang ada apa, kok mauemaunya datang ke gubuk kami, Pian kan kecoak, bukan orang sekolahan kok ya pada datang. Malu juga jadinya ini, Apa Pian ada salah Jogi ? Lihat dia sudah dua harian ini teler saja minum, dasar tak punya tanggungjawab memang, maunya mikirin kesenangan sendiri. Atau anu, itu kali, jemuran pakaian itu ? Ya itu ? Itu saya dapat nemu kok malam-malam. Kirain dibuang, jadi dipungut saja, daripada diambil maling. Siapa punya itu, apa ada yang punya begitu ? O maaf ya, nenek sudah tua, ntar tak kembalikan, Masih kok, masih untuk senmua, Mana-mana ? Ambil Boy ! BOY MUNCUL MENYERET BESI JEMURAN ITU DENGAN BEBERAPA PAKAIAN TER GANTUNG. NENEK Ini ya? Punya siapa si? SEMUA ORANG TERTAWA, TETANGGA Nagak apa-apa, kalau memang perlu pakai saja. NENEK © begitu. Ya sudah simpan lagi Boy ! Kebetulan, NENEK LANGSUNG MENGAMBIL JEMURAN DARI TANGAN BOY DAN MEMBAWANYA KE BELAKANG. 40 ISTRI Maaf sudab tua, suka pikun. TETANGGA Ab tidak apa, biasa Nenek kami juga, lebih ngaco Isgi, semua ayam tetangga ditangkap dikira ayamnya send, TETANGGA ‘Yah hidup di kampung memang banyak suka-dukanya, Kita harus saling mengerti dan tolong menolong. Kalau tidak sebentar-sebentar salah paham, bisa berantem terus, HANSIP Itu sebabnya Hansip perlu digalakkan.( ketawa ) TETANGGA Kami mengueapkan selamat atas kemenangan dik Wari, Kalau kata perlu apa-apa, bahan-baban bangunan begitu untuk rumah, bilang saja. Kalaw perlu bisa kami borong sckalian dengan gambamya, Ini ada contohnya, ( menyerahkan ) TETANGGA Kalau perlu tv, video, boleh... Ambil saja dulu nanti gampang, saya kasih potongan istimewa.Tapi kalau mau colt, ini adik saya bisa menghubungkan. TETANGGA ‘Ya, Jangan mau sistim kredit, itu jatuhnya mahal. Kalau memang ada duit kas sudah saja bi saya antar besok, Wamanya pilih yang apa biar tidak bingung nanti TETANGGA Saya sih mau daftar kalau memang mau eari mandor. Nanti harga bisa diatur ber RW Sebentar, sebentar.Tertib sedikit. Hansip ! HANSIP MENIUP SEMPRITAN. HANSIP Coba tenang, Pak RW mau bicara. RW Begini ya, kami ikut bangga karena salah seorang warga kita sudah mendapat pahala, sebagai masyarakat yang gotong-royong kita semua ikut merasakan hikmahnya. Saya hanya mengharapkan saudara Pian HANSIP = Masih mabok Pak. aL RW z Dalam hal ini istrinya NENEK ‘Neneknya nggak discbut ya 1 RW: ‘Ya semua wakilnya begitu,nanti jangan lupa pada rukun kampung, para tetangga, tempat kita hhidup sehari-hariCoba rambu-rambu beton dalam gang sudsh kropos, selakan macat, banyak Jagi yang memerlukan uluran kedermawanan. Ini supaya jangan dilupakan. RT (berbisik ) RW 5 Pak Rt berbisik ingin menambabkan. RT (batuk ) Juga sumbangan untuk membuat seragam Hansip. Syukur kalau bisa menyumbangkan HP dan motor China untuk kelancaran tupas, Kas kita agak kosong padahal perayaan peringatan Hari Tujuh Belas Agustus untuk menyelenggarakan kamaval, pasar murah, perlombaan memasak, kontes Ratu Kebaya dan pameran lukisan para remaja putus sckolah yang total memeriukan pembiayaan setengah juta plus ( terus membacakan ) biaya-biaya tak terduga PINCANG MUNCUL DI LUAR RUMAH. PINCANG = ‘Bopeng! Bopeng! Bangsat kamu ! Aku yang kerja keras kamu yang dapat, Sini bagi. Bagi dua ! Kalau tidak awas bini kamu, Kapan kamu beli lotre ? Duit siapa kamu pakai, tu duit gua, Kalau ddapat itu juga duit gua, hu jangan main rampok ! Bopeng ! DI.DALAM RUMAH PAK RT MASIH TERUS BICARA HANSIP KELUAR DAN KEMUDIAN MEMENTUNG PINCANG SAMPAI JATUH LALU MENYERETNYA KELUAR.PAK RT SELESAI BICARA LALU YANG LAIN MAJU TETANGGA = ‘ni to the point saja. Vang itu barang yang ajaib. Mau dihabiskan sekali juga bisa, tapi mau diternakkan sampai berlipat ganda juga bisa, asal tahu mhasianya. Saya usulkan kalau mau menyimpan uang itu di perusahaan. Dalam hal ini perusahaan kami yang kebetulan memang sedang menanjak. Dalam tempo dua tahun, akan jadi dua kali lipal, Tapi terserah yang. punya vuang di situ, Ini supaya jadi bahan pemikiran saja dulu, Ini kartu saya, Kalaw perlu apa-apa bilang saja. ( menyerahkan Kartu ) HANSIP MUNCUL HENDAK MASUK KEMBALI KE RUMAH PIAN, TAPITEPAT WAKTU ITU ISTRINYA MASUK JUGA. 1A KONTAN BERBALIK SERIBU a LANGKAH. ISTRI HANSIP MUNCUL MEMBAWA PISANG, ISTRI HANSIP ( menyalami istri Pian ) Maaf sebesar-besarnya kalau selama ini ada salah pengertian. NENEK Terus terang saja kalau saya bisa pinjam baranr seratus ribu upiah sekarang, nanti bulan depan TETANGGA Saya juga kalau bisa limapuluh ribu saja TETANGGA Kalsu boleh duaratus SEMUA RIBUT MAU NGOMONG. Rr: Sebentar-sebentar ini kok seperti pasar. Nanii dulu yang penting kepentingan masyarakat dulu, jangan pribadi-pribadi, Ini belum selesai. Kita belum membicarakan soal sumbangan ( agak bising ) TETANGGA KAYA YANG MENGUSULKAN PENANAMAN MODAL DIAM-DIAM KELUAR, bERSAMA-SAMA DENGAN DENGAN AJUDANNYA. TAK ADA YANG MENGHIRAUKAN. ISTRL PIAN MENYELINAP JUGA KELUAR DAN MEMBUNTUTI ORANG ITU. ADEGAN INI BERLANGSUNG DI DEPAN. DI DALAM RUMAH ORANG MASIH TETAP BERBICARA, DITANGGAPI OLEH NENEK. ISTRI Pak ! TETANGGA ©! berhenti ) Bagaimana ? ISTRI Jadi katau ditaruh di situ duitnya bisa jadi dua kali lipat ? TETANGGA Mungkin tigakali lipat tergantung dari perkembangan keadann. Ya kan ? TETANGGA Kami tidak janji tapi ini pasti_ ISTRI Kalau semilyar jadi berapa begitu ? TETANGGA a3 ‘Ya kalau dua kali jadi dua milyar, kalau tigakali jadi tiga milyar. Apa tidak hebat ISTRI Jadi dah, daripada dihambur-hambur nanti TETANGGA Bagus, Iu pikiran schat, Nani kita urus surai-surainya, Salaman dulu ISTRI Pakai salaman? TETANGGA Ini namanya gentleman agreement TEIANGGA Selamat, Mulai sekarang kita partner. ISTRI ‘Tapi bisa. pinjam dulu nggak, ini semua tetangga pada minta sumbangan, Kasihan kalau tidak diladei, namanya tetungga. Belum lagi keluarga nanti datang minta ini- TETANGGA Gampang, Perlu berapa ? ISTRI Sepuluh ribu saja TETANGGA Cukup ? ISTRI ‘Ya duapuluh. Atau dualima boleh nggak 7 TETANGGA (-ketawa ) Beres, Dualima tidak cukup. Kasih saja seratus, ISTRI ‘Serutus ? Masak seratus bisa beli apa ? Duapuluhtima ribu belch nggak ? Atau sepuluh ribu saja. TETANGGA ('membuka tas dan memberikan wang } Ini ISTRL (Istri Pian trkejut dan mau meraih) Seratus? TETANGGA: a4 Ya tapi tandatangan dulu ! (mengulurkan kwitansi) TETANGGA MENARIK JEMPOL WANITA ITU DAN MENGECAPKANNYA DI KWITANSL DI DALAM RUMAH TERDENGAR SUARA NENEK. NENEK Sudah-sudah sekarang sudahan dulu. Uangnya belum ada kok sudah ribut. Nanti habis dibagi belum ada apa-apa, Coba dari dulu baik-baik begini kan kita bisa baik-baikan, Mana lakonnya ini kok hilang. ANAK Ada di luar. NENEK : Panggil ! Tamu banyak begini kok kabur, nanti dikira kita sok tahu. ANAK Makkk ! ISTRI PIAN YANG MENERIMA UANG LANGSUNG LARI KE DALAM, KEDUA TETANGGA BISIK-BISIK LALU PERGL BEGITU ISTRI PLAN MASUK SEMUANYA. DIAM TERTIB. NENEK Jangan mondar-mandir kayak opelet, ini tetangga menunggu semua. Pada minia cipratan, Aku Juga. ISTRI Maat. Ya namanya saja rezeki nomplok jadi bingung. Malah repot, Biasa tidak punya apa-apa, sekarang dapat satu milyar malah bingung. Sampai di mana tadi ? TETANGGA Kalau bisa kami dikasih pinjam dua ribu dulu. RT $ ‘Tapi yang harus diprioritaskamn harus proyek bersama, Kalau sudah ini baru yang lain, Bukan begitu Pak RW? RW : Sebagai RW saya hanya bisa bersyukur, kalau ada warga yang bethasil tapi masih ingat sama tetangga di masa-masa susah. Saya anjurkan sesuai dengan PINCANG MUNCUL LAGL PINCANG Bopeng! Bopeng! Bangsat ! Bohong kamu ! 45 PIAN YANG MABOK BERGERAK. TAK ADA YANG MENGHIRAUKAN_ IA MENGENDAPENDAP SAMBIL JATUH BANGUN, MENYELINAP KELUAR RUMAH. PINCANG Pian ! PIAN ( suaranya tercekik jauh di dalam perutnya } Apaan Cang 72? PINCANG Kamu bangsat ! PIAN, Kamu mau apa ? PINCANG Bagi dua! PINCANG Loire, kamu dapat lotre ! Apa kau kira aku bego tidak tahu?! Hasil jualan bulan talu juga belum kamu setor Curang kamu ! PIAN Siapa bilangin elhu gua dapat lotre? PINCANG Bangsat! Jangan pura-pura bego! Negnk perlu ada yang bilangin, gua udah tahu! Semua bilang, Itu Tihat rumah kamu penuh orang minta sumbangannya dong! PIAN Masak begitu? PINCANG: Ab prek! Jangan berlagak pilon, Sumpah! Tub lihatin senditit PIAN MELINAT, PIAN: Sialan | Kalau gua dapat sekepeng juga semua thu, semua minta bagian. Sial 1 Giliran kelaparan, semua lari PINCANG 46 Aku tidak lari kan, aku selalu kasi lihat kamu semua, Sekarang mana, kembalikan semua ! PIAN Ab [hu juga tampang otang baik-baik, tapi di helakang nembak. Liu apain anak-anak gua. PINCANG Gua rawat PIAN Rawat pate thu ! ( pergi ) PINCANG Pian ! Pian ! PINCANG MAU MENGEJAR TAP! HANSIP MUNCUL MEMENTUNG DAN PINCANG. LANGSUNG JATUH. HANSIP LANGSUNG MENYERETNYA NENEK MELONGOK. NENEK Bagus Begitu baru Hansip, Nanti dibelikan sempritan baru HANSIP Seragam dan HP! NENEK Motor sekalian | HANSIP. Sip. tertawa sambil menggebrakkan sepatunya ke sisi Pincang seakan-akan menyiksanya ) HANSIP MEMBAWA PINCANG KE LUAR. ISTRI Saya tidak bisa bilang apa-apa, Sekarang saya merasa baru punya saudara lagi, Hidup memang seperti roda pedati yang masuk lobang, selalu di bawah, sekarang roda kami memang lagi di atas NENEK Makanya pintar-pintar megganjal roda pakai batu supaya jangan turun-turun lagi. Satu milyar buat beli bat segede apa juga bisa. Mana pizeanya tadi, buang saja kalau kurang enak, jangan sungkan-sungkan, masih banyak duit buat beli yang lain kok ! ANAK-ANAK MEMBAWA MINUMAN DAN MAKANAN DIBAGIKAN KEPADA SEMUA. TEMPAT ITU BERUBAH JADI SEPERTI TEMPAT KENDURL RT t Pak Pian mana ini ? ISTRI Biasa lagi mabok. Sekarang bukan TKW lagi maunya Johny Walker dan Smimof NENEK Biar saja nanti kan datang sendiri bawa loire lagi, Semilyar lagi, Makan saja, masih banyak. SEMUA MAKAN. TUKANG ORKES - GROBAK DUT —- MUNCUL.IKUT MAKAN. ISTRI HANSIP DATANG BAWA ANAK GADISNYA. ISTRI HANSIP Boyyyyyyyy ! NENEK, Boy dipanggil ! BOY SAMBIL NGANGKANG-NGANGKANG KESAKITAN MUNCUL KE DEKAT ISTRI HANSIP. ISTRI HANSIP Boy, ini Ana anak Mama mau ketemu katanya mau belajar baca puisi sama kamu, BOY Lho kemaren katanya tidak boleh lagi ISTRIHANSIP Ah lain kemaren lain sekarang. Pokoknya zaman sekarang kalau memang suka sama suka tancap saja buat apa lagi pikir panjang malah lepas. Ayo baea-baca apa itu. Sana. Ajarin biar pintar Boy. Nagak pulang juga nggak apa. BOY Betul? ISTRI HANSIP: Masak kagak? BOY: Betul Ana? ANA Ya Boy. BOY Tapi Boy tidak hisa baea puisi. Boy cuma bisa bisa main bola sodok, Mau? ANA: Apa kala Boy, Ana oke-oke saja 48 ISTRI HANSIP. Sudah jangan banyak omong, Praktek situ. ORKES MULAI MAIN, BOY DAN ANA BERPEGANGAN TANGAN, BERIOGET, TAPL BOY TIBA-TIBA KESAKITAN. LAMPU REDUP PERLAHAN-LAHAN. TERDENGAR SUARA ORKES SAJA. LALU ENTAKAN KAKL PIAN MUNCUL TERGESA- GESA.NAFASNYA TERSENGAL-SENGAL, CAHAYA MEMUSAT KEPADA PIAN. PIAN = Satu milyar! Satu milyar! Gua dapat satu milyar, kata Pincang!Untuk apa duit sebanyak itu Terlalu banyak.Gua kagak mau.Gua perlu seceng doang. Seceng doang sekarang, sialan ! Kebanyskan ini, Bagsimana nyimpannya | Tisp hari gua bisa dirampok ini. Semuanya datang ‘minta ini, itu, pusing gua, PINCANG Bopeng! PIAN, = /Aduh! Itu dia! ( mau lari ) PINCANG Bangsat | Pengkhianat kamu ! Bagi PIAN $ ‘Antara kita tidak ada epa-apa lagi PINCANG Siapa bilang ! Kits dari dulu es, kamu jangan coba-cobs ngsbur ! PIAN = Siapa yang ngabur, gua cuma mabur angin-angin ! PINCANG Jangan merat thu ! PIAN 2 Buat apa merat, gua sudah capek dikejar-kejar orang nagib hutang!. PINCANG Bagi dua! Klau [hu macem-macem buntut Thu gua kerjain terus PIAN Biarin kerjain saja, ntar kalau gua sudah di atas gua balas. Sckarang Ibu thu bilang apa juga gua ikutin Tapi gua sudah mimpi dicium Dewi Supraba gua mau dapat rezeki gede. Nar lagi, ntar lagi gua injak-injak semuanya, gua makan semuanya, baru tahu rasa hu Jangan kirain Si Pian 49 Cuma bisa ngompol Pian juga bisa berak emas. Pian juga bisa makan manusia mentah-mentah. Bisa potong sembilan Lhu baru nyahok. Tak kunyah kepala thu baru sadar! Ngerti ? Emte mesti sabar Pincang bangsat! PINCANG “Tapi thu mesti bagi rata PIAN Neapain | Sekepeng buia juga gun kagak mau kasih orang, gua sudah diinjek-injek begin, ngapain, PINCANG Bajingan, pengkhianat kamu ! Jahat! PIAN Memang gua jahat, dari dul, tapi belum dapat kesempatan, kirain Ihu aja yang punya taring | Brengsek ! PIAN LARI SETELAH MENENDANG PINCANG Brengsek, jangan kibur ! Bopeng | ( mengejar ) LAMPU REDUP PERLAHAN-LAHAN, TAP! PINCANG TERUS BERTERIAK-TERIAK_ PINCANG Bopeng | Mana kamu ! Mana kamu bangsat | Jangan tari dimakan sendiri, kamu awas ! Bopengeggegegs ! 30 HAH tontonan Putu Wijaya BAGIAN KETIGA MUSIK DANGDUT BERTAMBAH KERAS BERCAMPUR DENGAN MUSIK POP DAN BUNY! RADIO.LAMPU PERLAHAN-LAHAN MENYALA. RUMAH PIAN MASIH TETAP RUANGAN DULU, TAPL SUASANANYA SUDAH BERUBAH, BERBAGAL BENDA- BENDABARU YANG MENAIKKAN GENGSI SEPERTI RADIO, TV BAHKAN JUGA KULKASMEMADATI RUANGAN.SELURUH ANGOTA KELUARGA SEDANG MENIKMATI KESENANGANNYA SAMBIL MAKAN.PIAN MASIH TETAP MABOK_ISTRI PIAN KEMBALI MENYISIR RAMBUTNYA.BERSAMA DENGAN RAMBUT- RAMBUTNYA YANG LEPAS, TERCECER KEMBALI PIKIRAN-PIKIRANNYA BEBERAPA TETANGGA NGINTIP. TETANGGA Belum satu minggu yang lalu masih makan tai, sckarung sudah punya semuanya.TV, radio, kulkas, apalagi itu ? Antene parabola. TETANGGA, Yang di sudut itu apa ya ? ( menunjuk ke sudut yang tertutup ) Besar sekali.Paling sedikit itu ya, apa? TETANGGA Duit. TETANGGA Apa? TETANGGA Satu milyar kalau ditukar wah ..... banyak kali. Semua jadi kepengan ya sebesar itu, goblok ! TETANGGA = Bukan ! tu syarat ! Sajen barangkali ! Masak tidak pernah beli lotre, tahu-tahu beli sekali dapat.. Kita tigapuluh tahun beli terus, kalah melulu, Barangkali kalau dikumpulin lebih dari tiga ratus juta dolar. tu pasti sajen buat jin, Kaau tidak ditolong jin mana bisa narik NENEK BANGUN MENANGGAPL NENEK $I Mana sajen buat jin? Ity ? ( menunjuk ke sudut ). Jangan ngomong sembarangan. Kalau orang ada senang sedikit, tetangga pasti ribut. TETANGGA Hobis digede-gedein begitu ? NENEK Ya apa ya, suka-suka orang dong, NENEK Mau tahu aja Thu, sana ke pasar dulu jangan ngurus tetangga. TETANGGA ( herbisik ) Jemuran kita hilang lagi Kemarin. tu kali, Dasar tukang nyotong ! Sudah kaya juga terus aja maling! NENEK Eee enak saja, masak orang punya duit semilyar nyolong, buat apa. Tak usah ya ! TETANGGA Iya, ya, ayam kita hilang lagi satu kandang, itu pasti. Lihat ada kandangnya di situ.( menunjuk ) Ya kan ? NENEK Yang ener saja, orang sudah punya ty, radio, kulkas, naik mobil buat apa nyolong jemuran Ayam lagi, memang mau diberaki ayam terus ?” Pakai otak sedikit ! ( mendekat ke sudut ) Lihat bungkusan begini, kalau suka ngintip mata bisa hijo. Ini kan bahan-bahan mobil, orang kepingin beli mersi kok. Bener nggak ?! ANAK Ya. NENEK Kok ayam ! ( sambil menendang kandang ayam yang menonjol supaya terlimndung dalam selimut, tapi justru ayamnya menggelepar keluar dengan ribut ) Waduh ! ( ribut mau menangkap, selimut terbuka, kelihatan jemuran milik tetangga , Nenek repot menutupi dan jatuh ke dalam ) TETANGGA Lihat | Beal | TETANGGA Sudah dapat semilyar masit nyotong, tera, lapor Hansip | aa TETANGGA Hansip | DIDAHULUI SEMPRITAN HANSIP MUNCUL, PAKAI SERAGAM BARU DAN SEPEDA JENGKI. HANSIP Minggir, minggir ! Para warga, Ali minta minggit, jangan mengganggu tetangga | Hormatilah hak orang lain 1 ( mengajak orang pergi ) ISTRI HANSIP JUGA MUNCUL SAMBIL MEMBAWA ANAKNYA, ISTRIHANSIP ; Ya, ya, bagaimana sib. Orang kok tidak boleh seneng. Kasih kesempatan dong mereka betistirahat, Boy, sudah bangun belum ya ? Ini Ana minta diajar baca puisi lagi. Hajar saja torus sampai tuntas Boy. Boy, sudah bangun belum ? BOY BERDIRI DAN MENCOBA JALAN TAPI KESAKITAN ISTREHANSIP Boyyyyyy ! ( pada anaknya ) Ayo panggil, nanii direbut orang baru tuman ! Boyyyy ! Ayo ! ANNA = Boy! ISTRIHANSIP (ditagukan ) Boyyyyyyyyy # HANSIP MUNCUL LAGI HANSIP (Orang masih tidur barangkali STRI HANSIP Sok tahu, kok tidur, ini jam berapa cobs ! HANSIP Orang kaya namanya, bangunnya kan harus telat ! ISTRIHANSIP Jangan ikut campur ! Urus keamanan saja. Boyyyyy ! ANA: Bay! BOY MAU MELANGKAH TAP! KESAKITAN SAMPAL JONGKOK. a ISTRI HANSIP : Janjinya jam berapa ? Sekarang kan ! Ini sudah telat dua jam-Terlalu, Kalau orang sudah kaya begini ini, semuanya berubah, Kampret juga. Besok kalau kita giliran kaya, rasain ya, kita obrak- abrik semua nya, Mentang-mentang perempuan mahluk lemah ditindas tewrus. (-mengubah suaranya jadi halus ) Boyyyyyyyy¥y¥¥y¥y! ANA: Boyyyyyyy ! (menirukan maknya) HANSIP (mencoba melagukan ) Boyyyyyyyyyy !!" ISTRI HANSIP : Hus diam | Ini bukan niup sempritan, terkejut orangnya kalau dipanggil begitu. Niar diputusin lagi cinta Ana, Ada caranya ngomong sama orang kaya. Kita harus bisa berkorban, nahan perasaan. Mereka senang kalau kita merendah. Tapi jangan terlalu rendah nanti malah diinjak. Yang pas begitu. Sulit memang ! (mengubah suara lagi ) Boyyyyyyyyyyyy | HANSIP Boyyyyyyy. ISTRI HANSIP © Diemm ! ANA MENANGIS, ISTRI HANSIP © Jangan nangis, ini percobaan ! ANA Ana malu. ISTRI HANSIP = ‘Cinta tidak mengenal malu, Ana ! ANA ‘Tapi Ama tidak mau dijual ! (lari ) ISTRI HANSIP : Ana! ( kepada suaminya ) Kamu sih, kagak bisa mendidik anak ! Bisa hancur kalau begini ( mengubah suara ) Boyyyyy ! ( tak sda jawaban meskipun Boy meneoba menjawab, tapi ia hanya bisa kesakitan, Istri Hansip marah ) Brengsek ! (keras ) Boyy!!! ( terus pergi mengejar Ana diikuti oleh Hansip ) BOY KESAKITAN, MAU MEMANGGIL TAP] TAK BISA LALU JATUH. NENEK DATANG. NENEK (mengangkat Boy dan menjelaskan ) Ini penyakit orang kaya, tidak usah malu Boy ! ( menarik Boy kebelakang ), HANSIP MASUK LAGL HANSIP (melagukan ) Boyyyyyyyyyyyyyy ! Boyyyyyyyyy ANAK LAIN YANG PERNAH DIKERJAIN OLEH PINCANG BANGUN. HANSIP (melagukan ) Boyyyyyyyyy ! ANAK Siapa itu pagi-pagi sudah ngebet, Bung Ali ya. HANSIP ( belum sadar ) Boyyyyyyy. ANAK Boy sakit. Yang lain boleh kan HANSIP Boyyyyyyyyy: ANAK ‘Cmemegang ) Ini Boy.( Hansip terkejut ) HANSIP Boy, Boy sudah bangun ? ANAK Boy sudah dari tadi bangun. Ayo. ( menarik ) HANSIP Ke mana ? ANAK Ke mana saja Ente mau! HANSIP. Tapi Ali jaga keamanan ANAK Menolak ? ( memanggil Nenek ) Nek ! HANSIP Bukan ANAK Kalau begitu, ayo. HANSIP Topi ANAK Menolaik ? HANSLP Ya sudah. HANSIP DIGANDENG ANAK ITU. MUNCUL ISTRI HANSIP BERSAMA ANA. ISTREHANSIP= Ali ! Ke mana thu! ANAK Pinjam sebentar ya Tante | ISTREHANSIP= (ramah-tamah ) O silakan Dik. ANAK Ayo! HANSIP api pelan-pelan ya | ISTREHANSIP- (ngumpat ) Siaian | Mau mancing kena pancing | Dasar goblok! muncul ) Lho, tho ini kok banyak kere sekarang dis kamu ! ( menarik anaknya pergi) (_serombongan pengemis i. Bau | Ayo Ana ! Niar kena penyakit ENAM. ORANG-ORANG MISKIN ITU JONGKOK-JONGKOK DI SEKITAR RUMAH PIAN, SEMENTARA ITU DI DALAM RUMAH PINTU DIKETOK.SEROMBONGAN KELUAR. 37 ( ngomong dalam bahasa dacrah lagi ) DI DEPAN MUNCUL PINCANG MEMBERI KOMANDO PADA KERE-KERE ITU. PINCANG Goblok kenapa di sini, Percuma.Masuk ! Masuk saja ke dalam, minta bagian kamu. Siapa dulu yang melindung) dia waktu dikejar-kejar Tibun. Kamu kan ! Masuk saja masuk ! ORANG-ORANG ITU KEBINGUNGAN SEMENTARA DI DALAM PARA KELUARGA MULAIL MENYANYI DALAM BAHASA DAERAH MEMUJA-MUJA PIAN. PARA PENGEMIS LANGSUNG MUNDUR. ADA YANG MENYEMBAH_ PINCANG Paling sedikit sepuluh ribuan tiap orang dapat. Lihat itu orang desanya datang dari Jawa. Sema dikasih Kemarin semua tetangea kebagian limaribu. Kamu semua lebih berhak dong, Kita es nya waktu zaman susah malah tidak kebagian. Ayo rebut. Rebut sana goblok, nanti malah habis, nyesel kamu ! Ayo ! Kamu juga bisa nyanyi kan! Ayo bukan congor kamu! PINCANG MENENDANG SUPAYA MASUK.TAP] ORANG-ORANG ITU MASIH TAKUT. MALAH ADA YANG MENANGIS DAN MINTA AMPUN. PINCANG Kampret, goblok semua ! Pantesan jadi kere terus. Sudah puluhan tahun Thu di sini, kalau terus saja goblok mati di selokan paling banter. Likat ! ( mengeluarkan bungkusan kertas, tapi ‘kemudian beberapa recehan ikut gemerincing ) Lihat ! Gua baru dikasih satu jute kemarin, Mau nggak, Satu jut bisa nyabo satu thun. Mau nggak ? ( mengulurkan,bebcrapa orang mencoba memih.dengan gesit Pincang menariknya ) Enak aja. Ini punya gua. Lhu ambil bagian thu di dalam, ambil sudah disediain. Nggak mau ? Tolol. Guan ambil bust gua ya! ( mau masuk,tapi dipegang orung-orang itu ) Makanya masuk, nanti direbut gembel-gembel iu | ‘TERDENGAR RIBUT DI DALAM. SEMUA ORANG BEREBUTAN NGOMONG NENEK: Heeee! Eveeece | Satu-satu, satu-satu ngomong nanti semua kebagian ! PINCANG = Denger tidak ?! Semua kebagian. Ambil ! NENEK ‘Tapi sudah terlambat, kita sudah mau beli mersi ! PINCANG Belum terlambat. Cepat, cepat | Goblok ! ( memelopori masuk,tapi dipegang oleh orang-orang itu dan mereka menyerbu masuk, Pincang memandang sambil — mengpalukkan =) Serbu saja,serbu | 56 GA MUNCUL DARI KAMPUNG.LANGSUNG MASUK.MEMBAWA KOPOR SEPERTIO. RANG MAU PINDAH. KELUARGA (herbicara di dalam bahasa daerah } KELUARGA Benar, meskipun jauh, tapi segala perkembangan kalian di kota dari dulu selalu kari ikuti Kimi ikut bersyukur atas rakhmat yang kalian terima KELUARGA Rasanya tidak cukup dari jauh, sehingga kami sampai menjual padi supaya bisa datang ke mari, KELUARGA (bicara lagi dalam bahasa dacrah ) KELUARGA Jodi maafkan kalau selama ini kita ads sedikit saloh paham, Sekarang semuunya jadi jelus.iw karena fitnah orang luar yang tidak suka keluarga kita bersatu, Sekarang semuanya sudah beres. (ketawa ramah berlebihan) KELUARGA Karena hidup di desa sulit sckarang.ya tk segan-scpan | keluarga sendiri, ya nggak hubis kepada siapa lagi kalau bukan KELUARGA Ya KELUARGA Dari kecil kamu memang kata orang-orang tua, akan menjadi juru selamat kita semua. Kepada kamulah kita semua harus meneari perlindungan.Anak-anak membutuhkan sekolzh ini ada yang ‘mau berobat di sini Juga ada kakekmu yang lumpuh, susah merawatnya di kampung, kami bawa semua ke mari. Pendeknya kami menyerahkan diri untuk diarahkan oleh kamu KELUARGA (berbisik dalam bahasa dacrah ) KELUARGA Oya, int ada surat dari Pak RT, Lurab, kawan-kawan dan orang-orang yang dulu menolong kamu. didesa. -Mereka tidak bisa datang, tpi pesannya, jangan sampai lupa kaeang pada ulitnya, KELUARAG Kalau kacang lupa kulitnya namanya kualat KELUARGA PARA PENGEMIS ITU MASUK. TUIUH SEMUA ORANG TERKEJUT. NENEK Ini banjir kiriman dari mana. Sampah dari mana ini. Ab?! Apa-apan ini ? Apa-apaan ini ! PINCANG Serbu saja, serbu ! PARA PENGEMIS MAL] MENGAMBIL BARANG-BARANG. NENEK MENGUSIRNYA. PARA KELUARGA MELIHAT PARA PENGEMIS MENGAMBIL BARANG, LALU IKUT MENGAMBIL. KEADAAN KACAU KELUARGA PIAN BERUSAHA MENGHALANGL PINCANG : Bopeng! Bopeng! Pian ! Pian 1 Kamu jangan curang,kamu mau makan sendiri ! Pengkhianat ! DALAM KEADAAN KACAU [TU PIAN DIAM-DIAM BANGKIT DAN KELUAR. LAMPU MENGGELAP DI DALAM. PIAN Satu milyar, yailah satu milyar bukannya kebanyakan. Habis semua gua beli duitnya masih num puk. Kagak wk usah semilyar, satu juta saja. Seribu juga cukup ! PINCANG Pian! PIAN Hee Pincang ! Kamu ngaco, kamu bilang apa sama mereka, aku dapat lotere satu mulyar? Libat rumah gua berantakan sekarang ! PINCANG Bopeng kamu jangan lari, bagi dua ! PIAN Bagi dua palemu ! Gua tidak kuat dikerjain begini, gua modar ! PARA PENGEMIS DAN KELUARGA TERUS MENGANGKUTI BARANG-BARANG SAMPAL SEMUANYA LUDAS. PIAN 9 Kamu setan, Ihu telen gua Pineang | Bajingan telek thu ! PINCANG Bagi dua ! Kalau tidak, gua lapor polisi sekarang. PIAN Lhu ngerjain terus ! PINCANG Bagi sama rata Bopeng! ( kepada orang yang merebut harta Pian ) Ambil, ambil semua sampai ludas ! Dia punya satu milyar! PIAN Setan ! PIAN MENDEKAT DAN MENENDANG PINCANG SAMPAI JATUH LALU MENGINJAK, INJAKNYA, SESUDAH ITU LARLPINCANG CEPAT BANGUN, PINCANG Bopeng ! Jangan lari thu! Bagi, bagi ! Bopengggge | PINCANG MENGEJAR SUARANYA DI LUAR TERUS MEMANGGIL-MANGGIL. PINCANG ( di luar ) Bopeng jangan kabur, jangan ngabur thu 1 EK MEMUKULI ORANG-ORANG YANG MEREBUT HARTA BENDA ITU SAMBIL MEMAKI-MAKLSEDANG ANAK-ANAK MALAH SENANG DAN BERMAIN-MAIN DENGAN KERAMAIAN ITU. ISTRI HANYA DIAM SAJA TERPAKU. SAMPAL TERDENGAR SUARA SEMPRITAN.HANSIP MUNCUL DANA MEGUSIR ORANG- ORANG ITU. BARU SEMUANYA BERLARIAN DIKEIAR OLEH HANSIP DENGAN SEMPRITANNYA.TETAPI SUDAH TERLAMBAT. SEMUA BARANG-BARANG SUDAH LUDAS, BUKAN HANYA BARANG BARU, JUGA BARANG-BARANG LAMA. KAMAR ITU BERSIH.LEBIH DARI ITU, PAKAIAN YANG ADA DI TUBUH NENEK, ISTRI DAN ANAK-ANAK JUGA NYARIS BERSIH DIRENGUTKAN OLEH ORANG-ORANG ITU. DI KEJAUHAN TERDENGAR SUARA SEMPRITAN, TETAPL DI DALAM RUMAH SEPLNENEK, ISTRI PIAN DAN ANAK-NAK HAMPIR TELANJANG BERDIRI DI TENGAH RUANGAN YANG TELANJANG TAK BISA MENGATAKAN APA-APA BENGONG.SEDANGKAN DI LANGIT-LANGIT MASIH TERJULUR TALI STAGEN YANG SEYOGYANYA DIPAKAI UNTUK MENGGAN TUNG DIRLMENANTANG. NENEK ‘Satu milyar rasanya kok begini bener, sepet, LAMPU REDUP PERLAHAN-LAHAN. DI KEJAUHAN TERDENGAR SUARA PINCANG. 60 PINCANG Bopeng! Jangan kabur thu. Bopeng! LAMPU MAKIN REDUP, TAP MEMUSAT KE KELUARGA PIAN PIAN TIBA-TIBA MUNCUL DARI DALAM GELAP. PIAN Aku tidak ngabur Siapa bilang aku ngabur ! ( cahaya mengabur tapi ditahan Pian ) Tunggu ! Tunggu dulu, gua belum selesai bicara | ( cahaya lebih terang lagi ) Warni, Pian tidak ngabur, Jjangan percaya Pineang, jangan percaya mulut orang, percaya sama Pian Gua bersumpah, gua bersumpah untuk terakhir kali sekarang. Pian beli lotre lagi besok. Pasti sckali ini akan beneran dapat, pasti dapat War. Bukan cuma dus ribu, tapi dua juta, bahkan duaratus juta bahkan dua milyar. Pasti ! Aku sudah dapat nomomya sekarang, aku sudah tahu rahasianya sekarang, tapi harus dibeli dulu baru dicarikan dukun, bukan tunggu dapat baru dibeli | Aku tidak ngabur lagi sekarang, Gua di sini ! Pian dé sini ! Jangan takut ! ISTRI PLAN TAK MENJAWAB.DIA TERSENYUM, PLAN DATANG DAN MEMEGANG TANGANNYA, PIAN : (-mengumpulkan keluarganya ) Sint kumpul semua. Gua sudah insaf sekarang. Gua sudah kapok Gua kagak mau minum lagi.Gua mulai sekarang.Sini, rapat ke mari jangan gentayangan di luar rumah, sudah malam. Cari ilmu. Dengerin kata nenek. Bantu ibu kamu. Sini masuk rumah, biar bau, ini rumah kamu sendiri | Ini nenek kamu, ini Mak kamu, ini babe kamu ! ( melempar ke samping ) Heeee ! Jangan nyabo di situ pulang ! Kamu jadi orang biasa saja sudah hagus, jangan mau mati di selokan, Kembali ! Mau kembali kagak "! ANAK PIAN YANG MASIH DI LUAR MASUK_ PIAN Inj rumah thu bukan di jalanan. Ayo ayo ! Jangan pedulikan tetangga, biar mereka ngintip, Biar semua orang ngintil. Aku di sini, aku tidak ngabur lagi. Pian sudah insaf ! Besok kita beli lotre. Kita beli semua supaya hadiahnya semua buat kita, yang lain biar kagak kebagian, peduli amat ! PINCANG (i kejauhan ) Pian! Bopeng! Jangan ngabur thu ! PIAN (teriak ) Bangsat | Siapa bilang gua ngabur ! ( menuntun tangan istrinya menuju ke bawah tali stagen ) Masnk orang terus menerus bodoh, seteler teler orang, ini kan manusia juga NENEK Kalau diasah terus gunung bat juga bisa jadi jarum. PIAN Benar. Hanya oang-orang sirik yang tidak mau kita insaf Mercka mau kita jadi kecoak terus. 6 Kalau kita pintar mereka tidak bisa kaya. Pian tidak sebodoh itu, dulu memang NENEK Semua orang kalau laris memang, suka ngawuran, tapi langit saja ada batas, manusia namanya, mesti punya pikiran, PIAN Biar tidak sekolahan, tapi Pian tahu mana bener mana salah. NENEK Itu, cucu nenek, begitu PLAN # Kita sudah notok sekarang. NENEK Biar orang-orang itu mengejek terus, tapi kita diam-diam saja bergerak, bergerak diamdiam, tahu-tahu. semilyar, tahu-tahu naik mersi.Tahu-tahu separuh telanjang begini. Permainan orang kaya ya begini PIAN Pokoknya mulai sekarang. Mulai sekarang. Pian bersumpah mulai sekarang ini ke depan semuanya akan beres. Pian tidak judi lagi, tidak nyabo, tidak minum. Hanya beli latre NENEK Biar dapat lagi dua milyar. Tapi beneran! LAMAT-LAMAT TERDENGAR SUARA MUSIK DANGDUT YANG EROTIS. MAKIN KERAS, MAKIN KERAS. CAHAYA FANTASTIS, SEGALANYA SEPERTI IMPIAN, SE MENTARA PIAN DAN NENEKNYA NGOMONG, BERLANGSUNG UPACARA MENGGANTUNG DIRL DENGAN KHIDMAT ANAK-ANAK MENYEDIAKAN BANGKU. ISTRI PLAN DITUNTUN OLEH PIAN NAIK KE BANGKU TEPAT DI BAWAH TALI STAGEN ITU, SALAH SATU ANAK MEMBERIKAN SISIR. 1 PIAN MENYISIR- NYISIR RAMBUTNYA SAMBIL MEMATUT-MATUT KE KACA KECIL. PIAN Kalau kita mau berusaha kata orang, apa-opa juga pasti bisa.Tuh thu likat sendiri yang penting ada lah kemauan, ya kan Nek NENEK Bener. ( menyanyikan sebuah tembang daerah ) ISTRI PLAN TELAH SELESAI MENYISIR RAMBUTNYA, SALAH SATU ANAK ME NGULURKAN SEBUAH BUNGA KAMBOJA. LA MENYISIPKAN DI RAMBUTNYA. PARA TETANGGA, KELUARGA DAN PARA PENGEMIS, PERLAHAN-LAHAN MUNCUL [KUT MENGELILINGL ISTRI PIAN. ISTRI KEMUDIAN MENGANGKAT SEBUAH BONEKA oy YANG PERSIS SEPERTI DIRINYA YANG JUGA MENGENAKAN KEMBANG KAMBOJA DI RAMBUTNYA. LALU IA MERAIH TALI STAGEN. KEMUDIAN ISTRI MENGURUT- URUT LEHER BONEKA ITU, BAGAIKAN TARIAN, IA MENGIKATKAN TALI STAGEN ITU KE LEHER BONEKA. SEKARANG SEMUA ORANG IKUT MENYANYI MENGIKUTI SUARA NENEK. MEREKA MENDEKAT, BERKUMPUL DI DEKAT BANGKU. TEMBANG MAKIN KERAS. WAKTU ITU PINTU DIGEDOR KERAS SEKALL PINCANG. ( Sambil menendangi pintu ) Pian ! Pian ! Lhu jangan ngabur | Pian ! Piannonnnn ! ISTRI MENGAMBIL BANGKU DAN MELEMPARKANNYA KE BAGIAN DEPAN PANGGUNG, BONEKA ITU TERGANTUNG, LAGU TERUS TAMBAH KERAS. PIN CANG MENGENDOR PINTU. TAK BERHASIL. [A LARI KE DEPAN DAN MUNCUL. PINCANG Pian | Pian | Bangsat Lhu jangan ngabur | ( ia memunggut bangku dan nyaris hendak melemparkannya ke dalam rumah ) HANSIP MENIUP SEMPRITAN KERAS. HANSIP ‘Tenang, tenang ! SEMUA ORANG BERHENTI MENYANYL PINCANG Pian | Bangsat ! Lhu jangan ngabur ! HANSIP MEMUKUL PINCANG, HANSIP Kapok ! ( memborgo! Pincang ) PIAN KELUAR DARI ORANG-ORANG ITU PINCANG Pian [hu jangan ngabur ! PIAN Siapa bilang gua kabur Gua ada di sini sekarang. Gua di sini !! HANSIP ( meniup sempritan sehingga semua diam ) Tidak punya uang susah,punya uang jadi begini akibatnya. Kirain gampang jadi orang kaya. Ayo bubar semua, Bubar, ini bukan urusan kita lagi ! Bubar | Susah jadi juragan, tahu nggak, kalau negak kuat ya kayak begini jadinya, Berabe nggak ?! 6 HANSIP BERUSAHA MEMBUBARKAN ORANG-ORANG ITU TAP TAK BERHASIL. A YUP-SAYUP TERDENGAR SUARA SIRINE MOBIL AMBULANS, MUSIK DANGDUT TERDENGAR MAKIN KERAS, MAKIN KERAS. CAHAYA LAMPU MEREDUP DAN MENGARAH PADA PLAN, PINCANG MAU MENDEKATI PIAN TAPI DISERET HANSIP. PINCANG Curang ! Chu jangan ngabur, thu jangan ngabur Pian! PIAN Makderodok ! Sinpa bilang gua ngabur, siapa bilang gua kabur siaps .. ISTRI LALU DUDUK DAN MENYISIR RAMBUTNYA SEPERTI DI BAGIAN PERTAMA. LA PERLAHAN-LAHAN MENGUMPULKAN PIKIRANNYA YANG BERSERAKAN, LALU BICARA KEPADA PENONTON, BONEKA ITU TERATYUN=AYUN SEPERTI ANAK YANG SEDANG DININA-BOBOKKAN, ISTRI (bicara, mulutnya begerak-gerak) LAMPU MEREDUP SEMUA, TINGGAL SEBERKAS CAHAYA KE WAJAH ISTRI YANG TERUS BICARA DAN SETERUSNYA DeKalb, 28 Agustus 1986. pukul satu siang. Jakarta, 14 April 2007, pukul 05. 56,

You might also like