Professional Documents
Culture Documents
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis framing sebagai
metode. Framing bersama semiotik dan analisis wacana berada
dalam rumpun analisis isi. Sebagai kelanjutan analisis isi
kovensional (klasik), analisis framing berusaha meninggalkan
analisis isi konvensional disebabkan ketidakmampuan membaca
urgensi pesan sebagai bagian terpenting dari analisis sosial.
Karena itu karakteristik analisis framing berada diantara dua
pendekatan, disatu sisi mempertahankan beberapa pendekatan
dasar analisis isi dan disisi lain mengembangkan model yang
mampu mengungkapkan makna dibalik idiologi atau cara
pandang (live word) media.
3
Ibid. Agus Sudibyo.
24
4
Alex Shobur, Analisis Teks Media, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001 hal.
164.
5
Op. Cit.Agus Sudibyo hal. 222
6
Op.Cit. Alex Shobur hal.177.
25
7
Ibid Alex Shobur hal.173-174.
26
a. Sintaksis
Secara etimologis Sintaksis berasal dari kata Yunani yaitu
“sun” berarti “dengan”, dan “tattien” yang berarti
“menempatkan”. Dalam pengertian umum, Sintaksis adalah
8
Ibid Alex Shobur.
9
Eriyanto, Bimo Nugroho, Politik Media Mengemas Berita, ISAI Jakarta, 1999
hal 29.
27
10
Ibid. 31
28
b. Skrip
Laporan berita sering disusun sebagai suatu jalinan cerita.
Hal ini disebabkan oleh dua hal; pertama, banyak laporan berita
yang berusaha menunjukkan peristiwa yang ditulis merupakan
kelanjutan dari peristiwa sebelumnya; kedua, bahwa berita
29
c. Tematik
Setiap wartawan mempunyai tema tertentu atas suatu
peristiwa. Tema tersebut muncul sebagai konstruksi wartawan
dalam membuat teks berdasarkan apa yang ia peroleh dan apa
yang hendak ia tulis. Dalam peristiwa tertentu, pembuat teks
dapat memanipulasi penafsiran pembaca atau khalayak dengan
melakukan permainan definisi dan diksi guna menggambarkan
fakta. Misalnya sebuah demonstrasi yang secara umum berjalan
damai dapat dikonstruksi sebagai sebuah demonstrasi yang
anarkis hanya karena penekanan fakta pada beberapa insiden
yang sebenarnya tidak terlalu dipersoalkan. Tema tema tersebut
dapat dilacak melalui susunan atau bentuk kalimat tertentu,
proposisi atau hubungan antar proposisi.
Elemen-elemen dalam tematik adalah sebagai berikut :
Pertama, elemen detail berita. Elemen detail berita
berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan
seseorang. Komunikator akan menampilkan secara berlebihan
informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang
berlebihan. Sebaliknya ia akan menampilkan informasi dalam
jumlah yang sedikit (bahkan kalau perlu tidak disampaikan) bila
hal itu merugikan kedudukannya. Informasi yang
menguntungkan tidak saja ditampilkan secara berlebih tetapi
dengan detail yang lengkap dan kalau perlu dengan data-data.
Detail yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan
yang dilakukan dengan sengaja untuk menciptakan citra tertentu
31
d. Retoris
Struktur retoris dari sebuah berita menggambarkan pilihan
gaya atau kata yang dilakukan oleh wartawan untuk
menekankan arti yang ingin ditonjolkan. Wartawan menggunakan
perangkat retoris guna membuat citra, meningkatkan
kemenonjolan pada sisi tertentu dan meningkatkan gambaran
35
12
Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran, LP3ES, 1983, Jakarta, hal 198.
39