Kuningan News - Adanya pengetatan sistem terkait keberadaan pasar modern yang
dikhawatirkan akan membumihanguskan pasar tradisional di Kuningan mendapat berbagai
tanggapan positiI. Bermunculannya pasar modern seperti alIamart, indomart serta beberapa pasar modern lainnya, diharapkan agar konsumen pasar tradisional tidak cemas dan harus merubah paradigma. Demikian disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kuningan melalui Kepala Bidang (Kabid) Pasar, Ocin SE kepada Kuningan News, Senin (30/5). Menurutnya, masyarakat Kuningan, khususnya sebagai konsumen pasar harus melirik berbagai aspek terjadinya persaingan pasar seperti sekarang ini. 'Biasanya, konsumen itu ingin belanja aman dan nyaman. Di pasar modern hal itu sudah pasti dilakukan dengan berbagai kemasan yang diatur oleh kebijakan pemiliknya sendiri. Sementara, pasar tradisional yang merupakan gabungan dari penjual dengan berbagai latar belakang, sulit diterapkan. Akan tetapi, pola Iikir (mindset, red) seperti di pasar modern itu bisa saja diterapkan di pasar tradisional, sebagai penyeimbang atas kemajuan zaman, paparnya menjelaskan. Menanggapi raperda pasar yang kini sedang digodok DPRD Kuningan, Ocin menyambut baik serta mendukung raperda tersebut. Pihaknya sangat berharap agar Raperda tersebut memberikan yang terbaik buat pasar tradisional. Yang jadi persoalan bukan hanya jarak yang kini sedang diatur, namun harus ada regulasi yang mengatur semua itu untuk disosialisasikan. 'DPRD harus mendatangkan para pemilik pasar modern di Kuningan untuk memberikan pengertian kepada mereka, jangan sampai yang didatangkan itu hanya karyawan yang tidak tahu apa-apa atas permasalahan yang terjadi, tambahnya. Untuk merubah paradigma konsumen pasar tradisional kata Ocin, di pasar tradional akan ada penataan berupa kebersihan dan kerapihan di lingkungan pasar. Bila pasar tradisional sudah menata itu, diyakininya konsumen akan kembali ke pasar tradisional. 'Dari segi barang sebenarnya tidak ada perbedaan, hanya saja kemasan serta kerapihan di pasar modern lebih menarik dibandingkan pasar tradisional. Saya juga berharap, agar para politisi dapat memberikan contoh kepada masyarakat untuk belanja ke pasar tradisional pungkasnya. (muh)
%injauan %erhadap Pasar %radisional
2.2.1. Sejarah pasar dan perkembangan pasar
Suda h se j a k z a ma n da hul u kot a t idak a ka n per na h t er l epas dar i pusat kegi at a nkomersil yang disebut dengan pasar. Sejarah pasar di awali pada zaman pra sejarah, dimanadidalam memenuhi kebutuhan manusia melakukan sist im Barter yaitu suatu sist im yang diterapkan antara dua individu dengan cara menukar barang yang satu dengan barang yanglainnya dan akhirnya sist im barter ini berkembang secara luas. Proses penukaran barangtersebut menimbulkan masalah akan tempat di mana tempat sendiri berkaitan dengan jarak dan waktu tempuh. Semakin dekat jarak pertukaran semakin memudahkan memindahkan barang-barang sehingga terbentuk sebuah pertukaran barang-barang yang t idak jauh darilingkungan kediaman mereka.%empat tukar menukar inilah disebut dengan pasar. Dan setelah manusia mengenalmata uang sebagai alat tukar menukar yang menjadi dasar perhitungan bagi seluruh proses p e r t u k a r a n b a r a n g m a k a p r o s e s t e r s e b u t d i s e b u t d e n g a n p r o s e s j u a l b e l i . D e n g a n me ni ngkat nya per ke mba nga n pe nduduk, ke hi dupa n sos i a l , eko no mi da n j uga ke ma j ua nt ekno logi khus us nya di bi da ng per daga nga n t i mbu l l a h s eke lo mpok i ndi vi du bar u ya ng bergerak dalam bidang pedagang. Pedagang-pedagang inilah yang membuat tempat-tempat yang lebih permanen untuk berdagang. (sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar )
2.2.2. Pengertian pasar tradisional Pasar tradisonal adalah tempat berjualan yang tradisional (turun temurun), tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana barang barang yang diperjual belikan tergantungke pada per mi nt a a n pe mbe l i ( konsu me n) , har ga ya ng dit et apka n mer upaka n har ga ya ngdisepakati melalui sutau proses tawar menawar, pedagang selaku produsen menawarkan hargasedikit diatas harga standart. Pada umumnya pasar tradisional merupakan tempat penjualan bahan bahan kebutuhan pokok (sembako).Biasanya pasar tradisional berakt iIitas dalam batas batas waktu tertentu, sepert i pasar pagi, pasar sore, pasar pekan dan lain sebagainya. Pasar tradisional biasanya dikelolao l e h pe me r i nt a h maupun swa st a, I as i l i t a s ya ng t er se di a bi a s a nya mer upaka n ba ngsa l bangsal, loods loods, gudang, toko toko, stand stand/kios kios, toilet umum padasekitar pasar tradisional. Pada pasar tradisional proses jual beli terjadi secara manusiawi dankomunikasi dengan nilai nilai kekeluargaan yang tinggi .
( sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar ) 7
Menurut peraturan Presiden tentang pembangunan, penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern memutuskan bahwa :Pa sar %r a di s i o na l ada l a h pas ar ya ng di ba ngun da n di ke lo l a o le h Pe mer i nt a h, Pe mer i nt a h Daer a h, Swa st a, Bada n Us a ha Mi l i k Negar a da n Bada n Usa ha Mi l i k Da er a htermasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, loods dan tendayang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasidengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melaluitawar menawar 2.2.3. Pengertian pasar menurut Image masyarakat. Pengertian pasar menurut image masyarakat pada umumnya adalah :
P a d a d a s a r n y a p a s a r a d a l a h s u a t u t e m p a t d i m a n a m a s y a r a k a t d a p a t memperoleh/memenuhi kebutuhan ( dalam hal ini disebut dengan konsumen adalah petani ).
Barang yang diperdagangkan adalah barang kebutuhan sehari-hari.
Barang yang diperdagangkan adalah bahan makanan ( hasil Pertanian) dan hasilindustri kerajinan rakyat.
Struktur bangunan yang dipergunakan didominasi oleh lods-lods terbuka di atassuatu pelataran yang jelas dapat dibedakan dari kelompok pertokoan yang terdiridari bangunan-bangunan rumah perseorangan ( sering digunakan sebagai tempattinggal )
Jar a k kepa sar bi a s a nya dapat dit e mpuh de nga n j a l a n kak i
l e bi h kur a ng l i ma kilometer ( yang dapat di tempuh dengan jalan kaki sehari pulang pergi )
Umumnya dikenal hari-hari pasar tertentu. (sumber: LPEM FEUI, Laporan Survey Pasar DKI Jakarta,1976 hal.54. dalam Josua Moreno Sinaga, 2009) 2.2.4. Penggolongan jenis pasar Pasar dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal. Antara lain :a . P a s a r me n u r u t k e g i a t a n n y a y a n g d a p a t d i g o l o n g k a n d a l a m :
Pasar eceran yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran barangatau pemberian jasa secara eceran atau retail.
Pasar grosir, dimana terdapat permintaan dan penawaran barang dalam jumlah besar.8
P a s a r i n d u k , p a s a r y a n g m e r u p a k a n p u s a t p e n g u m p u l a n , p e l e l a n g a n , penyimpanan bahan bahan pangan untuk disalurkan kepada grosir dan pusat pembelian. b. Pa sar me nur ut loka s i da n ke ma mpua n pe l a ya na n
Pasar lingkungan
Pasar wilayah
Pasar kotac. Pasar me nur ut wakt u kegi at a n di go lo ngka n keda l a m :
Pasar siang hari
Pasar malam hari
Pasar siang malamd.Pasar menurut jenis barang dagangan digolongkan atas :
Pasar umum, mencakup berbagai jenis barang dagangan.
Pasar khusus, mencakup satu jenis barang dagangan tertentu. (Sumber : Wijaya Rosli, 1999,) 2.2.5. Pembagian pasar secara umum %erbagi atas 2 bagian yaitu :a. Pas ar Ho moge n, ya it u pa sar ya ng me nj ua l ha nya sat u j e ni s bar a ng daga nga nsaja, misalnya pasar buah dan pasar ikan. b . P a s a r H e t e r o g e n , y a i t u p a s a r y a n g m e n j u a l l e b i h d a r i s a t u j e n i s b a r a n g dagangan, seperti hasil pertanian dan kebutuhan sehari hari. 2.2.6. Proses kegiatan pasar a. Penyaluran langsung kepada pemakai Diagram 2.1. Penyaluran langsung kepada pemakai(Sumber : Wijaya Rosli, 1999) 9 ProdusenKonsumen 1Konsumen 2Konsumen 3