You are on page 1of 8

Teori Rugi Laba

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dijaman era globalisasi ini segala sesuatu yang ingin dikerjakan sudah memakai komputer
seakan-akan manusia tergantung pada kecanggihan teknologi sekarang ini. Perusahaan kecil
seperti yoko cellular ini yang bergerak pada penjualan pulsa akan didapat suatu laporan rugi laba
dan neraca.
Dari lampiran laporan rugi laba dan neraca dalam perusahaan trsebut, dapat dibuat untuk satu
macam komoditas yang dilaporkan dalam satu laporan keuangan. Dalam membuat laporan
keuangan, minimal yang perlu dibuat adalah neraca dan laporan rugi laba. Neraca adalah laporan
keuangan yang menunjukkan posisi jumlah kekayaan usaha, kewajiban keuangan dan modal
sendiri pada waktu tertentu, sedangkan laporan rugi laba menunjukkan laba atau ruginya suatu
usaha yang diperoleh perusahaan dalam periode waktu tertentu (misalnya satu tahun), sehingga
laba atau rugi merupakan pengurangan dari total penjualan dikurangi biaya atau ongkos. Kas
adalah sejumlah uang kontan (tunai) yang dapat digunakan untuk membiayai usaha. Piutang
timbul akibat dari kebijaksanaan perusahaan yang menjual barangnya secara kredit.
Upaya perusahaan untuk mempercepat pembayaran piutangnya, salah satunya dengan
memberikan diskon. Resiko penjualan dengan kredit harus diantisipasi kemungkinan piutang ada
yang tidak dibayar. Sedangkan aktiva tetap adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan
relatiI panjang (mempunyai umur ekonomi lebih dari satu tahun) Kewajiban adalah semua
hutang keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi. Hutang merupakan
sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor maupun dari dalam perusahaan.
Hutang lancar atau hutang jangka pendek merupakan kewajiban keuangan perusahaan yang
pelunasannya akan dilakukan dalam jangka pendek (maksimal satu tahun). Hutang tidak lancar
adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka panjang (lebih dari
satu tahun).
B. Masalah Yang Dihadapi
Setelah mengetahui latar belakang di atas, maka dapat di simpulkan dalam beberapa pertanyaan
permasalahan yang dihadapi antara lain :
Opakah laporan keuangan perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan yang
sesuai dengan yang di harapkan?
OBagaimana cara mengatasi kekurangan agar perusahaan tersebut mendapatkan
pendapatan yang lebih baik?
Opakah dari keuntungan itu dapat di tingkatkan untuk bulan yang akan datang?
OBagaimanan cara mengurangi beban pengeluaran yang tidak di perlukan?


BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Tentang Rugi/Laba, Neraca
1. Rugi/Laba
Yaitu laporan keuangan yang sistematis menggambarkan disuatu pihak tentang revenue
(penghasilan) yang menjadi bahan perusahaan itu guna memperoleh pendapatan selama
satu periode tertentu.
Menurut Niswonger Perhitungan Rugi-Laba adalah ikhitisar dari pendapatan dan beban
sebuah perusahaan dalam periode tertentu, misalnya sebulan atau setahun. (C. Rollin
Niswonger, 1997: 25).
Laporan RugiLaba pada hakekatnya meliputi dua arus, yaitu pendapatan dan biaya. Kalau
pendapatan lebih besar dari biaya, maka perusahaan akan memperoleh laba atau
keuntungan tetapi sebaliknya jika biaya lebih besar dari pendapatan yang diperoleh maka
perusahaan akan menderita kerugian.
2. Neraca
Yaitu suatu laporan keuangan yang menggambarkan posisi harta, hutang dan modal yang
dimiliki oleh perusahaan pada suatu saat tertentu.
Niswonger- Fess Warren mengatakan bahwa :
Neraca adalah suatu daItar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada tanggal
tertentu, yang biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun. (C. Rollin
Niswonger, 1997: 25).
B. Teori Tentang Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas
1. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban
atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Likuiditas diukur dengan
rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki likuiditas
sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100. Ukuran likuiditas perusahaan yang
lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas
terhadap kewajiban lancar).
2. Rentabilitas
Rasio Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat eIektiIitas manajemen
dalam menjalankan operasional perusahaannya.
Jenis Rasio Rentabilitas :
Oross ProIit Margin

Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba operasi dari
operasi usahanya yang murni. ross ProIit Margin semakin tinggi maka maka semakin
baik hasilnya.
3. Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya.
Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada
dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi
kecuali perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan
dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan.
. Teori Tentang Investasi
Investasi merupakan variabel ekonomi yang merupakan penghubung antara kondisi saat ini
dengan masa yang akan datang, serta menghubungkan antara pasar barang dengan pasar uang.
Dalam hal ini, peranan suku bunga sangat penting dalam menjembatani antara kedua pasar
tersebut. Disamping itu, investasi merupakan komponen PDB yang paling volatile. Pada saat
resesi, penyebab utama dalam penurunan pengeluaran adalah turunnya investasi.
Dalam konteks makroekonomi, pengertian investasi adalah '.the flow of spend-ing that
adds to the physical stock of capital`. Dengan demikian kegiatan seperti pembangunan rumah,
pembelian mesin/peralatan, pembangunan pabrik dan kantor, serta penambahan barang inventori
suatu perusahaan termasuk dalam pengertian investasi tersebut. Sedangkan kegiatan pembelian
saham atau obligasi suatu perusahaan tidak ermasuk dalam pengertian investasi ini.
Investasi dapat dibedakan dalam tiga macam, yaitu business fixed investment, resi-dential
investment, dan inventory investment. Business fixed investment mencakup peralatan dan sarana
yang digunakan perusahaan dalam proses produksinya, sementara residential investment meliputi
pembelian rumah baru, baik yang akan ditinggali oleh pemilik sendiri maupun yang akan
disewakan kembali. Sedangkan pengertian inventory investment adalah barang yang disimpan
oleh perusahaan di gudang, meliputi bahan baku, persediaan, bahan setengah jadi, dan barang
jadi.
Selain memandang investasi dengan pendekatan neoclassical model, para ekonom juga
melihat adanya hubungan antara Iluktuasi dalam investasi dan Iluktuasi dalam pasar saham.
Harga saham cenderung tinggi pada saat perusahaan memiliki banyak kesempatan untuk
berinvestasi mengingat hal tersebut berarti akan meningkatkan pendapatan pemegang saham.
Dengan demikian, harga saham mencerminkan insentiI untuk berinvestasi. rgumen tersebut
dirumuskan oleh James Tobin yang dikenal sebagai Tobins q :
q Market Jalue of Installed Capital
Replacement Cost of Investment Capital
Hubungan antara teori investasi neo-klasik dengan teori investasi Tobin terletak pada
cara perhitungan expected profit dari installed capital. pabila Marginal Productivity of Capital
lebih besar dibandingkan dengan cost of capital, maka perusahaan akan memperoleh
keuntungan. Keuntungan ini akan mendorong rental firms untuk memiliki kapital tersebut,
sehingga mengakibatkan naiknya harga saham perusahaan tersebut, yang berarti bahwa q bernilai
lebih tinggi. Sebaliknya, apabila perusahaan tersebut rugi, maka harga saham akan turun dan
nilai q menjadi lebih rendah.
Pada dasarnya teori Tobin`s q menjelaskan mengenai peranan pasar saham dalam
perekonomian. pabila harga-harga saham mengalami peningkatan berarti nilai q menjadi lebih
tinggi. Naiknya nilai q mereIleksikan optimisme investor terhadap current dan future
profitability of capital. Naiknya nilai q akan menyebabkan naiknya investasi yang selanjutnya
mendorong peningkatan permintaan agregat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teori
ini mencoba menjelaskan bahwa Iluktuasi di pasar saham akan memiliki hubungan yang dekat
dengan Iluktuasi yang terjadi pada output dan employment.
Analisa Internal Rate of Return (IRR)
nalisa nternal Rate of Return adalah analisa untuk mengetahui nilai pengembalian
yang akan diterima oleh perusahaan akibat melakukan investasi (Puxty & Dodds, 1995). Prinsip
dari konsep nternal Rate of Return adalah bagaimana menentukan discount rate yang dapat
mempersamakan present value ofproceeds dengan outlay ]Alwi, 1994). Berarti IRR tingkat suku
bunga pada suatu keadaan dimana pengeluaran sama dengan penghasilan. Dengan kata lain nilai
NPV sama dengannol. Setelah nilai IRR didapat, nil'ai tersebut harus dianalisa dengan
menggunakan persamaan:
IRR ~ i makaNPV ~ 0 dan jika
IRR0~
jika nilai IRR lebih besar atau sama dengan nilai bunga yang ditentukan maka proyek ini layak
diinvestasi (Jaffe & Sirmans, 1994). Untuk mencari nilai IRR digunakan dengan cara trial and
error. Jika NPV yang didapat positiI nilai IRR yang dicoba harus lebih tinggi sebaliknyajika
NPV yang didapat negatiI nilai IRR yang dicoba harus lebih rendah. Rumus IRR:
f(C)tf (Co)t
)(l+ O'6(1+ 0'
Keterangan:
(C)t semua penghasilan yang akan didapatkan dimasa mendatang sampai tahun ke t
(Co)t semua pengetuaran termasuk investasi sampai tahun ket
I tingkat suku bunga
t jangka waktu proyek


BAB III
ANALISIS PERENANAAN
MODAL, KESIMPULAN dan SARAN
A. ara Pemecahan Masalah
Dari masalah tersebut dapat di analisis pemecahan masalah dengan cara seperti di bawah ini :
O Menekan biaya pengeluaran yang tidak diperlukan seperti mematikan C jika tidak ada
tamu yang masuk.
O Mengadakan promosi yang lebih menarik terhadap customer agar mau datang ke
restaurant tersebut misalkan memberikan diskon khusus bagi para pelanggan yang setia.
B. Kesimpulan
Dari permasalahan yang di dapat, maka dapat disimpulkan bahwa laporan rugi laba dan neraca
dalam perusahaan trsebut, dapat dibuat untuk satu macam komoditas yang dilaporkan dalam satu
laporan keuangan. Dalam membuat laporan keuangan, minimal yang perlu dibuat adalah neraca
dan laporan rugi laba. Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi jumlah
kekayaan usaha, kewajiban keuangan dan modal sendiri pada waktu tertentu, sedangkan laporan
rugi laba menunjukkan laba atau ruginya suatu usaha yang diperoleh perusahaan dalam periode
waktu tertentu (misalnya satu tahun), sehingga laba atau rugi merupakan pengurangan dari total
penjualan dikurangi biaya atau ongkos.
. Saran - Saran
1. Dari laporan neraca yang dapat dilihat, maka disarankan dalam pengeluaran biaya harus
benar-benar diperhitungkan.
2. Supaya laba perusahaan ingin ditingkatkan lagi bulan depan, maka gaji pegawai perlu
diperhitungkan lagi.
3. Dari laporan neraca dan laba rugi yang dapat dilihat, maka pihak manajemen harus lebih
mengerti dari tipa-tiap laporan tersebut.
4. Untuk meningkatkan laba yang lebih besar di bulan depan, maka para karyawan harus
pintar dalam mempromosikan produk tersebut.

You might also like