You are on page 1of 10

OHM METER ANALOG

OLEH:

NAMA : PAULINA LELLY NIM : 0605134703

TUGAS : ALAT UKUR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2011

OHM METER ANALOG


Hampir semua AVO meter analog (Ampere, Volt, dan Ohm meter, seperti yang terlihat pada gambar dibawah) bisa kita gunakan untuk menentukan kaki dan jenis (PNP atau NPN) transistor. Namun yang perlu diperhatikan pada alat ukur jarum ini, kenop putar harus pada posisi pengetesan Ohm meter atau daerah simbol .

Gambar ohm meter Alat ukur untuk mengetahui besarnya resistansi tahanan (resistor) adalah AVO meter (Ampere, Volt, Ohm meter) atau biasa disebut dengan multimeter. Ada dua tipe multimeter yang dapat digunakan untuk mengukur besaran-besaran lisrtrik dan elektronik yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Jika pengukuran dilakukan dengan multimeter analog, hasil pengukuran dapat dilihat melalui pergerakan jarum meter di atas skala yang sesuai dengan selector yang dipilih. Usahakan jarum positif dan jarum negatif pada multimeter analog jangan sampai terbalik saat pengukuran tegangan DC (Direct Current), disamping itu pemilihan selector dan skala pun harus tepat karena dapat mengakibatkan rusaknya alat ukur tersebut.

Multimeter digital, meskipun lebih mahal tetapi relatif lebih aman saat probe terbalik atau saat selector berada pada nilai terendah. Hasil pengukuran pun lebih mudah terlihat karena tampil pada display 7 segment seperti halnya calculator.

Pengukuran Resistor Cara mengukur resistansi sebuah resistor atau gabungan resistor adalah dengan menempelkan probe positif dan negatif multimeter di setiap ujung sebuah resistor atau gabungan resistor yang tersusun seri, paralel, atau seri paralel. Sebelum pegukuran, pastikan selector berada pada posisi Ohm Meter. Untuk pengukuran resistansi, jarum positif dan negatif multimeter dapat dipasang bolak-balik.

Perhitungan Resistor Untuk mmengetahui resistansi sebuah resistor tentu sangat mudah, cukup dengan melihat kode warna atau notasi yang tertulis pada fisik resistor. Apabila resistor tersebut sudah dikombinasikan dengan resistor lain dalam sebuah rangakaian seri, paralel, atau seri-paralel harus menggunakan beberapa rumus sebagai dasar perhitungan. Rangkaian Resistor Seri R Total = R1 + R2 + ... Rn

Gambar rangkaian resistor seri

Gambar rangkaian resistor parallel Contoh Perhitungan Resistor 1. Rangkaian Resistor Seri

Pemecahan Gunakan rumus Resistor seri R Total = R1 + R2 + R3 R Total = 15 + 5 + 30 R Total = 50 Ohm 2. Rangkaian Resistor Paralel

Pemecahan Gunakan rumus Resistor paralel 1/R Total = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 1/R Total = 1/15 + 1/15 + 1/30 1/R Total = 2/30 + 2/30 + 1/30 1/R Total = 5/30 R Total = 30/5 R Total = 6 Ohm

3. Rangkaian Resistor Seri Paralel

Pemecahan Gunakan rumus Resistor seri dan Resistor paralel (gabugan) R Total = R1 + (R2 // R3) 1/RA = 1/R2 + 1/R3 1/RA = 1/30 + 1/30 1/RA = 2/30 RA = 30/2 RA = 15 Ohm R Total = R1 + RA R Total = 15 + 15 R Total = 30 Ohm

Keterangan

1. // = Paralel 2. + = Seri

3. RA = R Total dari R2 dan R3

4. Rangkaian Resistor Seri Paralel

Pemecahan Gunakan rumus Resistor seri dan Resistor paralel (gabugan) R Total = R1 // (R2 // R3) // R4 RA = R2 + R3 RA = 20 + 40 RA = 60 Ohm 1/R Total = 1/R1 + 1/RA + 1/R4

1/R Total = 1/60 + 1/60 + 1/60 1/R Total = 3/60 R Total = 60/3 R Total = 20 Ohm

Keterangan

1. // = Paralel 2. + = Seri 3. RA = R Total dari R2 dan R3

Cara Membaca Skala

Gambar Skala Multimeter

Sebagai contoh kita lihat skala yang ditunjukkan multimeter diatas.

Seandainya, saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 250, maka kita akan mengukur tegangan di bawah 250 volt, pada jarum penunjuk diatas maka tegangannya adalah 115 volt.

Seandainya, saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 50 volt, maka skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk diatas adalah 22 volt.

Seandainya, saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 10 volt, maka skala yang ditunjukkan adalah 4,2 volt.

Kita simpulkan dari contoh-contoh diatas, jika saklar pemilih berada pada batas ukur yang harganya tertera pada skala, maka besarnya harga penunjukkan jarum penunjuk sesuai dengan posisi jarum itu sendiri, jadi kita tidak harus menghitung-hitung lagi tinggal baca saja kira-kira jarum penunjuk itu mengarah ke angka berapa di skalanya.

Sekarang bagaimana seandainya saklar pemilih berada pada batas ukur yang nilainya tidak tertera pada skala? Untuk menghitungnya digunakan pembacaan skala yang merupakan kelipatan batas ukurnya.

Sebagai contoh, kita anggap saja pada gambar skala diatas tadi jarum penunjukknya menunjuk ke angka 4, 20, 100.

Misalkan saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 1000, maka digunakan skala 10. Sehingga kita dapat menghitung tegangan yang dihasilkannya sebesar 400 volt, yang diperoleh dari :

Misalkan saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 500, maka digunakan skala 50. Sehingga didapat arus sebesar 200mA, dengan cara :

Jika saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 25mA, maka digunakan skala 250. Sehingga didapat arus sebesar 10mA, yang diperoleh dari :

Begitu seterusnya, pada contoh diatas karena batas ukur 1000 tidak tertera pada skala maka digunakan skala 10. Batas ukur 500 tidak tertera pada skala digunakan skala 50, begitu seterusnya.

You might also like