You are on page 1of 5

GLIKOGENOLISIS

I. Pendahuluan Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh mamalia dan analog dengan pati pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati (sampai 6%), otot dan jarang melampaui jumlah 1%. Namun, karena massanya yang jauh lebih besar, jumlah simpanan glikogen di dalam otot bisa mencapai tiga hingga empat kali jumlahnya di hati. Seperti pati, glikogen merupakan polimer -D-glukosa yang bercabang (Murray, dkk., 2000). Dalam jaringan hati atau otot, glukosa diubah menjadi glukosa-6-fosfat, kemudian diubah menjadi glikogen melalui beberapa tahap. Perubahan glukosa menjadi glikogen tersebut diebut glikogenesis. Melalui proses glikoneogenesis, glikogen juga dapat dibuat dari zat-zat yang bukan gula (glukosa), seperti gliserol, asam laktat, atau asam amino glikogenik. Sebaliknya, glikogen hati dapat dibongkar atau dikembalikan menjadi glukosa melalui beberaa tahap reaksi; proses biodegradasi ini disebut proses glikogenolisis. Dalam sel tubuh, glukosa dapat diubah menjadi glikogen dan sebaliknya glikogen dapat diubah menjadi glukosa melalui reaksi biokimiawi yang bertahap. Perubahan glukosa menjadi glikogen disebut glikogenesis, sedangkan perubahan glikogen menjadi glukosa disebut glikogenolisis. Struktur glikogen hati sama dengan struktur glikogen otot, namun fungsi keduanya berbeda. Glikogen otot berperan sebagai sumber energi, sedangkan glikogen hati berperan dalam mempertahankan kadar glukosa darah (Sumardjo, 2006). Glikogenolisis adalah proses konversi glikogen penyimpanan makanan polimer karbohidrat menjadi glukosa bagi tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi (Encyclopdia Britannica, 2010). Glikogenolisis dimulai dengan penghapusan molekul glukosa individu dari rantai glikogen. Suatu molekul fosfat anorganik ini kemudian ditambahkan ke molekul glukosa untuk membuat glukosa-1-fosfat. Reaksi ini dilakukan oleh enzim glikogen fosforilasa. Langkah berikutnya glikogenolisis adalah untuk memindahkan gugus fosfat ke posisi lain pada molekul glukosa, untuk membuat glukosa6-fosfat. Ini adalah langkah kunci metabolic, karena glukosa-6-fosfat bisa masuk ke jalur

yang berbeda. Glikolisis adalah bagian dari respirasi aerobic dan glukosa-6-fosfat dipecah untuk menghasilkan adenosine trifosfat (ATP). Ini adalah sumber bahan bakar untuk sel (www.wisegek.com). II. Kepentingan Biomedis Glikogen otot berfungsi sebagai sumber heksosa yang tersedia dengan mudah untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri. Glikogen hati sangat berhubungan dengan simpanan dan pengiriman heksosa keluar untuk mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya pada saat-saat diantara waktu makan. Setelah 12-16 jam puasa, hampir seluruh simpanan glikogen hati terkuras, sedangkan glikogen otot hanya terkuras secara bermakna setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama. Penyakit penyimpan glikogen merupakan kelompok gangguan yang diwariskan, yang ditandai dengan kurangnya mobilisasi glikogen atau deposisi bentuk-bentuk glikogen yang abnormal sehingga mengakibatkan kelemahan otot dan bahkan kematian penderitanya (Murray, dkk., 2000). III. Proses glikogenolisis Glikogen yang ada di dalam sel dapat diubah menjadi glukosa. Proses perubahan ini dikenal sebagai proses glikogenolisis. Glikogenolisis tidak berjalan spontan, tetapi melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah proses fosforilasi glikogen oleh pengaruh enzim glikogen fosforilase sehingga dilepaskan glukosa-1-fosfat. Selanjutnya, glukosa-1-fosfat diubah menjadi glukosa-6-fosfat oleh enzim fosfoglukomutase. Langkah terakhir adalah disfosforilasi glukosa-6-fosfat oleh pengaruh enzim glukosa-6-fosfatase sehingga terbentuk glukosa. Proses glikogenolisis ditunjukkan bagan sebagai berikut.
glikogenfo sforilase (a) Glikogen + H3PO4 Glukosa-1-1-fosfat + Glikogen (glukosa) fosfogluko samutase (b) Glukosa-1-fosfat Glukosa-6-fosfat

6 fosfatase (c) Glukosa-6-fosfat glukosa Glukosa


reaksiulan g ( a )( b (d) Glikogen (glukosa)m-1 )( c ) Glukosa+glikogen(glukosa)n-2

Demikian seterusnya sehingga semua glikogen diubah menjadi glukosa (Sumardjo, 2006).

Terdapat masing-masing 4 enzim kunci yang terlibat baik pada degradasi glikogen menjadi glukosa bebas (glikogenolisis) maupun pada glukoneogenesis. Enzim kunci pada glikogenolisis adalah: (a) phosphorilase, (b) debranching enzyme, 1,6 glucosidase, (c) phosphoglucomutase, dan (d) glucose-6-phosphatase; sedangkan pada glukoneogeneis Smith, 1982). Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis. Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak demikian. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase. Enzim ini spesifik untuk proses fosforolisis rangkaian 14 glikogen untuk menghasilkan glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang tersisa pada tiap sisi cabang 16. (C6)n + Pi (C6)n-1 + Glukosa 1-fosfat Glikogen Glikogen (Murray dkk., 2003). Glikogenolisis (pemecahan glikogen) terjadi jika kadar glukosa darah telah turun (hipoglikemia). Glikogen pada sel hati akan dipecah di bawah kendali epinefrin (adrenalin) yang disekresi medula adrenal dan glukagon yang disekresi pankreas. Glikogenolisis akan meningkatkan gula darah. melibatkan enzim-enzim: (a) pyruvate carboxylase, (b) PEPcarboxykinase, (c) fructose diphosphatase, dan (d) glucose-6-phosphatase (Campbell dan

Gambar regulasi glukosa

(James, dkk., 2002)

Daftar Pustaka Baradero M., Dayrit, M. W., Siswadi, Y., 2005, Klien Gangguan Hati Seri Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta Campbell, P.N., Smith, A.D., 1982, Biochemistry illustrated, Churchill Livingstone, New York, 225 p. Encyclopdia Britannica, 2010, Glycogenolysis, Encyclopdia Britannica Online, available at<http://www.britannica.com/EBchecked/topic/1540424/glycogenolysis>, diunduh pada tanggal 14 Oktober 2010 James, J., Baker, C., Swain, H., 2002, Prinsip-Prinsip Sains untuk Keperawatan, Erlangga, Jakarta Murray, R. K., Granner, D. K., Mayes, P. A., Rodwell, V. W., 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, EGC, Jakarta http://www.wisegeek.com/what-is-glycogenolysis.htm, Glikogenolisis, diakses 11 Oktober 2010

MAKALAH BIOKIMIA II

GLIKOGENOLISIS

Disusun oleh : Krisna Amertasari Devi Nindya K. Nuary Pramitha A. Nitya Apsari Rizka Dindarini Belinda C. Hapsari 07/KG/8135 07/KG/8141 07/KG/8144 07/KG/8159 07/KG/8216 07/KG/8234

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010

You might also like