You are on page 1of 14

i

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PERMEN KARET DAUN SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENCEGAH PENYAKIT KARDIOVASKULAR BIDANG KEGIATAN : PKM GAGASAN TERTULIS

Dewi Eriyanti Rabiatul Adawiyah Nur sofiana saumi ningrum

Diusulkan oleh : G84080073 (2008, Ketua Kelompok) G84080001 G84080070 (2008, Anggota Kelompok) (2008, Anggota Kelompok)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

ii

LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul : Permen karet daun sukun (Artocarpus communis) sebagai cemilan pencegah penyakit kardiovaskular. 2. Bidang Kegiatan : ( - ) PKM-AI ( ) PKM-GT 3. Ketua

a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan/Fakultas d. Universitas e. Alamat Rumah/No HP

: Dewi Eriyanti : G84080073 : Biokimia : Institut Pertanian Bogor : Jorong Kayu Tanduk, kecamatan X koto, kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat 085296105453

f. Alamat Email

: Dewi_eriyanti@yahoo.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang 5. Dosen Pendamping


a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah/No.hp

: : : Ketua Pelaksana Kegiatan

Ketua Departemen Biokimia

Dr. drh. Sulistiyani, M.Sc. Phd NIP. 131 415 135 Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Dewi Eriyanti NIM. G84080073 Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS NIP. 130 473 999

Dr. drh. Sulistiyani, M.Sc. Phd NIP. 131 415 135

iii

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul PERMEN KARET DAUN SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENCEGAH PENYAKIT KARDIOVASKULAR. Karya tulis ini ditujukan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis 2010. Dengan karya tulis ini , kami ingin memberikan alternatif pengolahan daun sukun yang telah terbukti untuk pengobatan penyakit kardiovaskular. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada ibu selaku dosen pembimbing dalam penulisan karya tulis ini. Tidak lupa ucapan terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman biokimia angkatan45, dan semua pihak yang telah mendukung secara moril, materi, ilustrasi dan sistematika penulisan. Kami menyadari bahwa tulisan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Besar harapan kami karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis dan pembaca serta dunia industri yang terkait.

Bogor, 20 Maret 2010

Dewi Eriyanti Rabiatul Adawiyah Nur sofiana saumi ningrum

iv

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii RINGKASAN ......................................................................................................... v PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1 Tujuan Program ................................................................................................... 2 Manfaat Penulisan ............................................................................................... 2 GAGASAN ............................................................................................................. 3 Sukun ................................................................................................................... 3 Manfaat daun sukun ............................................................................................ 3 Kardiovaskular .................................................................................................... 4 Riboflavin ............................................................................................................ 5 KESIMPULAN ....................................................................................................... 5 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 7 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 8

RINGKASAN Sukun (Artocarpus communis) merupakan tanaman sejenis nangka, biasanya ditanam sebagai tanaman sela di pekarangan. Tanaman ini berasal dari daerah New Guenia, Pasifik yang kemudian berkembang ke Malaysia hingga Indonesia. Hampir di seluruh daerah di Indonesia dapat dijumpai tanaman sukun, karena tanaman ini mudah tumbuh dan termasuk tanaman yang tidak rewel. Sukun merupakan tanaman tahunan yang dapat berumur puluhan tahun, sehingga buah sukun dapat dipanen berulang kali. Pada saat musim berbuah pohon sukun, sering dijumpai buah sukun yang berjatuhan (rontog) sebelum waktu panen (buah muda). Buah yang rontog ini disebabkan adanya serangan hama penggerek buah. Buah muda yang rontog ini masih dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pangan olahan yang rasanya enak. Daun sukun secara empiris-berdasarkan pengalaman-terbukti bisa menolong mengatasi penyakit tekanan darah tinggi dan juga kencing manis. Sebagian bahkan menyebut khasiatnya yang sampai ke organ hati, gigi, serta gatal-gatal dan pembengkakan di kulit. Daunnya mempunyai khasiat buat kesehatan, efektif untuk mengobati berbagai penyakit seperti liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan, masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita yang baru 8-10 hari melahirkan. Daun tanaman tersebut mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan. Menyelamatkan Ginjal Ada juga yang menjadikan daun tersebut sebagai alternatif untuk menyelamatkan ginjal yang sakit Penyakit kardiovaskular (cardiovascular disease/CVD) termasuk sekelompok masalah terkait dengan jantung (kardio) atau pembuluh darah (vaskular). Penyakit kardiovaskular termasuk: penyakit jantung koroner (serangan jantung), penyakit serebrovaskular (masalah dengan pembuluh darah di otak, termasuk stroke) tekanan darah yang tinggi (hipertensi) penyakit urat nadi perifer (pembuluh darah pada kaki yang tersumbat) penyakit jantung reumatik (komplikasi infeksi tenggorokan) penyakit jantung bawaan (akibat cacat lahir) kegagalan jantung. Di seluruh dunia, penyakit kardiovaskular adalah penyebab 30% semua kematian. Serangan jantung dan stroke disebabkan oleh penyumbatan yang menghambat aliran darah yang mengalir ke jantung atau otak. Penyebab paling lazim adalah penumpukan endapan berlemak pada lapisan dalam pembuluh darah. Pembuluh darah tersebut menjadi semakin sempit dan kurang lunak. Hal ini disebut sebagai aterosklerosis (atau pengerasan urat nadi). Pembuluh darah lebih mungkin tersumbat dengan gumpalan darah. Waktu hal ini terjadi, pembuluh yang tersumbat tidak dapat mengalihkan darah ke jantung dan otak. Kemudian, organ itu menjadi rusak akibat kekurangan darah. Penyebab utama penyakit kardiovaskular adalah penggunaan tembakau, kurang olahraga, dan makanan yang kurang sehat. Penuaan, jenis kelamin laki-laki, riwayat penyakit kardiovaskular di keluarga, merokok, diabetes, dan tekanan darah yang tinggi semua meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

vi

Tindakan yang paling penting yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular adalah mengurangi faktor risiko yang umum. Berhenti merokok mempunyai dampak terbesar. Juga, mengubah pola makan dan olahraga dapat mengurangi tingkat kolesterol, trigliserida dan glukosa (gula)

PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara Agraris yang mana pertanian merupakan komoditas terbesar di Indonesia . Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayahnya yang subur sehingga berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik, salah satu diantaranya adalah sukun. Sejauh ini sukun hanya dikenal sebagai tanaman pekarangan saja, dimana pemanfaatannya belum dikembangkan secara maksimal. Padahal sukun merupakan tanaman yang mudah tumbuh hampir di semua tipe lahan dan jenis tanah di Indonesia . Salah satu manfaat dari sukun ini sendiri adalah daun sukun dapat diolah menjadi bahan baku perman karet yang dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular . Seperti kita ketahui, permen karet merupakan salah satu cemilan yang disukai oleh hampir semua kalangan umr. Selain itu nilai tambah dari permen karet yakni mudah didapat oleh semua kalangan dan dapat dinikmati dimana saja dan kapan saja. Mencermati hal tersebut, kami membuat sebuah program kreativitas mahasiswa dalam bidang gagasan tertulis dengan judul "Permen Karet Daun Sukun (Artocarpus communis) Sebagai Cemilan Pencegah Penyakit Kardiovaskular ". Kami membahas masalah ini karena kami ingin lebih memperkenalkan manfaat daun sukun melalui permen karet sebagai obat penyakit kardiovaskular. Rumusan Masalah Selama ini orang biasa memanfaatkan sukun untuk makanan ringan, semisal direbus, digoreng, atau dibuat keripik dan kolak. Ada juga yang memanfaatkannya sebagai bahan baku tepung dan mie.Tak banyak orang yang menanamnya. Selain kurang menjual, masyarakat belum begitu tahu manfaat tanaman tersebut. Sering dijumpai orang menebang pohon tersebut di pekarangannya, dan menggantinya dengan tanaman lain seperti pisang atau mangga. Tapi sesungguhnya sukun sangat bermanfaat. Daun tanaman tersebut mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan, menyelamatkan ginjal bahkan sampai mendapatkan hak paten sebagai bahan jamu untuk obat kardiovaskular. Inovasi yang dilakukan terhadap ekstrak daun sukun adalah menjadikannya sebagai salah satu bahan dalam pembuatan permen karet. Teknis yang dapat dilakukan adalah setelah mendapatkan ekstrak daun sukun, ekstrak ini kemudian digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan permen karet,layaknya pemanfaatan daun mint yang selama ini biasa digunakan dalam pembuatan permen karet. Permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini adalah berapa besar potensi daun sukun menggantikan daun mint yang selama ini digunakan dalam pembuatan permen karet. Selain itu, apakah kandungan daun sukun yang dapat mengobati kardiovaskular dapat dikemas dalam bentuk yang menarik dan aman dikonsumsi. Jika kandungan daun sukun dalam permen karet mencukupi untuk pengobatan kardiovaskular, ini bisa menjadi produk alternatif dalam pengobatan ataupun pencegahan penyakit kardiovaskular.

Tujuan Program Penulisan karya ilmiah ini dilakukan dengan tujuan memasyarakatkan manfaat dari daun sukun sebagai obat dan pencegah penyakit kardiovaskular. Ekstrak daun sukun ini akan diolah menjadi produk yang bisa lebih konsumtif oleh mayarakat seperti permen karet. Manfaat Penulisan Karya tulis ini memberikan beberapa manfaat, antara lain adalah memberikan alternatif pengolahan ekstrak daun sukun menjadi produk yang lebih menarik. Produk menarik ini adalah permen karet. Dengan dikemas dalam bentuk permen karet, daun sukun menjadi produk yang lebih ekonomis.

GAGASAN Sukun Sukun (Artocarpus communis) merupakan tanaman sejenis nangka, biasanya ditanam sebagai tanaman sela di pekarangan. Tanaman ini berasal dari daerah New Guenia, Pasifik yang kemudian berkembang ke Malaysia hingga Indonesia. Hampir di seluruh daerah di Indonesia dapat dijumpai tanaman sukun, karena tanaman ini mudah tumbuh dan termasuk tanaman yang tidak rewel. Sukun merupakan tanaman tahunan yang dapat berumur puluhan tahun, sehingga buah sukun dapat dipanen berulang kali. Pada saat musim berbuah pohon sukun, sering dijumpai buah sukun yang berjatuhan (rontog) sebelum waktu panen (buah muda). Buah yang rontog ini disebabkan adanya serangan hama penggerek buah. Buah muda yang rontog ini masih dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pangan olahan yang rasanya enak. Tanaman sukun dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi pantai sampai pada lahan dengan ketinggian kurang lebih 600 m dari permukaan laut. Sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang tinggi antara 80 - 100 inchi pertahun dengan kelembaban 60 - 80%, namun lebih sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak mendapat penyinaran matahari. Tanaman sukun tumbuh baik di tempat yang lembab panas, dengan temperatur antara 15 - 38 C. Tanaman sukun ditaman di tanah yang subur, dalam dan drainase yang baik, tetapi beberapa varietas tanpa biji dapat tumbuh baik di tanah berpasir. Manfaat daun sukun Sukun memiliki manfaat bagi kesehatan karena mengandung senyawa aktif alkaloid dan saponin yang banyak digunakan dalam pengobatan. Secara empiris, sukun digunakan sebagai obat penekan asam urat. Hasil percobaan menunjukkan, ekstrak sukun mampu menurunkan kadar asam urat pada tikus percobaan, meskipun lebih rendah dibanding alopurinol, bahan yang biasa digunakan sebagai penurun asam urat. Daun sukun secara empiris-berdasarkan pengalaman-terbukti bisa menolong mengatasi penyakit tekanan darah tinggi dan juga kencing manis. Sebagian bahkan menyebut khasiatnya yang sampai ke organ hati, gigi, serta gatal-gatal dan pembengkakan di kulit. Daunnya mempunyai khasiat buat kesehatan, efektif untuk mengobati berbagai penyakit seperti liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan ginjal. Bahkan, masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat mencairkan darah bagi wanita yang baru 8-10 hari melahirkan. Daun tanaman tersebut mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu mengatasi peradangan. Ada juga yang menjadikan daun tersebut sebagai alternatif untuk menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya mudah, tapi harus telaten. Pengalaman seperti inilah yang membuat peneliti dari Pusat Penelitian Kimia di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menyertakan jenis daun lebar-lebar itu di antara 42 jenis tanaman yang dikenal berkhasiat sebagai obat jantung ke Universitas Zhejiang di China.

Lewat serangkaian uji in vitro menebeng peralatan modern milik universitas itu,tim mendapati bahwa ekstrak daun sukun memang paling efektif. Analisis, antara lain, dilakukan dengan sel endotel (pembentuk lapisan dalam pembuluh darah) untuk kasus atherosclerosis atau penumpukan lemak dalam pembuluh darah dan sel otot jantung untuk kasus hipertensi. Aktivitas ploriferasi dan viabilitas sel terjadi paling tinggi dengan bantuan ekstrak daun sukun. Ekstrak daun terpilih diuji dengan teknik kromatogafi untuk dicari senyawa aktifnya. Dan menemukan bahwa keempat senyawa aktif yang dimurnikan dari ekstrak daun sukun aman di konsumsi. Hak paten yang keluar pada 2007 atas ekstraktotal flavonoid dan sitosterol daun sukun sebagai sebagai obat kardiovaskular. Hak paten terdaftar atas nama Leonardus Broto Sugeng Kardono. Pada tahun 2009 Pusat Penelitian Kimia menjejak ke tahap uji klinis. Tujuannya adalah membuat khasiat daun sukun menjelma menjadi obat yang bisa diresepkan. Sampai November 2009, ada lima macam uji selain akumulasi lemak untuk ekstrak daun sukun sebagai bakal obat jantung. Untuk mendapatkan 300 gram ekstrak pada skala penelitian di laboraturium, diperlukan 15 kilogram daun sukun kering. Inilah beberapa solusi yang ditawarkan sampai tahun 2009, pengolahan ekstrak dan sukun baru sampai tahap jamu-jamuan dan masih dalam uji klinis sebagai obat jantung. Pihak-pihak yang kami harapkan kontribusinya dalam mengimplementasikan gagasan ini adalah indutri permen karet, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI). BPOM dibutuhkan untuk memeriksa kandungan daun sukun dalam permen karet, dan menguji apakah kandungan sukun dalam permen karet dapat dimanfaatkan sebagai makanan ringan yang layak sebagai pencegah kardiovaskular dan keamanan untuk dikonsumsi. Sedangkan MUI dibutuhkan untuk medapatkan hak permen karet daun sukun ini halal untuk dikonsumsi. Untuk merealisasikn permen karet daun sukun ini, dibutukan industry pengolahan terkait. Daun sukun telah terbukti dapat mengobati penyakit kardiovaskular. Pengolahan yang telah mendapatkan hak paten berupa jamu-jamuan. Dan sampai November 2009, daun sukun masih dalam uji klinik untuk pembuatan obat penyakit jantung yang dikemas dalam bentuk kapsul. Kami sebagai penulis, dengan karya tulis ini memberikan alternatif pengolahan daun sukun menjadi permen karet. Permen karet bisa dikonsumsi oleh semua usia. Permen karet daun sukun yang dikemas secara menarik perhatian masyarakat untuk mengonsumsi produk ini. Dan secara tidak lansung masyarakat dapat mengambil manfaat dari daun sukun dengan cara yang lebih ringan tanpa harus mengosumsi dalam bentuk jamu ataupun obat. Kardiovaskular Penyakit kardiovaskular termasuk sekelompok masalah terkait dengan jantung (kardio) atau pembuluh darah (vascular). Penyakit kardiovaskular termasuk penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, tekanan darah yang tinggi, penyakit jantung reumatik, dan lain-lain. Serangan jantung dan stoke disebabkan oleh penyumbatan yang menghambat alira darah yang mengalir ke jamtung atau otak. Penyebab paling lazim adalah penumpukan endapan berlemak pada lapisan dalam pembuluh darah.

Penyebab utama penyakit kardiovaskular adalah penggunaan tembakau, kurang olahraga, dan makanan yang kurang sehat. Tindakan yang paling penting yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular adalah mengurangi faktor resiko yang umum. Berhenti merokok mempunyai dampak terbesar. Juga menggubah pola makan dan olahraga dapat mengurangi tingkat kolestrol, trigliserida dan glukosa (gula). Riboflavin Riboflavin adalah salah satu vitamin B. Juga dikenal sebagai vitamin B2. Kita perlu riboflavin untuk mengunakan karbohidrat, lemak, dan protein dalam makanan yang kita makan. Riboflavin membantu kita menggunakan nutrisi untuk energi di dalam tubuh dan juga membantu tubuh untuk menggunakan vitamin niacin, folat, dan vitamin B6 dengan benar. Riboflavin karena ditemukan dalam berbagai makanan, kebanyakan orang mendapatkan banyak dalam makanan mereka. Sebuah kekurangan riboflavin terjadi hanya ketika diet berat, kekurangan banyak nutrisi. Kekurangan riboflavin menyebabkan luka di mulut dan radang lidah. Kurangnya riboflavin juga dapat mempengaruhi tubuh dalam penggunaan vitamin yang lain. Riboflavin telah ditunjukkan untuk menetralisir dan meniadakan efek karsinogen dalam tubuh, yang berarti bahwa itu benar-benar dapat membantu mencegah perkembangan kanker. Satu penelitian dengan tikus menunjukkan bahwa tikus yang diberikan karsinogen sebenarnya gagal mengembangkan kanker pada tingkat yang lebih tinggi bila diberikan dosis besar Vitamin B2. Riboflavin memiliki kemampuan untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh berfungsi baik. Hal ini tahan terhadap dampak negatif yang dapat stres pada tubuh, sehingga memungkinkan tubuh untuk menghadapi kondisi stres secara efektif. Riboflavin adalah nutrisi antioksidan. Ini bekerja dengan cara menetralisir radikal bebas. Radikal bebas ini, jika tidak dinetralisir, dapat merusak membran sel, berinteraksi dengan bahan genetik, dan mungkin memberikan kontribusi pada proses penuaan serta pengembangan sejumlah kondisi kesehatan seperti penyakit jantung dan kanker. Dalam sebuah studi, peneliti dapat menunjukkan bahwa Riboflavin memiliki manfaat psikologis di samping memberikan manfaat bagi tubuh. Para peneliti menemukan bahwa jumlah besar dalam tubuh Riboflavin terkait dengan konsentrasi yang lebih baik, peningkatan keterbukaan, dan tingkat yang lebih tinggi kebahagiaan umum. Riboflavin diberikan untuk kesulitan kulit seperti jerawat, dermatitis, eksim, dan kulit borok. Riboflavin juga memainkan peranan penting dalam kesehatan mata dan mata dapat mengurangi ketegangan. Vitamin ini sangat membantu dalam menangkal kecenderungan terhadap glaukoma. Hal ini juga digunakan dalam pengobatan masalah alkohol, borok, kesulitan pencernaan, dan kaki kram.

KESIMPULAN Permen karet daun sukun merupakan alternatif pengolahan daun sukun menjadi makanan ringan yang bermanfaat sebagai pencegah penyakit

kardiovasklar. Daun sukun telah terbukti dapat mengobati penyakit kardiovaskular. Pengolahan dalam bentuk jamu telah mendapatkan hak paten pada tahun 2007, dan pada akhir 2009 pengolahan daun sukun sebagai tablet obat penyakit jantung masih dalam uji klinis. Teknik yang dilakukan untuk mengimplementasikan daun sukun menjadi salah satu bahan untuk membuat permen karet sama dengan pengolahan daun mint yang selama ini biasa digunakan dalam pembuatan permen karet. Permen karet ini tidak hanya sebatas makanan ringan, tetapi sangat besar manfaatnya dalam pencegahan penyakit kardiovaskular. Manfaat lebih lanjut adalah pemaksimalan tanaman sukun yang selama ini banyak diabaikan oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA Wuragil. 19 November 2009. Naik pangkat daun sukun. Dalam: Koran Tempo: B4 (kolom 1-3). Yayasan Spiritia. HIV dan penyakit kardiovaskular. The AIDS. 2009;652:1. [Deptan]. Departemen Pertanian, Direktorat Pengolahan dan Hasil Hortikultura. 2003. Panduan Teknologi Pengolahan Sukun Sebagai Bahan Pangan Alternatif. Jakarta: Deptan;2003. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. 2009. Sukun: Bisakah Menjadi Bahan Baku Produk Pangan?. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 31:1. S.Antarlina, Sudarmadi Purnomo. 2009. Mie Sukun Ala BPTP Jatim. Dalam: Sinar Tani Edisi April No. 8 : 1-2. University of Florida. 2006. Facts about Riboflavin. IFAS Extention. 2006;104:1.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1.

Ketua kelompok Nama NRP TTL Fakultas Departemen : Dewi Eriyanti : G84080073 : Tangerang, 19 Desember 1990 : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Biokimia

2. Anggota Kelompok Nama : Rabiatul Adawiyah NRP : G84080001 TTL : Palu, 26 Agustus 1990 Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen : Biokimia Nama : Nur sofiana saumi ningrum NRP : G84080070 TTL : Ponorogo, 25 April 1990 Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen : Biokimia

You might also like