You are on page 1of 8

KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

Keynote Speech

Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia

Seminar-Workshop on Increase Your Business Opportunity Through Green Economy Approach, Jakarta , 19 May 2009

KRISIS GLOBAL: KEUANGAN DAN PERUBAHAN IKLIM

Krisis global memberikan pembelajaran yang berharga kepada kita, konsep dan pola pembangunan yang dipilih, tidak dapat melindungi rakyatnya dari dampak negatif akibat krisis. krisis global tersebut tidak menyediakan pilihan kepada kita untuk tetap menyelenggarakan kegiatan pembangunan sebagaimana biasanya (bussiness as usual).

KRISIS GLOBAL: KEUANGAN DAN PERUBAHAN IKLIM

Krisis global hanya menyediakan pilihan dan memberikan peluang merubah pola pembangunan menjadi pembangunan yang tidak hanya berpihak kepada pertumbuhan (pro-growth), namun juga berpihak kepada kepada rakyat (pro-poor), kepada penyediaan tenaga kerja (pro-job), dan pembangunan lingkungan (pro-environment).

ARAH KEBIJAKAN

Pola perekonomian eksploitatif dan berjangka pendek

EKONOMI HIJAU EKONOMI HIJAU (GREEN ECONOMY) (GREEN ECONOMY) Orientasi jangka panjang Orientasi jangka panjang Prinsip 3 (tiga pilar) pembangunan Prinsip 3 (tiga pilar) pembangunan Bertumpu pada daya dukung dan Bertumpu pada daya dukung dan daya tampung lingkungan daya tampung lingkungan

PENGERTIAN EKONOMI HIJAU

Ekonomi Hijau adalah model yang tidak lagi mengandalkan ekonomi berbasis bahan bakar fosil Ekonomi Hijau adalah model berbasiskan ecological economic dan green economic

PENDEKATAN EKONOMI HIJAU

Lima sektor prioritas: 1. Pengembangan energi bersih 2. Pengembangan energi pedesaan 3. Pembangunan pertanian berkelanjutan 4. Pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan 5. Pembangunan kota berkelanjutan

KADIN agar mengambil inisiatif dan mendorong para pengusaha dan pelaku bisnis untuk lebih bijaksana dalam kegiatan bisnis dan ekonominya.

TERIMA KASIH

You might also like