You are on page 1of 11

Levin 13409083

RULA
RULA (Rapid Upper Limb Assessment) merupakan suatu tool yang berbentuk survei untuk mengidentifikasikan pekerjaan yang menyebabkan resiko cedera kumulatif (Cummulative Trauma Disorders/CTD) melalui analisis postur, gaya, dan penggunaan otot. Tool ini merupakan screening tool yang mendetail untuk menguji kecenderungan pekerja terhadap resiko cedera pada postur, gaya, penggunaan otot, dan pergerakan pekerja pada saat melakukan pekerjaannya. Hasil analisis akan mengindikasikan derajat kencenderungan pekerja mangalami resiko tersebut dan menyediakan metode untuk prioritas kerja untuk membantu dalam investigasi pekerjaan lebih lanjut. Tool ini tidak memberikan rekomendasi yang spesifik terhadap modifikasi pekerjaan. Tool ini dirancang untuk menjadi survey yang mudah digunakan dan cepat yang dapat menjawab keperluan akan analisis yang lebih detail. RULA merupakan alat untuk mngevaluasi faktor-faktor risiko postur, konstraksi otot statis, gerakan repetitive, dan gaya yang digunakan untuk suatu pekerjaan tertentu. Setiap faktor memiliki konstribusi masing-masing terhadap suatu nilai yang dihitung. Nilai-nilai tersebut dijumlah dan diterapkan pada table untuk menentukan Grand Score. Grand Score menunjukkan sejauh mana pekerja terpapar faktorfaktor risiko di atas dan berdasarkan nilai tersebut, dapat disarankan tindakan yan perlu diambil.

APLIKASI  Alat untuk melakukan analisis awal yang mampu menentukan seberapa jauh risiko

pekerja untuk terpengaruh oleh factor-faktor penyebab cedera,yaitu:  Postur  Kontraksi otot statis    Gerakan repetitive Gaya Menentukan prioritas pekerjaan berdasarkan faktor risiko cedera. Hal ini dilakukan

dengan membandingkan nilai tugas-tugas yang berbeda yang dievaluasi menggunakan RULA.  Menemukan tindakan yang paling efektif untuk pekerjaan yang memiliki risiko relatif

tinggi. Analisis dapat menentukan kontribusi tiap faktor terhadap suatu pekerjaan secara keseluruhan dengancara melalui nilai tiap faktor risiko.  Menemukan sejauh mana penngaruh suatu modifikasi atas pekerjaan. Perbaikan secara

kuantitatif dapat diukur dengan cara membandingkan penilaian sebelum dan sesudah modifikasi diterapkan.

Levin 13409083
BATASAN  Hanya faktor-faktor risiko terpilih yan dievaluasi. RULAtidak mempertimbangkan faktor-faktor risiko cedera pada keadaans seperti: o Waktu kerja tanpa istirahat o Variasi individual pekerja, sperti umur, pengalaman, ukuran tubuh, kekuatan, atau sejarah kesehatannya. o Faktor-faktor lingkungan kerja. o Faktor-faktor psikososial.    Penilaian postur pekerja tidak meliputi analisis posisi ibu jari atau jari-jari tangan

lainnya, meski gaya yang dikeluarkan jari-jari tersebut ikut dihitung. Tidak dilakukan pengukuran waktu. Faktor waktu menjadi penting karena berhubungan

dengan kelelahan otot dan kerusakan jaringan akiibat konstraksi otot. Diberikan bobot yang kurang signifikan terhadap gerakan repetitif.

FAKTOR RISIKO POSTUR Langkah-langkah untuk menentukan nilai faktor risiko postur:  Tubuh dibagi menjadi 2 bagian     Posisi kerja sendi atau segmen tubuh terpilih dari setiap bagian diobservasi Nilai diberikan untuk tiap sendi atau segmen tubuh terpilih berdasarkan posisinya. Nilai dimodifikasi apabila terdapat kondisi tertentu. Nilai postur untuk tiap bagian ditentukan dari tabel.

Tubuh dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: GRUP A-Lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, dan tangan, GRUP B-leher,batang tubuh, dan tubuh bagian bawah.

FAKTOR RISIKO KONTRAKSI OTOT STATIS Sistem penilaian untuk faktor ini dikaitkan dengan penelitian Bjorksten, Jonsonn, dan Grandjean yang mengaitkan kontraksi otot statis dengan derajat risiko. Penilaian yang diberikan adalah: Postur relatif statis (bertahan pada posisi sama selama lebih dari 1 menit) nilai = 1 Postur relatif dinamis (tidak ada posis yang ditahan lebih dari 1 menit) nilai = 0 Postur Grup A dan Grup B dievaluasi terpisah secara relatif untuk faktor risiko ini.

Levin 13409083
FAKTOR RISIKO GERAKAN REPETITIF Gerakan repetitif didefinisikan sebagai gerakan yang diulang 4 x dalam 1 menit. Faktor risiko ini tidak diberikan nilai tersendiri tetapi banyaknya gerakan repetitive dipertimbangkan dalam pemberian nilai untuk factor risiko gaya.

FAKTOR RISIKO GAYA Berdasarkan penelitian Putz-Anderson, Stevenson, dan Baidya, penilaian diberikan sbb:    Beban 4.4 lbs (2 kg) atau kurang dan sifatnya kadangkala, nilai = 0 Antara 4.4 dan 22 lbs (2 - 10 kg) dan sifatnya kadangkala, nilai = 1 Antara 4.4 dan 22 lbs (2 - 10 kg) dan membutuhkan postur statis (ditahan lebih dari 1

menit) atau membutuhkan gerakan repetitif (gerakan diulangi lebih dari 4 x dalam 1 menit) nilai = 2    Lebih dari 22 lbs (10 kg) tapi bersifat kadangkala, nilai = 2 Lebih dari 22 lbs (10 kg) dan membutuhkan postur statis /gerakan repetitif, nilai=3 Beban berapapun dan terjadi pembebanan secara mendadak, nilai = 3

PENGGABUNGAN NILAI FAKTOR RISIKO Nilai postur A, nilai otot A, dan nilai gaya A ditambahkan hingga diperoleh nilai C. Nilai postur B, nilai otot B, dan nilai gaya B ditambahkan hingga diperoleh nilai D.

TABEL GRAND SCORE Score C upper limb 1 2 3 4 5 6 7 8+ Score D (neck, trunk, leg) 1 1 2 3 3 4 4 5 5 2 2 2 3 3 4 4 5 5 3 3 3 3 3 4 5 6 6 4 3 4 4 4 5 6 6 7 5 4 4 4 5 6 6 7 7 6 5 5 5 6 7 7 7 7 7+ 5 5 6 6 7 7 7 7

Levin 13409083
Rangking 1 sampai 7 diberikan untuk setiap kombinasi yang mungkin dari nilai C dan D berdasarkan derajat paparan faktor risiko. Rangking tersebut yang disebut Grand Score.

INTERPRETASI GRAND SCORE

Grand Score menunjukkan kebutuhan adanya analisis kerja yang lebih mendalam dan menyediakan metode untuk memprioritaskan pekerjaan yang perlu dianalisis lebih lanjut. Nilai 1 atau 2 = Action Level 1 Untuk rentang ini postur kerja dapat bernilai 2 atau kurang untuk setiap grup dan nilai konstraksi otot serta gaya sebesar 0. Rekomendasi: risiko pekerja terkena factor-faktor risiko relative rendah dan dianggap masih dapat diterima, selama pekerja tidak berada terlalu lama atau berulang-ulang pada kondisi tersebut. Nilai 3 atau 4 = Action Level 2 Postur kerja berada di luar rentang aman, atau postur kerja sebenarnya masih dapat diterima namun ditandai adanya gerakan repetitive, kontraksi otot statis, atau pengeluaran gaya yang signifikan. Rekomendasi: diperlukan analisis lebih lanjut dan perubahan mungkin dibutuhkan, Nilai 5 atau 6 = Action Level 3 Postur kerja berada di luar rentang aman. Gerakan repetitif dan/atau kontraksi otot statis dibutuhkan, dan mungkin diperlukan pengeluaran gaya yang signifikan. Rekomendasi: analisis lebih lanjut dan perubahan dibutuhkan segera. Nilai 7 = Action Level 4 Postur kerja berada di luar rentang aman, gerakan repetitif dan/atau kontraksi otot statis dibutuhkan, dan mungkin diperlukan pengeluaran gaya yang signifikan. Rekomendasi: analisis lebih lanjut dan perubahan dibutuhkan sangat segera.

Levin 13409083

REBA
Rapid Entire Body Assessment (REBA) adalah sebuah metode dalam bidang ergonomi yang digunakan secara cepat untuk menilai postur leher, punggung, lengan, pergelangan tangan, dan kaki seorang pekerja. REBA memiliki kesamaan yang mendekati metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment), tetapi metode REBA tidak sebaik metode RULA yang menunjukkan pada analisis pada keunggulan yang sangat dibutuhkan dan untuk pergerakan pada pekerjaan berulang yang diciptakan, REBA lebih umum, dalam penjumlahan salah satu sistem baru dalam analisis yang didalamnya termasuk faktor-faktor dinamis dan statis bentuk pembebanan interaksi pembebanan perorangan, dan konsep baru berhubungan dengan pertimbangan dengan sebutan The Gravity Attended untuk mengutamakan posisi dari yang paling unggul. Metode REBA telah mengikuti karakteristik, yang telah dikembangkan untuk memberikan jawaban untuk keperluan mendapatkan peralatan yang bisa digunakan untuk mengukur pada aspek pembebanan fisik para pekerja. Analisa dapat dibuat sebelum atau setelah sebuah interferensi untuk mendemonstrasikan resiko yang telah dihentikan dari sebuah cedera yang timbul. Hal ini memberikan sebuah kecepatan pada penilaian sistematis dari resiko sikap tubuh dari seluruh tubuh yang bisa pekerja dapatkan dari pekerjaannya. Pengembangan dari percobaan metode REBA adalah: 1. Untuk mengembangkan sebuah sistem dari analisa bentuk tubuh yang pantas untuk resiko musculoskeletal pada berbagai macam tugas 2. Untuk membagi tubuh kedalam bagian-bagian untuk pemberian kode individual, menerangkan rencana perpindahan 3. Untuk mendukung sistem penilaian aktivitas otot pada posisi statis (kelompok bagian, atau bagian dari tubuh), dinamis (aksi berulang, contohnya pengulangan yang unggul pada veces/minute, kecuali berjalan kaki), tidak cocok dengan perubahan posisi yang cepat. 4. Untuk menggapai interaksi atau hubungan antara seorang dan beban adalah penting dalam manipulasi manual, tetapi itu tidak selalu bisa dilakukan dengan tangan.

Levin 13409083
5. Termasuk sebuah faktor yang tidak tetap dari pengambilan untuk manipulasi beban manual 6. Untuk memberikan sebuah tingkatan dari aksi melalui nilai akhir dengan indikasi dalam keadaan terpaksa Metode REBA juga dilengkapi dengan faktor coupling, beban eksternal aktivitas kerja. Dalam metode ini, segmen-segmen tubuh dibagi menjadi dua group, yaitu group A dan group B. Group A terdiri dari punggung (batang tubuh), leher, dan kaki. Sedangkan group B terdiri dari lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan. Penilaian postur kerja pada masingmasing group tersebut didasarkan pada postur-postur pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Postur Tubuh Group A dan B TRUNK Movement Raised 0o-20o flexion 0 -20 extension 20o-60oflextion 3 >20 extention >60o flextiom NECK Movement 0o-20o flexion 0o-20o flexion extention
o o o

Score 1 2

Correction

To add + 1 if there is torsion or roll

4 Score 1 or 2 Correction To add + 1 if there is torsion or roll

Levin 13409083

Tabel 2.1 (Lanjutan) LEGS Movement

Score

Correction To add + 1 if there is flexion of knees between 30o and 60o To add + 2 if knees are flexionadas more of 60o (except for sedente position) Correction To add + 1 if there is torsion or roll +1 elevation of the shoulder 1 if there is support or position in favor of the gravity Correction To add + 1 if there is torsion or roll

Bilateral, walking or 1 seated support

Unilateral support, light support or 2 unstabel position ARMS Position 0o-20o flexion extension >20o extention 20o-45oflextion extention >90o flextiom FORERMS Position 60o-100o flexion <60o flexion >100o extention

Score or 1 2 or 3

Score 1 2

Levin 13409083

Tabel 2.1 (Lanjutan) WRISTS Position 0o-15o extension >15o extension

Score flexion flexion 1 2

Correction To add +1 if there is torsion or lateral deviation

Penentuan skor REBA, yang mengindikasikan level resiko dari postur kerja, dimulai dengan menggunakan skor A untuk postur-postur group A dengan skor beban (load) dan skor B untuk postur-postur group B ditambah dengan skor coupling dengan mengacu pada tabel 2.2, tabel 2.3, tabel 2.4, dan tabel 2.5. kedua skor tersebut (skor A dan B) digunakan untuk menentukan skor C (lihat tabel 2.6). adapun gambaran selengkapnya dapat dilihat pada gambar 2.2. dari nilai REBA dapat diketahui level resiko pada sistem muscolusceletal dan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut berdasarkan klasifikasi tabel 2.9. Tabel 2.2 Tabel A Punggung 1 2 Leher=1 Kaki 1 2 3 4 Leher=2 Kaki 1 2 3 4 Tabel 2.2 (Lanjutan) Punggung 1 2 Leher=3 Kaki 1 2 3 4 3 3 5 6 4 5 6 7 1 2 3 4 1 2 3 4 2 3 4 5 3 4 5 6

3 2 4 5 6 4 5 6 7

4 3 5 6 7 5 6 7 8

5 4 6 7 8 6 7 8 9

3 5 6 7 8

4 6 7 8 9

5 7 7 8 9

Levin 13409083

Tabel. 2.3 Skor Berat Beban yang Diangkat 0 <5 Kg 1 5-10 Kg 2 >10 Kg +1 Penambahan beban yang secara tiba-tiba atau secara cepat

Tabel 2.4 Tabel B Lengan Atas 1 2 Lengan Pergelangan Bawah = 1 1 2 3 Lengan Pergelangan Bawah = 1 2 2 3 1 2 2 1 2 3 1 2 3 2 3 4

3 3 4 5 4 5 6

4 4 5 5 5 6 7

5 6 7 8 7 8 8

6 7 8 8 8 9 9

Tabel 2.5 Skor Coupling 0 1 2 3

Good Fair Poor Unaccepttabel Pegangan Pegangan tangan bisa Pegangan tangan Dipaksakan, genggaman pas & kuat diterima tapi tidak ideal tidak bisa diterima yang tidak aman,tanpa pegangan, coupling ditengah, atau coupling lebih walaupun genggaman sesuai digunakan oleh memungkinkan tidak sesuai digunakan oleh tubuh kuat bagian lain dari tubuh Tabel 2.6 Tabel C Score A 1 2 1 1 1 2 1 2 2 3 3 4 3 4 4 5 5 6

1 2 3 Score 4 B 5 6 7 8

3 3 3 3 3 4 5 6 7

4 4 4 4 4 5 6 7 8

5 5 4 4 4 6 7 8 8

6 6 6 6 6 8 8 9 9

7 7 7 7 7 9 9 9 10

8 8 8 8 9 10 10 9 10

9 9 9 9 10 10 10 11 11

10 10 10 10 11 11 11 11 12

11 11 11 11 11 12 12 12 12

12 12 12 12 12 12 12 12 12

Levin 13409083
9 10 11 12 6 7 7 7 6 7 7 8 7 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 10 10 10 10 10 11 11 11 10 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Tabel 2.7 Activity Score +1 : 1 atau lebih bagian tubuh statis, ditahan lebih dari satu menit +2 : Penggulangan gerakan dalam rentang waktu singkat, diulang lebih dari 4 kali permenit (tidak termasuk berjalan) +3 : Gerakan menyebabkan perubahan atas pergersersan postur yang cepat dari posisi awal Tabel 2.8 Tabel Level Resiko danTindakan Action Level 0 1 2 3 4 Skor REBA 1 2-3 4-7 8-10 11-15 Level Resiko Bila diabaikan Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Tindakan Perbaikan Tidak perlu Mungkin Perlu Perlu Perlu Segera Perlu Saat ini juga

Levin 13409083

QEC
Quick Exposure Check (QEC) adalah suatu tool yang dikembangkan oleh Li and Buckle pada tahun 1998 dan dikembangkan oleh David pada tahun 2003. Tool ini digunakan untuk menilai bahaya pada segi ergonomi. QEC memperhitungkan postur punggung, gerakan frekuensi, ketinggian tugas,

postur pergelangan tangan, putaran leher, berat , waktu, tenaga, getaran, permintaan visual, kesulitan menjaga stressfulness kerja dan pekerjaan.

Analisis QEC memberikan nilai eksposur ke bahu, kembali / lengan, pergelangan tangan / tangan dan leher.

QEC sensitif terhadap perubahan dalam eksposur sebelum dan setelah intervensi ergonomis, dan cocok untuk membandingkan paparan baik antara operator melakukan tugas yang sama, atau antara orang-orang yang melakukan tugas yang berbeda.

You might also like