You are on page 1of 11

Pencernaan

adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu

makhluk hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan terjadi pada organisme multi sel, sel, dan tingkat sub-sel, biasanya pada hewan. Pencernaan biasanya dibagi menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Dalam kebanyakan vertebrata, pencernaan adalah suatu proses banyak-tingkat dalam sebuah sistem pencernaan, setelah ingesti dari bahan mentah, kebanyakan organisme lain. Proses ingesti biasanya melibatkan beberapa tipe manipulasi mekanik.

Berbagai Kelainan dan Penyakit Saluran Pencernaan


Penyakit pencernaan adalah semua penyakit yang terjadi pada saluran pencernaan. Penyakit ini merupakan golongan besar dari penyakit pada organ esofagus, lambung, duodenum bagian pertama, kedua dan ketiga, jejunum, ileum, kolon, kolon sigmoid, dan rektum. y Mencret (Diare) Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada mukosa usus sehingga gerakan otot usus meningkat dan makanan kurang terserap secara sempurna. Diare termasuk gangguan perncernaan yang paling sering muncul terutama pada anak-anak. Diare akut kalau anak mencret lebih dari 4 kali sehari. Penyebabnya bisa infeksi, bisa juga hanya karena salah makan, sebagai contoh makanan yang tidak sesuai dengan usia anak, misalnya sudah diberikan makan padat sebelum waktunya. Faktor kebersihan juga menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan bakteri atau salah makan adalah penyebab utama gangguan pencernaan pada anak di bawah 5 tahun (Balita). Selain itu, ada juga diare akibat cacingan. y Sembelit (Konstipasi)

Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan dengan gejala mengalami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang yang dapat menyebabkan kesakitan pada penderitanya. Konstipasi dapat disebabkan oleh pola makan, hormon, akibat samping obat-obatan, dan juga karena kelainan anatomis. Biasanya, konstipasi disebabkan karena defekasi yang tidak teratur sehingga feses mengeras dan sulit dikeluarkan. Pengobatan konstipasi dapat dilakukan dengan mengubah pola makan, obat pencahar (laksatif), terapi serat, dan pembedahan, walaupun pilihan terakhir jarang dilakukan. Konstipasi hebat disebut juga dengan obstipasi. Gangguan pada sistem pencernaan juga bisa disebabkan karena stres. Sebab stres dapat mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh. Sementara penanganan untuk yang susah BAB, harus dilihat dulu apa penyebabnya. y Wasir atau hemoroid Wasir atau hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) di dalam anyaman pembuluh darah. Keluhan pertama kali yaitu darah segar menetes setelah buang air besar (BAB). Biasanya tanpa disertai rasa nyeri dan gatal di anus. Pencegahannya adalah perlu diet tinggi serat dengan makan sayur sayuran dan buah-buahan yang bertujuan membuat volume tinjanya besar, tetapi lembek, sehingga saat BAB, karena tidak perlu mengejan dapat merangsang wasir. y Kanker usus Kanker usus merupakan penyakit ketiga yang menjadi penyebab kematian di seluruh dunia. Penelitian sebelumnya dengan menggunakan binatang sebagai percobaan, kandungan kalsium yang banyak terdapat pada susu mampu melindungi usus dari serangan kanker. Studi pada manusia juga menunjukan keseluruhan jumlah kalsium yang dikonsumsi sangat positif dakam mengurangi tingkat dari resiko kanker susu ini. Setiap kenaikan 1.000 miligram kalsium sehari atau lebih akan mempu mengurangi 15% resiko dari kanker usus pada wanita dan 10% pada pria.

Konsumsi susu dan kalsium bisa mengurangi resiko terkena kanker usus. Keju dan yoghurt juga merupakan hasil olahan dari susu.

Penyebab Diare
Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang menjadi pemicu terjadinya diare. Secara umum, berikut ini beberapa penyebab diare, yaitu: 1. Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit. 2. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu. 3. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll. 4. Pemanis buatan

Gejala Diare
Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:
y y y y y

Muntah Badan lesu atau lemah Panas Tidak nafsu makan Darah dan lendir dalam kotoran

Rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan. Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejalgejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi.

Jenis jenis diare

Berdasarkan penyebab dapat dibedakan beberapa jenis gastroenteritis dan diare sebagai berikut: y Diare akibat virus Virus melekat pada sel sel mokusa usus yang menjadi rusak sehingga

kapasitas resorpsi menurun dan sekresi air dan elektrolit memegang peranan. Diare yang terjadi bertahan terus sampai beberapa hari sesudah virus lenyap dengan sendirinya. Biasanya dalam 3-6 hari. Contoh virus : influenza perut dan travelers diarrhea y Diare bacterial invasif (bersifat menyerbu ) Agak sering terjadi , tetapi mulai berkurang berhubung semakin meningkatnya derajat hygiene masyarakat. Kuman pada keadaan tertentu menjadi invasive dan menyerbu kedalam mukosa , dimana terjadi perbanyakan diri sambil membentuk toksik. Enterotoksik ini dapat diresopsi ke dalam darah dan menimbulkan gejala hebat , seperti demam tinggi, nyeri kepala dan kejang kejang. Selain itu mukosa usus yang

telah dirusak mengakibatkan mencret berdarah dan salmonella dan campylobacter. Diare bersifat self-limiting ,artinya akan sembuh

dengan sendirinya dalam k.l. 5 hari tanpa pengobatan , setelah sel-sel yang rusak diganti dengan sel-sel mukosa baru. y Diare parasite Akibat protozoa seperti blia, yang terutama terjadi di daerah sub trofis. Yang pertama membentuk enterotoksik juga. Diare akibat parasit ini biasanya bercirikan mencret cairan yang intermiten dan bertahan lebih lama dari satu minggu. Gejala lainnya dapat berupa nyeri perut, demam, anoreksia, nausea, muntah muntah dan rasaa letih umum (malaise). y Diare akibat penyakit Misalnya colitis ulcerosa, p. crohn, irritable bowel syndrome (IBS), kangker colon ,dan infeksi HIV. Juga akibat gangguan seperti alergi

terhadap makanan/minuman, protein susu sapi , dan gluten (coeliakie) serta intoleeransi untuk laktosa karena defisiensi enzim lactase

Diare akibat obat Yaitu digoksin, kinidin , garam-Mg dan litium sorbitol , beta-blockers , perintang-ACE , reserpin , sitostatika dan antibiotika berspektrum luas (ampisilin , amoksisilin , sefalosporin , klindamisin , tetrasiklin ). Semua obat ini dapat menimbulkan diare baik tanpa kejang perut dan

pendarahan adakalanya juga akibat penyalah guanaan laksansia dan penyinaran dengan sinar X (radioterapi). y Diare akibat keracunan makanan sering terjadi , misalnya pada waktu perhelatan anak-anak sekolah atau kariawan perusahaan dan biasanya disertai pula dengan muntah-muntah. Keracunan makanan didefinisikan sebagai penyakit yang bersifat infeksi atau toksis dan diperkirakan atau disebabkan oleh mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar . penyebab utamanya adalah tidak memadainya kebersihan pada pengolahan , penyimpanan dan distribusi dari makanan / minuman dengan akibat pencemaran meluas . Dehidrasi pada diare hebat sering kali disertai muntah muntah tubuh banyak

kehilangan air dengan garam-garamnya,terutama natrium dan kalium . hal ini mengakibatkan tubuh kekeringan (dehidrasi) kekurangan kalium (hipokaliemia) dan adakalanya acidosis (darah menjadi asam). Yang tidak jarang berakhir dengan shock dan kematian.bahaya ini sangat besar khususnya pada bayi dan anak-anak karena organismenya memiliki cairan intra-sel yang hanya kecil sedangkan cairan ekstra-selnya lebih mudah dilepaskannya dibandingkan tubuh orang dewasa.

Gejala pertama dari dehidrasi adalah perasaan haus, mulut dan bibir kering, kulit menjadi keriput (hilang kekenyalannya), berkurangnya air seni dan menurunnya berat badan, juga keadaan gelisah. Kekurangan kalium terutama mempengaruhi system neuromuskuler dengan gejala ngantuk , lemah otot dan sesak nafas.

Pencegahan , tindakan umum


Pencegahan diare pada umumnya harus ditujukan pada tindakan hygiene yang cermat mengenai kebersihan, khususnya cucitangan dengan bersih sebelum makan atau sebelum mengolah makanan. Begitu pula dengan alat-alat dapur dan bahan-bahan makanan supaya dicuci dengan baik daging / ikan , bistik / barbeque hendaknya dimasak sampai matang dan hidangan perlu disimpan tertutup serta pada suhu rendah untuk mencegah tumbuhnya kuman . air minum dilokasi yang meragukan penting sekali untuk dimasak terlebih dahulu.

Pengobatan
Rehidrasi oral Setiap lebih kurang 5 juta anak dibawah usia 5tahun meninggal akibat diare. K.l. 65% diantaranya karena dehidrasi, terutama dinegara-Negara dengan hawa panas maka penting sekali untuk pertam-tama diambil tindakan guna mencegah atau mengatasi keadaan dehidrasi dan kehilangan garam, terutama pada bayi dan anak-anak (sampai usia lebih kurang 3tahun) dan lansia (diatas 65 tahun )untukj tujuan ini WHO menganjurkan ORS (oral rehydration solution) . ORS adalah suatu larutan dari campuran NaCl 3,5g , KCl 1,5g natrisirat2,5g dan glukosa 20g dalam 1liter air matang (oralit)

Tindakan umum

Guna mencegah nya terbukanya luka pada usus

dan pendarahan ,

sebaiknya pasien diare harus beristirahat lengkap . perlu pula dilakukan diet dengan bahan makanan yang tidak merangsang dan mudah dicerna. Diet yang baik dalah sebagai berikut : Pada hari pertamabubur encer dengan beberapa tetes kecap dan minuman air teh agak pekat. Pada hari 2-5 nasi tim gengan kaldu ayam, sayur yang dihaluskan , garam dan beberapa tetes kecap . Menurut laporan diet ini dapat mempercepat penyembuhan diare

Obat-obat diare
Diare viral dan diare akibat enterotoksik pada hakekatnya sembuh dengan sendirinya sesudah lebih kurang 5 hari. Setelah sel sel epitel mokusa yang rusak diganti oleh sel-sel yang baru.maka pada dasarnya tidak perlu diberi obat , hanya bila mencretnya hebat apat digunakan obat untuk menguranginya , misalnya dengan asam samak (tannalbin), aluminiumhidroksida dan karbo adsorbens(arang halus yang sudah diaktifkan ). Zaat-zat yang menekan peristaltic sebetulnya tidak begi layak untuk digunakan karenapada waktu diare pergerakan usus sudah banyak berkurang ,lagi pula virus dan toksik perlu dikeluarkan secepat mungkin dari tubuh. Dari zat-zat ini mungkin loperamida adalah pengecualian karena berdaya menormalisasi keseimbangan resorpsi sekresi dari sel-sel mukosa. Antibiotika pada diare jenis ini tidak berguna. Karena tidak mempercepat sembuhnya penyakit. Hanya pada infeksi oleh bakteri invasive perlu diberikan suatu obat kemoterapeutik yang bersifat mempenetrasi baik kedalam jaringan, seperti amoksisiklin, tetrasiklin, dan sulfa-usus. Obat-obat ini sebaiknya jangan diberikan lebih dari 7-10 hari, kecuali bila setelah sembuh diarenya, pasien masih tetap mengeluarkan bakteri dalam tinja. Pembawa-

basil demikian perlu diobati terus hingga tinjanya bebas kuman pada dua penelitian berturut-turut, bilamana yang bersangkutan bekerja dirumah makan, industry bahan makanan atau sebagai tukang daging!. Zat pencahar laktulosa dapat mempersingkat jangka waktu membawa basil dengan beberapa minggu. Penggolongan Kelompok obat yang sering digunakan pada diare adalah : 1. kemoterapeutika untuk terapi kausal, yakni seperti memberantas bakteri penyebab diare, seperti antibiotika, sulfonamide dan senyawa kinolon. 2. Obstipansia untuk terapi simtomatis, yang dapat menghentikan diare dengan beberapa cara yakni : a. Zat-zat penekan peristaltik sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus, yakni candu dan alkaloidanya,derivate petidin (loperamida) dan anti-kolinergika (atropine, ekstrak belladona) b. Adstringensia, yang menciutkan selaput lender usus, misalnya asam samak (tanin) dan tannalbumin,garam-garam bismuth dan alumunium. c. Adsorbensia, misalnya karbo adsorbens yang pada permukaannya dapat menyerap (adsorpsi) zat-zat beracun yang dihasilkan oleh bakteri atau yang adakalanya berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk disini adalah juga mucilagines,zat-zat lendir yang menutupi selaput lendir usus dan luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung, umpamanya kaolin, pectin (suatu karbohidrat yang terdapat a.l dalam buah apel) dan garamgaram bismuth serta Allumunium

3. Spasmolitika, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang sering kali mengakibatkan nyeri perut pada diare, a.l paverin.

ANALISA BROSUR OBAT DENGAN DIAGRAM TIGA FASE

Nama Obat : IMODIUM 1. FASE FARMASETIKA :

a. Isi zat berkhasiat b. Bentuk sediaan c. Kekuatan sediaan d. Cara pemberian e. Desintegrasi   Dimana Caranya

: LOPERAMIDE HCL : TABLET : 2 Mg : ORAL

: dilambung : tablet setelah ditelan, tablet akan pecah

dilambung menjadfi granul kecil kemudian granul pecah dan zat aktif dibebaskan

f. Melarut   Dimana Caranya : cairan lambung/ usus : zat aktif yang telah dibebaskan akan melarut

dalam cairan lambung/ usus tergantung diman obat itu berada, zat aktif yang sudah terlarut siap untuk diabsorpsi.

g. Dosis

: dosis awal modium 4 mg, diikuti 2 mg setiap

selesai buang besar. Dosis tidak melebihi 16 mg sehari.

2. FASE FARMAKOKINETIKA

h. Absorpsi    i.   j.    Dimana Berapa lama Berapa banyak Distribusi Sampai kemana Letaknya dimana Metabolisme Interaksi dengan makanan Interaksi dengan obat lain Interaksi dengan enzim :::: : : sel mukosa : 7-15 jam :-

k. Ekskresi     Organ Media Bentuk Berapa banyak :empedu :tinja ::50%

3. FASE FARMAKODINAMIKA

l.   

Obat berikatan dengan reseptor Reseptor Dimana Bagaimana :::-

2.Efek Obat  Efek peristaltik  Kelas terapi : Antipasmodik : diare sembuh karena feses mengeras dihambat oleh zat

You might also like