You are on page 1of 3

Glaukoma Sekunder1,2 Glaukoma sekunder merupakan glaukoma yang diketahui penyebab yang menimbulkannya..

Klasifikasi dari glaukoma sekunder meliputi: 1. Sudut Terbuka Glaukoma sekunder sudut terbuka dapat dibagi berdasarkan obstruksi aliran aqueous, yaitu:
1.1

Glaukoma pretrabekular terjadi saat aliran aqueous mengalami obstruksi oleh jaringan fibrovaskular (glaukoma neovaskular) membran proliferasi selular endotelial (sindrom endotelial iridokorneal) membran proliferasi selular epitelial Glaukoma trabekular terjadi karena penyumbatan:

membran yang melapisi trabekulum yang dapat terdiri dari: 1.2

Partikel pigmen (glaukoma pigmen) Sel darah merah (glaukoma sel darah merah) Degenerasi sel merah Makrofag dan protein lensa (glaukoma fakolitik) Protein (uveitis hipertensi) Material pseudoeksfoliatif (glaukoma pseudoeksfoliatif) Glaukoma trabekular dapat juga disebabkan oleh fiber trabekular karena: Oedema (iritis/trabekulitis herpes zoster) Skar (glaukoma post trauma resesi sudut) 1.3 karena: fistula karotid kavernosa sindrome Sturge-Weber obstruksi vena cava superior glaukoma post-trabekular ialah keadaan trabekulum yang normal, akan tetapi terdapat gangguan aliran aqueous akibat elevasi tekanan vena episkleral yang dapat timbul

2. Sudut Tertutup Glaukoma sekunder sudut tertutup disebabkan gangguan aliran aqueous menuju iris perifer dan trabekulum. Klasifikasi berdasarkan ada atau tidak blok pupil. 2.1 Dengan blok pupil Pupil seklusio, pada umumnya iridosiklitis sekunder sampai rekuren Lensa subluksasi Glaukoma fakomorfik
Sindrom blok kapsular dengan adhesi 360o iris-kapsul

Blok pupil afakia Implantasi ruang depan lensa tanpa iridotomi paten 2.2 Tanpa blok pupil kronik Efusi silio-koroidal Sekunder karena PAS, misalnya glaukoma neovaskular tahap lanjut dan uveitis anterior

Sindrom blok kapsular tanpa adhesi iris-kapsul Kista badan siliaris/iris atau badan siliaris lain atau tumor segmen posterior Kontraksi jaringan fibrovaskular retrolentikular seperti pada proliferatif vitreoretinopati dan retinopati prematur Glaukoma malignant cenderung menjadi sekunder dibandingkan primer sudut tertutup. Daftar Pustaka 1. Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology A Systematic Approach. 7th ed. UK: Elsevier; 2011. 2. Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya Medika; 2010.

You might also like